LAPORAN PENDAHULUAN
POST PARTUM NORMAL
Disusun Oleh:
IRMAYANTI
19. 04. 012
CI LAHAN CI INSTITUSI
( ) ( )
E. Patofisiologi
8. Tanda-tanda vital
Perubahan tanda-tanda vital pada massa nifas meliputi:
Parameter Penemuan normal Penemuan abnormal
Tanda- Tekanan darah < 140 / 90 Tekanan darah > 140 / 90
tanda vital mmHg, mungkin bisa naik mmHg
dari tingkat disaat persalinan
1 – 3 hari post partum.
Suhu tubuh < 38 0 C Suhu > 380 C
Denyut nadi: 60-100 X / Denyut nadi: > 100 X /
menit menit
d. Clostridium Welchii
Kuman ini bersifat anaerob, jarang ditemukan akan tetapi
sangat berbahaya. Infeksi ini lebih sering terjadi pada abortus
kriminalis dan partus yang ditolong oleh dukun dari luar rumah
sakit.
3. Klien post partum komplikasi penyakit blues
Post-partum blues (PPB) atau sering juga disebut maternity blues
atau baby blues dimengerti sebagai suatu sindroma gangguan afek
ringan yang sering tampak dalam minggu pertama setelah persalinan
atau pada saat fase taking in, cenderung akan memburuk pada hari
A. Pengkajian
1. Identitas Pasien
2. Keluhan Utama
Sakit perut, perdarahan, nyeri pada luka jahitan, takut bergerak
3. Riwayat Kehamilan
Umur kehamilan serta riwayat penyakit menyetai
4. Riwayat Persalinan
a. Tempat persalinan
b. Normal atau terdapat komplikasi
c. Keadaan bayi
2. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut b/d agens pencedera fisik terpotong/terputusnya kontuinitas
jaringan )
2. Gangguan pola tidur b/d kecemasan.
3. Resiko infeksi berhubungan dengan prosedur invasif
Standar Diagnosis Keperawatan Standar Luaran Keperawatan Indonesia Standar Intervensi Keperawatan
No
Indonesia (SDKI) (SLKI) Indonesia (SDKI)
1. Diagnosa : Nyeri akut b/d agens Setelah dilakukan tindakan keperawatan Manajemen Nyeri I. 08238
pencedera fisik selama...., masalah nyeri teratasi, dengan Observasi :
terpotong/terputusnya kontuinitas kriteria hasil: 1) Identifikasi lokasi, karateristik,
jaringan ) 1. Melaporkan nyeri durasi, frekuensi, kualitas,
Definisi : terkontrol intensitas nyeri
Pengalaman sensorik atau 2. Kmempuan 2) Identifikasi skala nyeri
emosionalyang berkaitan dengan mengenali onset nyeri meningkat 3) Identifikasi respon nyeri non verbal
kerusakan jaringan aktual atau 3. Kemampuan 4) Identifikasi faktor yang
fungsional, dengan onset medadak menggunakan teknik memperberat dan memperingan
atau lambat dan berintensitas ringan nonfarmakologis meningkat nyeri
hingga berat yang berlansung kurang 4. Dukungan orang 5) Identifikasi pengetahuan dan
dari 3 bulan. terdekat meningkat keyakinan tentang nyeri
Penyebab : 5. Keluhan nyeri 6) Identifikasi pengaruh budaya
1. Agen pencedera menurun. terhadap respon nyeri
fisiologis (mis, inflamasi, 6. Pennggunaan 7) Identifikasi pengaruh nyeri pada
iskemia dan neoplasma) analgesik menurun. kualitas hidup
2. Agen pencedera 8) Monitor keberhasilan terapi
kimiawi (mis, terbakar, bahan komplementer yamng sudah
kimia iritan) diberikan
3. Agen pencedera fisik 9) Monitor efek samping penggunaan
( mis, amputasi, terbakar, analgetik
terpotong, mengangkat berat, Terapeutik :
prosudur operasi, trauma, latihan 1) Berikan tehnik nonfarmakologis
fisik berlebihan) untuk mengurangi nyeri misalnya