Anda di halaman 1dari 42

MICRO DAN MACRO

MAKALAH, RPP, SAP, JOB SHEET, DAFTAR TILIK, POWER POINT


“ASKEB KEHAMILAN TM III”

OLEH:

LISPIKAWATI
NPM: 1826041003.P

PROGRAM STUDI JENJANG D IV KEBIDANAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
TRI MANDIRI SAKTI
BENGKULU
2019
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, Puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan Micro dan
Macro tepat pada waktunya.
Makalah ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari semua pihak. Ribuan terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak
yang terkait dalam pembuatan makalah ini dengan judul Askeb Kehamilan TM
III.
Saya berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak baik lintas
program maupun lintas sektoral dan saya memohon kritik, saran dan masukan
demi kesempurnaan makalah ini.

Bengkulu, Agustus 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................... iii
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................... v

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...................................................................................... 1
B. Tujuan................................................................................................... 2
C. Manfaat................................................................................................. 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


A. Pengertian Kehamilan Trimester III..................................................... 3
B. Pertumbuhan dan Perkembangan Kehamilan Trimester 3................... 3
C. Gizi Seimbang Bagi Ibu Hamil............................................................. 7
D. Nutrisi bagi Ibu Hamil Pada Trimester III............................................ 10
E. Perawatan Diri Pada Ibu Hamil............................................................ 12
F. Persiapan Persalinan............................................................................. 14
G. Tanda dan bahaya dalam kehamilan..................................................... 15
H. Tanda-tanda Persalinan......................................................................... 16

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan........................................................................................... 21
B. Saran..................................................................................................... 21
DAFTAR PUSTAKA

iii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. RPP
Lampiran 2. SAP
Lampiran 3. JOB SHEET
Lampiran 4. DAFTAR TILIK
Lampiran 5. LEAFLET
Lampiran 6. POWER POINT

iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kehamilan adalah masa mulai dari ovulasi sampai partus kira-kira 280 hari
(40 minggu) dan tidak lebih dari 300 hari (43minggu). Kehamilan 40 minggu
disebut sebagai kehamilan matur (cukup bulan), dan bila lebih dari 43 minggu
disebut sebagai kehamilan post matur. Kehamilan antara 28 sampai 36 minggu
disebut kehamilan premature. Ditinjau dari tuanya kehamilan, kehamilan
dibagi 3 bagian, masing-masing: a) Kehamilan trimester pertama (antara 0
sampai 12minggu); b) Kehamilan trimester kedua (antara 12 sampai
28minggu); c) Kehamilan trimester terakhir (antara 28 sampai 40 minggu).
Janin yang dilahirkan dalam trimester terakhir telah viable (dapat hidup).
Kehamilan normal adalah dimana ibu sehat tidak ada riwayat obstetrik buruk
dan ukuran uterus sama / sesuai usia kehamilan (Wiknjosastro, 2016).
Kehamilan adalah peristiwa alamiah, yang akan dialami oleh seluruh ibu
yang mengharapkan anak. Namun demikian setiap kehamilan perlu perhatian
khusus, untuk mencegah dan mengetahui penyakit-penyakit yang dijumpai
pada persalinan, baik penyakit komplikasi dan lain-lain (Farrer, 2015).
Pada umumnya kehamilan berkembang dengan normal dan menghasilkan
kehamilan sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu pelayanan antenatal
care merupakan cara penting untuk memonitor dan mendukung kesehatan ibu
hamil dan mendeteksi adanya kehamilan resiko tinggi. Dengan adanya
antenatal care sebagai deteksi dini adanya kehamilan yang beresiko tinngi
sebagai salah satu penyebab kematian ibu hamil, sehingga antenatal care
diharapkan dapat mengurangi angka kematian ibu. (Christina, 2015)
Ibu hamil tersebut harus sering dikunjungi jika terdapat masalah dan
hendaknya disarankan untuk menemui petugas kesehatan bila merasakan
tanda-tanda kehamilan. Untuk itu ibu hamil terutama trimester ini untuk lebih
sering memeriksakan diri sejak dini dengan tujuan untuk mengurangi penyulit
saat inpartu (Bobak, 2016).

1
Untuk itulah tenaga kesehatan dituntut untuk memberikan pelayanan
obstetrik dan neonatal, khususnya bidan harus mampu dan teerampil
memeberikan pelayanan sesuai dengan standart yang diterapkan.

B. Tujuan
1. Untuk mengetahui Pengertian kehamilan Trimester III.
2. Untuk mengetahui Pertumbuhan dan perkembangan kehamilan Trimester
III.
3. Untuk mengetahui Gizi seimbang pada ibu hamil.
4. Untuk mengetahui Nutrisi bagi ibu hamil pada Trimester III.
5. Untuk mengetahui Perawatan diri pada ibu hamil.
6. Untuk mengetahui Persiapan persalinan.
7. Untuk mengetahui Tanda bahaya pada kehamilan Trimester III.
8. Untuk mengetahui Tanda-tanda persalinan.

C. Manfaat
1. Dapat menjelaskan secara singkat tentang kehamilan Trimester III.
2. Dapat menjelaskan Pertumbuhan dan perkembangan kehamilan Trimester
3. Dapat melakukan Perawatan diri pada ibu hamil.
4. Dapat menjelaskan Tanda bahaya pada kehamilan Trimester III.

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Kehamilan Trimester III


Trimester III adalah trimester terakhir kehamilan, periode pertumbuhan
janin dalam rentang waktu 28-42 minggu. Janin ibu sedang berada di dalam
tahap penyempurnaan Dan akan semakin bertambah semakin besar dan besar
sampai memenuhi seluruh rongga rahim. Hal-hal yang perlu diperhatikan pada
masa ini adalah peningkatan berat badan dan tekanan darah, rasa
ketidaknyamanan dan aktifitas seksual (Manuaba, 2016).

B. Pertumbuhan dan Perkembangan Kehamilan Trimester 3


1. Minggu ke-28
Gerakan janin makin kuat dengan intensitas yang makin sering,
sementara denyut jantungnya pun kian mudah didengar. Kendati dibanding
minggu-minggu sebelumnya lebih berisi dengan bertambah jumlah lemak di
bawah kulitnya yang terlihat kemerahan. Jumlah jaringan otak di usia
kehamilan ini meningkat. Begitu juga rambut kepalanya terus bertumbuh
makin panjang. Alis dan kelopak matanya pun terbentuk, sementara selaput
yang semula menutupi bola matanya sudah hilang (Widayatun, 2014).
2. Minggu-29
Kelahiran prematur mesti diwaspadai karena umumnya meningkatkan
keterlambatan perkembangan fisik maupun mentalnya. Bila dilahirkan di
minggu ini, ia mampu bernapas meski dengan susah payah, bisa menangis,
walaupun masih terdengar lirih. Kemampuannya bertahan untuk hidup pun
masih tipis karena perkembangan paru-parunya belum sempurna. Meski
dengan perawatan yang baik dan terkoordinasi dengan ahli lain yang terkait,
kemungkinan hidup bayi prematur pun cukup besar. Beratnya sekitar 1250
gram dengan panjang rata-rata 37 cm (Wiknjosastro, 2016).

