1. Pemeriksaan ANC?
Jawab
Perawatan Antenatal adalah perawatan yang dilakukan/diberikan kepada seorang ibu hamil
sampai saat persalinan.
KUNJUNGAN PERTAMA
Kehamilan bukan suatu penyakit, melainkan sebuah proses fisiologis yang membutuhkan
peningkatan proses metabolisme dan nutrisi untuk pertumbuhan janin. Kunjungan pertama
harus seawall mungkin, dengan tujuan untuk memperoleh data dasar klinik. Kunjungan ini
meliputi:
a. Anamnesis
b. Pemeriksaan Fisik
- Tinggi badan, berat badan dan tekanan darah
- Suara jantung
- Payudara
- Pemeriksaan bimanual
c. Pemeriksaan Laboratorium
- Pemeriksaan darah
- Pemeriksaan urin
- STS (serologic test for syphilis)
d. Pemeriksaan tambahan lain untuk memperoleh data (parameter) dasar
Tidak kalah pentingnya adaah memberi dukungan psikis agar seorang ibu hamil memiliki
emosi yang stabil.
KUNJUNGAN ULANG
Pada umumnya kunjungan ulang dijadwalkan tiap 4 minggu sampai umur
kehamilan 28 minggu. Selanjutnya, tiap 2 minggu sampai umur kehamilan 36 minggu dan
seterusnya tiap minggu sampai bersalin. Jadwal ini tidaklah kaku dan penelitian di Indonesia
(BKS Penfin, Badan Kerja Sama Penelitian Fertilitas Indonesia) menunjukkan bahwa ANC
sebanyak 4x selama kehamilan dengan distribusi yang merata memberikan pregnancy
outcome yang baik.
Hal-hal yang harus di perhatikan selama kunjungan ulang adalah:
a. Kondisi Ibu
- Tekanan darah
- Berat badan
- Gejala/tanda-tanda seperti sakit kepala, perubahan visus, sakit abdomen, nausea,
muntah, perdarahan, disuria, air ketuban yang merebes, dan lain-lain.
- Tinggi fundus
- Keadaan serviks (posisi, konsistensi, pendataran, pembukaan terutama pada
kehamilan lanjut)
- Ukuran pelvis (pada primigravida)
b. Kondisi Janin
- DJJ (Denyut Jantung Janin)
- Ukuran Janin (TBJ, taksiran berat janin)
- Letak dan presentasi, engagement (masuknya kepala)
- Aktivitas
- Kembar atau Tunggal
c. Laboratorium
- Hemoglobin, hematokrit
- STS pada trimester III diulang
- Kultur untuk gonokokus
- Protein dalam urin, bila diperlukan
(Sumber: Siswosudarmo, R dan Emilia, O. 2010. Obstetri Fisiologi. Pustaka Cendekia Press:
Yogyakarta)
2. Proses Trimester?
Jawab
Trimester Pertama (Minggu 0 12)
Periode Germinal (Minggu 0 3)
o Pembuahan telur oleh sperma terjadi pada minggu ke-2 dari hari pertama
menstruasi terakhir.
o Telur yang sudah dibuahi sperma bergerak dari tuba fallopi dan menempel ke
dinding uterus (endometrium).
Periode Embrio (Minggu 3 8 )
o Sistem syaraf pusat, organ-organ utama dan struktur anatomi mulai terbentuk.
o Mata, mulut dan lidah terbentuk. Hati mulai memproduksi sel darah.
o Janin berubah dari blastosis menjadi embrio berukuran 1,3 cm dengan kepala yang
besar
Periode Fetus (Minggu 9 12)
o Semua organ penting terus bertumbuh dengan cepat dan saling berkait.
o Aktivitas otak sangat tinggi.
Trimester kedua (Minggu 12 24)
Pada minggu ke-18 ultrasongrafi sudah bisa dilakukan untuk mengecek kesempurnaan janin,
posisi plasenta dan kemungkinan bayi kembar.
Jaringan kuku, kulit dan rambut berkembang dan mengeras pada minggu ke 20 21
Indera penglihatan dan pendengaran janin mulai berfungsi. Kelopak mata sudah dapat
membuka dan menutup.
