Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN PENDAHULUAN

ANTE NATAL CARE (ANC) DENGAN MASALAH KESEHATAN NAUSEA


DI RUANG KIA PUSKESMAS RAWAT JALAN MEMPAWAH

EMMA ARDIANA
NIM. 201133022

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


JURUSAN KEPERAWATAN POLITEKNIK KESEHATAN
KEMENTERIAN KESEHATAN PONTIANAK
TAHUN AJARAN 2020/2021
A. Konsep Dasar

1. Kehamilan

a. Pengertian
Menurut Manuaba dkk (2013), Proses kehamilan
merupakan matarantai yang bersinambung dan terdiri dari ovulasi,
migrasi spermatozoa dan ovum, konsepsi dan pertumbuhan zigot,
nidasi (Implantasi) pada uterus, pembentukan plasenta, dan tumbuh
kembang hasil konsepsi. Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi
atau penyatuan spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi
dan implantasi (Irianti dkk, 2014). Kemudian menurut Hutahaean
(2013) kehamilan merupakan proses fisiologis yang memberikan
perubahan pada ibu maupun lingkungannya. Jadi, dapat penulis
simpulkan bahwa kehamilan merupakan proses penyatuan ovum dan
spermatozoa.
b. Patofisiologi
Patofisiologi kehamilan menurut Sukarni & Margareth (2013) adalah
sebagai berikut :
1) Trimester Pertama
a) Minggu Pertama
Disebut sebagai masa germinal. Karakteristiknya adalah
adanya pembelahan sel. Sejak pembuahan / fertilisasi ovum
oleh sperma, zigot yang terbentuk membelah diri sampe fase
monula blastula. Menjelang akhir minggu pertama terjadi
implantasi di endometrium kavum uteri.

b) Minggu Kedua
Terjadi diferensiasi massa selular embrio menjadi dua lapis
(Stadium, bilaminer). Kedua lapisan itu merupakan lempeng
epiblas atau yang akan menjadi ektoderm dan hipoblas yang
akan menjadi endoderm. Akhir stadium nilaminer ditandai
munculnya alur primitif / alur sederhana (primitive streak).
c) Minggu Ketiga
Terjadi pembentukan tiga lapis/lempeng yaitu ektoderm dan
endoderm dengan penyusupan lapisan mesoderm diantaranya
diawali dari primitive streak. Embrio berada di stadium tiga lapis
(stadium trilaminer). Dari perkembangan primitive streak maka
akan terbentuk lempeng saraf (neural plate) dan menjadi lipatan
saraf (neural fold) dibagian kranial. Struktur ini kemudian
berkembang menjadi alur saraf (neural groove) dan nantinya
akan menjadi tabung saraf (neural tube)
d) Minggu keempat

