Oleh:
PEKANBARU 2020
ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU HAMIL TRIMESTER SATU
A. DEFINISI
Kehamilan adalah masa yang dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin.
Lamanya lahir normal adalah 280 hari (40 minngu atau 9 bulan 7 hari). Kehamilan
dibagai menjadi 3 trimester yaitu trimester I dimulai dari 0-13 minggu, trimester II
mulai dari 13-28 minggu, dan trimester III mulai dari 28-42 minggu. (Yuli, 2017).
Kehamilan trimester pertama adalah kehamilan pada minggu pertama sampai
minggu ke-13. (Keperawatan Maternitas, Bobak, 2005).
D. KOMPLIKASI
a. Hiperemesis gravidarum
b. Preeklamsia
c. Abortus
d. Infeksi
e. Kehamilan Ektopik
E. TEST DIAGNOSTIK
a. Test Kehamilan yaitu :
a. HCG (Human Chorionic Gonadotropin): Dapat dideteksi didalam urin 14 hari
setelah konsepsi.
b. Tes latex Agglutination Inhibition (LAI) : 4 – 10 hari setelah haid (terlambat)
c. Tes Hemagglutination Inhibition (HAI)
b. Test lain
i. Pemeriksaan Darah : Hb, Ht, WBC (Sel Darah Putih) : untuk mendeteksi
anemia
ii. Pemeriksaan jenis janin, Rh, antibody : untuk menemukan janin yang memiliki
resiko mengalami eritoblastosis.
iii. Titer rubella : untuk menentukkan kekebalan pada rubella
iv. Tes Tuberkulin
v. Pemeriksaan Jantung (EKG, Foto thoraks) : untuk mengevaluasi fungsi jantung
pada wanita dengan riwayat hipertensi
vi. Pemeriksaaan USG dan kadar albumin.
F. PENATALAKSANAAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian
1. Pola persepsi dan pemeliharaan kesehatan
Riwayat Kehamilan saat ini dan sebelumnya
Riwayat Pemeliharaan Kesehatan : alergi, penyakit kronis
Riwayat Obstetrik : usia menarche, riwayat menstruasi, riwayat PMS
2. Pola nutrisi metabolik
Penurunan BB.
Kurang nafsu makan.
Mual muntah.
3. Pola eliminasi
Mual muntah berlebih
4. Pola aktivitas dan latihan
Adanya kelelahan dan toleransi beraktifitas.
Kelemahan, kelelahan, malaise.
Penurunan latihan.
5. Pola persepsi kognitif
Adanya sakit kepala, pusing.
Ada rasa baal di tangan dan kaki.
Adanya gangguan penglihatan dan pendengaran.
Gatal-gatal.
6. Pola mekanisme koping
Kecemasan b.d Kesiapan menghadapi kehamilan
2. Diagnosa Keperawatan
1. Resiko Perubahan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh b.d perubahan selera
makan, nausea dan vomitus.
2. Resiko tinggi kekurangan volume cairan b.d kehilangan cairan berlebihan
(muntah)
3. Gangguan rasa nyaman b.d perubahan fisik
4. Kurang pengetahuan mengenai perkembangan kehamilan yang normal.
3. Rencana Keperawatan
Diagnose 1 : Resiko Perubahan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh b.d perubahan
selera makan, nausea dan vomitus.
Noc : Klien menunjukkan kenaikan berat badan yang sesuai
INTERVENSI :
1. Kaji keadekuatan/kebiasaan asupan nutrisi dulu dan sekarang. Perhatikan kondisi
rambut, kuku dan kulit.
R/ : Kesejahteraan ibu dan janin tergantung pada nutrisi ibu selama kehamilan.
2. Kaji frekuensi dari mual muntah dan penangan dari ibu
R/ : Mual dan muntah pada trimester I dapat berdampak negatif pada status nutrisi
prenatal.
3. Timbang berat badan ibu setiap kunjungan.
R/ : Mengetahui kemajuan dari diet yang dijalankan ibu.
4. Ukur pembesaran uterus
R/ : malnutrisi ibu berefek negatif terhadap pertumbuhan janin dan memperberat
penurunan komplemen sel otak pada janin.
5. Jelaskan mengenai diet yang tepat selama kehamilan dan pentingnya suplemen
vitamin dan zat besi
R/ : Meningkatkan keyakinan ibu memilih diet seimbang
6. Kolaborasi : Pantau kadar Hb/Ht
R/ : mengidentifikasi adanya anemia atau resiko penurunan kapasitas pembawa O2
ibu
Yuli, R. (2017). Buku ajar keperawatan maternitas. Aplikasi NANDA NIC NOC.
Jakarta: TIM
Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa Volume 3 No 1, Hal 33 – 40, Februari 2020 e-ISSN 2621-2978
Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah p-ISSN 2685-9394
ABSTRAK
Secara psikologis 80% wanita hamil yang mengalami emesis mempengaruhi kualitas hidup mereka.