3
3. Minggu ke-30
Puncak rahim yang berada sekitar 10 cm di atas pusar memperbesar
rasa tak nyaman, terutama pada panggul dan perut seiring bertambah besar
kehamilan.Ibu mulai merasakan denyutan halus, sikutan/tendangan sampai
gerak cepat meliuk-liuk yang menimbulkan rasa nyeri. Aktifnya gerakan ini
tak mustahil akan membentuk simpul-simpul. Bila sampai membentuk
simpul mati tentu sangat membahayakan karena suplai gizi dan oksigen dari
ibu jadi terhenti atau paling tidak terhambat (Wiknjosastro, 2016).
4. Minggu ke-31
Waspadai bila muncul gejala nyeri di bawah tulang iga sebelah kanan,
sakit kepala maupun penglihatan berkunang-kunang. Terutama bila disertai
tekanan darah tinggi yang mencapai peningkatan lebih dari 30 ml/Hg. Itu
sebab, pemeriksaan tekanan darah rutin dilakukan pada setiap kunjungan ke
bidan/dokter. Cermati pula gangguan aliran darah ke anggota tubuh bawah
yang membuat kaki jadi bengkak. Pada gangguan ringan, anjuran untuk
lebih banyak beristirahat dengan berbaring miring sekaligus mengurangi
aktivitas. Berat bayi sekitar 1600 gram dengan taksiran panjang 40 cm
(Wiknjosastro, 2016).
5. Minggu ke-32
Umumnya pengenceran darah mengalami puncaknya pada minggu ini.
Untuk ibu hamil dengan kelainan jantung, hipertensi dan preeklampsia,
mesti ekstra hati-hati. Sebab dengan jumlah darah yang makin banyak,
beban kerja jantung pun meningkat. Pada mereka yang mengalami
gangguan jantung dan tekanan darah, tentu makin besar pula peluang terjadi
penyempitan di pembuluh-pembuluh darah. Dampak lebih lanjut adalah
tekanan darah meningkat. Gangguan semacam ini tak hanya berbahaya pada
ibu, tapi juga si bayi, hingga biasanya dipertimbangkan untuk dilahirkan.
Terlebih bila terjadi perburukan kondisi, semisal tekanan darah tak kunjung
turun (Prawirohardjo, 2015).

4
6. Minggu ke-33
Di minggu ini mesti diwaspadai terjadi abrupsio plasenta atau plasenta
lepas dari dinding rahim. Bisa terlepas sebagian maupun terlepas total yang
berujung dengan syok pada ibu akibat kehilangan darah dalam jumlah besar
maupun kematian bayi. Ibu perokok dan peminum alkohol diprediksi lebih
berkemungkinan mengalami masalah ini. Yang juga mesti diwaspadai
adalah kantung air ketuban pecah/bocor (Prawirohardjo, 2015).
7. Minggu ke-34
Idealnya, di minggu ini dilakukan tes untuk menilai kondisi kesehatan
si bayi secara umum. Penggunaan USG bisa dimanfaatkan untuk
pemeriksaan ini, terutama evaluasi terhadap otak, jantung dan organ lain.
Sedangkan pemeriksaan lain yang biasa dilakukan adalah tes non-stres dan
profil biofisik. Dalam profil biofisik digunakan skor 0 sampai 2 dengan 5
poin yang dievaluasi, yakni pernapasan, gerakan tubuh, tonus yang
dievaluasi berdasarkan gerakan lengan dan atau tungkai, denyut jantung dan
banyaknya cairan ketuban. Bila nilainya rendah, disarankan persalinan
segera dilakukan. Pemeriksaan biofisik biasanya dilakukan bila diduga bayi
mengalami IUGR (Intrauterin Growth Retardation), pada ibu pengidap
diabetes, kehamilan yang bayinya tak banyak bergerak, kehamilan risiko
tinggi ataupun kehamilan lewat waktu (Prawirohardjo, 2015).
8. Minggu ke-35
Yang terpenting, mulai minggu ini bayi umumnya sudah matang
fungsi paru-parunya. Ini sangat penting karena kematangan paru-paru sangat
menentukan life viabilitas atau kemampuan si bayi untuk bertahan hidup
(Prawirohardjo, 2015).
9. Minggu ke-36
Berat bayi harusnya mencapai 2500 gram dengan panjang 46 cm.
Mulai minggu ini pemeriksaan rutin diperketat jadi seminggu sekali.
Tujuannya tak lain untuk meminimalisir risiko-risiko yang mungkin muncul
mengingat penyebab terbanyak kematian ibu melahirkan (maternal mortality

5
rate) di Indonesia adalah perdarahan, infeksi dan preeklampsia. Sementara
dari ketiga faktor penyebab tersebut, yang bisa dicegah dengan pemeriksaan
ANC (antenatal care) yang baik(preeklampsia). Di antaranya dengan
pemantauan tekanan darah dan kenaikan berat badan yang tak lazim, yakni
maksimal 1 kg setiap bulan (Prawirohardjo, 2015).
10. Minggu ke-37
Dengan panjang 47 cm dan berat 2950 gram, di usia ini bayi dikatakan
aterm atau siap lahir karena seluruh fungsi organ-organ tubuhnya sudah
matang untuk bekerja sendiri. Kepala bayi biasanya masuk ke jalan lahir
dengan posisi siap lahir. Kendati sebagian kecil di antaranya dengan posisi
sungsang. Di minggu ini biasanya dilakukan pula pemeriksaan dalam untuk
mengevaluasi kondisi kepala bayi, perlunakan jalan lahir guna mengetahui
sudah mencapai pembukaan berapa (Prawirohardjo, 2015).
11. Minggu ke-38
Berat bayi sekitar 3100 gram dengan panjang 48 cm. Meski biasanya
akan ditunggu sampai usia kehamilan 40 minggu, bayi rata-rata akan lahir di
usia kehamilan 38 minggu (Prawirohardjo, 2015).
12. Minggu ke- 39
Di minggu ini pula dokter yang menangani biasanya siaga menjaga
agar kehamilan jangan sampai postmatur atau lewat waktu. Karena bila
terjadi hal demikian, plasenta tak mampu lagi menjalani fungsinya untuk
menyerap suplai makanan dari ibu ke bayi, hingga kekurangan gizi. Tak
heran kalau bayi postmatur umumnya berkulit kering/keriput atau malah
mengelupas. Sementara kapan persisnya plasenta mengalami penurunan
fungsi sama sekali tak bisa diprediksi (Prawirohardjo, 2015).
13. Minggu  ke-40
Panjangnya mencapai kisaran 45-55 cm dan berat sekitar 3300 gram. Betul-
betul cukup bulan dan siap dilahirkan. Jika laki-laki, testisnya sudah turun
ke skrotum, sedangkan pada wanita, labia mayora (bibir kemaluan bagian
luar) sudah berkembang baik dan menutupi labia minora (bibir kemaluan
bagian dalam) (Prawirohardjo, 2015).

