DOSEN PEMBIMBING :
Ibu Yuliati Amperaningsih, SKM.,M.Kes
A. KONSEP DASAR
1. Definisi
Perawatan diri adalah salah satu kemampuan dasar manusia dalam memenuhi kebutuhannya
guna mempertahankan kehidupannya, kesehatan dan kesejahteraan sesuai dengan kondisi
kesehatannya, klien dinyatakan terganggu keperawatan dirinya jika tidak dapat melakukan
perawatan diri (Depkes RI, 2010).
Defisit perawatan diri adalah kurangnya perawatan diri pada pasien dengan gangguan jiwa
terjadi akibat adanya perubahan proses pikir sehingga kemampuan untuk melakukan aktivitas
perawatan diri menurun. Kurang perawatan diri terlihat dari ketidakmampuan merawat
kebersihan diri antaranya mandi, makan minum secara mandiri, berhias secara mandiri, serta
toileting (BAK/BAB) (Damaiyanti, 2012).
Defisit perawatan diri adalah gangguan kemampuan melakukan aktivitas perawatan diri
(mandi, berhias, makan serta toileting) kegiatan itu harus bisa dilakukan secara mandiri
(Direja, 2011). Sedangkan menurut SDKI (2016) defisit perawatan diri adalah tidak mampu
melakukan atau menyelesaikan aktivitas perawatan diri. Kurang perawatan diri adalah kondisi
dimana seseorang tidak mampu melakukan perawatan kebersihan untuk dirinya (Tarwoto dan
Wartonah, 2015). Kurangnya perawatan diri pada pasien dengan gangguan jiwa terjadi akibat
adanya perubahan proses pikir sehingga kemampuan untuk melakukan aktivitas perawatan
diri menurun (Keliat dkk, 2014).
2. Etiologi
Menurut Tarwoto dan Wartonah (2015), penyebab kurang perawatan diri adalah kelelahan
fisik dan penurunan kesadaran. Menurut Depkes RI (2010), penyebab kurang perawatan diri
adalah
a) Faktor Predisposisi
a) Perkembangan
Keluarga terlalu melindungi dan memanjakan klien sehingga perkembangan inisiatif
terganggu.
b) Biologis
2
Penyakit kronis yang menyebabkan klien tidak mampu melakukan perawatan diri.
c) Kemampuan Realitas Turun
Klien dengan gangguan jiwa dengan kemampuan realitas yang kurang menyebabkan
ketidakpedulian dirinya dan lingkungan termasuk perawatan diri.
d) Sosial
Kurang dukungan dan latihan kemampuan perawatan diri lingkungannya. Situasi
lingkungan mempengaruhi latihan kemampuan dalam perawatan diri.
b) Faktor Presipitasi
Faktor presivitasi defisit perawatan diri adalah kurang penurunan motivasi, kerusakan
kognisi atau perceptual, cemas, lelah/lemah yang dialami individu sehingga
menyebabkan individu kurang mampu melakukan perawatan diri. Menurut Depkes RI
(2010) faktor-faktor yang mempengaruhi personal hygiene adalah:
e) Body Image
Gambaran individu terhadap dirinya sangat mempengaruhi kebersihan diri misalnya
dengan adanya perubahan fisik sehingga individu tidak peduli dengan kebersihan
dirinya.
f) Praktik Sosial
Pada anak-anak selalu dimanja dalam kebersihan diri, maka kemungkinan akan
terjadi perubahan pola personal hygiene.
g) Status Sosial Ekonomi
Personal hygiene memerlukan alat dan bahan seperti sabun, pasta gigi, sikat gigi,
shampo, alat mandi yang semuanya memerlukan uang untuk menyediakannya.
h) Pengetahuan
Pengetahuan personal hygiene sangat penting karena pengetahuan yang baik dapat
meningkatkan kesehatan. Misalnya pada pasien penderita diabetes mellitus ia harus
menjaga kebersihan kakinya.
i) Budaya
Di sebagian masyarakat jika individu sakit tertentu tidak boleh dimandikan.
j) Kebiasaan Seseorang
Ada kebiasaan orang yang menggunakan produk tertentu dalam perawatan diri
seperti penggunaan sabun, sampo dan lain-lain.
3
k) Kondisi fisik atau psikis
Pada keadaan tertentu/sakit kemampuan untuk merawat diri berkurang dan perlu
bantuan untuk melakukannya.
Sedangkan menurut Depkes RI (2010) tanda dan gejala klien dengan defisit perawatan diri adalah:
a. Fisik
1) Badan bau, pakaian kotor.
2) Rambut dan kulit kotor.
3) Kuku panjang dan kotor.
4) Gigi kotor disertai mulut bau.
5) Penampilan tidak rapi.
b. Psikologis
1) Malas, tidak ada inisiatif.
2) Menarik diri, isolasi diri.
3) Merasa tak berdaya, rendah diri dan merasa hina.
c. Sosial
1) Interaksi kurang.
2) Kegiatan kurang.
3) Tidak mampu berperilaku sesuai norma.
4) Cara makan tidak teratur.
5) BAK dan BAB di sembarang tempat, gosok gigi dan mandi tidak mampu mandiri.
4. Rentang Respon
Adaptif Maladaptif
a) Pola perawatan diri seimbang: saat pasien mendapatkan stressor dan mampu untuk
berperilaku adaptif maka pola perawatan yang dilakukan klien seimbang, klien masih
5
melakukan perawatan diri.
b) Kadang melakukan perawatan diri kadang tidak: saat pasien mendapatan stressor kadang-
kadang pasien tidak menperhatikan perawatan dirinya.
c) Tidak melakukan perawatan diri: klien mengatakan dia tidak pegduli dan tidak bisa
melakukan perawatan saat stress (Direja, 2011).
5. Mekanisme Koping
Mekanisme koping berdasarkan penggolongan dibagi menjadi 2 menurut Damaiyanti (2012)
yaitu:
Mekanisme Koping Adaptif: mekanisme koping yang mendukung fungsi integrasi
pertumbuhan belajar dan mencapai tujuan. Kategori ini adalah klien bisa memenuhi
kebutuhan perawatan diri secara mandiri.
Mekanisme Koping Maladaptif: mekanisme koping yang menghambat fungsi
integrasi, memecah pertumbuhan, menurunkan otonomi dan cenderung menguasai
lingkungan. Kategorinya adalah tidak mau merawat diri.
a) Penatalaksanaan
Farmakologi
Obat anti psikosis : Penotizin.
Obat anti depresi : Amitripilin.
Obat antu ansietas : Diasepam, bromozepam, clobozam.
Obat anti insomia : phnebarbital.
Terapi
Terapi Keluarga
Berfokus pada keluarga dimana keluarga membantu mengatasi masalah klien
dengan memberikan perhatian:
1) Jangan memancing emosi klien.
2) Libatkan klien dalam kegiatan yang berhubungan dengan keluarga.
3) Berikan kesempatan klien mengemukakan pendapat.
4) Dengarkan, bantu, dan anjurkan pasien untuk mengemukakan masalah yang
dialaminya.
Terapi Aktivitas Kelompok
6
Berfokus pada dukungan dan perkembangan, keterampilan sosial, atau aktivitas
lainnya, dengan berdiskusi serta bermain untuk mengembalikan keadaan klien
karena maslah sebagian orang merupakan perasaan dan tingkah laku pada orang
lain. Ada 5 sesi yang harus dilakukan:
1) Manfaat perawatan diri.
