DISUSUN
OLEH:
Penyusun
DAFTAR ISI
LAPORAN
PENDAHULUAN……………………………………………………………………………………………………………………………
…………5
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN KEHAMILAN NORMAL.....................................................5
I. KEHAMILAN................................................................................................................................5
A. Pengertian...............................................................................................................................5
B. Etiologi....................................................................................................................................5
C. Patofisiologi............................................................................................................................6
Pathway.............................................................................................................................................7
E. Klasifikasi Kehamilan...........................................................................................................9
2) Komplikasi Kehamilan............................................................................................................23
1. PENGKAJIAN.............................................................................................................................38
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN.................................................................................................47
3. INTERVENSI KEPERAWATAN..............................................................................................47
4. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN...........................................................................................51
5. EVALUASI KEPERAWATAN......................................................................................................51
Kasus........................................................................................................................................................53
Antenatal care..........................................................................................................................................53
A. Pengumpulan Data..................................................................................................................53
B. Pemeriksaan Klien...................................................................................................................58
C. Data Fokus................................................................................................................................60
D. Analisa Data.............................................................................................................................61
E. Diagnosa Keperawatan............................................................................................................62
F. Intervensi..................................................................................................................................63
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................................66
digilib.unisayogya.ac.id/1948/
Asuhan Kebidanan Ibu Hamil Trimester III dengan Kehamilan Normal di BPS Pipin Heriyanti
Yogyakarta
Ikhtiarini, Ritma and Diniyah, Kharisah (2016) Asuhan Kebidanan Ibu Hamil Trimester III
dengan Kehamilan Normal di BPS Pipin Heriyanti Yogyakarta. UNSPECIFIED thesis,
Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta.
Abstract
Tingginya Angka Kematian ibu (AKI) di Indonesia disebabkan oleh beberapa faktor yang salah
satunya adalah ketidaknyamanan kehamilan trimester III yang apabila tidak dilakukan asuhan
dengan baik dapat menimbulkan komplikasi bagi ibu hamil. Tujuan Case Study Research ini
yaitu mampu memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil trimester III dengan kehamilan
normal secara komperehensif. Menggunakan metode deskriptif dalam jenis studi kasus
menggunakan teknik pengumpulan data dengan pemeriksaan fisik, wawancara, observasi, studi
dokumentasi dan studi kepustakaan. Ny.W umur 26 tahun G2P1A0Ah1 umur kehamilan 38+1
minggu mengalami keluhan fisik dan psikologi yaitu pegel-pegel pada punggung, kram kaki dan
merasa cemas menghadapi persalinan. Asuhan yang diberikan peneliti mencakup aspek
biopsikososio maupun spiritual. Dari asuhan kebidanan yang telah dilakukan secara
komprehensif tersebut, maka didapatkan bahwa keluhan fisik yang dialami Ny.W sudah
berkurang dan Ny.W merasa lebih mantap menghadapi persalinan karena dukungan psikologi
serta kegiatan spiritual yang dilakukan Hasil penatalaksanaan asuhan kebidanan pada ibu hamil
trimester III dengan kehamilan normal di BPS Pipin Heriyanti Yogyakarta dilaksanakan cukup
baik dan tidak ada kesenjangan dalam penatalaksanaan yang diberikan. Diharapkan agar ibu
hamil trimester III aktif bertanya kepada bidan apabila mengalami ketidaknyamanan yang
dirasakan supaya mengetahui apakah ketidaknyamanan tersebut membahayakan kesehatan ibu
dan janinnya atau tidak. Kata Kunci : Ibu Hamil, Trimester III Kepustakaan : 40 buku (2005-
2015), 1 penelitian, 9 website, 3 jurnal Jumlah Halaman : xi halaman, 114 halaman, 10 lampiran
LAPORAN PENDAHULUAN
I. KEHAMILAN
A. Pengertian
1. Kehamilan adalah masa mulai dari ovulasi sampai partus kira-kira 280 hari (40
minggu) dan tidak lebih dari 300 hari (43 minggu). Kehamilan 40 minggu disebut
sebagai kehamilan matur (cukup bulan), dan bila lebih dari 43 minggu disebut
sebagai kehamilan post matur. Kehamilan antara 28 sampai 36 minggu disebut
kehamilan premature. Ditinjau dari tuanya kehamilan, kehamilan dibagi 3 bagian,
masing-masing:
a) Kehamilan trimester pertama (antara 0 sampai 12 minggu);
b) Kehamilan trimester kedua (antara 12 sampai 28 minggu);
c) Kehamilan trimester ketiga (antara 28 sampai 40 minggu).
