OLEH:
MEGAWATI
NPM. 1826041005.P
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, Puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan Micro dan
Macro tepat pada waktunya.
Makalah ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari semua pihak. Ribuan terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak
yang terkait dalam pembuatan makalah ini dengan judul Persalinan Kala II.
Saya berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak baik lintas
program maupun lintas sektoral dan saya memohon kritik, saran dan masukan
demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................... iii
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...................................................................................... 1
B. Tujuan................................................................................................... 2
C. Manfaat................................................................................................. 2
LAMPIRAN
iii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. RPP
Lampiran 2. SAP
Lampiran 3. JOB SHEET
Lampiran 4. DAFTAR TILIK
Lampiran 5. LEAFLET
Lampiran 6. POWER POINT
iv
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kala I persalinan ketika telah tercapai kontraksi uterus dengan frekuensi,
intensitas, dan durasi yang cukup untuk menghasilkan pendataran dan dilatasi
serviks yang progresif. Kala I persalinan selesai ketika serviks sudah
membuka lengkap (sekitar 10 cm) sehingga memungkinkan kepala janin
lewat. Oleh karena itu, kala I persalinan disebut stadium pendataran dan
dilatasi serviks(JNPK-KR/POGI, 2014).
Proses pembukaan serviks sebagai akibai his dibagi di bagi dalam 2 fase
yaitu fase laten dan fase aktif. Fase laten berlangsung selama 8 jam dan
pembukaan terjadi sangat lambat sampai mencapai ukuran diameter 3cm.
sedangkan fase aktif dibagi dalam 3 fase lagi yaitu fase akselerasi, fase dilatasi
maksimal, dan fase deselerasi. Fase-fase tersebut dijumpai pada primigravida.
Pada multigravida pun terjadi demikian, akan tetapi fase laten, fase aktif, dan
fase deselerasi terjadi lebih pendek (Mochtar, 2016).
Kala I ini pasti akan dilalui oleh setiap ibu hamil yang akan mengalami
persalinan, sehingga kita sebagai bidan harus mengetahui perubahan fisiologis
dan psikologis yang kemugkinan besar akan dialami oleh seorang ibu yang
akan melahirkan, selain itu pula bidan harus menentukan manejemen asuhan
apa yang pantas diberikan kepada ibu yang akan melahirkan ketika sedang
dalam masa kala I (Prawirohadjo, 2015).
B. Tujuan
1. Untuk menjelaskan Pengertian Persalinan
2. Untuk menjelaskan Fase – fase dalam kala 1 persalinan
3. Untuk menjelaskan Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik ibu bersalin
4. Untuk menjelaskan Persiapan Asuhan Persalinan
5. Untuk menjelaskan Fungsi dan cara penggunaan Partograf
6. Untuk menjelaskan Penyulit Kala I
1
7. Untuk menjelaskan Alasan rujukan Kala I
C. Manfaat
1. Dapat menjelaksan secara singkat tentang Persalinan
2. Dapat menjelaskan Fase – fase dalam kala 1 persalinan
3. Dapat menjelaskan Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik ibu bersalin
4. Dapat menjelaskan Persiapan Asuhan Persalinan
5. Dapat menjelaskan Fungsi dan cara penggunaan Partograf
6. Dapat menjelaskan Penyulit Kala I
7. Dapat menjelaskan Alasan rujukan Kala I
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Persalinan
Persalinan adalah proses dimana bayi, plasenta dan selaput ketuban
keluar dari uterus ibu. Persalinan dianggap normal jika prosesnya terjadi pada
usia kehamilan cukup bulan tanpa disertai adanya penyulit. (JNPK-KR/POGI,
2014)
Persalinan dimulai (inpartu) sejak uterus berkontraksi dan menyebabkan
perubahan pada serviks (membuka dan menipis) dan berakhirnya dengan
lahirnya plasenta lengkap.
Tanda dan gejala inpartu termasuk :
1. Penipisan dan pembukaan serviks
2. Kontraksi uterus yang mengakibatkan perubahan serviks (frekuensi min 2
kali dalam 10 menit)
3. Cairan lender bercampur darah melalui vagina (Mochtar, 2016)
3
C. Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik ibu bersalin
Anamnesis dan pemeriksaan fisik secara seksama merupakan bagian
dari asuhan sayang ibu yang baik dan aman selama persalinan. Catatkan
semua temuan hasil anamnesis dan pemeriksaan fisik secara seksama dan
lengkap. Jelaskan makna temuan dan kesimpulannya kepada ibu dan
keluarganya (Mochtar, 2016).