Pada akhir minggu ke-3 atau awal minggu ke-4, mulai


terbentuk ruas-ruas badan (somit) sebagai karakteristik
pertumbuhan periode ini. Sampai minggu ke 8-12 (akhir
trimester pertama) pertumbuhan dan diferensiasi somit terjadi
begitu cepat, sampai dengan akhir minggu ke-8 terbentuk 30-
35 somit, disertai dengan perkembangan berbagai karakteristik
fisik lainnya. Beberapa sistem organ melanjutkan
pembentukan awalnya sampai dengan akhir minggu ke-12
(trimester pertama).
c. Tanda dan Gejala
Menurut Hanretty (2014) tanda dan gejala kehamilan antara lain :
1) Amenore
Amenore atau tidak datangnya haid merupakan tanda pertama
kehamilan. Terkadang seorang wanita dapat terus mengalami
perdarahan diawal kehamilan, meskipun wanita hamil sebenarnya
tidak lagi mengalami siklus haid. Keadaan ini dinamakan desidua
dan dapat berlanjut sampai usia kehamilan kira-kira 12 minggu,
yakni ketika desidua kapsularis bersatu dengan desidua vera.
2) Mual atau nyeri lambung
Banyak wanita mengalami gangguan pencernaan pada trimester
pertama kehamilan, mulai dari rasa mual dan tidak nafsu makan
sampai muntah berulang kali, terutama pada pagi hari.
Penyebabnya
tidak diketahui secara pasti dan diduga hal ini terkait dengan
peningkatan kadar estrogen serta hormon chorionic ginadrophin
(HCG) dalam sirkulasi darah. Motilitas lambung menurun, dan
pada awal kehamilan juga terjadi relaksasi sfingter bawah
esofagus.
3) Gejala pada kandung kemih
Pada bulan kedua dan ketiga kehamilan, wanita hamil akan sering
berkemih karena meningkatnya vaskularisasi dan tertekannya
kandung kemih akibat pembesaan uterus.
4) Perubahan payudara
Tanda dan gejala pada payudara paling awal, yakni vaskularisasi
yang meningkat dan bertambahnya sensasi rasa berat, sampai
hampir menyerupai rasa sakit yang muncul pada usia kehamilan 6
minggu. Pada usia kehamilan 8 minggu, puting susu dan daerah
sekitarnya, termasuk aerola primer, menjadi lebih berpigmen.
Kelenjar sebasea berupa tuberkel Montgomery atau nodul-nodul
yang menonjol berwarna kemerahan menjadi lebih jelas terlihat.
d. Tanda Subjektif dan Objektif Kehamilan Trimester I
Menurut Mangkuji, dkk (2013) ada beberapa tanda
subjektif dan Objektif yang bisa dikaji oleh perawat atau petugas
kesehatan lainnya untuk memastikan kehamilan seorang ibu
diantaranya:
1) Tanda Subjektif
a) Ibu biasanya mengeluh mual-mual.
b) Keluhan lain yang didapati adalah sakit kepala atau pusing.
c) Perubahan postur tubuh biasanya belum kelihatan.
d) Ibu mengeluh sering buang air kecil.
e) Biasanya terjadi peningkatan hasrat seksual.
2) Tanda Objektif
a) Amenorea.
b) Meningkatnya kadar HCG.
c) Menghitamnya daerah sekitar areola karena membesarnya
tubersel Montgomery.
d) Tanda-tanda (minggu ke-5 sampai dengan ke-7) : Tanda Ladin,
tanda goodell, tanda hegar, tanda chadwick

e) Kehamilan positif pada pemeriksaan HCG.


f) Berat badan bertambah 0-3 kg lebih, tetapi mungkin juga turun
drastis.
g) Fundus uteri setinggi simfisis pubis, meningkat hampir 1 cm
tiap minggu.
h) Deteksi pada denyut jantung janin dengan menggunakan
teknik ultrasonik (minggu ke-9 sampai dengan ke-12).
e. Perubahan Anatomis dan Fisiologi pada Kehamilan Trimester I
Menurut Kamariyah dkk (2014), Kehamilan menyebabkan
terjadinya perubahan pada seluruh tubuh ibu, khususnya pada alat
genetalia eksterna dan interna serta payudara (mammae). Dalam hal
ini hormon somatomammotropin, estrogen, dan progesteron
mempunyai peranan penting. Perubahan yang terdapat pada ibu hamil
antara lain :
1) Uterus
Uterus akan meningkat pada bulan-bulan pertama kehamilan
karena peningkatan kadar estrogen dan progesteron.

2) Serviks uteri
Serviks uteri pada kehamilan juga mengalami perubahan karena
hormon estrogen. Akibat kadar estrogen meningkat dan adanya
hipervaskularisasi maka konsistensi serviks menjadi lunak.
3) Vagina dan vulva
Vagina dan vulva juga mengalami perubahan akibat dari hormon
estrogen. Adanya hipervaskularisasi mengakibatkan vagina dan
vulva tampak lebih merah, agak kebiru-biruan, Tanda ini disebut
tanda chadwick, warna porsiopun tampak lebam (livide).
4) Ovarium
Pada permulaan kehamilan masih terdapat korpus luteum
graviditis sampai terbentuknya plasenta diusia kehamilan kira-kira
16 minggu. Korpus Luteum graviditis berdiameter kurang lebih 3
cm. Kemudian, mengecil setelah plasenta terbentuk.
5) Payudara
Payudara akan membesar dan tegang akibat hormon

somatomammotropin, estrogen, dan progesteron, akan tetapi


belum mengeluarkan air susu.
6) Kulit
Pada kulit terdapat deposit pigmen dan hiperpigmentasi bagian
tertentu. Pigmentasi ini disebabkan oleh pengaruh melanophone
stimulating hormon (MSH) yang meningkat.
7) Sistem kardiovaskular
Sirkulasi darah ibu pada kehanilan dipengaruhi oleh adanya
sirkulasi plasenta, uterus yang membesar dengan pembuluh-
pembuluh darah yang juga membesar, payudara dan organ lain
yang memang sangat berfungsi dalam kehamilan. Volume darah
akan bertambah banyak, kira-kira 25%.