Janin yang dilahirkan dalam trimester ketiga telah viable (dapat hidup). (Hanifa
Wiknjosastro, 2009)
2. Kehamilan normal adalah dimana ibu sehat tidak ada riwayat obstetrik buruk dan
ukuran uterus sama / sesuai usia kehamilan. Trimester I (sebelum 14 minggu),
trimester II (antara minggu 14- 28), dan trimester ketiga (antara minggu 28-36 dan
sesudah minggu ke 36). (Hanifa Wiknjosastro, 2009)
Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intrauteri mulai sejak konsepsi dan
berakhir sampai permulaan persalinan (Hanifa Wiknjosastro, 2009).
B. Etiologi
Suatu kehamilan akan terjadi bila terdapat 5 aspek berikut, yaitu :
a. Ovum
Ovum adalah suatu sel dengan diameter + 0,1 mm yang terdiri dari suatu nukleus
yang terapung-apung dalam vitelus dilingkari oleh zona pellusida oleh kromosom
radiata.
b. Spermatozoa
Berbentuk seperti kecebong, terdiri dari kepala berbentuk lonjong agak gepeng
berisi inti, leher yang menghubungkan kepala dengan bagian tengah dan ekor yang
dapat bergerak sehingga sperma dapat bergerak cepat.
c. Konsepsi
Konsepsi adalah suatu peristiwa penyatuan antara sperma dan ovum di tuba
fallopii.
d. Nidasi
Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam endometrium.
e. Plasentasi
Plasentasi adalah alat yang sangat penting bagi janin yang berguna untuk
pertukarann zat antara ibu dan anaknya dan sebaliknya.
Kehamilan dibagi menjadi 3 triwulan :
a. Triwulan I antara 0-12 minggu.
b. Triwulan II antara 12-28 minggu.
c. Triwulan III antara 28-40 minggu.
(Mochtar, 2010 : 17 )
C. Patofisiologi
Ketika seorang perempuan melakukan hubungan seksual dengan seorang laki-
laki maka bisa jadi perempuan tersebut akan hamil (Terjadinya kehamilan). Kehamilan
terjadi ketika sel sperma yang masuk ke dalam rahim seorang perempuan membuahi
sel telur yang telah matang. Seorang laki-laki rata-rata mengeluarkan air mani
sebanyak 3 cc, dan setiap 1 cc air mani yang normal akan mengandung sekitar 100 juta
hingga 120 juta buah sel sperma. Setelah air mani ini terpancar (ejakulasi) ke dalam
pangkal saluran kelamin istri, jutaan sel sperma ini akan berlarian melintasi rongga
rahim, saling berebut untuk mencapai sel telur matang yang ada pada saluran tuba di
seberang rahim. (Kusmiyati, Yuni, dkk.2009)
Pada saat ovulasi, lapisan lendir di dalam serviks (leher rahim) menjadi lebih
cair, sehingga sperma mudah menembus ke dalam rahim. Sperma bergerak dari vagina
sampai ke ujung tuba falopi yang berbentuk corong dalam waktu 5 menit. Sel yang
melapisi tuba falopii mempermudah terjadinya pembuahan dan pembentukan zigot (sel
telur yang telah dibuahi). Jika perempuan tersebut berada dalam masa subur, atau
dengan kata lain terdapat sel telur yang matang, maka terjadilah pembuahan. Pada
proses pembuahan, hanya bagian kepala sperma yang menembus sel telur dan bersatu
dengan inti sel telur. Bagian ekor yang merupakan alat gerak sperma akan melepaskan
diri. Sel telur yang telah dibuahi akan mengalami pengerasan bagian luarnya. Ini
menyebabkan sel telur hanya dapat dibuahi oleh satu sperma.
Pathway
Coitus
Konsepsi dan
pertumbuhan zigot Endometrium runtuh
D. Tanda dan
Implantasi digejala kehamilan (diagnosa kehamilan) (Hanifa Wiknjosastro, 2009)
uterus
Menstruasi
1. Tanda pasti kehamilan
a. Teraba bagian-bagian janin dan dapat di kenal bagian-bagian janin
Zigot (nidasi dalam
b. Terdengar dan rahim 5-7 bunyi jantung janin
dapat dicatat
hari)
c. Dapat dirasakan gerakan janin
Mencapai cavum uteri
4. Keletihan
Keletihan terjadi pada ibu hamil disebabkan oleh berkurangnya makan/minum
dengan mulut, mual dan perubahan-perubahan hormonal selama kehamilan,
kemampuan gerak usus yang mengarah keterhambatan waktu.
