Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN ILMIAH

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL NORMAL


NY. D USIA 35 TAHUN G2P1A0 USIA HAMIL 9 MINGGU
DI PUSKESMAS NGALIYAN

Disusun Oleh:

SEVILLA AULIA PUTRI


NIM: P1337424120017

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN SEMARANG


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan karunia serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini dengan judul
“Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Normal Ny. D Usia 35 Tahun G2P1A0 Usia Hamil 9
Minggu Di Puskesmas Ngaliyan”. Laporan ini untuk memenuhi target kompetensi mata kuliah
Praktik Klinik Kebidanan. Penulis mengucapkan terimakasih kepada beberapa pihak yang telah
membantu menyelesaikan laporan ilmiah ini,antara lain:
1. Dr.Marsum, BE.S.Pd MHP selaku Direktur Poltekkes Kemenkes Semarang.
2. Sri Rahayu, SKp.Ns, M.Kes selaku Ketua Jurusan Kebidanan Semarang Poltekkes
Kemenkes Semarang.
3. Umaroh, SKM, S.Tr.Keb., M.Kes selaku Ketua Prodi DIII Kebidanan Semarang
Poltekkes Kemenkes Semarang.
4. dr. Runjati, M.Mid selaku Dosen Pembimbing Institusi Kebidanan Semarang
5. Fany Ummy Fadhillah, A.Md.Keb selaku Pembimbing Lahan Praktik Klinik Kebidanan
6. Berbagai pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi sempurnanya
tulisan ini. Penulis tetap berharap semoga laporan ilmiah ini dapat memberi manfaat bagi
pembaca.

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR ...........................................................................................
DAFTAR ISI..........................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ...........................................................................................
B. Rumusan Masalah .....................................................................................
C. Tujuan ........................................................................................................
BAB II TINJAUAN TEORI
A. Hiperemesis Gravidarum
1. Definisi Hiperemesis Gravidarum..................................................
2. Klasifikasi Hiperemesis Gravidarum.............................................
3. Etiologi Penyebab hiperemesis gravidarum....................................
4. Manifestasi Klinis..........................................................................
5. Tanda gejala Hiperemesis Gravidarum...........................................
6. Patofisiologi Hiperemesis gravidarum............................................
7. Pemeriksaan Penunjang pada Hiperemesis gravidarum..................
8. Penatalakasanaan Hiperemesis Gravidarum...................................
9. Penanganan hiperemesis gravidarum yang lebih berat perlu dikelola di rumah
sakit..................................................................................
BAB III TINJAUAN KASUS.................................................................................
BAB IV PEMBAHASAN......................................................................................
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................................
B. Saran ..........................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kehamilan adalah suatu masa yang dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin.
Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari), dan terbagi dalam
periode 3 triwulan / trimester (Nugroho, 2014)

Kehamilan adalah suatu keadaan dimana janin di kandung ditubuh wanita, yang
sebelumnya diawali dengan proses pembuahan dan diakhiri dengan proses persalinan
(Maryunani, 2010). Kehamilan dan persalinan merupakan proses alamiah bukan proses
patologi tetapi kondisi normal dapat menjadi patologi/ abnormal (Jannah, 2012). Setiap
kehamilan merupakan proses yang alamiah, bila tidak dikelola dengan baik akan memebrikan
komplikasi pada ibu dan janin dalam keadaan sehat dan aman.

Kehamilan merupakan sesuatu yang wajar terjadi pada wanita usia produktif, tetapi
kurangnya pengetahuan berkaitan dengan reproduksi dapat menimbulkan kecemasan
tersendiri (Handayani, 2017). Dalam kehamilan mual muntah adalah gejala yang normal dan
sering terjadi pada trimester pertama (Setyawati et al, 2014).