6
C. Gizi Seimbang Bagi Ibu Hamil
Makanan yang mengandung Gizi yang baik bagi ibu hamil selalu
mengandung zat tenaga (karbohidrat, lemak dan protein), zat pembangun
(protein, mineral dan air) dan zat pengatur (protein, mineral, air dan vitamin).
Selama hamil, calon ibu memerlukan lebih banyak zat-zat gizi daripada
wanita yang tidak hamil, karena makanan ibu hamil dibutuhkan untuk dirinya
dan janin yang dikandungnya, bila makanan ibu terbatas janin akan tetap
menyerap persediaan makanan ibu sehingga ibu menjadi kurus, lemah, pucat,
gigi rusak, rambut rontok dan lain-lain (Manuaba, 2016).
1. Kebutuhan Ibu Hamil :
a. Kebutuhan energi
Pada trimester 3 energi dibutuhkan untuk pertumbuhan janin dan
plasenta. Sumber energi adalah hidrat arang seperti beras, jagung,
gandum, kentang, ubi-ubian dan lain-lain.
b. Protein,
Diperlukan untuk pertumbuhan janin, uterus, jaringan payudara, hormon,
penambahan cairan darah ibu serta persiapan laktasi. 2/3 dari protein
yang dikonsumsi sebaiknya berasal dari protein hewani yang mempunyai
nilai biologi tinggi. Sumber protein hewani terdapat pada daging, ikan,
unggas, telur, kerang dan sumber protein nabati banyak terdapat pada
kacang-kacangan (Manuaba, 2016).
c. Vitamin
1) Asam folat dan vitamin B12 (sianokobalamin), berfungsi untuk
memenuhi kebutuhan volume darah janin dan plasenta (pembentukan
sel darah), vitamin B12 merupakan faktor penting pada metabolisme
protein. Dalam bahan makanan asam folat dapat diperoleh dari hati,
sereal, kacang kering, asparagus, bayam, jus jeruk dan padi-padian.
2) Vitamin B6 (piridoksin), penting untuk pembuatan asam amino dalam
tubuh. Vitamin B6 juga diberikan untuk mengurangi keluhan mual-
mual pada ibu hamil.

7
3) Vitamin C (asam askorbat), vitamin C berguna untuk mencegah
terjadinya ruptur membran, sebagai bahan semen jaringan ikat dan
pembuluh darah. Fungsi lain dapat mengakibatkan absorbsi besi non
hem, meningkatkan absorbsi suplemen besi dan profilaksis perdarahan
post partum. Kebutuhannya 10 mg/hari lebih tinggi dari ibu tidak
hamil.
4) Vitamin A, berfungsi pada pertumbuhan sel dan jaringan,
pertumbuhan gigi dan pertumbuhan tulang, penting untuk mata, kulit,
rambut dan mencegah kelainan bawaan. Bila kelebihan vitamin A
dapat mengakibatkan cacat tulang wajah dan kepala, otak, jantung.
Sumber vitamin A banyak terdapat pada minyak ikan,kuning telur,
wortel, sayuran berwarna hijau dan buah-buahan berwarna merah.
Bumil sebaiknya tidak mengkonsumsi bahan kosmetik yang
mengandung vitamin A dosis tinggi. Kebutuhan vitamin A ibu hamil
200 RE/hari lebih tinggi daripada ibu tidak hamil.
5) Vitamin D, Selama kehamilan akan mencegah hipokalsemia,
membantu penyerapan kalsium dan fosfor, mineralisasi tulang dan
gigi. Sumber vitamin D banyak terdapat pada kuning telur, susu,
produk susu dan juga dibuat sendiri oleh tubuh dengan bantuan sinar
matahari. Dapat menembus plasenta sehingga dapat memasuki tubuh
bayi.
6) Vitamin E, Jarang terjadi defisiensi. Berfungsi pada pertumbuhan sel
dan jaringan dan integrasi sel darah merah. Dinajurkan dikonsumsi
melebihi 2 mg/hari. Pada binatang percobaan defisiensi vitamin E
menyebabkan keguguran.
7) Vitamin K, Jarang terjadi defisiensi. Bila terjadi kekurangan dapat
mengakibatkan gangguan perdarahan pada bayi (Farrer, 2015).
d. Mineral
1) Kalsium (Ca), Bila intake Ca kurang, maka kebutuhan ca akan diambil
dari gigi dan tulang ibu. Sehingga tak jarang bagi bumil yang kurang
asupan Ca giginya menjadi caries atau pun keropos serta diikuti

8
dengan nyeri pada tulang dan persendian, metabolisme Ca
memerlukan vitamin D yang cukup. Namun demikian, ibu yang sering
hamil cenderung terjadi defisiensi, akibatnya janin menderita kelainan
tulang dan gigi.  Sumber kalsium terdapat pada susu dan produk susu
(yoghurt, keju), ikan, kacang-kacangan, tahu, tempe dan sayuran
berdaun hijau.
2) Fosfor, berhubungan erat dengan Ca. Fosfor berfungsi pada
pembentukan rangka dan gigi janin serta kenaikan metabolisme
kalsium ibu. Jika jumlah didalam tubuh tidak seimbang sering
mengakibatkan kram pada tungkai.
3) Zat besi (Fe), sangat esensial, berhubungan dengan meningkatnya
jumlah eritrosit ibu (kenaikan sirkulasi darah ibu dan kenaikan kadar
Hb) diperlukan untuk mencegah terjadinya anemia. Intake yang tinggi
dan berlebihan pada Fe juga tidak baik, karena dapat mengakibatkan
konstipasi (sulit BAB) dan nausea (mual muntah). Zat besi paling baik
dikonsumsi diantara waktu makan bersama jus jeruk. Sedangkan kopi,
teh dan susu dapat mengurangi absorbsi zat besi nonhem, sehingga
sebaiknya menghindari minum kopi, teh ataupun susu jika akan
mengkonsumsi FE. Sumber zat besi banyak terdapat pada daging
merah, ikan, unggas, kacang-kacangan, kerang, sea food dan lain-lain.
4) Seng (Zn), berkaitan dengan pembentukan tulang selubung syaraf
tulang belakang. Hasil study menunjukkan bahwa rendahnya kadar Zn
pada ibu ditemukan padapersalinan abnormal dan BBLR (berat bayi
lahir rendah <2500gram). Sumber Zn terdapat pada kerang dan
daging. Kadar Zn yang dibutuhkan pada bumil yaitu sebanyak
20mg/hari atau lebih besar 5 mg dari pada kadar wanita dewasa yang
hanya 15 mg/hari.
5) Fluor, dalam air minum sebenarnya cukup mengandung fluor. Fluor
diperlukan untuk pertumbuhan tulang dan gigi. Bila kurang dari
kebutuhan gigi tidak terbentuk sempurna. Dan jika kadar fluor
berlebih warna dan struktur gigi tidak normal.

9
6) Yodium, defisisensi yodium mengakibatkan kretinisme. Jika
kekurangan terjadi kemudian, pertumbuhan anak akan terhambat.
Tambahan yaodium yang diperlukan sebanyak 25 ug/hari.
7) Natrium, kebutuhan natrium meningkat sejalan dengan meningkatnya
kerja ginjal. Memegang peranan penting dalam metabolisme air dan
bersifat emngikat cairan dalam jaringan sehingga mempengaruhi
keseimbangan cairan tubuh pada ibu hamil. Natrium pada  ibu hamil
bertambah sekitar 3,3 gram per minggu sehingga ibu hamil
cenderung menderita edema (Christina, 2015).

