Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN ILMIAH

ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN FISIOLOGIS

PADA NY. S UMUR 25 TAHUN G1P0A0 USIA KEHAMILAN

37 MINGGU DI UPTD PUSKESMAS JAPAH

Dosen Pembimbing : Murti Ani S.ST,M.Kes

Disusun Oleh :

Macdallena Desty Fitriany


P1337424620031

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG

PRODI KEBIDANAN PROGRAM DIPLOMA III

2021/2022
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Ilmiah Asuhan Kebidanan Kehamilan Fisiologis pada Ny. S Umur 25


Tahun G1P0A0 dengan Usia Kehamilan 37 Minggu di Puskesmas Japah.
Telah diperiksa dan disahkan pada :
Hari :

Tanggal :

Blora , Juni 2022

Pembimbing Klinik Praktikkan

Wulan Anjani, S. ST Macdallena Desty Fitriany

Mengetahui

Pembimbing Institusi

Murti Ani S.ST,M.Kes

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat,
taufik serta hidayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan laporan ilmiah ini
dengan judul “Asuhan Kebidanan Kehamilan Fisiologis pada Ny. S Umur 25 Tahun
G1P0A0 usia kehamilan 37 minggu di Puskesmas Japah, Blora” tanpa halangan
suatu apapun. Terselesaikannya laporan ilmiah ini tidak terlepas dari bimbingan dan
dukungan berbagai pihak. Dalam kesempatan ini saya mengucapkan terimakasih
kepada:

1. Ibu Dr. Krisdiana Wijayanti, M.Mid selaku Ketua Prodi Kebidanan Program
Diploma III Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Semarang.
2. Ibu Murti Ani S.ST,M.Kes selaku Pembimbing Institusi yang telah
menyediakan waktu, tenaga, dan pikiran untuk membimbing kami dalam
penyusunan laporan ilmiah ini.
3. Ibu Wulan Anjani, S.ST selaku Pembimbing Klinik yang telah memberikan
pengarahan serta masukan dalam menyelesaikan laporan ini.

Saya menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih belum


sempurna, baik dari segi penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena
itu, saya mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun, guna menjadi
acuan dan bekal pengalaman bagi saya untuk menjadi lebih baik dimasa yang
akan datang. Semoga laporan ilmiah yang saya buat ini dapat bermanfaat sebagai
ilmu pengetahuan bagi para pembaca khususnya dalam bidang kesehatan.

Blora, Juni 2022

Penulis

Macdallena Desty Fitriany

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

LEMBAR PENGESAHAN ..................................................................................... i

KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii

DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

A. LATAR BELAKANG ................................................................................. 1

B. TUJUAN ...................................................................................................... 2

C. MANFAAT .................................................................................................. 3

BAB II TINJAUAN TEORI ................................................................................... 4

A. KEHAMILAN ............................................................................................. 4

1. Pengertian kehamilan ................................................................................... 4

2. Tanda dan gejalan kehamilan ....................................................................... 4

3. Pertumbuhan/ perkembangan janin dalam rahim pada kehamilan 38


minggu.......................................................................................................... 4

4. Perubahan adaptasi psikologis kehamilan trimester III................................ 5

5. Perubahan fisiologis kehamilan trimester III ............................................... 5

6. Ketidaknyamanan dan penanganan selama kehamilan trimester III ............ 6

7. Tanda bahaya dan komplikasi ibu dan janin pada kehamilan trimester III .. 6

B. ANTENATAL CARE .................................................................................. 7

1. Tujuan Antenatal Care ................................................................................. 8

2. Kebijakan Program Asuhan ANC ................................................................ 8

3. Indikator Kunjungan ANC ........................................................................... 8

iii
4. Standar Asuhan Antenatal Care ................................................................... 9

BAB III TINJAUAN KASUS............................................................................... 12

BAB IV PEMBAHASAN ..................................................................................... 19

BAB V PENUTUP .............................................................................................. 211

A. Kesimpulan .............................................................................................. 211

B. Saran ......................................................................................................... 211

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 222

iv
v
BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Menurut Ketua Komite Ilmiah International Conference on
Indonesia Family Planning and Reproductive Health (ICIFPRH), hingga
tahun 2019 Angka Kematian Ibu (AKI) Indonesia masih tetap tinggi, yaitu
305 per 100.000 kelahiran hidup. Padahal, target AKI Indonesia pada tahun
2015 adalah 102 per 100.000 kelahiran hidup. Tingginya AKI merupakan
salah satu tantangan yang harus dihadapi Indonesia sehingga menjadi salah
satu komitmen prioritas nasional, yaitu mengurangi kematian ibu saat hamil
dan melahirkan.
Penyebab kematian ibu di Indonesia yang terbanyak yaitu
perdarahan, hipertensi dalam kehamilan dan lain-lain. Penyebab AKI akibat
perdarahan (31%), Hipertensi dalam kehamilan (26%), dan lain-lain (28%).
Target Sustainable Development Goals (SDGs) global, penurunan AKI
menjadi kurang dari 70 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2030
(Kementrian Kesehatan RI, 2018).
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menurunkan AKI
disarankan bahwa petugas kesehatan melakukan pemantauan secara ketat
dengan melakukan Antenatal Cara. Antenatal care (ANC) adalah pelayanan
kesehatan oleh tenaga kesehatan professional untuk ibu selama
kehamilannya yang dilakukan sesuai standar pelayanan antenatal yang telah
ditetapkan. Salah satu pilar safe motherhood menyebutkan bahwa asuhan
antenatal dilakukan dengan tujuan agar dapat memantau perkembangan
kehamilan seta dapat mendeteksi kelainan atau komplikasi yang menyertai
kehamilan sehingga dapat ditangani secara dini dan benar. Standar waktu
pemeriksaan antenata lditentukan untuk menjamin mutu pelayanan
khususnya dalam memberikan kesempatan yang cukup dalam menangani
kasus risiko tinggi yang ditemukan.
Pengawasan pada asuhan antenatal merupakan suatu cara yang
mudah untuk memonitor dan mendukung kesehatan ibu hamil secara
menyeluruh. Rekomendasi dalam memberikan asuhan antenatal care salah
satunya adalah dengan memberikan penyuluhan mengenai tanda bahaya
kehamilan kepada ibu dan keluarga. Pengetahuan ibu hamil tentang tanda

