Disusun Oleh :
YESITA TRIANA WULANDARI
(14401.19.20020)
2. Definisi
Post partum adalah masa sesudah persalinan dapat juga disebut masa
nifas (puerperium) yaitu masa sesudah persalinan yang diperlukan untuk
pulihnya kembali alat kandungan yang lamanya 6 minggu. Post partum adalah
masa 6 minggu sejak bayi lahir sampai organ-organ reproduksi sampai kembali
ke keadaan normal sebelum hamil (Bobak, 2010).
Postpartum adalah masa sesudah persalinan dan kelahiran bayi, plasenta,
serta selaput yang diperlukan untuk memulihkan kembali organ kandungan
seperti sebelum hamil dengan waktu kurang lebih enam minggu (Supriyanti,
2017).
3. Etiologi
Penyebab persalinan menurut beberapa teori menghubungkan dengan
faktor hormonal, struktur rahim, pengaruh tekanan pada saraf dan nutrisi,
berikut beberapa faktor penyebab post partum, (Lisa Margareta, 2017) : 27
1) Teori Placenta Menjadi Tua
2) Teori Penurunun Hormon
3) Teori Iritasi Mekanik
4) Teori Distensi Rahim
5) Induksi Partus
Tahap – tahapan Post Partum Masa post partum dibagi dalam tiga tahap
sebagai berikut (Maryunani, 2016) : 28
1. sosial ekonomi
a. Ekonomi rendah
b. Gizi kurang
c. Anemia
d. Perokok atau pecandu berat
e. Kerja keras
2. Penyakit ibu
a. Hipertensi
b. DM
c. Jantung dan paru
3. Anatomi Genital
a. Serviks incompeten
b. Kelainan rahim
4. Faktor kebidanan
a. Grand multi
b. Pre-eklamsia
c. Perdarahan
d. Hidromnion
e. Hamil ganda
f. Infeksi hamil
g. Ketuban pecah dini
5. Faktor umur
4. Klasifikasi
1. Menurut kejadiannya, digolongkan menjadi:
b. Berat bayi lahir sangat rendah: berat badan bayi 1000-1500 gram,
c. Berat bayi lahir ekstrim rendah: Berat badan bayi <1000 gram (WHO,
2015)
5. Pathofisiologi
Sementara itu, untuk bayi yang mengalami kelahiran prematur, tanda dan
gejalanya meliputi:
8. Pemeriksaan Penunjang
Cara lain untuk memeriksa persalinan prematur di fasilitas kesehatan meliputi:
1. Pemeriksaan serviks
Prosedur ini dilakukan untuk mendeteksi perubahan pada serviks sang ibu
2. USG transvaginal
9. Penatalaksanaan
Berdasarkan ACOG, rekomendasi tatalaksana pada ancaman persalinan
preterm sebagai berikut:
9. Tirah baring dan hidrasi tidak efektif mencegah persalinan preterm dan
tidak secara rutin direkomendasikan (rekomendasi level B) (Persalinan
Preterm 2019).
10. Komplikasi
Bayi yang moderately low birth weight (LBW) dengan berat lahir
antara 1500g dan 2499g juga lebih membutuhkan pengobatan, kondisi
kronik misalnya mental retardation, cerebral palsy, atau asma, learning
disabilities, dan attention deficit atau attention deficit hyperactivity
disorders (ADHD).
b. Komplikasi jangka pendek
Untuk kasus yang terjadi pada ibunya, ternyata juga terjadi penyulit,
utamanya secara psikologis yang kurang tergarap di pelayanan medis
obstetri. Menurut kajian Trumello et al. (2018) menemukan bahwa PKB
dan hospitalisasi juga mempengaruhi secara negatif kondisi emosional ibu,
persepsi ibu dan bonding yang tidak tergantung pada usia kehamilan.
Secara umum hal ini terjadi karena kontak yang kurang dini, lebih
banyak masalah kesehatan postnatal, kurangnya perasaan positif, serta
kurangnya pemakaian fasilitas pelayanan postnatal (Buku Acuan PKB
Prematur 2020).
