Anda di halaman 1dari 11

DETEKSI DINI FAKTOR RESIKO DAN KOMPLIKASI

KEBIDANAN DAN NEONATUS


Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia
Semester 4 Tahun Pelajaran 2021/2022
Dosen Pembimbing : Dra.Ratna Sari Dewi Pohan, M.Pd

Oleh
Nama : Zahra Tul Jannah
Nim : 204210439
Tingkat : II

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN


PADANG

2022
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, yang memberikan
penulis nikmat kesehatan dan umur panjang sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas
makalah penulis dengan judul “Deteksi Dini Faktor Resiko dan Komplikasi Kebidanan dan
Neonatus” yang diajukan sebagai salah satu tugas terstuktur dalam mata kuliah “Bahasa
Indoneia” di Poltekkes Kemenkes Padang cabang Bukittinggi. Kemudian shalawat beriringan
salam kita kirimkan kepada baginda Rasulullah SAW dimana berkat beliaulah kita semua
dapat menuntut ilmu pengetahuan seperti saat sekarang ini.
Makalah ini penulis buat dari berbagai referensi yang berkaitan dengan judul yang
dibahas, meskipun demikian karena kedangkalan ilmu yang penulis miliki tentunya masih
banyak terdapat kesalahan. Basar harapan penulis untuk menerima kritikan dan saran dari
ibuk selaku dosen pembimbing mata kuliah Bahasa Indonesia, yang di bimbing oleh ibuk
Dra.Ratna Sari Dewi Pohan, M.Pd
Akhir kata, semoga tulisan ini di rahmati Allah SWT dan dapat di pergunakan
sebagaimana mestinya di kalangan kampus dan bagi penyusun sendiri.Aamin.

Bukittinggi, 16 Mei 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar .............................................................................................. i

Daftar Isi .......................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ..................................................................................1


B. Rumusan Masalah ..............................................................................2
C. Tujuan ..............................................................................................2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Deteksi Dini Kehamilan ................................................................... 3


B. Faktor Risiko Pada Neonatus ............................................................ 5

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan .......................................................................................7
B. Saran ..............................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Proses kehamilan, persalinan, dan nifas merupakan suatu tahapan
perkembangbiakan manusia yang alamiah, namun tetap harus diwaspadai dan dipantau
agar tidak menjadi berisiko. Setiap ibu hamil merupakan ibu hamil dengan faktor risiko.
Faktor risiko merupakan situasi dan kondisi serta keadaan umum ibu selama kehamilan,
persalinan dan nifas yang dapat memberikan ancaman pada kesehatan dan jiwa ibu
maupun janin yang dikandungnya, terutama pada ibu yang tidak mendapatkan asuhan
dari tenaga kesehatan. Risiko adalah suatu ukuran statistik dari peluang atau
kemungkinan untuk terjadinya suatu keadaan gawat-darurat yang tidak diinginkan pada
masa mendatang, yaitu kemungkinan terjadi komplikasi obstetrik pada saat persalinan
yang dapat menyebabkan kematian, kesakitan, kecacatan, atau ketidakpuasan pada ibu
atau bayi (Rochjati, 2011).
Faktor risiko adalah keadaan yang menambah risiko kehamilan, tetapi tidak
secara langsung meningkatkan risiko kematian ibu maupun bayi. Semakin banyak faktor
risiko yang ditemukan pada ibu hamil maka semakin tinggi risiko kehamilannya
(Saifudin, 2009). Risiko tinggi atau komplikasi kebidanan pada kehamilan merupakan
keadaan yang abnormal, yang secara langsung menyebabkan kesakitan dan kematian ibu
maupun bayi.
Untuk menurunkan angka kematian ibu secara bermakna maka deteksi dini dan
penanganan ibu hamil berisiko atau komplikasi kebidanan perlu lebih ditingkatkan baik
fasilitas pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) maupun di masyarakat (Meilani,
2009). Salah satu usaha untuk mendeteksi dini dan melakukan penanganan ibu hamil
dengan risiko tinggi dengan melakukan pelayanan Continuity of Care (COC) atau asuhan
yang berkesinambungan.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan deteksi dini kehamilan?
2. Apa saja faktor risiko komplikasi pada neonatus?
C. Tujuan Masalah
1. Agar dapat mengetahui deteksi dini kehamilan
2. Untuk menegtahui Faktor risiko komplikasi pada neonatus