1
bahaya kehamilan juga berperan penting mempengaruhi sikap ibu hamil
agar mampu mendeteksi secara dini komplikasi dalam kehamilan yang
ditunjukkan dengan keteraturan ibu hamil dalam melaksanakan antenatal
care sehingga setiap keluhan dapat di tangani sedini mungkin (Manuaba,
2012).
Berdasarkan latar belakang tersebut penulis merasa tertarik untuk
melakukan Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil Fisiologis pada Ny. S
G1P0A0 umur 25 tahun usia kehamilan 37 Minggu di UPTD Puskesmas
Japah, Blora.

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Dapat melaksanakan Manajemen Asuhan Kebidanan Kehamilan
Fisiologis pada Ny. S G1P0A0 umur 25 tahun usia kehamilan 37
Minggu di UPTD Puskesmas Japah dengan menggunakan pendekatan
manajemen kebidanan sesuai dengan kewenangan bidan.
2. Tujuan Khusus
a. Dapat melaksanakan pengkajian data (data subyektif dan obyektif)
pada Ny. S G1P0A0 umur 25 tahun usia kehamilan 37 Minggu dengan
Kehamilan Fisiologis di Puskesmas Japah
b. Dapat merumuskan diagnosa/masalah aktual (analisa) pada pada Ny.
S G1P0A0 umur 25 tahun usia kehamilan 37 Minggu dengan Kehamilan
Fisiologis di Puskesmas Japah
c. Dapat merencanakan dan melaksanakan tindakan dalam asuhan
kebidanan pada pada Ny. S G1P0A0 umur 25 tahun usia kehamilan 37
Minggu dengan Kehamilan Fisiologis di Puskesmas Japah
d. Dapat mengevaluasi asuhan kebidanan pada Ny. S G1P0A0 umur 25
tahun usia kehamilan 37 Minggu dengan Kehamilan Fisiologis di
Puskesmas Japah
e. Dapat mendokumentasikan semua temuan dan tindakan dalam
asuhan kebidanan yang telah dilaksanakan pada pada Ny. S G1P0A0
umur 25 tahun usia kehamilan 37 Minggu dengan Kehamilan Fisiologis
di Puskesmas Japah

2
C. MANFAAT
1. Bagi Mahasiswa
Mahasiswa dapat melakukan asuhan kebidanan pada pada Ny. S
G1P0A0 umur 25 tahun usia kehamilan 37 Minggu dengan Kehamilan
Fisiologis di Puskesmas Japah.
2. Bagi Institusi
Laporan ilmiah ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan bacaan
institusi pendidikan bidang akademik dalam rangka meningkatkan mutu
pendidikan dimasa yang akan datang.
3. Bagi Klien
Membantu meringankan keluhan yang dirasakan klien dan dapat
meningkatkan kenyamanan pada klien selama diberikan asuhan.
4. Bagi Tempat Praktik
Laporan ilmiah ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan bacaan
tempat praktik dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan kebidanan.
5. Bagi Petugas Kesehatan
Membantu dalam memberikan asuhan kebidanan pada klien secara tepat

3
BAB II

TINJAUAN TEORI
A. KEHAMILAN
1. Pengertian kehamilan
Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin.
Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari)
dihitung dari hari pertama haid terakhir. Kehamilan dibagi menjadi 3
triwulan yaitu triwulan pertama dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan,
triwulan kedua dari bulan ke-4 sampai 6 bulan, triwulan ketiga dari
bulan ke-7 sampai 9 bulan. (Sarwono Prawihardjo, 2013)

2. Tanda dan gejalan kehamilan


a. Tanda tidak pasti kehamilan
1) Amenorea (terlambat datang bulan)
2) Mual dan muntah (emesis)
3) Ngidam
4) Konstipasi
5) Pigmentasi kulit
b. Tanda dugaan kehamilan
1) Rahim membesar sesuai usia kehamilan
2) Pada pemeriksaan teraba ballotement
3) Pemeriksaaan tes biologis kehamilan positif. Tetapi sebagian
kemungkinan positif palsu
c. Tanda pasti kehamilan
1) Gerakan janin dalam rahim
2) Teraba gerakan janin dan teraba bagian janin
3) Terdengar denyut jantung janin

3. Pertumbuhan/ perkembangan janin dalam rahim pada kehamilan


38 minggu
Berat bayi 3.100 gram dan panjang 48 cm. rasa cemas yang di
rasakan ibu menunggu kelahiran bayi menjadikan gangguna emosional
pada ibu. Ibu dapat melakukan relaksasi dengan melatih pernafasan
sebagai bekal mejelang persalinan.