Trimester pertama sering dianggap sebagai periode penyesuaian. Penyesuaian yang


dilakukan wanita adalah terhadap kenyataan bahwa ia sedang hamil. Sebagian besar wanita
merasa sedih dan ambivalen tentang kenyataan bahwa ia hamil. Sekitar 80% wanita
mengalami kekecewaan, penolakan, kecemasan, depresi, dan kesedihan. Perasaan ambivalen
ini biasanya berakhir dengan sendirinya seiring dengan penerimaan kehamilannya (Varney,
2012)

Salah satu program utama pemerintah untuk mengatasi masalah kematian ibu adalah
melakukan ANC Terpadu antara lain. ANC (Antenatal Care) adalah bagian dari asuhan
kebidanan yang komponen-komponenya meliputi diagnosis dan manajemen dini kehamilan,
penilaian dan evaluasi kesejahteraan wanita, penilaian dan evaluasi kesejahteraan janin,
pengurangan ketidaknyamanan umum pada ibu hamil, anticipatory guidence dan instruksi,
serta skrining komplikasi maternal dan fetal (Hani, 2011).
Tujuan utama ANC adalah untuk memfasilitasi hasil yang sehat dan positif bagi ibu dan
bayinya dengan cara membina hubungan saling percaya dengan ibu, mendeteksi komplikasi-
komplikasi yang dapat mengancam jiwa, mempersiapkankelahiran dan memberikan
pendidikan.Asuhan antenatal penting untuk menjamin agar proses alamiah tetap berjalan
normal selama 15 kehamilan (Pusdiknakes, 2013).

B. Rumusan Masalah
Bagaimana Asuhan Kebidanan pada Ibu hamil normal Ny. D Usia 35 tahun G2P1A0 Usia
Hamil 9 minggu di Puskesmas Ngaliyan ?

C. Tujuan
1. Tujuan Umum

Memberi Asuhan Kebidanan pada Ibu hamil normal Ny. D Usia 35 tahun G2P1A0 Usia
Hamil 9 minggu di Puskesmas Ngaliyan
2. Tujuan Khusus
a. Melakukan pengkajian data Subjektif pada Ny. D Usia 35 tahun G2P1A0 Usia Hamil
9 minggu di Puskesmas Ngaliyan
b. Melakukan pengkajian data Objektif pada Ny. D Usia 35 tahun G2P1A0 Usia Hamil
9 minggu di Puskesmas Ngaliyan
c. Mampu melakukan pengumpulan data dasar pada asuhan kebidanan fisiologis pada
ibu hamil trimester I

D. Manfaat
1. Bagi Pasien
Penelitian ini dapat menambah pengetahuan mengenai kehamilan pada trimester I
2. Bagi Bidan
Penelitian ini dapat meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dengan penerapan
pengetahuan dan keterampilan di dalam asuhan kebidanan terutama pada ibu hamil
trimester I
3. Bagi Lembaga
a. Puskesmas
Penelitian ini dapat meningkatkan mutu pelayanan di fasilitas kesehatan sesuai
standar agar dapat memberikan asuhan kebidanan dengan baik terutama pada ibu
hamil trimester I
b. Pendidikan
Penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu referensi sumber bahan bacaan dan
bahan kepustakaan serta sebagai bahan acuan penelitian kebidanan lebih lanjut
terutama pada ibu hamil trimester I
BAB II
TINJAUAN TEORI

2.1 Konsep Dasar Kehamilan

2.1.1 Pengertian Kehamilan

Kehamilan adalah suatu masa yang dimulai dari konsepsi sampai lahirnya
janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari), dan
terbagi dalam periode 3 triwulan / trimester (Nugroho, 2014). Menurut Federasi
Obstetri Ginekologi Internasional, kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau
penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau
implantasi. Kehamilan terbagi menjadi 3 trimester. Trimester pertama berlangsung
selama 12 minggu, trimester kedua 15 minggu (minggu ke-13 hingga minggu ke-
27), dan trimester ketiga 13 minggu (minggu ke 28 hingga minggu ke 40)
(Prawirohardjo, 2012).

