MAKALAH
Dosen Pengampu
Abu bakar sidik, S.kep.,M.kes
Ns.Dian Emiliasari, M.kes
Puji syukur ke hadirat Allah SWT karena atas berkat dan rahmat-Nya penyusun masih
diberi kesehatan sehingga makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Makalah yang berjudul “Pelayanan Kesehatan Primer” ini disusun untuk memenuhi
tugas dari mata kuliah Keperawatan Komunitas I di Jurusan PSIK-Ners Semester V Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan Bina Husada.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang bersifat membangun sangat penyusun harapkan demi kesempurnaan makalah ini
dimasa mendatang. Semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi masyarakat luas. Dan
semoga makalah ini dapat dijadikan sebagai bahan untuk menambah pengetahuan para pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar..................................................................................................................i
Daftar Isi.............................................................................................................................ii
BAB I
A. Pendahuluan...............................................................................................................1
B. Tujuan Penulisan........................................................................................................2
C. Metode Penulisan.......................................................................................................2
D. Sistimatika Penulisan.................................................................................................5
BAB II ISI
A. Konsep dasar keperawatan primer
B. Bekerja dalam masyarakat
C. Meningkatkan cakupan kesehatan
D. Merencanakan kegiatan kesehatan
BAB III Penutup................................................................................................................7
A. Kesimpulan.............................................................................................................7
B. Saran.......................................................................................................................7
Daftar Pustaka...................................................................................................................8
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sistem pelayanan kesehatan di Amerika sangat terpadu dan selalu mengalami perubahan. Banyak
variasi pelayanan yang tersedia dari berbagai disiplin kesehatan profesional, Tetapi untuk
memperoleh pelayanan tersebut sangat sulit untuk kalangan yang mempunyai asuransi pelayanan
kesehatan yang terbatas. Sedangkan, mereka yang tidak mempunyai asuransi sering datang pada
saat penyakit telah bertambah berat, sehingga membutuhkan biaya yang lebih mahal.
Perkembangan teknologi dan pengobatan baru yang terus berlangsung menyebabkan masa
perawatan (length of stay, LOS) menjadi lebih singkat dan berdampak pada biaya pelayanan
kesehatan yang juga menjadi meningkat (McMahon Rosemary. 2002).
Keperawatan adalah suatu disiplin pelayanan. Nilai- nilai profes keperawatan bertujuan
menolong orang mendapatkan kembali, mengelola, atau memperbaiki kesehatan, mencegah
penyakit, serta memperoleh kenyamanan dan kepercayaan diri. Sistem pelayanan kesehatan pada
era millenium ini lebih berorientasi pada bisnis daripada pelayanan karena adanya keinginan
untuk menghemat biaya (Perry & Potter, 2009).
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan umum
Mahasiswa mampu mengerti tentang “Mengelola Pelayanan Perawatan Kesehatan Primer”
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa mampu memahami tentang Konsep Pelayanan Kesehatan Primer.
b. Mahasiswa mampu memahami tentang Pengertian Pelayanan Kesehatan Primer.
c. Mahasiswa mampu memahami tentang Bekerja Dalam Masyarakat.
d. Mahasiswa mampu memahami tentang Meningkatkan Cakupan Kesehatan.
e. Mahasiswa mampu memahami tentang Merencanakan Kegiatan Kesehatan.
C. Metode Penulisan
Metode penulisan yang digunakan dalam penyusunan makalah ini adalah menggunakan metode
kepustakaan. Dalam metode ini para penyusun membaca buku-buku yang berhubungan dengan
makalah ini.
D. Sistematika Penulisan
Makalah ini disusun secara sistematika yang terdiri dari tiga bab yaitu :
Bab I : Berisi tentang Pendahuluan, yang berisi tentang latar belakang, tujuan penulisan,
metode penulisan dan sistematika penulisan.
