DI PUSKESMAS KARANGAWEN I
KARYA ILMIAH
OLEH :
KASMINAH S.S.T
NIP : 19740606 199303 2003
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan
Rahmat dan Karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah Mata Kuliah
Asuhan Kebidanan Komunitas. Ucapan terima kasih kami tujukan kepada dosen mata kuliah
Asuhan Kebidanan pada Ibu Bersalin yang telah memberi dorongan dan motivasi sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini.pembuatan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya,oleh karena itu saran
dankritik yang membangun akan selalu penyusun terima. Semoga tugas makalah ini dapat
bermanfaat bagi kami dan juga pembaca, sehingga dengan demikian dapat bermanfaat untuk
mempermudah dalam proses belajar mengajar pada Mata Kuliah Asuhan Kebidanan serta dalam
KASMINAH, S.S.T
NIP.19740606 199303 2003
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................... 2
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan salah satu
factor paling sensitive yang menggambarkan kesehatan ibu dan anak. AKI dan AKB di Indonesia
masih sangat tinggi, terbukti dengan adanyakematian ibu yang sangat bervariasi antara 5 sampai
100.000 per kelahiran hidup. Dan kematian perinatal yang berkisar antara 25 sampai 750 per
kelahiran hidup. Angka kematian ibu tersebut harus dapat ditekan menjadi 225 per 100.000
kelahiran hidup dan kematian bayi ditekan menjadi 49.8 per 1000 kelahiran hidup.
Maka dari itu pemeriksaan antenatal perlu sekali dilakukan untuk memastikan keadaan
ibu dan janin secara berkala serta untuk mengetahui secara dini apabila ada penyimpangan atau
kelainan yang ditemukan. Dengan tujuan agar ibu hamil dapat melalui masa kehamilan,
persalinan dan nifas dengan baik dan selamat serta melahirkan bayi dengan sehat.
Pemeriksaan kehamilan secara berkala yang diikuti secara teknis harus dikuasai oleh
setiap pelaksana program KIA di lapangan agar kualitas pelayanan dapat terjamin. Apabila pada
dengan kehamilannya karena kurangnya pengetahuan ibu tentang kehamilannya. Oleh karena itu
penting bagi ibu hamil primigravida/multigravida untuk melakukan kemungkinan faktor resiko
B. Rumusan Masalah
a) Tujuan Umum
Penulis dapat menerapkan dan mengembangkan pola pikir secara ilmiah dalam
b) Tujuan Khusus
TINJAUAN TEORI
A. DEFINISI
Kehamilan Ganda adalah kehamilan dengan dua janin atau lebih intrauterin.
Kehamilan ganda dapat didefinisikan sabagai suatu kehamilan dimana terdapat dua atau
lebih embrio atau janin sekaligus. Kehamilan Ganda terjadi apabila dua atau lebih ovum
dilepaskan dan dibuahi atau apabila satu ovum yang dibuahi membelah secara dini hingga
membentuk dua embrio yang sama pada stadium massa sel dalam atau lebih awal.
B. FREKUENSI
Frekuensi menurut hukum Hellin antara kehamilan ganda dan tunggal adalah:
Gemelli (2) 1:89
Triplet (3) 1:89
Quadruplet (4) 1:89
Quintuplet (5) 1:89
Sextuplet (6) 1:89
C. ETIOLOGI
a) Ras : frekuensi kelahiran janin multipel bervariasi secara bermakna pada berbagai
kelompok etnik dan ras. Perbedaan mencolok dalam kehamilan kembar mungkin
disebabkan oleh variasi rasial kadar follicel stimulating hormone yang dapat
menyebabkan ovulasi multiple.
b) Hereditas : sebagai faktor penentu pembentukan kembar, riwayat keluarga pihak ibu
jauh lebih penting daripada riwayat pihak ayah.
c) Usia ibu dan paritas : frekuensi pembentukan meningkat dari nol saat pubertas,
yaitu saat aktivitas ovarium minimal, sehingga puncaknya pada usia 37 tahun, saat
terjadi stimulasi maksimal hormon yang meningkatkan angka ovulasi ganda.
