Disusun oleh :
Semester 3(A)
Kelompok 10
Ika Aprilia (20.13.2.149.016)
Nina Safrilawati Santosa (20.13.2.149.026)
Siti Nurhidayah Lilik Setyowati (20.13.2.149.041)
Tasya Enjelita (20.13.2.149.044)
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR ............................................................................................ i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang.............................................................................................1
2. Tinjauan Umum dan Khusus........................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
1. Definisi Kehamilan Multiple........................................................................3
2. Etiologi.........................................................................................................3
3. Patofisiologi.................................................................................................4
4. Komplikasi...................................................................................................4
5. Penatalaksanaan...........................................................................................5
6. WOC.............................................................................................................5
BAB III TINJAUAN KASUS
1. Kasus............................................................................................................6
2. Analisa Data.................................................................................................6
3. Diagnosa.......................................................................................................6
4. Intervensi......................................................................................................7
5. Implementasi................................................................................................8
6. Evaluasi........................................................................................................9
BAB 1V PENUTUP
1. Kesimpulan................................................................................................10
2. Saran...........................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................7
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar belakang
Kehamilan multiple ialah salah satu kehamilan dengan 2 janin atau lebih
kehamilan tersebut selalu menarik perhatian wanita itu sendiri dokter dan
masyarakat pada umumnya kehamilan dan persalinan membawa resiko pada
janin wanita dengan kehamilan multiple memerlukan pengawasan dan perhatian
khusus bila diinginkan hasil yang memuaskan bagi ibu dan janin. Morbiditas
dan mortalitas mengalami peningkatan yang nyata pada kehamilan dengan janin
ganda oleh karena itu mempertimbangkan kehamilan ganda sebagai kehamilan
dengan komplikasi bukanlah hal yang berlebihan.
B. Tinjauan khusus
1. Dapat melakukan pengkajian pada ibu hamil dengan kehamilan multiple
2. Dapat menentukan diagnosa keperawatan pada ibu hamil dengan
kehamilan multiple
3. Dapat membuat rencana perawatan pada ibu hamil dengan kehamilan
multiple berdasarkan pengkajian
4. Dapat melaksanakan tindakan
BAB II
TINJAUAN TEORI
1. Definisi
Kehamilan multipel atau kehamilan kembar ialah suatu kehamilan
dengan dua janin ataulebih. Kehamilan multipel dapat berupa kehamilan ganda/
gemelli (2 janin), triplet ( 3 janin ),kuadruplet ( 4 janin ), Quintiplet ( 5 janin )
dan seterusnya dengan frekuensi kejadian yang semakin jarang sesuai dengan
hokum Hellin. Hukum Hellin menyatakan bahwa perbandinganantara kehamilan
ganda dan tunggal adalah 1: 89, untuk triplet 1 : 89 2, untuk kuadruplet 1 :893,
dan seterusnya. Kehamilan tersebut selalu menarik perhatian wanita itu sendiri,
dokterdan masyarakat pada umumnya.
3. PATOFISIOLOGI
Pada kehamilan kembar distensi uterus berlebihan, sehingga melewati
batas toleransidan seringkali terjadi putus prematurus. Lama kehamilan kembar
dua rata-rata 260 hari,triplet 246 hari dan kuadruplet 235 hari. Berat lahir rata-
rata kehamilan kembar ± 2500gram,triplet 1800gram, kuadriplet 1400gram.
Penentuan zigositas janin dapat ditentukan denganmelihat plasenta dan selaput
ketuban pada saat melahirkan. Bila terdapat satu amnion yangtidak dipisahkan
dengan korion maka bayi tesebut adalah monozigotik. Bila selaput
amniondipisahkan oleh korion, maka janin tersebut bisa monozigotik tetapi lebih
seringdizigotik.Pada kehamilan kembar dizigotik hampir selalu berjenis kelamin
berbeda. Secara umum, derajat dari perubahan fisiologis maternal lebih besar
pada kehamilankembar dibanding dengan kehamilan tunggal. Pada trimester 1
sering mengalami nausea danmuntah yang melebihi yang dikarateristikan
kehamilan-kehamilan tunggal, perluasan volumedarah maternal normal adalah
500 ml lebih besar pada kehamilan kembar.