Bab II : Berisi Tinjauan Teoritis, yang berisi tentang Konsep Pelayanan Kesehatan Primer,
Pengertian Pelayanan Primer, Pengertian Pelayanan Kesehatan Primer, Bekerja dalam
Masyarakat, Meningkatkan cakupan Kesehatan, dan Merencanakan Kegiatan Kesehatan.
Bab III : Berisi Penutup, yang berisi tentang kesimpulan dan saran-saran. Pada bagian akhir
makalah ini penulis cantumkan juga daftar pustaka.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
6. Menganalisis informasi
Mengumpulkan keterangan saja tidaklah cukup. Keterangan tersebut harus diaalisis dan dicerna.
Informasi harus dipilah-pilah, sehingga hanya yang berguna yang dioperhatikan. Informasi ini
harus diatur sedemikian rupa sehingga dapat diperbandingkan dengan keterangan lain
(distandarisasi), dan dicatat sehingga dapat diingat, ditemukan lagi bila diperlukan, dan
disampaikan kepada orang lain yang memerlukannya.
b. Mengenali masalah
Ada dua batasan masalah yang berguna, seperti di bawah ini :
· Masalah adalah kesulitan atau hambatan yang timbul di antara keadaan sekarang dan tujuan
yang diinginkan di masa datang.
· Masalah adalah kesenjangan yang dirasakan antara apa yang ada dan yang seharusnya ada.
1. Memilah masalah yang penting
Dalam memilih masalah-masalah yang penting, akan bermanfaat bila semua masalah
dikelompokkan dibawah judul-judul berikut ini :
· Masalah penyakit atau kesehatan, misalnya : malaria, kurang gizi, penyakit pernapasan, dan
diare.
· Masalah pelayanan kesehatan, misalnya : kekurangan obat, kelangkaan pekerjaan yang
berkualitas, dan kesulitan mengunjungi daerah terpencil.
· Masalah masyarakat, misalnya : penyediaan air yang kurang, tidak ada oendidikan dasar,
penduduk harus menempuh jarak yang jauh untuk sampai ke pusat kesehatan, hasil panen yang
buruk dalam dua tahun ini, dan penduduk laki-laki pergi dari desa untuk bekerja di sektor
industri.
c. Menetapkan tujuan
Setelah masalah-masalah prioritas dipilih, langkah berikut adalah menentukan seberapa
jauh/besar masalah dapat dikurangi atau apakah dapat dituntaskan. Banyak masalah kesehatan
tidak dapat diselesaikan dengan segera. Mereka memerlukan gabungan beberapa kegiatan untuk
mengatasinya, karena menyangkut masyarakat.
Menentukan tujuan adalah suatu langkah positif menuju peningkatan kesehatan. Sebuag tujuan
menyatakan hasil yang ingin dicapai dengan tepat. Seringkali, jasa pelayanan diselanggarakan
bertahun-tahun tetapi perbaikan yang terlihat dimasyarakat hanya sedikit atau tidak ada sama
sekali, karena kegiatan kesehatan itu tidak mempunyai tujuan yang jelas. Dengan menetapkan
tujuan, apa yang telah dikerjakan dapat terus menerus dinilai dan, pada akhir jangka waktu yang
telah ditentukan, dapat dievaluasi, yakni pencapaian program dapat diukur dan dilakukan
penilaian mengenai kemaknaannya, untuk kemudian dilakukan perubahan-perubahan untuk
memperbaikinya.
1. Ciri-ciri tujuan yang bermanfaat
Tujuan harus memenuhi beberapa kriteria : harus relevan, dapat dilaksanakan, dan dapat diamati
atau diukur. Sebuah tujuan dikatakan relevan bila sesuai dengan kebijakan kesehatan secara
umum dan berkaitan dengan masalah yang akan diselesaikan ataun dikurangi. Sebuah tujuan
dikatakan dapat dilaksanakan (feasible) bila ia dapat dicapai, yakni bila sumber daya yang
diperlukan tersedian dan hambatan-hambatan dapat diatasi. Sebuah tujuan dikatakan terukur bila
hasil akhirnya dapat dinyatakan dalam angka.