Selama trimester pertama wanita menjadi ambivalen. Sekitar 80% wanita mengalami kekecewaan,
penolakan, kecemasan, depresi, dan kesedihan akibat ketidaknyamanan karena mengalami mual dan
muntah pada trimester pertama. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauhmana pengaruh
hipnoterapi dalam mengurangi emesis pada wanita hamil trimester pertama di wilayah kerja
Puskesmas Gang Kelor Bogor. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain "Quasi
eksperimental pre-post test dengan kelompok kontrol" dan intervensi "hipnoterapi". Penentuan sampel
dengan teknik simple random sampling, sebanyak 60 orang terdiri dari 30 orang untuk kelompok
intervensi dan 30 orang untuk kelompok kontrol selama 5 bulan. Emesis diukur dengan menggunakan
skala Pregnancy-Unique Quantification of Emesis (PUQE-24) sebelum dan sesudah hipnoterapi. Data
dianalisis menggunakan analisis univariat dan bivariat, yaitu T Dependent dan Independent T
test.Hasil penelitian menunjukkan bahwa hipnoterapi memiliki efek yang signifikan pada penurunan
tingkat emisisibu hamil pada trimester pertama (p = <0,05). Hipnoterapi sangat dianjurkan untuk
wanita hamil yang mengalami emesis.
ABSTRACT
Psychologically 80% of pregnant women who experience emesis affect their quality of life. During the
first trimester the woman becomes ambivalent. About 80% of women experience disappointment,
rejection, anxiety, depression, and sadness due to discomfort due to nausea and vomiting in the first
trimester. This study aims to determine the extent of the influence of hypnotherapy in reducing emesis
in first trimester pregnant women in the work area of the Gang KelorHealth Center in Bogor. This
research is a quantitative study with the design of "Quasi experimentalpre-post test with control
group" and "hypnotherapy" intervention. Determination of the sample with simple random sampling
technique, as many as 60 people consisting of 30 people for the intervention group and 30 people for
the control group for 5 months. Emesis is measured using the Pregnancy-Unique Quantification of
Emesis (PUQE-24) scale before and after hypnotherapy. Data wereanalyzedusingunivariate and
bivariateanalysis, namely the T Dependent and Independent T tests. The results showed that
hypnotherapy had a significant effect on reducing the level of emission of pregnant women in the first
trimester (p = <0.05). Hypnotherapy is highly recommended for pregnant women who experience
emesis.
33
Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa Volume 3 No 1, Hal 33 – 40, Februari 2020
Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah
mengalami mual dan muntah. 60-80% muntah diselesaikan dengan hipnosis (Madrid, 2011).
mual terjadi pada primigravida, 40-60% Penelitian yang dilakukan oleh Fuchs pada
terjadi pada banyak ibu hamil. Booth dalam 201 ibu hamil trimester pertama
studinya mengatakan bahwa sekitar 2% menggunakan terapi farmakologis hanya 63
wanita hamil pada trimester pertama pasien (20,4%) pulih, sisanya 138 pasien
mengalami mual dan muntah yang parah (79,6%) gagal. Selanjutnya, sebanyak 138
sampai perawatan di rumah sakit diperlukan pasien yang gagal terapi farmakologi
(Booth, 2004). wanita hamil akan mengalami melakukan hipnoterapi dan hasilnya sebanyak
berbagai masalah seperti dehidrasi, gangguan 70% sangat baik, 19% baik, 11% buruk
keseimbangan cairan dan elektrolit, kelelahan (Fuchs, 2012). Pengobatan muntah mual
dan gangguan asam-basa , dan air mata di melalui hipnoterapi pada ibu hamil dapat
kerongkongan dan perut yang dapat secara signifikan mengurangi kerusakan janin
menyebabkan rasa sakit dan bahkan (Paliakov, 1989). Penelitian ini bertujuan
pendarahan yang dapat membahayakan ibu untuk mengetahui sejauhmana pengaruh
dan janin (Lie, 2004). hipnoterapi dalam mengurangi emesis pada
wanita hamil trimester pertama di wilayah
Secara psikologis 80% wanita hamil yang kerja Puskesmas Gang Kelor Bogor.