D. Nutrisi bagi Ibu Hamil Pada Trimester III (Farre, 2015)


1. Makanan harus disesuaikan dengan keadaan badan ibu.
2. Bila ibu hamil mempunyai berat badan kelebihan, maka makanan pokok dan
tepung-tepungan dikurangi, dan memperbanyak sayur-sayuran dan buah-
buahan segar untuk menghindari sembelit.
3. Bila terjadi keracunan kehamilan/oedem (bengkak-bengkak pada kaki)
maka janganlah menambah garam dapur dalam masakan sehari-hari.
Contoh Menu:
Pagi:
Susu manis, nasi, telur ceplok, kering tempe, tumis kacang panjang
Jam: 10.00:
Bubur kacang ijo
Siang:
Nasi, Ikan goreng, botok tempe, kemangi, melandingan, sayur asam, pepaya
Jam : 16.00:
Kolak labu kuning + pisang
Malam:
Nasi, smoor daging + tahu, orak-arik wortel + kool, pisang
4. Pesan- pesan penting bagi ibu hamil
a. Ibu hamil harus makan dan minum lebih banyak dari pada saat tidak
hamil.

10
b. Untuk mencegah kurang darah selama hamil ibu harus banyak makan
makanan sumber zat besi, seperti sayuran hijau tua, tempe, tahu, kacang
hijau, kacang merah dan kacang-kacangan lainnya, telur, ikan, dan
daging.
c. Jangan lupa minum tablet tambah darah 1 butir setiap hari.
d. Untuk mencegah gigi rontok dan tulang rapuh, ibu hamil harus banyak
makan-makanan sumber zat kapur, seperti : kacang-kacangan, telur, ikan
teri/ikan kecil yang dimakan bersama tulangnya, sayuran daun hijau.
e. Kenalilah gejala kurang darah (Anemia) selama kehamilan, yaitu : pucat,
pusing, lemah dan penglihatan berkunang-kunang.
f. Selama hamil makanlah beraneka ragam makanan dalam jumlah yang
cukup.
g. Bila nafsu makan ibu kurang, makanlah makanan yang segar-segar,
seperti : buah-buahan, sari buah, sayur bening, dsb.
h. Hindari pantangan terhadap makanan, karena akan merugikan kesehatan
ibu.
i. Hindari merokok dan minum-minuman keras karena akan
membahayakan keselamatan ibu dan janin.
j. Jangan lupa memeriksakan diri kepada bidan atau Puskesmas secara
teratur, agar ibu dan kandungannya tetap sehat (Manuaba, 2016).

E. Perawatan Diri Pada Ibu Hamil


1. Perawatan gigi
Selama hamil, ibu perlu lebih menjaga kebersihan diri, karena
dengan adanya perubahan hormonal, maka rongga mulut dan jalan lahir
peka terhadap infeksi, ibu perlu mandi dan sikat gigi secara teratur, minimal
2 kali sehari. Kebersihan gigi dan mulut, perlu mendapat perhatian karena
seringkali mudah terjadi gigi berlubang, terutama pada ibu yang kekurangan
kalsium. Rasa mual selama masa hamil dapat mengakibatkan perburukan
hygiene mulut dan dapat menimbulkan karies gigi (Mochtar, 2017).

11
Perawatan gigi perlu dalam kehamilan karena hanya gigi yang baik
menjamin pencernaan yang sempurna. Caranya antara lain :
a. Tambal gigi yang berlubang
b. Mengobati gigi yang terinfeksi
c. Untuk mencegah caries
d. Menyikat gigi dengan teratur, Sikat gigi minimal dua kali sehari/sehabis
makan lalu bilas
e. Membilas mulut dengan air setelah makan atau minum apa saja
f. Gunakan pencuci mulut yang bersifat alkali atau basa
g. Menyikat gigi sebelum tidur penting.
h. Ketika gosok gigi, perhatikan untuk membersihkan partikel makanan
yang tersangkut diantara dan didalam celah antara gigi rata dibelakang,
gigi geraham dan gigi geraham bungsu.
i. Sikat dengan arah kebawah untuk gigi atas dan sikat kearah atas untuk
gigi bawah.
j. Gunakan gerakan melingkar. Bersihkan juga lidah dan bagian dalam
gigi.
k. Sikat gigi harus memiliki ujung bulu yang dapat kembali ke bentuk
semula.
l. Sikat harus dibilas bersih dan kering setelah dipakai.
m. Tidak ada pasta gigi yang sempurna. Gunakan pasta gigi yang tidak
mengandung bahan pengasah atau antiseptic yang kuat.
2. Mandi
Mandi dianjurkan sedikitnya 2 kali sehari karena ibu hamil
cenderung untuk mengeluarkan banyak keringat, menjaga kebersihan diri
terutama lipatan kulit (ketiak, bawah buah dada, daerah genetalia) dengan
cara dibersihkan dengan air dan dikeringkan.
3. Perawatan rambut
Cuci rambut minimal dua kali seminggu menggunakan sampo
ringan, bilas dengan air bersih.

12
4. Payudara
Pemeliharaan payudara juga penting, puting susu harus dibersihkan
kalau terbasahi oleh colostrum. Kalau dibiarkan dapat terjadi eczema pada
puting susu dan sekitarnya. Puting susu yang masuk diusahakan supaya
keluar dengan pemijatan keluar setiap kali mandi.
5. Perawatan vagina / vulva
1) Celana dalam harus kering
2) Jangan gunakan obat / menyemprot ke dalam vagina
3) Sesudah BAB / BAK dilap dengan lap khusus
4) Bersihkan dan keringkan selalu bagian tersebut.
5) Gantilah celana dalam lebih sering bila perlu.
6) Pakailah celana dalam dari bahan katun, yang lebih mudah menyerap
(Bobak, 2016).

F. Persiapan Persalinan
1. Membuat rencana persalinan, meliputi :
a. Tempat persalinan
b. Memilih tenaga kesehatan terlatih
c. Bagaimana cara menghubungi tenaga kesehatan terlatih tersebut
d. Bagaimana transportasi yang bisa digunakan untuk ke tempat persalinan
tersebut
e. Siapa yang akan menemani persalinan
f. Berapa biaya yang dibutuhkan, dan bagaimana cara megumpulkannya
g. Siapa yang kan menjaga keluarganya jika ibu melahirkan
2. Membuat rencana pembuatan keputusan jika kegawat daruratan pada saat
pembuat keputusan utama tidak ada
a. Siapa pembuat keputusan utama dalam keluarga
b. Siapa yang akan membuat keputusan jika si pembuat keputusan utama
tidak ada saat terjadi kegawat daruratan
3. Mempersiapkan transportasi jika terjadi kegawat daruratan
a. Dimana ibu akan melahirkan

13
b. Bagaimana cara menjangkaunya
c. Kemana ibu mau dirujuk
d. Bagaimana cara mendapatkan dana
e. Bagaimana cara mencari donor darah
4. Membuat rencana atau pola menabung
a. Tabungan ibu bersalin
b. Mempersiapkan barang-barang yang diperlukan untuk persalinan
1) Kain panjang 4 buah
2) Pembalut wanita
3) Handuk, waslap, alat mandi, alat make up
4) Pakaian terbuka depan, gurita ibu, BH
5) Pakaian bayi, minyak telon
6) Tas & plastik (Manuaba, 2016).

