MATERNITAS
Dosen Pengampu:
TAHUN 2021/2022
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
rahmat dan hidayahNya kami penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ Asuhan
Keperawatan Pada Ibu Hamil Trimester III ”.
Dalam penyusunan makalah ini kami sebagai penulis banyak mengalami hambatan
dan kesulitan, tapi berkat bimbingan dari semua pihak maka makalah ini dapat terselesaikan.
Kami sebagai Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak
kekurangan dan jauh dari sempurna, untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun. Akhir kata kami mengucapkan terima kasih dan berharap makalah ini
bermanfaat bagi pembaca, guna menambah wawasan dalam asuhan keperawatan pada pasien.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR....................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………36
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kehamilan adalah hasil dari pertemuan sperma dan sel telur. Dalam prosesnya,
perjalanan sperma untuk menemui sel telur (ovum) betul-betul penuh perjuangan
(Mirza, 2008). Kehamilan dibagi menjadi tiga trimester yaitu trimester yang pertama
dimulai dari konsepsi sampai dengan 3 bulan, trimester kedua dimulai dari bulan
keempat sampai dengan 6 bulan, trimester ketiga dimulai dari bulan ketujuh sampai
dengan 9 bulan. Pada trimester I, biasanya seorang ibu mengalami peningkatan
frekwensi berkemih, morning sickness, kelelahan, dan keletihan. Ketika usia
kehamilan memasuki usia kehamilan di trimester II, hal seperti yang dialami pada
semester I akan berhenti dan ibu hamil akan mulai tenang karena ibu hamil telah
terbiasa mengalami hal tersebut. Pada trimester III ibu hamil akan mulai mengalami
kecemasan karena pada periode ini ibu hamil akan memasuki proses menjelang
persalinan.
Peran perawat dengan memberikan asuhan keperawatan pada ibu hamil trimester
III adalah untuk meningkatkan pengetahuan klien tentang penatalaksaan yang
diberikan sehingga klien diharapkan dapat mematuhi terapi yang diberikan.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1. Pengertian
Kehamilan trimester tiga merupakan kehamilan dengan usia 28-40 minggu dimana
merupakan waktu mempersiapkan kelahiran dan kedudukan sebagai orang tua, seperti
terpusatnya perhatian pada kehadiran bayi, sehingga disebut juga sebagai periode
penantian (Bobak 2005).
Kehamilan trimester III merupakan periode kehamilan dari bulan ketujuh sampai
Sembilan bulan (28-40 minggu) (Farrer, 1999).
1) Tanda Subjektif
1. 29-33 minggu
Fatigue
Ansietas tentang masa depan
Mimpi buruk
Penurunan keinginan seksual karena ketidaknyamanan fisik
2. 34-38 minggu
Sakit punggung, perubahan gaya berjalan
Ketidaksabaran untuk mengakhiri kehamilan
Perasaan buaian tentang masa depan yang ambivalen
3. Sebelum kelahiran
Lightening atau tanda dini dimulainya persalinan
Sakit perut bagian bawah
2) Tanda Objektif
4. 29-33 minggu
Rasa panas dalam perut disebabkan tekanan uterus, mild hiatus hernia dan
muntahan asam perut ke dalam esophagus
Kontaraksi braxton-hick
Fundus terletak diantara umbilikus dan xipoid
5. 34-38 minggu
Heartburn (pirosis, nyeri dada)
Konstipasi
Vena varikosa (varicose veins)
Vena varikosa (varicose veins)
Edema kaki
Haemoroid (wasir)
6. Sebelum kelahiran
Fundus ada di bawah diafragma sampai kepala janin masuk kedalam rongga
panggul, kemudian perut kelihatan maju ke depan.
D. Perubahan Psikologis Ibu Pada Trimester3
1. Ambivalence
Pada awalnya, terjadi rencana kehamilan, dimana ada element yang mengejutkan
bahwa konsepsi telah terjadi. Ambivalence ini berhubungan dengan pemilihan waktu
yang “salah”, kekhawatiran tentang modifikasi kebutuhan hubungan yang ada atau
rencana karier ; ketakutan tentang peran baru; dan ketakutan tentang kehamilan,
persalinan dan kelahiran.