1. Anamnesis
Tanyakan pada ibu :
a. Nama, umur, dan alamat
b. Gravid dan para
c. HPHT
d. Kapan bayi akan lahir
e. Riwayat alergi obat-obatan
f. Riwayat kehamilan sekarang
g. Riwayat kehamilan sebelumnya
2. Pemeriksaan fisik
a. Abdomen
b. Menentukan tinggi fundus
c. Memantau kontraksi uterus
d. Memantau DJJ
e. Menentukan presentasi (apakah presentasi kepala atau bokong)
f. Menentukan penurunan bagian terbawah janin
1) 5/5 jika bagian terbawah janin seluruhnya teraba diatas simpisis
pubis
2) 4/5 jika sebagian baian terbawah janin telah memasuki pintu ataa
panggul
3) 3/5 jika sebagian bagian terbawah janin telah memasuki rongga
panggul
4) 2/5 jika hanya sebagian dari bagian terbawah janin masih berada
diatas simpisis dan bagian telah turun melewati bidang tengah
rongga panggul
4
5) 1/5 jika hanya 1 dari 5 jari masih dapat merasa bagian terbawah
janin yang berada diatas simpisis dan 4/5 telah masuk ke dalam
rongga panggul
6) 0/5 jika bagian terbawah janin sudah tidak dapat diraba dari
pemeriksaan luar dan seluruhnya bagian terbawah janin sudah
masuk ke dalam rongga panggul
g. Periksa dalam
1) Nilai pembukaan dan penipisan serviks
2) Pastikan tidak ada bagian yang menumbung
3) Nilai penurunan bagian terbawah
4) Pasikkan penunjuknya ubun-ubun , celah sagitalis, dan ukuran
kepala janin apakah sesuai dengan ukuran jalan lahir
3. Mencatat dan mengkaji hasil anamnesis dan pemeriksaan fisik (JNPK-
KR/POGI, 2014)
5
d. Kecukupan air bersih, klorin, deterjen, kain pembersih, kain pel dan
sarung tangan, perabotan
e. Kamar mandi yang bersih
f. Tempat yang lapang untuk I ibu berjalan jalan
g. Penerangan yang cukup
h. Tempat tidur yang bersih
i. Meja yang bersih
j. Meja untuk resusitasi ibu
2. Persiapan perlengkapan, bahan-bahan dan obat-obatan yang diperlukan
a. Periksa semua peralatan sebelum dan sesudah memberikan asuhan
meliputi obat-obatan, bahan, partus set, peralatan untuk melakukan
penjahitan, dan peralatan untuk resusitasi bayi.
b. Pastikan semua sudah dalam keadaan steril
3. Persiapan rujukan
4. Memberikan asuhan sayang ibu
a. Dukungan emosional
b. Mengatur posisi
c. Memberikan cairan dan nutrisi
d. Kamar mandi
5. Pencegahan infeksi (Mochtar, 2016)
F. Partograf
Partograf adalah alat bantu yang digunakan selama fase aktif persalinan.
Tujuan utama penggunaan partograf:
1. Mencatat hasil observasi dan menilai kemajuan persalinan
2. Mendeteksi apakah persalinan berjalan normal atau terdapat
penyimpangan, dengan demikian dapat melakukan deteksi dini setiap
kemungkinan terjadinya partus lama (Prawirohadjo, 2015)
6
Parograf harus digunakan:
1. Untuk semua ibu dalam kala I fase aktif (fase laten tidak dicatat di
partograf tetapi di tempat terpisah seperti di KMS ibu hamil atau rekam
medik)
2. Selama persalinan dan kelahiran di semua tempat (spesialis obgyn, bidan,
dokter umum, residen swasta, rumah sakit, dll)
3. Secara rutin oleh semua penolong persalinan yang memberikan asuhan
kepada ibu selama persalinan dan kelahiran.
