”JUDUL KASUS”
1
LAPORAN PENDAHULUAN
KEPERAWATAN MATERNITAS
PROFESI NERS STIK BINA HUSADA PALEMBANG
JUDUL KASUS
1. Definisi Penyakit
2. Etiologi
3. Anatomi dan Fisiologi (dilengkapi gambar)
4. Patofisiologi dan Patoflow
5. Manifestasi Klinik
6. Pemeriksaan Penunjang
7. Penatalaksanaan Medis dan Keperawatan
8. Asuhan Keperawatan (Teoritis)
a. Pengkajian Teoritis
b. Analisa Data
c. Masalah Keperawatan
d. Diagnosa Keperawatan
e. Nursing Care Plan (NCP) terdiri dari Tujuan/Outcome
(NOC) dan Intervensi (NIC)
9. Daftar Pustaka
2
1. Definisi Penyakit
Post partum adalah waktu penyembuhan dan perubahan, waktu kembali
pada keadaan tidak hamil, serta penyesuaian terhadap hadirnya anggota keluarga
baru
2. Etiologi
a. Post partum dini
Post partum dini adalah atonia uteri, laserasi jalan lahir, robekan
jalan lahir dan hematoma.
b. Post partum lambat
Post partum lambat adalah tertinggalnya sebagian plasenta,
ubinvolusi didaerah insersi plasenta dari luka bekas secsio sesaria.
Keterangan:
1) Vagina
2) Uterus
3
Uterus adalah organ muskuler yang berongga dan berdinding tebal
3) Serviks Uteri
Serviks merupakan bagian uterus yang terletak di bawah isthmus
4) Korpus Uteri
Dinding korpus uteri terdiri dari 3 lapisan, yaitu
endometrium,
miometrium dan peritoneum.
a) Endometrium
b) Miometrium
4
b. Organ Generatif Eksterna
Keterangan :
1) Mons Veneris
posterior.
Labia Minora adalah suatu lipatan tipis dari kulit sebelah dalambibir besar.
5
kedua bibir kecil bersatu dan membentukfossa navikulare. Kulit yang
4) Klitoris
jaringan yang dapat mengembang , penuh urat saraf dan amat sensitif.
5) Vulva
Bentuk lonjong dengan ukuran panjang dari muka ke belakang dan dibatasi
dimuka oleh klitoris, kanan dan kiri oleh kedua bibir kecil dan
Terletak di bawah selaput lendir vulva dekat ramus os pubis, panjang 3-4
cm, lebar 1-2 cm dan tebal 0,51- 1cm; mengandung pembuluh darah,
7) Introitus Vagina
6
sabit) sampai yang berlubang- lubang atau yang ada pemisahnya
(septum); konsistensi nya dari yang kaku sampai yang lunak sekali.
8) Perineum
2. Fisiologi
1) Proses Involusi
disebut involusi.
2)Konstraksi Uterus
3)Tempat Plasenta
4)Lochea
Lochea adalah rabas uterus yang keluar setelah bayi lahir, mula-mula
berwarna merah lalu menjadi merah tua atau merah coklat. Rabas
5)Serviks
7
Serviks menjadi lunak setelah ibu malahirkan. 18 jam pascapartum, serviks
7) Payudara
bayi lahir.
8)Laktasi
pembentukan ASI.
9)Sistem Endokrin
8
membalik efek diabetogenik kehamilan, sehingga kadar gula darah
Perubahan hormonal pada masa hamil (kadar steroid yang tinggi) turut
waktu yang singkat setelah bayi lahir. Buang air besar secara spontan
bisa tertunda selama tiga hari setelah ibu melahirkan yang disebabkan
karena tonus otot usus menurun selama proses persalinan dan pada
awal masa pasca partum. Nyeri saat defekasi karena nyeri diperinium
Pada minggu ke-3 dan 4 setelah bayi lahir, volume darah biasanya
dan melahirkan.