2. Acceptance (penerimaan)
Penerimaan kehamilan dipengaruhi oleh banyak faktor. Rendahnya penerimaan
cenderung dihubungkan dengan tidak direncanakanya kehamilan dan bukti ketakutan
dan konflik. Pada trimester tiga menggabungkan perasaan bangga dengan takut
mengenai kelahiran anak. Pada periode ini, khususnya hak istimewa kehamilan lebih
berarti.
3. Introversion
Introvert atau memikirkan dirinya sendiri dari pada orang lain merupakan peristiwa
yang biasa dalam kehamilan. Wanita mungkin menjadi kurang tertarik dengan
aktifitas terdahulunya dan lebih berkonsentrasi dengan kebutuhan untuk istirahat dan
waktu untuk sendiri.
4. Mood Swings (Perasaan Buaian)
Selama kehamilan, wanita memiliki karakteristik ingin dibuai, dengan suka cita.
Pasangan harus mengetahui bahwa ini merupakan karakteristik perilaku kehamilan,
hal itu menjadi mudah baginya untuk lebih efektif disamping itu akan menjadi sumber
stress selama kehamilan.
5. change in body image (perubahan gambaran tubuh)
6. Kehamilan menimbulkan perubahan tubuh wanita periode waktu yang singkat.
Wanita menyadari bahwa mereka memerlukan lebih banyak ruang sebagai kemajuan
kehamilan.
g. Sesak nafas
Pada kehamilan 33-36 banyak ibu hamil akan merasa susah bernafas hal ini karena
tekanan bayi yang berada dibawa diafragma menekan paru ibu.
h. Kontraksi perut
i. Braxton-Hicks kontraksi atau kontraksi palsu. Kontraksi berupa rasa sakit yang
ringan, tidak teratur, dan hilang bila anda duduk atau istirahat.
j. Keluar cairan vagina
Peningkatan cairan vagina selama kehamilan adalah normal. Cairan biasanya jernih,
pada awal kehamilan biasanya agak kental dan mendekati persalinan lebih cair.
F. Tanda-tanda Bahaya Trimester 3
Kehamilan Trimester 3 adalah kehamilan pada usia 29-42 minggu atau 7-10 bulan. Pada
umumnya 80-90% kehamilan berlangsung normal dan hanya 10-12% kehamilan yang
disertai dengan penyulit atau berkembang menjadi kehamilan patologis (Prawirohardjo,
2011). Berikut adalah tanda-tanda bahaya kehamilan Trimester 3:
1) Perdarahan Antepartum
Perdarahan antepartum dapat berasal dari kelainan plasenta yaitu plasenta previa
dan solusio plasenta. Plasenta previa adalah keadaan dimana plasenta berimplantasi
pada tempat abnormal, yaitu pada segmen bawah rahim sehingga menutupi
sebagian atau seluruh permukaan jalan lahir. Solusio plasenta adalah suatu keadaan
dimana plasenta yang letaknya normal terlepas dari perlekatannya sebelum janin
lahir. Pada Kehamilan usia lanjut, perdarahan yang tidak normal adalah merah,
banyak dan kadang-kadang tidak selalu disertai dengan rasa nyeri.
2) Sakit Kepala yang Berat
Sakit kepala bisa terjadi selama kehamilan, dan seringkali merupakan
ketidaknyamanan yang normal dalam kehamilan. Sakit kepala yang serius adalah
sakit kepala yang hebat yang menetap dan tidak hilang setelah beristirahat. Kadang-
kadang dengan sakit kepala yang hebat tersebut ibu mungkin merasa
penglihatannya kabur atau berbayang. Sakit kepala yang hebat dalam kehamilan
adalah gejala dari pre-eklampsi.
3) Pengelihatan kabur
Masalah visual yang mengindikasikan keadaan yang mengancam jiwa ibu adalah
perubahan visual mendadak, misalnya pandangan kabur atau berbayang. Perubahan
penglihatan ini mungkin disertai dengan sakit kepala yang hebat.