Partograf tidak boleh dipergunakan pada kasus:
1. Wanita pendek, tinggi kurang dari 145 cm
2. Perdarahan antepartum
3. Pre-eklampsia – eklampsia
4. Persalinan prematur
5. Bekas sectio sesarea
6. Kehamilan ganda
7. Kelainan letak janin
8. Fetal distress
9. Dugaan distosia karena panggul sempit
10. Kehamilan dengan hidramnion
11. Ketuban pecah dini
12. Persalinan dengan induksi
Fase-Fase dalam Kala I Persalinan
1. Fase laten persalinan: pembukaan serviks kurang dari 4 cm
2. Fase aktif persalinan: pembukaan serviks dari 4 sampai 10 cm (Manuaba,
2016)
7
G. Penyulit Kala I
Penyulit Kala I ditemukan beberapa anamnesis yang kemudian dilakukan
perencanaan asuhan diantaranya (JNPK-KR/POGI, 2014):
Temuan-temuan anamnesis
Rencana untuk asuhan
dan/atau pemeriksaan
Riwayat bedah sesar - Segera rujuk ibu ke fasilitas yang mempunyai
kemampuan untuk melakukan bedah sesar.
- Dampingi ibu ke tempat rujukan. Berilah
dukungan dan semangat.
Perdarahan pervaginam Jangan melakukan pemeriksaan dalam
selain dari lendir bercampur - Baringkan ibu ke sisi kiri.
darah (show) - Pasang infus menggunakan jarum berdiameter
besar (ukuran 16 atau 18) dan berikan ringer loktat
atau cairan garam fisiologis (NS).
- Segera rujuk ke fasilitas yang memiliki
kemampuan untuk melakukan bedah sesar.
- Dampingi ibu ke tempat rujukan.
Kurang dari 37 minggu - Segera rujuk ibu ke fasilitas yang memiliki
(persalinan kurang bulan) kemampuan penatalaksanaan kegawatdaruratan
obstetrik dan BBL.
- Dampingi ibu ke tempat rujukan dan berikan
dukungan serta semangat.
Ketuban pecah disertai - Baringkan ibu ke sisi kiri
dengan keluarnya - Dengarkan DJJ
mekonium kental - Segera rujuk ibu ke fasilitas yang memiliki
kemampuan penatalaksanaan untuk melakukan
bedah sesar.
- Dampingi ibu ke tempat rujukan dan bawa partus
set, kateter penghisap lendir delle dan handuk/kain
untuk mengeringkan dan menyelimuti bayi kalau
ibu melahirkan di jalan.
Ketuban pecah bercampur Dengarkan DJJ, jika ada tanda-tanda gawat janin
dengan sedikit mekonium laksanakan asuhan yang sesuai (lihat di bawah)
disertai tanda-tanda gawat
janin
Ketuban telah pecah (lebih - Segera rujuk ibu ke fasilitas yang memiliki
dari 24 jam) atau ketuban kemampuan melakukan asuhan kegawat daruratan
pecah pada kehamilan obstetrik.
kurang bulan (usia - Dampingi ibu ke tempat rujukan dan berikan
kehamilan kurang dari 37 dukungan serta semangat.
8
minggu)
Tanda-tanda atau gejala- - Baringkan ibu miring kekiri
gejala infeksi : - Pasang infus menggunakan jarum berdiameter
- Temperatur tubuh besar (ukuran 16 atau 18) dan berikan ringer laktat
- Menggigil atau cairan garam fisiologis (NS) dengan tetesan
- Nyeri abdomen 125 ml/jam.
- Cairan ketuban yang - Segera rujuk ke fasilitas yang memiliki
berbau kemampuan untuk melakukan bedah sesar.
- Dampingi ibu ke tempat rujukan dan berikan
dukungan serta semangat.
Tekanan darah lebih dari - Baringkan ibu miring kekiri
160/ 110 dan/atau terdapat - Pasang infus menggunakan jarum berdiameter
protein dalam urine besar (ukuran 16 atau 18) dan berikan ringer laktat
(preeklamsia berat) atau cairan garam fisiologis (NS)
- Jika mungkin berikan dosis awal 4 g MgSO4 20%
IV selama 20 menit.
- Suntikan 10 g MgSO4 50% 15 g IM pada bokong
kiri dan kanan.
- Segera rujuk ibu ke fasilitas yang memiliki
kapabilitas asuhan kegawat daruratan obstetrik dan
BBL.
