Anda di halaman 1dari 40

MAKALAH KEPERAWATAN

MATERNITAS

Asuhan Keperawatan Ibu Hamil Trimester III

Dosen Pengampu:

Ns. Titi Astuti.,M.Kep.Sp.Mat

Disusun Oleh Kelompok 3:

1. Deni Putra 2014401008


2. Dhea Rosalinda 2014401010

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN TANJUGKARANG

PRODI DIPLOMA TIGA KEPERAWATAN TANJUNGKARANG

TAHUN 2021/2022
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
rahmat dan hidayahNya kami penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ Asuhan
Keperawatan Pada Ibu Hamil Trimester III ”.

Dalam penyusunan makalah ini kami sebagai penulis banyak mengalami hambatan
dan kesulitan, tapi berkat bimbingan dari semua pihak maka makalah ini dapat terselesaikan.

Kami sebagai Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak
kekurangan dan jauh dari sempurna, untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun. Akhir kata kami mengucapkan terima kasih dan berharap makalah ini
bermanfaat bagi pembaca, guna menambah wawasan dalam asuhan keperawatan pada pasien.

Bandar Lampung, 26 Juli 2021

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR....................................................................................ii

DAFTAR ISI...................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.......................................................................................1


1.2 Rumusan Masalh....................................................................................2
1.3 Tujuan Pembelajaran..............................................................................2

BAB II TINJAUAN TEORI

A. Konsep Ibu Hamil Trimester 3.............................................................3


B. Pertumbuhan dan Perkembangan Janin Pada Trimester ke 3...............3
C. Tanda Subjektif dan Objektif Kehamilan Trimester ke 3.....................4
D. Perubahan Psikologis Ibu Pada Trimester 3.........................................5
E. Tanda-tanda Bahaya Trimester 3..........................................................6
F. Masalah / Ketidaknyamanan Pada Trimester 3....................................8
G. Kebutuhan Ibu Hamil Trimester 3........................................................9
H. Studi kasus dan Asuhan Keperawatan..................................................11
a. Pengkajian keperawatan pada ibu hamil trimester 3 .....................11
b. Diagnosa keperawatan pada ibu hamil trimester 3 ........................12
c. Intervensi keperawatan pada ibu hamil trimester 3 .......................12
d. Implementasi keperawatan pada ibu hamil trimester 3 ………..…12
e. Evaluasi keperawatan pada ibu hamil trimester 3..........................12

BAB III Penutup


A. Kesimpulan ...................................................................................35
B. Saran......................................................................................................35

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………36
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kehamilan adalah hasil dari pertemuan sperma dan sel telur. Dalam prosesnya,
perjalanan sperma untuk menemui sel telur (ovum) betul-betul penuh perjuangan
(Mirza, 2008). Kehamilan dibagi menjadi tiga trimester yaitu trimester yang pertama
dimulai dari konsepsi sampai dengan 3 bulan, trimester kedua dimulai dari bulan
keempat sampai dengan 6 bulan, trimester ketiga dimulai dari bulan ketujuh sampai
dengan 9 bulan. Pada trimester I, biasanya seorang ibu mengalami peningkatan
frekwensi berkemih, morning sickness, kelelahan, dan keletihan. Ketika usia
kehamilan memasuki usia kehamilan di trimester II, hal seperti yang dialami pada
semester I akan berhenti dan ibu hamil akan mulai tenang karena ibu hamil telah
terbiasa mengalami hal tersebut. Pada trimester III ibu hamil akan mulai mengalami
kecemasan karena pada periode ini ibu hamil akan memasuki proses menjelang
persalinan.

Trimester III merupakan waktu untuk menyiapkan kelahiran dan kedudukan


sebagai orangtua seperti terpusatnya perhatian pada kehadiran bayi, sehingga disebut
sebagai periode penantian. Sejumlah ketakutan terlihat selama trimester ketiga.
Wanita mungkin khawatir terhadap hidupnya dan bayinya, dia tidak akan tahu kapan
dia melahirkan. Ibu mulai merasa takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang akan
timbul pada waktu melahirkan. Ketidaknyamanan pada trimester ini meningkat, ibu
merasa dirinya aneh dan jelek, menjadi lebih ketergantungan, malas dan mudah
tersinggung serta merasa menyulitkan. Ketidaknyamanan fisik dan psikologis yang
sering muncul dalam pada trimester III ini adalah Ansietas(kecemasan), nyeri akut,
dan insomnia.

Peran perawat dengan memberikan asuhan keperawatan pada ibu hamil trimester
III adalah untuk meningkatkan pengetahuan klien tentang penatalaksaan yang
diberikan sehingga klien diharapkan dapat mematuhi terapi yang diberikan.
B. Rumusan Masalah

1. Bagimana Konsep Ibu Hamil Trimester 3 ?


2. Bagaimana Pertumbuhan dan Perkembangan Janin Pada Trimester ke 3 ?
3. Bagaimana Tanda Subjektif dan Objektif Kehamilan Trimester ke 3 ?
4. Bagaimana Perubahan Psikologis Ibu Pada Trimester 3 ?
5. Bagaimana Tanda-tanda Bahaya Trimester 3 ?
6. Bagaimna Masalah Ketidaknyamanan Pada Trimester 3 ?
7. Bagaimana Kebutuhan Ibu Hamil Trimester 3 ?
8. Bagaimna Studi kasus dan Asuhan Keperawatan ?
1) Bagaimana Mengidentifikasi pengkajian keperawatan pada ibu hamil trimester
3?
2) Bagaimanan Mengidentifikasi diagnosa keperawatan pada ibu hamil trimester
3?
3) Bagaimana Mengidentifikasi intervensi keperawatan pada ibu hamil trimester 3 ?
4) Bagaimana Mengidentifikasi Implementasi keperawatan pada ibu hamil
trimester 3 ?
5) Bagaimna Mengidentifikasi evaluasi keperawatan pada ibu hamil trimester 3