Janin (fetus) mulai tampak sebagai sosok manusia dengan panjang 30 cm.
Trimester ketiga (24 -40)
Semua organ tumbuh sempurna
Janin menunjukkan aktivitas motorik yang terkoordinasi (nendang, nonjok) serta periode
tidur dan bangun. Masa tidurnya jauh lebih lama dibandingkan masa bangun.
Paru-paru berkembang pesat menjadi sempurna.
Pada bulan ke-9, janin mengambil posisi kepala di bawah, siap untuk dilahirkan.
Berat bayi lahir berkisar antara 3 -3,5 kg dengan panjang 50 cm.
(ambarwati,2008.asuhan kebidanan. Yogyakarta: mitra cendikia)
Perkembangan janin sejak fertilisasi sampai aterm melalui beberapa tahap. Dimulai dari :
Zigot >> blastomer >> morula >> blastula >> grastula >> embrioblast >> fetus.
Minggu 1
Pembuahan terjadi di bagian luar saluran telur, ketika sebuah sel sperma menembus kulit
(zona pellusida) sel telur menembus kulit. Ekor sel sperma tersangkut di luar telur dan
terlepas, sehingga kepala sel mani dapat bergerak bebas di dalam sel telur. Bagian dari
kepala sperma disebut inti dan mengandung benang-benang informasi yang diperlukan
untuk membentuk manusia baru. Ini adalah langkah pertama pembentukan manusia baru
yang mempunyai sifat gabungan antara ayah dan ibu. Dalam waktu 8-24 jam dimulai
pembelahan segmentasi Pada hari ke 4 blastula memasuki endometrium, zona pelusida
lenyap. Pada hari ke 6 blastula mulai berimplantasi (tahap menggali)
Minggu ke 2
Tahapan pada minggu kedua adalah dimulainya implantasi Pada hari ke 8 setengah blastula
tertanam di endometrium Pada hari ke 9 : blastokista semakin terbenam dan ditutupi oleh
bekuan fibrin, sinsitiotropoblas berubah menjadi kubah/cekungan yang akan menyatu
dengan pembuluh darah Ibu da berisi darah Ibu, dengan ukuran sebesar kepala peniti Pada
hari ke 11 dan 12 selesai mengadakan implantasi dalam stroma, sudah terjadi sirkulasi
uteroplasenter Minggu ke 3 Pada minggu ini embrio sudah terbentuk seperti :
1. Rongga amnion
2. Kantung kuning telur utama
3. Amnion
4. Kantung kuning telur primer
5. Lempeng embrionik
6. Badan penghubung amnion
Minggu ke 4
Kini bayi berbentuk embrio. Embrio memproduksi hormon kehamilan (HCG) sehingga
apabila melakukan test kehamilan, hasilnya positif. Pada tahap ini terjadi pembentukan :
1. Migrasi selsel dari lapisan primitif
2. Lempeng saraf
3. Otak
4. Lekuk saraf
5. Kelenjar thyroid mulai berkembang
6. Badan penghubung
Minggu ke 5
Pada minggu ini, panjang janin sekitar 1,27 mm. Sistem saraf pusat, otot, dan tulang mulai
dibentuk. Begitu pula dengan kerangka. Selain itu terbentuk juga :
1. Jantung mulai berdetak
2. Fusi lapisan saraf
3. Munculnya mata dan telinga
4. Bakal tungkai bagian atas
5. Otak bagian depan
6. Lengkung brachial
7. Tulang telinga
Minggu ke 6
Ukuran embrio rata-rata 2-4mm yang diukur dari puncak kepala hingga bokong. Tuba saraf
sepanjang punggung bayi talah menutup. Meski belum bisa mendengar, jantung bayi mulai
berdetak pada minggu ini. Sistem pencernaan dan pernapasan mulai dibentuk, pucuk-pucuk
kecil yang akan berkembang menjadi lengan kaki pun mulai tampak. Rongga matanya sudah
terbentuk. Kepalanya seperti kepala reptilia dan mempunyai ekor.