d) Faktor gizi : dalam sebuah uji coba klinis acak tentang suplementasi asam folat
perikonsepsi, mendapatkan bahwa wanita yang mendapat suplementasi asam folat
yang mengalami peningkatan insiden gestasi multiple.
e) Gonadotropin hipofisis : faktor umum yang mengaitkan ras, usia, berat, dan
kesuburan dengan gestasi multiple mungkin adalah kadar FSH, hal ini disebabkan
oleh pelepasan mendadak gonadotropin fipofisis dalam jumlah yang lebih besar
daripada biasanya selama daur spontan pertama setelah penghentian kontrasepsi.
f) Terapi kesuburan : induksi ovulasi dengan menggunakan obat hormonal
gonadotropin ( FSH plus gonadotropin korionk ) atau klomifen secara nyata
meningkatkan kemungkinan ovulasi multiple. Faktor resiko terbentuknya janin
multiple setelah stimulasi ovarium dengan hormon gonadotropin menopause manusia
antara lain meningkatkan kadar estradiol pada hari penyuntikan gonadotropin
korionik dan sifat sperma seperti peningkatan konsentrasi dan motilitas.
D. PATOFISIOLOGIS
Fisiologis kehamilan ganda dapat terjadi karrena dua ovum yang dibuahi pada
saat hampir bersamaan atau berasal dari satu ovum yang mengalami pemecahan pada saat
dini.
Kehamilan ganda dari dua ovum – dizigotik – kembar fraternal : 2 buah sel
telur dihamilkan oleh 2 sel sperma. Kedua sel dapat berasal dari 1 ovarium atau masing-
masing dari ovarium yang berlainan. Mempunyai ciri sebagai berikut:
Jenis kelamin dapat sama atau berbeda
Mempunyai 2 plasenta, 2 amnion dan 2 korion
Persamaan seperti adik dan kakak
Golongan darah tidak sama
Cap tangan dan kaki tidak sama
Berkaitan dengan waktu terjadinya pembuahan terhadap ovum tersebut
dikemukakan tiga bentuk yaitu :
a) Kembar dizigotik : terjadi konsepsi terhadap ovum pada hubungan seksual dengan
waktu sama terhadap dua ovum.
b) Superfekundasi : terjadi konsepsi terhadap ovum dengan waktu yang relatif
berdekatan oleh hubungan seksual dari suami sendiri atau orang
lainnya.
c) Superfetasi : kehamilan kedua terjadi pada waktu relatif jauh, setelah kehamilan
pertama. Syarat superfetasi adalah desidua kapsularis dan desidua
parietalis belum bersatu, sehingga masih terdapat peluang
spermatozoa untuk masuk kavum uteri, menuju tuba faloopii dan
berhasil terjadi konsepsi serta diikuti dengan implantasinya.
Tumbuh kembang kehamilan ganda dizigotik selalu akan mempunyai dua plasenta
dengan tempat implantasi yang relatif berbeda sehingga akan memberikan dampak pertumbuhan
janin yang berbeda.
Kehamilan ganda dari satu ovum – monozigotik kehamilan kembar identik : yang
terjadi dari sebuah sel telur dan sebuah sel sperma. Sel telur yang telah dibuahi, kemudian
membagi diri dalam 2 bagian yang masing-masing tumbuh menjadi anak. Memiliki ciri – ciri
yaitu :
Jenis kelamin sama
Rupanya sama (seperti bayangan)
Golongan darah sama
Cap kaki dan tangan sama
Sebagian hamil ganda dalam bentuk : 1 amnion, 1 korion, 1 plasenta
Sebagian hamil ganda lain dalam bentuk: 1 plasenta, 1 korion, 2 amnion
Kejadian hamil ganda dari satu ovum lebih jarang daripada dua ovum. Selain itu, saat
pemecahannya akan menyebabkan terjadinya anomali pertumbuhan sehingga dapat terjadi
berbagai bentuk.
Morbiditas dan mortalitas hamil ganda dengan satu ovum, lebih tinggi daripada dua ovum,
berdasarkan bentuk pemecahannya dan terdapat retroplasenter sirkulasi tunggal, sehingga dapat
menimbulkan gangguan tumbuh- kembang janin lainnya. Pada kehamilan monozigotik dapat
terjadi satu jantung lebih dominan sehingga dapat menyerap darah lebih banyak sehingga dapat
mengganggu pertumbuhannya.