Pengosongan berkurang, tekanan uterus yang membesar terhadap usus besar, dan
udara yang tertelan, menimbulkan perasaan letih yang biasanya berkurang di
trimester kedua.
Terjadinya keletihan pada kehamilan dapat diatasi dengan:
a. Tidurlah selama kurang dari 8-10 jam pada malam hari dan beristirahatlah
yang cukup pada siang hari.
b. Jika bekerja, selama istirahat maka siang bersikaplah rileks beberapa menit
dan berbaringlah dengan kaki diangkat.
c. Jangan berdiri terlalu lama.
d. Menghindari memakan makanan yang menghasilkan gas.
e. Mengunyah makanan secara sempurna.
f. Senam secara terarur.
g. Mempertahankan kebiasaan buang air secara teratur.
5. Perasaan pusing
Perasaan pusing terjadi akibat tekanan darah turun selama
kehamilan dan gerakan-gerakan mendadak seperti berdiri terlalu
lama dan gerakan tiba-tiba dari posisi berbaring atau duduk
mungkin menimbulkan perasaan ngantuk dan tidak stabil.
Cara mengatasi:
a. Jangan berdiri terlalu lama.
b. Jika anda merasa pusing, berbaringlah dan angkatlah lutut anda.
c. Jangan berdiri tiba-tiba dari posisi duduk atau ketika anda sedang mandi. Jika
berbaring, pertama-tama miringlah ke samping sebelum benar-benar bangun.
6. Mengidam
Mengidama yang terjadi pada kehamilan terjadi karena berkaitan
dengan anemia akibat kekurangan zat besi dan bias merupakan
tradisi.Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada ibu hamil yang
mengidam di antaranya:
a. Ibu hamil tidak perlu dikhawatirkan selama diet atau asupan gizi terpantau.
b. Beri pengertian bahaya memakan makanan yang tidak benar.
c. Bahaslah rencana makanan yang dapat diterima mencakup gizi yang
diperlukan serta memuaskan rasa mengidam atau tradisi adat.
7. Sering kencing
Perasaan sering kencing disebabkan oleh rahim yang membesar menekan kandung
kemih dan menimbulkan dorongan untuk kencing.Berusahalah membatasi minum
di sore hari jika dorongan untuk kencing menggangu anda pada malam hari.
Jika ada rasa sakit dan sensasis panas selama kencing,
berkonsultasilah dengan dokter.
8. Leukorea
Leukorea adalah sekresi vagina dalam jumlah besar, dengan
konsistensi kental atau cair yang dimulai pada trimester pertama. Sekresi ini
bersifat asam akibat pengubahan sejumlah besar glikogen pada sel epitel vagina
menjadi asam laktat oleh basil doderlein. Upaya untuk mengatasi leukorea adalah
dengan memperhatikan kebersihan tubuh pada area tersebut dan mengganti panty
berbahan katun dengan sering. Wanita seharusnya tidak melakukan douch atau
menggunakan semprot untuk menjaga kebersihan area genetalia.
2) Komplikasi Kehamilan
1. Komplikasi kehamilan pada Trimester I
a. Mual muntah berlebihan
Mual (nausea) dan muntah (emesis gravidarum) adalah gejala yang wajar dan
sering kedapatan pada kehamilan trimester I. Mual biasa terjadi pada pagi hari,
tetapi dapat pula timbul setiap saat dan malam hari. Gejala–gejala ini kurang
lebih terjadi 6 minggu setelah hari pertama haid terakhir dan berlangsung
selama kurang lebih 10 minggu. Mual dan muntah terjadi pada 60-80 %
primigravida dan 40-60 % multigravida. Satu diantara seribu kehamilan, gejala–
gejala ini menjadi lebih berat. Perasaan mual ini disebabkan oleh karena
meningkatnya kadar hormon estrogen dan HCG dalam serum. Pada umumnya
wanita dapat menyesuaikan dengan keadaan ini, meskipun demikian gejala
mual muntah yang berat dapat berlangsung sampai 4 bulan. Pekerjaan sehari-
hari menjadi terganggu dan keadaan umum menjadi buruk.Keadaan inilah
disebut hiperemisis gravidarum. Keluhan gejala dan perubahan fisiologis
menentukan berat ringanya penyakit.
