(SERING BAK)
Dosen Pembimbing :
OLEH:
2260351001
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
pada waktunya. Tidak lupa shalawat serta salam terlimpah curahkan kepada Nabi
Muhammad SAW. Kepada keluarganya, para sahabatnya serta kita semua selaku
umatnya.
Tujuan dibuatnya laporan kasus ini yaitu untuk memenuhi salah satu tugas
mata kuliah “Stase 3 Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan”. Selain itu, laporan
kasus ini juga bertujuan utuk menambah wawasan mengenai Asuhan Kebidanan
Pada Kehamilan bagi para pembaca dan juga bagi penulis khususnya pada kasus
pendahuluan ini. Saya menyadari bahwa laporan pendahuluan ini masih jauh dari
kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang dapat membangun saya
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang.................................................................................1
B. Tujuan.............................................................................................1
1. Tujuan Umum...........................................................................1
2. Tujuan Khusus...........................................................................2
C. Manfaat...........................................................................................2
BAB II TINJAUAN TEORI
A. Konsep Teori..................................................................................3
1. Definisi.....................................................................................3
2. Anatomi Fisiologi....................................................................4
3. Etiologi.....................................................................................16
4. Klasifikasi................................................................................17
5. Tanda dan gejala......................................................................18
6. Pathofisiologi Pathway............................................................23
7. Komplikasi/prognosis..............................................................24
8. Pemeriksaan diagnostik...........................................................18
9. Penatalaksanaan.......................................................................25
B. Konsep Teori Asuhan....................................................................25
1. Pengkajian..............................................................................25
2. Diagnosis Kebidanan..............................................................27
3. Perencanaan asuhan kebidanan..............................................28
4. Prioritas Masalah....................................................................31
BAB III SOAP.................................................................................................33
BAB IV PEMBAHASAN ASUHAN..............................................................44
BAB V PENUTUP...........................................................................................45
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................47
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dilepaskan dari berbagai faktor yaitu status kesehatan ibu, kesiapan ibu
sebanyak 4.627 kasus. Dari data Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia
pada tahun 2018 sampai 2020 mengalami peningkatan sebanyak 401 kasus
B. Tujuan
1. Tujuan umum
1
2. Tujuan khusus
C. Manfaat
hamil trimester 3.
ibu hamil.
2
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Konsep Teori
A. Definisi
partus yang lama kehamilan yaitu 280 hari atau 40 minggu dan
3
Ibu hamil trimester III dapat terjadi perubahan fisik yang
kehamilan.
kecil sebanyak 6–8 kali sehari. Namun, ibu hamil trimester III
akan merasa lebih sering ingin buang air kecil. Hal ini sering
membuat sebagian ibu hamil dapat buang air kecil hingga kurang
B. Anatomi Fisiologi
a. Sistem urinaria
homeostatis.
4
Sistem urinaria terdiri dari dua ginjal yang memproduksi
a) Tampilan
b) Lokasi
diatasnya.
- Fasia renal
5
Pembungus terluar. Pembungkus ini melabuhkan
- Lemak parirenal
dilepas.
a) Hilus (hilum)
b) Sinus ginjal
limpatik.
c) Pelvis ginjal
6
ginjal, setiap kaliks mayor bercabang menjadi
d) Parenkim ginjal
ginjal.
- Medula
urin.
- Korteks
melapisinya.
7
3) Struktur nefron
tubular.
a) Glomerulus
glomerular.
8
tetangga. Ruang sempit antar pedikel-pedikel
9
ini terdapatsel-sel epitelial kuboid yang kaya akan mikrovilus
medula.
10
disebut sel jukstaglomerular. Sel ini di stimulasi melalui
darah.
1) Ureter
11
ureter di ketiga tempat ini, mengakibatkan nyeri dan disebut
kolik ginjal.
2) Kandung kemih
penyimpanan urine.
a. Lokasi.
b. Struktur
12
1) Dinding
muskularis.
13
lubang. Di sudut atas trigonum, dua ureter bermuara ke
3) Uretra
4. Fisiologi BAK
14
kalsium dan fosfat (tinggi pada anak) secara terukur, ginjal
15
panggul ke rongga perut. Kandung kemih, yang
ditempatkan
dianggap normal.