4) Bengkak di Wajah dan Jari-jari Tangan
Bengkak bisa menunjukan adanya masalah serius jika muncul pada muka dan
tangan, tidak hilang setelah beristirahat dan disertai dengan keluhan fisik yang lain.
Hal ini dapat pertanda anemia, gagal jantung atau pre-eklampsia.
5) Keluar cairan pervagina
Keluarnya cairan berupa air-air dari vagina pada Trimester 3. Ibu harus dapat
membedakan antara urine dengan air ketuban. Jika keluarnya cairan ibu tidak
terasa, berbau amis dan berwarna putih keruh,berarti yang keluar adalah air
ketuban. Jika kehamilan belum cukup bulan,hati-hati akan adanya persalinan
preterm (< 37 minggu) dan komplikasi infeksi intrapartum.
6) Gerakan janin tidak terasa
Normalnya ibu mulai merasakan gerakan janinnya selama bulan ke-5 atau ke-6,
beberapa ibu dapat merasakan gerakan bayinya lebih awal. Jika bayi tidur gerakan
bayi akan melemah. Gerakan bayi akan lebih mudah terasa jika ibu berbaring untuk
beristirahat dan jika ibu makan dan minum dengan baik. Bayi harus bergerak 3x
dalam 1 jam atau minimal 10x dalam 24 jam.Jika kurang dari itu,maka waspada
akan adanya gangguan janin dalam rahim, misalnya asfiksia janin sampai kematian
janin.
7) Nyeri perut yang hebat
Nyeri perut yang hebat bisa berarti apendiksitis, kehamilan etopik, aborsi, penyakit
radang pelviks, persalinan preterm, gastritis, penyakit kantong empedu, iritasi
uterus, abrupsi placenta, infeksi saluran kemih atau infeksi lainnya.
Pemberian zat besi dimulai setelah rasa mual dan muntah hilang, satu tablet
sehari selama minimal 90 hari. Tiap tablet mengandung FeSO4 320 mg (zat
besi 60 mg) dan asam folat 500 mg. Bila ibu merasa mual, konstipasi atau diare
akibat tablet zat besi, dianjurkan untuk meminumnya setelah makan.
Sebaiknya, tablet zat besi dimakan bersama buah-buahan yang mengandung
vitamin C, karena untuk menambah penyerapan. Jangan meminum susu, teh
atau kopi, karena akan menghambat penyerapan.
Tablet zat besi dapat diminum separuh pada pagi hari dan separuh lagi pada
malam hari, untuk mengurangi efek samping. Bahan makanan yang
mengandung zat besi yaitu bersumber dari hewani seperti telur, hati, ginjal, dan
daging atau yang bersumber dari nabati seperti kacang-kacangan dan sayuran
hijau.
4) Air
Air diperlukan tetapi sering dilupan pada saat pengkajian. Air berfungsi
membantu sistem pencernaan makanan dan proses transportasi. Selama hamil
terjadi nutrisi dan cairan pada membran sel. Air menjaga keseimbangan sel,
darah, getah bening, dan cairan tubuh lainya. Air juga menjaga keseimbangan
suhu tubuh, karena itu dianajurkan minum 6-8 gelas (1500-2000 ml) air, susu,
dan jus tiap 24 jam.
5) Imunisasi
Tanyakan apakah ibu hamil pernah mendapat suntikan tetanus toksoid (TT).
Bila sudah, tanyakan kapan diperolehnya. Ibu hamil yang belum pernah
mendapat TT, pada kehamilan sebelumnya atau pada waktu akan menjadi
pengantin, maka perlu mendapat dua kali suntikan TT dengan jarak minimal
satu bulan. TT yang pertama diberikan pada kunjungan antenatal yang
pertama. Bila sudah pernah, maka cukup diberika sekali selama kehamilan.
Suntikan TT melindungi ibu dan bayinya dari tetanus neonatorum.