Minggu ke 7
Akhir minggu ke tujuh, panjangnya sekitar 5-23 mm dan beratnya 0,8 gram, kira-kira sebesar
biji kacang hijau. Pucuk lengan mulai membelah menjadi bagian bahu dan tangan yang
mungil. Jantung telah dibagi menjadi bilik kanan dan bilik kiri, begitu pula dengan saluran
udara yang terdapat di dalam paru-paru. Terjadi pula :
1. Pertemuan rongga mulut dan hidung
2. Telinga
3. Mata
4. Lempeng kaki
5. Bibir dan hidung terbentuk
6. Jari-jari tangan mulai terbentuk
Minggu ke 8
Saat ini janin sudah mulai memperlihatkan bentuknya sebagai manusia. Panjangnya2,5 cm.
Kepala besar dibandingkan tubuhnya. Mata dan telinga mulai terbentuk. Mata tertutup
kelopak mata, dantetap tertutup sampai minggu ke-24. Mulai terbentuk lengan dan kaki
dengan jari-jari kecil dan tumit yang mengarah keluar. Tungkai bagian atas memanjang dan
menekuk pada bagian siku. Saat ini semua organ utama dari tubuh sudah terbentuk, jantung
berdetak dengan kuat, darah beredar melalui pembuluh-pembuluhnya, pencernaan aktif
dan ginjal mulai berfungsi. Dahi membesar, genetalia eksterna belum menunjukan jenis
kelamin tapi sudah mulai berdeferensiasi san anus sudah terbentuk. Satu-satunya
perubahan dalam organ sejak saat ini adalah bertambahnya ukuran dan kecanggihan fungsi-
fungsi tubuh sang bayi.
Minggu ke 9
Minggu ini, panjangnya sekitar 22-30 mm dan beratnya 4 gram. Pada minggu ini telinga
bagian luar mulai terbentuk, kaki dan tangan terus berkembang berikut jari kaki dan tangan
mulai tampak. Ia mulai bergerak walaupun tidak bisa merasakannya. Dengan Dopler, bisa
didengar detak jantungnya.
Minggu ke 10
Pada minggu ini mulai tampak seperti manusia kecil dengan panjang mencapai 32-43 mm
dengan berat 7 gram. Wajah mulai menunjukan raut muka, letak telinga masih lebih rendah
dari posisi normal. Alat kelamin eksternal mulai terbentu Perempuan (klitoris, labia mayor,
labia minor) laki-laki (Glan penis, skrotum). Sudah mnunjukan karakteristik perempuan atau
laki-laki tapi belum terbentuk sempurna. Pertumbuhan sel otak meningkat dengan cepat,
hapir 250.000 sel saraf baru diproduksi setiap menit sehingga proporsi kepala lebih besar
daripada tubuh. Tulang sudah menggantikan kartilago. Diafragma memisahkan jantung dan
paru-paru dari perut. Otot leher terbentuk.
Minggu ke 11
Jari-jari kecil bayi sedang bertumbuh dengan kukunya, selaput pelangi mata janin juga
sedang berkembang. Folikel-folikel rambut dan gigi sudah terbentuk. Bayi sudah dapat
menelan cairan amnion dan mengeluarkan kembali (kencing). Minggu ke 12 Panjang janin
sekitar 6,5 cm dan beratnya 18 gram. Kepala bayi menjadi lebiih bulat dan wajah telah
terbentuk sepenuhnya. Jari-jari tangan dan jaki terbentuk dan kuku mulai tunbuh. Janin
mulai menggerak-gerakan tungkai dan lengannya.uri mulai tumbuh sekitar 6 kali berat janin.
Minggu ke 13 Panjang janin sekitar 7,5 cm dengan trakea, paru-paru, pankreas, dan usus
berkembang ke fungsi terakhir. Pita suara mulai terbentuk dan tunas gigi muncul dengan 20
gigibayi. Pada minggu ini jari tangan, telapak kaki mulai terlihat.
Minggu 14
Pada minggu ini organ seks bayi dapat dibedakan antara laki-laki dan perempuan. Denyut
jantung bayi berdetak kuat 2x lebih cepat dari Ibu. Janin sudahdapat memberi respon
terhadap dunia luar rahim Ibu, janin mungkin akan bergerak bila perut diusap tapi Ibu
mungkin belum dapat merasakannya.