8) Sistem respirasi
Seorang ibu hamil trimester I secara fisiologis tidak mengalami
gangguan pernapasan. Namun pada kelanjutan kehamilannya tidak
jarang mengeluhkan adanya sesak dan napas pendek.
9) Sistem pencernaan
Pada bulan-bulan pertama kehamilan terdapat perasaan mual
(nausea), kemungkinan akibat kadar hormon estrogen yang
meningkat. Tonus-tonus otot traktus digestivus menurun sehingga
motilitas seluruh traktus disgestivus juga berkurang. Makanan
lebih lama berada dalam lambung dan apa yang dicernakan lebih
lama dalam usus-usus. Hal ini mungkin baik untuk reabsorpsi,
akan tetapi menimbulkan pula obstipasi, yang memang merupakan
salah satu keluhan utama ibu hamil.
10) Sistem perkemihan
Pada bulan-bulan pertama kehamilan kandung kemih tertekan oleh
uterus yang mulai membesar, sehingga sering timbul keinginan
untuk berkemih.
f. Perubahan Psikologis pada Kehamilan Trimester I
Kamariyah dkk (2014), menyatakan bahwa perubahan
psikologis yang sering terjadi pada ibu hamil trimester pertama adalah
sebagai berikut :

1) Trimester pertama sering dianggap sebagai periode penyesuaian.


Penyesuaian yang dilakukan ibu adalah menghadapi kenyataan
bahwa ia sedang hamil, dan ini merupakan tugas psikologis yang
paling penting.
2) Sebagian ibu merasa sedih dan ambivalen tentang kehamilannya.
Hampir 80% ibu kecewa, menolak, gelisah, depresi, dan murung
terutama terjadi pada ibu yang belum menikah atau yang tidak
merencanakan kehamilan.

3) Kebingungan secara normal akan berakhir setelah ibu mampu


menerima kehamilannya. Perasaan ini biasanya terjadi pada akhir
trimester pertama.
4) Perasaan yang tidak nyaman disebabkan oleh adanya rasa mual dan
muntah, rasa lelah, perubahan selera makan, serta emosional yang
mungkin mencerminkan konflik dan depresi.
g. Komplikasi
Kehamilan merupakan suatu proses fisiologis. Namun
dalam perjalanannya ada faktor-faktor yang dapat membuat ibu
mengalami komplikasi selama menjalani kehamilan tersebut.
Komplikasi-komplikasi yang biasa ditemui pada ibu hamil adalah
sebagai berikut (Kamariyah dkk, 2014) :
1) Anemia kehamilan
Jika kadar hemoglobin dibawah 11g/dl pada trimester pertama dan
ketiga atau kadar hemoglobin lebih kecil 0,5 g/dl pada trimester
kedua.
2) Hiperemesis Gravidarum (HEG)
Hiperemesis gravidarum adalah morning sickness dengan muntah
terus menerus yang berlangsung sampai usia kehamilan 4 bulan,
asupan nutrisi kurang yang dapat menyebabkan gangguan suasana
kehidupan sehari-hari.
3) Abortus (keguguran kandungan)
Keguguran adalah terhentinya kehamilan sebelum janin mampu
hidup diluar kandungan pada usia kurang dari 28 minggu.

4) Kehamilan dengan Degenerasi Penyakit Trofoblas


Kehamilan penyakit trofoblas adalah penyimpangan kehamilan
dengan terjadinya degenerasi hidrofik dari jonjot koreon sehingga
berupa buah anggur dan mengandung banyak cairan dan hormon.