Massa sel darah merah meningkat juga, namun secara proporsional lebih
sedikit pada kehamilan-kehamilan kembar dua dibanding pada kehamilan
tunggal, yang menimbulkan”anemia fisiologis” yang lebih nyata. Kadar
haemoglobin kehamilan kembar dua rata-rata sebesar 10 g/dl dari 20 minggu ke
depan. Sebagaimana diperbandingkan dengan kehamilantunggal, cardiac output
meningkat sebagai akibat dari peningkatan denyut jantung serta peningkatan
stroke volume. Ukuran uterus yang lebih besar dengan janin
banyakmeningkatkan perubahan anatomis yang terjadi selama kehamilan. Uterus
dan isinya dapatmencapai volume 10 L atau lebih dan berat lebih dari 20 pon.
Khusus dengan kembar duamonozygot, dapat terjadi akumulasi yang cepat dari
jumlah cairan amnionik yang nyatasekali berlebihan, yaitu hidramnion akut.
Dalam keadaan ini mudah terjadi kompresi yang cukup besar serta pemindahan
banyak visera abdominal selain juga paru dengan peninggian diaphragma.
Ukuran dan beratdari uterus yang sangat besar dapat menghalangi keberadaan
wanita untuk lebih sekedar duduk. Berbagai macam stress kehamilan serta
kemungkinan-kemungkinan dari komplikasi-komplikasi maternal yang serius
hampir tanpa kecuali akan lebih besar pada kehamilan kembar.
4. KOMPLIKASI
Komplikasi pada ibu dan janin pada kehamilan kembar lebih besar
dibandingkankehamilan tunggal. Angka kematian perinatal pada kehamilan
kembar cukup tinggi, dengankembar monozigotik 2,5 kali angka kematian
kembar dizigotik. Resiko terjadinya abortus pada salah satu fetus atau keduanya
tinggi. Pada trisemester pertama kehamilan reabsorbsisatu janin atau keduanya
kemungkinan terjadi.Anemia sering ditemukan pada kehamilan kembar oleh
karena kebutuhan nutrisi yangtinggi serta peningkatan volume plasma yang tidak
sebanding dengan peningkatan sel darahmerah mengakibatkan kadar
hemoblobin menjadi turun, keadaan ini berhubungan dengankejadian edema
pulmonum pada pemberian tokolitik yang lebih tinggi dibandingkankehamilan
kembar. Angka kejadian persalinan preterm ( umur kehamilan kurang 37 minggu
) pada kehamilan kembar 43,6 % dibandingkan dengan kehamilan tunggal
sebesar 5,6 %.1,3,4Frekuensi terjadinya hipertensi yang diperberat kehamilan,
preklamsia dan eklamsia meningkat pada kehamilan kembar. Pendarahan
antepartum oleh karena solutio plasentadisebabkan permukaan plasenta pada
kehamilan kembar jelek sehingga plasenta mudahterlepas. Kematian satu janin
pada kehamilan kembar dapat terjadi, penyebab kematian yangumum adalah
saling membelitnya tali pusat. ( Benirschke, 1983 ). Bahaya yang
perludipertimbangkan pada kematian satu janin adanya koagulopati konsumtif
berat yang dapatmengakibatkan terjadinya disseminated intravascular
coagulopathy.Kelainan kongenital mayor pada kehamilan kembar meningkat
sesuai dengan jumlahkembarnya. Pada kembar triplet, angka kelainan kongenital
mayor lebih tinggi dibandingkankembar dua. Kelainan jantung pada kembar
monozigotik 1 : 100 kasus. Perdarahan postpartum dalam persalinan kembar
disebabkan oleh overdistension uterus, tendesiterjadinya atonia uterus dan
berasal dari insersi plasenta
Beberapa keadaan yang menyertai kehamilan kembar meliputi.
a. Aborsi spontan lebih besar kemungkinannya terjadi pada kehamilan
kembar.Kembar dua monochorial jauh lebih banyak dibanding kembar
dichorial, yangmengimplikasikan monozygot sebagai faktor resiko untuk
abortus spontan.
b. Berat Badan Lahir Rendah.