2) Menjaga kebersihan diri.
3) Tata cara makan dan minum
4) Tata cara eliminasi.
5) Tata cara berhias.
Terapi Musik
Dengan musik klien bisa terhibur, rileks, dan bermain untuk
mengembalikan kesadaran pasien.
Penatalaksanaan menurut Direja (2011) adalah sebagai berikut.
1) Meningkatkan kesadaran dan kepercayaan diri.
2) Membimbing dan menolong klien merawat diri.
3) Ciptakan lingkungan yang mendukung.
6. Dampak
Dampak dari defisit perawatan diri menurut Damaiyanti (2012) sebagai berikut:
1) Dampak Fisik
Banyak gangguan kesehatan yang diderita seseorang karena tidak tidak terpeliharanya
kebersihan perorangan dengan baik, gangguan fisik yang sering terjadi adalah: gangguan
integritas kulit, gangguan membrane mukosa mulut, infeksi pada mata dan telinga dan
gangguan fisik pada kuku.
2) Dampak Psikososial
Masalah sosial yang berhubungan dengan personal hygine adalah gangguan kebutuhan
aman nyaman, kebutuhan cinta mencintai, kebutuhan harga diri, aktualisasi diri dan
gangguan interaksi sosial.
lingkungannya. Situasi
lingkungan
mempengaruhi latihan
kemampuan dalam
perawatan diri.
Faktor Presipitasi Body Image Gambaran individu
terhadap dirinya
sangat mempengaruhi
kebersihan diri,
misalnya: dengan
adanya perubahan
fisik sehingga individu
tidak peduli dengan
kebersihan dirinya.
Praktik Sosial Pada anak-anak selalu
dimanja dalam
kebersihan diri, maka
kemungkinan akan
terjadi perubahan pola
personal hygiene.
9
Status Sosial Ekonomi Personal hygiene
memerlukan alat dan
bahan seperti sabun,
pasta gigi, sikat gigi,
shampoo, alat mandi
yang semuanya
memerlukan uang
untuk
menyediakannya.
Pengetahuan Pengetahuan personal
hygiene sangat
penting karena
pengetahuan
yang baik dapat
meningkatkan
kesehatan.
Misalnya
pada pasien penderita
diabetes militus dia
harus menjaga
kebersihan kakinya.
Budaya Disebagian
masyarakat jika
individu sakit tertentu
tidak boleh
dimandikan.
Kebiasaan Seseorang Ada kebiasaan orang
yang menggunakan
produk tertentu dalam
perawatan diri seperti
penggunaan sabun,
10
shampoo, pasta gigi.
Kondisi fisik atau Pada keadaan tertentu
psikis atau sakit kemampuan
untuk merawat diri
berkurang dan perlu
bantuan untuk
melakukannya.
4) Pemeriksaan Fisik
a) Rambut: Keadaan kesuburan rambut, keadaan rambut yang mudah rontok, keadaan
rambut yang kusam, keadaan tekstur
b) Kepala: Adanya botak atau alopesia, ketombe, berkutu, kebersihan.
c) Mata: Periksa kebersihan mata, mata gatal atau mata merah
d) Hidung: Lihat kebersihan hidung, membran mukosa
e) Mulut: Lihat keadaan mukosa mulut, kelembabannya, kebersihan
f) Gigi: Lihat adakah karang gigi, adakah karies, kelengkapan gigi
g) Telinga: Lihat adakah kotoran, adakah lesi, adakah infeksi
h) Kulit: Lihat kebersihan, adakah lesi, warna kulit, teksturnya,
pertumbuhan bulu.
i) Genetalia: Lihat kebersihan, keadaan kulit, keadaan lubang uretra, keadaan
skrotum, testis pada pria, cairan yang dikeluarkan
5) Psikososial
6) Genogram
7) Konsep diri
8) Hubungan sosial
9) Spiritual
10) Status mental
11) Penampilan
12) Pembicaraan
13) Aktivitas motorik
14) Alam perasaan
15) Afek
11
16) Interaksi selama wawancara
17) Persepsi
18) Proses pikir
19) Isi pikir
20) Tingkat kesadaran
21) Memori
22) Tingkat konsentrasi dan berhitung
23) Kemampuan penilaian
24) Daya tilik diri
25) Kebutuhan persiapan pulang
a) Makan
b) BAB/BAK
c) Mandi
d) Berpakaian
e) Istirahat dan tidur
f) Penggunaan obat
g) Pemeliharaan kesehatan
h) Kegiatan didalam rumah
i) Kegiatan di luar rumah
26) Mekanisme koping
Data dapat melalui wawancara pada klien atau keluarganya.
27) Masalah psikososial dan lingkungan
Data dapat melalui wawancara pada klien atau keluarganya. Pada tiap masalah yang dimilki
klien, beri uraian spesifik, singkat dan jelas.
28) Pengetahuan
Data dapat melalui wawancara pada klien atau keluarganya. Pada tiap item yang dimiliki
oleh klien simpulkan dalam masalah.
29) Aspek medik
Tuliskan diagnosa medik klien yang telah dirumuskan oleh dokter yang merawat. Tuliskan
obat-obatan klien saat ini, baik obat fisik, psikofarmako, dan terapi lainnya
12
Kasus
Seorang klien wanita usia 30 tahun di ruang rawat psikiatri dengan riwayat sering mengurung diri
dikamar dan tidak mau merawat diri. Hasil observasi pasien tampak tidak terawat, baju tidak rapi, gigi
kotor, kuku panjang, dan tercium bau tidak sedap. Pasien mengatakan malas mandi, malas berpakaian.
Keluarga klien mengatakan klien selalu berdiam di kamar dan tidak bersosialisasi baik dengan orang
yang berada di rumahnya maupun tetangga sekitar. Pasien terlihat depresi, karena pernah mengalami
keguguran 1 tahun lalu. Pasien pernah dirawat di RSJ 1 tahun yang lalu.
13
FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN JIWA
Seorang pasien wanita 30 tahun di ruang rawat psikiatri dengan riwayat penyakit
sekarang sering mengurung diri dikamar dan tidak mau merawat diri. Hasil observasi
pasien tampak tidak terawat, baju tidak rapi, gigi kotor, kuku panjang dan tercium bau.
Pasien mengatakan malas mandi, malas berpakaian. Keluarga klien mengatakan klien
selalu berdiam diri di kamar dan tidak bersosialisasi baik dengan orang yang berada di
rumahnya maupun tetangga sekitarnya. Pasien terlihat depresi, karena pernah mengalami
keguguran 1 tahun lalu. Pasien pernah dirawat di RSJ 1 tahun yang lalu.
14
III. RIWAYAT PENYAKIT MASA LALU
1. Pernah mengalami gangguan jiwa dimasa lalu? □ Tidak □ Ya
2. Pengobatan sebelumnya □ Berhasil □ Kurang berhasil □Tidak berhasil
3. Riwayat pelaku/usia korban/usia saksi/usia
Aniyaya fisik ꙱꙱ ꙱꙱ ꙱꙱
Aniaya seksual ꙱꙱ ꙱꙱ ꙱꙱
Penolakan ꙱꙱ ꙱꙱ ꙱꙱
Kekerasan dlm keluarga ꙱ ꙱ ꙱꙱ ꙱꙱
Tindakan kriminal ꙱꙱ ꙱꙱ ꙱꙱
Jelaskan : Klien pernah dirawat di RSJ 1 tahun lalu, karena kehilangan bayinya. pengobatan tidak berhasil karena klien tidak
rutin meminum obat dan selalu menangis dan tidak terima jika anaknya sudah tiada.