E. DIAGNOSIS
a) Anamnesis
Riwayat keluarga dengan kehamilan ganda
Ibu merasa bahwa perutnya lebih besar dari kehamilan biasa dan gerakan anak
terlalu ramai
Juga keluhan subjektif lebih banyak : perasaan berat, sesak nafas, bengkak kaki,
dll.
b) Pemeriksaan Klinis
Besar uterus melebihi lamanya aminorea
Uterus cepat membesar pada pemeriksaan ulangan
Pemeriksaan berat badan bertambah cepat tanpa edema atau obesitas
Pada Palpasi:
Teraba 2 ballootement atau lebih
Terdengar 2 denyut jantung janin dengan perbedaan 10 denyutan atau lebih
Teraba banyak bagian kecil
c) Auskultasi DJJ : terdengar dua punctum maksimum DJJ.
d) Pemeriksaan USG
Dengan USG, dipastikan terjadi kehamilan ganda :
Dua kepala / dua bokong
Dua punctum maksimum DJJ
Tampak satu janin mengalami hidramnion atau tumbuh kembangnya sukar,
sehingga satu janin kecil dibandingkan yang lain.
e) Rontgen Foto Abdomen : Tampak gambaran dua janin
f) Elektrokardiogram Fetal : diperoleh dua EKG yang berbeda dari kedua janin.
F. DIAGNOSIS PASTI
a. Teraba 2 kepala
b. Teraba 2 bokong atau 2 punggung
c. Terdengar dua denyut jantung janin dengan perbedaan jumlah lebih dari 10 denyut
d. Dengan alat bantu ultasonografi dan foto abdominal akan tampak dua janin dalam
rahim
G. DIFERENSIAL DIAGNOSA
a) Hidramnion
b) Hamil dengan mola hidatidosa
c) Hamil dengan janin makrosomia
d) Kesalahan mengingat HPHT
e) Kehamilan dengan tumor ( mioma, kista ovarii )
Komplikasi Keterangan
maternal
· Tirah baring
· Tokolitik
· Kortikosteriod
· Hiperemesis gravidarum
· Persalinan prematur
TINJAUAN KASUS
I. PENGKAJIAN DATA
A. DATA OBYEKTIF
B. DATA SUBYEKTIF
1. Alasan datang/dirawat
2. Keluhan Utama
Ibu mengeluh perutnya mules-mules sejak kemarin pagi (19 Januari 2019) serta ada
keluar lendir dan air-air sedikit dari kemaluan ibu.
3. Riwayat menstruasi
4. Riwayat perkawinan
5. Riwayat obstetrik
Hamil ini
d. Kunjungan ANC
Trimester I
Frekuensi : 3 kali
Trimester II
Frekuesnsi : 3 kali
Trimester III
Frekuensi :2x
Keluhan : Pusing
8. Riwayat kesehatan
a) Penyakit yang pernah/sedang diderita (menular, menurun dan menahun)
Ibu mengatakan tidak pernah atau tidak sedang menderita penyakit menular
(hepatitis, TBC, HIV/AIDS, dll), menurun (Asma, DM, Hipertensi, dll),
menahun (jantung, paru-paru, ginjal, dll).
b) Penyakit yang pernah/sedang diderita keluarga (menurun, menular dan
menahun)
Ibu mengatakan keluarga tidak pernah atau tidak sedang menderita penyakit
menular (hepatitis, TBC, HIV/AIDS, dll), menurun (Asma, DM, Hipertensi, dll),
dan menahun (jantung, paru-paru, ginjal, dll)
c) Riwayat keturunan kembar
Ibu mengatakan ada riwayat keturunan kembar dari pihak suami.
d) Riwayat operasi
Ibu mengatakan tidak ada riwayat operasi (SC, apendiks, dll)
e) Riwayat alergi obat
Ibu mengatakan tidak ada riwayat alergi obat (amoxicillin, ampisilin, dll)
a. Nutrisi
Makan
Frekuensi : 3x/hari 3x/hari
Minum
b. Eliminasi
BAB
BAK
c. Istirahat
Tidur siang
d. Personal Hygiene
e. Pola seksualitas
f. Pola aktivitas
Awal kehamilan ibu masih dapat bekerja di tempat kerja ibu seperti biasanya
tetapi setelah semakin bertambah usia kehamilannya, ibu tidak bekerja lagi.