3. Etiologi
16
menyaring volume darah lebih banyak dibanding sebelum hamil.
ibu hamil harus sering ke kamar kecil untuk buang air kecil. Sering
4. Klasifikasi
Ketidaknyamanan Trimester 3
3) Sesak nafas
6) Nyeri pinggang
7) Sakit kepala
17
Tanda pasti adalah tanda yang menunjukkan langsung
minggu
d) Bagian-bagian janin
18
e) Terlihat tulang-tulang janin dalam foto Rontgen.
a) Amenorea
suatu bau-bauan.
d) Pingsan
pingsan
19
f) Lelah (fatigue)
g) Payudara
lebih membesar
h) Miksi
i) Konstipasi/obstipasi
j) Pigmentasi kulit
20
k) Epulis atau dapat disebut juga hipertrofi dari papil
triwulan akhir.
a) Perut membesar
c) Tanda Hegar
yang lain.
d) Tanda Chadwick
kebiru-biruan.
e) Tanda Piscaseck
21
Kontraksi ini tidak bermitrik,sporadic, tidak nyeri, biasanya
g) Teraba Ballotement
22
6. Pathway
Kehamilan Bertambahnya
Sering BAK
Sering BAK usia kehamilan
Frekuensi BAK
menjaadi sering
23
7. Komplikasi/prognosis
vagina yang basah tidak langsung dikeringkan. Jika hal hal ini tidak
sejumlah 24% dapat berpengaruh pada bayi sehingga pada saat bayi
8. Pemeriksaan diagnostik
24
1) Dugaan kehamilan/ tanda tidak pasti (presumptive)
9. Penatalaksanaan
tidur. Hal ini dilakukan untuk mengurangi ibu untuk lebih sering ke
merangsang tubuh untuk lebih sering kencing, maka dari itu ibu
kafein (Ningrum,2021).
tidak menahan buang air kecil, serta selalu menjaga kebersihan area
kewanitaan (Fitriani,2022).
25
Data subjektif ini berhubungan dengan masalah dari
sudut pandang klien. Ekspresi klien mengenai kekhawatiran
dan keluhannya yang dicatat sebagai kutipan langsung atau
ringkasan yang akan berhubungan langsung dengan diagnosis.
Pada data subyektif meliputi:
1) identitas ibu dan suami
a. Nama
b. Umur
c. suku/kebangsaan
d. agama
e. pendidikan
f. pekerjaan
g. golongan darah
h. alamat rumah
i. telepon
j. no jaminan kesehatan
2) status kesehatan
a. tanggal dan jam datang
b. alasan kunjungan
c. keluhan
d. Riwayat
menstruasi(Siklus,banyaknya,disminorhoe,teratur/tida
k, lamanya dan keputihan)
e. Riwayat kehamilan,persalinan dan nifas yang lalu
f. riwayat kehamilan ini ( HPHT,Kehamilan ke,Taksiran
persalinan, keluhan tm 1,2,3, pergerakan anak pertama
kali,pergerakan anak dalam 24 jam, keluhan yang
dirasakan,pola sehari-hari,imunisasi TT,kontrasepsi
yang pernah digunakan,riwayat penyakit sistemik yang
pernah di derita,riwayat sosial dan data sosial).
26
b. Data Objektif
Data objektif merupakan pendokumentasian hasil
observasi yang jujur, hasil pemeriksaan fisik klien, hasil
pemeriksaan laboratorium Catatan medik dan informasi dari
keluarga atau orang lain dapat dimasukkan dalam data
objektif ini sebagai data penunjang. Data ini akan
memberikan bukti gejala klinis klien dan fakta yang
berhubungan dengan diagnosis (Surtinah, 2019).
Data Obyektif meliputi:
1) Keadaan umum (Kesadaran,TTV, TB, BB, BB sebelum
hamil, IMT)
2) Kepala (Rambut,Muka,Mata,Mulut & gigi)
3) Leher (JVP,Kelenjar getah bening,Kelenjar tiroid)
4) Dada( jantung dan paru)
5) Payudara (Bentuk,putting susu,pengeluaran,rasa
nyeri,benjolan,striae dan keadaan).
6) Pemeriksaan kebidanan (Abdomen,TFU,leopold,taksiran
berat badan janin,kontraksi)
7) Punggung dan pinggang (Posisi tulang belakang dan
piggang nyeri).