Masalah keperawatan : Berduka D.0081
Genogram
Laki-Laki
Perempuan
X meninggal
↖. Klien/pasien
----- tinggal dalam
satu rumah
bercerai
15
V. PERSEPSI KESEHATAN
Masalah Keperawatan:
2. Penilaian Nyeri
Keluhan nyeri : □ tidak □Ya, Jika ya Skor nyeri................/10
□nyeri kronis: Lokasi :……………kualitas :…………….frekuenis :……….durasi :…………………
□nyeri akut : Lokasi :……………kualitas :…………….frekuenis :……….durasi :…………………
Nyeri hilang : □ minum obat □istirahat □mendengar music □berubah
Skala Nyeri
□ sedikit sakit □ Agak □ Menggangu □ Sangat □ Tak
Mengganggu aktifita Menggangu tertahankan
s
Masalah keperawatan : …………………………………………………………………
3. Skrining Status Nutrisi (berdasalkan malnutrition screening tool/MST)
Berat badan : 60 kg tinggi badan: 160 cm
Sudah dilaporkan ke tim terapi gizi : □ Tidak □ Ya, Tanggal&jam :
(lingkari score sesuai dengan parameter penilaian. Total score adalah jumlah score yang
dilingkari)
No Parameter Score
16
1. Apakah pasien mengalami penurunan berat badan yang tidak diinginkan dalam
6 bulan terakhir?
1-5 kg O
6-10 kg
11-15 kg
>15 kg
a. Tidak
b. Ya O
Total score
Bila score ≥ 2/ pasien dg diagnosis/kondisi khusus lakukan pengkajian lanjut oleh ahli gizi
Masalah keperawatan : Defisit nutrisi D.0019
17
Membersihkan diri (seka Mandiri
muka,sisir rambut,sikat gigi)
4. Penggunaan jamban,masuk dan Tergantung pertolongan orang lain
keluar(melepaskan,memakai
celana,membersihkan,menyiram. Perlu pertolongan beberapa kegiatan O
tetapi Sebagian masih dapat dikerjakan
Mandiri
Mandiri
Mandiri O
Mandiri O
Mandiri
Butuh pertolongan O
Mandiri
Mandiri
Total score
18
VII. RESIKO JATUH/CEDERA (Berdasarkan Edmonson Scale)
□Tidak □Ya, jika Ya pasang stiker warna kuning dilengan yang dominan
(lingkari score sesuai dengan parameter penilaian. Total score= score yang dilingkari )
Parameter Score
Usia ≥ 50 tahun
50-79 tahun
≥ 80 tahun
Agitasi/cemas
Sering bingung O
Bingung dan disorientasi
Eliminasi Mandiri untuk BAB dan BAK
Memakai kateter/astomy
Obat-obatan jantung
Dimensia /delitrium
Vertigo/hipotensi ortostatik/kelemahan
19
Langkah setabil,butuh bantuan dan tidak menyadari
ketidakmampuannya
Nutrisi Hanya sedikit mendapatkan asupan makanan/minum dalam O
24 jam terakhir
Nafsu makan baik
TOTAL SKOR 80
KATEGORI RESIKO RR
VIII. PSIKOSOSIAL
1. Konsep Diri
a. Citra tubuh :
Klien merasa bahwa ia yang bersalah karena keguguran calon bayinya.
Masalah Keperawatan: Harga Diri Rendah
b. Identitas diri :
Sebagai istri ia merasa bersalah pada suaminya karena tidak bisa menjaga calon
anak mereka. Pasien juga tidak ingin terus menerus disalahkan mertuanya,
sehingga ia mengurung diri.
Masalah Keperawatan: Isolasi Sosial
c. Peran :
Klien mengatakan gagal menjalani perannya sebagai ibu dan istri.
Masalah Keperawatan: Harga Diri Rendah
d. Ideal diri :
Klien ingin hidup normal kembali tanpa rasa bersalah.
20
Masalah Keperawatan: Harga Diri Rendah
e. Harga diri :
Klien mengatakan merasa bersalah, tidak percaya diri dan merasa tidak berarti bagi
keluarganya, karena klien merasa bersalah atas keguguran bayinya. Ia takut untuk
menemui orang-orang sehingga ia mengurung diri hingga depresi.
Masalah Keperawatan: Harga Diri Rendah
2. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan : Klien mengatakan beragama islam
b. Kegiatan ibadah : Klien mengatakan jarang sholat
Masalah Keperawatan: Distress Spiritual
3. Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti : anak dan suaminya
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat/sekolah:
klien mengatakan jarang mengikuti kegiatan sosial.
c. Hambatan dalam hubungan dengan orang lain:
Klien enggan bertemu orang lain karena takut disalahkan karena kehilangan bayi nya.
Jelaskan: pasien tampak tidak terawat, baju tidak rapi, gigi kotor, kuku panjang dan tercium
bau. Pasien mengatakan malas mandi, malas berpakaian.
Masalah Keperawatan : Defisit Perawatan Diri
2. Pembicaraan
□ Sesuai □ Cepat □ Keras □ Apatis □ Inkoheren
□ Mendominasi □ Mengancam □ Lambat □ Gagap □ Membisu
□ Tidak mampu memulai pembicaraan
21
Jelaskan : saat berbicara klien tampak bingung, berbicara lambat namun sesuai pertanyaan.
Masalah Keperawatan-
3. Aktifitas motorik/perilaku
□Normal □ Agitasi □ Konflusif □ Lesu/tidak bersemangat□ Grimasem
□Tegang □ Gelisah □ Tremor □ Melamun/banyak diam □ Sulit diarahkan
□TIK
Jelaskan :
saat melakukan aktivitas sehari-hari harus dimotivasi dan dibantu perawat karena klien
tampak lesu dan melamun.
Masalah Keperawatan : Keputusasaan
4. Alam perasaan
□ Sesuai □ Putus □ □ Merasa tidak mampu
asa Sedih
□ Marah □ Ketakutan □ □ Gembira berlebihan
Labil
□ □ Khawatir □ □ Tidak
Tertekan Malu berharga/berguna
Jelaskan:
Klien merasa sedih, putus asa karena kehilangan calon bayinya.
Masalah Keperawatan : Keputusasaan
6. Afek
□Sesuai □Datar □ Tumpul □ Labil □ Tidak sesuai
Jelaskan: saat diajak bicara tentang senang dan sedih tidak ada perubahan
roman muka.
Masalah Keperawatan: Menarik Diri
7. Persepsi
□Halusinasi □ Pendengaran □ Penghidu □ Penglihatan □ Pengecapan
□Perabaan
22
Jelaskan:
Tidak terdapat kelainan dalam persepsi.
