DI PUSKESMAS MUNJUL
LAPORAN REFLEKSI
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Stase Persalinan
Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis
mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, sehingga pada kesempatan ini penulis
Universitas Nasional.
Kehamilan
6. Teman - teman seangkatan dan pihak lain yang tidak bisa disebutkan satu
i
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tugas Stase Kehamilan ini masih
jauh dari sempurna. Pada kesempatan ini penulis mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun guna kesempurnaan tugas Stase Kehamilan ini. Akhir
kata penulis berharap semoga tugas Stase Kehamilan ini dapat memberikan
manfaat maupun inpirasi bagi pembaca umumnya, dan bagi penulis khususnya.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.......................................................................... 1
B. Tujuan....................................................................................... 3
C. Manfaat..................................................................................... 4
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan............................................................................... 27
B. Saran......................................................................................... 27
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
kecelakaan/cedera (WHO,2015).
kehamilan, melahirkan dan dalam masa nifas (42 hari setelah melahirkan)
saing(Kemenkes)
1
2
kehamilan yang didalamnya kehidupan dan kesehatan ibu dan janin dalam
resiko tinggi merupakan salah satu masalah paling kritis dalam asuhan
kebidanan, kematian ibu dan perinatal hampir seluruhnya terjadi pada ibu
sebagai calon ibu, karena pada masa kehamilan akan terjadi perubahan fisik
waktu terjadi kehamilan akan terjadi banyak perubahan baik perubahan fisik,
soaial maupun mental. Walaupun demikian para calon ibu harus tetap berada
didalam keadaan sehat optimal karena disini seorang ibu tidak hidup dengan
sendiri tetapi dia hidup bersama dengan janin yang dikandung. Oleh karena
itu, para calon ibu harus memiliki gizi yang cukup sebelum hamil dan lebih
Pada trimester III biasanya ibu merasa takut akan kehidupan dirinya,
nyamanan pada trimester ini meningkat, ibu merasa dirinya aneh dan jelek,
Meningkatkan pengetahuan para ibu sehingga mereka mau, sadar dan mampu
dapatkan hasil ibu hamil TM III yang melakukan kunjungan ANC sebanyak
100 orang. Dari data tersebut serta latar belakang di atas peneliti tertarik
Tahun 2020.
B. Tujuan Penulisan
A. Tujuan Umum
B. Tujuan Khusus
Tahun 2020.
Tahun 2020.
C. Manfaat Penulisan
1. Bagi Mahasiswa
penulisan dapat dijadikan sebagai bahan masukan bagi klinik untuk lebih
ibu hamil.
TINJAUAN PUSTAKA
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dari kehamilan 37-42
minggu dan berat badan lahir 2500-4000 gram (Depkes RI, 2007). Sedangkan
menurut Mitayani, bayi baru lahir normal adalah bayi yang baru lahir dengan
usia kehamilan atau masa gestasi yang dinyatakan cukup bulan (aterm) yaitu
36-40 minggu ( Mitayani, 2010:1). Bayi baru lahir normal harus menjalani
Adapun ciri-ciri dari bayi baru lahir normal menurut Depkes RI yaitu:
6
7
j. Genetalia
Menurut Indrayani dalam buku update asuhan persalinan dan bayi baru
1) Penilaian
Segera setelah lahir, letakkan byi diatas kain yang bersih dan
kering yangsudah disiapkan diatas perut ibu. Apabila tali pusat pendek,
maka letakkan bayi diantara kedua kaki ibu, pastikan bahwa tempat
ada sianosis
Bayi baru lahir yang tidak menunjukan tanda asfiksia/ bayi baru
mulai dari muka, kepala, dan bagian tubuh lainnya kecuali bagian
dengan handuk kering yang baru. Keadaan telanjang dan basah pada
1) Konduksi
dingin.
2) Konveksi
sekitar bayi. Suhu udara di kamar bersalin tidak boleh kurang dari
bayi.