G. Tanda dan bahaya dalam kehamilan


1. Perdarahan pervaginam
2. Sakit kepala hebat
3. Gangguan penglihatan atau penglihatan kabur
4. Bengkak pada muka dan tangan
5. Nyeri perut hebat
6. Gerakan janin berkurang
7. Perdarahan kehamilan lebih dari 20 minggu
a. Plasenta Previa
Plasenta yang letaknya abnormal yaitu pada SBR sehingga dapat
menutup sebagian/ seluruh permukaan jalan lahir.
Tanda-tandanya: perdarahan vaginam tanpa sebab, tanpa nyeri, dan 
berulang, darah bersifat merah segar. Perdarahan yang banyak akan
tampak anemi dan sampai syok. Biasanya bagian terbawah janin belum
masuk pintu atas panggul, ada kelainan letak
b. Solusio Plasenta
Lepasnya plasenta sebelum bayi lahir.

14
Tanda-tandanya: perdarahan disertai nyeri tekan uterus,warna darah
kehitam-hitaman
8. Sakit kepala hebat, Bengkak pada muka dan tangan, Penglihatan kabur
Dapat diduga preeklampsi, namun perlu adanya pemeriksaan tekanan darah
dan proteinuria yang positif. Preeklampsi dapat meningkatkan kematian ibu
dan bayi. Preeklampsi ringan bila tekanan darah lebih dari 140/90 mmHg
dan preeklampsi berat bila tekanan darah lebih dari atau sam dengan
160/110 mmHg.
9. Nyeri Perut  Hebat
Kejadian perdarahan kehamilan sangat sering diikuti adanya nyeri perut
yang hebat. Sehingga dapat membahayakan ibu dan janin.
10. Bayi kurang bergerak seperti biasanya
Bila bayi kurang bergerak seperti biasanya menunjukan kondisi yang
membahayakan janin (asfiksia) (Widayatun, 2014).

H. Tanda-tanda Persalinan
1. Lendir Bercampur Darah
Pengeluaran lendir bercampur darah. Terjadi karena sumbatan yang
tebal pada mulut rahim terlepas sehingga menyebabkan keluarnya lendir
yang berwarna kemerahan karena bercampur darah.
2. Air Ketuban Pecah
Kantung ketuban yang mengelilingi bayi pecah sehingga air ketuban
keluar (Normal air ketuban adalah cairan yang bersih, jernih dan tidak
berbau).
3. Kontraksi Yang Teratur
Tidak seperti kontraksi Braxton hick, kontraksi timbul secara teratur,
mula-mula kontraksi hanya sebentar kemudian bertambah lama dan
bertambah kuat, dan kontraksi terjadi simetris di kedua sisi perut mulai dari
bagian atas dekat saluran telur ke seluruh rahim, dan nyeri tidak
hilang/kurang dengan istirahat atau elusan (Prawirohardjo, 2015).

15
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Trimester III adalah trimester terakhir kehamilan, periode pertumbuhan
janin dalam rentang waktu 28-42 minggu. Janin ibu sedang berada di dalam
tahap penyempurnaan Dan akan semakin bertambah semakin besar dan besar
sampai memenuhi seluruh rongga rahim. Hal-hal yang perlu diperhatikan pada
masa ini adalah peningkatan berat badan dan tekanan darah, rasa
ketidaknyamanan dan aktifitas seksual
Selama hamil, ibu perlu lebih menjaga kebersihan diri, karena dengan
adanya perubahan hormonal, maka rongga mulut dan jalan lahir peka terhadap
infeksi, ibu perlu mandi dan sikat gigi secara teratur, minimal 2 kali sehari.
Kebersihan gigi dan mulut, perlu mendapat perhatian karena seringkali mudah
terjadi gigi berlubang, terutama pada ibu yang kekurangan kalsium. Rasa mual
selama masa hamil dapat mengakibatkan perburukan hygiene mulut dan dapat
menimbulkan karies gigi.

B. Saran
Mahasiswa kebidanan diharapkan mengetahui dan memahami tentang
kehamilan TM III karena merupakan salah satu masalah yang harus dikuasai
karena berkaitan dengan profesinya nanti. Dengan memahaminya tentu akan
lebih mudah dalam menerapkannya dalam kehidupan secara nyata.

16
DAFTAR PUSTAKA

Bobak, Irene M, dkk. 2016. Keperawatan Maternitas. Jakarta: EGC.

Christina. 2015. Perawatan Kebidanan Jilid II. Jakarta : Bhatara Karya Aksara.

Farrer, H. 2015. Perawatan Maternitas. Jakarta EGC.

Manuaba, Ida Bagus Gede. 2016. Ilmu Kebidanan, Peneyakit Kandungan dan
Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC.

Mochtar, Rustam. 2017. Sinopsis Obstetry Jilid I. EGC: Jakarta.

Prawirohardjo, Sarwono. 2015. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka.

Wiknjosastro, Hanifa. 2016. Ilmu Kebidanan, Edisi Ketiga. Jakarta : YBP-SP

17
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

A. Identitas Mata Kuliah


Mata Kuliah : ASKEB Kebidanan Kehamilan
Kode Mata kuliah : Bd. 301
Program Studi : Mahasiswa D III Kebidanan
Penempatan : Semester III
Beban Studi : 5 SKS (T:3, P:2)
Pokok Bahasan : Askeb Kehamilan TM III
Sub Pokok Bahasan :
1. Pengertian kehamilan Trimester III
2. Pertumbuhan dan perkembangan kehamilan
Trimester III.
3. Gizi seimbang pada ibu hamil.
4. Nutrisi bagi ibu hamil pada Trimester III.
5. Perawatan diri pada ibu hamil.
6. Persiapan persalinan.
7. Tanda bahaya pada kehamilan Trimester III.
8. Tanda-tanda persalinan.
Waktu Pertemuan : 40 menit
Pertemuan : 1 x 40 menit

B. Standar Kompetensi
Mahasiswa mampu memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil trimester
III.
C. Kompetensi Dasar
Setelah mahasiswa menyelesaikan pembelajaran ini, mahasiswa mampu:
1. Menjelaskan pengertian kehamilan Trimester III.
2. Menjelaskan pertumbuhan dan perkembangan kehamilan Trimester III.
3. Menjelaskan gizi seimbang pada ibu hamil.
4. Menjelaskan nutrisi bagi ibu hamil pada Trimester III.
5. Menjelaskan perawatan diri pada ibu hamil.
6. Menjelaskan persiapan persalinan.
7. Menjelaskan tanda bahaya pada kehamilan Trimester III.
8. Menjelaskan tanda-tanda persalinan.