5) Kehamilan Servikal
Kehamilan servikal ini jarang terjadi, biasanya ditandai dengan
perdarahan pervaginam tanpa disertai rasa nyeri, terjadi abortus
spontan sangat besar.
6) Kehamilan Ovarial
Kehamilan ovarial ini biasanya ditegakkan atas dasar kriteria
spiegelberg, yaitu tuba pada sisi kehamilan harus normal, kantung
janin harus terletak di ovarium, dan jaringan ovarium yang nyata
harus ditemukan dalam dinding kantung janin.
7) Kehamilan Ektopik (Kehamilan di Luar Kandungan)
Kehamilan ektopik merupakan salah satu keadaan darurat yang
segera harus mendapatkan tindakan pembedahan untuk
mengambil sumber perdarahan sehingga bahaya lebih lanjut dapat
diatasi.
2. Mual Pada Kehamilan Trimester Pertama
a. Pengertian
Mual merupakan suatu fenomena subjektif tentang rasa
tidak nyaman pada bagian belakang tenggorok atau lambung yang
dapat atau tidak dapat mengakibatkan muntah (Herdman, 2015).
b. Etiologi
Menurut Wahyuni & Indarwati (2011) Penyebab mual-
mual pada trimester pertama kehamilan adalah adanya peningkatan
hormon-hormon terutama hormon HCG yang mendadak dan
meningkat yang produksinya paralel dan dekat dengan waktu mual-
mual. Belum diketahui secara pasti mengapa itu dapat mempengaruhi
beberapa wanita dan bukan yang lain. Diit sebelum hamil juga dapat
mempermudah ibu hamil terkena mual-mual diawal kehamilan,
terutama sekali pada diit yang rendah vitamin, karbohidrat, dan
mineral.

Kelelahan juga mendukung mual-muntah menjadi lebih


menjengkelkan.

c. Patofisiologi
Perasaan mual dan muntah pada saat kehamilan trimester
pertama yang ditemukan pada minggu kedua atau kedelapan setelah
pembuahan. Disebabkan karena peningkatan hormon estrogen
(Rahmasari, 2012). Pengaruh estrogen dan progesteron yang terjadi
dapat menyebabkan pengeluaran asam lambung yang berlebihan
terutama di pagi hari karena terjadi pergerakan dari usus kecil,
kerongkongan dan perut yang mana hal ini akan bisa menyebabkan
rasa mual (Rukiyah dkk, 2009).
d. Pathway
fertilisasi Konsepsi Morulla Nidasi

Blastula, Trofoblas, Desidua

Embriogenesis

Organogenesis

Janin, Plasenta, tali

Perubahan Pada Ibu Hamil

Perubahan
Fisiologis

GIT (Gastrointestinal Track)


Peningkatan Mual, muntah,
Progesteron dan HCG
asam lambung anoreksia

(Rahmasari, 2010 & Hanretty, 2014)


e. Gejala
Pada ibu hamil akan merasa mual akibat penglihatan atau
bau dari makanan, atau bau asap rokok, adakalanya disertai oleh
muntah-muntah (Rukiyah dkk, 2009).
f. Batasan Karakteristik
Adapun batasan karakteristik dari mual antara lain
keengganan terhadap makanan, mual, peningkatan menelan,
peningkatan salivasi, rasa asam di dalam mulut, sensasi muntah
(Herdman, 2015).
g. Faktor yang berhubungan
Ada dua faktor yang berhubungan antara lain faktor biofisik
dan situasional. untuk faktor biofisik antara lain kehamilan, iritasi
gastrointestinal, kemudian faktor situasional diantaranya ansietas,
gangguan psikologis, rasa makanan/minuman yang tidak enak,
stimulasi lingkungan yang tidak menyenangkan, stimulasi penglihatan
yang tidak menyenangkan (Herdman, 2015).
h. Penanganan Mual pada Trimester Pertama
Menurut Herdman (2015) intervensi keperawatan yang
disarankan untuk menyelesaikan mual antara lain manajemen mual,
penahapan diet, pengalihan, manajemen elektrolit/cairan, monitor
cairan, monitor nutrisi, pengurangan kecemasan dan teknik
menenangkan. Menurut Wahyuni & Indarwati (2011) penanganan
yang dapat dilakukan untuk mengurangi mual pada ibu hamil antara
lain makan sedikit-sedikit tapi sering dan menghindari makanan yang
membuat mual, jangan terlalu lelah, makan permen atau buah yang
dikeringkan atau biskuit untuk mengurangi mual pada ibu hamil.
Berbagai upaya Preventif untuk mengurangi mual pada kehamilan
dapat menggunakan cara-cara alamiah. Menurut hasil penelitian oleh
Maternity dkk tahun 2016, aromateraphy inhalasi lemon mampu
menurunkan frekuensi mual pada kehamilan. Dan menurutmenurut
hasil penelitian oleh Alyamaniyah tahun 2014, Pemberian minuman
jahe efektif digunakan untuk mengatasi mual (morning sickness) pada
kehamilan ditunjukkan dengan rata-rata frekuensi morning sickness
sebelum diberikan wedang jahe sebesar 3,71 kali/hari menurun
menjadi 2,24kali/hari setelah diberikan wedang jahe. Selain itu
tindakan farmakologis yang dapat diberikan untuk mengatasi mual
adalah dengan memberikan tablet vitamin B 1.5mg/hari, untuk
meningkatkan metabolisme ( Irianti dkk, 2014).