C. Tujuan

1. Mengetahui Konsep Ibu Hamil Trimester 3


2. Mengetahui Pertumbuhan dan Perkembangan Janin Pada Trimester ke 3
3. Mengetahui Tanda Subjektif dan Objektif Kehamilan Trimester ke 3
4. Mengetahui Perubahan Psikologis Ibu Pada Trimester 3
5. Mengetahui Tanda-tanda Bahaya Trimester 3
6. Mengetahui Masalah Ketidaknyamanan Pada Trimester 3
7. Mengetahui Kebutuhan Ibu Hamil Trimester 3
8. Mengetahui Studi kasus dan Asuhan Keperawatan
1) Mengidentifikasi pengkajian keperawatan pada ibu hamil trimester 3
2) Mengidentifikasi diagnosa keperawatan pada ibu hamil trimester 3
3) Mengidentifikasi intervensi keperawatan pada ibu hamil trimester 3
4) Mengidentifikasi Implementasi keperawatan pada ibu hamil trimester 3
5) Mengidentifikasi evaluasi keperawatan pada ibu hamil trimester 3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Konsep Ibu Hamil Trimester 3

1. Pengertian
Kehamilan trimester tiga merupakan kehamilan dengan usia 28-40 minggu dimana
merupakan waktu mempersiapkan kelahiran dan kedudukan sebagai orang tua, seperti
terpusatnya perhatian pada kehadiran bayi, sehingga disebut juga sebagai periode
penantian (Bobak 2005).

Kehamilan trimester III merupakan periode kehamilan dari bulan ketujuh sampai
Sembilan bulan (28-40 minggu) (Farrer, 1999).

B. Pertumbuhan dan Perkembangan Janin Pada Trimester ke 3

Pertumbuhan dan perkembangan janin pada trimester ke III yaitu :


1) Minggu 17 – 23
a. Janin tumbuh lambat
b. Tungkai bawah terbentuk sempurna
c. Tubuh janin tertutup lanugo
d. Verniks caseosa menutupi tubuh untuk melindungi kulit dan cairan amnion
e. Pergerakan janin mulai terasa pertama kali sekitar 20 minggu
f. Bunyi jantung janin mulai terasa pertama kali dengan dopler/ pemantauan.
Lemak-lemak coklat dibentuk
2. Minggu 24 – 27
a. Kulit tumbuh pesat dan terlihat merah dan keriput
b. Mata terbuka, bulu mata, dan kelopak mata terbentuk
c. Janin dapat hidup pada usia 27 minggu
3. Minggu 28 – 31
a. Lemak sub kutan disimpan
b. Jaka janin lahir saat ini dengan paru-paru imatur, respiratory distress syndroma
(rsd) dapat terjadi
4. Minggu 32 – 36
a. Berat janin menetap
b. Lanugo menghilang tetapi masih ada bekasnya di kepala
c. Kuku jari tumbuh
d. Janin mempunyai kemampuan yang cukup baik jika lahir dalam minggu-minggu
ini.
5. Minggu 37 – 40
a. lemak sub kutan tetap dibentuk dan disekeliling janin menjadi menggumpal
b. kuku jari tangan dan kaki terbebtuk sempurna dan melampaui ujung jari tangan
dan kaki
c. tengkorak berkembang sempurna dan lebih besar dari bagian tubuh

C. Tanda Subjektif dan Objektif Kehamilan Trimester ke

1) Tanda Subjektif
1. 29-33 minggu

 Fatigue
 Ansietas tentang masa depan
 Mimpi buruk
 Penurunan keinginan seksual karena ketidaknyamanan fisik

2. 34-38 minggu
 Sakit punggung, perubahan gaya berjalan
 Ketidaksabaran untuk mengakhiri kehamilan
 Perasaan buaian tentang masa depan yang ambivalen

3. Sebelum kelahiran
 Lightening atau tanda dini dimulainya persalinan
 Sakit perut bagian bawah
2) Tanda Objektif
4. 29-33 minggu
 Rasa panas dalam perut disebabkan tekanan uterus, mild hiatus hernia dan
muntahan asam perut ke dalam esophagus
 Kontaraksi braxton-hick
 Fundus terletak diantara umbilikus dan xipoid

5. 34-38 minggu
 Heartburn (pirosis, nyeri dada)
 Konstipasi
 Vena varikosa (varicose veins)
 Vena varikosa (varicose veins)
 Edema kaki
 Haemoroid (wasir)

6. Sebelum kelahiran
 Fundus ada di bawah diafragma sampai kepala janin masuk kedalam rongga
panggul, kemudian perut kelihatan maju ke depan.
D. Perubahan Psikologis Ibu Pada Trimester3

1. Ambivalence
Pada awalnya, terjadi rencana kehamilan, dimana ada element yang mengejutkan
bahwa konsepsi telah terjadi. Ambivalence ini berhubungan dengan pemilihan waktu
yang “salah”, kekhawatiran tentang modifikasi kebutuhan hubungan yang ada atau
rencana karier ; ketakutan tentang peran baru; dan ketakutan tentang kehamilan,
persalinan dan kelahiran.
2. Acceptance (penerimaan)
Penerimaan kehamilan dipengaruhi oleh banyak faktor. Rendahnya penerimaan
cenderung dihubungkan dengan tidak direncanakanya kehamilan dan bukti ketakutan
dan konflik. Pada trimester tiga menggabungkan perasaan bangga dengan takut
mengenai kelahiran anak. Pada periode ini, khususnya hak istimewa kehamilan lebih
berarti.
3. Introversion
Introvert atau memikirkan dirinya sendiri dari pada orang lain merupakan peristiwa
yang biasa dalam kehamilan. Wanita mungkin menjadi kurang tertarik dengan
aktifitas terdahulunya dan lebih berkonsentrasi dengan kebutuhan untuk istirahat dan
waktu untuk sendiri.
4. Mood Swings (Perasaan Buaian)
Selama kehamilan, wanita memiliki karakteristik ingin dibuai, dengan suka cita.
Pasangan harus mengetahui bahwa ini merupakan karakteristik perilaku kehamilan,
hal itu menjadi mudah baginya untuk lebih efektif disamping itu akan menjadi sumber
stress selama kehamilan.
5. change in body image (perubahan gambaran tubuh)
6. Kehamilan menimbulkan perubahan tubuh wanita periode waktu yang singkat.
Wanita menyadari bahwa mereka memerlukan lebih banyak ruang sebagai kemajuan
kehamilan.