Minggu ke 15
Bayi sudah mulai dapat mendengarkan Ibu, mendengarkan denyut jantung Ibu, suara perut
Ibu, juga suara Ibu. Sekarang janin sudah mulai mempunyai rambut di kepalanya, juga bulu
mata dan alis. Ukurannya sekarang 114 gram dengan panjang 15 cm. Minggu ke 16 Otot
janin sudah berkembang dan menjadi kuat. Gerakannya semakin aktif. Mulai menghisap ibu
jarinya, menguap, meregangkan tubuhnya, sudah menelan kencing dan cengukan. Pada
minggu ini jika sinar terang diletakkan diperut janin akan mengerakkan tangan dan matanya.
Minggu ke 17
Masih banak ruang dalam rahim, bayi akan bergerak merasakan sekitarnya. Kulit janin
berkembang dan transparan. Terlihat merah sebab pembuluh darah masih terlihat jelas.
Minggu ke 18 Sekarang janin sudah dapat mendengarkan suara daluat tubuh Ibu, janina
akan bergerak atau melompat ketika mendengarkan suara keras. Otot bayi sudah dapat
berkontraksi dan relaks, byi sudah dapat mendengar atau meninju. Bergerak sangat aktif,
dalam minggu ini mungkin Ibu sudah dapat merasakan gerakan putarannya untuk pertama
kali. Pergerakan janin lebih kuat dan dinding uterus yang lebih tipis menghasilkan
pengalaman quickening pada Ibu. Minggu ke 19 Pada minggu ini panjang janin sekitar 16,5
cm dengan berat 226 gram. Tubuh janin diselimuti vernik caseosa, semacam lapisan lilin
yang melindungi kulit dari luka. Pada minggu ini sistem saraf semakin sempurna, yakni
dengan diproduksinya cairan serebrosspinalis yang mestinya bersirkulasi di otak dan saraf
tulang belakang tanpa hambatan.
Minggu ke 20
Otot janin semakin kuat tiap minggu. Jika Ibu masih belum bisa merasak gerakannya, Ibu
akan merasakannya sekarang. Ibu mungkin salah mengartikan gerakannya pertama kali
sebagai angin, karena terasa seperti letupan gelembung-gelembung didalam. Bayi akan
bergerak sekitar 200 kali sehari, tapi Ibu akan merasakan sedikit dari semua gerakan.
Minggu ke 21
Panjangnya sekitar 28 cm. Ibu akan merasakan lebih banyak gerakan karena bayi makin aktif.
Minggu ke 22 Bayi akan sadar akan lingkungannya dan bayi akam merasa tenang ketika
mendengarkan suara dan sentuhan diperut. Tubuh bayi mulai memproduksi sel darah putih.
Ini penting untuk bayi dalam melawan penyakit dan infeksi. Minggu ke 23 Panjangnya sekitar
23 cm. Sekarang ukuran kepalanya sudah sesuai dengan tubuhnya. Saat ini janin terlihat
sama seperti akan lahir nanti tapi lebih kecil dan kurus saat ini. Ibu dapat mendengarkan
detak jantung janin dengan stetoskop. Pertumbuhan otak sangat cepat.
Minggu ke 24
Pendengaran janin sudah terbentuk sempurna. Janin akan bergerak dengan suara musik dari
luar. Janin membentuk pola kapan saat tidur dan kapan saat bangun, Ibu akan merasakan
dengan suatu saat janin akan bergerak terus, dan saat lain tidak. Pertumbuhan uri menjadi
lambat, sementara sang janin meningkat. Pertumbuhan rambut terlihat jelas, seluruh tubuh
janin dilapisi dengan lanugo yak ni rambut halus, alis, bulu mata dan rambut kepala mulai
muncul. Ukuran kepala lebih besar dibanding begian tubuh yang lain dan kulit berkerut,
bening dan kemerahan memberi penampilan tua pada janin, yang juga kurus dan tidak
berlemak. Darah kapiler dam mioglobin merah pada otot terlihat melalui kulit. Pada janin
bakal gigi permanen telah muncul, janin masih memiliki ruang dalam uterus, berubah posisi,
dapat melakukan gerakan seperti menghisap dan menangis, tangan mulai membentuk
kepalan dan pegangan, lemak coklat yang merupakan sumber energi, produsi panas dan
pengaturan panas pada janin uang baru lahir juga mulai terbentuk. Berat badan kurang lebih
1,25 pon.