4
4. Perubahan adaptasi psikologis kehamilan trimester III
Trimester ketiga seringkali disebut periode menunggu dan waspada
sebab pada saat itu ibu merasa tidak sabar menunggu kelahiran bayinya.
Gerakan bayi dan membesarnya perut merupakan dua hal yang
mengingatkan ibu akan bayinya. Kadang-kadang ibu merasa khawatir
bahwa bayinya akan lahir sewaktu-waktu. Ini menyebabkan ibu
meningkatkan kewaspadaannya akan timbulnya tanda dan gejala akan
terjadinya persalinan. Ibu seringkali merasa khawatir atau takut kalau-
kalau bayi yang akan dilahirkannya tidak normal. Kebanyakan ibu juga
akan bersikap melindungi bayinya dan akan menghindari orang atau
benda apa saja yang dianggapnya membahayakan bayinya. Seorang ibu
mungkin mulai merasa takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang akan
timbul pada waktu melahirkan.
Rasa tidak nyaman akibat kehamilan timbul kembali pada trimester
ketiga dan banyak ibu yang merasa dirinya aneh dan jelek. Disamping
itu, ibu mulai merasa sedih karena akan berpisah dari bayinya dan
kehilangan perhatian khusus yang diterima selama hamil. Pada trimester
inilah ibu memerlukan keterangan dan dukungan dari suami, keluarga
dan bidan.
Trimester ketiga adalah saat persiapan aktif untuk kelahiran bayi dan
menjadi orang tua. Keluarga mulai menduga-duga tentang jenis kelamin
bayinya (apakah laki-laki atau perempuan) dan akan mirip siapa.
Bahkan mereka mungkin juga sudah memilih sebuah nama untuk
bayinya.

5. Perubahan fisiologis kehamilan trimester III


a. Uterus
Perubahan bentuk dan ukuran uterus pada kehamilan pada
kehamilan 37 Minggu, fundus uteri turun setinggi 2 jari dibawah
prosesus xifoideus, karena kepala janin sudah masuk Pintu Atas
Panggul (PAP). (Manuaba,2012)
b. Serviks
Pembukaan serviks merupakan mekanisme yang terjadi saat
jaringan ikat serviks yang keras dan panjang secara progresif
melunak dan memendek dari atas ke bawah. Serat otot yang melunak

5
sejajar os serviks internal tertarik ke atas, masuk ke segmen bawah
uterus dan berada di sekitar bagian presentasi janin dan air ketuban.
c. Vagina
Dinding vagina mengalami banyak perubahan yang
merupakan persiapan untuk mengalami peregangan pada waktu
persalinan dengan meningkatkan ketebalan mukosa
Peningkatan volume secret vagina juga terjadi, dimana
sekresi akan berwarna keputihan menebal, dan PH antar 3,5-6 yang
merupakan hasil dari peningkatan produksi asam laktat glokogen
yang dihasilkan ileh epitel vagina sebagai aksi dari lactobacillius
acidopillus

6. Ketidaknyamanan dan penanganan selama kehamilan trimester


III
a. Sering BAK
Adanya tekanan pada kandung kemih akibat semakin besar ukuran
janin.
Penanganan : perbanyak minum pada siang hari dan mengurai
minum pada malam hari.
b. Sesak nafas
Karna semakin besar ukuran janin di dalam uterus sehingga
menekan diafragma.
Penanganan : lakukan senam hamil secara teratur

7. Tanda bahaya dan komplikasi ibu dan janin pada kehamilan


trimester III
a. Perdarahan pervagina
Pada akhir kehamilan perdarahan yang tidak normal adalah merah,
banyak dan kadang-kadang tidak disertai dengan rasa nyeri.
Perdarahan semacam ini berarti plasenta previa. Plasenta previa
adalah keadaan dimana plasenta berimplantasi pada tempat yang
abnormal yaitu segmen bawah rahim sehingga menutupi sebagian
atau seluruh ostium uteri interna. Penyebab lain adalah solusio
plasenta dimana keadaan plasenta yang letaknya normal, terlepas
dari perlekatannya sebelum janin lahir, biasanya dihitung sejak
kehamilan 28 minggu

6
b. Sakit kepala yang hebat
Sakit kepala yang hebat dalam kehamilan adalah gejala dari pre-
eklampsia
c. Penglihatan Kabur
Perubahan penglihatan atau pandangan kabur, dapat menjadi tanda
pre-eklampsia. Hal ini disebabkan adanya perubahan peredaran
darah dalam pusat penglihatan di korteks cerebri atau didalam retina
(oedema retina dan spasme pembuluh darah)
d. Bengkak di muka atau tangan
Bengkak dapat menunjukkan adanya masalah serius jika muncul
pada permukaan muka dan tangan, tidak hilang setelah beristirahat,
dan diikuti dengan keluhan fisik yang lain. Hal ini bisa merupakan
pertanda pre-eklampsia
e. Janin kurang bergerak seperti biasa
Jika bayi tidak bergerak seperti biasa dinamakan IUFD (Intra
Uterine Fetal Death). IUFD adalah tidak adanya tanda-tanda
kehidupan janin didalam kandungan
f. Pengeluaran cairan pervagina (Ketubah Pecah Dini)
Ketuban pecah dini menyebabkan hubungan langsung antara dunia
luar dan ruangan dalam rahim sehingga memudahkan terjadinya
infeksi. Makin lama periode laten (waktu sejak ketuban pecah
sampai terjadi kontraksi rahim), makin besar kemungkinan kejadian
kesakitan dan kematian ibu atau janin dalam rahim (Marjati
Kusbandiyah Jiarti, Julifah Rita, 2010).
g. Kejang
Kejang dalam kehamilan dapat merupakan gejala dari eklampsia
h. Konjungtiva pucat
Anemia pada Trimester III dapat menyebabkan perdarahan pada
waktu persalinan dan nifas, BBLR (Berat Bayi Lahir Rendah yaitu
kurang dari 2500 gram)