6) Senam Hamil
Senam hamil bukan merupakan keharusan, Namun dengan melakukan senam
hamil akan banyak memberi manfaat dalam membantu kelancaran proses
persalinan antara lain dapat melatih pernafasan dan relaksasi, menguatkan otot-
otot panggul dan perut, serta melatih cara mengejan yang benar. Kesiapan ini
merupakan bekal penting bagi calon ibu saat persalinan. Tujuan senam hamil
yaitu memberi dorongan serta melatih jasmani dan rohani dari ibu secara
bertahap agar ibu dapat menghadapi persalinan dengan tenang, sehingga proses
persalinan dapat berjalan lancar dan mudah. Adapun manfaat senam hamil
secara teratur yaitu:
a. Memperbaiki sirkulasi darah,
b. Mengurangi pembengkakan,
c. Memperbaiki keseimbangan otot,
d. Mengurangi resiko gangguan gastrointestinal termasuk sembelit,
e. Menguatkan otot perut,
f. Mempercepat proses penyembuhan setelah melahirkan.
Kasus :
Ny.n 26 tahun dengan G1 P0 A0 dibawa ke Rs 30 juni 2020 pukul 06.25 wib
dengan gestasi kehamilan 35 minggu, Saat pengkajian didapatkan keluhan utama pada
Ny. n adalah pasien mengatakan tidak nyaman karna bayi sering menendang
nendang,apalagi saat aktifitas, menyapu dan cuci piring menurut keluarga, klien
meringis disaat akan tertidur klien merasa sulit untuk tidur, tidak puas tidur, sering
terjaga, Merasa bingung, khawartir akan kehamilannya, serta sulit berkonsentrasi dari
hasil pemeriksaan klien gelisah, tampak tegang, pemeriksaan TD : 130/80 mmHg - N
: 100 x/ menit - RR : 25 x/ menit - Suhu : 37,2 º C dengan tingkat nyeri : 2
1. Pengkajian keperawatan
a. Data Demografi
1) Nama klien : Ny.n
2) Umur klien : 26 th
3) Jenis kelamin : Perempuan
4) Alamat : Gang mawar, Sudimara Jaya, Tanggerang Banten
5) Status perkawinan : Menikah
6) Agama : Islam
7) Suku : Sunda
8) Pendidikan : S2
9) Pekerjaan : Dosen
10) Nama suami : Tn.m
11) Umur suami : 27 Th
12) Tanggal periksa : 30 juni 2020
13) Tanggal pengkajian : 30 juni 2020
b. Keluhan Utama Saat Ini
pasien mengatakan tidak nyaman karna bayi sering menendang nendang,apalagi
saat aktifitas, menyapu dan cuci piring menurut keluarga, klien meringis
c. Riwayat Penyakit Keluarga
-
d. Riwayat Obstetri
1) Menstruasi
a) Menarche : -
b) Siklus menstruasi : -
c) G1 P0 A0 : -
d) HPHT : -
e) HPL : -
f) Usia kehamilan : 35 minggu
e. Keluhan yang muncul selama kehamilan ini
1) Trimester 1 :
2) Trimester 2 :
3) Trimester 3 :
pasien mengatakan tidak nyaman karna bayi sering menendang
nendang,apalagi saat aktifitas, menyapu dan cuci piring menurut keluarga,
klien meringis disaat akan tertidur klien merasa sulit untuk tidur, tidak
puas tidur, sering terjaga, Merasa bingung, khawartir akan kehamilannya,
serta sulit berkonsentrasi
f. Kebiasaan yang Merugikan
g. Imunisasi : vaksin tetanus toxoid (TT)
h. Kebutuhan Dasar
2. Pola Elimensai
Klien mengatakan BAB 3x Klien BAB selama 24 jam
BAB sehari,dengan konsistensi 3x ,dengan konsistensi feses
feses padat. padat.
Klien mengatakan BAK 6x
Klien BAK 6x dalam sehari
dalam sehari (1500 cc)
BAK (1500 cc) dengan urin
dengan urin berwarna
berwarna jernih.
jernih.
Klien melakukan aktivitas Klien menghabiskan waktunya
Aktifitas Fisik seperti menyapu ruangan dengan berbaring diatas bed
dan cuci piring dan merasa cemas
3. Istirahat sdan Tidur
4. Personal Higien
Klien mengatakan mandi
Mandi Klien mandi 2x sehari.
sehari 2x.