Minggu ke 25
Janin mulai berlatih bernapas dengan menghirup dan mneghembuskan cairan amnion, yang
mana kadang membuat bayi cegukan dan Ibu akan dapat merasakannya juga. Lemak sudah
tersimpan dan kontur mulai membulat, namun janin masih terlihat kurus dan masih tampak
tua dan berkerut. Penambahan berat badan membuat tubuh lebih proporsional pada akhir
bulan. Minggu ke 26 Janin sudah mempunyai lemak dibawah kulit, yang akan membantu
mengontrol suhu tubuhnya pada saat lahir. Wajah dan tubuhnya secara umum akan telihat
janin saat lahir. Panjangnya sekitar 28-32 cm dengan berat sekitar 680 gram. Surfaktan
sudah dihasilkan. Rambut kepala semakin panjang, gerakan menghisap lebih kuat, kuku
mulai terlihat. Minggu ke 27 Matanya sudah terbuka dan melihat sekelilingnya untuk
pertama kalinya. Janin terlihat sepertu bernapas tetapi sebenarnya janin mengambil air
bukan udara. Ini merupaka latihan yang baik untuk paru-parunya. Minggu ke 28 Pada janin
laki testis akan turun ke kantung skrotum. Jaringan otak berkembang. Sekarang janin dapat
bermimpi. Sekarang rahim mencapai 4 jari di atas tali pusat Ibu. Panjangnya sekitar 38 cm
dan beratnya mencapai 1000 gram.
Minggu ke 29
janin saat ini mempersiapkan diri seperti posisi lahir dengan kepala kearah bawah. Jaringan
lemak terus terbentuk. Pada pemeriksaan luar/palpasi mulai teraba kepala bokong jelas.
Minggu ke 30
Kepala janin sekarang sudah proporsional dengan tubuhnya. Ibu mengalami tekanan di
bagian diafragma dan perut. Sekarang bobot janin sekitar 1700 gram dan panjangnya 40 cm.
Simpanan lemak mulai memperhalus kerutan. Tubuh janin mulai terisi lemak dan tidak
tapmpak terlalu kurus. Vernik caseosa tebal menutupi seluruh tubuh janin, rambut kepala
terus bertumbuh dan lanugo benyak sekali kecuali wajah, kuku jari mulai tumbuh mencapai
ujungnya, janin memiliki kendali terhadap gerak pernapasan dan mata terbuka dan reflek
cahaya terhadap pupil muncul pada akhir bulan. Ukuran kepala bokong 28 cm.
Minggu ke 31
Janin makin bertumbuh besar, maka ruangan rahim menjadi lebih sedikit, janin akan
berkurang pergerakannya. Janin kemungkinan dalam posisi melengkung dengan badan
dengkul dilipat, dagu di dadanyadan tangan dan kaki menyilang. Janin sudah hampir
sepenuhnya berkembang. Kulit janin sudah halus dan tubuhnya montok. Apabila terbangun
matanya terbuka dan ia dapat membedakan antara terang dan gelap. Minggu ke 32 Janin
berada dalam posisi kepala di bawah sampai nanti lahir. Janin akan tetap menendang,
gerakan rata-rata sehari meningkat 375 perhari, tapi anda tidak akan merasakn semuanya.
10 gerakan sehari sudah normal. Panjang janin sekitar 43 cm dan beratnya mencapai sekitar
1800 gram. Paru-paru berkembang dan dapat mendukung kehidupannya.
Minggu ke 33
Ibu akan makin merasakan gerakan janin karena mengisi hampir seluruh ruang rahim.
Gerakan menjadi aktig suatu waktu yang membuat Ibu tidak nyaman, terutama ketika
kakinya dibawah tulang rusuk Ibu. Janin memiliki seluruh rambutnya pada minggu ini.