- Dampingi ibu ke tempat rujukan dan berikan
dukungan serta semangat.
Tinggi fundus 40 cm atau - Segera rujuk ibu ke fasilitas yang memiliki
lebih (makrosomia, kemampuan untuk melakukan bedah sesar.
polihidramniofis, kehamila - Dampingi ibu ke tempat rujukan dan berikan
n ganda semangat dan dukungan.
DJJ kurang dari 100 atau - Baringkan ibu miring ke kiri, dan anjurkan untuk
lebih dari 180 kali/menit bernapas secara teratur.
pada 2 x penilaian dengan - Pasang infus menggunakan jarum berdiameter
jarak 5 menit (gawat janin) besar (ukuran 16 atau 18) dan berikan renger laktat
atau cairan garam fisiologis (NS) dengan tetesan
125 ml/jam.
- Segera rujuk ibu ke fasilitas yang memiliki
kemampuan penatalaksanaan kegawat daruratan
obstetrik dan BBL.
- Dampingi ibu ke tempat rujukan dan berikan
dukungan dan semangat.
Primipara dalam persalinan - Baringkan ibu miring ke kiri
fase aktif dengan palpasi - Segera rujuk ibu ke fasilitas yang memiliki
kepala janin masih 5/5 kemampuan pembedahan bedah sesar.
9
- Dampingi ibu ke tempat rujukan dan berikan
dukungan dan semangat.
Presentasi bukan belakang - Baringkan ibu miring ke kiri.
kepala (sungsang, letak - Segera rujuk ibu ke fasilitas yang memiliki
lintang, dll) kemampuan penatalaksanaan kegawat daruratan
obstetri dan BBL.
- Dampingi ibu ke tempat rujukan dan berikan
dukungan dan semangat.
Presentasi ganda - Baringkan ibu dengan posisi lutut menempel ke
(majemuk) (adanya bagian dada atau miring ke kiri.
janin, seperti misalnya - Segera rujuk ibu ke fasilitas yang memiliki
lengan atau tangan, kemampuan penatalaksanaan kegawat daruratan
bersamaan dengan obstetri dan BBL.
presentasi belakang kepala) - Dampingi ibu ke tempat rujukan dan berikan
dukungan dan semangat.
Tali pusat menumbung (jika - Gunakan sarung tangan disinfeksi tingkat, letakan
tali pusat masih berdenyut) satu tangan divagina dan jauhkan kepala janin dari
tali pusat janin. Gunakan tangan yang lain pada
abdomen untuk membantu menggeser bayi dan
menolong bagian terbawah bayi tidak menekan tali
pusatnya. (keluarga mungkin dapat membantu).
- Segera rujuk ibu ke fasilitas yang memiliki
kemampuan penatalaksanaan kegawat daruratan
obstetri dan BBL.
- Dampingi ibu ke tempat rujukan dan berikan
semangat serta dukungan
Tanda-tanda gejala syok : - Baringkan ibu miring ke kiri
- Nadi cepat, lemah (lebih - Jika mungkin naikkan kedua kaki ibu untuk
dari 110 kali/menit) meningkatkan aliran darah ke jantung.
- Tekanan darahnya - Pasang infus menggunakan jarum berdiameter
rendah (sistolik kurang besar (ukuran 16 atau 18) dan berikan RL atau
dari 90 mm Hg cairan garam fisiologis (NS), infuskan 1 liter
- Pucat dalam waktu 15 – 20 menit, jika mungkin infuskan
- Berkeringat atau kulit 2 liter dalam waktu 1 jam pertama, kemudian
lembab, dingin. turunkan tetesan menjadi 125 m/jam.
- Napas cepat (lebih dari - Segera rujuk ibu ke fasilitas yang memiliki
30 x/menit) kemampuan penatalaksanaan kegawat daruratan
- Cemas, bingung atau obstetri dan BBL.
tidak sadar - Dampingi ibu ke tempat rujukan dan berikan
- Produksi urin sedikit dukungan dan semangat.
(kurang dari 30 ml/jam)
10
Tanda-tanda gejala - Segera rujuk ibu ke fasilitas yang memiliki
persalinan dengan fase laten kapasitas kegawatdaruratan obstetri dan BBL.
yang memanjang. - Dampingi ibu ke tempat rujukan dan berikan
- Pembukaan serviks dukungan serta semangat.
kurang dari 4 cm setelah
8 jam.