mengalami mual dan muntah juga akan
mempengaruhi kualitas hidup mereka METODE
(Saswita, 2011). Sebuah studi yang dilakukan Desain yang digunakan dalam penelitian ini
oleh Hallyer (Hallyer, 2002) menyatakan adalah "Quasi eksperimental pra-post test
bahwa 50% wanita yang bekerja mengalami dengan kelompok kontrol" dengan intervensi
penurunan efisiensi dalam bekerja karena Hypnotherapy.Hipnoterapi dilakukan dalam 1
mual dan muntah selama kehamilan, dan sesi (1 pertemuan) selama 30-60 menit
sekitar 25 -66% wanita lain berhenti bekerja dilakukan secara individual di ruangan yang
karena mual dan muntah selama kehamilan. sunyi. Sampel penelitian ini adalah wanita
Emesis gravidarum dipengaruhi oleh beberapa hamil trimester pertama yang mengalami
faktor termasuk: hormonal, faktor psikososial, mual dan / atau muntah yang mengunjungi
pekerjaan, dan paritas (Vicki, 2012). Puskesmas gang Kelor dan Puskesmas
Angkakejadian emesis gravidarum yang Merdeka di Kota Bogor. Tidak pernah
berkunjungke pusat kesehatan keguguran, Tidak dirawat di rumah sakit,
masyarakatgang kelor diasumsikan 467 orang Bersedia menjadi responden, Tidak menderita
dalam periode 8 bulan. Hasil studi gastritis, Mendapatkan terapi farmakologis
pendahuluan menemukan bahwa wanita hamil standar Puskesmas vitamin B 6.
yang mengalami mual dan muntah disebabkan Teknik pengambilan sampel dalam penelitian
oleh stimulasi bau makanan bahkan pada ini adalah acak sederhana, yaitu sebanyak 30
siang hari. penggunaan hipnoterapi sebagai orang untuk kelompok kontrol dan 30 orang
alternatif dalam mengobati mual dan muntah untuk kelompok intervensi.
pada trimester pertama kehamilan belum
banyak dilakukan, terutama di kota Bogor. Derajat emesis diukur menggunakan skala
Fuchmerekomendasikan menggunakan peringkat PUQE-24yang dikembangkan oleh
hipnosis untuk mengobati mual dan muntah Ebrahimi, kemudian dianalisis menggunakan
pada wanita hamil (Fuchs, 2012). analisis univariat dan bivariat.
Derajat emesis sebelum dan sesudah
Hipnoterapi adalah salah satu cara yang hipnoterapi diukur menggunakan skala
sangat mudah, cepat, efektif dan efisien dalam penilaian PUQE-24. Peneliti dan responden
menjangkau pikiran bawah sadar, melakukan pergi ke tempat yang dipersiapkan dan
pendidikan ulang dan menyembuhkan pikiran disepakati, yaitu di laboratoriumkeperawatan
yang sakit (Gunawan, 2010). Penanganan maternitas Program Studi Keperawatan Bogor
mual dan muntah juga dapat dilakukan dengan jarak sekitar 500 meter dari lokasi area
melalui hipnoterapi (Aprilia, 2010). Hal ini kerja Puskesmas Gang Kelor untuk
diperkuat oleh pendapat Madrid bahwa mual hipnoterapi sesuai dengan prosedur yang
muntah dalam kehamilan sering disebabkan disetujui oleh responden dan intervensi
oleh masalah emosional atau psikologis yang hipnoterapi oleh praktisi hipnoterapi
tidak terselesaikan yang dapat dengan cepat bersertifikat 1x selama kurang lebih 30-60
34
Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa Volume 3 No 1, Hal 33 – 40, Februari 2020
Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah
HASIL
Tabel 1
Distribusi kelompok kontrol dan intervensi berdasarkan karakteristik
n = 30 (kelas intervensi) n = 30 (Grup Kontrol)
Karakteristik Jumlah Kelompok
Intervensi kontrol
f % F % f %
Tingkat pendidikan
Rendah (SD-SMP) 17 28,3 4 13,3 13 43,3
Tinggi (SMA-PT ) 43 71,7 26 86,7 17 56,7
Umur
< 20 tahun 1 1,7 - - 1 3,3
20 – 35 tahun 56 93,3 27 90 29 96,7
>35tahun 3 5,0 3 10 - -
Paritas
Primi Gravida 24 40 15 50 9 30
Multi Gravida 36 60 15 50 21 70
Grandemulti - - - - - -
Tabel 1 diketahui bahwa tingkat pendidikan proporsi responden dengan multigravida pada
mayoritas responden adalah tinggi (SMA dan kelompok kontrol lebih besar (70%)
universitas) yaitu sebanyak 71,7,0%. Proporsi dibandingkan dengan kelompok intervensi
responden berdasarkan tingkat pendidikan yang (50%).
lebih tinggi pada kelompok intervensi lebih
besar (86,7) dibandingkan dengan kelompok Tingkat emesis wanita hamil diukur dengan
kontrol (56,7). Usia responden sebagian besar menilai skor jawaban responden terhadap
20-35 tahun (93,3%), proporsi pada kelompok pertanyaan yang berkaitan dengan mual yang
kontrol dan intervensi hampir sama yaitu dirasakan, frekuensi muntah dan konten muntah,
(96,7% dan 90%). Paritas responden lebih besar yaitu sebagai berikut:
pada multigravida yaitu sebanyak (60%),
Tabel 2
Derajat emisis (pre intervensi) ibu hamil trimester 1
n = 30 (kelas intervensi) n = 30 (Kelompok Kontrol)
Derajat Emisis Group
Intervensi kontrol
f % f %
Ringan 8 26,7 18 60
SEdang 22 73,3 12 40
Berat - - - -
Amount 30 100 30 100
35
Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa Volume 3 No 1, Hal 33 – 40, Februari 2020
Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah
Tabel 2 diketahui bahwa proporsi responden besar (60%) ringan. Sementara pada kelompok
menurut derajat emesis pada kelompok kontrol intervensi sebagian besar berada pada derajat
sebelum mendapatkan pengobatan sebagian sedang, yaitu sebanyak (73,3%).