Ibu mengatakan tidak pernah merokok, minum jamu-jamuan dan minum minuman
yang beralkohol.
11. Data psikososial, spiritual, dan ekonomi ( penerimaan ibu/ suami/ keluarga terhadap
kelahiran, dukungan keluarga, hubungan dengan suami/ keluarga/ tetangga,
perawatan bayi, kegiatan ibadah, kegiatan social, keadaan ekonomi keluarga )
Ibu mengatakan sangat senang dengan kehamilan ini.
Ibu mengatakan suami dan keluarga sangat mendukung kehamilan ini.
Ibu mengatakan hubungan dengan suami,keluarga dan tetangga baik – baik saja.
Ibu mengatakan selalu taat dalam melaksanakaan sholat 5 waktu.
Ibu mengatakan tidak mengikuti kegiatan social apapun.
Ibu mengatakan keadaan ekonomi keluarga tercukupi.
12. Pengetahuan ibu (tentang kehamilan, persalinan, nifas)
Ibu mengatakan tidak tahu tentang pola istirahat dan aktivitas ibu hamil
Ibu mengatakan tidak tahu tentang tanda bahaya ibu hamil
Ibu mengatakan tidak tahu tentang nutrisi ibu hamil
13. Lingkungan yang berpengaruh (sekitar rumah dan hewan peliharaan)
Ibu mengatakan lingkungan sekitar rumah aman, nyaman dan bersih
Ibu mengatakan tidak memeliharaan hewan peliharaan dirumah ( kucing,
burung, anjing, dll).
C. DATA OBYEKTIF
1) Pemeriksaan umum
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Compos Mentis
Status emisional : Stabil
2) Tanda Vital
Tekanan darah :120/90 mmHg
Suhu : 35,8 oC
Respirasi : 23 kali / menit
Nadi : 83 kali / menit
Berat badan : sebelum hamil: 58 kg
Sesudah hamil : 64,5 kg
Tinggi badan :156 cm
LILA : 24 cm
3) Pemeriksaan fisik
Kepala : Bentuk mesochepal, tidak ada benjolan abnormal, tidak ada
nyeri tekan, tidak ada kelainan, rambut bersih.
Wajah : Bentuk oval, tidak ada bekas luka operasi, tidak pucat, tidak ada
cloasma gravidarum, tidak ada oedema.
Mata : Simetris, tidak ada secret, sclera putih konjungtiva merah muda,
tidak ada kelainan seperti strabismus, dan lain-lain.
Hidung : Simetris, tidak ada polip, tidak ada secret, tidak ada gerak
cuping hidung saat bernafas, tidak ada kelainan.
Mulut : Simetris, mukosa lembab, tidak ada karies gigi, tidak ada
perdarahan gusi, lidah bersih, tidak ada tanda-tanda infeksi, tidak
ada kelainan seperti labioskisis, palatoskisis, labiopalatoskisis dan
lain-lain.
Telinga : Simetris, pendengaran baik, ada gendang telingan, tidak ada
cerumen, tidak ada kelainan dan lain-lain.
Leher : Tidak ada pembengkakan kelenjar tiroid, paratiroid, parotis, dan
limfe tidak ada pembesaran vena jugularis.
Dada : Simetris, tidak ada retraksi dinding dada, tidak ada wheezing
dan ronchi, gerakan dada teratur.
Payudara : Simetris, corpus membesar, putting susu menonjol, areola
mammae hiperpigmentasi, tidak ada benjolan abnormal, tidak ada
nyeri tekan, tidak ada tanda-tanda infeksi, kolostrum belum keluar
dan lain-lain.
Abdomen : Pembesaran sesuai umur kehamilan, tidak ada bekas luka, tidak
ada bekas operasi, ada linea nigra, ada linea alba, ada striae
gravidarum.
4) Palpasi
Leopold I : meraba bagian fundus uteri teraba bagian bundar, lunak, dan tidak
melenting (bokong). Fundus uteri teraba 2 jari dibawah prossesus
xyphoideus. TFU = 39 cm, TBJ = 4340 gram.
Leopold II : meraba bagian kiri atas perut ibu teraba keras, bulat, dan
melenting (kepala), sedangkan bagian kanan ibu teraba keras,
memanjang, dan datar (punggung kanan).
Leopold III : meraba bagian bawah janin ibu, teraba bundar, keras, dan
melenting (presentasi kepala).
Leopold IV : meraba bagian bawah perut ibu diatas simfisis pubis dengan
menyatukan kedua telapak tangan, jari-jari tangan tidak dapat
disatukan (divergen) kepala masuk PAP (4/5).
5) Pemeriksaan Mc. Donald
TFU : 39 cm TBJ: 4340 gram
Auskultasi
DJJ : Terdengar 2 denyut jantung janin pada 2 tempat yang berbeda
yaitu terdengar jelas dan teratur dibagian kanan bawah perut ibu
dengan jumlah 136 kali/menit dan dibagian kiri atas perut ibu
dengan jumlah 140 kali/menit.
Ekstremitas atas : Simetris, gerakan aktif, jumlah jari lengkap masing-masing 5,
tidak ada odema, tidak ada sianosis, kuku bersih warna merah
muda, tidak ada kelainan, dan lain-lain.
Ekstremitas bawah: Simetris, gerakan aktif, jumlah jari lengkap masing-masing 5,
terdapat odema pada punggung telapak kaki dan daerah os tibia,
tidak ada varices, ada reflek patella, kuku bersih warna merah
muda, tidak ada kelainan, dan lain-lain.
Genetalia luar : Bersih, tidak ada bekas luka operasi, tidak ada pembesaran
kelenjar bartholini, tidak ada tanda-tanda infeksi, dan lai-lain.
Pemeriksaan panggul : Distansia spinarum : 23 cm (24 – 26 cm)
Distansia kristarum : 26 cm (28 – 30 cm)
Konjugata eksterna :18 cm (18 – 20 cm)
Lingkar panggul : 80 cm (80 – 90 cm)
6) Pemeriksaan penunjang
Darah : Hb Sahli 10 g%
Urine : Protein urine : protein urine dalam batas normal (negatif).
Reduksi urine: reduksi urine dalam batas normal (negatif).
7) Data penunjang
Tidak ada.
Diagnosa Subyektif:
Ibu mengatakan berumur 33 tahun
Ibu mengatakan ini kehamilan yang pertama
Ibu mengatakan tidak pernah keguguran
Ibu mengatakan perutnya sakit
Ibu mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit hipertensi sebelum hamil dan
saat hamil
Diagnosa Obyektif:
KU : baik
Kesadaran : Composmentis
TTV
TD : 120/90mmHg N : 83 x/menit
R : 23 x/menit S : 35,8˚C
BB sebelum hamil: 59 kg
TB : 139 cm
LILA : 24 cm
B. Masalah
Diagnosa Subyektif : Ibu mengatakan perutnya sakit.
Diganosa Obyektif : Ibu tampak takut dan cemas.
III. IDENTIFIKASI DAN ANTISIPASI DIAGNOSA POTENSIAL
Tidak ada
Mandiri
Observasi Keadaan ibu
Kolaborasi
Kolaborasi dengan dokter spesialis obstetric dan ginekologi untuk melakukan
pemeriksaan USG.
Merujuk
Melakukan rujukan bila terjadi komplikasi.
V. PERENCANAAN
VI. PELAKSANAAN
VII. EVALUASI
PENUTUP
1. Kesimpulan
Kehamilan kembar adalah satu kehamilan dengan dua janin. Kehamilan tersebut
selalu menarik perhatian wanita itu sendiri, dokter dan masyarakat. Kehamilan kembar
dapat memberikan resiko yang lebih tinggi terhapap bayi dan ibu. Faktor-faktor yang
mempengaruhi adalah bangsa, umur, dan paritas, sering mempengaruhi kehamilan 2
telurserta profertil, clomid, dan hormone gonadotropin dapat menyebabkan kehamilan
dizigotik dan kembar lebih dari dua.Ada dua jenis kehamilan ganda yaitu kehamilan
kembar monozigotik dan kehamilan dizigotik.