2.1.2 Fisiologi Proses Kehamilan

Menurut Manuaba (2010) proses kehamilan akan terjadi jika terdapat 5 aspek
berikut:

a. Ovum Merupakan sel dengan diameter ± 0,1 mm yang terdiri dari suatu nukleus
yang terapung-apung dalam vitelius yang dilindungi oleh zona pelusida dan
korona radiata.

b. Spermatozoa Bentuk sperma seperti cebong yang terdiri atas kepala (lonjong
sedikit gepeng yang mengandung inti), leher (penghubung antara kepala dan
ekor), ekor (panjang sekitar 10 kali kepala, mengandung energi sehingga dapat
bergerak). Pada saat berhubungan seksual dikeluarkan sekitar 3 cc sperma yang
mengandung 40-60 juta sperma setiap cc.

c. Konsepsi Pertemuan inti ovum dengan inti sperma disebut konsepsi atau
fertilisasi dan membentuk zigot. proses konsepsi dapat berlangsung seperti
berikut :

1) Ovum yang dilepaskan dalam proses ovulasi, dilindungi oleh korona radiata,
yang mengandung persediaan nutrisi.
2) Pada ovum, dijumpai inti dalam bentuk metafase ditengah sitoplasma yng
disebut vitelus.

3) Dalam perjalanan, korona radiata makin berkurang, nutrisi yang dialirkan


kedalam vitelus, melalui saluran pada zona pelusida.

4) Konsepsi terjadi pada pars ampularis tuba, tempat yang paling luas yang
dindingnya penuh dengan jonjot dan tertutup sel yang mempunyai silia. Ovum
mempunyai hidup terlama di dalam ampula tuba.

5) Ovum siap dibuahi setelah 12 jam dan hidup selama 48 jam. Sperma
menyebar, masuk melalui kanalis servikalis dengan kekuatan sendiri. Pada
kavum uteri, terjadi proses kapasitasi yaitu pelepasan 9 lipoprotein dari sperma
sehingga mampu mengadakan fertilisasi. Sperma melanjutkan perjalanan
menuju tuba falopi. Sperma hidup selama tiga hari di dalam genetalia interna.
Sperma akan mengelilingi ovum yang telah siap dibuahi serta mengikis korona
radiata dan zona pelusida dengan proses hialurodinase. Melalui stoma, sperma
mamasuki ovum. Setelah kepala sperma masuk kedalam ovum, ekornya lepas
dan tertinggal diluar. Inti ovum dan inti sperma bertemu dengan membentuk
zigot.

d. Nidasi atau Implantasi Masuknya inti sperma kedalam sitoplasma


membangkitkan kembali pembelahan dalam inti ovum. Pembelahan terus
terjadidan di dalam morula terbentuk ruangan yang mengandung cairan yang
disebut blastula.Sementara itu pada fase sekresi, endometrium semakin tebal dan
semakin banyak mengandung glikogen yang disebut desidua. Sel trofoblas
merupakan sel yang melapisi blastula melakukan destruksi enzimatik proteolitik
sehingga dapat menanamkan diri di dalam endometrium. Proses penanaman
blastula terjadi pada hari ke 6 sampai 7 setelah konsepsi. Pada saat tertanamnya
blastula ke dalam endometrium , mungkin terjadi perdarahan yang disebut tanda
hartman.

e. Plasentasi Nidasi atau implantasi terjadi pada bagian fundus uteri di dinding
depan atau belakang. Sel trofoblas akan menghancurkan endometrium sampai
terjadi pembentukan plasenta yang berasal dari primer vili korealis. Dengan
terjadinya nidasi maka desidua terbagi menjadi desidua basalis yang berhadapan
dengan korion frondusum yang berkembang menjadi plasenta, desidua kapularis
yang menutupi hasil konsepsi, desidua yang berlawanan dengan desidua
kapularis adalah desidua parietalis. Vili korealis yang tumbuh tidak subur
disebut korion leaf

2.1.3 Tanda-Tanda Kehamilan

Menurut Hani (2010), tanda kehamilan terdiri atas tanda tidak pasti kehamilan,
tanda kemungkinan kehamilan, tanda pasti kehamilan.

a. Tanda Tidak Pasti (Presumtive Sign) Tanda tidak pasti adalah perubahan –
perubahan fisiologis yang dapat dikenali dan yang dirasakan oleh wanita hamil.