Keramas Klien mengatakan keramas Klien kramas sehari 2x sehari
2x dalam 1 minggu.
Klien mengatakan gosok
Gsok gigi Klien gosok gigi 2 x sehari.
gigi 2x sehari.
Klien mengatakan ganti
Ganti pakaian Klien ganti pakaian 2x sehari.
pakaian 2x sehari.
4. Keluarga Berencana
1) Tanda-tanda vital
a. Tekanan darah : 130/80 mmHg
b. Nadi : 100x/ menit
c. Suhu : 37,2 º C
d. Frekuensi Nafas : 25 x/ menit
2) Status gizi
a. Berat badan : 66,7 kg
b. Tinggi badan : 158 cm
3) Kulit, rambut, dan kuku
a. Inspeksi kulit : Lembab, sawo matang
b. Inspeksi kuku dan rambut : kuku pendek, bersih dan rambut hitam
pendek bergelombang
6) Jantung
a. Inspeksi: Iktus kordis tidak tampak, jantung tidak membesar, tidak
tampak pelebaran vena jantung.
b. Palpasi: Tidak ada nyeri tekan, tidak terdapat pembesaran, iktus kordis
teraba dengan pulsasi baik.
c. Perkusi: Dullnes pada area jantung, batas-batas jantung normal.
d. Auskultasi: S1 dan S2 murni, tidak teredengar bising jantung.
7) Abdomen
a. Inspeksi: tampak striae gravidarum pada tengah abdomen, membesar,
bentuk bulat, tidak tampak pelebaran vena abdomen, umbilikus bersih
tidak terdapat discharge.
b. Palpasi
Data fokus :
Data mayor
Subjektif
1. Klien mengatakan tidak nyaman karna bayi sering menendang
nendang
2. Mengeluh sulit tidur
3. Mengeluh tidak puas tidur
4. Mengeluh sering terjaga
5. Merasa bingung
6. Merasa khawartir akan kehamilannya
7. Sulit berkonsentrasi
Objektif
1. Gelisah
2. Meringis
3. Tampak tegang
4. TD : 130/80 mmHg
5. N : 100 x/ menit
6. RR : 25 x/ menit
7. Suhu : 37,2 º C ,
8. Tingkat nyeri : 2
2. Diagnosa keperawatan
Analisia Data
Data objektif
1. Gelisah
2. Tampak tegang
3. TD : 130/80
mmHg
4. N : 100 x/ menit
5. RR : 25 x/
menit
6. Suhu : 37,2 º C
Daftar Diagnosa keperawatn
3. Perencanaan keperawatan
Intervensi/Rencana
Luaran / Tujuan dan
No Diagnosa Keperawatan Tindakan
Kriteria hasil
Keperawatan
1. Gangguan rasa nyaman Setelah dilakukan tindakan Manajemen
berhubungan dengan nyeri selama 3 jam, maka Status Nyeri
ditandai dengan kenyamanan meningkat 1. Observasi
dengan kriteria hasil : Identifikasi lokasi,
1. Klien mengatakan tidak
karakteristik,
nyaman karna bayi 1) Keluhan tidak nyaman
durasi, fekuensi,
sering menendang menurun
kualitas, intensitas
nendang 2) Gelisah menurun
nyeri
2. Gelisah 3) Merintih menurun
Identifikasi sekala
3. Tampak 4) Sekala nyeri menurun
nyeri
merintih/meringis
4. Sekala nyeri : 2 Identifikasi respon
nyeri dan non
verbal
Identifikasi faktor
memperberat dan
memperingan
nyeri
Identifikasi
pengetahuan dan
keyakinan tentang
nyeri
Identifikasi
pengaruh budaya
terhadap respon
nyeri
Identifikasi
pengaruh nyeri
pada kualitas
hidup
Monitor
keberhasiln terapi
komplementer
yang sudah di
berikan
Monitor efek
samping
penggunaan
analgestik
2. Terapeutik
Berikan teknik
non farmakologis
untuk mengurangi
rasa nyeri ( mis,
TENS, hipnosis.