Tabel 3.
Derajat emisis (pasca intervensi) ibu hamil trimester 1
n = 30 (kelompok intervensi) n = 30 (Kelompok Kontrol)
Derajat Emisis Kelompok
Inteervensi kontrol
f % f %
Ringan 29 96,7 24 80
Sedang 1 3,3 6 20
Berat - - - -
Tabel 3, diketahui bahwa proporsi responden hipnoterapi. Tes yang digunakan adalah uji T
berdasarkan derajat emesis pada kelompok dependen.
kontrol setelah menerima pengobatan sebagian Sebelum melakukan uji T dependen, uji
besar (80%) adalah ringan. Demikian juga homogenitas dilakukan untuk menentukan
pada kelompok intervensi, mayoritas juga kesetaraan variasi antara kelompok kontrol dan
berada pada level ringan, yaitu (96,7%) intervensi. Uji statistik T Dependent dalam
penelitian ini digunakan untuk menentukan
Sesuai dengan desain dan tujuan penelitian ini, apakah ada perbedaan skor mual dan muntah
analisis bivariat yang digunakan adalah uji pada wanita hamil sebelum dan sesudah
statistik dari perbedaan dua rata-rata. yang hipnoterapi. Uji T dependen ini dilakukan pada
membandingkan nilai rata-rata mual muntah kedua kelompok baik kontrol dan intervensi,
sebelum dan sesudah responden diberikan dengan hasil dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4
Rata-rata skor mual muntah / emisis ibu hamil sebelum dan setelah hipnoterapi
n = 30 (grup intervensi) n = 30 (grup kontrol)
Group Mean SD SE P value
Intervention:
Sebelum 9,53 2,48 0,45
Setelah 3,60 1,22 0,22 0.00
kontrol:
Sebelum 6,30 1,76 0,32
Setelah 5,20 1,66 0,30 0.00
Hasil analisis menunjukkan bahwa skor emisis Dalam pengukuran II skor emisi rata-rata
rata-rata sebelum hipnoterapi adalah 9,53 adalah 5,20 dengan standar deviasi 1,66. Nilai
dengan standar deviasi 2,48. Setelah perbedaan antara sebelum dan sesudah
hipnoterapi, skor emisis rata-rata adalah 3,60 hipnoterapi adalah 1,10 dengan standar deviasi
dengan standar deviasi 1,22. Nilai perbedaan 0,84. Hasil uji statistik diperoleh nilai P=0.00,
antara sebelum dan sesudah hipnoterapi adalah α=<0.05, dapat disimpulkan bahwa ada
5,95 dengan standar deviasi 2,61. Hasil dari uji perbedaan yang signifikan antara skor emesis
statistik diperoleh nilai P = 0,00, α = <0,05, pengukuran pertama dan kedua pada kelompok
dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan yang kontrol sebelum dan setelah menerima terapi
signifikan antara skor emisis sebelum dan obat. Perbandingan hasil tes derajat emisis
sesudah hipnoterapi. Untuk mengetahui perbedaan derajat emisis
setelah hipnoterapi pada kelompok intervensi
Hasil analisis menunjukkan bahwa pengukuran dan kelompok kontrol dapat dilihat dari hasil
rata-rata skor emisi I pada kelompok kontrol uji T independen, yaitu sebagai berikut:
adalah 6,30 dengan standar deviasi 1,76.
36
Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa Volume 3 No 1, Hal 33 – 40, Februari 2020
Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah
Tabel 5.
Derajat emesis ibu hamil setelah hipnoterapi antara kelompok intervensi dan kontrol
n = 30 (grup intervensi) n = 30 (grup kontrol)
Group Average SD SE P value
Intervention 3,63 1,217 0,222 0.00
Control 5,20 1,669 0,305
Hasil analisis menunjukkan bahwa rata-rata Hasil uji statistik diperoleh nilai P = 0,00, α =
derajatemisis setelah hipnoterapi pada 0,05, dapat dianalisis bahwa ada perbedaan
kelompok intervensi adalah 3,63 dengan yang signifikan antara tingkat emisi trimester
standar deviasi 1,217, sedangkan pada pertamaibu hamil dalam kelompok intervensi
kelompok kontrol derajat emisis rata-rata setelah hipnoterapi dan kontrol
adalah 5,20 dengan standar deviasi 1,669.