9
Adaptasi sistem muskuloskeletal ibu terjadi selama hamil
Fase ini dimulai pada hari kesatu dan kedua setelah melahirkan, dimana ibu
sangat
ketergantungan.
2) Fase Taking Hold (dependent- independent)
Fase ini dimulai pada hari ketiga setelah melahirkan dan berakhir pada
menerima pesan barunya dan belajar tentang hal-hal baru, pada fase
sehingga timbul rasa nyeri dimana ibu akan merasa cemas sehingga takut
Pathway
11
5. Manifestasi Klinik
12
- Laserasi Perineum
- Laserasi Vagina
mencapai dinding lateral (sulci) dan jika cukup dalam, dapat mencapai
levator ani.
- Cedera Serviks
Terjadi jika serviks beretraksi melalui kepala janin yang keluar. Laserasi
minimal
6. Pemeriksaan penunjang
Namun berikut ini adalah pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan (terutama
pada asuhan antenatal) untuk membantu dokter dalam mencari faktor risiko,
13
1) Jika terdapat hematoma, darah dikeluarkan, jika tidak ada tanda
biasanya dilakukan setelah mengkaji stabilitas fisik ibu, dan untuk 2 jam
lepaskan balutan
14
11) Pinset yang tidak steril diletakkan di bengkok
13) Lalu di beri obat salep / antiseptik lalu ditutup dengan pembalut
15
ASUHAN KEPERAWATAN TEORITIS
1. Pengkajian
1.Data Subjektif
a. Biodata yang mencakup identitas pasien
1) Nama
2) Umur
3) Agama
4) Suku Bangsa
5) Pendidikan
6) Pekerjaan
7) Alamat
b. Keluhan utama
nifas, misalnya pasien merasa kontraksi, nyeri pada jalan lahir karena
adanya jahitan pada perineum, Keluhan utama pada ibu post partum
c. Riwayat Kesehatan
d. Riwayat Menstruasi
16
Untuk mengetahui kapan mulai menstruasi, siklus mentruasi, lamanya
e. Riwayat Perkawinan
Pada status perkawinan yang ditanyakan adalah kawin syah, berapa kali,
usia menikah berapa tahun, dengan suami usia berapa, lama perkawinan,
(Anggraini, 2010).
h. Riwayat Kehamilan Sekarang
17
6) Pergerakana anak pertama kali dirasakan pada kehamilan berapa
minggu
anak, keadaan bayi meliputi PB, BB, penolong persalinan. Hal ini perlu
atau tidak yang bisa berpengaruh pada masa nifas saat ini (Anggraini,
2010).
j. Pola Kebiasaan Selama Masa Post Partum
1) Nutrisi
2) Eliminasi
3) Istirahat / tidur
4) Keadaan psikologis
2. Data Objektif
Data objektif adalah data yang sesungguhnya dapat diobservasi dan dilihat
a.Status generalis
1) Keadaan umum
kurang
18
2) Kesadaran
acuh tak acuh, tidak peduli) somnolen (kesadaran yang segan untuk
a) Tekanan Darah
b) Nadi
x/menit. Denyut nadi di atas 100 x/menit pada masa nifas adalah
19
diakibatkan oleh proses persalinan sulit atau karena kehilangan
c) Suhu
d) Respirasi
4) Tinggi badan
c) Mata
20
Untuk mengetahui oedema atau tidak conjungtiva, anemia /
e) Abdomen
f) Vulva
bau busuk.
g) Fundus uteri
h) Kandung kemih
Diuresis diantara hari ke-2 dan ke-5, kandung kemih ibu cepat
i) Lochea
21
Lochea rubra berlanjut sampai hari ke-23, menjadi lochea
j) Perineum
k) Anus
2)Palpasi
a) Leher
(Nursalam, 2008).
b) Dada
c) Abdomen
d) Ekstremitas
22
c)Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk mendukung
penegakan diagnosa, yaitu pemeriksaan laboratorium, rontgen, ultrasonografi,
dan lain-lain.