B. ANTENATAL CARE
ANC adalah upaya preventif program pelayanan kesehatan obstetric
untuk optimalisasi luaran maternal dan neonatal melalui serangkaian
kegiatan pemantauan rutin selama kehamilan. (Prawirohardjo, 2013)

7
1. Tujuan Antenatal Care
a. Memonitor kemajuan kehamilan guna memastikan kesehatan ibu
dan perkembangan bayi yang normal
b. Mengenali secara diri penyimpangan dari normal dan memberikan
penatalaksaaan yang di perlukan
c. Membina hubungan saling percaya antara ibu dan bidan dalam
rangka mempersiapkan ibu dan keluarga secara fisik, emosional, dan
logis untuk menghadapi kelahiran serta serta kemungkinan adanya
komplikasi.(Rismalinda, 2015).

2. Kebijakan Program Asuhan ANC


Menurut teori (Rismalinda, 2015), ditinjau dari umur kehamilannya
maka dibagi menjadi 3 bagian, yaitu :
a. Kehamilan triwualan pertama (antara 0 – 14 minggu)
b. Kehamilan triwulan kedua (antara 14 – 28 minggu)
c. Kehamilan triwulan ketiga (antara 28 – 40 minggu)

3. Indikator Kunjungan ANC


Menurut Depkes RI (2014)
a. Kunjungan Pertama (K1)
K1 adalah kontak pertama ibu hamil dengan tenaga
kesehatan yang mempunyai kompetensi, untuk mendapatkan
pelayanan terpadu dan komprehensif sesuai standar. Kontak pertama
harus dilakukan sedini mungkin pada trimester pertama, sebaiknya
sebelum minggu ke 8.
b. Kunjungan ke-4 (K4)
K4 adalah ibu hamil dengan kontak 4 kali atau lebih dengan
tenaga kesehatan yang mempunyai kompetensi, untuk mendapatkan
pelayanan terpadu dan komprehensif sesuai standar (1-1-2). Kontak
4 kali dilakukan sebagai berikut: minimal satu kali pada trimester I
(0-12 minggu), minimal satu kali pada trimester ke2 (>12 - 24
minggu), dan minimal 2 kali pada trimester ke-3 (>24 minggu
sampai dengan kelahiran). Kunjungan antenatal bisa lebih dari 4 kali
sesuai kebutuhan dan jika ada keluhan, penyakit atau gangguan
kehamilan.

8
c. Penanganan Komplikasi (PK)
PK adalah penanganan komplikasi kebidanan, penyakit
menular maupun tidak menular serta masalah gizi yang terjadi pada
waktu hamil, bersalin dan nifas. Pelayanan diberikan oleh tenaga
kesehatan yang mempunyai kompetensi.
Komplikasi kebidanan, penyakit dan masalah gizi yang
sering terjadi adalah: perdarahan, preeklampsia/eklampsia,
persalinanmacet, infeksi, abortus, malaria, HIV/AIDS, sifilis, TB,
hipertensi, diabetesmeliitus, anemia gizi besi (AGB) dan kurang
energi kronis (KEK)

4. Standar Asuhan Antenatal Care


Standar pelayanan kebidanan dilakukan dengan 10 T. Pelayanan ini
tidak diberikan sekaligus melainkan melihat dari kondisi ibu serta janin
dan perkembangan kehamilan ibu diantaranya menurut Kemenkes RI
2016 dari :
a. Ukur tinggi badan dan berat badan
Pengukuran tinggi badan dilakukan pada kunjungan pertama. Bila
tinggi badan ibu kurang dari 145 cm maka ibu memiliki faktor resiko
untuk panggul sempit sehingga kemungkinan sulit untuk bersalin
secara pervaginam. Berat badan ibu hamil harus diperiksa setiap kali
kunjungan. Penambahan berat badan selama kehamilan minimal 1
kg/bulan dan maksimal 2 kg/bulan.
b. Ukur Tekanan Darah
Pengukuran tekanan darah dilakukan setiap kali kunjungan. Tekanan
darah normal 120/80 mmHg. Apabila tekanan darah ≥ 140/90
mmHg maka terdapat faktor resiko hipertensi dalam kehamilan.
c. Pengukuran lingkar lengan atas (LILA)
Pengukuran hanya dilakukan pada saat kunjungan pertama. LILA
kurang dari 23,5cm menunjukan ibu hamil menderita Kekurangan
Energi Kronis (KEK) dan berisiko melahirkan Bayi Berat Lahir
Rendah (BBLR).
d. Tentukan presentasi janin dan denyut jantung janin (DJJ)
Pada trimester III dilakukan penentuan presentasi janin, hal ini
dilakukan untuk mengetahui letak janin pada usia kehamilan 36
minggu. Penilaian DJJ dilakukan pada akhir trimester I dan

