Anda di halaman 1dari 13

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA PERSALINAN PATOLOGIS : GEMELI

DOSEN PENGAMPU :

Asmawati. S.Kp., M.Kep

DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK 7 KELAS 2B

Ah Yaro Maryano P05120221053


Desinta Fitrianti P05120221064
Hersa Pria Ganda P05120221075
Indah Kartika Sari P05120221077
Madona Rusti Aini P05120221081
Nadilla Nafla Fulania P05120221086
Refika Duri P05120221089
Zan Trias Anugrah P05120221103

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


PRODI KEPERAWATAN PROGRAM DIPLOMA III
POLTEKKES KEMENKES BENGKULU
TAHUN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT. Senantiasa kita ucapkan atas
karunia-Nya berupa nikmat iman dan kesehatan ini akhirnya kami bias menyelesaikan
makalah Keperawatan Maternitas ini yang berjudul Pembelajaran Klinik dengan tepat waktu.
Tidak lupa shalawat serta salam tercurahkan bagi baginda agung Rasulullah SAW yang
syafaatnya akan kita nantikan kelak.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing mata kuliah
Ns.Asmawati,S.Kep,.M.Kep, serta kepada semua pihak yang telah membagi pengetahuannya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah “Keperawatan Maternitas” ini.
Kami meminta maaf jika ada kekeliruan dan salah kata dalam pembuatan makalahini.
Sehingga makalah yang kami buat ini masih jauh dari kata sempurna oleh karena itu kritik
dan saran yang membangunakan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini. Penulis
juga berharap agar isi makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Demikian kata pengantar
ini penulis sampaikan. Terimakasih atas semua pihak yang membantu penyusunan dan
membaca makalah ini.

Bengkulu, 28 Januari 2023

Kelompok 7
DAFTAR ISI

COVER.....................................................................................................................1
KATA PENGANTAR..............................................................................................2
DAFTAR ISI.............................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...........................................................................................4
B. Rumusan Masalah......................................................................................4
C. Tujuan Penulisan.......................................................................................4
D. Manfaat Penulisan.....................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi Gemeli...........................................................................................6
B. Klasifikasi Gemeli......................................................................................6
C. Etiologi Gemeli...........................................................................................12
D. Manifestasi Klinis.......................................................................................12
E. Patofisiologi................................................................................................13
F. Pathway.......................................................................................................13
G. Penatalaksanaan..........................................................................................15
H. Komplikasi..................................................................................................15
BAB III LAPORAN KASUS
A. Laporan Kasus Keperawatan......................................................................18
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan.................................................................................................27
B. Saran...........................................................................................................27
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................28

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kehamilan kembar adalah suatu kehamilan dengan dua janin atau lebih.
Kehamilan tersebut selalu menarik perhatian baik bagi klien, dokter, perawat, bidan
maupun masyarakat pada umunya.Kehamilan kembar memberiakan dampak
meningkatnya morbiditas dan mortalitas, karena itu mempertimbangkan kehamilan
kembar sebagai kehamilan dengan komplikasi bukanlah hal yang berlebihan. Berbagai
komplikasi lebih sering ditemukan pada kehamilan kembar baik terhadap ibu maupun
janin yang berada dalam kandungan (Cunningham, 1995).
Frekwensi kehamilan kembar menurut Greulich dikutip Sarwono (1997)
menyatakan ferkwensi kehamilan kembar pada 121 juta persalinan adalah Gemelly
1:85 triplet. kuadriplet 1:160743, dan quintiplet 1:41.600.000. Berbagi faktor
predisposisi terjadinya kehamilan kembar antara lain ras, heriditer, umur, dan paritas
ibu (Sarwono 1997).
Penanganan dalam kehamilan merupakan hal yang sangat penting untuk
kepentingan ibu dan janin yang dikandungnya. Upaya pencegahan terjadinya
precklansi dan eklansi, partus, prematurus dan anemi merupakan prioritas tindakan
baik tim medis maupun perawatan.
Peran perawat selama memberikan asuhan keperawatan pada klien dengan
kehamilan kembar adalah (1) Melaksanakan pengkajian secara sistematis dan
komprehensif (2) Merumuskan diagnosa keperawatan (3) Merencanakan tindakan
keperwatan berdasarkan prioritas/tingkat kegawatan (4) Melaksanakan tindakan
keperwatan baik secara independent, interdependent, maupun dependent dan (5)
Melaksanakan evaluasi terhadap permasalahan yang dihadapi klien.
B. Rumusan Masalah
a. Bagaimana pengertian dari kehamilan kembar?
b. Bagaimana proses terjadinya masalah kehamilan kembar?
c. Bagaimana masalah keperawatan yang bisa ditemukan pada klien dengan
kehamilan kembar?