Analisa Data
Data Masalah Etiologi
DS : Nyeri akut Trauma jahitan
- Pasien mengatakan nyeri pada luka episiotomi
luka jahitan
- Pasien mengatakan nyeri
bertambah saat bergerak
- Pasien mengatakan skala nyeri
4
DO :
- Klien tampak meringis
- Klien tampak tidak bebas saat
bergerak
- Skala nyeri 4 yaitu sedang
- TD: 110/70 mmHg
- N: 92 x/i
- 3 C
- Terdapat luka jahitan di
perineum: 5 jahitan
- Episiotomi mediolateralis
23
DS : Resiko Trauma
- Pasien mengatakan takut infeksi
untuk berjalan
- Pasien mengatakan
mengganti pembalut 2x/hari
DO :
- Kesadaran : compos mentis
-TTV :
TD : 110/70 mmHg
N : 92 x/i
S :36,8OC
R : 22 x/i
- Tidak ada kemerahan
- Kerekatan jahitan kuat
- Terdapat darah warna terang
- Lochea rubra
- Ekimosis
- Bau : seperti darah biasa dan
tidak busuk.
- Leukosit : 7.800 mm3
DS: Kurang Kurangnya
- Klien mengatakan belum pengetahuan informasi tentang
perawatan post
mengetahui tentang cara partum.
perawatan post partum
- Klien mengatakan belum
mengetahui tentang cara
perawatan payudara
24
- Klien mengatakan ingin
mengetahui manfaat lebih dari
ASI.
- Klien mengatakan belum tahu
akan memakai KB apa setelah
melahirkan ank pertamanya.
DO
- Klien tampak bingung
- Klien tampak banyak bertanya
- Klien banyak menggeleng saat
di Tanya
2. Diagnosa Keperawatan
25
3. Intervensi Keperawatan
N Diagnosa Noc Nic
o
1. Nyeri akut b/d NOC : Pain Management
trauma jahitan luka
episiotomi. Pain Level, 1. Lakukan pengkajian nyeri
Pain control, secara komprehensif
Comfort level termasuk lokasi,
Kriteria Hasil : karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas dan faktor
1. Mampu mengontrol nyeri (tahu presipitasi
penyebab nyeri, mampu 2. Observasi reaksi nonverbal
menggunakan tehnik dari ketidaknyamanan
nonfarmakologi untuk 3. Gunakan teknik komunikasi
mengurangi nyeri, mencari terapeutik untuk mengetahui
bantuan). pengalaman nyeri pasien
2. Melaporkan bahwa nyeri 4. Kaji kultur yang
berkurang dengan menggunakan mempengaruhi respon nyeri
manajemen nyeri 5. Evaluasi pengalaman
3. Mampu mengenali nyeri (skala, nyeri masa lampau
intensitas, frekuensi dan tanda 6. Evaluasi bersama pasien dan
nyeri) tim kesehatan lain tentang
4. Menyatakan rasa nyaman ketidakefektifan kontrol
setelah nyeri berkurang nyeri masa lampau
5. Tanda vital dalam rentang 7. Bantu pasien dan keluarga
normal untuk mencari dan
menemukan dukungan
8. Kontrol lingkungan yang
dapat mempengaruhi nyeri
seperti suhu ruangan,
pencahayaan dan kebisingan
9. Kurangi faktor presipitasi
nyeri
10. Pilih dan lakukan
penanganan nyeri
(farmakologi, non
farmakologi dan inter
personal)
11. Kaji tipe dan sumber
nyeri untuk menentukan
intervensi
26
12. Ajarkan tentang
teknik non
farmakologi
13. Berikan analgetik
untuk
mengurangi nyeri
14. Evaluasi keefektifan
kontrol nyeri
15. Tingkatkan istirahat
16. Kolaborasikan dengan
dokter jika ada keluhan
dan tindakan nyeri tidak
berhasil
17. Monitor penerimaan
pasien tentang
manajemen nyeri
Analgesic Administration
1. Tentukan lokasi,
karakteristik, kualitas, dan
derajat nyeri sebelum
pemberian obat
2. Cek instruksi dokter tentang
jenis obat, dosis, dan
frekuensi
3. Cek riwayat alergi
4. Pilih analgesik yang