Tabel 6.
Hubungan antara Tingkat Pendidikan, Usia, Paritas dengan Emesis pada
Ibu hamil sebelum hipnoterapi pada kelompok intervensi (n = 30)
Characteristics of DerajatEmisis Total OR P
Responden Sedang Ringan (95%CI) value
Tingkatpendidikan f % f % f %
Rendah (SD-SMP) 3 75 1 25 4 100 1,105 0,71
Tinggi ( SMA-PT) 19 73,1 7 26,9 26 100 0,09-12,4
Usia
20 – 35 th 20 74,1 7 25,9 27 100 1,429 0,50
>35 2 66,7 1 26,7 3 100 0,1-18,29
Paritas
Primigravida 12 80 3 20 15 100 0,68 1,00
Multigravida 10 66,7 5 33,3 15 100 0,38-10,51
Hasil analisis hubungan antara tingkat statistik p = 1,00 dapat disimpulkan bahwa
pendidikan responden sebelum hipnoterapi tidak ada hubungan yang signifikan antara
dengan tingkat emisis ditemukan bahwa paritas dan derajat emesis sebelum hipnoterapi
sebanyak 3 (75%) ibu dengan pendidikan dilakukan.
rendah dengan derajat emisis sedang.
Sedangkan responden dengan pendidikan Hasil analisis hubungan antara tingkat
tinggi adalah 19 (73,3%) dengan emisis pendidikan responden dan tingkat emisi setelah
sedang. Hasil uji statistik p = 0,71, dapat hipnoterapi ditemukan bahwa sebanyak 3
disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang (75%) ibu berpendidikan rendah dengan
signifikan antara tingkat pendidikan dengan derajat emisi ringan. Sedangkan responden
derajat emesis sebelum hipnoterapi dilakukan. dengan pendidikan tinggi adalah 26 (100%)
Hasil analisis hubungan antara usia responden dengan emisis ringan. Hasil uji statistik adalah
dan tingkat emesis diperoleh bahwa sebanyak p = 1,33, dapat disimpulkan bahwa tidak ada
20(74,1%)responden berusia 20-35 tahun hubungan yang signifikan antara tingkat
dengan derajat emesis sedang. Sedangkan pendidikan dan tingkat emisi setelah
responden berusia> 35 tahun adalah 19 hipnoterapi.
(66,7%) dengan emesis sedang. Hasil uji
statistik adalah p = 0,50, dapat disimpulkan Hasil analisis hubungan antara usia responden
bahwa tidak ada hubungan yang signifikan dan tingkat emisi setelah hipnoterapi diperoleh
antara usia dan derajat emesis sebelum bahwa sebanyak 27 (100%) responden berusia
hipnoterapi dilakukan. 20-35 tahun dengan derajat emisi ringan.
Sedangkan responden yang berusia 35 tahun
Hasil analisis hubungan antara paritas dan adalah 2 (66,7%) dengan emisis ringan. Hasil
derajat emisi diperoleh bahwa sebanyak 12 uji statistik adalah p = 0,10, dapat disimpulkan
(80%) responden primigravida dengan derajat bahwa tidak ada hubungan yang signifikan
emisi sedang. Sedangkan multigravida adalah antara usia dan tingkat emisi setelah
10 (66,7%) dengan emesis sedang. Hasil uji
37
Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa Volume 3 No 1, Hal 33 – 40, Februari 2020
Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah
38
Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa Volume 3 No 1, Hal 33 – 40, Februari 2020
Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah
39
Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa Volume 3 No 1, Hal 33 – 40, Februari 2020
Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah
40
Jurnal Keperawatan
Jurnal Volume
Keperawatan 12 12
Volume No 1,
No Hal
1, 41
Hal- 46,
41 -Maret 2020 2020
46, Maret Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
p-ISSN Kendal
2085-1049
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal e-ISSN 2549-8118
ABSTRAK
Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intrauteri mulai dari konsepsi dan berakhir
sampai permulaan persalinan. Dalam proses kehamilan terjadi berbagai perubahan anatomi fisiologi,
perubahan ini menimbulkan ketidaknyamanan pada ibu hamil seperti kelelahan, keputihan, mengidam,
sering buang air kecil, dan mual muntah yang sering disebut dengan morning sicknes. Morning
sickness biasanya dimulai sekitar 8 minggu dan berakhir sampai 12 minggu. Salah satu terapi
nonfarmakologi yang dapat diberikan adalah aromaterapi ginger oil. Tujuan penelitian ini adalah
untuk melihat pengaruh pemberian aromaterapi ginger oil terhadap frekuensi mual muntah pada ibu
hamil morning sicknes. Penelitian ini bersifat kuantitatif. Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja
Puskesmas Payung Sekaki Pekanbaru. Jumlah responden 12 ibu hamil trimester pertama yang
mengalami morning sicknes. Desain penelitian yang digunakan adalah eksperimental dengan
rancangan One Group Pre-Post Test Design. Analisis digunakan adalah distribusi frekuensi dan uji T
test untuk menganalisis dua variabel. Hasil penelitian ini menyimpulkanbahwa ada pengaruh yang
signifikan antara aromaterapi ginger oil terhadap penurunan frekuensi mual muntah pada ibu hamil
morning sickness (p value 0,000; α = 0,05). Penelitian ini merekomendasikan kepada ibu hamil untuk
mengaplikasikan terapi nonfarmakologi aromaterapi ginger oil upaya untuk mengatasi frekuensi mual
muntah.