C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum :
Tujuan dari pembuatan laporan asuhan keperawatan dengan preeklampsia berat ini
adalah supaya mahasiswa mampu memberikan asuhan keperawatan pada pasien
dengan gemeli.
2. Tujuan Khusus :
Dalam penyusunan makalah ini diharapkan mahasiswa mampu
a. Menjelaskan definisi gemeli
b. Menjelaskan tentang klasifikasi gemeli
c. Menjelaskan tentang etiologi gemeli
d. Menjelaskan tentang manifestasi klinik gemeli
e. Menjelaskan tantang patofisiologi gemeli
f. Menjelaskan tantang pemeriksaan penunjang gemeli
D. Manfaat Penulisan
Manfaat dari makalah yang kami buat ini adalah agar mahasiswa lebih mengetahui
dan mengerti bagaimana proses terjadinya kehamilan kembar. Selain itu juga agar
mahasiswa mampu memahami, memberikan dan melaksanakan asuhan keperawatan
pada klien dengan kehamilan kembar.
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Definisi Gemeli
Kehamilan kembar ialah satu kehamilan dengan dua janin atau lebih. i Sebagian
besar kehamilan kembar ialah kembar dua atau gemelli. Selain itu, sesuai dengan
banyaknya jumlah janin, dinamakan triplet, kuadruplet, quintuplet, sextuplet, dan
septuplet.
Kehamilan kembar adalah satu kehamilan dengan dua janin. Kehamilan tersebut
selalu menarik perhatian wanita itu sendiri, dokter dan masyarakat. Kehamilan kembar
dapat memberikan resiko yang lebih tinggi terhapap bayi dan ibu. Oleh karena itu, dalam
menghadapi kehamilan kemmbar harus dilakukan pengawasan hamil yang lebih intensif.
Frekuensi kehamilan kembar mengikuto rumus dari Herlin, yaitu 1:89-untuk hamil
kembar, 1:89 pangkat dua untuk kehamilan tiga sedangkan kuadranplet 1:89 pangkat tiga.
(Manuba, 1998:265).
Kehamilan ganda dalah kehamilan dengan dua janin atau lebih. Sejak diketemukan
obat-obatan dan cara induksi ovulasi.(Mochtar, 1998:259).

B. Klasifikasi Gemeli
1. Gemeli dizigotik merupakan kembar 2 telur, kedua telur bisa berasal dari
- satu ovarium dan dari dua folikel de graff
- satu ovarium dan dari satu folikel de graff
- satu dari ovarium kanan dan satu lagi dari ovarium kiri
2. Gemeli monozigotik merupakan kembar satu telur dapat terjadi karena
- satu telur dengan dua inti, hambatan pada tingkat blastula
- hambatan pada tingkat segmentasi
- hambatan setelah amnion di bentuk
3. Conjoined twin atau kembar siam merupakan kembar dimana janin melekat satu
dengan yang lainnya, misal torakofagus (dada dengan dada), abdominofagus
(perickatan kedua abdomen), kraniofagus (kedua kepala).

C. Etiologi Gemeli
Etiologi dari kembar siam menurut (mochtar .2003)
1. Faktor keturunan.
2. Faktor obat induksi ovulasi (profertill dan hormon gonadrotopin) dapat
menyebabkan kehamilan dizigotik dan kembar lebih dari dua.
3. Faktor lain yang mempengaruhi antara lain bangsa, umur, paritas sering
memppengaruhi kehamilan kembar dua telur.

D. Manifestasi Klinis
Manifestasi klinis menurut sarwono(2009) antara lain:
1. Besar uterus melebihi lamanya usia kehamilan tunggal.
2. Pemeriksaan berat badan bertambah dengan cepat tanpa adanya oedema.
3. Terdengar denyut jantung janin dengan perbedaan 10 atau lebih.
4. Gerakan anak yang terlalu ramai