B. Konsep Asuhan Keperawatan Mual pada Pasien Hamil Trimester

Pertama menurut Indriyani (2013)

1. Pengkajian
a. Riwayat Kehamilan Saat Ini
Biasanya ibu datang karena adanya presumtif kehamilan. Identifikasi
ulang hal-hal yang dirasakan oleh ibu guna mengembangkan rencana
perawatan selanjutnya. Perhitungan tafsiran persalinan (TP) dapat
dilakukan saat itu.
b. Riwayat Obstetri Ginekologi
Data yang diidentifikasi meliputi usia saat menarche dan riwayat
menstruasi, infertilitas, anomali ginekologi, riwayat penyakit menular
seksual (PMS), riwayat seksual, kehamilan saat ini, dan riwayat
persalinan.
c. Riwayat Medis
Menguraikan tentang kondisi medis atau bedah yang pernah dialami
dan dapat mempengaruhi perjalanan kehamilan saat ini. Apakah ibu
mengalami penyakit diabetes, epilepsi, alergi tertentu, penyakit kronis
atau obat-obatan yang dipakai. Apakah ibu pernah menjalani
pembedahan rahim atau perbaikan ekstensif dinding pelvis,
appendiktomi dan lain-lain yang terkait dengan pembedahan dan
medis.
d. Riwayat Nutrisi
Nutrisi adalah aspek yang sangat penting selama masa kehamilan.
Karena akan berpengaruh tehadap pertumbuhan dan perkembangan
janin. Pengkajian tentang nutrisi ibu meliputi apakah ibu menjalani
diit khusus, alergi makanan, serta faktor-faktor lain yang terkait status
nutrisi menjadi sangat penting. Diharapkan pada akhirnya ibu
memiliki pengetahuan dan motivasi yang baik untuk memenuhi
kebutuhan nutrisi selama masa kehamilan.
e. Riwayat Penggunaan Obat
Meliputi penggunaan obat saat ini dan saat lalu. Apakah ibu
menggunakan obat-obatan secara legal seperti obat-obatan bebas,
tembakau, obat yang diresepkan, rokok, kafein, alkohol maupun obat-
obatan secara ilegal seperti mariyuana dan kokain. Pengguanaan obat-
obatan yang dapat menembus plasenta dapat menimbulkan defek
perkembangan janin, dan hal ini sangat merugikan.
f. Riwayat Keluarga
Adakah gangguan genetik atau familial dan kondisi-kondisi yang
dapat mempengaruhi status kesehatan ibu atau janin selama
kehamilan.
g. Riwayat Sosial
Faktor-faktor seperti pekerjaan ibu dan pasangannya, pendidikan,
status perkawinan, latar belakang budaya dan etnik, serta status
sosioekonomi perlu diidentifikasi. Selain itu persepsi tentang
kehamilan saat ini, sistem dukungan, mekanisme koping dan pola
iteraksi juga diidentifiksi. Perawat juga menggali sikap terhadap
rentang perilaku seksual yang diterima selama kehamilan. Konsep diri
juga merupakan data yang penting.
h. Rencana Melahirkan
Tanyakan apakah ibu berencana mengikuti kelas prenatal untuk
orangtua baik sendiri maupun dengan pasangannya saat trimester
pertama. Identifikasi juga rencana melahirkan ibu.
i. Pemeriksaan Fisik
Menurut Indriyani (2013), pemeriksaan fisik pada kehamilan
trimester I meliputi pemeriksaan tanda-tanda vital, tinggi badan (TB)
dan berat badan (BB), pemeriksaan dikembangkan dengan metode
antara lain dimulai dari ujung kepala hingga ujung kaki, juga hygiene
secara umum. Pemeriksaan kelenjar tiroid, payudara, abdomen, dan
pemeriksaan panggul.
2. Diagnosa Keperawatan
Pada kasus ibu hamil dengan kehamilan trimester pertama akan timbul
diagnosa keperawatan yaitu mual berhubungan dengan kehamilan
(Herdman, 2015). Mual merupakan suatu fenomena subjektif tentang rasa
tidak nyaman pada bagian belakang tenggorok atau lambung yang dapat
atau tidak dapat mengakibatkan muntah. Batasan karakteristik mual antara
lain keengganan terhadap makanan, mual, peningkatan menelan,
peningkatan salivasi, rasa asam di dalam mulut, sensasi muntah
(Herdman, 2015).
3. Perencanaan
Menurut Morhead dkk (2016), tujuan perencanaan keperawatan
pada pasien mual dengan kehamilan adalah setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 3x kunjungan diharapkan mual dapat berkurang
dengan Nursing Outcomes Classification (NOC): Kontrol mual dan
muntah dengan kriteria hasil :
Skala