ABSTRACT
Pregnancy is the growth and development of the intrauterine fetus starting from conception and
ending until the onset of labor. In the process of pregnancy various changes in anatomical physiology
occur, these changes cause discomfort in pregnant women such as fatigue, vaginal discharge,
cravings, frequent urination, and nausea vomiting, often referred to as morning sickness. Morning
sickness usually starts around 8 weeks and ends up to 12 weeks. One of the nonpharmacological
therapies that can be given is aromatherapy ginger oil . The purpose of this study was to see the effect
of giving ginger oil aromatherapy to the frequency of nausea vomiting in pregnant women morning
sickness. This research is quantitative. This research was conducted in the working area of Puskesmas
Payung Sekaki Pekanbaru. The number of respondents were 12 first trimester pregnant women who
experienced morning sickness. The research design used was experimental with the design of the One
Group Pre-Post Test Design. The analysis used is frequency distribution and T test to analyze two
variables. The results of this study concluded that there was a significant effect between ginger oil
aromatherapy on the decrease in the frequency of nausea and vomiting in pregnant women morning
sickness (p value 0,000 ; α = 0.05).
41
Jurnal Keperawatan Volume 12 No 1, Hal 41 - 46, Maret 2020 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal
fisiologis pada ibu hamil yang disebabkan Aromaterapi merupakan salah satu terapi
karena adanya ketidakseimbangan hormon nonfarmakologi yang dapat dilakukan untuk
kewanitaan yaitu esterogen dan progesteron. mengatasi gejala morning sickness.
Perubahan yang sering dialami ibu hamil Aromaterapi adalah tindakan terapeutik
terutama diawal kehamilan adalah mual dan dengan menggunakan essensial oil yang
muntah yang menimbulkan rasa tidak nyaman bermanfaat untuk meningkatkan keadaan fisik
pada ibu. dan psikologis menjadi lebih baik.
Aromaterapi memberikan efek bagi
Mual muntah diawal kehamilan sering disebut penghirupnya, seperti ketenangan, kesegaran,
morning sickness, bukan berarti rasa mualnya serta membantu ibu hamil mengatasi mual.
hanya terjadi pada pagi hari saja. Rasa mual Setiap minyak essensial memiliki efek
dapat terjadi setiap saat, bisa malam, siang farmakologis yang unik, seperti antibakteri,
ataupun setiap waktu. Morning sickness antivirus, diuretik, vasodilator, penenang, dan
biasanya dimulai sekitar 8 minggu dan merangsang adrenal. Ketika minyak essensial
berakhir sampai 12 minggu. Setiap wanita dihirup, molekul masuk ke rongga hidung dan
hamil akan memiliki tingkat mual yang merangsang sistem limbik di otak. (Runiari,
berbeda-beda, ada yang tidak terlalu 2010). Salah satu minyak essensial yang dapat
merasakan apa-apa, tapi ada juga yang merasa digunakan dalam mengurangi gejala mual dan
mual dan bahkan ada yang merasa sangat mual muntah pada ibu hamil adalah jahe. (Ana,
dan muntah setiap saat, sehingga memerlukan Soumy, 2010)
pengobatan (Supriyanto, 2015).
Secara farmakologis jahe (ginger) memiliki
Faktor penyebab morning sickness adalah manfaat sebagai antiemetik (anti muntah). Jahe
perubahan hormon dalam tubuh selama hamil merupakan stimulasi aromatik yang kuat dan
yaitu meningkatnya estrogen dan Human dapat mengendalikan muntah dengan
Chorionic Gonadotrophin (HCG) dan faktor meningkatkan gerakan peristaltik usus. Produk
psikologis seperti perasaan cemas, rasa utama tanaman jahe (ginger) adalah rimpang
bersalah, dukungan suami, faktor lingkungan jahe yang menghasilkan minyak atsiri dengan
sosial, budaya, dan kondisi ekonomi (Tiran, kandungan sekitar 6 senyawa yaitu minyak
2009). Prevelensi morning sickness di Swedia atsiri zingiberena (zingirona), zingiberol,
0,3%, di California 0,5%, di Canada, di bisabilena, kurkuman, gingereol, dan
Pakistan2,2%, di Turki 1,9%, di Amerika flandrena di dalam jahe yang telah terbukti
Serikat 0,5-2% dan di Indonesia 1-3% (Harper, memiliki aktivitas antiemetik (anti muntah)
2008 dalam Khasanah, 2017). Menurut yang manjur (Fitria, 2013).