8) Ekstremitas atas dan bawah (kebersihan,LILA,oedem dan
reflek patella)
9) Genitalia (Vulva/Vagina, kelenjar bartholini,perineum dan
kelainan lain.
10) Anus (Haemoroid)
c. Data penunjang
1) Laboratorium ( Hb.Glukosa,Protein urine,HBSAG,HIV
dan SIFILIS).
2. Diagnosis kebidanan
Diagnosa menurut kamus besar bahasa indosensia adalah
penentuan jenis penyakit dengan cara meneliti atau memeriksa
27
gejala-gejala, membandingbandingkan tanda klinis suatu penyakit
dengan tanda klinis penyakit lain.
Diagnosa kebidanan merupakan diagnosa yang ditegakan
bidan dalam lingkup praktik kebidanan dan memenuhi standar
nomenklatur diagnosa kebidanan hal ini tertuang dalam Keputusan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
938/Menkes/SK/VIII/2007 tentang Standar Asuhan Kebidanan.
Salah satu indikator mutu pelayanan kesehatan dapat
diketahui melalui rekam medis dimana rekam medis berdasarkan
peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor
269/MENKES/PER/III/2008 adalah berkas yang berisikan catatan,
pemeriksaan, pengobatan tindakan lain yang diberikan kepada
pasien. Rekam medis yang berkualitas dapat dilihat dari
keakuratan menuliskan diagnose utama dan kode diagnosa.
Sebuah riset terkait dengan ketepatan reseleksi diagnosa dan kode
utama menyampaikan bahwa untuk meningkatkan mutu suatu
rumah sakit juga bergantung pada ketepatan menuliskan diagnosa
juga yang akurat sehingga kelengkapan data dan informasi mudah
untuk di akses. Diagnosa yang tepat dapat diupayakan apabila
faktor manusia sebagai pemeran kunci dalam pengelolaan rekam
medis dan informasi disiapkan secara seksama dan lebih
profesional (Melinda, 2021).
3. Perencanaan asuhan kebidanan
Menurut JNPK-KR (2017), standar asuhan kehamilan yang
sering disebut pelayanan antenatal care (ANC) antara lain:
1) Pengukuran berat badan dan tinggi badan
Jika pada ibu hamil normal pertambahan berat badan
(BB) dari trimester I hingga trimester III yaitu 9 -13,9 kg
dari kenaikan berat badan setiap minggu yang tergolong
normal 0,4 -0,5 kg per minggu mulai dari trimester II. Indeks
Masa Tubuh ibu hamil sebelum hamil ditentukan oleh berat
28
badan ideal ibu setelah hamil. Dilakukannya pengukuran
tinggi badan bertujuan untuk mendeteksi faktor risiko
terhadap kehamilan yang sering berhubungan dengan
ronggapanggul.
2) Pengukuran tekanan darah
Pengukuran tekanan darah dilakukan setiap kali ibu
melakukan kunjungan yang bertujuan untuk mengetahui
standar tinggi, normal atau rendah. Tekanan darah normal
adalah 120/80 mmHg, jika tekanan darah lebih tinggi atau
sama 140/90 mmHg, kemungkinan akan termasuk faktor
risiko hipertensi.
3) Pengukuran Lingkar Lengan Atas (LILA)
Pada saat kontak pertama dengan ibu hamil petugas
wajib melakukan skrining pengukuran LILA. Pengukuran ini
dilakukan untuk mengetahui status gizi pada ibu hamil
tersebut. Jika ibu hamil memiliki lingkar lengan atas < 23,5
cm maka ibu hamil tersebut bisa di kategorikan menderita
Kurang Energi Kronis (KEK). KEK dapat menyebabkan ibu
melahirkan bayi berat badan lahir rendah (BBLR), kematian
saat persalinan, perdarahan, persalinan yang sulit karena
lemah dan mudah mengalami gangguan kesehatan.
4) Pengukuran tinggi puncak rahim
Dilakukan pengukuran tinggi rahim bertujuan untuk
melihat pertumbuhan janin apakah sudah sesuai dengan usia
kehamilan atau tidak dengan menggunakan metode Mc.