Indikator 1 2 3 4 5

Mengenali onset mual

Mendeskripsikan faktor-faktor
penyebab
Menggunakan langkah-langkah
pencegahan
Menghindari faktor-faktor
penyebab bila mungkin
Menghindari bau yang tidak
menyenangkan
Tabel 2.1

Keterangan dari skala hasil diatas sebagai berikut :

1 : Tidak pernah ditunjukkan


2 : Jarang ditunjukkan
3 : Kadang-kadang ditunjukkan
4 : Sering ditunjukkan
5 : Secara konsisten ditunjukkan
Menurut Bulechek dkk (2016) rencana tindakan yang dapat dilakukan
pada pasien mual dengan kehamilan trimester pertama antara lain :
a. Nursing Interventions Classification (NIC) : Manajemen mual dengan
tindakan antara lain:
1) Dorong pasien untuk memantau pengalaman diri terhadap mual
2) Dorong pasien untuk belajar strategi mengatasi mual sendiri
3) Lakukan penilaian lengkap terhadap mual, termasuk frekuensi,
durasi, tingkat keparahan, dan faktor-faktor pencetus dengan
menggunakan alat pengkajian
4) Evaluasi pengalaman mual individu yang lalu (misalnya
kehamilan, mabuk darat)
5) Dapatkan riwayat diet pasien seperti makanan yang disukai dan
tidak disukai dan disesuaikan dengan kebudayaan
6) Evaluasi dampak dari mual pada kualitas hidup, misalnya nafsu
makan, tidur, aktivitas, prestasi kerja, tanggung jawab peran
7) Identifikasi faktor-faktor yang dapat menyebabkan mual seperti
obat-obatan dan prosedur
8) Ajari penggunaan teknik nonfarmakologi untuk mengatasi mual
seperti dengan menggunakan aroma therapy inhalasi lemon dan
minuman jahe
9) Berikan informasi mengenai mual, seperti penyebab mual dan
berapa lama mual itu berlangsung.
b. Nursing Interventions Classification (NIC) : Penahapan Diet
Tindakan untuk pasien mual pada kehamilan trimester I antara lain :
1) Berikan nutrisi per oral, sesuai kebutuhan
2) Tawarkan makan 6 kali dengan porsi kecil dibanding makan 3 kali,
jika diperlukan
3) Temukan cara untuk memasukkan makanan kesukaan pasien
kedalam diet yang dianjurkan seperti biskuit kering; mengindari
makanan berlemak tinggi, berminyak dan pedas; air putih
hangat;buah kaya vitamin C; minuman jahe hangat.
4) Ciptakan lingkungan yang memungkinkan makanan disajikan
sebaik mungkin.
4. Implementasi
Implementasi merupakan tindakan yang sesuai dengan yang telah
direncanakan, mencakup tindakan mandiri dan kolaborasi. Tindakan
mandiri adalah tindakan keperawatan berdasarkan analisis dan
kesimpulan perawat, bukan atas petunjuk tenaga kesehatan lain.
Sedangkan tindakan kolaborasi adalah tindakan keperawatan yang
didasarkan oleh hasil keputusan bersama dengan dokter atau petugas
kesehatan lain (Mitayani, 2011). Implementasi dilakukan berdasarkan
semua tindakan yang sudah direncanakan pada intervensi antara lain
manajemen mual dan penahapan diet (Bulechek dkk, 2016). Sehingga
implementasi yang dilakukan menurut Bulechek dkk (2016) untuk
intervensi manajemen mual antara lain mendorong pasien untuk