1) Amenorea Konsepsi dan nidasi menyebabkan tidak terjadinya


pembenbtukan folikel de graf dan ovulasi sehingga menstruasi tidak terjadi.
Lamanya amenore dapat dikonfirmasikan dengan memastikan hari pertama
haid terakhir (HPHT) dan digunakan untuk memperkirakan usia kehamilan
dan taksiran persalinan. Tetapi amenorea juga dapat disebabkan oleh
penyakit kronik tertentu, tumor pituitary, perubahan dan faktor lingkungan,
malnutrisi dan biasanya gangguan emosional seperti ketakutan akan
kehamilan. HPHT adalah Hari Pertama Haid Terakhir seorang wanita
sebelum hamil, HPHT yang tepat adalah tanggal dimana ibu baru
mengeluarkan 11 darah menstruasi dengan frekuensi dan lama seperti
menstruasi biasa. HPHT dapat digunakan sebagai perhitungan taksiran
persalinan. Tanggal perkiraan persalinan atau Estimated Date Confinement
(EDC) atau bisa digunakan istilah Estimated Date Delivery (EDD) dapat
diperkirakan menggunakan teori Neagle, yaitu:

a) Bila HPHT antara bulan April sampai Desember (Hari + 7) (Bulan – 3)


(Tahun + 1) = Tafsiran Persalinan

b) Bila HPHT antara bulan Januari sampai Maret (Hari + 7) (Bulan + 9) =


Tafsiran Persalinan

2) Mual dan Muntah Pengaruh estrogen dan progesterone terjadi pengeluaran


asam lambung yang berlebihan dan menimbulkan mual muntah yang terjadi
terutama pada pagi hari yang disebut morning sickness. Dalam batas tertentu
hal ini masih fisoilogis tetapi bila terlampau sering dapat menyebabkan
gangguan kesehatan yang disebut dengan hyperemesis gravidarum.

3) Ngidam Wanita hamil sering menginginkan sesuatu makanan tertentu,


keinginan yang demikian disebut ngidam. Ngidam sering terjadi pada bulan
– bulan pertama kehamilan dan akan menghilang dengan makin tuanya
kehamilan.

4) Pingsan (Syncope) Terjadinya gangguan sirkulasi ke daerah kepala


menyebabkan iskemia susunan saraf pusat dan menimbulkan syncope atau
pingsan. Hal ini sering terjadi terutama jika berada pada tempat yang ramai,
biasanya akan hilang setelah 16 minggu.

5) Kelelahan Sering terjadi pada trimester pertama akibat dari penurunan


kecepatan basal metabolisme pada kehamilan yang akan meningkat seiring
pertambahan usia kehamilan akibat aktivitas metabolisme hasil konsepsi.

6) Payudara Tegang Estrogen meningkat perkembangan sistem duktus pada


payudara, sedangkan progesteron menstimulasi perkembangan sistem
alveolar payudara. Menimbulkan pembesaran payudara, perasaan tegang dan
nyeri selama 2 bulan pertama kehamilan lebih dari 16 minggu.

7) Konstipasi Pengaruh progesteron dapat menghambat peristaltic usus


(tonus otot menurun) sehingga kesulitan untuk BAB.

8) Sering Miksi (BAK) Desakan rahim ke depan menyebabkan kandung


kemih cepat terasa penuh dan sering miksi. Frekuensi kencing yang sering
terjadi pada trimester pertama akibat desakan uterus terhadap kandung
kemih. Pada trimester kedua umumnya keluhan ini akan berkurang karena
uterus yang membesar keluar dari rongga panggul. Pada akhir trimester,
gejala bisa timbul karena janin mulai masuk ke rongga panggul dan menekan
kembali kandung kemih.