Minggu ke 34
Pertumbuhan terutama pada otak dalam minggu ini. Semua sistem tubuh sudah terbentuk
sempurna, walaupun paru-paru masih tetap belum matang. Janin memberi respon terhadap
suara yang familiar. Minggu ke 35 Janin terus menambah cadangan lemak bawah kulit
kepalanya. Kepala janin sudah mulai memasuki panggul.
Minggu ke 36
Panjang janin mencapai 46 cm, berat 2500 gram. Janin menambah berat badan cukup
banyak, 700 gram. Hal ini disebabkan lemak telah bertumpuk di bawah kulit dan sekitar
bahu. Mulai dari minggu ini janin sudah mempunyai ukuran dan kematangan yang siap
untuk lahir. Jika janin lahir pada minggu ini janin lahir prematur tetapi akan baik saja. Pada
bulan terakhir kehamilan ini janin akan mendapat antibody dari Ibunya seperti campak.
Minggu ke 37
Janin akan terus berlatih untuk menggerakkan paru-parunya, karena janin akan bernafas
setelah dilahirkan. Jika posisi kepala janin dibawah maka kemungkinan kepala sudah
memasuki panggul Ibu. Minggu ke 38 Reflek janin sudah terkoordinasi, janin sudah dapat
mengedipkan mata, menggerakkan kepala, memegang, dan merespon suara, sentuhan, dan
cahaya. Janin sudah dapat membedakan antara terang dan gelap.
Minggu ke 39-40
Sekarang kehamilan telah mencapai periode penuh. Panjang janin sekitar 50 cm dan berat
mencapai 3300 gram. Bayi laki-laki sekitar 100 gram lebih berat dari bayi perempuan. Bulan
ini merupakan sentuhan akhir yang penting. Pertubuhan dan perkembangan utuh telah
tercalpai janin bulat sempurnal, dada dan kelenjar payudara menonjol, perkembangan jenis
kelamin sempurna. Lanugo menghilang hampir diseluruh tubuh, kuku mengeras dan warna
kulit bervariasi tanpa menghiraukan ras. Tali pusat telah melakukan tugasnya dengan
sempurna panjang normal 50-65 cm. Panjang kepala bokong 36 cm. Berat badan tergantung
pada sejumlah variabel, rata-rata 7,5 pon.
(Sumber: Siswosudarmo, R dan Emilia, O. 2010. Obstetri Fisiologi. Pustaka Cendekia Press:
Yogyakarta)
Penyimpangan kromosom yang umum dan hadir dalam 6 sampai 7% dari zigot - (hasil =
batalkan)
Kelainan kromosom numerik - biasanya kesalahan non-disjunction- dalam pembelahan sel
Down syndrome (21) Edwards (18) Patau (13) Turner (X0), Klinefelter (XXY)
Kelainan struktural kromosom - kromosom istirahat = translokasi, delesi (cri du chatting
sindrom), duplikasi, inversi.
Gen mutan - achondroplasia, sindrom rapuh-X
Pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim dipengaruhi oleh beberapa faktor dan
subfaktor antara lain :
1.Faktor ibu
2.Faktor janin
3.Faktor plasenta
Faktor ibu
Keadaan kesehatan ibu saat hamil
Penyakit yang menyertai kehamilan
Penyulit kehamilan
Kelainan pada uterus
Kehamilan tunggal atau ganda atau triplet
Kebiasaan ibu, merokok, alkohol, kecanduan
Faktor janin
Jenis kelamin janin
Penyimpangan genetik : kelainan kongenital, pertumbuhan abnormal
Infeksi intrauterine
Faktor Plasenta
Plasenta adalah akarnya janin untuk dapat tumbuh dan berkembang dengan baik dalam
rahim. Karena itu plasenta sangat penting artinya untuk menjamin kesehatan janin dalam
rahim, yang ditetapkan dengan indeks plasenta
Indeks plasenta = Berat plasenta
(Sumber: Siswosudarmo, R dan Emilia, O. 2010. Obstetri Fisiologi. Pustaka Cendekia Press:
Yogyakarta)
Dan (kuliah pakar: dr. Muhammad mansyur,teratology,2014)
Periksa dalam = VT
Adalah pemeriksaan yang dilakukan dengan memasukkan jari ke dalam liang sanggama
untuk mngetahui :
Pasien yang baru datang, sudah inpartu/belum
Menetapkan titk awal suatu persalinan
Menetapkan ramalan perjalanan persalinan
Selanjutnya VT dilakukan berdasarkan indikasi, hal ini penting untuk mencegah timbulnya
infeksi.