memantau pengalaman diri terhadap mual, mendorong pasien untuk
belajar strategi mengatasi mual sendiri, melakukan penilaian lengkap
terhadap mual (termasuk frekuensi, durasi, tingkat keparahan, dan faktor-
faktor pencetus dengan menggunakan alat pengkajian), mengevaluasi
pengalaman mual individu yang lalu (misalnya kehamilan, mabuk darat),
mengkaji riwayat diet pasien seperti makanan yang disukai dan tidak
disukai dan disesuaikan dengan kebudayaan, mengevaluasi dampak dari
mual pada kualitas hidup (misalnya, nafsu makan, tidur, aktivitas, prestasi
kerja, tanggung jawab peran), mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat
menyebabkan mual seperti obat-obatan dan prosedur, mengajarkan
penggunaan teknik nonfarmakologi untuk mengatasi mual, memberikan
informasi mengenai mual, seperti penyebab mual dan berapa lama mual
itu berlangsung.
implementasi selanjutnya untuk intervensi penahapan diet antara
lain menganjurkan makan 6 kali dengan porsi kecil dibanding makan 3
kali (jika diperlukan), mengajak pasien untuk mencari cara untuk
memasukkan makanan kesukaan pasien kedalam diet yang dianjurkan,
menciptakan lingkungan yang memungkinkan makanan disajikan sebaik
mungkin. Berdasarkan dari hasil penelitian Jurnal Kebidanan oleh
Maternity dkk tahun 2016, aromateraphy inhalasi lemon mampu
menurunkan frekuensi mual pada kehamilan dengan cara meneteskan
minyak esensial aromaterapi lemon pada buah bola kapas kemudian
menghirup aromaterapi tersebut sebanyak 3 kali pernapasan dan diulangi
bila ibu masih mengalami morning sickness. Dan menurut hasil menurut
hasil penelitian oleh Alyamaniyah tahun 2014, Pemberian minuman jahe
efektif digunakan untuk mengatasi mual (morning sickness) pada
kehamilan, dengan dosis 2,5 gram diiris dan diseduh air panas 250ml
ditambah 1 sendok makan gula (10gram) diminum 2x1 sehari selama 4
hari . Selain itu, tindakan farmakologis yang dapat diberikan untuk
mengurangi mual adalah dengan memberikan tablet vitamin B6 1.5mg/hari,
untuk meningkatkan metabolisme ( Irianti dkk, 2014).
5. Evaluasi
Evaluasi keperawatan merupakan kegiatan akhir dari proses
keperawatan, dimana perawat menilai hasil yang diharapkan terhadap
perubahan diri ibu dan menilai sejauh mana masalah ibu dapat diatasi.
Disamping itu, perawat juga memberikan umpan balik atau pengkajian ulang
jika tujuan yang ditetapkan belum tercapai sehingga proses keperawatan dapat
dimodifikasi (Mitayani, 2011). Untuk diagnosa mual yang perlu dievaluasi
adalah mengenai faktor-faktor penyebab, menghindari faktor-faktor penyebab
bila mungkin , menghindari bau yang tidak menyenangkan, mengenali onset
mual dan menghindari bau yang tidak menyenangkan dengan rentang skala 1-5
dengan tidak pernah ditunjukkan sampai dengan konsisten menunjukkan
(Bulechek dkk, 2016).
DAFTAR PUSTAKA

Bulechek, Gloria M., Howard, K. Butcher., Joanne, M. Dochterman., Cheryl, M.


