Keperawatan Maternitas
Oleh :
Nama :
NPM :
Dosen Pembimbing :
1. Pengertian
2019).
tidak lebih dari lima kali. Grandemultipara adalah wanita yang telah
2. Anatomi Fisiologi
terletak di dalam rongga pelvis dan ditopang oleh lantai pelvis, dan
Mons pubis adalah jaringan lemak subkutan berbentuk lunak dan padat serta
hitam, kasar, dan ikal pada masa pubertas, mons berperan dalam sensualitas dan
2) Labia Mayora
Labia mayora adalah dua lipatan kulit panjang melengkung yang menutupi lemak
dan jaringan ikat yang menyatu dengan mons pubis. Sensitivitas labia mayora
terhadap sentuhan, nyeri dan suhu tinggi, hal ini di akibatkan adanya jaringan saraf
yang menyebar luas yang juga berfungsi selama rangsangan seksual. Pada wanita
yang belum pernah melahirkan anak pervaginam, kedua labia mayora terletak
melahirkan anak dan mengalami cedera pada vagina atau pada perineum, labia
sedikit terpisah dan bahkan introitus vagina terbuka.
3) Labia Minora
Labia minora adalah lipatan kulit panjang, sempit dan tidak berambut yang
memanjang ke arah bawah klitoris dan menyatu dengan fourchette, terdapat banyak
labia minora juga melumasi vulva. Suplai saraf yang sangat banyak membuat labia
4) Klitoris
banyak pembuluh darah dan saraf sensoris sehingga sangat sensitive. Fungsi utama
5) Vestibulum
Vestibulum merupakan rongga yang berada diantara bibir kecil (labia minora)
dibatasi oleh klitoris dan perinium. Vestibulum terdiri dari muara uretra, kelenjar
parauretra, vagina dan kelenjar paravagina. Permukaan vestibulum yang tipis dan
agak berlendir mudah teriritasi oleh bahan kimia. Kelenjar vestibulum mayora adalah
gabungan dua kelenjar di dasar labia mayora, masing-masing satu pada setiap sisi
orifisium vagina.
6) Fourchette
Fourchette adalah lipatan jaringan tranversal yang pipih dan tipis, terletak
pada pertemuan ujung bawah labia mayora dan minora di garis tengah di
7) Perineum
Perineum adalah daerah muskular yang ditutupi kulit antara introitus vagina
b. Struktur Interna
1) Vagina
Vagina merupakan suatu tuba berdinding tipis yang dapa melipat dan mampu
meregang secara luas. Mukosa vagina berespon dengan cepat terhadap stimulai esterogen
dan progesteron. sel-sel mukosa tanggal terutama selama siklus menstruasi dan selama
masa hamil. Cairan vagina berasal dari traktus genetalis atas ataum bawah. Cairan sedikit
Apabila pH naik diatas lima, insiden infeksi vagina meningkat. Cairan yang terus mengalir
2) Uterus
Uterus adalah organ berdinding tebal, muskular, pipih, cekung yang tampak mirip
buah pir yang terbalik. Uterus normal memiliki bentuk simetris, nyeri bila di tekan, licin
dan teraba padat. Uterus terdiri dari tiga bagian, fudus yang merupakan tonjolan bulat di
bagian atas dan insersituba fallopi, korpus yang merupakan bagian utama yang
mengelilingi cavum uteri, dan istmus, yakni bagian sedikit konstriksi yang
menghubungkan korpus dengan serviks dan dikenal sebagai sekmen uterus bagian bawah
pada masa hamil. Tiga fungsi uterus adalah siklus menstruasi dengan peremajaan
endometrium, kehamilan dan persalinan.
7
3) Tuba Falopii
Sepasang tuba fallopi melekat pada fundus uterus. Tuba ini memanjang ke arah
ovarium. Panjang tuba ini kira-kira 10 cm dengan berdiameter 0,6 cm. Tuba fallopi
4) Ovarium
Sebuah ovarium terletak di setiap sisi uterus, di bawah dandi belakang tuba falopi.
Dua ligamen mengikat ovarium pada tempatnya, yakni bagian mesovarium ligamen
lebar uterus, yang memisahkan ovarium dari sisi dinding pelvis lateral kira-kira
setinggi krista iliaka antero superior, dan ligamentum ovari proprium, yang mengikat
memproduksi hormon.