Indikasi VT
Bila ketuban pecah sebelum waktunya
Untuk mengevaluasi pembukaan cervik uteri
Untuk menyelesaikan persalinan atau melakukan rujukan
Petunjuk partograf WHO setiap 4 jam
Kontra indikasi :
Pasien hamil dengan perdarahan pervagina
Adanya infeksi daerah genetalia
(Sumber: Siswosudarmo, R dan Emilia, O. 2010. Obstetri Fisiologi. Pustaka Cendekia Press:
Yogyakarta)
7. Obat apa saja yang bersifat teratogenik pada ibu hamil (perkategori)?
Jawab
Teratogenesis adalah proses dengan efek ambang batas tingkat.
Pelabelan beberapa obat resep mencakup informasi tentang tingkat risiko bagi janin dan
tingkat kehati-hatian diperlukan dalam penggunaannya. FDA telah menetapkan lima
kategori (A, B, C, D, dan X) untuk menunjukkan potensi obat untuk menyebabkan efek
teratogenik. Format ini pertama kali diumumkan di September 1979 FDA Drug Bulletin.
Karena revisi pelabelan, banyak produk sekarang menggunakan format ini.
Sebuah serupa, tapi agak diperluas, sistem klasifikasi diadopsi oleh Drug Komite Evaluasi
Australia (ADEC) pada tahun 1989. Jerman yang ditetapkan sistem klasifikasi sendiri.
A - Memadai, studi terkendali dengan baik pada wanita hamil gagal untuk menunjukkan
risiko bagi janin dalam pertama (kedua, ketiga, atau semua) trimester (s), dan kemungkinan
dampak buruk pada janin muncul jauh.
B - Penelitian pada hewan tidak menunjukkan risiko pada janin; Namun, tidak ada yang
memadai, studi terkendali dengan baik pada wanita hamil. Penelitian ATAU hewan telah
menunjukkan efek buruk pada janin tapi memadai, studi terkendali dengan baik pada wanita
hamil telah gagal untuk menunjukkan risiko pada janin. Meskipun temuan hewan,
kemungkinan kerusakan janin akan timbul, jika digunakan selama kehamilan.
C - Penelitian pada hewan telah menunjukkan bahwa obat diberikannya efek teratogenik
atau embryocidal, dan tidak ada yang memadai, studi terkendali dengan baik pada wanita
hamil, OR Tidak ada studi yang tersedia baik binatang atau wanita hamil.
D - bukti positif resiko janin manusia ada, tetapi manfaat dalam situasi tertentu (misalnya,
situasi yang mengancam nyawa atau penyakit yang serius dimana obat yang lebih aman
tidak dapat digunakan atau tidak efektif) dapat menggunakan obat yang dapat diterima
meskipun risikonya.
X - Studi pada hewan atau manusia telah menunjukkan kelainan janin atau ada bukti positif
resiko janin berdasarkan pengalaman manusia atau keduanya, dan risiko jelas melampaui
manfaat yang mungkin. Obat ini kontraindikasi pada wanita yang sedang atau mungkin
hamil.
(kuliah pakar: dr. Muhammad mansyur,teratology,2014)
Faktor neurologis
Selain itu, tegangan rahin yang semakin meningkat seiring bertambah
besarnya janin menyebabkan terjadinya penekanan pada ganglion servikale dari pleksusFran
kenhauser dibelakang serviks. Perangsangan ganglion ini mampumembangkitkan kontraksi
uterus yang merupakan awal dari proses partu.
(Sumber: Siswosudarmo, R dan Emilia, O. 2010. Obstetri Fisiologi. Pustaka Cendekia Press:
Yogyakarta)