3) Evaporasi
pada kulit bayi yang basah. Bayi baru lahir dalam keadaan basah
dapat dengan cepat kehilangan panas dengan cara ini. Bayi harus
4) Radiasi
bayi yang tidak berkontak secara langsung dengan kulit bayi. Bayi
pada saat lahir memiliki suhu 0,5 - 1° C lebih tinggi dari suhu
1) Klem, potong dan ikat tali pusat dua menit pasca bayi
dipotong.
dari dinding perut (pangkal pusat) bayi. Dari titik jepitan, tekan tali
pusat dengan dua jari kemudian dorong isi tali pusat ke arah ibu
10
4) Ikat tali pusat dengan benang DTT atau steril pada satu sisi
Dini.
cairan atau bahan apapun ke puntung tali pusat. Nasihatkan hal ini juga
meninggalkan bayi:
b) Luka tali pusat harus dijaga tetap kering dan bersih, sampai sisa tali
c) Jika puntung tali pusat kotor, bersihkan (hati-hati) dengan air DTT
kain bersih.
tali pusat, tampak nanah atau berbau. Jika terdapat tanda infeksi,
muali menyusu sendiri segera setelah lahir. Kontak antara kulit bayi
sendirinya. Cara bayi melakukan IMD ini dinamakan the berst crawl
puting ibu yang mempunyai bau yang sama. Maka agar baunya
menyelimuti ibu dan bayinya, dan kenakan topi pada kepala bayi.
5) Pencegahan Perdarahan
setelah proses IMD dan bayi selesai menyusu. Salep atau tetes mata
pencegahan infeksi mata kurang efektif jika diberikan >1 jam setelah
keringkan.
3) Berikan salep mata dalam satu garis lurus mulai dari bagian mata yang
paling dekat dengan hidung bayi menuju kebagian luar mata atau tetes
mata.
4) Ujung tabung salep mata atau pipet tetes tidak boleh menyentuh mata bayi.
15
5) Anjurkan keluarga agar tidak menghapus salep atau tetes mata dari
mata bayi.
K1, pada saat bayi baru berumur 2 jam. untuk bayi yang lahir di
bayi pulang dari klinik. Lakukan pencatatan dan anjurkan ibu untk
semakin banyak prolaktin dan ASI. Perlekatan saat menyusui pun turut
9) Pemeriksaan fisik
terang. Tangan serta alat yang digunakan harus bersih dan hangat.
16
1) Menilai APGAR
menilai keadaan klinis bayi baru lahir pada usia 1 menit dan 5
bayi baru lahir dan respon terhadap resusitasi. Perlu kita ketahui
nilai Apgar suatu ekspresi keadaan fisiologis bayi baru lahir dan
resusitasi.
I. DATA SUBJEKTIF
A. Biodata
Orang Tua
17
18
B. Riwayat Kehamilan
1. ANC :6x di : BPM
2. Riwayat Imunisasi TT : T2
3. Riwayat Penyakit Kehamilan : Tidak ada
C. Riwayat Persalinan
Jenis Persalinan : Spontan
Ditolong oleh : Bidan
Ketuban Pecah : Spontan
Kala I : 7 jam
Kala II : 20 menit
Tindakan Persalinan : Tidak ada
Kala III : 10 menit
Plasenta : Lengkap
Tali Pusat : Normal
Kala IV : 2 jam
Komplikasi : Tidak ada
BB : 3.200 gram
2. Keadaan Umum Secara Sistematis
Kepala
Rambut : Hitam
Pembengkakan/benjolan : Tidak ada
Fontanel : Tidak ada
Sutura : Tidak menyatu
Caput succedaneum : Tidak ada
Cephal hematome : Tidak ada
Luka pada kepala : Tidak ada
Muka
Keadaan : Normal
Warna : Kemerahan
Mata
Keadaan : Simetris kiri dan kanan
Kotoran : Tidak ada
Sklera : Tidak Ikterik
Konjungtiva : Tidak Anemis
Tanda-tanda infeksi : Tidak ada
Refleks labirin : Ada
Hidung
Keadaan : Normal
Kesimetrisan : Simetris
Lubang hidung : Ada
Mulut
Keadaan : Normal
Bibir : Normal
Palatum : Ada
Saliva : Ada
Refleks rooting : Ada
Refleks sucking : Ada
20
Perempuan
Kebersihan : Bersih
Kesimetrisan : Simetris
Vagina : Ada
Klitoris : Ada
Uretra : Ada
Labiya minora : Ada
Labiya mayora : Ada
Pengeluaran : Ada
Punggung dan anus
Gerakan pada panggul : Aktif
Tulang belakang : Normal
Anus : Ada
Ekstremitas
Bahu lengan dan tangan
Kesimetrisan : Simetris
Gerakan : Aktif