Reaksi ibu/ istri pada kehamilan trimester 3


 Lebih cemas akan kecanggungan fisik
 Ketidaknyamanan
 Persiapan persalinan
 Sering mimpi kelainan letak, tidak dapat lahir, takut cacat.
 Pada akhir kehamilan terangsang secara tiba-tiba.
E. Masalah / Ketidaknyamanan Pada Trimester 3
Ketidaknyamanan kehamilan Trimester 3 adalah keadaan tidak nyaman yang dirasakan
oleh ibu hamil Trimester 3 yaitu dari mulai umur kehamilan 28 minggu sampai 40
minggu. Ketidaknyamanan kehamilan Trimester 3 meliputi:
a. Konstipasi atau Sembelit
Konstipasi atau Sembelit selama kehamilan terjadi karena Peningkatan hormone
progesterone yang menyebabkan relaksasi otot sehingga usus kurang efisien,
konstipasi juga dipengaruhi karena perubahan uterus yang semakin membesar,
sehingga uterus menekan daerah perut.
b. Edema atau pembengkakan
Kaki bengkak terjadi pada hamil trimester ketiga. Terdapat dua gangguan kaki
bengkak yaitu retensi (penahanan) air dan garam karena gestosis dan tertekannya
pembulu darah, karena bagian terendah bayi mulai masuk pintu atas panggul.
c. Insomnia
Pada trimester ketiga kehamilan, bayi sering menendang, sehingga ibu hamil akan
merasa kurang nyaman dan merasa sulit untuk tidur.
d. Nyeri punggung bawah (Nyeri Pinggang)
Nyeri punggung bawah (Nyeri pinggang) merupakan nyeri punggung yang terjadi
pada area lumbosakral. Nyeri punggung bawah biasanya akan meningkat
intensitasnya seiring pertambahan usia kehamilan karena nyeri ini merupakan
akibat pergeseran pusat gravitasi wanita tersebut dan postur tubuhnya.
e. Sering Buang Air Kecil
Pada bulan-bulan pertama kehamialn kandung kemih akan tertekan oleh uterus
yang mulai membesar sehingga menimbulkan sering berkemih. Keadaan ini akan
menghilang dengan makin tuanya kehamilan bila uterus keluar dari rongga panggul.
Pada akhir kehamilan, jika kepala janin sudah mulai turun ke pintu atas panggul,
keluhan itu akan Kembali.
f. Hemorrhoids
Secara khusus ketidaknyamanan ini terjadi pada trimester II dan III. Hal ini sering
terjadi karena konstipasi. Sama halnya dengan varises, pembuluh darah vena
didaerah anus juga membesar. Diperparah lagi akibat tekanan kepala terhadap vena
di rektum (bagian dalam anus). Konstipasi berkontribusi dalam menimbulkan
pecahnya hemorid sehingga menimbulkan perdarahan.

g. Sesak nafas
Pada kehamilan 33-36 banyak ibu hamil akan merasa susah bernafas hal ini karena
tekanan bayi yang berada dibawa diafragma menekan paru ibu.
h. Kontraksi perut
i. Braxton-Hicks kontraksi atau kontraksi palsu. Kontraksi berupa rasa sakit yang
ringan, tidak teratur, dan hilang bila anda duduk atau istirahat.
j. Keluar cairan vagina
Peningkatan cairan vagina selama kehamilan adalah normal. Cairan biasanya jernih,
pada awal kehamilan biasanya agak kental dan mendekati persalinan lebih cair.
F. Tanda-tanda Bahaya Trimester 3
Kehamilan Trimester 3 adalah kehamilan  pada usia 29-42 minggu atau 7-10 bulan. Pada
umumnya 80-90% kehamilan berlangsung normal dan hanya 10-12% kehamilan yang
disertai dengan penyulit atau berkembang menjadi kehamilan patologis (Prawirohardjo,
2011). Berikut adalah tanda-tanda bahaya kehamilan Trimester 3:

1) Perdarahan Antepartum
Perdarahan antepartum dapat berasal dari kelainan plasenta yaitu plasenta previa
dan solusio plasenta. Plasenta previa adalah keadaan dimana plasenta berimplantasi
pada tempat abnormal, yaitu pada segmen bawah rahim sehingga menutupi
sebagian atau seluruh permukaan jalan lahir. Solusio plasenta adalah suatu keadaan
dimana plasenta yang letaknya normal terlepas dari perlekatannya sebelum janin
lahir. Pada Kehamilan usia lanjut, perdarahan yang tidak normal adalah merah,
banyak dan kadang-kadang tidak selalu disertai dengan rasa nyeri.
2) Sakit Kepala yang Berat
Sakit kepala bisa terjadi selama kehamilan, dan seringkali merupakan
ketidaknyamanan yang normal dalam kehamilan. Sakit kepala yang serius adalah
sakit kepala yang hebat yang menetap dan tidak hilang setelah beristirahat. Kadang-
kadang dengan sakit kepala yang hebat tersebut ibu mungkin merasa
penglihatannya kabur atau berbayang. Sakit kepala yang hebat dalam kehamilan
adalah gejala dari pre-eklampsi.

3) Pengelihatan kabur
Masalah visual yang mengindikasikan keadaan yang mengancam jiwa ibu adalah
perubahan visual mendadak, misalnya pandangan kabur atau berbayang. Perubahan
penglihatan ini mungkin disertai dengan sakit kepala yang hebat.
4) Bengkak di Wajah dan Jari-jari Tangan
Bengkak bisa menunjukan adanya masalah serius jika muncul pada muka dan
tangan, tidak hilang setelah beristirahat dan disertai dengan keluhan fisik yang lain.
Hal ini dapat pertanda anemia, gagal jantung atau pre-eklampsia.
5) Keluar cairan pervagina
Keluarnya cairan berupa air-air dari vagina pada Trimester 3. Ibu harus dapat
membedakan antara urine dengan air ketuban. Jika keluarnya cairan ibu tidak
terasa, berbau amis dan berwarna putih keruh,berarti yang keluar adalah air
ketuban. Jika kehamilan belum cukup bulan,hati-hati akan adanya persalinan
preterm (< 37 minggu) dan komplikasi infeksi intrapartum.
6) Gerakan janin tidak terasa
Normalnya ibu mulai merasakan gerakan janinnya selama bulan ke-5 atau ke-6,
beberapa ibu dapat merasakan gerakan bayinya lebih awal. Jika bayi tidur gerakan
bayi akan melemah. Gerakan bayi akan lebih mudah terasa jika ibu berbaring untuk
beristirahat dan jika ibu makan dan minum dengan baik. Bayi harus bergerak 3x
dalam 1 jam atau minimal 10x dalam 24 jam.Jika kurang dari itu,maka waspada
akan adanya gangguan janin dalam rahim, misalnya asfiksia janin sampai kematian
janin.
7) Nyeri perut yang hebat
Nyeri perut yang hebat bisa berarti apendiksitis, kehamilan etopik, aborsi, penyakit
radang pelviks, persalinan preterm, gastritis, penyakit kantong empedu, iritasi
uterus, abrupsi placenta, infeksi saluran kemih atau infeksi lainnya.