Masalah Keperawatan:-
8. Proses pikir
□Sesuai □Sirkumsial □Flight of ideas □c Pengulangan
□Tangensial □Bloking □Kehilangan asosiasi pembicaraan
Jelaskan:
Pada saat wawancara klien mampu menjawab apa yang ditanyakan namun terkadang harus
diulang.
Masalah Keperawatan :-
9. Isi Pikir
□Sesuai □ Obsesi □ Fobia □ Hipokondria
□Pikiran magis □ Ide yang terkait □ Depersonalisasi □ Agama
□Waham □ Kebesaran □ Curiga □ Nihilistik
Jelaskan:Tidak terjaadi gangguan isi pikir.
Masalah keperawatan:-
11. Memori
□Gangguan daya ingat jangka pendek □ Gangguan daya ingat jangka pendek
□Gangguan daya ingat saat ini □ Konfabulasi
Jelaskan: Klien mampu mengingat kegiatan yang dilakukan dirumah, juga orang
terdekat.
Masalah Keperawatan :-
24
□Gangguan ringan □ Gangguan bermakna
Jelaskan: klien dapat memilih akan mandi atau makan dulu. klien dapat
mengambil keputusan
Masalah Keperawatan:-
X. SUMBER KOPING
Masalah berhubungan dengan dukungan kelompok spesifik : klien tidak dapat
bersosilisasi dengan klien lain, keluarga maupun perawat.
Masalah berhungan dengan lingkungan fisik : klien mengatakan jarang bergaul dan hanya
memiliki sedikit teman, klien lebih suka berdiam diri dirumah.
Masalah berhungan dengan pendidikan spesifik : klien tidak melanjutkan kuliah sebab
tidak ada biaya.
Masalah berhubungan dengan pekerjaan spesifik : klien tidak bekerja, ia menjalankan
tugas sebagai ibu rumah tangga saja.
Masalah berhubungan dengan perumahan spesifik : klien mengatakan tetangga
membicarakannya karena lalai menjaga kandungannya.
Masalah berhubungan dengan ekonomi spesifik : klien mengatakan suaminya hanya
pedagang sehingga ekonominya kurang baik.
Masalah berhubungan dengan pelayanan kesehatan: tidak ada masalah dengan pelayanan
kesehatan.
Jelaskan: klien tidak mau keluar rumah dan lebih senang berdiam diri di kamarnya,
karena takut terus menerus disalahkan oleh keluarga dan tetangganya.
Masalah Keperawatan: Isolasi Sosial
25
Masalah Keperawatan:-
Therapy medis:
- Haloperidol (2x1),
- Risperidon 3 ml (2x1),
- Chlorpromazine (1x1),
- Trihenskiphenidol (2x1),
- Amitripilin (2x1),
26
XIII. PEMERIKSAAN PENUNJANG ( tulis pemeriksaan penunjang)
PEMERIKSAAN FISIK
1. Tanda-tanda Vital TD : 120/80 mmhg N : 70x/m S :36,20C P : 18 x/m
2. Ukur TB : 160 cm BB : 60 kg
3. Keluhan Fisik ( ) ya () tidak
A. DATA FOKUS
- DATA SUBYEKTIF
Klien mengatakan malas mandi, malas berpakaian
Klien mengatakan malas makan dan tidak nafsu makan
Klien mengatakan merasa putus asa, merasa bersalah, karena kehilangan calon bayinya,
sehingga ia mengurung diri dikamar dan malas bertemu orang lain.
Klien mengatakan ingin sendiri dan malas berinteraksi dengan orang lain
- DATA OBYEKTIF
Klien sering mengurung diri dikamar dan tidak mau merawat diri
Klien tampak tidak terawat, baju tidak rapi, gigi kotor, kuku panjang dan tercium bau.
Gigi dan mulut klien tampak kotor dan mulut klien berbau.
Klien tampak kehilangan berat badannya karena jarang makan.
Klien selalu berdiam diri di kamar dan tidak bersosialisasi baik dengan orang yang berada
di rumahnya maupun tetangga sekitarnya.
Klien tampak tidak bergairah dan lesu
Berbicara pelan dan lirih, menolak berinteraksi dengan orang lain, kontak mata kurang.
27
B. ANALISIS DATA
NO DATA MASALAH
1. DS: Defisit Perawatan Diri
Klien mengatakan malas mandi, malas
berpakaian
Klien mengatakan malas makan dan tidak
nafsu makan
DO:
Klien tampak rambut acak-acakan
Kulit kotor, gigi kotor, kuku panjang dan
tercium bau.
Klien tampak malas untuk menyisir rambut
dan baju tidak rapi dan tidak diganti.
Mulut klien tampak kotor dan mulut klien
berbau.
Klien tampak kehilangan berat badannya
karena jarang makan.
2. DS : Isolasi Sosial
Klien mengatakan bingung dalam memulai
pembicaraan karena menurut klien tidak ada
bahan pembicaraan untuk berinteraksi.
Klien mengatakan merasa bersalah, karena
kehilangan calon bayinya, sehingga ia
mengurung diri dikamar dan malas bertemu
orang lain.
Klien mengatakan ingin sendiri dan malas
berinteraksi dengan orang lain
28
DO :
Klien lebih banyak berdiam diri dan sering
menghabiskan waktunya ditempat tidur.
Kontak mata kurang
Klien sering menyendiri
Klien tampak tidak bergairah dan lesu
Berbicara pelan dan lirih, menolak
berinteraksi dengan orang lain.
29
C. POHON MASALAH
30
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
KLIEN DENGAN DEFISIT PERAWATAN DIRI
No Dx Perencanaan
Tgl Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi
Dx Keperawatan
Defisit TUM: klien dapat
perawatan diri mandiri dalam
perawatan diri
TUK:
1. Klien dapat 1. Klien menunjukkan tanda-tanda 1. Bina hubungan saling percaya :
mengenal DPD percaya kepada perawat: Beri salam setiap berinteraksi.
dan latihan o Wajah cerah, tersenyum Perkenalkan nama, nama panggilan perawat dan
personal hygiene o Mau berkenalan tujuan perawat berkenalan
o Ada kontak mata Tanyakan nama dan panggilan kesukaan klien
o Menerima kehadiran perawat Tunjukkan sikap jujur dan menepati janji setiap kali
o Bersedia menceritakan berinteraksi
perasaannya Tanyakan perasaan dan masalah yang dihadapi
klien
Buat kontrak interaksi yang jelas
Dengarkan ungkapan perasaan klien dengan
empati
Penuhi kebutuhan dasar klien
2. Klien mengetahui pentingnya 2. Diskusikan dengan klien:
perawatan diri, klien menyebutkan: Penyebab klien tidak merawat diri
o Penyebab tidak merawat diri Manfaat menjaga perawatan diri untuk keadaan
o Manfaat menjaga perawatan diri fisik, mental, dan sosial.