Daftar Pustaka
Sulistyowaty. A. Asuhan Kebidanan pada Masa Kehamilan. Salemba Medika
2009
Ridwan Amiruddin., Saifuddin Sirajuddin. 2013. Analisis Faktor Risiko Kejadian
Kelahiran Prematur di BLUD RSU Tenriawaru.
Sumarah., Widyastuti. Perawatan Ibu Bersalin (Asuhan Kebidanan pada Ibu
Bersalin). Fitramaya. 2009.
Dr. Sriyana & Dr. Hermanto. 2020. Buku Acuan Persalinan Kurang Bulan
(Prematur). Yayasan Avicenna Kendari.
Surya R & Sri P. Continuing Medical. Education. Persalinan Preterm. CDK Edisi
1. Vol. 46. 2019
ASUHAN KEPERAWATAN TEORI
1. Data Umum
Data Umum Klien meliputi : nama klien, usia, agama, status perkawinan,
pekerjaan, pendidikan terakhir, nama suami, umur suami, agama, pekerjaan
suami, pendidikan terakhir suami, dan alamat.
2. Keluhan Utama
Pasien datang dengan kontraksi yang adekuat sehingga berpengaruh pada
penipisan dan dilatasi serviks pada usia kehamilan antara 20-37 minggu. Dan
keluhannya berupa nyeri uterus, tekanan pelvis atau nyeri pinggang.
Terkait penyakit yang pernah diderita oleh pasien dan gangguan yang
menjadi pemicu munculnya prematur misalnya:
6. Pemeriksaan fisik
b. Payudara : Simetris kiri dan kanan, areola hitam kecoklatan, putting susu
menonjol, kedua payudara tegang, warna kulit tidak kemerahan, ASI
belum keluar atau hanya keluar sedikit.
c. Abdomen : Terdapat luka jahitan post op ditutupi verban, adanya strie
gravidarum, nyeri tekan pada luka, konsistensi uterus lembek/keras, bunyi
redup, bising usus menurun.
Faktor Resiko
1. Penyakit kronis
2. Efek prosedur infasif
3. Ketidakadekuatan pertahanan tubuh primer
1. Gangguan peristaltik
2. Kerusakan integritas kulit
Subjektif
1. Mengeluh lelah
Objektif
Subjektif
Objektif
Subjektif
1. Mengeluh nyeri
Objektif
1. Tampak meringis
2. Bersikap protektif (mis, waspada posisi menghindari nyeri)
3. Gelisah
4. Frekuensi nadi meningkat
5. Sulit tidur
Subjektif
(Tidak tersedia)
Objektif
Subjektif
Objektif
Subjektif
1. (Tidak Tersedia)
Objektif
Subjektif
1. Merasa bingung
2. Merasa khawatir dengan akibat dari kondisi yang dihadapi
3. Sulit berkonsentrasi
Objektif
1. Tampak gelisah
2. Tampak tegang
3. Sulit tidur
Gejala dan Tanda Minor
Subjektif
1. Mengeluh pusing
2. Anoreksia
3. Palpitasi
4. Merasa tidak berdaya
Objektif
Keletihan (D.0057)
Gejala dan Tanda mayor
Subjektif
Objektif
Subjektif
Objektif
1. Kebutuhan istirahat meningkat
Faktor risiko
3. Induksi persalinan
5. Disfungsi uterus
Subjektif
1. (tidak tersedia)
Objektif
Subjektif
1. Merasa lemah
2. Mengeluh haus
Objektif
Diagnosa Keperawatan
1) Resiko Infeksi d/d kerusakan integritas kulit
2) Intoleransi aktivitas b/d kelemahan
3) Nyeri akut b/d agen pecendera fisik
4) Defisit pengetahuan b/d kurang terpapar informasi
5) Ansietas b/d krisis situasional
6) Hipovolemia b/d kehilangan cairan aktif
7) Resiko cedera pada ibu b/d persalinan lama kal I, II dan III
8) Keletihan b/d kondisi fisiologis (mis, kehamilan)