9
selanjutnya setiap kali kunjungan dengan retang DJJ normal 120-
160 kali per menit.
e. Ukur tinggi fundus uteri (TFU)
Pengukuran tinggi fundus pada setiap kali kunjungan antenatal
dilakukan untuk mendeteksi pertumbuhan janin sesuai atau tidak
sesuai dengan umur kehamilan, kemungkinan ada gangguan
pertumbuhan janin. Standar pengukuran menggunakan pita ukur
setelah kehamilan 24 minggu
Tabel 2.1
Ukuran TFU menurut Penambahan Per Tiga Jari
Usia Kehamilan (Minggu) Tinggi Fundus Uteri (TFU)
12 3 jari diatas simfisis
16 Pertengahan pusat-simfisis
20 3 jari di bawah pusat
24 Setinggi pusat
28 3 jari diatas pusat
Pertengahan pusat-prosesus
32
xiphoideus (px)
1 jari dibawah prosesus
36
xiphoideus (px)
3 jari di bawah prosesus
40
xiphoideus (px)
Sumber : Sulistyawati, 2012

Tabel 2.2
Ukuran TFU dengan menggunakan Metline
Usia Kehamilan (Minggu) Tinggi Fundus Uteri (TFU)
22-28 minggu 24-25 cm diatas simfisis
28 minggu 26,7 cm diatas simfisis
30 minggu 29,5 – 30 cm diatas simfisis
32 minggu 29,5 – 30 cm diatas simfisis
34 minggu 31 cm diatas simfisis
36 minggu 32 cm diatas simfisis
38 minggu 33 cm diatas simfisis
40 minggu 37,7 cm diatas simfisis

Sumber : Menurut Spiegelberg dalam Mochtar (1998)


https://www.scribd.com/document/416472771/PENGUKURAN-TFU
10
f. Skrining status imunisasi tetanus dan berikan imunisasi tetanus
toksoid (TT)
Untuk mencegah terjadinya tetanus neonatorum, ibu hamil
harus mendapat imunisasi TT. Pada saat kontak pertama., ibu hamil
di skrining status imunisasi TT-nya. Pemberian imunisasi TT pada
ibu hamil , sesuai dengan status imunisasi saat ini
g. Pemberian tablet penambah darah
Tablet tambah darah (tablet besi) dan asam folat untuk
mencegah anemia pada Ibu hamil, ibu hamil harus mendapatkan
tablet besi minimal 90 tablet selama kehamilannya yang diberikan
pada kunjungan pertama.
h. Pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan yang dilakukan adalah pemeriksaan golongan
darah, pemeriksaan kadar hemoglobin, pemeriksaan protein dalam
urin, glukosa urin, pemeriksaan HIV dilakukan wajib dengan adanya
program pencegahan penularan dari ibu ke anak (PPIA), tes
pemeriksaan darah lainnya seperti malaria, sifilis, HBsAg.
i. Tatalaksana kasus
Melaksanakan tatalaksana yang tepat sesuai dengan masalah
yang dialami serta ditangani dengan standar dan kewenangan bidan.
Apabila ditemukan masalah-masalah yang tidak dapat ditangani
segera dilakukan rujukan sesuai dengan sistem rujukan.
j. Konseling
Memberikan penjelasan mengenai perawatan kehamilan,
pencegahan kelainana bawaan, persalinan dan inisiasi menyusu dini
(IMD), nifas, perawatan bayi baru lahir, ASI eksklusif, Keluarga
Berencana (KB), dan imunisasi pada bayi serta Perencanaan
Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) terdiri dari yaitu:
lokasi tempat ibu tinggal, identitas ibu hamil, tafsiran persalinan,
penolong persalinan, fasilitas tempat persalinan, calon pendonor
darah, transportasi, adanya perencanaan persalinan termasuk
pemakaian KB, tatalaksana pengambilan keputusan yang tepat dan
cepat bila terjadi komplikasi selama kehamilan, persalinan, nifas.
Penjelasan ini diberikan secara bertahap sesuaidengan masalah dan
kebutuhan ibu.

11
BAB III
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN FISIOLOGIS
PADA NY. S USIA 25 TAHUN G1P0A0 USIA KEHAMILAN 37 MINGGU
DI UPTD PUSKESMAS JAPAH
PENGKAJIAN

Tanggal : 31 Mei 2022

Waktu : 08.00 WIB

Tempat : Ruang KIA

I. DATA SUBYEKTIF
IDENTITAS PASIEN
Identitas pasien Penanggung Jawab
No. Register : 13-1270-02 Hubungan dengan pasien : Suami
Nama : Ny. S Nama : Tn.S
Umur : 25 Tahun Umur : 30 Tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMP Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta
Suku bangsa : Jawa Suku bangsa : Jawa
Alamat : Ds. Tlogowungu Alamat : Ds. Tlogowungu

1. ALASAN DATANG :
Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya
2. KELUHAN UTAMA :
Ibu mengatakan nyeri pada pinggangnya
3. RIWAYAT KESEHATAN
Sekarang : Ibu mengatakan tidak sedang menderita penyakit sistemik seperti jantung,
paru – paru, ginjal. Tidak sedang menderita penyakit menurun seperti asma, hipertensi,
diabetes militus (DM). Tidak sedang menderita penyakit menular seperti hepatitis,
TBC (Tuberculosis) dan tidak sedang menderita penyakit menular seksual seperti
HIV/AIDS (human immune deficiency virus Acquired Immune Deficiency
Syndrome).