Mual muntah dapat diatasi dengan:
1. Makan sedikit tapi sering
2. Hindari makanan yang sulit dicerna dan berlemak
3. Jaga masukan cairan, karena cairan lebih mudah ditolelir daripada makanan
padat.
4. Selingi makanan berkuah dengan makanan kering. Makan hanya makanan
kering pada satu waktu makan, kemudian makanan berkuah pada waktu
berikutnya.
5. Jahe merupakan obat alami untuk mual. Cincang dan makan bersama
sayuran serta makanan lain.
6. Isap sepotong jeruk yang segara ketika merasa mual
7. Hindari hal–hal yang memicu mual, seperti bau, gerakan atau bunyi
8. Istirahat cukup
9. Hindari hal–hal yang membuat Anda berkeringat atau kepanasan, yang
dapat memicu rasa mual
Komplikasi jika seseorang itu muntah terus menerus adalah perdarahan pada
retina yang disebabkan oleh meningkatnya tekanan darah ketika penderita
muntah.
b. Perdarahan pervaginam
Perdarahan yang terjadi pada masa kehamilan kurang dari 22 minggu. Pada
masa kehamilan muda, perdarahan pervaginam yang berhubungan dengan
kehamilan dapat berupa: abortus, kehamilan mola, kehamilan ektopik.
Macam–macam perdarahan pervaginamyaitu:
1. Abortus
Abortus adalah berakhirnya suatu kehamilan pada atau sebelum kehamilan
tersebut berusia 22 minggu atau buah kehamilan belum mampu hidup diluar
kandungan.
Macam-macamabortusyaitu:
Abortus Imminens
Abortus imminens adalah peristiwa terjadinya perdarahan dari uterus
pada kehamilan sebelum 20 minggu, hasil konsepsi masih didalam
uetrus dan tanpa adanya dilatasi serviks
Abortus Insipiens
Abortus insipiens adalah peristiwa perdarahan uterus pada kehamilan
sebelum 20 minggu dengan adanya dilatasi serviks uteri yang
meningkat, tetapi hasil konsepsi masih dalam uterus. Rasa mules labih
sering dan kuat, perdarahan bertambah
Abortus Inkomplit
Abortus inkomplit adalah pengeluaran sebagian hasil konsepsi pada
kehamilan sebelum 20 minggu dengan masih ada sisa teringgal didalam
serviks. Pada pemeriksaan vaginam, kanalis servikalis terbuka dan
jaringan dapat diraba dalam cavum uteri atau kadang-kadang sudah
menonjol dari ostium uteri eksternum.
Abortus komplit
Pada abortus kompletus semua hasill konsepsi sudah keluar, ditemukan
perdarahan sedikit, ostium uteri telah menutup, dan uterus sudah mulai
mengecil.
Missed abortion
Missed abortion adalah keadaan dimana janin sudah mati, tetapi tetap
berada dalamrahim dan tidak dikeluarkan selama 2 bulan atau lebih.
Penanganan: berikan obat dengan maksud agar terjadi his sehingga fetus
dan desidua dapat dikeluarkan, kalau tidak berhasil lakukan dilatasi dan
kuretase. Hendaknya juga diberikan uterotonika dan antibiotika.
2. Kehamilan Mola
Mola hidatidosa adalah suatu kehamilan yang berkembang tanpa janindan
ditemukan jaringan seperti buah anggur. Secara makroskopik mola
hidatidosa mudah dikela yaitu berupa gelembung-gelembung putih,
tembus pandang, berisi cairan jernih, dengan ukuran bervariasi dari
beberapa mm sampai 1-2 cm.
3. Kehamilan ektopik terganggu
Kehamilan ektopik terjadi bila ovum yang telah dibuahi berimplantasi dan
tumbuh diluar cavum uteri. Pada keadaan ini besar kemungkinan terjadi
keadaan gawat. Keadaan gawat ini dapat terjadi apabila kehamilan ektopik
terganggu.
Nyeri merupakan keluhan utama pada kehamilan ektopik terganggu. Pada
rubtur tuba, nyeri perut bagian bawah terjadi terjadi secara tiba-tiba dan
intensitasnya disertai dengan perdarahan yang menyebabkan penderita
pingsan dan masuk dalam keadaan syok.