- Kontraksi teratur lebih
dari 2 dalam 10 menit)
Tanda dan gejala belum - Anjurkan ibu untuk minum dan makan.
inpartu - Anjurkan ibu untuk bergerak bebas dan leluasa.
- Kurang dari 2 kontraksi - Jika kontraksi berhenti dan/atau tidak ada
dalam 10 menit, perubahan serviks, evaluasi djj, jika tidak ada
berlangsung kurang dari tanda-tanda kegawatan pada ibu dan janin.
20 detik Persilahkan ibu pulang dengan nasehat untuk :
- Tidak ada perubahan Menjaga cukup makan dan minum
serviks dalam waktu 1 – Datang untuk mendapatkan asuhan jika terjadi
2 jam. peningkatan frekuensi dan lama kontraksi.
Tanda dan gejala partus - Segera rujuk ibu ke fasilitas yang memiliki
lama kemampuan penatalaksanaan kegawatdaruratan
- Pembukaan serviks obstetri dan BBL.
mengarah kesebelah - Dampingi ibu ke tempat rujukan dan berikan
kanan garis waspada semangat serta dukungan.
(partograf)
- Pembukaan serviks
kurang dari 1 cm perjam
- Kurang dari 2 kontraksi
dalam waktu 10 menit,
masing-masing
berlangsung kurang dari
40 detik.
H. Rujukan Kala I
Rujuk ibu apabila ditemui salah satu atau lebih penyulit seperti berikut :
1. Riwayat bedah sesar
2. Pendarahan pervaginam
3. Persalinan kurang bulan (kurang dari 37 mggu)
4. Ketuban pecah disertai mekonium kental
5. Ketuban pecah dan persalinan kurang bulan
11
6. Ikterus
7. Anemia berat
8. Tanda dan gejala infeksi
9. Preeclampsia/ hipertensi dalam kehamilan
10. Tinggi fundus 40cm atau lebih
11. Gawat janin
12. Primipara dalam fase aktif kala I dan kepala masih 5/5
13. Presentasi bukan belakang kepala
14. Presentasi ganda (majemuk)
15. Kehamilan ganda atau gamelli
16. Tali pusat menumbung
17. Syok (Manuaba, 2016)
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Persalinan adalah proses dimana bayi, plasenta dan selaput ketuban
keluar dari uterus ibu. Persalinan dianggap normal jika prosesnya terjadi pada
usia kehamilan cukup bulan tanpa disertai adanya penyulit. Persalinan kala I
(satu) dimulai dari pembukaan 1cm sampai 10cm (lengkap).
Pada saat memberikan asuhan bagi ibu bersalin, penolong harus selalu
waspada terhadap kemungkinan timbulnya masalah penyulit. Ingat bahwa
menunda pemberian asuhan kegawatdaruratan akan meningkatkan resiko
kematian dan kesaktian ibu dan bayi baru lahir. Selama anamnesis dan
pemeriksaan fisik, tetap waspada terhadap indikasi indikasi dan segera
lakukan tindakan yang diperlukan. Langkah dan tindakan yang akan dipilih
sebaiknya dapat member manfaat dan memastikan bahwa proses persalinan
akan berlangsung aman dan lancar sehingga akan berdampak baik terhadap
keselamatan ibu dan bayi yang akan dilahirkan
B. Saran
Mahasiswa kebidanan diharapkan mengetahui dan memahami tentang
persalinan Kala I karena merupakan salah satu masalah yang harus dikuasai
karena berkaitan dengan profesinya nanti. Dengan memahaminya tentu akan
lebih mudah dalam menerapkannya dalam kehidupan secara nyata.
13
DAFTAR PUSTAKA
14
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
B. Standar Kompetensi
Bidan mampu memberikan asuhan pada ibu bersalin pada persalinan Kala I.