2. Tujuan dapat dinyatakan pada berbagai tingkatan dalam sistem kesehatan
Berikut ini adalah sebuah contoh dari penetapan tujuan oleh kementeriaan kesehatan pada tingkat
nasional :
· Pada akhir 5 tahun, kurang dari 4% anak-anak berusia dibawah 3 tahun yang masih menderita
kurang gizi (kurang dari 60% berat menurut umur pada pertumbuhan standar).
Pada tingkat daerah, tujuan itu dinyatakan sebagai sejumlah target operasional. Berikut adalah
contoh target operasional dan kegiatan-kegiatan yang berkaitan :
· Menemukan anak-anak usia 0-3 tahun yang kekurangan gizi, sesuai dengan kriteria gizi yang
dipakai (desa dan jumlah anak yang akan dicakup harus didaftar).
· Melatih para pekerja kesehatan desa untuk mengenali keadaan malnutrisi sesuai dengan
kriteria (jumlah para pekerja kesehatan desa yang akan dilatih harus diberitahu).
· Mengatur jumlah sesi pelatihan.
· Menyelenggarakan perawatan anak-anak kurang gizi sesuai dengan instruksi standar (mutu
perawatan dapat dinilai).
Pada tingkat desa, target operasional pekerja perawatan kesehatan primer akan :
· Mencatat semua bayi lahir.
· Menentukan anak kurang gizi di antara populasi anak usia 0-3 tahun (sesuai dengan kriteria
khusus).
· Menyelenggarakan pelayanan terhadap anak kurang gizi sesuai dengan instruksi standar.
d. Mengkaji hambatan
1. Jenis hambatan dan keterbatasan
Keterbatasan suatu kegiatan dapat hanya berupa kekurangan sumber daya yang ditemukan
sewaktu dilakukan pengkajian ulang mengenai sumber daya, misalnya :
· Penduduk tidak tertarik, atau mereka merasa memiliki kebutuhan lain yang lebih penting,
atau tidak ada orang-orang yang terlatih atau terampil untuk menjalankan program.
· Peralatan tidak tersedia atau terlalu mahal
· Informasi sulit didapat, tidak terdapat buku-buku, dan statistika tidak tersedia.
· Uang tidak dapat dikumpulkan dari masyarakat setempat.
· Waktu, para staf tidak mempunyai cukup waktu untuk mengerjakan semua hal yang
diharapkan dikerjakan.
Mungkin ada beberapa hambatan lingkungan tertentu. Sewaktu membuat perencanaan,
lingkungan harus dikaji untuki melihat apakah terdapat kesulitan-kesulitan tertentu, misalnya :
· Keadaan geografis : yang akan penting untuk pembangunan jalan, pemasaran barang, atau
mengirim pasien ke rumah sakit, misalnya gunung, sungai, dan danau dapat menyebabkan
hambatan yang berarti dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan yangt baik di beberapa
daerah.
· Iklim : yang dapat mempengaruhi jenis bangunan, sarana transportasi, tanaman yang tumbuh,
sifat masalah kesehatan.
· Kendala teknis yang berhubungan dengan pembangunan teknis dalam masyarakat : misalnya,
alat pemusing (centrifuge) listrik tidak berguna di pusat kesehatan yang tidak memiliki aliran
listriknya.
· Faktor sosial : yang merupakan hambatan paling berarti. Mengkin terdapat beberapa
kebiasaan atau tabu yang bertentangan dengan rencana, penduduk dapat mempunyai prasangka
terhadap gagasan-gagasan baru, atau ada hukum atau peraturan (yang baik atau buruk) yang
menghalangi pelaksanaan beberapa kegiatan.
2. Menganalisis hambatan
Cara sederhana untuk menganalisi hambatan adalah dengan membuat daftar tujuan, tuliskan
hambatan dan keterbatasan untuk masing-masing dan masukkanlah mereka di bawah tiga judul,
seperti berikut ini :
· Hambatan yang dapat diatasi : yakni dapat dicarikan jalan keluarnya. Misalnya,
menyelenggarakan dan memperbaiki perawatan ibu hamil. Hambatannya : kekurangan bidan
yang berijazah. Jalan keluar yang disarankan adalah melatih dukun bersalin dan
menyelenggarakan pengawasan yang dilakukan oleh bidan.