Donald. Metode tersebut merupakan metode yang bisa
menentukan umur kehamilan berdasarkan minggu dan jika
sudah mendapatkan hasil bisa dibandingkan dengan hasil
anamnese dari hari pertama haid terakhir dan mulai kapan
gerakan janin bisa dirasakan. Umur kehamilan dan Tinggi
29
Fundus Uteri (TFU) harus sama dengan minggu yang
dicantumkan pada Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT).
5) Penentuan status imunisasi Tetanus Toksoid (TT)
Untuk selanjutnya petugas kesehatan jika diperlukan
melakukan penyuntikkan tetanus toksoid sesuai dengan
anjuran untuk melakukan pencegahan tetanus pada ibu hamil
dan bayi, dan status imunisasi lengkap yaitu hingga TT5.
6) Pemberian tablet tambah darah
Pemberian tablet penambah darah bertujuan untuk
mencegah terjadinya anemia serta memenuhi kebutuhan Fe
pada ibu hamil dan nifas. Awal kehamilan ibu hamil
dianjurkan minum 1 tablet tambah darah setiap hari minimal
selama 90 tablet, menurut Direktorat Bina Kesehatan Ibu
Kemenkes RI, (2013) tablet zat besi sebaiknya di minum pada
malam hari setelah makan atau sebelum tidur untuk
mengurangi efek mual. Tablet zat besi ini baik di minum jika
bersamaan dengan Vitamin C yang bertujuan untuk
penyerapan dari tablet zat besi tersebut.
7) Tes laboratorium
Tes golongan darah dilakukan untuk mengetahui
golongan darah ibu untuk mempersiapkan donor bagi ibu
hamil bila diperlukan, tes Hemoglobin (Hb) dilakukan pada
kehamilan trimester I dan trimester III yang fungsinya untuk
mengetahui ibu hamil tersebut kekurangan darah atau tidak,
pemeriksaan urin serta pemeriksaan darah untuk mengetahui
Human Immunodeficiency Virus(HIV), Malaria dan Sifilis
dan Hepatitis B Surface Antigen (HBsAG). Pemeriksaan
sifilis dilakukan dengan uji nontreponemal. Uji
nontreponemal dibagi menjadi 2 yaitu:
a) Uji Venereal Disease Research Laboratory (VDRL)
b) Uji Rapid Plasma Reagin (RPR)
30
8) Penentuan letak janin (presentasi kepala) dan perhitungan
denyut jantung janin. Pada pemeriksan Trimester III pada saat
ibu hamil melakukan kunjungan antenatal yang tujuannya
untuk mengetahui letak janin. Kemudian dilakukan
pemeriksaan Denyut Jantung Janin (DJJ), denyut jantung
janin normal yaitu 120 kali/ menit -160 kali/menit. Jika DJJ
kurang dari 120x/menit atau lebih dari 160x/menit
menunjukkan adanya gawat jani segara lakukan rujukan.
9) Pelaksanaan temu wicara
Setelah dilakukan pemeriksaan lengkap, dilanjutkan
pemberian komunikasi interpersonal dan konseling oleh
tenaga kesehatan menjelaskan mengenai perawatan dalam
kehamilan pada ibu untuk mengetahui, pencegahan kelainan
bawaan, persalinan, Inisiasi Menyusu Dini (IMD), nifas,
perawatan bayi baru lahir, ASI ekslusif, Keluarga Berencana
(KB) serta Imunisasi pada bayi.
10) Tatalaksana atau mendapatkan pengobatan
Berdasarkan hasil pemeriksaan antental yang dilakukan
setiap keluhan atau kelainan akan segera ditangani dengan di
rujuk dengan sistem rujukan yang sesuai dengan standar.
31
Dalam menentukan prioritas bukanlah hanya semata – mata untuk
memberi nomor pad adiagnosa. Tetapi penentuan prioritas
dilakukan untuk membuat peringkat diagnosa berdasarkan
kepentingan dan didasarkan pada keinginan , kebutuhan dan
keselamatan klien (Resky, n.d.).