31
o Tanda-tanda bersih dan rapi Tanda-tanda perawatan diri yang baik
o Gangguan yang dialami jika Penyakit atau gangguan kesehatan yang bisa
perawatan diri tidak diperhatikan dialami oleh klien bila perawatan diri tidak adekuat
32
3. Klien mengetahui cara-cara 3.1. Diskusikan frekuensi menjaga perawatan diri selama
melakukan perawatan diri: ini
3.1. klien menyebutkan frekuensi Mandi
menjaga perawatan diri: Gosok gigi
o Frekuensi mandi Keramas
o Frekuensi gosok gigi Berpakaian
o Frekuensi keramas Berhias
o Frekuensi ganti pakaian Gunting kuku
o Frekuensi berhias
o Frekuensi gunting kuku
3.2.klien menjelaskan cara menjaga 3.2. Diskusikan cara praktek perawatan diri yang baik dan
perawatan diri: benar :
o Cara mandi mandi
o Cara gosok gigi gosok gigi
o Cara Keramas Keramas
o Cara Berpakaian Berpakaian
o Cara berhias Berhias
o Cara gunting kuku Gunting kuku
3.2. Berikan pujian untuk setiap respon klien yang positif
4. klien mempraktekkan perawatan diri 4.1.Bantu klien saat perawatan diri :
dengan dibantu oleh perawat: Mandi
o Mandi Gosok gigi
o Gosok gigi Keramas
o Keramas Ganti pakaian
o Ganti pakaian Berhias
o Berhias Gunting kuku
o Gunting kuku 4.2. Beri pujian setelah klien selesai melaksanakan
perawatan diri
4.3. Masukan pada jadual kegiatan untuk latihan mandi,
sikat gigi (2 kali per hari), cuci rambut (2 kali per
minggu), potong kuku (satu kali per minggu)
2. Klien dapat latihan 1. Klien mampu menyebutkan 1.1. Evaluasi kegiatan kebersihan diri. Beri pujian
merias diri o perawatan diri yang sudah
dilakukan 1.2. Jelaskan cara dan alat untuk berhias
o cara berhias: 1.3. Latih cara berhias setelah kebersihan diri: sisiran, rias
33
34
Wanita: berhias/berhias muka untuk perempuan; sisiran, cukuran untuk pria
Laki-laki: mencukur jenggot 1.4. Masukkan pada jadual kegiatan untuk kebersihan diri
dan kumis dan berhias
3. Klien dapat latihan 1. Klien mampu menyebutkan 1. Evaluasi kegiatan kebersihan diri dan berhias. Beri
merias diri o perawatan diri dan berhias yang pujian
sudah dilakukan 2. Jelaskan cara dan alat makan dan minum
o cara/adab makan dan minum: 3. Bantu/latih klien saat makan dan minum :
menyiapkan makan menyiapkan makan
cuci tangan sebelum makan cuci tangan sebelum makan
duduk dimeja makan duduk dimeja makan
berdoa sebelum makan berdoa sebelum makan
tertib selama makan tertib selama makan
berdoa setelah makan berdoa setelah makan
merapihkan meja makan merapihkan meja makan
membersihkan alat makan membersihkan alat makan
4. Masukkan pada jadual kegiatan untuk latihan
kebersihan diri, berhias dan makan & minum yang baik
4. Klien dapat 1. Klien mampu menyebutkan 1. Evaluasi kegiatan kebersihan diri, berhias, makan &
menyebutkan cara o perawatan diri, berhias dan minum. Beri pujian
BAB/BAK yang makan/minum yang sudah 2. Jelaskan cara BAB dan BAK yang baik
baik dilakukan BAB/BAK di toilet
o cara/adab BAB/BAK: Membersihkan diri setelah BAB/BAK
BAB/BAK di toilet Membersihkan/menyiram toilet setelah BAB/BAK
Membersihkan diri setelah 3. bantu/Latih BAB dan BAK yang baik
BAB/BAK 4. Masukkan pada jadual kegiatan untuk latihan
Membersihkan/menyiram toilet kebersihan diri, berhias, makan & minum dan
setelah BAB/BAK BAB&BAK
Klien dapat merawat Klien mampu menyebutkan cara 1. Evaluasi kegiatan latihan perawatan diri: kebersihan
diri secara mandiri merawat diri dengan baik diri, berhias, makan & minum, BAB & BAK. Beri pujian
o Membersihkan diri 2. Latih kegiatan harian
o Berhias 3. Nilai kemampuan yang telah mandiri
o Makan/minum 4. Nilai apakah perawatan diri telah baik
o BAB & BAK
35
36
5. Klien mendapatkan 5.1. Keluarga menyampaikan masalah 1. Diskusikan masalah yg dirasakan dalam merawat
dukungan keluarga dalam merawat pasien pasien, jelaskan pengertian, tanda & gejala, dan proses
untuk terjadinya defisit perawatan diri (gunakan booklet)
meningkatkan Penyebab klien tidak melaksanakan perawatan diri
perawatan diri: Tindakan yang telah dilakukan klien selama di
keluarga mengenal rumah sakit dalam menjaga perawatan diri dan
masalah DPD dan kemajuan yang telah dialami oleh klien
melatih klien Dukungan yang bisa diberikan oleh keluarga untuk
merawat diri meningkatkan kemampuan klien dalam perawatan
diri
5.2. keluarga menyiapkan sarana 2. Jelaskan sarana untuk membersihkan diri
perawatan diri klien: sabun mandi, Sarana yang diperlukan untuk menjaga perawatan
pasta gigi, sikat gigi, shampoo, diri klien
handuk, pakaian bersih, sandal, dan Anjurkan kepada keluarga menyiapkan sarana
gunting kuku, dll tersebut
5.3. Menjelaskan cara-cara membantu 3. Diskusikan dengan keluarga hal-hal yang perlu
klien dalam memenuhi kebutuhan dilakukan keluarga dalam perawatan diri :
perawatan dirinya Anjurkan keluarga untuk mempraktekkan
perawatan diri (mandi, gosok gigi, keramas, ganti
baju, dan gunting kuku)
Ingatkan klien waktu mandi, gosok gigi, keramas,
ganti baju, dan gunting kuku.
Bantu jika klien mengalami hambatan dalam
perawatan diri
Berikan pujian atas keberhasilan klien
5.4. Keluarga mempraktekan cara 4. Latih cara merawat : kebersihan diri dan anjurkan
perawatan diri/personal hygiene pada membantu pasien sesuai jadual dan memberikan pujian
klien
6. Klien mendapatkan 6.1. Keluarga menyampaikan 1. Evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat/melatih
dukungan keluarga kemampuan dalam merawat/melatih pasien kebersihan diri. Beri pujian
untuk pasien membersihan diri
meningkatkan 6.2. keluarga menyiapkan sarana berhias 2. Jelaskan sarana untuk berhiasi
perawatan diri: klien: sisir, bedak & Lipstik (wanita), Sarana yang diperlukan untuk berhias
keluarga melatih alat cukur (laki-laki), Anjurkan kepada keluarga menyiapkan sarana
klien berhias tersebut
37
38
6.3. Menjelaskan cara-cara membantu 3. Diskusikan dengan keluarga hal-hal yang perlu
klien dalam berhias dilakukan keluarga dalam berhias :
Anjurkan keluarga untuk mempraktekkan berhias
Ingatkan klien waktu berhias.