E. Patofisiologi
Pada kehamilan kembar distensi uterus berlebihan, sehingga melewati batas
toleransi dan seringkali terjadi putus prematurus. Lama kehamilan kembar dua rata-
rata 260 hari, triplet 246 hari dan kuadruplet 235 hari. Berat lahir rata-rata kehamilan
kembar 2500gram, triplet 1800gram, kuadriplet 1400gram. Penentuan zigositas janin
dapat ditentukan dengan melihat plasenta dan selaput ketuban pada saat melahirkan.
Bila terdapat satu amnion yang tidak dipisahkan dengan korion maka bayi tesebut
adalah monozigotik. Bila selaput amnion dipisahkan oleh korion, maka janin tersebut
bisa monozigotik tetapi lebih sering dizigotik.
Pada kehamilan kembar dizigotik hampir selalu berjenis kelamin berbeda.
Kembar dempet atau kembar siam terjadi bila hambatan pembelahan setelah diskus
embrionik dan sakus amnion terbentuk, bagian tubuh yang dimiliki bersama dapat.
Secara umum, derajat dari perubahan fisiologis maternal lebih besar pada kehamilan
kembar dibanding dengan kehamilan tunggal. Pada trimester 1 sering mengalami
nausea dan muntah yang melebihi yang dikarateristikan kehamilan-kehamilan tunggal.
Perluasan volume darah maternal normal adalah 500 ml lebih besar pada kehamilan
kembar, dan rata-rata kehilangan darah dengan persalinan vagina adalah 935 ml. atau
hampir 500 ml lebih banyak dibanding dengan persalinan dari janin tunggal.
Massa sel darah merah meningkat juga, namun secara proporsional lebih
sedikit pada kehamilan-kehamilan kembar dua dibanding pada kehamilan tunggal,
yang menimbulkan" anemia fisiologis" yang lebih nyata. Kadar haemoglobin
kehamilan kembar dua rata-rata sebesar 10 g/dl dari 20 minggu ke depan.
Sebagaimana diperbandingkan dengan kehamilan tunggal, cardiac output meningkat
sebagai akibat dari peningkatan denyut jantung serta peningkatan stroke volume.
Ukuran uterus yang lebih besar dengan janin banyak meningkatkan perubahan
anatomis yang terjadi selama kehamilan. Uterus dan isinya dapat mencapai volume 10
L atau lebih dan berat lebih dari 20 pon. Khusus dengan kembar dua monozygot dapat
terjadi akumulasi yang cepat dari jumlah cairan amnionik yang nyata sekali
berlebihan, yaitu hidramnion akut.
Dalam keadaan ini mudah terjadi kompresi yang cukup besar serta pemindahan
banyak visera abdominal selain juga paru dengan peninggian diaphragma. Ukuran dan
berat dari uterus yang sangat besar dapat menghalangi keberadaan wanita untuk lebih
sekedar duduk. Pada kehamilan kembar yang dengan komplikasi hidramnion, fungsi
ginjal maternal dapat mengalami komplikasi yang serius, besar kemungkinannya
sebagai akibat dari uropati obstruktif. Kadar kreatinin plasma serta urin output
maternal dengan segera kembali ke normal setelah. persalinan. Dalam kasus
hidramnion berat, amniosintesis terapeutik dapat dilakukan untuk memberikan
perbaikan bagi ibu dan diharapkan untuk memungkinkan kehamilan dilanjutkan.
Berbagai macam stress kehamilan serta kemungkinan- kemungkinan dari komplikasi-
komplikasi maternal yang serius hampir tanpa kecuali akan lebih besar pada
kehamilan kembar.
F. Pathway

G. Penatalaksanaan
1. Penatalaksanaan selama kehamilan menurut (Sarwono, 2009)
a. Penilaian pertumbuhan janin dan penanganan bila ada masalah
- Kemajuan pertumbuhan janin
- Deteksi kelaianan kongenital
b. Penilaian retardasi pertumbuhan dengan alat USG
c. Pematangan Paru Janin:
Bila Ada Tanda-Tanda Partus prematurus yang mengancam dengan
pemberian betametason 24 minggu/hari
d. Rawat inap bila
- Ada kelainan obstetri
- Ada HIS teratur mapun tidak teratur.
- Adanya hipertensi
- Pertumbuhan salah satu janin terganggu
- Kondisi sosial janin yang tidak baik
- Profilaksis/mencegah partus prematurus dengan obat tokolitik
2. Pada persalinan
a. Sebaiknya ditangani oleh penolong persalinan yang profesional agar mampu
menangani berbagai komplikasi.
b. Tenaga penolong persalinan tersebut harus selalu mendampingi dan
menangani proses persalinan.
c. Siapkan instrumen dan bahan untuk kondisi gawat darurat, termasuk
persediaan darah yang sesuai.
d. Pasang infus profilaksis
e. Siapkan tenaga terlatih dan berpengalaman untuk resusitasi atau mengatasi
kondisi gawat darurat
f. Persalinan harus dilaksanakan di rumah sakit

H. Komplikasi
Komplikasi menurut Sarwono (2009) antara lain:
a. Pada ibu
Anemi, abortus, pre eklamsia, hidramnion, kontraksi hipotonik, retensio plasenta,
perdarahan pasca persalinan.
b. Pada janin
Plasenta previa, solusio plasenta, partus prematurus, bayi kecil, prolap tali pusat.
kelainan kongenital.Komplikasi menurut Lili, 2009 adalah sebagai berikut:
BAB III
LAPORAN KASUS

Konsep Dasar Asuhan Keperawatan


A. Pengkajian

BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA

Carpenito, Lynda Juall. (2001) Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Edisi 8. EGC. Jakarta.
Cunningham, Mac. Donald & Gant. (1995). Obstetri Williams. EGC. Jakarta.
P. Sarwono. (1997). Ilmu kebidanan. Yayasan Bina Pustaka. Jakarta.
Tim Pokja SDKI DPP PPNI, (2016), Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Edisi
1, Jakarta, Persatuan Perawat Indonesia
Tim Pokja SIKI DPP PPNI, (2018), Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI), Edisi
1, Jakarta, Persatuan Perawat Indonesia
Tim Pokja SLKI DPP PPNI, (2018), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), Edisi 1,
Jakarta, Persatuan Perawat Indonesia
i

Anda mungkin juga menyukai