9) Pigmentasi Kulit Pigmentasi terjadi pada usia kehamilan lebih dari 12


minggu. Terjadi akibat pengaruh hormone kortikosteroid plasenta yang
merangsang melanofor dan kulit. Pigmentasi ini meliputi tempat – tempat
berikut ini :

a) Sekitar pipi terdapat cloasma gravidarum (penghitam pada daerah dahi,


hidung, pipi dan leher).

b) Sekitar leher tampak lebih hitam.

c) Dinding perut tampak strie lividae/ gravidarum (terdapat pada seorang


primigravida, warnanya membiru), linea alba, linea nigra.

d) Hiperpigmentasi areola mamae sehingga terbentuk areola sekunder.


Pigmentasi areola ini berbeda pada tiap wanita, ada yang merah muda pada
wanita kulit putih, coklat tua pada wanita kulit coklat dan hitam pada wanita
kulit hitam. Selain itu, kelenjar montogomeri menonjol dan pembuluhdarah
menifes sekitar payudara.

e) Sekitar pantat dan paha atas terdapat striae akibat pembesaran bagian
tersebut

10) Epulis Hipertrofi papilla gingivae atau gusi. Hal ini sering terjadi pada
triwulan pertama.

11) Varises atau Penampakan Pembuluh Darah Vena Pengaruh estrogen dan
progesteron menyebabkan pelebaran pembuluh darah terutama bagi wanita
yang mempunyai bakat. Varises dapat terjadi di sekitar genetalia eksterna,
kaki dan betis serta payudara

b. Tanda Mungkin (Probability Sign)

Tanda kemungkinan adalah perubahan – perubahan fisiologis yang dapat


diketahui oleh pemeriksa dengan melakukan pemeriksaan fisik kepada wanita
hamil.

1) Abdomen Membesar

Terjadi akibat pembesaran uterus. Hal ini terjadi pada bulan keempat
kehamilan.

2) Tanda Hegar

Tanda hegar adalah perlunakan dan dapat ditekannya ismus uteri.


3) Tanda Goodel

Tanda goodel adalah perlunakan serviks. Pada wanita yang tidak hamil
serviks seperti ujung hidung, sedangkan pada wanita hamil melunak seperti
bibir.

4) Tanda Piscaceck

Merupakan pembesaran asimetris akibat implantasi pada satu area kornu.


Terjadi pada minggu ke-8 hingga ke-10.

5) Tanda Chadwicks

Perubahan warna vulva dan mukosa vagina menjadi agak biru atau ungu,
termasuk pada porsio lunak.

6) Kontraksi Braxton Hicks

Merupakan peregangan sel – sel otot uterus akibat meningkatnya


actomysin di dalam otot uterus. Kontraksi ini tidak beritmik, sporadic, tidak
nyeri biasanya timbul pada kehamilan delapan minggu, tetapi baru dapat di
amati dari pemeriksaan abdominal pada trimester ketiga. Kontraksi ini akan
terus meningkat frekuensinya. Lamanya dan kekuatannya sampai mendekati
persalinan.

7) Teraba Ballotement

Hal ini harus ada dalam pemeriksaan kehamilan karena perabaan seperti
bentuk janin saja tidak cukup karena dapat saja merupakan mioma uteri.

8) Pemeriksaan Tes Biologi Kehamilan Positif (Planotest)

Pemeriksaan ini adalah untuk mendeteksi adanya Human Corionic


Gonadotropin (HCG) yang di produksi oleh sinsiotropoblastik sel selama
kehamilan. Hormon ini disekresi di peredaran darah (pada plasma darah) dan
diekskresi oleh urine ibu. Hormone ini dapat dideteksi pada 26 hari setelah
konsepsi dan meningkat dengan cepat pada hari ke 30 – 60 usia getasi dan
menurun pada hari ke 100 – 130.

c. Tanda Pasti (Positive Sign)


Tanda pasti adalah yang menunjukkan langsung keberadaan janin yang
dapat dilihat langsung oleh pemeriksa.