Marianti (2014), terdapat 71% ibu hamil di
Pekanbaru yang mengalami morning sickness. Berdasarkan hasil wawancara dengan 6 ibu
hamil yang melakukan pemeriksaan kehamilan
Dampak morning sickness bagi ibu hamil di Puskesmas Payung Sekaki terdapat 4 orang
adalah penurunan nafsu makan yang ibu hamil trimester pertama diantaranya
mengakibatkan perubahan keseimbangan mengalami morning sickness. Ibu hamil juga
elektrolit (kalium, kalsium, dan natrium) yang mengatakan nafsu makan berkurang, badan
menyebabkan perubahan metabolisme tubuh, terasa lemas, kepala terasa pusing sehingga
kehilangan berat badan sekitar 5% karena mengganggu aktivitas dan kegiatan sehari-hari.
cadangan karbohidrat, protein, dan lemak Ibu hamil mengatakan untuk mengatasi hal
terpakai untuk energi (Rose & Neil, 2016). Ibu tersebut hanya beristirahat sebentar dan minum
hamil sangat memerlukan asupan gizi yang obat mual, namun belum dapat menurunkan
cukup bahkan lebih karena asupan gizi yang mual muntah yang dirasakan. Berdasarkan
dibutuhkan oleh ibu hamil untuk memenuhi latarbelakang maka perlu dilakukan penelitian
kebutuhan janin dan ibu. Namun, terkadang yang bertujuan untuk melihat pengaruh
ibu hamil mengalami mual muntah yang pemberian aromaterapi ginger oil terhadap
berlebihan sehingga asupan gizi tidak dapat frekuensi mual muntah pada ibu hamil
terpenuhi (Astuti, 2014). Hal tersebut akan morning sicknes
mempengaruhi tumbuh kembang janin karena
pada trimester pertama merupakan fase dimana
organ-organ janin dibentuk (Hidayati, 2009)
42
Jurnal Keperawatan Volume 12 No 1, Hal 41 - 46, Maret 2020 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal
Tabel 1.
Mual dan muntah sebelum dan sesudah pemberian aromaterapi ginger oil (n=12)
Frekuensi Mual dan Muntah f %
Sebelum (Pre test)
9 1 8.3
10 1 8.3
11 7 58.3
12 2 16.7
13 1 8.3
Sesudah (Post test)
6 1 8.3
8 6 50.0
9 4 33.3
10 1 8.3
Tabel 2
Perbandingan rata-rata sebelum dan sesudah pemberian aroma terapi ginger oil terhadap frekuensi
mual muntah ibu hamil morning sickness (n=12)
Variabel Mean SD SE Selisih t- hitung P Value
Rerata
Nilai
PRE 11.08 0.996 0.288
POST 8.33 0.985 0.284 2.75 15.326 0.000
PEMBAHASAN dilakukan pemberian aromaterapi ginger oil.
Hasil uji Paired Sampel T Test didapatkan nilai Hal ini berarti bahwa ada pengaruh pemberian
rata-rata frekuensi mual dan muntah sebelum aromaterapi ginger oil terhadap penurunan
dilakukan pemberian aromaterapi ginger oil mual muntah pada ibu hamil morning sickness.
adalah 11,08 dan nilai rata-rata frekuensi mual
dan muntah setelah dilakukan pemberian Hasil penelitian didapatkan mayoritas
aromaterapi ginger oil adalah 8,33. Hasil responden mengalami morning sickness
tersebut terdapat perbedaan yang signifikan sebelum dilakukan pemberian aromaterapi
dari nilai rata-rata frekuensi mual muntah ginger oil, responden mengatakan sering
sebelum dan sesudah dilakukan pemberian mengalami morning sickness terutama ibu
aromaterapi ginger oil yang dapat dilihat dari hamil primigravida. Sedangkan setelah
nilai selisih rerata nilai yaitu 2,75. Nilai p dilakukan pemberian aromaterapi ginger oil
value 0.000 yang artinya < 0,05. terdapat penurunan terhadap morning sickness.
Secara statistik ada perbedaan antara nilai rata- Mual muntah diawal kehamilan (morning
rata frekuensi morning sickness setelah sickness), dapat terjadi setiap saat, bisa malam,
43
Jurnal Keperawatan Volume 12 No 1, Hal 41 - 46, Maret 2020 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal
siang ataupun setiap waktu. Morning sickness minyak atsiri zingiberena (zingirona),
biasanya dimulai sekitar 8 minggu dan zingiberol, bisabilena, kurkuman, gingerol dan
berakhir sampai 12 minggu. Setiap wanita flandrena. Kandungan zat-zat tersebut dapat
hamil akan memiliki tingkat mual yang memblok serotonin yaitu suatu
berbeda-beda, ada yang tidak terlalu neurotransmitter sistem saraf pusat dan sel-sel
merasakan apa-apa, tapi ada juga yang merasa enterokromafin dalam saluran pencernaan
mual dan bahkan ada yang merasa sangat mual dengan menghambat induksi Human
dan muntah setiap saat, sehingga memerlukan Chorionic Gonadotrophin (HCG) ke lambung
pengobatan (Supriyanto, 2015). sehingga rasa mual dan muntah berkurang
(Fitria, 2013).