diperlukan atau kombinasi
dari analgesik ketika
pemberian lebih dari satu
5. Tentukan pilihan analgesik
tergantung tipe dan beratnya
nyeri
6. Tentukan analgesik
pilihan, rute
pemberian, dan dosis optimal
7. Pilih rute pemberian secara
IV, IM untuk pengobatan
nyeri secara teratur
8. Monitor vital sign sebelum
dan sesudah pemberian
analgesik pertama kali
27
2. Resiko infeksi b/d NOC : NIC :
trauma jaringan Immune Status Infection Control (Kontrol
atau kerusakan Knowledge : infeksi)
kulit. Infection control
Risk control 1. Bersihkan lingkungan
Kriteria Hasil : setelah dipakai pasien lain
2. Pertahankan teknik isolasi
1. Klien bebas dari tanda dan 3. Batasi pengunjung bila
gejala infeksi perlu
2. Mendeskripsikan proses 4. Instruksikan pada
penularan penyakit, factor yang pengunjung untuk mencuci
mempengaruhi penularan serta tangan saat berkunjung dan
penatalaksanaannya setelah berkunjung
3. Menunjukkan kemampuan untuk meninggalkan pasien
mencegah timbulnya infeksi 5. Gunakan sabun
4. Jumlah leukosit dalam batas antimikrobia untuk
normal cuci tangan
5. Menunjukkan perilaku hidup 6. Cuci tangan setiap sebelum
sehat dan sesudah tindakan
kperawtan
7. Gunakan baju, sarung
tangan sebagai alat
pelindung
8. Pertahankan lingkungan
aseptik selama pemasangan
alat
9. Ganti letak IV perifer dan
line central dan dressing
sesuai dengan petunjuk
umum
10. Gunakan kateter intermiten
untuk menurunkan infeksi
kandung kencing
11. Tingktkan intake nutrisi
12. Berikan terapi antibiotik
bila perlu
28
1. Monitor tanda dan gejala
infeksi
sistemik dan lokal
2. Monitor hitung granulosit,
WBC
3. Monitor kerentanan
terhadap infeksi
4. Batasi pengunjung
5. Saring pengunjung
terhadap penyakit menular
6. Partahankan teknik
aspesis pada
pasien yang beresiko
7. Pertahankan teknik isolasi
k/p
8. Berikan perawatan kuliat
pada area epidema
9. Inspeksi kulit dan membran
mukosa terhadap
kemerahan, panas, drainase
10. Inspeksi kondisi luka /
insisi bedah
11. Dorong masukkan nutrisi
yang cukup
12. Dorong masukan cairan
13. Dorong istirahat
14. Instruksikan pasien untuk
minum
antibiotik sesuai resep
15. Ajarkan pasien dan
keluarga tanda dan gejala
infeksi
16. Ajarkan cara menghindari
infeksi
17. Laporkan kecurigaan
infeksi
18. Laporkan kultur positif
4. Implementasi Keperawatan
N Hari/ Diagnosa Implementasi Evaluasi
o tanggal
31
teknik non bergerak karena
farmakologi dengan takut jahitan akan
mengompres dingin terbuka
perineum untuk - Pasien
mengurangi nyeri mengatakan
dengan menggunakan merasakan
cairan NaCL 0,9 %. nyaman saat
5. Meningkatkan istirahat dilakukan
6. Mengkolaborasikan kompres dingin
dengan dokter jika ada NaCL 0,9 % pada
keluhan dan tindakan area perineum.
nyeri tidak berhasil
7. Memonitor
penerimaan pasien - Saat
tentang manajemen pemeriksaan
nyeri. tampak pasien
TTV : masih meringis
Tampak masih
N : 92 membatasi
gerakan
S : 36,8
R : 20TD : 110/70
mmHg
x/meni
t
O
x
/
m
e
n
i
t
I : Membantu aktivitas
pasien
32
Resiko 1. Memantau suhu S: Pasien mengatakan
infeksi b/d tubuh - nyeri pada
2. Membersihkan luka jahitan
trauma lingkungan - Pasien mengatakan
jaringan setelah dipakai masih tampak takut
pasien lain membersihkan area
atau - organ intim nya.