D. Indikator
1. Mahasiswa mampu Menjelaskan pengertian kehamilan Trimester III.
2. Mahasiswa mampu Menjelaskan pertumbuhan dan perkembangan
kehamilan Trimester III.
3. Mahasiswa mampu Menjelaskan gizi seimbang pada ibu hamil.
4. Mahasiswa mampu Menjelaskan nutrisi bagi ibu hamil pada Trimester III.
5. Mahasiswa mampu Menjelaskan perawatan diri pada ibu hamil.
6. Mahasiswa mampu Menjelaskan persiapan persalinan.
7. Mahasiswa mampu Menjelaskan tanda bahaya pada kehamilan Trimester
III.
8. Mahasiswa mampu Menjelaskan tanda-tanda persalinan.
E. Kegiatan Belajar Mengajar

Tahapan/ Kegiatan Kegiatan Dosen Alat Metode


waktu Mahasiswa
Pendahuluan - Mengucapkan - Menjawab salam dan LCD Ceramah,
(5 Menit) salam dan menginformasikan Laptop, Tanya
memperhatikan pokok bahasan yang alat- Jawab
penjelasan akan diajarkan alat
dosen - Menjelaskan tujuan lainnya
- Memperhatikan pembelajaran
penjelasan - Melakukan apersepsi
dosen
- Menjawab
pertanyaan
dosen
Penyajian - Menjawab - Memberikan LCD Ceramah,
(25 Menit) pertanyaan pertanyaan untuk Laptop, Tanya
dosen sesuai mengetahui sejauh alat- Jawab
dengan mana pengetahuan alat
pengetahuan mahasiswa tentang lainnya
Askeb Kehamilan
- Memperhatikan Trimester III
penjelasan - Menjelaskan materi
dosen tentang Askeb
- Mengajukan Kehamilan Trimester
pertanyaan III
- Melakukan feed back
Penutup - Mahasiswa - Menyimpulkan materi LCD Ceramah,
(10 Menit) memperhatikan tentang Askeb Laptop, Tanya
kesimpulan Kehamilan Trimester alat- Jawab
dari dosen III alat
- Menjawab - Mengevaluasi lainnya
pertanyaan dari pemahaman mahasiswa
dosen setelah
disampaikannya materi
- Mahasiswa tentang Askeb
menjawab Kehamilan Trimester
salam III
- Menutup pertemuan
dengan mengucapkan
salam
F. Evaluasi
1. Prosedur : Test pada akhir proses pembelajaran
2. Jenis : Lisan
3. Alat : Ceklist Obyektif
4. Bentuk : Subyektif
5. Soal : Terlampir

G. Materi Pembelajaran
Terlampir

H. Referensi

Manuaba, Ida Bagus Gede. 2016. Ilmu Kebidanan, Peneyakit Kandungan dan
Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC.

Prawirohardjo, Sarwono. 2015. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina


Pustaka.

Wiknjosastro, Hanifa. 2016. Ilmu Kebidanan, Edisi Ketiga. Jakarta : YBP-SP


EVALUASI

KASUS:
Ny Tria umur 25th hamil 32 minggu dating ke bidan dengan keluhan bengkak
pada kaki, BB Naik 1,5 kh/minggu, hasil pemeriksaan T: 140/90 mmHg, protein
urine
1. Diagnosa tepat untuk kasus diatas adalah ...
a. Pre Eklamsia ringan
b. Pre Eklamsia sedang
c. Pre Eklamsia berat
d. Hipertensi essensial
e. Pregnancy induced Hypertension

2. Penanganan yang tepat untuk kasus diatas adalah …


a. Pemberian diuretika
b. Pemberian obat anti hipertensi
c. Pemberian obat anti konvulsan
d. Diit tinggi protein rendah lemak
e. Olahraga ringan

3. Yang bukan tujuan utama penanganan kasus tersebut diatas adalah …


a. Mencegah infeksi
b. Mencegah eklamsi
c. Janin dapat lahir hidup
d. Trauma pada janin seminimal mungkin
e. Hipertensi tidak bertambah
4. Anjuran untuk control ulang adalah….
a. 1 minggu kemudian
b. 2 minggu kemudian
c. 3 minggu kemudian
d. 4 minggu kemudian
e. Aterm

5. Apabila keadaan berlanjut menjadi berat maka sikap bidan adalah…


a. Merujuk pasien
b. Mengakhiri kehamilan
c. Merawat pasien dirumah
d. Memberikan suntikan MgSO4
e. Konseling untuk istirahat yang cukup

Ny. Sumiyem periksa ke Bidan Suti. HPHT: 30 April 2006. Mulai kemarin Ny.
Sumiyem mengalami perdarahan pervaginam. Warna darah merah segar. Ibu
mengatakan perutnya tidak sakit. Beberapa minggu yang lalu pernah juga
mengalami perdarahan yang sama. Ibu mengatakan tidak pernah jatuh atau
mengalami trauma.
6. Diagnosa yang dapat ditegakkan oleh Bidan Suti adalah …
a. Solutio Plasenta
b. Abortus spontaneus
c. Kehamilan Ektopik Terganggu
d. Plasenta Previa
e. Ruptura Uteri
7. Untuk menegakkan dianosa diatas maka data fokus yang perlu dikumpulkan
oleh Bidan Suti adalah sebagai berikut, kecuali …
a. Bagian terendah janin sudah masuk panggul belum
b. Janin hidup atau mati
c. Warna, jumlah darah dan sifat perdarahannya
d. Hasil USG kehamilan
e. Pembukaan serviks

8. Hasil pemeriksaan fisik yang mendukung diagnosa Bidan Suti…


a. Bagian terendah janin belum masuk panggul
b. Konjungtiva merah muda, sklera mata putih bersih tidak ikterik
c. Pasien nampak gelisah
d. Palpasi Leopold II teraba punggung kanan
e. Perut teraba keras seperti papan

9. Tindakan yang dilakukan Bidan Suti adalah sebagai berikut kecuali ….


a. Observasi keadaan umum ibu
b. Rujuk pasien ke RS bila perdarahannya banyak
c. Lakukan bedrest total
d. Lakukan periksa dalam
e. Monitor keadaan janin.