Upaya untuk mengatasi morning sickness
dapat dilakukan dengan cara nonfarmakologi, Hal ini didukung oleh penelitian Santi (2013)
salah satunya dengan pemberian aromaterapi tentang pengaruh aromaterapi blanded
(Runiari, 2010) Aromaterapi merupakan peppermint dan ginger oil terhadap rasa mual
tindakan terapeutik dengan menggunakan pada ibu hamil trimester satu di Puskesmas
minyak essensial yang bermanfaat untuk Rengel Kabupaten Tuban. Hasil penelitian
meningkatkan keadaan fisik dan psikologis menunjukkan bahwa ada pengaruh pemberian
menjadi lebih baik. Aromaterapi memberikan aromaterapi campuran peppermint dan ginger
ragam efek bagi penghirupnya, seperti oil dengan nilai p = 0,0001 (p<0,05.
ketenangan, kesegaran, bahkan bisa membantu
ibu hamil mengatasi mual. Ketika minyak SIMPULAN
essensial dihirup, molekul masuk ke rongga Nilai rata-rata frekuensi mual dan muntah
hidung dan merangsang sistem limbik di otak. sebelum dilakukan pemberian aromaterapi
Sistem limbik adalah daerah yang ginger oil adalah 11,08 dan nilai rata-rata
mempengaruhi emosi dan memori serta secara frekuensi mual dan muntah setelah dilakukan
langsung terkait dengan adrenal, kelenjar pemberian aromaterapi ginger oil adalah 8,33.
hipofisis, hipotalamus, bagian-bagian tubuh Terdapat perbedaan yang signifikan dari nilai
yang mengatur denyut jantung, tekanan darah, rata-rata frekuensi mual muntah sebelum dan
stress, memori, keseimbangan hormon, dan sesudah dilakukan pemberian aromaterapi
pernafasan (Runiari, 2010). ginger oil yang dapat dilihat dari nilai selisih
rerata nilai yaitu 2,75. Nilai p value 0.000 yang
Jahe merupakan aromaterapi yang dapat artinya < 0,05. Hal ini berarti bahwa ada
digunakan untuk mengatasi mual dan muntah. pengaruh pemberian aromaterapi ginger oil
Secara farmakologis jahe (ginger) memiliki terhadap penurunan mual muntah pada ibu
manfaat yang salah satunya adalah antiemetik hamil morning sickness.
(anti muntah). Jahe juga merupakan stimulasi
aromatik yang kuat, selain itu dapat DAFTAR PUSTAKA
mengendalikan muntah dengan meningkatkan Ana, Soumy. (2010). Lengkap Segala Hal
gerakan peristaltik usus. Produk utama Trimester Pertama Kehamilan Anda.
tanaman jahe (ginger) adalah rimpang jahe Baguntapan Yogyakarta: BUKUBIRU.
yang menghasilkan minyak atsiri (Fitria, 2013)
Astuti, N. D. (2014). Hubungan Antara
Essential ginger oil mengandung banyak zat Dukungan Sosial dengan Emesis
dan senyawa. Gingerol dan shogaol Gravidarum pada Ibu Hamil Trimester
merupakan dua senyawa yang menghasilkan 1 di Puskesmas Kembaran 1
aroma yang lebih kuat sehingga efektif untuk Kabupaten Banyumas. Fakultas Ilmu
mengurangi frekuensi mual muntah pada ibu Kesehatan UMP, 10–28.
hamil dengan morning sickness (Zhion, 2011
dalam Kundarti, 2015). Mekanisme jahe Elsa, Pertiwi. (2012). Hubungan Paritas Ibu
memiliki efek atau pengaruh langsung pada Hamil Trimester I Dengan Kejadian
saluran pencernaan dengan meningkatkan Emesis Gravidarum Di Puskesmas
pergerakan lambung, serta absorbsi racun dan Teras. E-Journal Stikes Pku, IV (02),
asam. Jahe dipercaya sebagai pemberi 35–48. https://doi.org/10.1360/zd-
perasaan nyaman dalam perut sehingga dapat 2013-43-6-1064.
mengatasi mual muntah karena kandungan
44
Jurnal Keperawatan Volume 12 No 1, Hal 41 - 46, Maret 2020 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal
45
Jurnal Keperawatan Volume 12 No 1, Hal 41 - 46, Maret 2020 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal
46