3. Mempertahanka
kerusakan n teknik Pasien tampak hanya
menyiram dengan air
kulit. isolasi O: pada saat melakukan
4. Membatasi - vulva hygiene.
pengunjung bila -
perlu Tanda-tanda REEDA
-
5. Menginstruksika (-)
-
n pada Keadaan luka basah
-
pengunjung
- Tampak ada 5 jahitan
untuk mencuci
tangan saat - Tidak ada kemerahan
berkunjung dan Lochea rubra
setelah TTV : Jahitan kuat merekat
berkunjung di perineum
meninggalkan N : 92 Terdapat darah merah
pasien S : 36,8 terang
6. Menggunakan R : 20
sabun
antimikrobia A: TD : 110/70
untuk cuci mmHg
tangan x/menit
7. Mencuci tangan - O
setiap sebelum - C
dan sesudah
tindakan
kperawatan x
8. Menggunakan /
baju, sarung m
tangan sebagai e
alat pelindung
n
9. Mempertahanka
n lingkungan i
aseptik selama t
pemasangan alat
10. Meningktkan Masalah belum teratasi
intake nutrisi
11. Memberikan I : Mengontrol infeksi
terapi antibiotik Mengobservasi luka
bila perlu episiotomi
33
19.Memonitor tanda Menganjurkan
dan gejala pasien untuk
infeksi sistemik ambulasi
dan lokal
12. Melakukan
perawatan
perineum untuk
mengurangi
resiko infeksi
13. Melihat kondisi
luka/ insisi
bedah.
20.Mengajarkan
cara
menghindari
infeksi dengan
cara melukan
perawatan pada
perineum dan
sering
mengganti
pembalut.
Kurang 1. Memberikan S: Pasien mengatakan
penilaian tentang - masih belum paham
pengetahu
tingkat cara mengenai cara
an b/d pengetahuan perawatan post
pasien tentang - partum.
kurangnya
proses penyakit Pasien mengatakan
informasi yang spesifik - belum paham tentang
2. Menyediakan cara perawatan
tentang
informasi pada payudara. Pasien
perawatan pasien tentang - sudah mengetahui
kondisi, dengan sedikit cara perawat
post
cara yang tepat perineum dengan
partum. yaitu dengan benar
memberikan O: Pasien mengatakan
informasi kepada - ingin
pasien mengenai - mengetahui manfaat
cara perawatan lebih tentang
post partum, cara A
perawatan S
payudara, I
I:
manfaat asi,
macam-macam
kb. Pasien tampak
34
3. Mendukung memperhatikan
pasien untuk Pasien tampak
mengeksplorasi mempraktekkan
atau caranya
mendapatkan
second opinion A: Masalah belum teratasi
dengan cara yang Meningkatkan
tepat atau pengetahuan pasien
diindikasikan
4. Menyakan ke
pasien pasien
mengenai tanda
dan gejala yang
belum di ketahui
untuk
melaporkan pada
pemberi
perawatan
kesehatan,
dengan cara yang
tepat.