Masa post partum dibagi dalam tiga tahap sebagai berikut (Wahyuningsih, 2019) :
Masa segera setelah plasenta lahir sampai 24 jam, adapun masalah yang sering terjadi
misalnya atonia uteri oleh karena itu perlu melakukan pemeriksaan kontraksi uterus,
Pada fase ini memastikan involusi uteri dalam keadaan normal, tidak ada perdarahan,
lochea tidak berbau busuk, tidak demam, ibu cukup mendapatkan makanan dan cairan serta
Waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna terutama bila selama hamil atau
waktu persalinan mempunyai komplikasi, waktu untuk sehat sempurna bisa berminggu-
Tanda – tanda bahaya pada ibu nifas menurut (Pitriani, 2014) yaitu :
a. Perdarahan yang merah menyala setiap saat setelah minggu ke 4 pasca persalinan
f. Adanya tanda human ( tanda kemerahan pada tungkai kaki ibu saat ditekuk)
5. Patofisiologi
besar.
minggu.
6. Manifestasi Klinik
Periode post partum ialah masa enam minggu sejak bayi lahir
keempat kehamilan.
h. Sistem reproduksi
1) Proses involusi
2) Kontraksi
plasenta lahir.
3) Tempat plasenta
4) Lochea
5) Serviks
melahirkan.
13
bayi lahir.
i. Sistem endokrin
1) Hormon plasenta
2) Hormon hipofisis
3) Abdomen
hami.
4) Sistem urinarius
5) Sistem cerna :
a) Nafsu makan
b) Mortilitas
c) Defekasi
6) Payudara
lahir.
7) Sistem kardiovaskuler
a) Volume darah
terbatas.
16
b) Curah jantung
c) Tanda-tanda vital
8) Sistem neurologi
melahirkan.
17
9) Sistem muskuluskeletal
7. Komplikasi
a. Perdarahan
berikut:
uterus.
4) Lain-lain
terbuka.
b. Infeksi puerperalis
post partum.
19
c. Endometritis
d. Mastitis
partum.
g. Emboli
kecil.
20
antara lain :
perineum adalah :
penjahitan.
a. Monitor TTV
Ringer.
22
c. Pemberian oksitosin
d. Obat nyeri
regional/ umum
e. Pemeriksaan penunjang
1) Pemeriksaan darah
2) Pemeriksaan urin
1. Pengertian
tanda dan gejala yang tidak harus ditemukan, namun dapat mendukung
4. Pathway
(SDKI) 2016 :
a) Definisi
b) Data Mayor
c) Data Minor
a) Definisi
b) Data Mayor
c) Data Minor
a) Definisi
faktor eksternal.
b) Data mayor
c) Data Minor
4) Defisit Pengetahuan
a) Definisi
b) Data Mayor :
c) Data Minor :
a) Definisi
patogenik.
b) Faktor Risiko
(3) Malnutrisi
a) Definisi
dan asuh.
28
b) Faktor Resiko
(3) Prematuritas.
kesehatannya. Menurut Shore dalam Bararah dan Jaufar (2013) untuk sampai
masalah yang menggabungkan elemen yang paling relevan dari sistem teori
1. Pengkajian
a. Identitas klien
b. Antisipatori
riwayat kesehatan.
5) Fungsi keluarga
6) Pengkajian budaya
7) Stress
c. Formal
3) Pengkajian bayi
d. Informal
e. Personal
4) Pencapaian peran.
31
2. Diagnosa Keperawatan
DPP PPNI, 2017) diagnosa keperawatan pada Ibu Post Partum Primipara
Diagnosa Ibu :
Suplai ASI.
Tidur.
Informasi.
Tubuh Primer.
3. Intervensi Keperawatan
Motode yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut (Tim Pokja SLKI
a. Kriteria 1 (Hasil)
b. Kriteria 2 (Hasil)
c. Dan seterusnya.
a. Kriteria 1 (Skor)
b. Kriteria 2 (Skor)
c. Dan seterusnya.
keperawatan Indonesia (Tim Pokja Siki DPP PPNI, 2018), pada Ibu Post
b. Kriteria hasil :
c. Intervensi :
a) Observasi
intensitas nyeri.
nyeri.
diberikan.
b) Terapeutik
nyeri
c) Edukasi
d) Kolaborasi
b. Kriteria Hasil :
c. Intervensi :
a) Observasi
menyusui.
konseling menyusui.
35
b) Terapeutik
c) Edukasi
tidur meningkat.
b. Kriteria hasil :
a) Gelisah menurun
c. Intervensi :
a) Observasi
intensitas nyeri.
nyeri.
diberikan.
36
b) Terapeutik
nyeri
c) Edukasi
d) Kolaborasi
b. Kriteria hasil :
meningkat
i) perilaku membaik
c. Intervensi :
a) Observasi
informasi
b) Terapeutik
c) Edukasi
kesehatan
b. Kriteria Hasil
dan Bengkak).
a) Observasi
b) Terapeutik
c) Edukasi
b. Kriteria Hasil
terhadap bayi.
39
c. Intervensi :
a) Observasi
ASI.
b) Terapeutik
c) Edukasi
sempurna.
4. Implementasi Keperawatan
asuhan keperawatan.
5. Evaluasi Keperawatan