Bantu jika klien mengalami hambatan dalam
berhias
Berikan pujian atas keberhasilan klien
6.4. Keluarga mempraktekan cara 4. Latih cara merawat : kebersihan diri dan berhias,
berhias pada klien anjurkan membantu pasien sesuai jadual dan memberikan
pujian
7. Klien mendapatkan 7.1. Keluarga menyampaikan 1. Evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat/melatih
dukungan keluarga kemampuan dalam merawat/melatih pasien kebersihan dir dan berhias. Beri pujian
untuk pasien membersihan diri dan berhias
meningkatkan 7.2. keluarga menyiapkan sarana makan 2. Jelaskan sarana untuk makan dan minum
perawatan diri: dan minum Sarana yang diperlukan untuk makan dan minum
keluarga melatih Anjurkan kepada keluarga menyiapkan sarana
klien makan dan tersebut
minum yang baik 7.3. Menjelaskan cara-cara membantu 3. Diskusikan dengan keluarga hal-hal yang perlu
klien dalam makan dan minum dilakukan keluarga untuk makan dan minum:
Anjurkan keluarga untuk mempraktekkan makan
dan minum
Ingatkan klien waktu makan dan minum.
Bantu jika klien mengalami hambatan dalam
makan dan minum
Berikan pujian atas keberhasilan klien
7.4. Keluarga mempraktekan cara 4. Latih cara merawat : kebersihan diri, berhias dan
berhias pada klien makan minum, anjurkan membantu pasien sesuai jadual
dan memberikan pujian
8. Klien mendapatkan 8.1. Keluarga menyampaikan 1. Evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat/melatih
dukungan keluarga kemampuan dalam merawat/melatih pasien kebersihan diri, berhias dan makan-minum. Beri
untuk pasien membersihan diri, berhias dan pujian
meningkatkan makan/minum
perawatan diri: 8.2. keluarga menyiapkan sarana BAB & 2. Jelaskan sarana untuk BAB & BAK
39
40
keluarga melatih BAK Sarana yang diperlukan untuk BAB & BAK
klien BAB dan Anjurkan kepada keluarga menyiapkan sarana
BAK tersebut
8.3. Menjelaskan cara-cara membantu 3. Diskusikan dengan keluarga hal-hal yang perlu
klien dalam BAB & BAK dilakukan keluarga untuk BAB & BAK:
Anjurkan keluarga untuk mempraktekkan makan
dan minum
Ingatkan klien jika ingin BAB & BAK.
Bantu jika klien mengalami hambatan dalam BAB
& BAK
Berikan pujian atas keberhasilan klien
8.4. Keluarga mempraktekan cara BAB 4. Latih cara merawat : kebersihan diri, berhias, makan
& BAK pada klien minum dan BAB & BAK, anjurkan membantu pasien
sesuai jadual dan memberikan pujian
Keluarga mampu Keluarga dapat menyebutkan cara Evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat/melatih
merawat pasien merawat pasien dengan masalah DPD pasien dalam perawatan diri: kebersihan diri,
secara mandiri berdandan, makan & minum, BAB & BAK. Beri
pujian
Nilai kemampuan keluarga merawat pasien
Nilai kemampuan keluarga melakukan kontrol ke
PKM
Jelaskan follow up ke PKM, tanda kambuh, rujukan
Anjurkan membantu pasien sesuai jadual dan
memberikan pujian
Intervensi Utama
Dukungan Perawatan Diri
Definisi
Memfasilitasi pemenuhan kebutuhan perawatan
diri
41
Tindakan
Oservasi
• Identifikasi kebiasaan aktivitas perawatan diri
sesuai usia
• Monitor tingkat kemandirian
• Identifikasi kebutuhan alat bantu kebersihan diri,
berpakaian, berhias, dan makan
Terapeutik
• Sediakan lingkungan yang terapeutik (mis. suasana
hangat, rileks, privasi)
• Siapkan keperluan pribadi (mis. Parfum, sikat gigi,
dan sabun mandi)
• Dampingi dalam melakukan perawatan diri sampai
mandiri
• Fasilitasi untuk menerima keadaan ketergantungan
• Fasilitasi kemandirian, bantu jika tidak mampu
melakukan perawatan diri
• Jadwalkan rutinitas perawatan diri
Edukasi
Anjurkan melakukan perawatan diri secara
konsisten sesuai kemampuan
42
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
KLIEN DENGAN ISOLASI SOSIAL
Dx Perencanaan
No
Tgl Keperawata Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi
Dx
n
Isolasi sosial TUM: Klien dapat
berinteraksi dengan
orang lain
TUK:
1. Klien dapat 1. klien menunjukkan tanda-tanda 1.1. Bina hubungan saling percaya dengan:
mengidentifikasi percaya kepada / terhadap Beri salam setiap berinteraksi.
isolasi sosial yang perawat: Perkenalkan nama, nama panggilan perawat dan
dialami latihan o Wajah cerah, tersenyum tujuan perawat berkenalan
berkenalan o Mau berkenalan Tanyakan dan panggil nama kesukaan klien
o Ada kontak mata Tunjukkan sikap jujur dan menepati janji setiap kali
o Bersedia menceritakan berinteraksi
perasaan Tanyakan perasaan klien dan masalah yang dihadapi
o Bersedia mengungkapkan kllien
masalahnya Buat kontrak interaksi yang jelas
o Bersedia mengungkapkan Dengarkan dengan penuh perhatian ekspresi perasaan
masalahnya klien
4. klien dapat melaksanakan 4.1 Observasi perilaku klien saat berhubungan sosial .
hubungan sosial secara bertahap 4.2 Beri motivasi dan bantu klien untuk berkenalan /
dengan: berkomunikasi dengan :
o Perawat dan klien lain Perawat lain
Klien lain
4.3 Diskusikan jadwal harian yang dapat dilakukan untuk
meningkatkan kemampuan klien bersosialisasi
4.5 Beri motivasi klien untuk melakukan kegiatan sesuai
dengan jadwal yang telah dibuat.
4.6 Beri pujian terhadap kemampuan klien memperluas
pergaulannya melalui aktivitas yang dilaksanakan
2. Klien dapat klien dapat melaksanakan 1.2 Observasi perilaku klien saat berhubungan sosial .
berkenalan degan hubungan sosial secara bertahap 1.2 Beri motivasi dan bantu klien untuk berkenalan /
beberapa orang dengan: beberapa orang/Kelompok berkomunikasi dengan kelompok/beberapa orang
saat melakukan kegiatan 1.3 Latih cara berbicara saat melakukan kegiatan harian
(latih 2 kegiatan)
44
45
1.4. Diskusikan jadwal harian yang dapat dilakukan untuk
meningkatkan kemampuan klien bersosialisasi
1.5 Beri motivasi klien untuk melakukan kegiatan sesuai
dengan jadwal yang telah dibuat.
1.6 Beri pujian terhadap kemampuan klien memperluas
pergaulannya melalui aktivitas yang dilaksanakan
3. Klien dapat klien dapat melaksanakan 1.1. Evaluasi kegiatan latihan berkenalan (berapa orang) &
berkenalan dengan hubungan sosial secara bertahap bicara saat melakukan dua kegiatan harian. Beri pujian
lebih banyak orang dengan: beberapa orang saat 1.2. Latih cara berbicara saat melakukan kegiatan harian (2
lain melakukan kegiatan baru kegiatan baru)
1.3.1.3.