Gejala dan tanda yang Gejala dan tanda yang Diagnosis kemungkinan
selalu ada kadang-kadang ada
Tekana diastolik ≥ 90 Hipertensi kronik
mmHg pada kehamilan <
20 minggu
Tekana diastolik 90-110 Hipertensi kronik dengan
mmHg pada kehamilan < superimposed pre-eklamsia
20 minggu ringan
Protein urin < ++
Tekana diastolik 90-110 Hipertensi dalam kehamilan
mmHg (2 ppengukuran
berjarak 4 jam) pada
kehamilan > 20 minggu
Proteinurin -
Tekana diastolik 90-110 Pre-eklamsi ringan
mmHg (2 ppengukuran
berjarak 4 jam) pada
kehamilan > 20 minggu
Proteinurin ++
Tekana diastolok ≥ 110 Nyeri kepala (tidak hilang Pre-eklamsi berat
mmhg pada kehamilan > 20
dengan analgesik biasa)
minggu Penglihatan kabur
Proteinurin ≥ +++ Oliguria (< 400ml/24 jam)
Nyeri abdomen atas
(epigastrium)
Edema paru
Kejang Koma Eklamsia
Tekanan diastolik ≥ 90 Sama seperti pre-eklamsi
mmHg pada kehamilan > berat
20 minggu
Proteinurin ≥ ++
1. PENGKAJIAN
Tanggal : Untuk mengetahui kapan mulai dilakukan pengkajian pada klien
Jam :
No. RM : Untuk dapat membedakan antara pasien dengan pasien yang lain dalam suatu
ruangan.
A. Data Subyektif
1) Biodata
a. Nama : nama ibu dan suami untuk mengenal, memanggil, dan
menghindari terjadinya kekeliruan. (Christina, 2000 :41)
b. Umur : Ditanyakan untuk mengetahui umur ibu, dimana kehamilan
normal terjadi pada saat ibu berusia lebih dari 16 tahun dan
kurang dari 35 tahun.
c. Agama : ditanyakan untuk mengetahui kemungkinan pengaruhnya
terhadap kebiasaan kesehatan pasien / klien. Dengan diketahuinya
agama pasien, akan memudahkan bidan melakukan pendekatan di
dalam melaksanakan asuhan kebidanan. (Depkes RI, 2002:14)
d. Suku : untuk mengetahui dari suku mana ibu berasal dan menentukan
carapendekatan serta pemberian asuhan.
e. Pendidikan : untuk mengetahui tingkat pengetahuan sebagai dasar
dalam memberikan asuhan.
f. Pekerjaan : untuk mengetahui bagaimana taraf hidup dan sosial
ekonomi klien dan apakah pekerjaanibu / suami dapat
mempengaruhi kesehatan klien / tidak.
g. Penghasilan : untuk mengetahui status ekonomi penderita dan
mengetahui pola kebiasaan ynag dapat mempengaruhi
kesehatan klien.
h. Alamat : untuk mengetahui tempat tinggal klien dan menilai apakah
lingkungan cukup aman bagi kesehatannya serta mempermudah
untuk melakukan kunjungan ulang.
2) Alasan Datang
Apa alasan ibu sehingga datang untuk memeriksakan diri.
3) Keluhan Utama
Ditanyakan untuk mengetahui keluhan ibu yang dirasakan saat pengkajian.
Keluhan yang disampaikan ibu pada kunjungan ulang sangat penting untuk
mengontrol kehamilan ibu.
4) Riwayat Kesehatan yang Lalu
Ditanyakan untuk mengetahui penyakit yang pernah diderita ibu sebelumnya
apakah ibu pernah menderita penyakit menular seperti TBC, hepatitis, malaria
ataupun penyakit keturunan seperti: jantung, darah tinggi, ginjal, kencing manis,
juga pernahkah ibu menderita kanker ataupun tumor, serta untuk mengetahui
apakah ibu pernah dirawat di rumah sakit atau tidak.
5) Riwayat Kesehatan Sekarang
Ditanyakan untuk mengetahui apakah ibu sedang menderita penyakit menular
seperti TBC, hepatitis, malaria ataupun penyakit keturunan seperti: jantung, darah
tinggi, ginjal, kencing manis, juga apakah ibu sedang menderita kanker ataupun
tumor.