Dahulu : Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit sistemik seperti jantung,
paru – paru, ginjal. Tidak pernah menderita penyakit menurun seperti asma, hipertensi,

12
diabetes militus (DM). Tidak pernah menderita penyakit menular seperti hepatitis,
TBC (Tuberculosis) dan tidak pernah menderita penyakit menular seksual seperti
HIV/AIDS (human immune deficiency virus Acquired Immune Deficiency
Syndrome).
Keluarga : Ibu mengatakan keluarganya tidak ada yang menderita penyakit sistemik
seperti jantung, paru – paru, ginjal. Tidak ada yang menderita penyakit menurun seperti
asma, hipertensi, diabetes militus (DM). Tidak ada yang menderita penyakit menular
seperti hepatitis, TBC (Tuberculosis) dan tidak ada yang menderita penyakit menular
seksual seperti HIV/AIDS (human immune deficiency virus Acquired Immune
Deficiency Syndrome).

4. RIWAYAT OBSTETRI
a. Riwayat Haid
Menarche : 14 tahun Nyeri haid : Tidak ada
Siklus : 28 hari Warna darah : Merah
Lama : 7 hari
Banyaknya: Hari ke 1-3 ganti pembalut 3x/hari
Hari ke 4-7 ganti pembalut 2x/hari
b. Riwayat Kehamilan Sekarang
G ke 2, hamil 38 minggu

ANC : 5x

HPHT : 19 September 2021

HPL : 26 Juli 2022

Gerakan Janin : Aktif, ±10x dalam 12 jam, tidak ada rasa


sakit saat janin bergerak.

TT : TT1, TT2, TT3

Pemberian Fe : 150 Tablet

Minum Jamu/Obat : Ibu mengatakan tidak pernah minum

jamuTanda Bahaya : Tidak ada

Kekhawatiran khusus : Tidak ada

c. Riwayat Kehamilan, Persalinan, dan Nifas yang lalu


Ibu mengtakan ini kehamilan pertamanya

13
5. RIWAYAT PERKAWINAN

Status Perkawinan : Menikah

Usia Pertama Menikah : 24 tahun

Lama Pernikahan : 1 tahun

Hubungan dengan suami : Baik

6. RIWAYAT KB
Ibu mengatakan menggunakan KB suntik progestin

7. POLA PEMENUHAN KEBUTUHAN SEHARI-HARI


Pola Nutrisi :Ibu mengatakan sebelum dan selama hamil makan
3x/hari. 1 piring nasi beserta lauk dan sayur. Serta
minum 8x/hari
Pola Eliminasi :Ibu mengatakan sebelum dan selama hamil BAB
1x/hari. Serta BAK 6x/hari
Pola Aktivitas :Ibu mengatakan sebelum dan selama hamil
melakukan pekerjaan rumah sendiri

Pola Istirahat :Ibu mengatakan sebelum dan selama hamil tidur


siang 1 jam/ hari, tidur malam 8 jam/ hari

Pola Seksual :Ibu mengatakan sebelum hamil berhubungan


dengan suami 2x/minggu, tidak ada keluhan. Dan
selama hamil berhubungan dengan suami 1x/bulan,
tidak ada keluhan

Pola Hygiene :Ibu mengatakan sebelum dan selama hamil mandi


2x/hari, gosok gigi 2x/hari, keramas 3x/minggu,
ganti baju 2x/hari

Pola Hidup Sehat :Ibu mengatakan sebelum dan selama hamil tidak
pernah merokok, tidak minum minuman beralkohol,
selalu makan makanan

Psiko, sosial, spiritual :Ibu mengatakan sebelum dan selama hamil ketika
ada masalah dibicarakan dengan suami dan segera
menyelesaikannya. Ibu tidak pernah percaya mitos-

14
mitos yang ada di masyarakat. Hubungan ibu dengan
suami, keluarga, mayarakat baik. Ibu rajin beribadah

Tingkat Pengetahuan Pasien:


Ibu mengatakan belum mengetahui tentang tanda dan bahaya pada
kehamilan Trimester III

II. DATA OBJEKTIF


1. PEMERIKSAAN FISIK
a. Pemeriksaan Umum

Keadaan Umum : Baik TD : 119/94 mmHg

Kesadaran : Composmentis N : 79x/menit

BB sebelum/selama : 64 kg / 74 kg S : 36,8 0C

TB : 156cm RR : 22x/menit

LILA : 24 cm

b. Status present

Kepala :Mesocephal, rambut tidak rontok, tidak ada benjolan, kulit


kepala bersih

Mata :Simetris, konjungtiva merah muda, sklera putih, reflek


pupil baik

Hidung :Simetris, bersih, tidak ada polip, tidak ada pernapasan


cuping hidung

Mulut :Simetris, bibir lembab, tidak stomatitis, tidak ada karies gigi

Telinga :Simetris, tidak ada serumen, fungsi pendengaran baik

Leher :Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, limfe, dan vena


jugularis.

Ketiak :Tidak ada pembesaran kelenjar limfe, tidak ada benjolan

Dada :Simetris, tidak ada retraksi dinding dada, tidak ada suara
ronchi dan wheezing.

15
Perut :Pembesaran sesuai usia kehamilan, tidak ada bekas luka
atau operasi caesar, tidak ada nyeri tekan.

Lipat paha :Tidak ada benjolan, tidak ada varises.

Vulva :Bersih, tidak oedema, tidak ada varises, tidak ada lesi.