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Deteksi Dini Kehamilan


a. Definisi
Deteksi dini adalah mekanisme yang berupa pemberian informasi tepat waktu dan
efektif melalui institusi yang dipilih kepada masyarakat, ibu masa reproduksi
sehingga mereka mampu mengambil tindakan atau menghindari dan mengurangi
risiko dan mampu bersiap-siap untuk merespon secara efektif terhadap
kelainan/komplikasi dan penyakit yang lazim terjadi pada masa kehamilan dan
persalinan (Rukiyah A Y, Yulianti L,2010)
Screening ibu hamil adalah penyaringan untuk mendeteksi adanya risiko tinggi
atau masalah maupun penyakit yang dapat menyertai kehamilan sehingga dapat
dilakukan penanggulangan pada masalah yang ada. Tujuan screening untuk
mendeteksi dini ibu hamil berisiko, sehingga jika terdapat komplikasi dapat ditangani
secara dini. Cara screening yaitu dengan melakukan Pemeriksaan kehamilan rutin
(Sulityaningsih,2011).
Deteksi dini adalah penyaringan kemungkinan adanya risiko tinggi/komplikasi
kehamilan dan memberikan informasi kepada ibu atau masyarakat sehingga mereka
mampu mengambil tindakan atau merespon secara efektif.
b. Faktor Risiko Pada Ibu Hamil
1. Primigravida kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun.
2. Anak lebih dari 4.
3. Jarak persalinan terakhir dan kehamilan sekarang kurang dari 2 tahun.
4. Kurang Energi Kronis (KEK) dengan lingkar lengan atas kurang dari 23,5 cm,
atau penambahan berat badan < 9 kg selama masa kehamilan.
5. Anemia dengan dari Hemoglobin < 11 g/dl.
c. Komplikasi Pada Ibu Hamil, Bersalin dan Nifas
1. Anemia
Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar hemoglobin dibawah
11gr% dengan gejala lemah, mudah pingsan. Frekuensi ibu hamil dengan anemia

3
di Indonesia cukup tinggi yaitu 63,5%.Kebanyakan anemia dalam kehamilan
disebabkan oleh defisiensi besi dan perdarahan akut bahkan tidak jarang keduanya
saling berinteraksi. Kebutuhan ibu selama kehamilan adalah 800 mg besi,
diantaranya untuk janin plasenta dan 500 mg untuk pertambahan eritrosit ibu.
Dengan demikian ibu membutuhkan tambahan sekitar 2-3 mg besi/hari.
2. Preeklampsi dan Eklampsia
Pre eklamsia ialah penyakit dengan tanda-tanda hipertensi, oedema, dan protein
urin, yang timbul akibat kehamilan. Penyakit ini umumnya terjadi dalam triwulan
ke tiga kehamilan, tetapi dapat terjadi sebelumnya misalnya pada molahidatidosa.
Hipertensi biasanya timbul lebih dulu daripada tanda-tanda yang lain, untuk
menegakkan prae eklamsia kenaikan tekanan sistolik harus 30 mmhg atau lebih
diatas tekanan yang biasanya ditemukan, atau mencapai 140 mmhg atau lebih.
Kenaikan tekanan diastolik lebih dapat dipercaya apabila tekanan diastolik naik
lebih 15 mmhg atau lebih maka diagnosis hipertensi dapat ditegakkan. Penentuan
tekanan darah minimal dua kali dengan jarak waktu 6 jam pada keadaan istirahat.
3. Perdarahan Antepartum
Perdarahan pada masa kehamilan harus selalu dianggap sebagai
kelainan yang berbahaya, perdarahan pada kehamilan muda disebut
sebagai keguguran atau abortus, sedangkan kehamilan tua disebut
sebagai perdarahan antepartum, batas teoritis antara kehamilan muda
dan kehamilan tua adalah 22 minggu mengingat kemungkinan hidup
janin diluar uterus.klasifikasi klinis perdarahan antepartum dibagi :
a) Plasenta Previa
Plasenta previa yaitu plasenta yang letaknya abnormal pada
segmen bawah rahim sehingga dapat menutupi sebagian atau
semua jalan lahir pada keadaan normal plasenta terletak diatas
rahim. Gejala utama adalah adanya perdarahan tanpa alas an dan
tanpa rasa nyeri, perdarahan dapat terjadi selagi penderita tidur
atau bekerja, warna darah merah segar, sumber perdarahannya
ialah sinus uterus yang terobek karena terlepasnya plasenta dari
dinding uterus.Penanganan, setiap ibu dengan perdarahan