6) Riwayat Kesehatan Keluarga
Ditanyakan mengenai latar belakang keluarga terutama:
a) Anggota keluarga yang mempunyai penyakit tertentu terutama penyakit
menular seperti TBC, hepatitis.
b) Penyakit keluarga yang diturunkan seperti kencing manis, kelainan
pembekuan darah, jiwa, asma.
c) Riwayat kehamilan kembar. Faktor yang meningkatkan kemungkinan hamil
kembar adalah faktor ras, keturunan, umur wanita, dan paritas. Oleh karena
itu apabila ada yang pernah melahirkan atau hamil dengan anak kembar harus
diwaspadai karena hal ini bisa menurun pada ibu.(Manuaba, 2000:265)
7) Riwayat Haid
Ditanyakan mengenai :
a) Menarche adalah terjadi haid yang pertama kali. Menarche terjadi pada usia
pubertas yaitu sekitar12-16 tahun.
b) Siklus haid pada setiap wanita tidak sama. Siklus haid yang normal /
dianggap sebagai siklus adalah 28 hari, tetapi siklus ini bisa maju sampai 3
hari atau mundur sampai 3 hari. Panjang siklus haid yang biasa pada manusia
adalah 25-32 hari.
c) Lamanya Haid. Biasanya antara 2-5 hari, ada yang 1-2 hari diikuti darah
sedikit-sedikit dan ada yang sampai 7-8 hari. Pada wanita biasanya lama haid
ini tetap.
d) Keluhan yang dirasakan.
e) Keputihan. Warnanya, bau, gatal / tidak.
8) Riwayat Perkawinan
Ditanyakan tentang :
Ibu menikah berapa kali, lamanya, umur pertama kali menikah
a) Umur pertama kali menikah < 18 tahun, pinggulnya belum cukup
pertumbuhannya sehingga jika hamil beresiko waktu melahirkan.
b) Jika hamil umur > 35 tahun bahayanya bisa terjadi hipertensi, plasenta previa,
pre-eklamsia, KPD, persalinan tidak lancar / macet, perdarahan setelah bayi
lahir, BBLR.
11) Riwayat KB
Ditanyakan pernahkah ibu mengikuti KB / tidak, apa macamnya, ada keluhan /
tidak, setelah persalinan rencananya ibu menggunakan KB apa.
d) Aktivitas
Wanita yang sedang hamil boleh bekerja tapi sifatnya tidak melelahkan dan
tidak mengganggu kehamilan. Misalnya: pekerjaan rumah tangga yang
ringan, masak, menyapu, tetapi jangan menimba, mengangkat air, dll.
Pekerjaan dinas misal guru, pegawai kantor boleh diteruskan. Pekerjaan yang
sifatnya dapat mengganggu kehamilan lebih baik dihindarkan misalnya
pekerjaan di pabrik rokok, percetakan, yang mengeluarkan zat yang dapat
mengganggu janin dalam kandungannya (Christina, 2000:163).
e) Personal Higiene
(1) Rambut harus sering dicuci.
(2) Gigi betul-betul harus mendapat perawatan untuk mencegah caries.
(3) Buah dada adalah organ yang erat hubungannya dengan kehamilan dan
nifas, sebagai persiapan untuk produksi makanan bayi oleh karena itu bila
kurang kebersihannya bisa menyebabkan infeksi.
(4) Kebersihan vulva. Vulva harus selalu dalam keadaan bersih. Setelah
BAK/BAB harus selalu dikeringkan, cara cebok yang dari depan ke
belakang.
(5) Kebersihan kuku tidak boleh dilupakan karena dibawah kuku bisa
tersembunyi kuman penyakit.
(6) Kebersihan kulit dilakukan dengan mandi 2x sehari. Mandi tidak hanya
membersihkan kulit tetapi menyegarkan badan, karena pembuluh darah
terangsang dan badan terasa nyaman.
(7) Kebersihan pakaian. Wanita hamil ganti pakaian yang bersih, kalau dapat
pagi dan sore, lebih-lebih pakaian dalam seperti BH dan celana dalam.
(Christina, 2000:159-160)
B. Data Obyektif
1) Pemeriksaan Umum
- Keadaan umum : Baik/cukup/lemah.
- Kesadaran : Composmentis/apatis/samnolen.
- Tinggi badan : Normal >145 cm, ibu hamil dengan tinggi badan
kurang dari 145 cm kemungkinan panggul sempit
- Berat badan sebelum hamil :Mengetahui perubahan berat badan sebelum
hamil dan saat hamil adakah penambahan berat badan atau penurunan berat
badan.