1) Gerakan Janin dalam Rahim Gerakan janin ini harus dapat teraba dengan
jelas oleh pemeriksa. Gerakan janin baru dapat dirasakan pada usia kehamilan
sekitar 20 minggu.

2) Denyut Jantung Janin Dapat didengar pada usia 12 minggu dengan


menggunakan alat Fetal Elektrocardiograf (misalnya dopler). Dengan stetoskop
laenecc, DJJ baru dapat didengar pada usia kehamilan 18 – 20 minggu.

3) Bagian – Bagian Janin Bagian – bagian janin yaitu bagian besar janin
(kepala dan bokong) serta bagian kecil janin yaitu (lengan dan kaki) dapat
diraba dengan jelas pada usia kehamilan trimester akhir. Bagian janin ini dapat
dilihat dengan sempurna menggunakan USG.

4) Kerangka Janin Kerangka janin dapat dilihat dengan foto rontgen maupun
USG.

2.1.4 Perubahan Anatomi dan Fisiologis pada Kehamilan Trimester I

Menurut Romauli (2011), perubahan anatomi dan fisiologi pada ibu hamil
trimester III antara lain :

a. Sistem Reproduksi
1. Uterus
Pembesaran uterus meliputi peregangan dan penebalan sel-sel otot sementara
produksi meosit yang baru sangat terbatas. Bersamaan dengan hal itu terjadi
akumulasi jaringan ikat dan elastik, terutama pada lapisan otot luar. Kerja
sama tersebut akan meningkatkan kekuatan dinding uterus. Daerah korpus
pada bulan-bulan pertama akan menebal, tetapi seiring dengan
bertambahanya usia kehamilan akan menipis pada akhir kehamilan
ketebalanya hanya sekitar 1,5 cm bahkan kurang. Pada awal kehamilan
penebalan uterus distimulasi terutama oleh hormon esterogen dan sedikit oleh
progesteron.akan tetapi, setelah kehamilan 12 minggu lebih penambahan
ukuran uterus didominasi oleh desakan dari hasil konsepsi. Pada awal
kehamilan tuba fallopi, ovarium,dan ligamentum rotundum berada sedikit
dibawah apeks fundus, sementara pada akhir kehamilan akan berada sedikit di
atas pertengahan uterus. Posisi plasenta juga mempengaruhi penebalan sel-sel
otot uterus, dimana bagian uterus yang mengelilingi implantasi plasenta akan
bertambah besar lebih cepat dibandingkan bagian lainnya. Sehingga akan
menyebabkan uterus tidak rata. Fenomena ini dikenal dengan tanda piscaseck.
Pada minggu-minggu pertama kehamilan uterus masih seperti bentuk aslinya
seperti buah alvokat. Seiring dengan perkembangan kehamilannya,daerah
fundus dan korpus akan membulat dan akan menjadi bentuk sferis pada usia
kehamilan 12 minggu. Istimus uteri pada minggu pertama mengadakan
hipertrofi seperti korpus uteri yang mengakibatkan ithmus menjadi lebih
panjang dan lunak yang dikenal dengan tanda Hegar. Pada akhir kehamilan
12 minggu uterus akan menyentuh dinding abdominal mendorong usus
seiring perkembangannya, uterus akan menyentuh dinding abdominal
mendorong usus kesamping, dan keatas, terus tumbuh hingga hampir
menyentuh hati. Sejak trimester I kehamillan uterus akan mengalami
kontraksi yang tidak teratur dan umumnya tidak disertai nyeri.

2. Serviks
Serviks menjadi lunak (soft) yang disebut dengan tanda Goodell, banyak
jaringan ikat yang mengandung kolagen, kelenjar servikal membesar dan
mengeluarkan banyak cairan mukus karna pertambahan dan pelebaran
pembuluh darah, warnanya menjadi livid yang disebut tanda Chadwick.