Akupresur, terapi
musik,
biofeedback,
terapi pijat,
aromaterapi,
teknik imajinasi
terbimbing,
kompres
hangat/dingin,
terapi bermain)
Kontrol
lingkungan yang
memperberat rasa
nyeri (mis, suhu,
ruangan,
pencahayaan,
kebisingan)
Fasilitasi istirahat
dan tidur
Pertimbangkan
jenis dan sumber
nyeri dalam
pemilihan strategi
meredaka nyeri
3. Edukasi
Jelaskan
penyebab, periode,
dan pemicu nyeri
Jelaskan strategi
meredakan nyeri
Anjurkan
memonitor nyeri
sendiri
Anjurkan
menggunakan
analgesik secara
tepat
Ajarkan teknik
non farmakologi
untuk mengurangi
rasa nyeri
4. Kolaborasi
Kolaborasi
pemberian
analgestik, jika
perlu
2. Gangguan pola tidur Setelah dilakukan tindakan Dukungan tidur
berhubungan dengan selama 3 jam, maka Pola
1. Observasi:
kehamilan ditandai dengan Tidur Meningkat dengan
Identifikasi pola
kriteria hasil
1. Mengeluh sulit tidur aktivitas dan
2. Mengeluh tidak puas 1. Keluhan sulit tidur tidur
tidur menurun Identifikasi
3. Mengeluh sering terjaga 2. Keluhan tidak puas faktor
4. Mengeluh istirahat tidak tidur menurun pengganggu tidur
cukup 3. Keluhan sering terjaga (fisik
menurun dikarenakan
4. Keluhan istirahat tidak pasca operasi)
cukup menurun Identifikasi
makanan dan
minuman yang
mengganggu
tidur (mis, kopi
teh alqohol dll)
Identifikasi obat
tidur yang
dikonsumsi
2. Terapeutik:
Modifikasi
lingkungan
( mis,
pencahayaan,
kebisingan,
suhu dll)
Batasi waktu
tidur siang, jika
perlu
Fasilitasi
menghilangkan
stres sebelum
tidur
Menetapkan
jadwal tidur
rutin
( jadwalkan jam
tidur dari jam
20.00 - 04.00)
Melakukan
prosedur untuk
meningkatkan
kenyamanan
(dengan
pengaturan
posisi tidur)
Sesuaikan
jadwal
pemberian
obatdan/atau
tidak untuk
menunjang
siklus tidyr
tejaga
3. Edukasi:
Jelasnkan
pentingnya
tidur cukup
selama sakit
Anjurkan
menepati
kebiasaan tidur
Anjurakn
menghindari
makanan/minu
man yang
mengganggu
tidur
Anjurkan
penggunaan
obat tidur yang
tidak
mengandung
supresor
terhadap tidur
REM
Ajarkan faktor
faktor yang
berkontribusi
terhadap
gangguan pola
tidur (mis,
psikologi gaya
hidup dll)
Ajarkan
relaksasi otot
autogenetik
atau cata
nonfarmakologi
lainnya.