- Berat badan sekarang :Selama kehamilan TM II dan III
pertambahan berat badan ± 0,5kg perminggu. Hinggaakhir kehamilan
pertambahan BB yang normal sekitar 9-13,5 kg
- Lingkar lengan atas : Normal > 23,5 cm, bila kurang merupakan
indikator kuat untuk status gizi ibu yangkurang baik / buruk, sehingga
beresiko untuk melahirkan BBLR
- Tekanan darah, Pernapasan, Nadi, Temperatur
2) Pemeriksaan fisik
a. Kepala dan leher
1) Kepala : bersih, tidak ada benjolan, tidak ada luka ataulesi
2) Rambut : warna hitam, tidak ada ketombe, tidak rontok dan
distribusi merata
3) Wajah : tidak ada cloasma gravidarum, tidak ada oedema, dan
tidak pucat
4) Mata : konjungtiva tidak pucat dan sklera tidak ikterus
5) Mulut dan gigi : bersih, warna bibir kemerahan, tidak ada stomatitis, gigi
tidak berlubang, gusi tidak berdarah.
6) Leher : tidak ada bendungan vena jugularis, tidak ada
pembesaran kalenjar limfe dan tidak ada pembesaran
kelenjar tiroid
b. Payudara
1) Inspeksi :bentuk melingkar, simetris, hiperpig-mentasi pada areola,
puting susu menonjol, tidak ada retraksi atau dimpling
2) Palpasi : tidak ada masa/ benjolan,tidak ada nyeri tekan, tidak ada
pembesaran kelenjar limfe, colostrum (-).
3) Abdomen
a) Inspeksi : tidak ada luka bekas operasi ,terdapat linea nigradan
pembesaran uterus sesuai dengan umur kehamilan.
b) Palpasi
Leopold I :
(1) Kaki klien dibengkokan pada lutut dan lipatan paha
(2) Pemeriksa berdiri sebelah kanan klien dan melihat ke arah muka klien
(3) Rahim dibawah ke tengah
(4) Tinggi fundus uteri ditentukan
(5) Tentukan bagian apa dari anak yang terdapat dalam fundus uteri.
Sifat kepala ialah keras, bundar dan melenting, sifat bokong adalah
lunak, kurang bundar dan kurang melenting, pada letak lintang fundus
uteri kosong.
Variasi menurut knebel : menentukan letak kepala atau bokong dengan
satu tangan di fundus dan tangan lain di atas simfisis
Leopold II :
(1) Kedua tangan pindah ke samping
(2) Tentukan batas samping rahim kiri dan kanan
(3) Tentukan letak punggung anak
(4) Pada letak lintang, tentukan dimana letak kepala janin
Leopold II untuk menentukan dimana letaknya punggung anak dan
dimana letaknya bagian-bagian kecil).
Variasi menurut poudin : menentukan letak punggung dengan satu
tangan menekan di fundus
Leopold III :
Leopold IV :
3. INTERVENSI KEPERAWATAN
a. Ketidaknyamanan berhubungan dengan perubahan pada mekanika tubuh efek dari
perubahan hormone
Tujuan : Ketidaknyamanan berkurang/ hilang
Kriteria Hasil :
1) Klien dapat mengidentifikasi dan mendemonstrasikan tindakan perawatan diri
yang tepat
2) Ketidaknyamanan dapat dicegah dan diminimalkan
INTERVENSI RASIONAL
1. Kaji faktor pencetus perasaan tidak 1. Menentukan intervensi selanjutnya
nyaman yang dirasakan klien
Kolaborasi
INTERVENSI RASIONAL
1. Kaji kenaikan berat badan 1. Mendeteksi penambahan BB
berlebih dan retensi cairan
yang tidak terlihat
INTERVENSI RASIONAL
1. Kaji tingkat pendidikan ibu 1. Mengetahui tingkat
pendidikan ibu dapat
memudahkan memberikan
penjelsan tentang perawatan
kehamilan
INTERVENSI RASIONAL
1. Tinjau ulang kebutuhan 1. Membantu mengidentifikasi
perubahan tidur normal kebutuhan pola tidur
berkenaan dengan kehamilan
diperlukan
4. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Implementasi keperawatan disesuaikan dengan intervensi keperawatan.