C. Kompetesi Dasar
Pada akhir pembelajaran diharapkan mahasiswa mampu :
1. Menjelaskan pengertian Persalinan
2. Menjelaskan fase – fase dalam kala 1 persalinan
3. Menjelaskan anamnesis dan Pemeriksaan Fisik ibu bersalin
4. Menjelaskan persiapan Asuhan Persalinan
5. Menjelaskan fungsi dan cara penggunaan Partograf
6. Menjelaskan penyulit Kala I
7. Menjelaskan alasan rujukan Kala I
D. Indikator
1. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang pengertian persalinan dengan
benar.
2. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang fase-fase dalam kala I persalinan
dengan benar.
15
3. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang anamnesis dan Pemeriksaan Fisik
ibu bersalin dengan benar.
4. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang persiapan Asuhan Persalinan
dengan benar.
5. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang fungsi dan cara penggunaan
Partograf dengan benar.
6. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang penyulit kala I dengan benar.
7. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang alasan rujukan kala I dengan
benar.
16
F. Evaluasi
1. Prosedur : Peragaan
2. Jenis : Lisan
3. Alat : Ceklist Obyektif
4. Bentuk : Subyektif
5. Soal : Terlampir
G. Checklist
Terlampir
H. Materi Ajar
Terlampir
I. Referensi
17
EVALUASI
KASUS 1 ( Soal 1 – 5 )
Ny. G 23 tahun GII PI A0 hamil aterm datang ke tempat Bidan pada jam 08.00
wib. Keluhan kenceng-kenceng sejak jam 04.00 wib. Hasil pemeriksaan: TFU 29
cm, presentasi kepala, punggung kanan, DJJ 132 kali/menit teratur, his 3 kali/ 10
menit, suhu 36,8 C , ppv lendir darah. VT pembukaan 6 cm, ketuban utuh, kepala
hodge II +, sutura merapat.
SOAL
1. Diagnosa yang tepat pada Ny. G adalah ...
A. GII PI A0 hamil aterminpartu kala I fase laten
B. GII PI A0 hamil aterminpartu kala I fase aktif dilatasi maksimal
C. GII PI A0 hamil aterminpartu kala I fase aktif deselerasi
D. GII PI A0 hamil aterminpartu kala I fase aktif akselerasi
E. GII PI A0 hamil aterminpartu kala I fase deselerasi maksimal
18
4. Taksiran berat janin Ny. G adalah ...
A. 2480 gram
B. 2635 gram
C. 2790 gram
D. 2945 gram
E. 3100 gram
5. Simbol moulage atau penyusupan sutura pada bayi Ny. G di lembar partograf
tertulis...
A. 4
B. 3
C. 2
D. 1
E. 0
19
Jawaban :
1. B
2. C
3. D
4. C
5. D
20
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN
(SAP)
A. Deskripsi
Pembahasan mata kuliah ini difokuskan pada konsep dasar, prinsip dan
penerapan asuhan persalinan kala I.
B. Standar Kompetensi
Mampu memahami dan memberikan asuhan persalinan Kala I
C. Kompetesi Dasar
Mahasiswa mampu memahami tentang pengertian, fase – fase,
anamnesis dan Pemeriksaan, persiapan persalinan Kala I, fungsi dan cara
penggunaan Partograf, penyulit Kala I dan alasan rujukan Kala I.
D. Indikator
Memahami konsep dasar asuhan pada persalinan kala I.
E. Tujuan Pembelajaran
Dapat melaksanakan asuhan persalinan kala I.