3. Ansietas berhubungan Setelah dilakukan tindakan Reduksi Ansietas
dengan kurangnya selama 3 jam, maka
1. Obsrvasi
kemampuan tentang Tingkat ansietas menurun
Identifikasi saat
kehamilan ditandai dengan : dengan kriteria hasil:
tingkat ansietas
1. Merasa bingung 1) Verbalisasi (mis, kondisi,
2. Merasa khawartir akan kebingungan menurun waktu, stresor)
kehamilannya 2) Verbalisasi khawatir Identifikasi
3. Sulit berkonsentrasi akibat kondisi yang kemampuan
4. Gelisah dihadapi menurun mengambil
5. Tampak tegang 3) Konsentrasi membaik keputusan
6. TD : 130/80 mmHg 4) Prilaku gelisah Monitor tanda
7. N : 100 x/ menit menurun tanda ansietas
8. RR : 25 x/ menit 5) Prilaku tegang (verbal dan non
9. Suhu : 37,2 º C menurun verbal)
6) Tekanan darah 2. Terapeutik
membaik Ciptakan suasana
7) Frekuensi nadi terapeutik untuk
membaik menumbuhkan
8) Frekuensi pernafasan kepercayaan
membaik Temani pasien
untuk
mengurangi
kecemasan, jika
memungkinkan
Pahami situasi
yang membuat
ansietas
Dengarkan
dengan penuh
perhatian
Gunakan
pendekatan yang
tenang dan
meyakinkan
Tempatkan
barang pribadi
yang
memberikan
kenyamanan
Motivasi
mengidentifikasi
situasi yang
memicu
kecemasan
Diskusi
perencanaan
realistis tentang
peristiwa yang
akan datang
3. Edukasi
Jelasakn
prosedur,
termasuk sensai
yang dialami
Informasikan
secara faktual
mengenai,
diagnosisi,
pengobatan dan
prognesisi
Anjurkan
keluarga untuk
tetep bersama
pasien, jika perlu
Anjurakan untuk
melakukan
kegiatan yang
tidak kompetitif,
sesui kebutuhan
Latih kegiatan
pengalih untuk
mengurangi
ketengan
Latih
penggunaan
mekanisme
pertahanan diri
yang tepat
Latih teknik
relaksasi
4. Kolaborasi
Kolaborasi
pemberianobat
antiansietas, jika
perlu
Hari/tangga
No Diagnosa l Implementasi Evaluasi Paraf
Dan waktu
1. Gangguan Kamis, 30 Mengidentifikasi S:
rasa Juni 2020 lokasi, karakteristik,
klien
nyaman Pukul 08.00 durasi, fekuensi,
mengatakan
wib. kualitas, intensitas
nyaman saat
nyeri, sekala nyeri,
mengatur
respon nyeri dan non
posisi tubuh
verbal, faktor
memperberat dan
memperingan nyeri, O:
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Suatu proses kehamilan akan terjadi bila empat aspek penting terpenuhi, yaitu:
adanya ovum, spermatozoa, terjadinya konsepsi dan nidasi. Serta ada tahapan-tahapan
dalam kehamilan itu sendiri, di antaranya trimester tiga. Trimester tiga merupakan
periode kehamilan dari bulan ketujuh sampai sembilan bulan (28-40 minggu).
Pada kehamilan terdapat perubahan pada seluruh tubuh wanita, khususnya pada
alat genitalia eksterna dan interna dan pada payudara (mammae). Perubahan itu akan
terjadi secara perlahan-lahan sesuai dengan umur kandungan.
B. SARAN
Apabila seorang klien mengalami kehamilan, klien harus bisa mengontrol hal-hal
yang dapat mempengaruhi kehamilan itu sendri, diantaranya pola makan, aktifitas,
pola tidur serta jangan sering mengalami suatu stress yang bisa mengakibatkan
terganggunya janin dll
DAFTAR PUSTAKA
DEPKES RI. 1993. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Dalam Konteks Keluarga. Jakarta:
Bhakti husada
Dickason, Elizabeth J. 1997. Maternal-Infant Nursing Care. St. Louis, Missouri: Mosby
Doengoes. E, Marylinn. 2001. Rencana Perawatan Maternal Bayi. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran: EGC
Farrer, Helen. 2001. Perawatan Maternitas. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran: EGC
Manuaba, Ida Bagus Gde. 1999. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta: Arcan
Olds, Sally B. 1995. Maternal-Newborn Nursing. California: Prentice Hall
Prawiroharjo, Sarwono. 2001. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal Dan
Neonatal. Jakarta: yayasan Bina Pustaka
Prawiroharjo, Sarwono. 2002. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal Dan
Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka.
Prawiroharjo, Sarwono. 2005. Ilmu Kebidanan. Jakarta: yayasan Bina Pustaka
Reeder, Sharon J. 1992. Maternity Nursing: Family, Newborn, And Women’s Health Care.
USA: Lipponcott Company
Diposkan oleh Mayah di 21.44