5. EVALUASI KEPERAWATAN
a. Klien dapat mengidentifikasi dan mendemonstrasikan tindakan perawatan diri yang
tepat
b. Ketidaknyamanan dapat dicegah dan diminimalkan
c. Klien dapat menyebutkan cara-cara untuk meminimalkan masalah
d. Klien dapat mengidentifikasi tanda / gejala yang memerlukan evaluasi/intervensi medis
e. Klien terhindar dari masalah kelebihan volume cairan dan edema pada daerah wajah
dan ekstremitas
f. Klien dapat memahami tentang perawatan kehamilan
g. Klien dapat menyebutkan tentang perawatan kehamilan
h. Klien dapat terhindar dari resiko komplikasi kehamilan
i. Klien tahu cara mengatasi gangguan istirahat tidur
j. Klien mendaptkan istirahat yang maksimal
k. Klien mengatakan sesak nafas berkurang
l. Klien dapat mendemonstrasikan perilaku yang mengoptimalkan fungsi pernafasan
Kasus
Antenatal care
Diana seorang wanita karier usia 30 tahun, baru menikah 5 bulan yang lalu. Sejak 2 bulan
ini diana tidak datang haid lagi, dan merasakan payudaranya menegang serta sering buang air
kecil. Diana datang ke puskesmas, dari anamnesa pasien didapatkan G2P1A0, riwayat
menstruasi teratur, mual muntah pada pagi hari, kemudian dilakukan pemeriksaan fisik
didapatkan tinggi TFU pertengahan sympisis dan pusat, areola mamae hyperpigmentasi TD :
110/70 mmHg, HR : 68x/menit, T : 36,7 C dan pemeriksaan laboratorium rutin, gula darah dan
urin.
pemeriksaan USG yang hasilnya sesuai dengan usia kehamilan. Dokter memberikan asam folat
dan menganjurkan agar selanjutnya diana kontrol teratur untuk antenatal care. Dan melakuakn
A. Pengumpulan Data
I. Data Subjektif
1) Identitas
a. Nama : Diana
b. Usia : 30 tahun
c. Agama : Islam
d. Suku : Melayu
e. Pendidikan : Sarjana
g. Status : Menikah
2) Anamnesa
a. Alasan kunjungan
b. Keluhan utama
Sejak 2 bulan terakhir haid klien tidak datang lagi dan klien merasakan
a. Menarche : 12 tahun
f. Dismenorea : tidak
a. Hamil ke : 1 (satu)
d. UK : 2 bulan
e. ANC : 1 Kali
f. TT :-
2) Sering BAK
VII. Riwayat KB
b. Rencana KB :-
susu
Siang Nasi + lauk + sayur + buah + Nasi + lauk + sayur + buah
cemilan
Malam Nasi + lauk + sayur + susu Nasi + lauk + sayur + susu
Porsi 1 piring ½ piring
Kesulitan Tidak ada Mual dan muntah pada pagi hari
4) Kebersihan diri
B. Pemeriksaan Klien
1) Pemeriksaan Umum
b. Emosi : stabil
2) Tanda-tanda Vital
b. HR : 68 kali/menit
c. T : 36,70 C
3) Pemeriksaan Fisik
Inspeksi : warna rambut hitam, bersih, tidak berketombe, distribusi rambut merata
Palpasi : tidak ditemukan benjolan dan lesi, tidak ada nyeri tekan atau nyeri lepas
b. Muka
c. Mata
Inspeksi : bibir sedikit pucat, tidak ada sariawan, mulut bersih, tidak ada karies
e. Leher
f. Payudara
Inspeksi : bentuk simetris, areoa mamae hiperpigmentasi, papilla mamae menonjol
g. Abdomen
Palpasi
Leopold II :-
Leopold III :-
Leopold IV :-
h. Genetalia
Inspeksi : warna kemerahan, bersih, tidak ada varises, dan tidak ada tanda
infeksi
i. Ekstremitas
Atas : jari dan kuku bersih, tidak ada oedema dan tidak ada nyeri
tekan/lepas
Bawah : jari dan kuku bersih, tidak ada oedema, tidak ada varises, tidak
4) Pemeriksaan penunjang
C. Data Fokus
a. Data Objektif
1) TD : 110/70 mmHg
2) HR : 68 kali/menit
3) T : 36,70C
6) G2P1A0
b. Data Subjektif
D. Analisa Data
o
1 Data objektif: Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari
Data subjektif:
Data tambahan:
Data objektif:
Data tambahan:
Data subjektif:
Data tambahan:
dan pusat
Data subjektif:
payudaranya menegang
Data tambahan:
nyaman
E. Diagnosa Keperawatan
1. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan perubahan
2. Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan perubahan fisik dan sering BAK
4. Resiko kehilangan cairan berhubungan dengan muntah dan BAK yang berlebihan
F. Intervensi
b. Senam Hamil
DAFTAR PUSTAKA
Riyadi, Sujono, Biologi Reproduksi, (Yogyakarta: STIKES Yogyakarta, 2012), hlm. 111-116