Ekstremitas:Jari-jari lengkap, tidak oedema, simetris, turgor kulit baik,


fungsi pergerakan baik

Punggung :Lordosis fisiologis

Anus :Tidak ada hemoroid

c. Status Obstetrik

1. Inspeksi:
Muka :Tidak oedema, tidak ada cloasmagravidarum.
Mamae :Simetris, mengalami pembesaran volume mamae,
hiperpigmentasi areola, puting menonjol.
Abdomen :Terdapat linea nigra, dan pembesaran sesuai usia
kehamilan
Vulva :Bersih, tidak ada benjolan, tidak ada varises
2. Palpasi
Leoplod I :Pada bagian fundus teraba satu bagian bulat, lunak,
tidak melenting (bokong), TFU 2 jari dibawah
procesus xyphoideus
Leoplod II :Bagian kanan teraba tahanan keras memanjang
(punggung)
Leoplod III :Teraba satu bagian keras, bulat, besar, melenting
(kepala) pada perut bagian bawah ibu
Leoplod IV :Divergen (bagian bawah janin sudah tidak bisa
digoyangkan)
TFU : 34 cm
TBJ : (34-11) x 155
: 3565 gram
3. DJJ : 140x / menit
4. Reflek patella : +/+

16
2. Pemeriksaan penunjang : Cek laboratorium
Hb : 12 Protein Urine : Negatif
Gula : Negatif

III. ANALISA
Ny.S Usia 25 Tahun G1P0A0 Usia Kehamilan 37 Minggu dengan Kehamilan
Normal.

IV. PENATALAKSANAAN
Tanggal : 31 Mei 2022
Jam : 08.05 WIB
1. Memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan bahwa ibu dan janin dalam
keadaan baik.
TD : 119/94 mmHg RR : 22x /menit
N : 79 x/menit S : 36,8 0C
DJJ :140x/menit LILA : 24 cm
Hasil : ibu mengetahui hasil pemeriksaan dan ibu merasa senang.
2. Memberitahu ibu bahwa nyeri pinggang yang dialami merupakan
ketidaknyamanan yang sering terjadi pada kehamilan trimester III. Hal ini
karena bertambah besarnya perut ibu sehingga dapat menyebabkan nyeri
pinggang jika dipakai beraktivitas lama
Hasil: Ibu mengerti dan paham dengan penjelasan yang diberikan bidan
3. Menjelaskan pada ibu cara mengatasi nyeri pinggang dengan menghindari
aktivitas fisik yang terlalu lama atau berlebihan, seperti mengangkat beban,
membungkuk berlebihan, berjalan tanpa istirahat
Hasil : ibu paham dan akan mempraktikkannya dirumah
4. Menjelaskan pada ibu tanda bahaya pada Trimester III yaitu :
 Gejala preeklampsi : Pandangan kabur, sakit kepala yang berat, nyeri ulu
hati, bengkak diwajah, tangan, dan kaki
 Gerak janin berkurang, perdarahan pervagina, ketuban pecah dini
Serta menganjurkan ibu untuk ke pelayanan kesehatan jika menemukan salah
satu tanda bahaya tersebut
Hasil : ibu paham dan mau pergi ke pelayanan kesehatan apabila merasakan
salah satu tanda bahaya tersebut.
5. Menjelaskan kepada ibu tentang tanda-tanda persalinan :

17
 Keluar lendir darah dari daerah vagina ibu
 Kontraksi yang semakin sering dan teratur
 Keluar air ketuban dari jalan lahir
Jika menemui salah satu tanda persalinan, segera ke pelayanan kesehatan
terdekat.
Hasil : Ibu paham dan ibu akan ke pelayanan kesehatan jika terdapat tanda-
tanda persalinan
6. Memberikan pendidikan kesehatan P4K yaitu tempat persalinan, penolong,
kendaraan, biaya, pendonor darah, penanggung jawab dalam keluarga
Hasil : Ibu mengerti dengan penjelasan bidan
7. Menginformasikan pada ibu untuk mempersiapkan perlengkapan persalinan
seperti perlengkapan untuk dirinya sendiri, perlengkapan untuk bayi, dan
kebutuhan lainnya untuk bersalin.
Hasil : ibu paham dan akan mempersiapkan perlengkapan persalinan
8. Memberikan 30 tablet Fe (1x1) dan menganjurkan untuk diminum rutin serta
memberitahu ibu cara meminumnya yaitu 1 tablet diminum sebelum tidur
untuk menghindari efek mual dan meminumnya hanya dengan menggunakan
air putih atau air jeruk untuk membantu proses penyerapan.
Hasil : ibu mengerti dan bersedia mengikuti anjuran bidan.
9. Menganjurkan ibu untuk kunjungan ulang 2 minggu lagi atau bila ada keluhan.
Hasil : ibu paham dan akan melakukan kunjungan ulang.
10. Mencatat hasil pemeriksaan di buku KIA dan register hamil
Hasil : telah dilakukan pencatatan di buku KIA dan register hamil

18
BAB IV

PEMBAHASAN

Dalam bab ini penulis akan membahas mengenai asuhan kebidanan


fisiologis pada ibu hamil trimester I secara terperinci dari pengkajian data subyektif
sampai dengan tahap penatalaksanaan