TTV :
TD : 110/80 mmHg
N : 86x/menit
S : 36,6OC
R : 20x/menit
I : Mengobservasi keadaan
umum dan tanda-tanda vital
36
Resiko 1. Memantau suhu S: Pasien mengatakan
infeksi tubuh - nyeri pada
2. Membersihkan luka jahitan
b/d lingkungan - Pasien mengatakan
trauma setelah dipakai bersedia
pasien lain - dilakukan perawatan
jaringan O : perineum
3. Mempertahankan
atau -
teknik
kerusaka isolasi
4. Membatasi Luka jahitan episiotomi
n kulit. -
pengunjung bila sudah dibersihkan dan
- sudah di kompres
perlu - dingin dengan
5. Menginstruksikan - NaCl Keadaan
pada pengunjung
- luka basah
untuk mencuci
- Tampak ada 5 jahitan
tangan saat
berkunjung dan Tidak ada kemerahan
T Lochea rubra
setelah berkunjung
meninggalkan T Jahitan kuat merekat di
pasien V perineum
6. Menggunakan : Terdapat darah
sabun
antimikrobia N
untuk cuci TD: 86: 110/80
tangan S mmHg
7. Mencuci tangan R x/menit
setiap sebelum dan : 22:
sesudah 3
tindakan 6
kperawatan ,
8. Menggunakan
6
baju, sarung O
tangan sebagai alat
C
pelindung
9. Mempertahankan
lingkungan aseptik x
selama /
pemasangan alat m
10. Meningktkan e
intake nutrisi n
it
37
11.Memberikan terapi I : Mengontrol infeksi
antibiotik bila perlu
21.Memonitor tanda
dan gejala infeksi
sistemik dan lokal
12. Melakukan
perawatan
perineum untuk
mengurangi resiko
infeksi
13. Melihat kondisi
luka/ insisi bedah.
22.Mengajarkan cara
menghindari
infeksi dengan cara
melukan
perawatan pada
perineum dan
sering mengganti
pembalut.
Kurang 1. Memberikan S : Pasien mengatakan
penilaian tentang - bersedia menyusui
pengetahua
tingkat pengetahuan bayinya, bayinya sudah
n b/d pasien tentang bisa menyusu namun
proses penyakit teknik ibu kurang benar.
kurangnya
yang spesifik - Pasien mengatakan
informasi 2. Menyediakan sudah minum obat yang
tentang
informasi pada - diberikan perawat
pasien tentang Pasien mengatakan
perawatan kondisi, dengan cara - sudah tahu akan
yang tepat yaitu menggunakan kb suntik.
post
dengan memberikan Pasien mengatakan
partum. informasi kepada O: belum paham tentang
pasien mengenai - cara perawatan
cara perawatan post - perineum dengan benar.
partum, cara
perawatan payudara, Pasien tampak
manfaat asi, macam- menyusui bayinya
macam kb. Teknik menyusui
3. Mendukung pasien pasien tampak kurang
untuk benar.
mengeksplorasi atau
mendapatkan second A: Masalah belum teratasi
opinion dengan cara
yang tepat atau
diindikasikan
38
4. Menyakan ke pasien
pasien
mengenai tanda dan
gejala yang belum di I : Meningkatkan pengetahuan
ketahui untuk pasien
melaporkan pada
pemberi perawatan
kesehatan, dengan
cara yang tepat.
39
1 Kamis 25 feb Nyeri 1. Melakukan S: Pasien mengatakan
2021 akut b/d pengkajian - nyeri pada luka
trauma skal nyeri jahitan berkurang
jahitan 2. Membantu pasien - Pasien mengatakan
luka dan keluarga untuk - sudah BAB Pasien
episiotom mencari dan bersedia untuk
i. menemukan - dilakukan kompres
dukungan dingin
3. Mengontrol Pasien mengatakan
lingkungan yang sebelumnya belum
dapat O: pernah dilakukan
mempengaruhi - kompres
nyeri seperti suhu dingin pada
ruangan, - perawatan perineum
pencahayaan dan -
kebisingan -
4. Mengajarkan Saat pemeriksaan
tentang teknik non tampak pasien
farmakologi dengan tidak pucat dan
mengompres dingin kelelahan
perineum untuk Skala nyeri 1 =
mengurangi nyeri ringan
dengan Ekpresi wajah klien
menggunakan tampak rileks
cairan NaCL 0,9 %.