Wagner. (2016). Nursing Intervention Classification (NIC). 6thEdition.
Missouri : Elsevier Mosby.

Cunningham G.F., Leveno K. J., Bloom S.L., Hauth J. C., Rouse D.J. & Spong C.
Y. (2013). Obstetri William, Edisi 23. Jakarta : EGC.
Elizabeth. (2008). Buku Pintar Kesehatan Kehamilan. Jakarta : Ladang Pustaka.

Hanretty, K. P. (2014). Ilustrasi Obstetri. Jakarta : CV Pentasada Media Edukasi.

Herdman, T. H.(2015). Nanda International Inc. Nursing Diagnoses: Definitions &


Classifications 2015-2017, 10th Edition. Jakarta : EGC.
Hidayat, A.A. (2014). Metode Penelitian Keperawatan dan Teknis Analisis Data.
Jakarta : Salemba Media.

Hutahaean, S. (2013). Perawatan Antenatal,Ed. 1. Jakarta : Salemba Medika.


Imron, M.,& Munif, A. (2010). Metodologi Penelitian Bidang Kesehatan. Jakarta
: Sagung Seto.

Indriyani. (2013). Keperawatan Maternitas, Ed 1. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Irianti, dkk. (2014). Asuhan Kehamilan Berdasarkan Bukti. Jakarta: Sagung Seto.

Jannah, N. (2012). Buku Ajar Asuhan Kebidanan : kehamilan. Yogyakarta : Cv Andi Of


Sett.

Kamariyah, N., Anggasari, Y., & Siti, M.. (2014). Buku Ajar Kehamilan untuk
Mahasiswa dan Praktisi Keperawatan serta Kebidanan. Jakarta : Salemba
Medika.

Kozier, B dkk. (2010). Buku Ajar Fundamental Keperawatan : konsep, proses, &
praktik, Edisi 7, volume 1. Jakarta : EGC.
Mangkuji,B,dkk. (2013). Asuhan Kebidanan 7 langkah SOAP, Ed. 7. Jakarta : EGC

Manuaba, I.A., Ida, B., Ida., B.G. (2013). Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, dan
KB untuk Pendidikan Bidan,Ed 2. Jakarta : EGC.

Maryunani, A.(2016). Manajemen Kebidanan Terlengkap. Jakarta : CV Trans Info


Media.

Mitayani. (2011). Asuhan Keperawatan Maternitas. Jakarta : Salemba Medika.

Moorhead, S., Marion, Johnson., Meridean, L. Maas., Elisabeth, Swanson. (2016).


Nursing Outcome Classification (NOC) Pengukuran Outcomes Kesehatan
Edisi 5. Missouri : Elsevier Global Right.

Muttaqin, A & Kumala S. (2011). Gangguan Gattrointestinal : Aplikasi Asuhan


Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta : Salemba Medika

Puskesmas 1 Purwokerto Timur. (2016). Profil Kesehatan Puskesmas 1


Purwokerto Timur 2016.

Rahmasari, G. (2012). 9 bulan 10 Hari yang Istimewa dan Menakjubkan Selama


Kehamilan. Jakarta : Agogos.

Reeder, S. (2011). Keperawatan Maternitas, Kesehatan Wanita, Bayi, & Keluarga,


Edisi 18. Jakarta : EGC.

Sukarni, I &Margareth, Z.H. (2013). Kehamilan, Persalinan dan Nifas.


Yogyakarta : Nuha Medika.

Sulistyawati, A. (2009). Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Yogyakarta : ANDI.

Triyana, Y. (2013). Panduan Klinis Kehamilan Dan Persalinan. Jogjakarta : D- Medika.

World Health Organization (WHO). (2014). Maternal Mortality Rate.

Wilkinson, J. M dan Green, C. J. (2012). Rencana Asuhan Keperawatan. Alih Bahasa :


Monica, Ester, Nur Meity Sulistia Ayu, Yasmin Asih dan Agus Sutarna.
Jakarta

Anda mungkin juga menyukai