· Hambatan yang dapat dimodifikasi dan dikurangi : misalnya, sejumlah desa ingin anak-anak
mereka dididik. Mereka menetapkan target membangun sebuah sekolah dan memperkerjakan
seorang guru. Ternyata sumber daya yang ada tidak cukup, sehingga bukannya membangun
gedung sekolah mereka, membangun rumah yang dapat menarik seorang guru untuk datang ke
daerah terpencil. Seorang guru dapat mengajar tanpa gedung sekolah, tetapi sebuah bangunan,
bagaimanapun lengkapnya, tidak berguna tanpa guru.
· Hambatan yang tidak deapat diatasi atau dikurangi : sebagian besar penduduk memiliki
penghasilan yang lebih kurang tetap, setidak-tidaknya untuk jangka waktu yang panjangt. Orang
dapat membuat anggaran yang baik, membelanjakan uangnya dengan cara yang berbeda, dan
melakukian tawar-menawar, tetapi penghasilan tidak berubah, sehingga penghidupan harus
disesuaikan dengannya. Dalam perencanaan kesehatan, suatu tujuan kadang-kadang harus
diganti dengan yang lainnya yang membutuhkan sumber daya lebih sedikit. Misalnya, bila
semula direncanakan untuk memperkerjakan seorang pengawas bidan dan tidak seorangpun
yangt ada, maka tujuan dapat dirubah menjadi memperkerjakan seorang dukun bersalin
berpengalaman yang telah dilatih yang akan mendorong dan membantu yang lain.
e. Menjadwalkan kegiatan
Setelah tujuan dean target ditetapkan hambatan telah dibahas, tim kesehatan bersama masyarakat
akan merencanakan bagaimana target ini sksn dicapai. Ada berbagai cara untuk mencapainya.
Rangkaian kegiatan untuk mencapai tujuan dan target ka kadang-kadang disebut strategi, yang
berarti perencanaan dan penggunaan sumber daya sedemikian rupa sehingga memberikan
kemingkinan terbaik untuk berhasil. Sebelum merencanakan kegiatan secara rinci hal yang harus
di perhatikan, adalah :
· Memikirkan cara-cara alternatif untuk mengatasi hambatan dan mencapai tujuan.
· Menyeimbangkan sumber daya dan kebutuhan.
· Memilih rangkaian tindakan yang terbaik.
· Menjelaskan dengan rinci segala aktivitas yang dibutuhkan, berdasarkan rangkaian tindakan
yang telah dipilih.
1. Mempertimbangkan rangkaian tindakan alternatif
Sebaiknya dilakukan pengumpulan gagasan-gagasan darimasyarakat cara sederhana untuk
mengatasi atau mengurangi hambatan dan keterbatasan. Hambatan dan keterbatasan harus
dirundingkan terlebih dahulu sebagai masalah tersendiri dan kemudian sebagai kelompok topik
yang saling berhubungan. Para wakil masyarakat harus diikutsertakan dealam setiap
diskusi. Bila sumber daya terbatas, maka dipakai dua prinsip umum, yaitu :
· Gunakan sumber daya yang ada sebaik-baiknya sebelum meminta yang lain.
· Sumber daya yang paling siap digunakan semaksimal mungkin, sebelum sumber daya.
2. Menyeimbangkan sumber daya dengan kebutuhan
Untuk membantu memutuskan rencana tindakan (strategi), sebainya dibuat suatu daftar atau
tabel tentang sumber daya yang diperlukan untuk berbagai strategi, dan daftar mengenai berbagai
kemungkinan, dengan memperhatikan apakah semua sumber daya yang diperlukan tersedia atau
dapat diadakan. Manfaat perencanaan dalam hal ini adalah untuki memastikan bahwa akan
terjadi beberapa perubahan. Akan terjadi kemajuan menuju target.