Jumlah jari : Lengkap 10 jari
Refleks grasping : Ada
Tungkai dan kaki
Bentuk : Normal
Pergerakan : Aktif
Jumlah jari : Lengkap 10 jari
Refleks Babinski : Ada
Refleks Walking : Ada
3. Pemeriksaan Khusus
No Kriteria 0-1 menit 1-5 menit 5-10 menit
1 Denyut jantung 2 2 2
2 Usaha bernafas 2 2 2
3 Tonus otot 1 2 2
4 Refleks 1 1 1
5 Warna kulit 2 1 2
Jumlah 8 8 9
22
4. Sistem Syaraf
Refleks Moro : Ada
5. Pemeriksaan Antropometri
Lingkar kepala
Circumferentia suboccipito Bregmatica : 32,5 cm
Circumferentia Fronto occipito : 35 cm
Circumferentia Mento occipito : 35 cm
DMO : 14cm
DFO : 13cm
Lila : 12 cm
Lingkar Dada : 35 cm
6. Eliminasi
Urine
Frekuensi : Belum ada
Warna : Belum ada
Mekonium
Warna : Belum ada
Feaces
Frekuensi : Belum ada
Warna : Belum ada
Penyulit : Belum ada
Diagnosa :
IV. PENATALAKSANAAN
KU : Baik
Kesadaran : Composmentis
PB : 49 cm
BB : 3200 gram
Lingkar dada : 35 cm
Lila :12 cm
Suhu : 36,80c
RR : 46x/ menit
melakukannya )
melakukannya)
24
a. hipotermi
b. asfiksia
c. ikterus
selama 15 menit.
Berdasarkan asuhan yang dilakukan pada By.Ny”A” sejak hari Rabu tanggal
10 oktober 2018, maka pada bab ini penulis akan menguraikan pembahasan
mengenai “Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir By.Ny”A” Usia 8 jam di
pemeriksaan sesuai standar yang bertujuan untuk mendeteksi dini keadaan bayi
umum bayi, kesadaran, nadi, pernafasan, suhu, panjang badan, dan berat
yang dilakukan secara head to toe yaitu dimulai dari kepala, muka, mata, hidung,
mulut, telinga, leher, dada, abdomen, kulit, genetalia, punggung dan anus. Semua
pemeriksaan yang dilakukan secara sistematis atau head to toe ini sudah dilakukan
sesuai dengan standar yang telah ditetapkan dan hasilnya yaitu keadaan By.Ny”A”
jantung, usaha bernafas, tonus otot, refleks, serta warna kulit. Hal ini penting D
25
26
dilakukan untu mengetahui perkembangan bayi dan keaktifan dari bayi tersebut
untuk mengetahui ukuran lingkar kepala bayi, LiLA, dan lingkar dada
pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui keadaan umum bayi, apabila ukuran
antropomentri bayi tidak sesuai dengan batas normal maka By.Ny”A” beresiko
dalam keadaan baik. Pada pemeriksaan Bayi Baru Lahir yang dilakukan pada
By.Ny”A” KIE yang diberikan yaitu menganjurkan ibu untuk tetap menjaga
teknik yang benar kepada bayinya atau secara on demand karena pemberian ASI
hingga umur 6 bulan sangat baik untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi
dalam hal ini ibu mengerti dan mau mengikuti anjuran dari bidan.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
pelayanan yang lebih baik, oleh karena itu penulis menyampaikan saran
sebagai berikut:
27
28
1. Bagi ibu
Tingkatkan pemberian nutrisi ASI pada ibu, susui bayi setiap saat bayi
ditemukan termasuk kasus mengenai bayi baru lahir dan dalam pemberian
5. Bagi Masyarakat
29
Ibu hamil dan keluarga sebaiknya membaca dan mengerti isi buku KIA,
persalinan, nifas dan perawatan bayi baru lahir. Sehingga diharapkan dapat
KemKes RI. 2010. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Neonatal Esensial Pedoman
Teknis Pelayanan Kesehatan Dasar.Jakarta:Kemenkes.
Rukiyah, Ai Yeyeh dkk, 2016.Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir. Jakarta: Trans
Info Media
Saputra, Lindon, 2018. Asuhan Neonatus Bayi Dan Balita. Tangerang: Binarupa
Aksara
Tando, Naomy Marie, 2016. Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi & Anak Balita.
Jakarta: EGC
Wahyuni, Sari, 2016. Asuhan Neonatus, Bayi Dan Balita. Jakarta: EGC