Sudah dilakukan
5. Meningkatkan
perawatan perineum
istirahat dengan kompres
6. Mengkolaborasikan TTV : dingin
dengan dokter jika
ada keluhan dan N : 82 TD : 120/80
tindakan nyeri tidak S : 36,6 mmH
berhasil R : 20 g
7. Memonitor x/me
penerimaan pasien nit
tentang manajemen x/me
nyeri. nit
A: Masalah sudah teratasi
I : intervensi dihentikan
40
Resiko 1. Membersihkan S:
lingkungan setelah -
infeksi Pasien mengatakan
dipakai pasien lain
b/d 2. Mempertahankan nyeri pada
-
teknik isolasi luka jahitan
trauma Pasien mengatakan
3. Membatasi -
jaringan pengunjung bila mau
perlu - dilakukan perawatan
atau
4. Menginstruksikan perineum Pasien
kerusaka pada pengunjung mengatakan sudah tahu
untuk mencuci O: cara perawatan vulva
n kulit.
tangan saat - hygiene
berkunjung dan - Pasien tampak sudah
setelah berkunjung tahu cara perawatan
-
meninggalkan luka episiotomi
-
pasien dengan benar
-
5. Menggunakan sabun
- Keadaan luka basah
antimikrobia untuk
cuci tangan - Tampak ada 5 jahitan
6. Mencuci tangan - Tidak ada tanda-tanda
setiap sebelum infeksi
dan sesudah -
Lochea rubra
tindakan kperawatan Jahitan kuat merekat di
7. Menggunakan baju, T
perineum
sarung tangan T
Terdapat darah
sebagai alat V
Tidak ada kemerahan
pelindung :
Tidak ada bintik
8. Mempertahankan
N kebiruan pada perineum
lingkungan aseptik
selama pemasangan Tidak ada pus/nanah
: 82
alat S :
9. Meningktkan intake 36,6
nutrisi TD : 120/80
R
10. Memberikan mmHg
: 20 x/menit
terapi antibiotik bila O
perlu C
A:
11. Memonitor tanda
Masala x/menit
dan gejala infeksi
sistemik dan lokal h teratasi
12. Melakukan
I sebagia
perawatan perineum
untuk mengurangi n
resiko infeksi :
13. Melihat kondisi
-
luka/ insisi bedah. Mengontrol infeksi
41
14.Mengajarkan - menjelaskan perawatan luka
cara episiotomy
menghindari - menganjurkan mobilisasi
infeksi dengan - menganjurkan personal
cara melukan hygiene dengan baik
perawatan pada - makan obat secara teratur
perineum
dengan sering
mengganti
pembalut dan
cara
membersihkan
dari depan ke
belakang.
Kurang 1. Memberikan S Pasien mengatakan sudah tahu
penilaian : cara perawatan vulva
pengetahu
tentang tingkat hygiene/perineum dengan benar
an b/d pengetahuan yaitu dengan embersihkan dari
pasien tentang O depan kebelakang.
kurangny
proses penyakit : Pasien sudah tahu cara
a yang spesifik - menyusui dengan benar
2. Menyediakan Pasien mengatakan sudah tahu
informasi
informasi pada tentang cara perawatan
tentang pasien tentang payudara.
kondisi, dengan A: Pasien mengatakan sudah
perawatan
cara yang tepat mengetahui manfaat lebih
Masal
post yaitu dengan tentang
memberikan ah A
partum.
informasi S
kepada pasien I: I
mengenai cara
perawatan post Pasien tampak menyusui
partum, cara bayinya dengan benar
perawatan
payudara,
manfaat asi, teratasi
macam-macam
kb. intervensi dihentikan
3. Mendukung
pasien untuk
mengeksplorasi
atau
mendapatkan
second opinion
dengan cara
42
yang tepat atau
diindikasikan
4. Menyakan ke
pasien pasien
mengenai tanda
dan gejala yang
belum di ketahui
untuk
melaporkan
pada pemberi
perawatan
kesehatan,
dengan cara
yang tepat.
43
44