10. Berikut ini termasuk evaluasi hasil tindakan, kecuali…


a. Perdarahan berkurang
b. TD turun menjadi 90/60 mmHg
c. Keadaan umum membaik
d. DJJ positip
e. Ibu bersedia untuk bedrest total
JAWABAN

1. A

2. A

3. D

4. A

5. A

6. D

7. D

8. A

9. D

10. B
SATUAN ACARA PENYULUHAN
(SAP)

Mata Kuliah : Askeb Kebidanan Kehamilan


Kode Mata Kuliah : Bd. 301
Beban Studi : 5 SKS (T:3, P:2)
Program Studi : D III Kebidanan
Penempatan : Semester III
Pokok Bahasan : Tanda Bahaya Kehamilan TM III
Sub Pokok Bahasan :
1. Pengertian Tanda Bahaya Kehamilan TM III
2. Tanda–tanda Bahaya Kehamilan
3. Gejala Bahaya Kehamilan TM III
Sasaran : Ibu Hamil
Waktu Pertemuan : 40 Menit
Pertemuan : 1 x 40 Menit

A. Tujuan Instruksional Umum (TIU)


Pada akhir pembelajaran diharapkan ibu-ibu mampu memahami permasalahan
Tanda Bahaya Kehamilan

B. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)


Pada akhir pembelajaran diharapkan mahasiswa mampu:
1. Menjelaskan Pengertian Tanda Bahaya Kehamilan TM III
2. Menjelaskan Tanda–tanda Bahaya Kehamilan
3. Menjelaskan Gejala Bahaya Kehamilan TM III

C. Materi
1. Pengertian Tanda Bahaya Kehamilan TM III
2. Tanda–tanda Bahaya Kehamilan
3. Gejala Bahaya Kehamilan TM III
D. Metode
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
3. Demonstrasi

E. Media/ alat
1. Laptop
2. LCD
3. Power Point

F. Langkah-langkah Pembelajaran
Tahapan/ Kegiatan Penyuluhan Kegiatan sasaran
Waktu
Pendahulua - Menjawab salam dan - Mengucapkan salam
n menginformasikan pokok dan memperhatikan
(20 Menit) bahasan yang akan diajarkan penjelasan dosen
- Menjelaskan tujuan - Memperhatikan
pembelajaran penjelasan dosen
- Melakukan apersepsi - Menjawab pertanyaan
dosen
Penyajian - Memberikan pertanyaan untuk - Menjawab pertanyaan
(100 Menit) mengetahui sejauh mana dosen sesuai dengan
pengetahuan mahasiswa pengetahuan
tentang Kehamilan trimester
III. - Memperhatikan
- Menjelaskan materi tentang penjelasan dosen
Kehamilan trimester III. - Mengajukan
- Melakukan feed back pertanyaan
Penutup - Menyimpulkan materi tentang - Mahasiswa
(30 Menit) Kehamilan trimester III. memperhatikan
- Mengevaluasi pemahaman kesimpulan dari dosen
mahasiswa setelah - Menjawab pertanyaan
disampaikannya materi tentang dari dosen
Kehamilan trimester III. - Mahasiswa menjawab
- Menutup pertemuan dengan salam
mengucapkan salam
E. Evaluasi
1. Prosedur : Peragaan
2. Jenis : Lisan
3. Alat : Ceklis
4. Bentuk : Tes subjektif
5. Soal : Terlampir

Referensi

Burns, M., Dimock, V., & Martinez, D. (2015). Technology Assistance Program
into Learning. Journal of Educational Development Laboratory, 3:1-12.

Departemen Kesehatan RI, 2014, Keputusan Menteri Kesehatan Republik


Indonesia Nomor 1197/Menkes/SK/X/2004, tentang Standar Pelayanan
Farmasi di Rumah Sakit, Jakarta.

Prawirohardjo S. 2016. Ilmu Kebidanan. 4 ed. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono


Prawirohardjo;

Pusdiknakes, 2015, Buku 4: Asuhan Kebidanan Postpartum, Jakarta:


Pusdiknakes.
JOB SHEET

Mata Kuliah : Asuhan Kebidanan Kehamilan


Pokok Bahasan : Kehamilan Trimester III
Sub Pokok Bahasan : Tanda Bahaya Kehamilan Trimester III

A. OBJEKTIF PERILAKU SISWA :


Peserta didik mampu melakukan keterampilan konseling pada ibu hamil
tentang tanda-tanda bahaya persalinan secara sistematis dan benar, setelah
membaca setiap langkah yang terdapat dalam job sheet dan dengan
menggunakan peralatan, bahan dan perlengkapan.

B. DASAR TEORI SINGKAT


1. Pengertian Persalinan
Persalinan adalah serangkaian kejadian yang berakhir dengan
pengeluaran bayi yang lahir dengan cukup bulan atau hampir cukup bulan,
disusul dengan pengeluaran plasenta dan selaput janin dari tubuh ibu
melalui jalan lahir atau melalui jalan lain, berlangsung dengan bantuan
atau tanpa bantuan (kekuatan ibu sendiri).
2. Tanda-Tanda Persalinan
a. Keluar lender campur darah
b. Kontraksi teratur setiap 10-15 menit
c. Ketuban pecah
d. Dilatasi seviks (leher rahim) / adanya pembukaan

C. PETUNJUK
1.      Baca dan pelajari lembaran kerja yang tersedia
2.      Siapkan alat dan bahan secara lengkap sebelum tindakan dimulai
3. Perhatikan dan ikutilah petunjuk instruktur
4.      Tanyakan pada instruktur bila terdapat hal-hal  yang kurang dimengerti
PROSEDUR PELAKSANAAN

NO LANGKAH KERJA ILUSTRASI


1. Menyambut klien dengan ramah
dan sopan

Key Point :
Memberikan salam dan
mempersilakan duduk
2. Memperkenalkan diri kepada
klien

Key Point :
Memperkenalkan diri
sebagai bidan dan menyebutkan
nama sambil berjabat tangan
3. Merespon reaksi klien

Key Point :
Memberikan respon dengan tepat
kepada klien

4. Percaya diri

Key Point :
Terlihat tenang dan melakukan
dengan percaya diri

5. Menjaga privasi klien

Key Point :
Menjaga privasi dengan ucapan dan
memperagakan menutup pintu /
sampiran
6. Menanyakan keluhan klien

Key Point :
Menanyakan keluhan klien dengan
sopan dan jelas (apa yang
dikeluhkan saat ini, sejak kapan)

7. Menjelaskan maksud dan tujuan

Key Point :
Menjelaskan maksud dan tujuan
penkes

8. Melakukan apersepsi

Key Point :
Menanyakan apakah klien sudah
pernah mendengar dan mengetahui
tentang tanda
bahaya pada kehamilan

9. Menyebutkan tanda
bahaya kehamilan di trimester
III 

Key Point :
yaitu gejala preeklamsia, gerakan
janin kurang, perdarahan
pervaginam, dan ketuban pecah
dini.
Menyebutkan dengan sempurna
10. Menjelaskan gejala preeklamsia 

Key Point :
yaitu pandangan mata kabur, sakit
kepala yang berat & menetap, nyeri
ulu hati, bengkak pada muka &
tangan dan bahayanya terhadap
klien (kejang, kematian) maupun
janin (gawat janin, kematian).
Menjelaskan dengan sempurna dan
menjelaskan bahaya bagi klien
maupun janin dengan tepat.
11. Menjelaskan tentang gerakan
janin yang kurang 

Key Point :
yaitu kurang dari 10 x/12 jam
dan bahayanya bagi janin (gawat
janin & kematian dalam rahim).
Menjelaskan tentang gerakan janin
yang kurang dan bahayanya bagi
janin
12. Menjelaskan tentang perdarahan
per vaginam 