3. Memilih strategi yang terbaik
Dalam memperkenalkan rancangan strategi alternatif, beberapa kriteria telah disebutkan, kriteria
ini diterapkan untuk memilih strategi yang paling baik :
· Harus merupakan strategi yang memerlukan sedikit mungkin sumber daya yang langka, tetapi
sekligus juga memakai sumber daya yang ada sebesar-besarnya.
· Harus merupakan strategi yang paling sesuai bagi lingkungan, nilai-nilai dan perilaku dalam
masyarakat, yakni memperkenalkan perubahan-perubahan yang dapat diterima yang dapat
mendorong peran serta masyarakat dalam pelayana yang diusulkan.
· Harus merupakan strategi yang dapat memenuhi target jumlah, mutu dan cakupan pelayanan
yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan.
4. Memiih satu dari strategi alternatif yang telah dikaji ulang
Keuntungan strategi yang telah dipilih, yaitu :
· Akan melayani sebagian besar penduduk dengan melatih DB agar dapat mengadakan
perawatan antenatal sederhana dan menemukan para wanita berisiko tinggi, staf pusat kesehatan
akan memilih lebih banyak waktu untuk mengadakan pelatihan dan mengawasan serta untuk
menangani kasus-kasus yang berat.
· Ini adalah strategi yang diinginkan para penduduk. Mereka telah mengenal para DB, yang
selalu siap melayani penduduk desa.
5. Mendefinisikan kegiatan yang dipilih
Mendefinisikan secara rinci kegiatan yang diperlukan untuk strategi yang telah dipilih juga
mengikutsertakan tim kesehatan dan para wakil masyarakat.
6. Menulis rencana garis besar
Sebuah rencana dapat dituliskan dalam berbagai cara. Urutan penulisannya bergantung pada
tujuan atau penggunaan utamanya. Kadang-kadang pemerintah atau dewan memerlukan
perencanaan dalam bentuk khusus, terutan bila diajukan untuk meminta dana atau sumber daya
blainnya. Sebaiknya dibuat ringkasan singkat dari rencana keseluruhan dan kemudian
menambahkan rinciannya, misalnya, daftar peralatan, dalam lampiran. Terlalu banyak rincian
akan mengaburkan pandangan rencana keseluruhan, tetapi rincian diperlikan supaya pekerja
kesehatan yang bertanggung jawab mengelola program memiliki kendali penuh atas
pelaksanaannya. Untuk memastikan bahwa uang, tenaga, dan peralatan tersedia pada waktunya,
perli disertakan suatu jadwal waktu (time table) sebuah daftar terinci mengenai target waktu
sebagai lampiran rencana (McMahon Rosemary. 2002).
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Pelayanan kesehatan primer merupakan pelayanan kesehatan esensial yang dibuat dan bisa
terjangkau secara universal oleh individu dan keluarga di dalam masyarakat. Pelayanan
kesehatan dibuat keberadaannya untuk mereka melalui partisipasi penuh dari mereka dan
disiapkan dengan biaya yang terjangkaunya dan merangkum berbagai aspek masyarakat dan
negaranya. Fokus dari pelayanan kesehatan primer luas jangkauannya dan merangkum berbagai
aspek masyarakat dan kebutuhan kesehatan (Lancaster.J dan Stanhope.M, 1997).
Pelayanan kesehatan primer (PHC) adalah strategi yang dapat dipakai untuk menjamin tingkat
minimal dari pelayanan kesehatan untuk semua penduduk (Lancaster.J dan Stanhope.M, 1997).
Pelayanan primer berfokus pada pelayanan kesehatan individual, sedangkan pelayanan kesehatan
primer berfokus pada perbaikan kesehatan dari seluruh populasi (Perry, Potter. 2009).
B. Saran
Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan dapat bersifat membangun bagi pembaca pada
umumnya. Dan penulis juga menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
saran dan kritik yang membangun sangat dibutuhkan untuk menyempurnakan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA