Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

GEMELLI 12 MINGGU

DISUSUN OLEH :
NAMA :ASLINA SATTU

Nim : 042023100

PROGRAM STUDI SARJANA KEBIDANAN


INSTITUSI KESEHATAN DAN BISNIS KURNIA JAYA PERSADA
PALOPO TAHUN 2023/2024

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya

makalah yang berjudul "gemmely 12 minggu ". Atas dukungan moral dan materi yang

diberikan dalam penyusunan makalah ini, Penulis menyadari bahwa makalah ini

belumlah sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun dari rekan-

rekan sangat dibutuhkan untuk penyempurnaan makalah ini.

Palopo, Maret 2024


Penulis

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................................ i

ii
KATA PENGANTAR.......................................................................................... ii

DAFTAR ISI....................................................................................................... iii

BAB 1 PENDAHULUAN.................................................................................... 1

A. Latar Belakang..................................................................................... 1

B. Tujuan................................................................................................... 2

BAB II ISI

A. Tinjauan Pustaka.................................................................................. 3

B. Asuhan Kebidanan g2p1ao gravid 12minggu dengan gemelly............. 5

BAB III PENUTUP............................................................................................. 8

A. Kesimpulan........................................................................................... 8

B. Saran.................................................................................................... 8

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................. 9

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar belakang

Kehamilan kembar atau kehamilan multipel ialah suatu kehamilan dengan dua

janin atau lebih. Kehamilan tersebut selalu menarik perhatian wanita itu sendiri, dokter

dan masyarakat pada umumnya. Kehamilan dan persalinan membawa risiko bagi janin.

Bahaya bagi ibu tidak sebegitu besar, tetapi wanita dengan kehamilan kembar

memerlukan pengawasan dan perhatian khusus bila di inginkan hasil yang memuaskan

bagi ibu dan janin. Insiden kehamilan kembar berkisar sekitar satu dalam setiap 80

kelahiran, dan kehamilan kembar tiga adalah 80 kalinya, yaitu dalam setiap 6400

kelahiran karena meningkatnya penggunaan obat-obatan penyubur dan prosedur

fertilisasi secara in vitro. Kehamilan kembar khususnya kehamilan kembar dua fraternal,

dimana fertilisasi terjadi pada dua ovum cenderung terdapat pada sebuah keluarga.

Kehamilan kembar ini diturunkan lewat kedua orang tua denganseringkali melewatkan

satu generasi. Kehamilan kembar dua lebih sering ditemukan pada seorang ibu yang

usianya lebih dari 35 tahun. Kehamilan kembar mempengaruhi ibu dan janin, diantaranya

adalah kebutuhan akan zat-zat ibu bertambah sehingga dapat menyebabkan anemia dan

defisiensi zat-zat lainnya, terhadap janin yaitu usia kehamilan tambah singkat dengan

bertambahnya jumlah janin pada kehamilan kembar yaitu 25% pada gemelli, 50% pada

triplet, 75% pada quadruplet, yang akan lahir 4 minggu sebelum cukup bulan. Jadi

kemungkinan terjadinya bayi premature akan tinggi. Terkait dengan hal tersebut, maka

kami merasa tertarik untuk menyusun makalah ini guna memberikan pengetahuan yang

lebih luas tentang kehamilan kembar.


2. Tujuan

1. Untuk mengetahui dan memahami tentang defenisi gemeli

2. Untuk mengetahui dan memahami tentang jenis-jenis gamely

3. Untuk mengetahui dan memahami tentang etiologi gemeli

4. Untuk mengetahui dan memahami tentang patofisiologi gemeli

5. Untuk mengetahui dan memahami tentang tanda dan gejala gemeli

6. Untuk mengetahui dan memahami tentang pertumbuhan janin kembar

7. Untuk mengetahui dan memahami tentang letak pada presentasi janin

8. Untuk mengetahui dan memahami tentang diagnosis gemely

9. Untuk mengetahui dan memahami tentang pengaruh gemeliUntuk mengetahui dan

memahami tentang komplikasi gemeli

2
BAB II

A. Definisi

Kehamilan kembar atau kehamilan multipel ialah suatu kehamilan dengan dua janin atau

lebih. Kehamilan multipel dapat berupa kehamilan ganda atau gemelli (2 janin), triplet ( 3

janin ), kuadruplet ( 4 janin ), quintiplet ( 5 janin ) dan seterusnya dengan frekuensi kejadian

yang semakin jarang sesuai dengan hukum Hellin. Hukum Hellin menyatakan bahwa

perbandingan antara kehamilan ganda dan tunggal adalah 1: 89, untuk triplet 1 : 892, untuk

kuadruplet 1 : 893, dan seterusnya.

Kemungkinan suatu kehamilan kembar dapat di ketahui sejak usia kehamilan 5 minggu

dengan melihat sejumlah kantung gestasidi dalam kavum uteri. Diagnosis definitive

kehamilan kembar baru boleh ditegakkan bila terlihat lebih dari satu mudigah yang

menujukkan aktivitas denyut jantung. Morbiditas dan mortalitas mengalami peningkatan

yang nyata pada kehamilan dengan janin ganda, oleh karena itu perlu dipertimbangkan

kehamilan kembar sebagai kehamilan dengan komplikasi.

Jenis Kehamilan Kembar

1. Kembar Monozigotik.

Monozigotik atau identik muncul dari suatu ovum tunggal yang dibuahi yang

kemudian membagi menjadi dua struktur yang sama, masingmasing dengan potensi

untuk berkembang menjadi suatu individu yang terpisah. Karena berasal dari satu

ovum, hamil kembar ini mempunyai ciri-ciri yaitu jenis kelamin sama, wajah mirip,

golongan darah sama, cap tangan dan kaki sama. Hasil akhir dari proses pengembaran

3
monozigotik tergantung pada kapan pembelahan terjadi, dengan uraian sebagai

berikut:

a) Apabila pembelahan terjadi 72 jam pertama setelah pembuahan, maka 2 embrio,

2amnion serta 2 chorion akan terjadi dan kehamilan diamnionik dan di chorionik.

Kemungkinan terdapat dua plasenta yang berbeda atau suatu plasenta tunggal

yang menyatu.

b) Apabila pembelahan terjadi antara hari ke-4 dan ke-8 maka 2 embrio akan terjadi,

masing-masing dalam kantong yang terpisah atau 2 amnion, dengan chorion

bersama, dengan demikian menimbulkan kehamilan kembar diamnionik,

monochorionik.

c) Apabila terjadi sekitar 8-13 hari setelah pembuahan dimana amnion telah

terbentuk, maka pembelahan akan menimbulkan 2 embrio dengan kantong

amnion bersama, atau kehamilan kembar monoamnionik, monochorionik.

d) Apabila pembuahan terjadi setelah hari ke-13, yaitu setelah lempeng embrionik

terbentuk, maka pembelahannya tidak lengkap dan terbentuk kembar yang

menyatu atau kembar siam.

2. Kembar Dizigot.

Dizigotik atau fraternal yaitu kembar yang ditimbulkan dari dua ovum yang

terpisah. Kembar dizigotik terjadi dua kali lebih sering daripada kembar

monozigotik dan insidennya dipengaruhi oleh sejumlah faktor antara lain yaitu

ras, riwayat keluarga, usia maternal, paritas, nutrisi dan terapi infertilitas.Sebagian

besar kehamilan kembar dizigotikmempunyai ciriciri yaitu jenis kelamin mungkin

4
berbeda, golongan darah mungkin berbeda, cap kaki dan tangan tidak sama, dan

dalam bentuk 2 plasenta, 2 chorion, dan 2 amnion.

Etiologi
1. Faktor Ras Pada kawasan afrika frekuensi terjadinya kehamilan ganda sangat tinggi, Knox
dan Morley (1960) dalam suatu survey pada salah satu masyarakat pedesaan di Nigeria
mendapatkan bahwa kehamilan kembar terjadi sekali pada setiap 20 kelahiran, kehamilan
pada orang timur tidak sering terjadi.

2. Faktor Keturunan Sebagai penentu kehamilan kembar genotip ibu jauh lebih penting dari
genotip ayah. Wanita yang bukan kembar tapi mempunyai suami kembar dizigot,
melahirkan bayi kembar dengan frekuensi 1 per 116 kehamilan.\

3. Faktor Umur dan Paritas Untuk peningkatan usia sampai 40 tahun atau paritas 7, frekuensi
kehamilan kembar akan meningkat. Kehamilan kembar dapat terjadi kurang dari 1 per 3
pada wanita 20 tahun tanpa riwayat kelahiran kembar, bila dibandingkan dengan wanita
yang berusia diantara 35-40 tahun dengan 4 anak atau lebih

4. Faktor Nutrisi Nylander (1971) mengatakan bahwa peningkatan kehamilan kembar


berkaitan dengan status nutrisi yang direpleksikan dengan berat badan ibu yang lebih tinggi
dan berbadan besar mempunyai resiko hamil kembar 25- 30% dibandingkan dengan ibu
yang lebih pendek dan berbadan kecil.

5. Faktor Terapi Infertilitas Induksi ovulasi dengan menggunakan FSH plus chorionik
gonadotropin atau chlomiphene citrat menghasilkan ovulasi ganda. Faktor resiko untuk
kehamilan ganda setelah ovarium distimulasi dengan hMG (therapy human menopause
gonadotropin) berpengaruh terhadap peningkatan jumlah estradiol dan injeksi chorionic
gonadotropin pada saat bersamaan akan berpengaruh terhadap karakteristik sperma,
meningkatkan konsentrasi dan mortilitas sperma

6. Faktor Assited Reproductive Technology (ART) Teknik ART didesain untuk meningkatkan
kemungkinan kehamilan, dan juga meningkatkan kemungkinan kehamilan kembar. Pasien
pada kasus ini, pembuahan dilakukan melalui tehnik fertilisasi in vitro dengan melakukan
seleksi terhadap ovum yang benar-benar berkualitas baik, dan dua dari empat embrio yang
ditransfer kedalam uterus.

Patofisiologi
5
Pada kehamilan kembar distensi uterus berlebihan, sehingga melewati batas toleransi dan
seringkali terjadi putus prematurus. Lama kehamilan kembar dua rata-rata 260 hari, triplet 246
hari dan kuadruplet 235 hari. Berat lahir rata-rata kehamilan kembar ± 2500gram, triplet
1800gram, kuadriplet 1400gram. Penentuan zigositas janin dapat ditentukan dengan melihat
plasenta dan selaput ketuban pada saat melahirkan. Bila terdapat satu amnion yang tidak
dipisahkan dengan korion maka bayi tesebut adalah monozigotik. Bila selaput amnion
dipisahkan oleh korion, maka janin tersebut bisa monozigotik tetapi lebih sering dizigotik.
Pada kehamilan kembar dizigotik hampir selalu berjenis kelamin berbeda Kembar
dempet atau kembar siam terjadi bila hambatan pembelahan setelah diskus embrionik dan sakus
amnion terbentuk, bagian tubuh yang dimiliki bersama dapat. Secara umum, derajat dari
perubahan fisiologis maternal lebih besar pada kehamilan kembar dibanding dengan kehamilan
tunggal. Pada trimester 1 sering mengalami nausea dan muntah yang melebihi yang
dikarateristikan kehamilan kehamilan tunggal. Perluasan volume darah maternal normal adalah
500 ml lebih besar pada kehamilan kembar, dan rata-rata kehilangan darah dengan persalinan
vagina adalah 935 ml, atau hampir 500 ml lebih banyak dibanding dengan persalinan dari janin
tunggal. Massa sel darah merah meningkat juga, namun secara proporsional lebih sedikit pada
kehamilan-kehamilan kembar dua dibanding pada kehamilan tunggal, yang menimbulkan”
anemia fisiologis” yang lebih nyata. Kadar haemoglobin kehamilan kembar dua rata-rata sebesar
10 g/dl dari 20 minggu ke depan. Sebagaimana diperbandingkan dengan kehamilan tunggal,
cardiac output meningkat sebagai akibat dari peningkatan denyut jantung serta peningkatan
stroke volume. Ukuran uterus yang lebih besar dengan janin banyak meningkatkan perubahan
anatomis yang terjadi selama kehamilan. Uterus dan isinya dapat mencapai volume 10 L atau
lebih dan berat lebih dari 20 pon. Khusus dengan kembar dua monozygot, dapat terjadi
akumulasi yang cepat dari jumlah cairan amnionik yang nyata sekali berlebihan, yaitu
hidramnion akut.
Dalam keadaan ini mudah terjadi kompresi yang cukup besar serta pemindahan banyak
visera abdominal selain juga paru dengan peninggian diaphragma. Ukuran dan berat dari uterus
yang sangat besar dapat menghalangi keberadaan wanita untuk lebih sekedar duduk. Pada
kehamilan kembar yang dengan komplikasi hidramnion, fungsi ginjal maternal dapat mengalami
komplikasi yang serius, besar kemungkinannya sebagai akibat dari uropati obstruktif. Kadar
kreatinin plasma serta urin output maternal dengan segera kembali ke normal setelah persalinan.

6
Dalam kasus hidramnion berat, amniosintesis terapeutik dapat dilakukan untuk memberikan
perbaikan bagi ibu dan diharapkan untuk memungkinkan kehamilan dilanjutkan.
Berbagai macam stress kehamilan serta kemungkinan-kemungkinan dari komplikasi-
komplikasi maternal yang serius hampir tanpa kecuali akan lebih besar pada kehamilan kembar.
Tanda dan Gejala
1. Uterus atau perut ibu hamil lebih cepat membesar melebihi pembesaran rahim yang
sesuai untuk kehamilan pada umumnya.
2. Kebutuhan ibu akan zat-zat makanan pada kehamilan kembar bertambah sehingga dapat
menyebabkan kenaikan berat badan lebih cepat.
3. Merasakan gerakan bayi dibanyak tempat pada perut ibu hamil.
4. Keluhan sesak nafas, mual dan muntah lebih berat dirasakan daripada kehamilan
dengan bayi tunggal.
5. Keluhan kehamilan lebih berat.
Pertumbuhan Janin Kembar
1. Berat badan satu janin kehamilan kembar rata-rata 1000 gram lebih ringan dari janin
tunggal.
2. Berat badan baru lahir biasanya pada kembar dua di bawah 2500 gram, triplet di bawah
2000 gram, kuadriplet di bawah 1500 gram, dan quintiplet di bawah 1000 gram.
3. Berat badan masing-masing janin dari kehamilan kembar tidak sama, umumnya
berselisih antara 50 sampai 1000 gram, dan karena pembagian sirkulasi darah tidak sama,
maka sa;ah satu janin kurang tumbuh dari janin yang lainnya.
4. Pada kehamilan ganda monozigotik pembuluh darah janin yang satu beranastomosis
dengan janin yang lain, maka segera setelah salah satu bayi lahir tali pusat harus diikat
untuk menghindari perdarahan. Oleh sebab itu, salah satu janin dapat terganggu
pertumbuhannya dan menjadi monstrum, seperti akardiakus dan kelainan lainnya. Dapat
terjadi sindroma transfuse fetal pada janin yang mendapat darah lebih banyak terjadi
hidramnion, polisitemia, oedema, dan pertumbuhan yang baik. Sedangkan janin kedua
terlihat kecil, anemis, dehidrasi, oligohidrami, dan mikrokardia karena kurang mendapat
darah.
5. Pada kehamilan kembar dizigotik dapat terjadi kematian pada salah satu janin dan janin
yang lain tumbuh sampai cukup bulan. Janin yang meninggal dapat diresorbsi (pada

7
kehamilan muda) dan pada kehamilan yang agak tua janin menjadi pipih yang disebut
fetus papyraseus atau kompresus.
Letak pada Presentasi Janin
Pada kehamilan kembar sering terjadi kesalahan presentasi dan posisi kedua janin. Begitu
pula letak janin kedua, dapat berubah setelah janin pertama lahir, misalnya dari letak lintang
dapat berubah menjadi letak sungsang atau letak kepala. Berbagai kombinasi letak, presentasi
dan posisi bisa terjadi, yang paling sering dijumpai adalah:
1. Kedua janin dalam letak membujur, presentasi kepala (44-47%)
2. Letak membujur, presentasi kepala bokong (37-38%)
3. Keduanya presentasi bokong (8-10%)
4. Letak lintang dan presentasi kepala (5-5,3%)
5. Letak lintang dan presentasi bokong (1,5-2%)
6. Dua-duanya letak lintang (0,2-0,6%) 7. Letak dan presentasi “69” adalah letak yang
berbahaya, karena dapat terjadi kunci-mengunci (interlocking)
Diagnosis
1. Anamnesa.
a. Pernah hamil kembar atau ada riwayat keturunan kembar.
b. Gerakan janin lebih banyak dirasakan ibu hamil.
c. Uterus terasa lebih berat.
d. Riwayat terapi klomifen atau gonadotropin hipofise.
e. Penambahan berat badan ibu yang mencolok dan tidak ada oedem maupun
obesitas.
2. Inspeksi dan palpasi.
a. Pada pemeriksaan pertama dan ulangan ada kesan uterus lebih besar dan lebih
cepat tumbuhnya dari biasa.
b. Banyak bagian kecil teraba.
c. Teraba 3 bagian besar janin.
d. Teraba 2 balotemen.

e. TFU > usia kehamilan perlu dicurigai:


1) Hamil kembar

8
2) Kandung kemih yang penuh
3) Lupa hari pertama haid terakhir (HPHT)
4) Hidramnion
5) Hamil dengan mioma uteri
6) Mola hidatidosa
7) Janin dengan makrosomia
3. Auskultasi
Terdengar 2 denyut jantung janin pada 2 tempat yang berbeda dengan perbedaan
kecepatan sedikitnya 10 denyut permenit atau lebih bila dihitung bersamaan terdapat
selisih 10 sama jelasnya.
4. VT
Kemungkinan teraba kepala dalam rongga panggul, di atas shympisis masih
teraba bagian besar janin. 5.
5. Ultrasonografi.
Bila tampak 2 janin atau dua jantung yang berdenyut yang telah dapat dideteksi
pada triwulan I sejak usia 6-7 minggu.
6. . Elektrokardiogram total
Terdapat gambaran dua EKG yang berbeda dari kedua janin.
7. Reaksi kehamilan
Karena ada kehamilan kembar umumnya plasenta besar atau ada 2 plasenta, maka
produksi HCG akan tinggi, jadi titrasi reaksi kehamilan bisa positif, kadang-kadang
sampai 1/200. Hal ini dapat dikacaukan dengan mola hidatidosa. Kadangkala
diagnosa baru diketahui setelah bayi pertama lahir, uterus masih besar dan ternyata
ada satu janin lagi dalam rahim. Kehamilan kembar sering terjadi bersamaan dengan
hidramnion dan toksemia gravidarum.
Pengaruh Kehamilan Kembar\
1. Terhadap Ibu
a. Kebutuhan akan zat-zat bertambah sehingga dapat menyebabkan anemia dan
defisiensi zat-zat lainnya.
b. Kemungkinan terjadinya hidramnion bertambah 10 kali lebih besar.
c. Frekuensi pre-eklamsi eklamsi lebih sering.

9
d. Karena uterus yang besar ibu mengeluh sesak napas, sering miksi, serta terjadi edema
dan varises pada tungkai dan vulva.

e. Dapat terjadi inersia uteri, perdarahan post partum, dan solusio plasenta setelah anak
pertama lahir.
2. Terhadap Janin
a. Usia kehamilan tambah singkat dengan bertambahnya jumlah janin pada
kehamilan kembar yaitu 25% pada gemeli, 50% pada triplet, 75% pada quadruplet
akan lahir 4 minggu sebelum cukup bulan. Jadi kemungkinan terjadinya beyi
premature akan tinggi.
b. Bila sesudah bayi pertama lahir terjadi solusio plasenta, maka angka kematian
bayi kedua tinggi.
c. Sering terjadi kesalahan letak janin, yang juga akan mempertinggi angka
kematian janin.
3. Pengaruh pada Persalinan
a. Terjadi inersia uteri primer-sekunder.
b. Persalinan memanjang, kelainan letak janin sehingga memerlukan tindakan operasi.
c. Terjadi ketuban pecah saat belum inpartu, permukaan kecil.
d. Terjadi prolapsus tali pusat.
e. Persalinan sulit sampai interlooking.
f. Terjadi solutio plasenta.
Komplikasi
1. Pada Ibu
a. Resiko terjadinya abortus lebih meningkat.
b. Angka kejadian sc meningkat.
c. Anemia ibu hamil karena kebutuhan nutrisi meningkat
d. Frekuensi terjadinya hipertensi kehamilan, preeklamsia, dan eklamsia meningkat.
e. Perdarahan antepartum karena solution plasenta meningkat.
f. Perdarahan postpartum karena atonia uteri meningkat akibat overdistensi uterus.
2. Pada Janin
a. Persalinan preterm (UK <37mgg)

10
b. Hidramion
c. Malpresentasi
d. Ketuban pecah dini
e. Prolapsus funikuli
f. Pertumbuhan janin terhambat
g. Kelainan kongenital
h. Morbiditas dan mortalitas perinatal meningkat
i. Kembar siam
j. Asfiksia
k. Interloking
l. Retensi janin kedua
Penatalaksanaan Kehamilan
1. Sebelum Hamil
Resiko hamil kembar pada wanita dengan pemicuan ovulasi 20%-40%
diberitahukan saat konseling. Kejadian hamil kembar pada bayi tabung sangat
tergantung pada jumlah embrio yang ditransfer ke dalam rahim. untuk
mengurangi resiko hamil kembar sebaiknya jumlah embrio yang ditransfer
dikurangi.
2. Waktu Hamil
a. ANC lebih sering, setiap 1 minggu setelah usia kehamilan 20 minggu.
b. Fe dan asam folat diberikan mulai trimester 1.
c. Kadar Hb diperiksa setiap 3 bulan.
d. Apabila besar kemungkinan persalinan preterm dianjurkan untuk
banyak istirahat sejak usia kehamilan 28 minggu.
e. Hindari koitus dalam 3 bulan terakhir.
f. Diagnosis dini dapat menghindari komplikasi yang sering timbul,
adanya kelainan kongenital dan kembar siam dpat ditegakkan pada
usia kehamilan 19-20 minggu.

3. Waktu Partus atau Persalinan


a. Persalinan harus dilakukan di rumah sakit.

11
b. Induksi persalianan apabila ada hipertensi.
c. Sebaiknya dipasang infus saat partus dimulai.
d. Pemantaun dengan CTG pada persalinan pervaginam.
e. Kalau tidak mungkin dilakukan terus menerus, maka ada yang menganjurkan
untuk melakukan SC.
f. Berikan antibiotik, ampisillin 2g/iv per 6 jam apabila ada persalinan preterm.
g. Induksi persalinan dengan tetesan pitosin bukan kontraindikasi.
h. Pada kembar 3, dianjurkan dilakukan SC untuk mengurangi asfiksia dan
kematian perinatal.
i. Tali pusat dijepit dengan cermat, kemungkinan peredaran darah kedua anak
bersatu, anak kedua dapat mengalami perdarahan dari tali pusat anak pertama.
j. Apabila his lama tidak muncul, pasang infus oksitosin.
k. Setelah anak petama lahir, cek DJJ anak kedua. Jika meningkat kemungkinan
solusio plasenta atau tali pusat menumbung.
l. Jika anak kedua letak memanjang lakukan versi luar, amniotomi.
m. Jika anak kedua belum lahir ½ jam setelah anak pertama lahir maka lahirkan
dengan persalinan buatan (forsep atau vacuum ekstraksi). n. Segera setelah
anak kedua lahir, berikan 10 IU oksitosin IM, perhatikan fundus. Setelah
plasenta lahir, berikan metil ergometrin dan bila perlu infus 10 IU oksitosin
dalam 500 cc dextrose
Indikasi Persalinan secara SC
1. Indikasi SC Absolut
a. Kembar monoamniotik.
b. Kembar siam (conjoined twins).
c. Bayi pertama dalam presentasi bokong kaki.
d. Letak plasenta yang tidak nomal seperti plasenta previa.
e. Lebih dari 2 janin.
2. Indikasi SC Relatif
a. Janin pertama dalam presentasi bokong.
b. Satu atau kedua janin tidak terjamin kesejahteraannya.
c. Diskordansi janin dengan lingkar perut lebih dari 20%, khususnya
bila janin pertama lebih kecil.

12
ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PATOLOGIS PADA
NY. E UMUR 24 TH G1P0A0 UK 12 MINGGU DENGAN
KEHAMILAN KEMBAR

No. Register : 79989


Masuk RS/Tanggal/Pukul : 21 Maret 2024/ 16.00 WIB

1. PENGKAJIAN DATA
Tanggal/Pukul: 21 -3- 2024/16.05 WIB Oleh : Bidan Aslina Sattu
Identitas Pasien
a. Identitas Ibu
- Nama : Ny. E
- Umur : 24 tahun
- Agama : Islam
- Suku/bangsa: Jawa/ Indonesia
- Pendidikan : S-1Ekonomi
- Pekerjaan : PNS
- Alamat :Jl. Bringin no. 45 pekalongan
b. Identitas Suami
- Nama : Tn. p
- Umur : 30 tahun
- Agama : Islam
- Suku/bangsa: Jawa/ Indonesia
- Pendidikan : SMA
- Pekerjaan : wiraswasta
- Alamat :Jl. Bringin no. 45 pekalongan
2. DATA SUBJEKTIF
a. Alasan datang/dirawat
b. Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya.
c. Keluhan utama
Ibu mengatakan pinggangnya sedikit nyeri
d. Riwayat menstruasi
Menarche : 12 tahun Siklus : 28 hari
Lama : 7 hari Teratur : Teratur Sifat darah : Cair Keluhan : Tidak ada
e. Riwayat perkawinan
Status perkawinan : Sah Menikah ke : 1 Lama : 1 tahun
Usia menikah pertama kali : 22 tahun
f. Riwayat obstetrik : G 1 P0 A0 A0
Hami Persalinan Nifas
l tang Umur Jenis penolon komplik JK BB lahi lakta kom
Ke gal kehamila persalina g as i r si pli
n n kasi
1 - - - - - - - - -

13
g. Riwayat kontrasepsi yang di gunakan
No Jenis Pasang Lepas
Kontrase tgl ole Tempat Keluhan tgl oleh Tempa Keluha
psi h t n
- Belum - - - - - - - -

h. Riwayat kehamilan sekarang


HPM : 25 des 2023
HPL : 01 oktober 2024
ANC pertama umur kehamilan : 8 Minggu
Kunjungan ANC
Trimester 1
Frekuensi : 1 kali
Keluhan : mual-mual, pusing
Komplikasi : tidak ada
Terapi : Asam folat 1x1 pagi, Vitamin B6 1x1
Trimester 2
Frekuensi :-
Keluhan :-
Komplikasi :-
Terapi :-
Trimester 3
Frekuensi :-
Keluhan :-
Komplikasi :-
Terapi :-
Imunisasi TT : 3 kali
TT 1 : SD
TT 2 : TT caten
TT 3 : tanggal 18 Maret 2024
TT 4 : tanggal belum dilakukan
TT 5 : tanggal belum dilakukan
i. Riwayat Kesehatan
1) Penyakit yang pernah/sedang diderita ( menular, menurun, menahun). Ibu
mengatakan tidak pernah/ tidak sedang menderita penyakit menular
( hepatitis, TBC, HIV ), menurun ( asma, DM,hipertensi ) dan menahun
( ginjal, paru-paru,DM ).
2) Penyakit yang pernah/sedang diderita keluarga ( menular, menurun,
menahun). Ibu mengatakan didalam keluarga tidak pernah/ tidak sedang
menderita penyakit menular ( hepatitis, TBC, HIV ), menurun ( asma,
DM,hipertensi ) dan menahun ( ginjal, paru-paru,DM ).
3) Riwayat keturunan kembar. Ibu mengatakan bahwa mempunyai riwayat
keturunan dari keluarga suaminya.

14
4) Riwayat operasi Ibu mengatakan tidak ada riwayat operasi sesar.
5) Riwayat alergi obat Ibu mengatakan tidak mempunyai alergi obat apapun
j. Pola pemenuhan kebutuhan
1) Nutrisi
Sebelum hamil: Ibu makan 3xsehari dengan menu nasi, sayur dan lauk,
ibu tidak pantang terhadap makanan apapun, ibu minum kurang lebih 8
gelas/hari. Saat Hamil: Ibu makan 4-5xsehari yang terdiri dari nasi, lauk
dan sayur,, ibu minum 8 gelas/hari. Ibu tidak pantangan terhadap makanan
apapun, ibu juga tidak mengalami keluhan dalam pola nutrisi.
2) Eliminasi
Sebelum hamil: Ibu biasa BAB rutin sehari sekali dengan konsistensi
lembek, warna kuning dan tidak mengalami gangguan. Ibu BAK
4-5x/hari, warna kuning jernih dan tidak ada keluhan Saat Hamil: Ibu
biasa BAB rutin sehari sekali dengan konsistensi lembek, warna kuning
dan tidak mengalami gangguan. Ibu BAK 6-7x/hari, warna kuning jernih
dan tidak ada keluhan
3) Istirahat
Sebelum Hamil : Ibu biasa tidur siang 1 jam/hari dan tidur malam 8
jam/hari. Ibu tidak mengalami gangguan. Saat hamil : Ibu tidur siang 1
jam/hari dan tidur malam 7-8 jam/hari, ibu tidak mengalami gangguan
dalam pola istirahat.
4) Personal hygiene
Sebelum Hamil: Ibu biasa mandi 2xsehari, gosok gigi 2xsehari dang anti
pakaian bila kotor, minimal 2x/hari, ibu keramas 2-3x/minggu. Saat
Hamil: Ibu biasa mandi 2xsehari, gosok gigi 2xsehari dang anti pakaian
bila kotor, minimal 2x/hari, ibu keramas 2-3x/minggu.
5) Pola seksualitas
Sebelum Hamil: Ibu melakukan hubungan suami istri dengan frekuensi
3x/minggu dan tidak mengalami gangguan. Saat Hamil: Ibu jarang
melakukan hubungan suami istri karena perutnya yang semakin membesar.
k. Pola aktivitas ( terkait kegiatan fisik, olahraga )
Ibu mengatakan sehari – hari bekerja sebagai pegawai bank, ibu
mengatakan jarang berolahraga. Selama hamil ibu kadang-kadang jalan
pagi pada saat hari libur kerja.
l. Kebiasaan yang mengganggu kesehatan (merokok, minum jamu, minuman
beralkohol ).
Ibu mengatkan tidak pernah merokok, tidak pernah minum jamujamuan,
dan minum minuman beralkohol.
m. Data psikososial, spiritual dan ekonomi ( penerimaan ibu/suami/keluarga terhadap
kelahiran, dukungan keluarga, hubungan dengan suami/keluarga/tetangga,
perawatan bayi, kegiatan ibadah, kegiatan sosial, keadaan ekonomi keluarga
Ibu mengatakan suami senang dengan kehamilannya.
Ibu mengatakan keluarga senang dengan kehamilannya.
Ibu mengatakan suami dan keluarga menerima kehamilannya.
Ibu mengatakan hubungannya dengan suami/keluarga/tetangga baik.
Ibu mengatakan sudah mengetahui tentang perawatan bayi.

15
Ibu mengatakan rajin beribadah.
Ibu mengatakan mengikuti kegiatan sosial di sekitaran rumahnya.
Ibu mengatakan keadaan ekonominya cukup
3. Data Objektif
a. Pemeriksaan umum
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmetis
Status emosional : Stabil
Tanda vital Tekanan darah : 110/80 mmhg Nadi :88x/menit
Pernafasan : 24 x/menit Suhu: 36,5 cᵒ BB : 55 kg
TB : 158 cm
b. Pemeriksaan fisik
Kepala : Mesosepal,tidak berketombe, rambut tidak rontok,tidak ada nyeri.
Wajah : Tidak ada cloasma gravidarum, tidak odema.
Mata : Simetris, tidak ada tanda-tanda infeksi,
konjungtiva : merah muda.
Hidung : Simetris, tidak ada tand- tanda infeksi, tidak ada scret
Mulut : Bersih, tidak sariawan,tidak ada tanda-tanda infeksi.
Telinga : simetris,tidak ada tanda – tanda infeksi,tidak ada seruman,
pendengaran baik.
Leher : Tidak ada pembesaran tiroid, paratiroid, parotis,kelenjar limfe,
vena jugularis Dada : Simetris, tidak ada retraksi dinding dada,
Payudara : Simetris, areola mamae hiperpigmentasi, putting susu menonjol
Abdomen : Pembesaran perut melebar, tidak ada bekas luka, bekas operasi,
terdapat linie nigra.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari makalah yang penulis buat dapat ditarik kesimpulan bahwa konsep

sehat sakit memiliki beberapa definisi menurut para ahli. Salah satunya menurut

WHO yaitu Sehat adalah suatu keadaan yang sempurna baik fisik, mental maupun

sosial serta tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahan. Sementara sakit

menurut Parsors yaitu Gangguan dalam fungsi normal individu sebagai totalitas,

termasuk keadaan organisme sebagai sistem biologis dan penyesuaian sosialnya.

Kemudian Rentang sehat sakit yaitu skala ukur secara relative dalam mengukur

keadaan sehat/kesehatan seseorang. Lalu faktor yang mempengaruhi status

16
kesehatan seseorang, yaitu keturunan 5%, lingkungan 40%, pelayanan kesehatan

20% dan perilaku 35%

B. Saran

Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, ke depannya

penulis akan lebih fokus dan detail dalam menjelaskan tentang makalah di atas

dengan sumber - sumber yang lebih banyak yang tentunya dapat di pertanggung

jawabkan.

DAFTAR PUSTAKA

 http://angger-pratama-fkp12.web.unair.ac.id/artikel_detail-71479-Ilmu

%20Keperawatan%20Dasar%20I-Konsep%20Sehat%20dan%20Sakit.html

 http://s1-keperawatan.umm.ac.id/files/file/KONSEP%20SEHAT%20SAKIT

%20KDK.doc

 http://www.authorstream.com/Presentation/ebenzalukhu-2144129-konsep-sehat-

sakit/

17
18

Anda mungkin juga menyukai