G. Kebutuhan Ibu Hamil Trimester III


Selama kehamilan kebutuhan ibu meningkat seperti:
a. Kebutuhan nutrisi
1) Kalori
Berdasarkan angka kecukupan gizi yang dianjurkan oleh widya karya nasional
pangan dan gizi 1983, tambahan kalori untuk wanita hamil ± 285 kalori.
Kecukupan yang dianjurkan, sebanyak 40 kalori/kg/hari dalam distribusi yang
seimbang, yaitu protein ± 15%, lemak ± 30% dan karbohidrat ± 55%.
2) Protein
Tambahan protein untuk wanita hamil sebesar 9 gram. Kecukupan protein yang
dianjurkan untuk wanita indonesia umur 20-39 tahun dengan berat badan 47 kg
sebanyak 41 gram protein sehari atau sekitar 0,8 gram/kg/hari, sebagai protein
campuran.
3) Vitamin dan mineral
Vitamin A ditambah 50 mg/hari, itamin ditambah 0,2 mg/hari, riboflavin
ditambah 0,2 mg/hari, niacin ditambah 0,6 mg/hari, dan zat besi ditambah 2
mg/hari. Pada waktu hamil, keperluan akan zat besi sangat meningkat untuk
membentuk darah janin dan persediaan ibu masa latasi sampai enam bulan
sesudah melahirkan, karena air susu ibu tidak mengandung garam besi,
Persedian ibu sebagai cadangan untuk penggantian darah yang hilang pada
waktu persalinan (Salmah dkk, 2006).

Pemberian zat besi dimulai setelah rasa mual dan muntah hilang, satu tablet
sehari selama minimal 90 hari. Tiap tablet mengandung FeSO4 320 mg (zat
besi 60 mg) dan asam folat 500 mg. Bila ibu merasa mual, konstipasi atau diare
akibat tablet zat besi, dianjurkan untuk meminumnya setelah makan.
Sebaiknya, tablet zat besi dimakan bersama buah-buahan yang mengandung
vitamin C, karena untuk menambah penyerapan. Jangan meminum susu, teh
atau kopi, karena akan menghambat penyerapan.

Tablet zat besi dapat diminum separuh pada pagi hari dan separuh lagi pada
malam hari, untuk mengurangi efek samping. Bahan makanan yang
mengandung zat besi yaitu bersumber dari hewani seperti telur, hati, ginjal, dan
daging atau yang bersumber dari nabati seperti kacang-kacangan dan sayuran
hijau.
4) Air
Air diperlukan tetapi sering dilupan pada saat pengkajian. Air berfungsi
membantu sistem pencernaan makanan dan proses transportasi. Selama hamil
terjadi nutrisi dan cairan pada membran sel. Air menjaga keseimbangan sel,
darah, getah bening, dan cairan tubuh lainya. Air juga menjaga keseimbangan
suhu tubuh, karena itu dianajurkan minum 6-8 gelas (1500-2000 ml) air, susu,
dan jus tiap 24 jam.
5) Imunisasi
Tanyakan apakah ibu hamil pernah mendapat suntikan tetanus toksoid (TT).
Bila sudah, tanyakan kapan diperolehnya. Ibu hamil yang belum pernah
mendapat TT, pada kehamilan sebelumnya atau pada waktu akan menjadi
pengantin, maka perlu mendapat dua kali suntikan TT dengan jarak minimal
satu bulan. TT yang pertama diberikan pada kunjungan antenatal yang
pertama. Bila sudah pernah, maka cukup diberika sekali selama kehamilan.
Suntikan TT melindungi ibu dan bayinya dari tetanus neonatorum.
6) Senam Hamil
Senam hamil bukan merupakan keharusan, Namun dengan melakukan senam
hamil akan banyak memberi manfaat dalam membantu kelancaran proses
persalinan antara lain dapat melatih pernafasan dan relaksasi, menguatkan otot-
otot panggul dan perut, serta melatih cara mengejan yang benar. Kesiapan ini
merupakan bekal penting bagi calon ibu saat persalinan. Tujuan senam hamil
yaitu memberi dorongan serta melatih jasmani dan rohani dari ibu secara
bertahap agar ibu dapat menghadapi persalinan dengan tenang, sehingga proses
persalinan dapat berjalan lancar dan mudah. Adapun manfaat senam hamil
secara teratur yaitu:
a. Memperbaiki sirkulasi darah,
b. Mengurangi pembengkakan,
c. Memperbaiki keseimbangan otot,
d. Mengurangi resiko gangguan gastrointestinal termasuk sembelit,
e. Menguatkan otot perut,
f. Mempercepat proses penyembuhan setelah melahirkan.

H. Studi kasus dan Asuhan Keperawatan

Kasus :
Ny.n 26 tahun dengan G1 P0 A0 dibawa ke Rs 30 juni 2020 pukul 06.25 wib
dengan gestasi kehamilan 35 minggu, Saat pengkajian didapatkan keluhan utama pada
Ny. n adalah pasien mengatakan tidak nyaman karna bayi sering menendang
nendang,apalagi saat aktifitas, menyapu dan cuci piring menurut keluarga, klien
meringis disaat akan tertidur klien merasa sulit untuk tidur, tidak puas tidur, sering
terjaga, Merasa bingung, khawartir akan kehamilannya, serta sulit berkonsentrasi dari
hasil pemeriksaan klien gelisah, tampak tegang, pemeriksaan TD : 130/80 mmHg - N
: 100 x/ menit - RR : 25 x/ menit - Suhu : 37,2 º C dengan tingkat nyeri : 2