F. Materi Ajar
Asuhan Persalinan Kala I
G. Strategi Pembelajaran
1. Diskusi kelompok
2. Curah pendapat
21
H. Langkah-langkah Pembelajaran
Tahapan/ Kegiatan Penyuluhan Media/ Metode Kegiatan Sasaran
Waktu Alat
Pendahulua 1. Menjawab salam Laptop, Diskusi 1. Menjawab
n dan LCD salam dan
(10 Menit) menginformasikan memperhatikan
pokok bahasan penjelasan
yang akan dosen
diajarkan 2. Memperhatikan
2. Menjelaskan penjelasan
tujuan dosen
pembelajaran 3. Menjawab
pertanyaan
3. Melakukan dosen
apersepsi
Penyajian 1. Memberikan Laptop, Diskusi, 1. Menjawab
( 30 Menit) pertanyaan untuk LCD Tanya pertanyaan
mengetahui sejauh Jawab dosen sesuai
mana pengetahuan dengan
mahasiswa tentang pengetahuan
asuhan persalinan
kala I
2. Menjelaskan 2. Memperhatikan
tentang partograf penjelasan
3. Cara mengisi dosen
partograf 3. Mempraktekkan
cara mengisi
partograf
4. Melakukan feed 4. Mengajukan
back pertanyaan
Penutup 1. Menyimpulkan Laptop, Diskusi, 1. Mahasiswa
(10 Menit) materi tentang LCD Tanya memperhatikan
asuhan persalinan Jawab kesimpulan
kala I dari dosen
2. Mengevaluasi 2. Menjawab
pemahaman pertanyaan dari
mahasiswa setelah dosen
disampaikannya
materi tentang
asuhan persalinan
kala I
3. Menutup 3. Mahasiswa
pertemuan dengan menjawab
mengucapkan salam
salam
22
JOB SHEET
Referensi
1. Mochtar, Rustam. 2008. Sinopsis Obstetri Jilid I. Jakarta: EGC.
2. Prawirohardjo, Sarwono. 2011. Ilmu Kebidanan. Jakarta : PT Bina Pustaka.
Petunjuk
1. Baca dan pelajari lembaran kerja yang tersedia.
2. Siapkan alat dan bahan secara lengkap sebelum tindakan dimulai.
3. Ikutilah petunjuk instruktur.
4. Tanyakan pada instruktur bila terdapat hal-hal yang kurang dimengerti.
23
PROSEDUR PELAKSANAAN
NO LANGKAH-LANGKAH ILUSTRASI GAMBAR
1. Mengijinkan ibu memilih orang
yang akan mendampinginya
selama proses persalinan dan
kelahiran
Key point :
Mencuci tangan dengan
menggunakan sabun dapat
menghilangkan kuman 80%;
untuk mencegah infeksi
silang
24
5. DJJ
key point :
key point :
Jika his teratur tidak ada hal
yang mengkhawatirkan atau his
lemah tapi tanda tanda vital
ibu /janin normal , maka tidak
perlu segera periksa dalam
dalam keadaan normal periksa
dalam cukup setiap 4 jam
harus secara aseptis
Keypoint :
Jangan melakukan pemeriksa
dalam apabila jika ada
perdarahan dari vagina yang
lebih banyak dari pada normal
darah atau show yang ada pada
persalinan
25
8. Catat semua temuan dan
pemeriksaan dengan tepat dan
seksama pada kartu dan
partograf pada saat asuhan
diberikan .
key point :
jika ada tanda tanda gawat janin
(djj kurang dari 100x/menit )
26
10. Partograf
key point :
Sebagai bahan pertimbangan
membuat keputusan klinik
Surat rujukan
Keypoint :
Keypoint :
Agar tidak terganggu penurunan
bagian bawah janin
Mencegah terjadinya Atonia
uteri
12. Keypoint :
Catat pada partograf jumlah
pengeluaran urine
Keypoint :
Jika belum terjadi penurunan
27
kepala namun ketuban sudah
pecah
Keypoint :
28
18. DTT dan larutan klorin
key point :
Pastikan bahwa kamar kecil dan
kamar mandi telah
didekontaminasi dengan larutan
klorin 0,5%,
19.
Larutan DTT dan klorin
29
23. Ruang bersalin
24. key point :
25. Tempat yang lapang untuk ibu
26. ber selama persalinan,
27. melahirkan bayi dan
28. memberikan asuhan bagi ibu dan
29. bayinya setelah persalinan.
30. Pastikan bahwa ibu
31. mendapatkan privasi.
32. Kamar mandi yang bersih
key point :
Untuk kebersihan pribadi ibu
dan penolong persalinan.
Dibersihkan dengan deterjen
dan air sebelum persalinan
dimulai (untuk melindungi ibu
dan risiko infeksi), dan setelah
bayi lahir (melindungi keluarga
terhadap nisiko infeksi dan
darah dan sekret tubuh ibu).
30
35. Oksigen
key point :
Oxigen digunakan apabila
terjadi ke gawat darurratan
Maternal
key point :
Misoprostol
key point :
Mengatasi Atonia uteri
Kegagalan untuk menyediakan
semua perlengkapan, bahan-
bahan dan obat-obat esensial
31
pada saat asuhan diberikan, akan
meningkatkan risiko terjadinya
penyulit pada ibu dan bayi baru
lahir yang dapat membahayakan
keselamatan jiwa mereka.
39. Keluarga
key point :
Dukungan moril dan materil
serta menyediakan donor darah
apabila diperlukan
key point :
Tersedia Sistem rujukan untuk
bidan ke tempat rujukan agar
tidak terjadi 4 T
32
DAFTAR TILIK
NILAI
NO ASPEK YANG DINILAI
0 1 2
1. PERSIAPAN PASIEN
Pasien diberitahu tentang tujuan tindakan yang akan
dilakukan
Atur posisi klien senyaman mungkin dan sesuai
kebutuhan pemeriksaan
2. PERSIAPAN LINGKUNGAN
Memasang sampiran
Menutup jendela dan pintu
3. PERSIAPAN ALAT
Funandoskop
Metlin
Tensimeter
Termometer
Jam tangan
Format partograf
Handscoon
Savlon
33
Kassa
Kapas
Format pengkajian
PELAKSANAAN TINDAKAN
4. Memeriksa kemajuan persalinan (Tanda Gejala Inpartu)
Penipisan dan pembukaan serviks, turunnya bagian
terbawah dari kepala janin
Kontraksi uterus minimal 2 x dalam 10 menit
Cairan lendir bercampur darah
5. Asuhan Sayang Ibu
Memberi dukungan emosional
Mengatur posisi yang nyaman bagi ibu
Cukup asupan cairan dan nutrisi
Keleluasaan untuk mobilisasi
Penerapan prinsip pencegahan infeksi yang
sesuai
6. Memeriksa Kondisi Ibu (Anamnesa dan Pemeriksaan Dalam)
a) Anamnesa
Identitas ibu
HPHT (tafsiran persalinan)
Riwayat alergi obat-obatan
Riwayat kehamilan sekarang
Riwayat kehamilan sebelumnya
Riwayat medis lainnya
Masalah medis saat ini
Hal-hal lain / kekhawatiran
b) Pemeriksaan Dalam
Urutan pemeriksaan :
Pasang sarung tangan dan lakukan vulva hygiene
1. Vulva : oedem,tumor,varices,kondiloma
2. Perineum : elastis,kaku
3. Vagina : oedem,tumor,varices
4. Portio : Elastis,kenyal,tebal,tipis
5. Servik : pembukaan
6. Effacement
Ketuban : positif, negatif
Bagian terdahulu
7. Penurunan bagian terdahulu: H I,H II,H III,H IV
34
5/5 : seluruh kepala janin dapat diaraba dengan
kelima jari di atas symphisis pubis dan dapat
digerakkan.
4/5 : sebagian kecil dari kepala janin masuk
PAP
3/5 : hanya 3 dari 5 jari yang dapat meraba
seluruh kepala janin
2/5 : hanya 2 dari 5 jari yang dapat meraba
kepala janin di atas sympisis pubis.
1/5 : hanya 1 jari dapat meraba kepala janin.
0/5 : kepala sudah tidak dapat diraba lagi yang
berarti seluruh bagian terendah bayi (kepala)
sudah masuk dasar panggul (Hodge IV)
8. Bagian terendah ( hypomochlion )
9. Bagian kecil disamping bagian terdahulu
10. Rectum :faeses positif, negatif
11. Cairan yg terdapat pada sarung tangan : ketuban
jernih,keruh, mekoneum, blood slym, darah
7. Memeriksa Kondisi Janin (Pemeriksaan Fisik Abdomen)
1. Tinggi fundus uteri (gunakan metlin)
2. Kontraksi uterus (saat tidak kontraksi)
3. Denyut Jantung Janin (DJJ)
4. Menentukan presentasi janin
5. Menentukan masuknya bagian terendah
8. Mengisi Partograf
9. EVALUASI TINDAKAN
Pemeriksa mengetahui kemajuan persalinan, kondisi
janin dan kondisi ibu
Rujuk ibu, bila : (lihat lampiran)
Jumlah
35
Keterangan :
0 : Tidak dilakukan
1 : Dilakukan tidak sesuai prosedur
2 : Dilakukan dan sesuai prosedur
Jumlah/nilai total
Nilai Akhir = x 100
Jumlah langkah x 2
Nilai Batas Lulus = 71
(………………………)
36