1.4. Masukkan pada jadual kegiatan untuk latihan
berkenalan > 5 orang, berbicara saat melakukan 4
kegiatan harian
4. Klien dapat klien dapat melaksanakan 1.1 Evaluasi kegiatan latihan berkenalan, bicara saat
berkenalan dan hubungan sosial saat melakukan melakukan empat kegiatan harian. Beri pujian
bersosialisasi saat kegiatan di luar ruangan/luar 1.2. Latih cara bicara sosial: belanja ke warung, meminta
melakukan kegiatan rumah/ libatkan dalam TAKS sesuatu, menjawab pertanyan
di luar ruangan/luar 1.3. Masukkan pada jadual kegiatan untuk latihan
rumah berkenalan >5 orang, orang baru, berbicara saat
melakukan kegiatan harian dan sosialisasi
1.4. Libatkan klien dalam Terapi Aktivitas Kelompok
Sosialisasi
Klien mampu klien dapat melaksanakan 1.4. Evaluasi kegiatan latihan berkenalan, berbicara saat
bersoisalisasi secara hubungan sosial secara mandiri melakukan kegiatan harian dan sosialisasi. Beri pujian
mandiri 1.5. Latih kegiatan harian
1.6. Nilai kemampuan yang telah mandiri
1.7. Nilai apakah isolasi sosial teratasi
5. Klien mendapatkan 5.1. Keluarga menyampaikan 1. Diskusikan masalah yg dirasakan dalam merawat pasien,
dukungan keluarga masalah dalam merawat pasien jelaskan pengertian, tanda & gejala, dan proses terjadinya
untuk defisit perawatan diri (gunakan booklet)
meningkatkan Penyebab klien tidak bersosialisasi
kemampuan Tindakan yang telah dilakukan klien selama di rumah
sosialisasi dan sakit dalam bersosialisasi dan kemajuan yang telah
melatih klien dialami oleh klien
berkenalan Dukungan yang bisa diberikan oleh keluarga untuk
46
47
meningkatkan kemampuan klien dalam bersosialisasi
5.2. Menjelaskan cara-cara 2. Diskusikan dengan keluarga hal-hal yang perlu dilakukan
membantu klien dalam keluarga dalam mengajarkan klien bersosialisasi :
bersosialisasi Jelaskan pengertian, tanda & gejala, dan proses
terjadinya isolasi sosial (gunakan booklet)
Jelaskan cara merawat isolasi sosial
Latih dua cara merawat berkenalan, berbicara saat
melakukan kegiatan harian
5.3. Keluarga mempraktekan cara 3. Anjurkan keluarga untuk membantu klien seuai jadwal
bersosialisasi pada klien dan beri pujian
6. keluarga dapat 6.1. Keluarga menyampaikan 1. Evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat/melatih pasien
mendampingi klien kemampuan dalam berkenalan dan berbicara saat melakukan kegiatan harian.
berdiskusi saat merawat/melatih klien Beri pujian
melakukan 2 berosialisasi
kegiatan 6.2. Menjelaskan cara-cara 2. Jelaskan kegiatan rumah tangga yang dapat melibatkan
membantu klien dalam berhias pasien berbicara
makan,
sholat bersama
lain-lain: ............................
3. Latih cara membimbing pasien berbicara dan memberi
pujian :
6.3. Keluarga mempraktekan cara Anjurkan keluarga untuk mempraktekkan cara
berhias pada klien bercakap-cakap
Ingatkan klien waktu bercakap-cakap.
Bantu jika klien mengalami hambatan dalam
bercakap-cakap
Berikan pujian atas keberhasilan klien
4. Anjurkan membantu pasien sesuai jadwal
7. Klien mendapatkan 7.1. Keluarga menyampaikan 1. Evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat/melatih pasien
dukungan keluarga kemampuan dalam berkenalan, berbicara saat melakukan kegiatan harian dan
untuk merawat/melatih pasien dalam RT. Beri pujian
meningkatkan melakukan kegiatan sosial
sosialisasi: keluarga 7.2. Menjelaskan cara-cara 2. Jelaskan cara melatih pasien melakukan kegiatan sosial
melatih klien membantu klien dalam berbelanja,
melakukan kegiatan melakukan kegiatan sosial meminta sesuatu
48
49
Social dll ........................
3. Latih keluarga mengajak pasien melakukan kegiatan
sosial:
Belanja
Meminta sesuatu
Dll ................
7.4. Keluarga mempraktekan cara 4. Anjurkan membantu pasien sesuai jadual dan berikan
berhias pada klien pujian
8. keluarga memahami 8.1. Keluarga menyampaikan 1. Evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat/melatih pasien
cara follow up kemampuan dalam berkenalan, berbicara saat melakukan kegiatan harian/RT,
merawat/melatih pasien berbelanja. Beri pujian
berkenalan, berbicara saat
melakukan kegiatan harian/RT,
berbelanja
8.2. Menjelaskan cara-cara follow 2. Jelaskan perawatan berkelanjutan
up ke PKM, tanda kambuh, dan follow up ke PKM,
rujukan tanda kambuh,
rujukan
8.3. Keluarga mempraktekan cara 3. Anjurkan membantu pasien sesuai jadual dan memberikan
membantu klien sesuai jadwal pujian
Keluarga mampu Keluarga dapat menyebutkan cara Evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat/melatih
merawat pasien secara merawat pasien dengan masalah pasien dalam bersosialisasi. Beri pujian
mandiri Isolasi sosial Nilai kemampuan keluarga merawat pasien
Nilai kemampuan keluarga melakukan kontrol ke PKM
Jelaskan follow up ke PKM, tanda kambuh, rujukan
Anjurkan membantu pasien sesuai jadual dan
memberikan pujian
Intervensi utama :
Promosi sosialisasi
Definisi
50
Meningkatkan kemampuan untuk berinteraksi
dengan orang lain
Tindakan
Observasi
Indentifikasi kemempuan melakukan interaks
dengan orang lain
Identifikasi hambatan melakukan interraksi
dengan orang lain
Terapeutik
Motivasi peningkatan keterlibatan dalam suatu
hubungan
Motivasi kesabaran dalam mengembangkan suatu
hubungan
Motivasi berpartisipasi dalam aktivitas baru dan
kegiatan kelompok
Motivasi berinteraksi diluar lingkungan (mis,jalan-
jalan ,ketoko buku)
Diskusikan kekuatan dan keterbatasan dalam
berkomunikasi dengan orang lain
Diskusikan perencanaan kegiatan dimasa depan
Berikan umpan balik positif dalam perawatan diri
Berikan umpan balik positif pada setiap
peningkatan kemampuan
Edukasi
Anjurkan berinteraksi dengan orang lain secara
bertahap
Anjurkan ikut serta kegiatan sosial dan
kemasyarakatan
Anjurkan berbagi pengalaman dengan orang lain
Anjurkan meningkatkan kejujuran diri dan
menghormati hak orang lain
Anjurkan penggunaan alat bantu (mis. Kacamata
51
dan alat bantu dengar)
Anjurkan membuat perencanaan kelompok kecil
untuk kegiatan khusus
Latihan bermain peran untuk meningkatkan
keterampilan komunikasi
Latihan mengekspresikan marah dengan tepat
52
F. DOKUMENTASI KEPERAWATAN
O:
12.00 - Klien menjawab
pertanyaan perawat Mengkaji klien
- Klien tampak diam serta Riwayat hidup
menyendiri
- Klien menangis saat
mengatakan kehilangan
13.30 bayinya. Mengkaji pasien
Perilaku selama
A : terbina hubungan saling dirumah sakit
percaya
- Deficit perawatan diri
53
P: mengidentifikasi masalah
deficit perawatan pada klien
22-9-21 S:
- Klien mengatakan
sudah mengerti begitu
07.30 pentingnya melakukan
kebersihan diri Observasi perilaku
- Klien mengatakan klien
senang karena
dibantuolehperawat
09.00 dalam perawatan
tubuhnya Menjelaskan
pentingnya
O: kebersihan diri
- Ada kontakmata
10.30 - Klien menjawab
dengan suara pelan Menjelaskan cara
menjaga kebersihan
diri seperti cara
mandi
A:Klien dapat menyebutkan
13.00 kembali cara menjaga
kebersihan diri Membantu klien
mempraktikkan cara
P:Intervensi dilanjutkan menjaga kebersihan
- Membuat kontrak diri mandi
dengan pasien untuk
memberikan informasi
cara berpakaian /
berdandan yang baik
54
23-9-21 S:
- Klien dapat
08.00 menyebutkan dan
mempraktikkan cara Mengevaluasi jadwal
berdandan dan kegiatan harian klien
berpakaian yang baik
09.30 dan benar
- Klien mengatakan Menjelaskan cara
senang karena dibantu berdandan dan
dalam perawatan berpakaian
berdandannya
O:
11.00 - Ada kontakmata Membantu klien
- Klien menjawab mempraktikkan cara
pertanyaan perawat berdandan dan
dengan suara pelan berpakaian yang baik
A:Tujuan tercapai
- Klien tampak bersih dan
sedikit rapi
P: Intervensi dilanjutkan
- Membuat kontrak
selanjutnya dengan
pasien untuk
memberikan
Informasi kepada klien cara
makan dan minum
55
24-9-21 S:
- Klien mengatakan sudah
08.00 mengerti tata cara
makan yang benar Mengevalusi
- Klien mengatakan kegiatan kebersihan
senang karena yang telah dilakukan
dibantuolehperawat sebelumnya
dalam kebersihan makan
09.00 dan minum yang baik
dan benar. Menjelaskan cara
mempersiapkan
O: makan/minum
- Ada kontakmata
10.30 - Klien menjawab
pertanyaan perawat Menjelaskan cara
dengan suara pelan makan yang tertib
56
25-9-21 S:
- Klien mengatakan sudah
mengerti cara untuk
07.30 BAB/BAK
- Klien mengatakan sudah Mengevaluasi
mengerti cara kegiatan yang telah
membersihkan diri dan dilakukan
membersihkan tempat sebelumnya
setelah BAB/BAK
08.00 O:
- Klien menjawab Menjelaskan tempat
pertanyaan perawat BAB/BAK
dengan suara pelan
- Ada kontak mata saat
10.00 komunikasi
Menjelaskan cara
A: Klien mampu menyebutkan membersihkan diri
kembali tata cara BAB/BAK setelah BAB/BAK
yang benar
13.00
P: Intervensi dilanjutkan
- Membuat kontrak Menjelaskan cara
selanjutnya dengan membersihkan
pasien untuk tempat BAB/BAK
mengidentifikasi
kemampuan pasien
dalam melakukan
perawatan diri
57
26-9-21 S:
- Klien mengatakan sudah
mengerti bagaimana
09.00 melakukan perawatan
diri yang benar Mengevaluasi
- Klien mengatakan kegiatan kebersihan
senang karena dibantu diri, seperi mandi,
oleh perawat dalam berpakaian/
melakukan perawatan berdandan,
diri makan/minum,
toilettingseperti
O: BAB/BAK
- Klien menjawab
10.00 pertayaan dari perawat
dengan nada lantang Menjelaskan cara
- Klien koperatif melakukan perawatan
- Ada kontak mata saat diri
berkomunikasi
P: Intervensi dihentikan
58
27-9-21 Pera S :
wat - Klien mengatakan
merasa malu dan minder
Isola - Klien mengatakan takut
08.30 si keluar kamar Mengobservasi
sosia - Klien mengatakan perilaku menarik diri
l penyebab ia mengurung klien
diri adalah takut
10.00 disalahkan karena
keguguran bayinya. Mendorong klien
menceritakan
O: perasaannya terkait
- Klien tampak lesu dan dengan menarik diri
tidak terawat.
12.00 - Klien menjawab
pertanyaan dengan jujur Diskusikan dengan
- Klien . klien hal-hal yang
menyebabkan pilihan
menarik diri
A : terbina hubungan saling
percaya
-isolasi sosial
P:
Mendiskusikan kesulitan
berinteraksi dengan orang lain.
59
28-9-21 S:
- Klien mengatakan malu
09.00 untuk memulai
pembicaraan. Diskusi dengan klien
- Klien mengatakan untuk
belum mau mencoba mengungkapkan
berbicara dengan kesulitan dalam
temannya. berinteraksi dengan
- Klien mengatakan sudah orang lain
11.00 mengerti manfaat
berinteraksi dengan
orang lain Diskusikan dengan
- Klien juga mengatakan klien tentang manfaat
merasa lega sudah berinteraksi dengan
bercerita dengan orang lain
perawat tentang
masalahnya.
15.00
O: Mendorong klien
- Klien terlihat mulai untuk mulai
terbiasa berbicara berbicara dan berbaur
dengan perawat dengan teman
- Klien terlihat sudah temannya di panti
memahami manfaat
interaksi.
- Klien masih malu untuk
mencoba berbicara
dengan temannya.
A:
- Klien mulai terbiasa
berbicara dengan
perawat,
- Namun masih malu
berbicara dengan
temannya.
P:
Lanjutkan mendorong klien
untuk mulai berbicara dan
berbaur dengan teman
60
temannya di panti.
29-9-21 S:
- Klien mengatakan sudah
mulai percaya diri
- Klien mengatakan akan
mencoba berbicara
09.00 dengan temannya. Mendorong klien
- Klien mengatakan sudah untuk berinteraksi
mencoba berinteraksi dengan orang lain
dengan temannya
- Klien mengatakan
senang karena banyak
15.00 yang memberi ia
dukungan Diskusikan dengan
klien tentang
O: perawatan diri
- Klien terlihat dirumah dan
bersemangat persiapan pulang
- Klien mulai percaya diri
untuk bertemu orang
lain
- Klien koperatif
- Ada kontak mata saat
berkomunikasi
A:
Masalah teratasi
- Klien sudah mulai
percaya diri untuk
berbicara dengan orang
lain
- Klien sudah
mengiklaskan anaknya
- Klien sudah kooperatif
P:
Intervensi dihentikan
61
DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI. 2010. Pengertian Gangguan Jiwa. Tersedia di: www.depkes.co.id (Diakses pada: 10
November 2018).
Direja, Ade H.S. 2011. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Jiwa. Yogyakarta: Nuha Medika.
Elvara, Tiara. 2017. Defisit Perawatan Diri. Tersedia di: www.academia.edu (Diakses pada: 3
September 2017).
Keliat, Anna dkk. 2014. Keperawatan Kesehatan Jiwa Komunitas. Jakarta: Buku
Kedokteran EGC.
SDKI. 2016. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia. Jakarta: Tim Pokja SDKI DPP
PPNI.
Tarwoto dan Wartonah. 2015. Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan.
Jakarta: Salemba Medika.
62