3. Ovarium
Proses ovulasi selama kehamilan akan terhenti dan pematangan folikel baru
juga ditunda.hanya satu korpus luteum yang dapat ditemukan di ovarium.
Folikel ini akan berfungsi maksimal selama 6-7 minggu awal kehamilan. Dan
setelah itu akan berperan sebagai penghasil progeteron dlam jumlah yang
relatif minimal.

4. Vagina dan Vulva


Minggu ke-8 terjadi hipervaskularisasi sehingga vagina tampak merah dan
kebiruan (tanda chatwick). pH vagina menjadi lebih asam. Dari 4 menjadi 6.5
menyebabkan rentan terhadap infeksi vagina. Mengalami
deskuamasi/pelepasan elemen epitel pada sel-sel vagina akibat stimulasi
estrogen membentuk rabas vagina disebut leukore (keputihan). Hormon
kehamilan mempersiapkan vagina supaya distensi selama persalinan dengan
produksi mukosa vagina yang tebal, jarinagn ikat longar, hipertropi otot polos
dan pemanjangan vagina.

b. Payudara
Payudara (mamae) akan membesar dan tegang akibat hormon somatomamotropin,
estrogen dan progesteron, akan tetapi belum mengeluarkan ASI. Estrogen
menimbulkan hipertropi sistem saluran, sedangkan progesterone menambah sel-sel
asinus pada mammae. Somatomamotropin mempengaruhi pertumbuhan sel-sel
asinus pula dan menimbulkan perubahan dalam sel-sel sehingga terjadi pembuatan
kasein, laktralbumun dan laktoglobulin. Dengan demikian mammae dipersiapkan
untuk laktasi. Disamping itu dibawah pengaruh progesteron dan somatomamotropin
terbentuk lemak sekitar alveolua-alveolus,sehingga mammae menjadi lebih besar.
Papilla mammae akan membesar, lebih tegang dan tambah lebih hitam, seperti
seluruh areola mammae karena hiperpigmentasi. Hipertropi kelenjar sebasea
(lemak) yang mungul diareola primer dan disebut tuberkel Montgomery. Glandula
Montgomery tampak lebih jelas menonjol dipermukaan areola mammae. Rasa
penuh, peningkatan sensitivitas, rasa geli, dan rasa berat di payudara mulai timbul
sejak minggu keenam gestasi. Perubahan payudara ini adalah tanda mungkin hamil.
Sensivitas payudara bervariasi dari rasa geli ringan sampai nyeri tajam. Peningkatan
suplai darah membuat pembuluh darah dibawah kulit berdilatasi. Pembuluh darah
yang sebelumnya tidak terlihat, sekarang terlihat, seringkali tampak sebagai jalinan
jaringan biru dibawah permukaan kulit. Kongsti vena di payudara lebih jelas
terlihat pada primigravida. Striae dapat terlihat dibagian luar payudara.
c. Sistem Endokrin
Perubahan besar pada system endokrin yang penting terjadi untuk
mempertahankan kehamilan, pertumbuhan normal janin, dan pemulihan
pascapartum (nifas). Tes HCG positif dan kadar HCG meningkat cepat menjadi 2
kali lipat setiap 48 jam sampai kehamilan 6 minggu. Perubahan-perubahan
hormonal selama kehamilan terutama akibat produksi estrogen dan progesterone
plasenta dan juga hormone-hormon yang dikeluarkan oleh janin. Berikut perubahan-
perubahan hormonal selama kehamilan ( dan trimester I sampai trimester III).
1. Estrogen
Produksi estrogen plaseenta terus naik selama kehamilan dan pada akhir
kehamilan kadarnya kira-kira 100 kali sebelum hamil.
2. Progesteron
Produksi progesterone bahkan lebih banyak dibandingkan estrogen. Pada
akhir kehamilan produksinya kira-kira 250 mg/hari. Progesterone menyebabakan
tonus otot polos menurun dan juga diuresis. Progesterone menyebabkan lemak