1. Pengkajian keperawatan
a. Data Demografi
1) Nama klien : Ny.n
2) Umur klien : 26 th
3) Jenis kelamin : Perempuan
4) Alamat : Gang mawar, Sudimara Jaya, Tanggerang Banten
5) Status perkawinan : Menikah
6) Agama : Islam
7) Suku : Sunda
8) Pendidikan : S2
9) Pekerjaan : Dosen
10) Nama suami : Tn.m
11) Umur suami : 27 Th
12) Tanggal periksa : 30 juni 2020
13) Tanggal pengkajian : 30 juni 2020
b. Keluhan Utama Saat Ini
pasien mengatakan tidak nyaman karna bayi sering menendang nendang,apalagi
saat aktifitas, menyapu dan cuci piring menurut keluarga, klien meringis
c. Riwayat Penyakit Keluarga
-
d. Riwayat Obstetri
1) Menstruasi
a) Menarche : -
b) Siklus menstruasi : -
c) G1 P0 A0 : -
d) HPHT : -
e) HPL : -
f) Usia kehamilan : 35 minggu
e. Keluhan yang muncul selama kehamilan ini
1) Trimester 1 :
2) Trimester 2 :
3) Trimester 3 :
pasien mengatakan tidak nyaman karna bayi sering menendang
nendang,apalagi saat aktifitas, menyapu dan cuci piring menurut keluarga,
klien meringis disaat akan tertidur klien merasa sulit untuk tidur, tidak
puas tidur, sering terjaga, Merasa bingung, khawartir akan kehamilannya,
serta sulit berkonsentrasi
f. Kebiasaan yang Merugikan
g. Imunisasi : vaksin tetanus toxoid (TT)
h. Kebutuhan Dasar

No Pola Aktivitas Saat sakit Sesudah sakit


1.
Klien mengatakan makan
Klien makan sehari 3x dengan
sehari 3x dengan 1 porsi 5-7
Makanan 1 porsi 5-7 sendok,dengan
sendok,dengan
nasi,sayur,dan lauk pauk.
nasi,sayur,dan lauk pauk.

Klien mengatakan minum


Minum Klien minum sehari 7-8 x gelas
sehari 7-8 x gelas berukuran
berukuran 250 cc (2000 cc).
250 cc (2000 cc).

2. Pola Elimensai
Klien mengatakan BAB 3x Klien BAB selama 24 jam
BAB sehari,dengan konsistensi 3x ,dengan konsistensi feses
feses padat. padat.
Klien mengatakan BAK 6x
Klien BAK 6x dalam sehari
dalam sehari (1500 cc)
BAK (1500 cc) dengan urin
dengan urin berwarna
berwarna jernih.
jernih.
Klien melakukan aktivitas Klien menghabiskan waktunya
Aktifitas Fisik seperti menyapu ruangan dengan berbaring diatas bed
dan cuci piring dan merasa cemas
3. Istirahat sdan Tidur

Klien mengatakan tidur 4-5


Klien tidur 8 jam dalam
jam dalam sehari,di tempat
Pola Tidur sehari,di bed beralaskan kasur
tidur beralaskan kasur
dengan bantal.
dengan bantal dan guling.

4. Personal Higien
Klien mengatakan mandi
Mandi Klien mandi 2x sehari.
sehari 2x.
Keramas Klien mengatakan keramas Klien kramas sehari 2x sehari
2x dalam 1 minggu.
Klien mengatakan gosok
Gsok gigi Klien gosok gigi 2 x sehari.
gigi 2x sehari.
Klien mengatakan ganti
Ganti pakaian Klien ganti pakaian 2x sehari.
pakaian 2x sehari.

1. Seksualitas : Aman dan normal


2. Persepsi dan kognitif

a. Status mental : cemas


b. Sensasi : khawatir
c. Pendengaran : dapat mendengar dengan jelas
d. Berbicara : berbicara dengan jelas
e. Penciuman : penciuman tajam
f. Perabaan : terasa
g. Kejang :-
h. Nyeri : meringis dengan sekala : 2

3. Persepsi konsep diri

a. Motivasi terhadap kehamilan : Keluarga


b. Efek kehamilan terhadap body image : bb meningkat
c. Orang yang paling dekat : Tn, m
d. Tujuan dari kehamilan : Punya anak

4. Keluarga Berencana

a. Riwayat Penggunaan Kontrasepsi : -


b. Rencana setelah persalinan : KB
5. Pemeriksaan Fisik

1) Tanda-tanda vital
a. Tekanan darah : 130/80 mmHg
b. Nadi : 100x/ menit
c. Suhu : 37,2 º C
d. Frekuensi Nafas : 25 x/ menit
2) Status gizi
a. Berat badan : 66,7 kg
b. Tinggi badan : 158 cm
3) Kulit, rambut, dan kuku
a. Inspeksi kulit : Lembab, sawo matang
b. Inspeksi kuku dan rambut : kuku pendek, bersih dan rambut hitam
pendek bergelombang

4) Kepala dan leher


a. Kepala : Bentuk Simetris, bulat lonjong
b. Mata : Tidak berkaca mata, tidak nampak keruh, tidak ada
sekret, conjuntiva tidak anemis
c. Telinga : Tidak kotor, tidak ada gangguan pendengaran, tdk ada
kelainan bentuk.
d. Leher : Bersih, tidak ada parut, tidak nampak
hyperpigmentasi, tidak ada pembesaran kelenjar tyroid.
e. Mulut : Mulut dan gigi bersih, tidak ada caries atau sariawan,
tdk berbau
f. Tenggorokan : tdk ada pembesaran tonsil.
g. Hidung : Hidung tidak ada kotoran atau polip

5) Thoraks dan paru-paru

a. Inspeksi: Bentuk simetris, tidak ada parut, payudara bulat kencang,


areola lebar berwarna coklat hiperpigmentasi, puting susu masuk ke
dalam dan lebar, aerola pendek dan warna hitam, tampak kotor oleh
sisa lemak dari cairan ASI yang sudah mulai keluar.
b. Palpasi: Tidak terdapat nyeri tekan, tidak teraba massa.
c. Perkusi: Resonan pada lapang paru, paru-paru dalam batas normal.
d. Auskultasi: Tidak terdengar suara nafas tambahan.