1. Data Subyektif
Dari pengkajian yang dilakukan pada Ny. S Umur 25 Tahun G1P0A0 Usia
Kehamilan 37 Minggu di UPTD Puskesmas Japah, Blora. Ibu mengatakan
tidak ada keluhan. Ibu mengatakan HPHT nya adalah 19 September 2021,
sehingga diperoleh taksiran persalinan atau HPL pada 26 Juli 2021. Perkiraan
waktu bersalin ini sesuai dengan teori menggunakan Rumus Neagle yaitu (Hari
pertama haid + 7), (Bulan terakhir haid – 3), (Tahun +1 ). Secara teori dan
praktik di lahan tidak ada perbedaan sehingga tidak terjadi kesenjangan.
2. Data Obyektif
Data ini didapatkan melalui pemeriksaan status obstetri pada Ny. S Umur 25
Tahun G1P0A0 Usia Kehamilan 37 Minggu palpasi leopold I pada bagian
fundus teraba satu bagian bulat, lunak, tidak melenting (bokong), TFU 2 jari
dibawah procesus xyphoideus, leoplod II pada bagian kanan teraba tahanan
keras memanjang (punggung), leoplod III teraba satu bagian keras, bulat, besar,
melenting (kepala) pada perut bagian bawah ibu, leoplod IV divergen (bagian
bawah janin sudah tidak bisa digoyangkan), TFU = 34 cm, dan TBJ 3565 gram.
Hal ini sesuai dengan teori dimana pada pemeriksaan leopold I akan teraba
bulat, besar, lunak (bokong). Pada pemeriksaan leopold II akan teraba tahanan
memanjang (punggung) di satu sisi dan teraba bagian kecil-kecil (ekstremitas)
di sisi lain. Pada pemeriksaan leopold III akan teraba bulat, besar, keras
(kepala) (Marni, 2011). Dan pada pemeriksaaan leopold IV bila bagian
terendah masuk PAP telah melampaui lingkaran terbesarnya, makan tangan
yang melakukan pemeriksaan divergen (Manuaba, 2012)
3. Analisa
Analisa yang diperoleh dari data subyektif dan obyektif kasus ini adalah pada
Ny. S Umur 25 Tahun G1P0A0 Usia Kehamilan 37 Minggu dengan kehamilan
normal.

19
4. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan pada kasus Ny.S yaitu memberitahu ibu apa saja tanda bahaya
pada kehamilan trimester III, bagaimana cara mengatasi nyeri pinggangnya dan
mengatakan bahwa itu termasuk normal, memberikan ibu 30 tablet Fe,
memberikan penkes untuk menyiapkan keperluan persalinan, dan
menganjurkan ibu untuk kontrol ulang 2 minggu lagi atau apabila ada keluhan.
Pemberian tablet Fe pada ibu hamil ini sesuai dengan upaya yang telah
dilakukan oleh Departemen Kesehatan untuk mengatasi anemia pada ibuhamil,
karena salah satu masalah gizi yang banyak terjadi pada ibu hamil merupakan
anemia gizi.
5. Antara teori dan praktik
Secara keseluruhan tidak ada perbedaan sehingga tidak terjadi kesenjangan
antara teori yang ada dengan praktik di lahan.

20
BAB V

PENUTUP
A. Kesimpulan
Asuhan yang diberikan pada Ny. S Umur 25 Tahun G1P0A0 Usia
Kehamilan 37 Minggu secara keseluruhan dari data subyektif sampai
penatalaksanaan sudah sesuai dengan teori, antara teori yang ada dengan
praktik di lahan tidak ada perbedaan, sehingga tidak ada kesenjangan
diantara keduanya.

B. Saran
1. Bagi Mahasiswa
Diharapkan mahasiswa dapat memberikan asuhan kebidanan dengan
tetap berpedoman dengan teori dan prosedur yang benar.
2. Bagi Institusi
Diharapkan institusi lebih membimbing mahasiswanya agar lebih
terampil dalam memberikan asuhan kebidanan.
3. Bagi Klien
Diharapkan pasien dapat memperoleh asuhan yang sesuai dengan
kebutuhan.
4. Bagi Tempat Praktik
Saran untuk lahan praktik, dibenahinya AC yang tersedia di ruang UGD
dan Poned agar bisa digunakan sehingga meningkatkan kualitas
pelayanan kesehatan.
5. Bagi Petugas Kesehatan
Diharapkan tenaga kesehatan dapat melaksanakan asuhan dengan benar

21
DAFTAR PUSTAKA

Fitriahadi, E. (2017). Buku Ajar Asuhan Kehamilan Disertai Daftar Tilik.


Yogyakarta: Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta.

Fitriahadi, E., & Utami, I. (2020). Deteksi Dini Komplikasi Kehamilan. Yogyakarta:
Universitas Aisyiyah Yogyakarta.

Podungge, Y. (2020). Asuhan Kebidanan Komprehensif. Jambura Health and Sport


Journal Vol. 2 No. 2, 69.

Prawihardjo, S. (2013). Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT. Bina Pustaka Sarwono


Prawihardjo.

Sukartiningsih, M. C. (2014). Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tanda


Bahaya Kehamilan dengan Keteraturan Melaksanakan Antenatal Care di
Puskesmas Pembantu Dauh Puri Depansar Tahun 2014. Jurnal
Kebidanan/Midwifery Medical Journal Vol 1 No 1, 15.

Tyastuti, S., & Wahyuningsih, H. P. (2016). Asuhan Kebidanan Kehamilan. Jakarta


Selatan: Pusdik SDM Kesehatan.

Sidabutar, Kezia Septiani. 2020. "Laporan Studi Kasus Asuhan Kebidanan


Kehamilan Pada Ny. S G1P0A0 Di RB Dinnuriza Kec. Medan Satria Kota
Bekasi Tahun 2020", https://repository.imds.ac.id diakses pada 31 Mei 2021
pukul 11.40 WIB.

22

Anda mungkin juga menyukai