disimpan dalam jaringan sub kutan di abdomen, punggung dan paha atas. Lemak
berfungsi sebagai cadangan enrgi baik pada masa hamil maupun menyusui.
3. Human chorionic gonadotropin (HCG)
Hormone ini dapat terdeteksi beberapa hari setelah perubahan da
merupakan dasar tes khamilan. Puncak sekresinya terjadi kurang lebih 60 hari
setelah konsepsi.fungsi utamanya adalah mempertahankan korpus luteim.
4. Human placental lactogen (HPL).
Hormone ini diproduksinya terus naik dan pada saat aterm mencapai 2
gram/hari. Efeknya mirip dengan hormone pertumbuhan. Ia juga bersifat
diabetogenik,sehingga kebutuhan insulin wanita hamil naik.
5. Pituitary Gonadotropin
FSH dan LH berada dalam keadaan sangat rendah selama kehamilan
karena ditekan oleh estrogen dan progesterone plasenta.
6. Prolaktin
Produksinya terus meningkat, sebagai akibat kenaikan sekresi
estrogen.sekresi air susu sendiri dihambat oleh estrogen ditingkat target organ.
7. Growth hormone (STH)
Produksinya sangat rendah karena mungkin ditekan HPL.
8. TSH,ACTH, dan MSH
Hormone-hormon ini tidak banyak dipengaruhi oleh kehamilan.
9. Titoksin
Kelenjar tiroid mengalami hipertropi dan produksi T4 meningkat. Tetapi
T4 bebas relative tetap, karena thyroid binding globulin meninggi, sebagai akibat
tingginya estrogen, dan juga merupakan akibat hyperplasia jaringan glandular
dan prningkatan vaskularisasi. Tiroksin mengatur metabolisme.
10. Aldosteron, Renin dan angiotensin
Hormone ini naik, yang menyebabkan naiknya volume intravaskuler.
11. Insulin
Produksi insulin meningkat sebagai akibat estrogen, progesterone dan
HPL.
12. Parathormon
Hormone ini relative tidak dipengaruhi oleh kehamilan.
d. Sistem Kekebalan
Peningkatan PH vagina menyebabkan wanita hamil rentan terhadap infeksi
vagina. Sistem pertahanan tubuh ibu tetap utuh, kadar immunoglobin dalam
kehamilan tidak berubah.
e. Sistem Perkemihan
Pada bulan-bulan pertama kehamilan kandung kencing tertekan sehingga sering
timbul kencing. Dan keadaan ini hilang dengan tuanya kehamilan bila uterus
gravidus keluar dari rongga panggul. Pada kehamilan normal , fungsi ginjal cukup
banyak berubah, laju filtrasi glomelurus dan aliran plasma ginjal meningkat pada
kehamilan.
Bila satu organ membesar, maka organ lain akan mengalami tekanan, dan pada
kehamilan tidak jarang terjadi gangguan berkemih pada saat kehamilan. Ibu akan
merasa lebih sering ingin buang air kecil. Pada bulan pertama kehamilan kandung
kemih tertekan oleh uterus yang mulai membesar.
Pada kehamilan normal fungsi ginjal cukup banyak berubah. Laju filtrasi
glomerulus dan aliran plasma ginjal meningkat pada awal kehamilan.Ginjal wanita
harus mengakomodasi tuntutan metabolisme dan sirkulasi ibu yang meningkat dan
juga mengekskresi produk sampah janin. Ginjal pada saat kehamilan sedikit
bertambah besar, panjangnya bertambah 1-1,5 cm. Ginjal berfungsi paling efisien
saat wanita berbaring pada posisi rekumbeng lateral dan paling tidak efisien pada
saat posisi telentang. Saat wanita hamil berbaring telentang, berat uterus akan
menekan vena ekava dan aorta, sehingga curah jantung menurun. Akibatnya
tekanan darah ibu dan frekuensi jantung janin menurun, begitu juga dengan volume
darah ginjal.

Anda mungkin juga menyukai