6) Jantung
a. Inspeksi: Iktus kordis tidak tampak, jantung tidak membesar, tidak
tampak pelebaran vena jantung.
b. Palpasi: Tidak ada nyeri tekan, tidak terdapat pembesaran, iktus kordis
teraba dengan pulsasi baik.
c. Perkusi: Dullnes pada area jantung, batas-batas jantung normal.
d. Auskultasi: S1 dan S2 murni, tidak teredengar bising jantung.
7) Abdomen
a. Inspeksi: tampak striae gravidarum pada tengah abdomen, membesar,
bentuk bulat, tidak tampak pelebaran vena abdomen, umbilikus bersih
tidak terdapat discharge.
b. Palpasi

 Leopold I         : tinggi fundus uteri 20 Cm. Pada daerah fundus


uteri teraba kepala, janin belum turun
 Leopold II: punggung kiri. bagian kecil janin teraba di bagian
kanan.
 Leovold III: presentasi bokong/kepala
 Leopold IV: kepala janin belum masuk pintu atas panggul.

c. Auskultasi DJJ : 13–13–12= 152 kali/menit, kuat, teratur.


Tafsiran berat janin: TFU-12 Cm x 155 gr  20-12 x 155= 1270 gr.
8) Genitalia : normal
9) Anus dan rectum : normal
10) Vaskularisasi perifer
a) Inspeksi wajah dan ekstremitas: tidak terdapat oedema, tidak ada
kelainan.
b) Perkusi refleks tendo: positif, tidak ada gangguan.
11) Muskuloskeletal
Lengkap, tidak ada masalah, kekuatan otot normal.
12) Neurologik : normal

Data fokus :

 Data mayor
 Subjektif
1. Klien mengatakan tidak nyaman karna bayi sering menendang
nendang
2. Mengeluh sulit tidur
3. Mengeluh tidak puas tidur
4. Mengeluh sering terjaga
5. Merasa bingung
6. Merasa khawartir akan kehamilannya
7. Sulit berkonsentrasi

 Objektif
1. Gelisah
2. Meringis
3. Tampak tegang
4. TD : 130/80 mmHg
5. N : 100 x/ menit
6. RR : 25 x/ menit
7. Suhu : 37,2 º C ,
8. Tingkat nyeri : 2

2. Diagnosa keperawatan
Analisia Data

No Data Masalah Etiologi

1.  Data subjektif Gangguan rasa Nyeri


1. Klien nyaman
mengatakan
tidak nyaman
karna bayi
sering
menendang
nendang
 Data objekti
1. Gelisah
2. Sekala nyeri : 2
3. Tampak
merintih/mering
is
2.  Data subjektif Gangguan pola tidur Kehamilan
1. Mengeluh sulit
tidur
2. Mengeluh tidak
puas tidur
3. Mengeluh
sering terjaga
4. Mengeluh
istirahat tidak
cukup
 Data objektif
3.  Data subjektif Ansietas Kurangnya
1. Merasa bingung pengetahuan
2. Merasa tentang kehamilan
khawartir akan
kehamilannya
3. Sulit
berkonsentrasi

 Data objektif
1. Gelisah
2. Tampak tegang
3. TD : 130/80
mmHg
4. N : 100 x/ menit
5. RR : 25 x/
menit
6. Suhu : 37,2 º C
Daftar Diagnosa keperawatn

1) Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan nyeri ditandai dengan klien


mengatakan tidak nyaman karna bayi sering menendang nendang, Gelisah Sekala
nyeri : 2 Tampak merintih/meringis
2) Gangguan pola tidur berhubungan dengan kehamilan ditandai dengan, sulit tidur
tidak puas tidur, sering terjaga dan mengeluh istirahat tidak cukup
3) Ansietas berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang kehamilan ditandai
dengan Pasien mengatakan khawatir akan kondisi kehamilanya, gelisah tidak
konsen dan tampak tegang

3. Perencanaan keperawatan

Intervensi/Rencana
Luaran / Tujuan dan
No Diagnosa Keperawatan Tindakan
Kriteria hasil
Keperawatan
1. Gangguan rasa nyaman Setelah dilakukan tindakan Manajemen
berhubungan dengan nyeri selama 3 jam, maka Status Nyeri
ditandai dengan kenyamanan meningkat 1. Observasi
dengan kriteria hasil :  Identifikasi lokasi,
1. Klien mengatakan tidak
karakteristik,
nyaman karna bayi 1) Keluhan tidak nyaman
durasi, fekuensi,
sering menendang menurun
kualitas, intensitas
nendang 2) Gelisah menurun
nyeri
2. Gelisah 3) Merintih menurun
 Identifikasi sekala
3. Tampak 4) Sekala nyeri menurun
nyeri
merintih/meringis
4. Sekala nyeri : 2  Identifikasi respon
nyeri dan non
verbal
 Identifikasi faktor
memperberat dan
memperingan
nyeri
 Identifikasi
pengetahuan dan
keyakinan tentang
nyeri
 Identifikasi
pengaruh budaya
terhadap respon
nyeri
 Identifikasi
pengaruh nyeri
pada kualitas
hidup
 Monitor
keberhasiln terapi
komplementer
yang sudah di
berikan
 Monitor efek
samping
penggunaan
analgestik
2. Terapeutik
 Berikan teknik
non farmakologis
untuk mengurangi
rasa nyeri ( mis,
TENS, hipnosis.
Akupresur, terapi
musik,
biofeedback,
terapi pijat,
aromaterapi,
teknik imajinasi
terbimbing,
kompres
hangat/dingin,
terapi bermain)
 Kontrol
lingkungan yang
memperberat rasa
nyeri (mis, suhu,
ruangan,
pencahayaan,
kebisingan)
 Fasilitasi istirahat
dan tidur
 Pertimbangkan
jenis dan sumber
nyeri dalam
pemilihan strategi
meredaka nyeri

3. Edukasi
 Jelaskan
penyebab, periode,
dan pemicu nyeri
 Jelaskan strategi
meredakan nyeri
 Anjurkan
memonitor nyeri
sendiri
 Anjurkan
menggunakan
analgesik secara
tepat
 Ajarkan teknik
non farmakologi
untuk mengurangi
rasa nyeri