Key Point :
yaitu adanya perdarahan yang baik
berupa bercak maupun mengalir
yang bisa disebabkan ’solusio
plasenta’ (perdarahan disertai nyeri
perut), atau plasenta previa
(perdarahan tidak disertai nyeri
perut) dan bahayanya terhadap
klien(syok hemorargi/
hipovolemik, kematian) maupun
janinnya (gawat janin, kematian).
Menjelaskan tentang perdarahan
per vagina dan bahayanya terhadap
klien maupun janin.
13. Menjelaskan tentang ketuban
pecah dini dan bahayanya
terhadap klien maupun janinnya

Key Point :
Menjelaskan tentang ketuban pecah
dini (cairan yang keluar tanpa
disadari oleh klien melalui jalan
lahir dan berbau khas ) dan
bahayanya terhadap klien (infeksi)
maupun janin (gawat janin, infeksi)
14. Menganjurkan kepada klien
untuk segera menghubungi
tenaga kesehatan 

Key Point :
yaitu bidan atau dokter apabila
mengalami salah satu dari tanda
bahaya diatas
Menganjurkan kepada klien untuk
segera menghubungi tenaga
kesehatan apabila mengalami salah
satu dari tanda bahaya diatas
15. Melakukan evaluasi :

Key Point :
Menanyakan apakah sudah
jelas/belum dan meminta klien
mengulang kembali, teruji
memperhatikan apakah benar/salah
serta mengoreksi jika ada
kesalahan.
16. Menggunakan bahasa yang
mudah dimengerti

Key Point :
Menggunakan bahasa yang mudah
dimengerti oleh klien
17. Penggunaan media

Key Point :
Menggunakan media secara efektif
dan benar

18. Memberi kesempatan untuk


bertanya,  memberikan umpan
balik

Key Point :
Memberikan kesempatan kepada
klien untuk mengajukan pertanyaan
apa yang belum dimengerti dan
segera memberikan tanggapan dari
apa yang menjadi pertanyaan klien
19. Melakukan pendokumentasian

Key Point :
Mendokumentasikan secara
lengkap meliputi tanggal, jam, inti
tindakan penkes & hasilnya, 
tanda tangan & nama terang.
DAFTAR TILIK

NAMA KETERAMPILAN : TANDA BAHAYA KEHAMILAN TM III


NAMA MAHASISWA :
TANGGAL PENILAIAN :
NAMA PEMBIMBING :

Petunjuk
Nilailah setiap langkah yang diamati menggunakan skala sebagai berikut:
Nilai 0 : Langkah tidak dikerjakan atau tidak sesuai
(tidak dikerjakan) dengan yang seharusnya
Nilai 1 : Langkah yang harus dilakukan dikerjakan
(dilakukan tidak sesuai prosedur) namun tidak sesuai dengan prosedur
checklist
Nilai 2 : Langkah dikerjakan dengan benar, sesuai
(dilakukan sesuai prosedur) urutannya dan waktu kerja yang sangat
efisien
Beri tanda () dalam kolom yang tersedia di sebelah kanan sesuai dengan
tindakan yang dilakukan oleh mahasiswa

NO BUTIR YANG DINILAI 0 1 2


1. Menyambut klien dengan ramah dan sopan
Memberikan salam dan mempersilakan duduk
2. Memperkenalkan diri kepada klien
Memperkenalkan diri sebagai bidan dan menyebutkan
nama sambil berjabat tangan
3. Merespon reaksi klien
Memberikan respon dengan tepat kepada klien
4. Percaya diri
Terlihat tenang dan melakukan dengan percaya diri
5. Menjaga privasi klien
Menjaga privasi dengan ucapan dan memperagakan
menutup pintu / sampiran
6. Menanyakan keluhan klien
Menanyakan keluhan klien dengan sopan dan jelas
(apa yang dikeluhkan saat ini, sejak kapan)
7. Menjelaskan maksud dan tujuan
Menjelaskan maksud dan tujuan penkes

8. Melakukan apersepsi
Menanyakan apakah klien sudah pernah mendengar
dan mengetahui tentang tanda bahaya pada kehamilan
9. Menyebutkan tanda bahaya kehamilan di trimester
III yaitu gejala preeklamsia, gerakan janin kurang,
perdarahan pervaginam, dan ketuban pecah dini.

Menyebutkan dengan sempurna


10. Menjelaskan gejala preeklamsia yaitu pandangan
mata kabur, sakit kepala yang berat & menetap, nyeri
ulu hati, bengkak pada muka & tangan dan bahayanya
terhadap klien (kejang, kematian) maupun janin (gawat
janin, kematian).

Menjelaskan dengan sempurna dan menjelaskan


bahaya bagi klien maupun janin dengan tepat.
11. Menjelaskan tentang gerakan janin yang
kurang yaitu kurang dari 10 x/12 jam dan bahayanya
bagi janin (gawat janin & kematian dalam rahim).
Menjelaskan tentang gerakan janin yang kurang dan
bahayanya bagi janin
12. Menjelaskan tentang perdarahan per
vaginam yaitu adanya perdarahan yang baik berupa
bercak maupun mengalir yang bisa disebabkan
’solusio plasenta’ (perdarahan disertai nyeri perut),
atau plasenta previa (perdarahan tidak disertai nyeri
perut) dan bahayanya terhadap klien(syok
hemorargi/ hipovolemik, kematian) maupun
janinnya (gawat janin, kematian).
Menjelaskan tentang perdarahan per vagina dan
bahayanya terhadap klien maupun janin.
13. Menjelaskan tentang ketuban pecah dini dan
bahayanya terhadap klien maupun janinnya
Menjelaskan tentang ketuban pecah dini (cairan yang
keluar tanpa disadari oleh klien melalui jalan lahir dan
berbau khas ) dan bahayanya terhadap klien (infeksi)
maupun janin (gawat janin, infeksi)
14. Menganjurkan kepada klien untuk segera
menghubungi tenaga kesehatan yaitu bidan atau
dokter apabila mengalami salah satu dari tanda bahaya
diatas
Menganjurkan kepada klien untuk segera
menghubungi tenaga kesehatan apabila mengalami
salah satu dari tanda bahaya diatas
15. Melakukan evaluasi :
Menanyakan apakah sudah jelas/belum dan meminta
klien mengulang kembali, teruji memperhatikan
apakah benar/salah serta mengoreksi jika ada
kesalahan.
16. Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti
Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh
klien
17. Penggunaan media
Menggunakan media secara efektif dan benar
18. Memberi kesempatan untuk bertanya, 
memberikan umpan balik
Memberikan kesempatan kepada klien untuk
mengajukan pertanyaan apa yang belum dimengerti
dan segera memberikan tanggapan dari apa yang
menjadi pertanyaan klien
19. Melakukan pendokumentasian
Mendokumentasikan secara lengkap meliputi tanggal,
jam, inti tindakan penkes & hasilnya,  tanda tangan
& nama terang.
Total
Keterangan :

0 : Tidak dilakukan

1 : Dilakukan tidak sesuai prosedur

2 : Dilakukan dan sesuai prosedur

Jumlah Total

Jumlah/total nilai
Nilai = Jumlah langka x 2 x100 =

Nilai ≥ 71, mahasiswa dinyatakan


lulus

Bengkulu, Agustus 2019


Dosen Pembimbing

(...........................................)

Anda mungkin juga menyukai