4
antepartum harus segera dikirim ke rumah sakit yang memiliki
fasilitas melakukan transfusi darah dan operasi.
b) Solusio Plasenta
Adalah terlepasnya plasenta yang letaknya normal pada korpus
uteri sebelum janin lahir,biasanya terjadi pada triwulan ketiga
walaupun biasa terjadi setiap saat pada masa kehamilan.Tanda
dan gejala solusio plasenta berat ialah sakit perut yang terus
menerus, nyeri tekan pada uterus, uterus tegang terus
menerus, perdarahan pervaginam, syok dan bunyi jantung janin
tak terdengar lagi. Apabila menemukan kasus ibu hamil dengan
solusio plasenta segera untuk merujuk ke rumah sakit.
4. Infeksi masa nifas
Infeksi masa nifas adalah kondisi yang terjadi ketika bakteri masuk
dan menginfeksi rahim serta daerah sekitarnya setelah seorang
perempuan melahirkan. Kondisi ini dikenal juga dengan
sebutan puerperal infection atau postpartum infection. Diperkirakan 10
persen penyebab meninggal terkait kehamilan di Amerika Serikat
disebabkan oleh infeksi. Angka kematiannya pun diperkirakan lebih
tinggi di daerah yang tidak memiliki sanitasi yang layak. Infeksi ini
biasanya ditandai dengan adanya kenaikan suhu sampai 38 derajat
Celcius atau lebih selama selama 2-10 hari pertama pasca persalinan.
Ada beberapa jenis infeksi masa nifas, termasuk endometritis (infeksi
pada lapisan rahim), miometritis (infeksi pada otot rahim), dan
parametritis (infeksi pada area di sekitar rahim).
B. Faktor Risiko Pada Neonatus
Faktor risiko pada neonatus adalah sama dengan faktor risiko pada ibu
hamil. Ibu hamil yang memiliki faktor risiko akan meningkatkan risiko
terjadinya komplikasi pada neonatus. Deteksi dini untuk Komplikasi pada
Neonatus dengan melihat tanda-tanda atau gejala-gejala sebagai berikut :
1. Tidak Mau Minum/menyusu atau memuntahkan semua
2. Riwayat Kejang

5
3. Bergerak hanya jika dirangsang/Letargis
4. Frekwensi Napas < = 30 X/menit dan >= 60x/menit
5. Suhu tubuh <= 35,5 C dan >= 37,5 C
6. Tarikan dinding dada ke dalam yang sangat kuat
7. Merintih
8. Ada pustul Kulit
9. Nanah banyak di mata
10. Pusar kemerahan meluas ke dinding perut.

11. Mata cekung dan cubitan kulit perut kembali sangat lambat

12. Timbul kuning dan atau tinja berwarna pucat

13. Berat badan menurut umur rendah dan atau ada masalah pemberian ASI

14. BBLR : Bayi Berat Lahir Rendah < 2500 gram

15. Kelainan Kongenital seperti ada celah di bibir dan langit-langit.

Komplikasi pada neonatus antara lain:


1. Prematuritas dan BBLR
2. Asfiksia
3. Infeksi bakteri
4. Kejang
5. Ikterus
6. Diare
7. Hipotermia
8. Tetanus neonaturum
9. Masalah pemberian ASI
10. Trauma lahir, sindroma gangguan pernafasan, kelainan konginetal, dll

6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Deteksi dini adalah mekanisme yang berupa pemberian informasi tepat waktu dan
efektif melalui institusi yang dipilih kepada masyarakat, ibu masa reproduksi sehingga
mereka mampu mengambil tindakan atau menghindari dan mengurangi risiko dan
mampu bersiap-siap untuk merespon secara efektif terhadap kelainan/komplikasi dan
penyakit yang lazim terjadi pada masa kehamilan dan persalinan.
Faktor risiko adalah keadaan yang menambah risiko kehamilan, tetapi tidak secara
langsung meningkatkan risiko kematian ibu maupun bayi. Semakin banyak faktor risiko
yang ditemukan pada ibu hamil maka semakin tinggi risiko kehamilannya (Saifudin,
2009). Risiko tinggi atau komplikasi kebidanan pada kehamilan merupakan keadaan
yang abnormal, yang secara langsung menyebabkan kesakitan dan kematian ibu maupun
bayi.
B. Saran
Demikian yang dapat penulis paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan
dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahan karena
terbatasnya pengetahuan dan kekurangan rujukan atau referensi yang ada hubungannya
dengan judul makalah yang penulis susun tersebut. Penulis berharap para pembaca sudi 
memberikan kritik dan saran yang tentunya membangun kepada penulis.

7
DAFTAR PUSTAKA

Sinta El Lusiana,dkk. 2019. “Buku Ajar Asuhan Kebidanan Pada Neonatus, Bayi dan Balita”
Edisi pertama. Sidoarjo:Indomedia Pustaka.
Maryanti, Dwi, Sujianti, Tri, B. 2011. “Neonatus, Bayi dan Balita”. Jakarta:TIM
Prawirohardjo,S. 2013. “Ilmu Kebidanan”, Jakarta:Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo

Anda mungkin juga menyukai