Kehamilan janin kembar lebih besar kemungkinannya dikarakterisasikan
dengan berat badan lahir rendah dibandingkan dengan kehamilan tunggal,
paling seringdisebabkan oleh karena pertumbuhan janin yang terbatas serta
persalinan preterm.Secara umum, semakin besar jumlah janin, semakin besar
derajat dariketerbatasan pertumbuhan. Beberapa peneliti telah membuat
sanggahan bahwa pertumbuhan janin dalam kehamilan berganda berbeda dari
yang tunggal, dan bahwa pertumbuhan abnormal hanya dapat didiagnosa
pada saat ukuran janinkurang dari diharapkan untuk kehamilan
berganda.Dalam kehamilan dizygotik, perbedaan ukuran yang menyolok
biasanyaditimbulakan dari plasentasi yang tidak sama, dengan satu tempat
plasentamenerima suplai darah yang lebih baik dibandingkan yang lainnya,
namun dapat juga merefleksikan potensial-potensial pertumbuhan genetik
yang berbeda. Dalamtrisemester III, semakin besar massa janin semakin
bertambahnya maturasi plasenta serta insufisiensi plasenta relatif. Perbedaan
ukuran dapat jugadisebabkan oleh karena abnormalitas umbilicus. Derajat
pembatasan pertumbuhandalam kembar dua monozygot kemungkinannya
lebih besar dibandingkan pada pasangan dizygotik.
c. Durasi Kehamilan.
Pada saat jumlah dari janin meningkat, durasi dari kehamilan menurun. Kira-
kiraseparuh dari kembar dilahirkan pada 36 minggu atau kurang dan
persalinansebelum genap bulan merupakan alasan utama untuk peningkatan
resikomorbiditas dan mortalitas neonatal pada kembar. Pembatasan
pertumbuhan sertamorbiditas yang berhubungan, meningkat secara bermakna
pada kembar yangdilahirkan antara minggu ke 39 dan 41 dibandingkan
dengan persalinan pada 38minggu atau kurang. Kehamilan kembar dua 40
minggu atau lebih harus dianggap posterm. Hal ini didasarkan pada
pengamatan bahwa bayi-bayi kembar dua lahirmati yang dilahirkan saat 40
minggu atau lebih memiliki gambaran-gambaranyang sama dengan bayi
tunggal postmatur.
Tokolitik
Tokolitik berguna untuk mengurangi kontraksi uterus dan menahan
pembukaan serviks. Pada pemberian tokolitik, pasien harus dirawat di
rumahsakit untuk observasi dan tirah baring. Pemberian tokolitik yang
dianjurkanmeliputi:
a. Nifedipine 10 mg, diulang tiap 30 menit, maksimum 40 mg/6
jam.Umumnya hanya diperlukan 20 mg, dan dosis perawatan 3 x 10 mg.
b. B-mimetik : terbutalin atau salbutamol
2 ovum atau
lebih
Fertilisasi
Tertanam di
uterus
Kehamilan
kembar
BAB III
TINJAUAN KASUS
1. KASUS
Ny Z hamil 22 minggu G1P0A0 datang ke poliklinik dengan keluhan pusing,
mata berkunang-kunang dan merasa mual. Ny Z juga tampak pucat, lemas dan
letih. Saat ditanya, Ny Z mengatakan sulit berkonsentrasi dan sulit tidur. Hasil
observasi TTV menunjukkan TD 110/90 mmHg, Nadi 80x per menit, RR 28x
per menit. Hasil USG menunjukkan bahwa Ny Z hamil kembar/multiple. Hasil
pemeriksaan Hb nya adalah 10 g/dL.