32
BAB III
ASUHAN KEBIDANAN ANTENATAL PADA NY. H G3P2A0 USIA
KEHAMILAN 29 MINGGU
DI PUSKESMAS RANCAEKEK DTP
I. DATA SUBJEKTIF
A. Identitas
Golongan Darah :
33
No. Jaminan Kesehatan :
B. Status kesehatan
4. Riwayat menstruasi
a. Siklus : Teratur
setiap bulan
c. Dismenorhoe : Tidak
d. Lamanya : 7 hari
e. Sifat darah :
f. Keputihan : Ada
setelah haid
34
6. Riwayat kehamilan ini :
a. HPHT : 20-11-2022
d. Keluhan-keluhan pada :
terakhir :
35
Oedem : Tidak ada
h. Pola sehari-hari
1 Pola Nutrisi
a. Makan
b. Minum
Jenis minum :
Air Putih Air Putih,Susu
ibu hamil
±6-8 gelas sehari
Frekuensi :
± 7-8gelas sehari
2. Pola Eliminasi
a. BAK
36
b. BAB 2-3x dalam 2-3x dalam
seminggu seminggu
Frekuensi :
Lunak Sedikit Keras
Konsistensi :
Kuning Kecoklatan Kuning
Warna :
kecoklatan
4. Personal Hygiene
37
i. Imunisasi TT 1 tanggal : TT 2 tanggal : Sudah
m. Riwayat sosial
Perkawinan :
38
Kawin 1: Umur 22 Tahun, dengan suami umur : 24
Tahun
Kawin 2 : -
n. Data sosial
mengetahui
persalinan
A. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan umum
a. Kesadaran : Composmentis
R : 22 x/menit S : 36,5 ºC
39
c. Tinggi badan: 156 cm
e. IMT : 58 = 23,8
(1,56)2
2. Kepala
3. Leher
a. Dada
b. Payudara
- Bentuk : Simetris
40
- Pengeluaran : Tidak ada
- Keadaan : Bersih
5. Pemeriksaan kebidanan
a. Abdomen
Palpasi
TFU : 25 cm
(Puki)
Leopold IV : Konvergen
41
Taksiran Berat Badan Janin (TBBJA) : (25-13)x155 = 1.860 gram
Auskultasi :
a. Atas
b.Bawah
8.Genetalia
a. Vulva/Vagina
Keadaan : Bersih
42
Pengeluaran pervaginam : Tidak ada
b. Kelenjar Bartholini
c. Perineum
9.Anus
Haemoroid : Tidak
B. Data Penunjang
1. Pemeriksaan Laboratorium
a. Hb : 12,2 mmHg
III. ANALISA
B. Masalah :
IV. PENATALAKSANAAN
43
1. Memberitahu hasil pemeriksaan bahwa dalam keadaan normal
BAB IV
PEMBAHASAN ASUHAN
lab semuanya dalam keadaan normal. Keadaan sering BAK normal terjadi pada
ibu hamil trimester 3 karena kandung kemih tertekan oleh kepala bayi, untuk
persalinan, siaplan KTP, Kartu keluarga dan keperluan lainnya, menyiapkan lebih
dari 1 orang yang memiliki golongan darah yang sama dan bersedia menjadi
dalam stiker P4K dan rencanakan ikut keluarga berencna (KB) setelah bersalin.
44
BAB V
PENUTUP
A. SIMPULAN
terjadi pada setiap wanita. Wanita yang memiliki organ reproduksi yang
dimulai dari ovulasi sampai partus yang lama kehamilan yaitu 280 hari
atau 40 minggu dan tidak melebihi 300 hari atau 43 minggu (Lily
Yulaikhah, 2019).
45
penyebab terjadi ketidaknyamanan yang dirasakan dan bagaimana cara
B. SARAN
1. Bagi penulis
profesional
2. Bagi Isntitusi
trimester III pada ibu hamil dan dapat dijadikan sebagai masukan
46
DAFTAR PUSTAKA
Fitriani, A., Ngestiningrum, A. H., Rofi’ah, S., Amanda, F., Mauyah, N.,
Supriyanti, E., Chairiyah, R. (2022). Buku Ajar DIII Kehamilan Jilid II. Jakarta:
JURUSAN KEBIDANAN.
Ningrum, Fitri Fiola (2021) Asuhan Kebidanan Pada Perempuan "NR" di PB "SS"
Wulandari Sri, Wantini Ayu Nonik (2021). Ketidaknyamanan Fisik Dan Psikologis
47
Welerubun Zain Talitha, et al (2020). Midwifery Care for Third Trimester
48