4. Kolaborasi
 Kolaborasi
pemberian
analgestik, jika
perlu
2. Gangguan pola tidur Setelah dilakukan tindakan Dukungan tidur
berhubungan dengan selama 3 jam, maka Pola
1. Observasi:
kehamilan ditandai dengan Tidur Meningkat dengan
 Identifikasi pola
kriteria hasil
1. Mengeluh sulit tidur aktivitas dan
2. Mengeluh tidak puas 1. Keluhan sulit tidur tidur
tidur menurun  Identifikasi
3. Mengeluh sering terjaga 2. Keluhan tidak puas faktor
4. Mengeluh istirahat tidak tidur menurun pengganggu tidur
cukup 3. Keluhan sering terjaga (fisik
menurun dikarenakan
4. Keluhan istirahat tidak pasca operasi)
cukup menurun  Identifikasi
makanan dan
minuman yang
mengganggu
tidur (mis, kopi
teh alqohol dll)
 Identifikasi obat
tidur yang
dikonsumsi

2. Terapeutik:
 Modifikasi
lingkungan
( mis,
pencahayaan,
kebisingan,
suhu dll)
 Batasi waktu
tidur siang, jika
perlu
 Fasilitasi
menghilangkan
stres sebelum
tidur
 Menetapkan
jadwal tidur
rutin
( jadwalkan jam
tidur dari jam
20.00 - 04.00)
 Melakukan
prosedur untuk
meningkatkan
kenyamanan
(dengan
pengaturan
posisi tidur)
 Sesuaikan
jadwal
pemberian
obatdan/atau
tidak untuk
menunjang
siklus tidyr
tejaga
3. Edukasi:
 Jelasnkan
pentingnya
tidur cukup
selama sakit
 Anjurkan
menepati
kebiasaan tidur
 Anjurakn
menghindari
makanan/minu
man yang
mengganggu
tidur
 Anjurkan
penggunaan
obat tidur yang
tidak
mengandung
supresor
terhadap tidur
REM
 Ajarkan faktor
faktor yang
berkontribusi
terhadap
gangguan pola
tidur (mis,
psikologi gaya
hidup dll)
 Ajarkan
relaksasi otot
autogenetik
atau cata
nonfarmakologi
lainnya.
3. Ansietas berhubungan Setelah dilakukan tindakan Reduksi Ansietas
dengan kurangnya selama 3 jam, maka
1. Obsrvasi
kemampuan tentang Tingkat ansietas menurun
 Identifikasi saat
kehamilan ditandai dengan : dengan kriteria hasil:
tingkat ansietas
1. Merasa bingung 1) Verbalisasi (mis, kondisi,
2. Merasa khawartir akan kebingungan menurun waktu, stresor)
kehamilannya 2) Verbalisasi khawatir  Identifikasi
3. Sulit berkonsentrasi akibat kondisi yang kemampuan
4. Gelisah dihadapi menurun mengambil
5. Tampak tegang 3) Konsentrasi membaik keputusan
6. TD : 130/80 mmHg 4) Prilaku gelisah  Monitor tanda
7. N : 100 x/ menit menurun tanda ansietas
8. RR : 25 x/ menit 5) Prilaku tegang (verbal dan non
9. Suhu : 37,2 º C menurun verbal)
6) Tekanan darah 2. Terapeutik
membaik  Ciptakan suasana
7) Frekuensi nadi terapeutik untuk
membaik menumbuhkan
8) Frekuensi pernafasan kepercayaan
membaik  Temani pasien
untuk
mengurangi
kecemasan, jika
memungkinkan
 Pahami situasi
yang membuat
ansietas
 Dengarkan
dengan penuh
perhatian
 Gunakan
pendekatan yang
tenang dan
meyakinkan
 Tempatkan
barang pribadi
yang
memberikan
kenyamanan
 Motivasi
mengidentifikasi
situasi yang
memicu
kecemasan
 Diskusi
perencanaan
realistis tentang
peristiwa yang
akan datang
3. Edukasi
 Jelasakn
prosedur,
termasuk sensai
yang dialami
 Informasikan
secara faktual
mengenai,
diagnosisi,
pengobatan dan
prognesisi
 Anjurkan
keluarga untuk
tetep bersama
pasien, jika perlu
 Anjurakan untuk
melakukan
kegiatan yang
tidak kompetitif,
sesui kebutuhan
 Latih kegiatan
pengalih untuk
mengurangi
ketengan
 Latih
penggunaan
mekanisme
pertahanan diri
yang tepat
 Latih teknik
relaksasi
4. Kolaborasi
 Kolaborasi
pemberianobat
antiansietas, jika
perlu

4. Implementasi dan evaluasi keperawatan

Hari/tangga
No Diagnosa l Implementasi Evaluasi Paraf
Dan waktu
1. Gangguan Kamis, 30  Mengidentifikasi S:
rasa Juni 2020 lokasi, karakteristik,
 klien
nyaman Pukul 08.00 durasi, fekuensi,
mengatakan
wib. kualitas, intensitas
nyaman saat
nyeri, sekala nyeri,
mengatur
respon nyeri dan non
posisi tubuh
verbal, faktor
memperberat dan
memperingan nyeri, O:

pengetahuan dan  Raut wajah


keyakinan tentang klien tidak
nyeri, pengaruh tampak tegang
budaya terhadap  Tenang
respon nyeri, serta
 Klien dapan
pengaruh nyeri pada
merespon
kualitas hidup
dengan baik
 Memonitor
keberhasiln terapi
A : masalah
komplementer yang
teratasi
sudah di berikan,dan
P : intervensi
efek samping
dihentikan
penggunaan analgestik
 Memberikan teknik
non farmakologis
untuk mengurangi rasa
nyeri ( mis, TENS,
hipnosis. Akupresur,
terapi musik,
biofeedback, terapi
pijat, aromaterapi,
teknik imajinasi
terbimbing, kompres
hangat/dingin, terapi
bermain)
 Mengontrol
lingkungan yang
memperberat rasa
nyeri (mis, suhu,
ruangan, pencahayaan,
kebisingan)
 Memberiakn fasilitas
istirahat dan tidur
 Mempertimbangkan
jenis dan sumber nyeri
dalam pemilihan
strategi meredaka
nyeri
 Menjelaskan
penyebab, periode,
dan pemicu nyeri serta
strategi meredakan
nyeri
 Mengajarkan
memonitor nyeri
sendiri, menggunakan
analgesik secara tepat,
dan teknik non
farmakologi untuk
mengurangi rasa nyeri
serta cara
menggunakan postur
yang baik dan
mekanika tubuh yang
baik serata melakukan
peraubahan posisi
yang baik
 Menginformasikan
saat akan dilakukan
perubahan posisi
 Mengkolaborasikan
pemberian analgestik,
jika perlu
Gangguan Kamis, 30  Mengidentifikasi S:
pola tidur Juni 2020 pola aktivitas dan
 Klien
Pukul 08.00 tidu, faktor
mengatakn
wib. pengganggu tidur
dapat
(fisik dikarenakan
mengetahui
pasca operasi),
faktor yang
makanan dan
mempengaruh
minuman yang
i tidur pada
mengganggu tidur
ibu hamil
(mis, kopi teh
alqohol dll) serta O:

obat tidur yang  Klien tampak


dikonsumsi senang
 Memoodifikasi  Klien rileks
lingkungan ( mis,  Dapat
pencahayaan, mengikuti
kebisingan, suhu dll) arahan dan
 Membatasi waktu terapi dengan
tidur siang, jika perlu baik
 Memfasilitasi  Mengatur
menghilangkan stres posisi tidur
sebelum tidur dengan
 Menetapkan jadwal nyaman
tidur rutin
A : masalah
( jadwalkan jam tidur
teratasi
dari jam 20.00 -
P : intervensi
04.00)
 Melakukan prosedur dihentikan
untuk meningkatkan
kenyamanan (dengan
pengaturan posisi
tidur)
 Menyesuaikan
jadwal pemberian
obatdan/atau tidak
untuk menunjang
siklus tidyr tejaga
 Menjelasnkan
pentingnya tidur
cukup selama sakit
 Menganjurkan
menepati kebiasaan
tidur, menghindari
makanan/minuman
yang mengganggu
tidur seta
penggunaan obat
tidur yang tidak
mengandung
supresor terhadap
tidur REM dan faktor
faktor yang
berkontribusi
terhadap gangguan
pola tidur (mis,
psikologi gaya hidup
dll)
 Mengajarkan
relaksasi otot
autogenetik atau cata
nonfarmakologi
lainnya..
3. Ansietas Kamis, 30  Mengidentifikasi saat S :
Juni 2020 tingkat ansietas (mis,
 klien
Pukul 08.00 kondisi, waktu,
mengatakan
wib. stresor), kemampuan
tidak khawatir
mengambil
ditandai
keputusan
dengan klien
 Memoonitor tanda
menceritakan
tanda ansietas (verbal
kembali faktor
dan non verbal)
yang
 Menciptakan suasana
mempengaruh
terapeutik untuk
i ansietas
menumbuhkan
 klien dapat
kepercayaan
berintraksi
 Menemanini pasien
dengan dokter
untuk mengurangi
dan perawat
kecemasan, jika
O:
memungkinkan
 Memahami situasi  klien
yang membuat tersenyum
ansietas  klien tampak
 Mendengarkan tenang dan
dengan penuh senang
perhatian  klien bernafas
 Menggunakan dengan lega
pendekatan yang  frekuensi nadi
tenang dan membaik
meyakinkan  tekanan darah
 Menempatkan membaik
barang pribadi yang  pernafasan
memberikan membaik
kenyamanan
A : masalh teratasi
 Memotivasi
P : intervensi
mengidentifikasi
situasi yang memicu dihentikan
kecemasan
 Mendiskusikan
perencanaan realistis
tentang peristiwa
yang akan datang
 Menjelasakan
prosedur, termasuk
sensai yang dialami
 Mengiformasikan
secara faktual
mengenai,
diagnosisi,
pengobatan dan
prognesisi
 Menganjurkan
keluarga untuk tetep
bersama pasien, jika
perlu, dan melakukan
kegiatan yang tidak
kompetitif, sesui
kebutuhan
 Melatih kegiatan
pengalih untuk
mengurangi ketengan
dan penggunaan
mekanisme
pertahanan diri yang
tepat serta teknik
relaksasi
 Mengkolaborasi
pemberianobat
antiansietas, jika
perlu

BAB V
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Suatu proses kehamilan akan terjadi bila empat aspek penting terpenuhi, yaitu:
adanya ovum, spermatozoa, terjadinya konsepsi dan nidasi. Serta ada tahapan-tahapan
dalam kehamilan itu sendiri, di antaranya trimester tiga. Trimester tiga merupakan
periode kehamilan dari bulan ketujuh sampai sembilan bulan (28-40 minggu).
Pada kehamilan terdapat perubahan pada seluruh tubuh wanita, khususnya pada
alat genitalia eksterna dan interna dan pada payudara (mammae). Perubahan itu akan
terjadi secara perlahan-lahan sesuai dengan umur kandungan.

B. SARAN
Apabila seorang klien mengalami kehamilan, klien harus bisa mengontrol hal-hal
yang dapat mempengaruhi kehamilan itu sendri, diantaranya pola makan, aktifitas,
pola tidur serta jangan sering mengalami suatu stress yang bisa mengakibatkan
terganggunya janin dll

DAFTAR PUSTAKA

DEPKES RI. 1993. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Dalam Konteks Keluarga. Jakarta:
Bhakti husada
Dickason, Elizabeth J. 1997. Maternal-Infant Nursing Care.  St. Louis, Missouri: Mosby
Doengoes. E, Marylinn. 2001. Rencana Perawatan Maternal Bayi. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran: EGC
Farrer, Helen. 2001. Perawatan Maternitas. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran: EGC
Manuaba, Ida Bagus Gde. 1999. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta: Arcan
Olds, Sally B. 1995. Maternal-Newborn Nursing. California: Prentice Hall
Prawiroharjo, Sarwono. 2001. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal Dan
Neonatal. Jakarta: yayasan Bina Pustaka
Prawiroharjo, Sarwono. 2002. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal Dan
Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka.
Prawiroharjo, Sarwono. 2005. Ilmu Kebidanan. Jakarta: yayasan Bina Pustaka
Reeder, Sharon J. 1992. Maternity Nursing: Family, Newborn, And Women’s Health Care.
USA: Lipponcott Company
Diposkan oleh Mayah di 21.44

Anda mungkin juga menyukai