2. ANALISA DATA
Do :
Nafas pendek
Pasien tampak pucat
Pasien tamoak lemas
TD : 110/90 mmHg
N : 80x per menit
RR : 28x per menit
USG : hamil kembar /
multiple
Hb : 10 g/dL
Do :
Pasien tampak pucat
Pasien tampak lemas
3. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
2. Keletihan berhubungan dengan kondisi fisiologis (anemia dalam kehamilan)
3. Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan adaptasi kondisi kehamilan
4. INTERVENSI
Perencanaan
Ketidakseimbangan Setelah O: O:
nutrisi kurang dari dilakukan
kebutuhan tubuh tindakan - Monitor mual dan - Untuk
Faktor-faktor yang keperawatan, muntah mengetahui
berhubungan : diharapkan -Monitor pucat,
tingkat perkembangan
Ketidakmampuan kemerahan, dan
pemasukan atau pengetahuan kekeringan pasien
mencerna makanan meningkat jaringan
dengan kriteria T:
atau mengabsorpsi konjungtiva
zat-zat gizi hasil : NOC
Setelah - Monitoring
berhubungan dengan
dilakukan makanan pasien
faktorbiologis, tindakan apakah sudah bisa
psikologis atau keperawatan T: memenuhi
ekonomi. Nutritional
Status Monitor E:
adekuat catatan
dengan kriteria masukan - Untuk
hasil : kandungan meningkatkan
1. Intake nutrisi nutrisi dan
baik (5) kalori. pemahaman px
2. Intake supaya dapat
makanan memenuhi
baik (5) E: kebutuhan tubuh
3. Asupan
cairan cukup - Anjurkan
(5) masukan kalori
yang tepat sesuai K:
dengan tipe tubuh
dan gaya hidup. -bertujuan untuk
kebutuhan px tidak
kurang maupun
lebih
K:
-Kolaborasi dengan
ahli gizi untuk
menentukan jumlah
kalori dan nutrisi
yang dibutuhkan
pasien
Keletihan Setelah O: O:
berhubungan dengan dilakukan
dengan kondisi tindakan - Identifikasi - Untuk
fisiologis (anemia keperawatan, kesiapan dan mengetahui
dalam kehamilan) diharapkan kemampuan kesiapan ibu hamil
tingkat keletihan menerima informasi dalam menerima
menurun dengan informasi
T:
kriteria hasil : T:
SLKI (2017), - Sediakan media dan
halaman 141, materi pengaturan - Untuk membantu
kode L. 05046 aktivitas dan istirahat ibu hamil dalam
1. Ferbalisasi memahami materi
- Jadwalkan
kepulihan energi
pemberian - Untuk
pada ibu hamil
pendidikan kesehatan memberikan
meningkat
pendidikan
2. Tenaga ibu
kesehatan pada ibu
hamil
E: hamil yang
meningkat.
terjadwal
3. Lesu pada ibu
- Anjurkan menyusun
hamil menurun E:
jadwal aktivitas dan
4. Pola istirahat
istirahat - Untuk membantu
ibu hamil
membaik - Anjurkan cara ibu hamil memiliki
mengidentifikasi jadwal aktivitas
kebutuhan istirahat dan istirahat yang
benar
- Untuk
K: memberikan
pemahaman
- Kolaborasikan
kepada ibu hamil
dengan ahli gizi
tentang kebutuhan
pemenuhan menu
istirahat
seimbang, SIKI
(2017), halaman 50, K:
kode I. 12362
- Untuk
menentukan menu
seimbang bagi ibu
hamil
5. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Nama Pasien : Ny. Z
Diagnosa Medis : Anemia
- Anjurkan cara
mengidentifikasi kebutuhan
istirahat
1 Senin, 18
tindakan keperawatan, diharapkan tingkat
Desember pengetahuan meningkat dengan kriteria hasil : NOC
2021 Setelah dilakukan tindakan keperawatan
Nutritional Status adekuat dengan kriteria hasil :
1. Intake nutrisi baik (5)
2. Intake makanan baik (5)
3. Asupan cairan cukup (5)
2