GARNIS YUNITASARI
17.15.1.149.009
Mengetahui
ii
KATA PENGANTAR
Assalamu'alaikum Wr. Wb
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telalh melimpahkan
rahmat, taufik serta hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan laporan ini
yang berjudul "Asuhan Kebidanan pada Ny"S” P20002 7 Jam Post Partum Fisiologis
" ini tepat waktu. Tak lupa saya ucapkan terimakasih yang sebesar-besamya
kepada:
4. Dan tak lupa kepada kedua orangtua yang selalu memberikan segalanya dan
mendukung sepenuhnya tanpa rasa pamrih.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................ii
DAFTAR ISI ................................................................................................iii
LEMBAR PENGESAHAN..........................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................
1.1 Latar Belakang...................................................................................1
1.2 Tujuan.................................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Teori...................................................................................................5
2.2 Konsep Dasar Kebidanan Menurut Hellen Varney............................15
BAB III TINJAUAN KASUS
3.1 Tinjauan Kasus....................................................................................18
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan.........................................................................................27
4.2 Saran...................................................................................................27
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................28
iv
BAB I
PENDAHULUAN
Nifas adalah masa dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat
kandung kembali seperti semula sebelum hamil, yang berlangsung selama 6
minggu atau ± 40 hari (Prawirohardjo, 2002).
Dari data diatas penulis memutuskan mengambil kasus pada Ny"S” P20002 7
Jam Post Partum Fisiologis ". Adapun tujuanya untuk memberikan asuhan
kebidanan yang tepat terhadap asuhan pada kehamilan.
v
1.1 1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Diharapkan dalam penulisan asuhan kebidanan ini mahasiswa mendapat
pengalaman nyata pada Asuhan Kebidanan pada Ny"S” P20002 7 Jam Post Partum
Fisiologis
1.2.2 Tujuan Khusus
Setelah melakukan praktek kebidanan ini diharapkan mahasiswa mampu:
1. Mahasiswa mampu melaksanakan pengkajian atau pengumpulan data
subyektif dan obyektif pada Ny"S” P20002 7 Jam Post Partum Fisiologis
2. Mahasiswa mampu mengidentifikasi masalah/diagnosa kebidanan pada Ny"S”
P20002 7 Jam Post Partum Fisiologis
3. Mahasiswa mampu mengantisipasi diagnose dan masalah potensial
berdasarkan diagnose/masalah utama pada Ny"S” P20002 7 Jam Post Partum
Fisiologis.
4. Mahasiswa mampu mengidentifikasi kebutuhan segera pada Ny"S” P20002 7
Jam Post Partum Fisiologis.
5. Mahasiswa mampu melakukan intervensi dan perencanaan pada Ny"S” P20002 7
Jam Post Partum Fisiologis
6. Mahasiswa mampu melakukan implementasi atau pelaksanaan rencana yang
telah disusun pada Ny"S” P20002 7 Jam Post Partum Fisiologis
7. Mahasiswa mampu mengevaluasi keefektifan asuhan kebidanan yang telah
dilakukan pada Ny"S” P20002 7 Jam Post Partum Fisiologis
1.3 Ruang Lingkup
Pada laporan ini penyusun membatasi permasalahan pada tinjauan teori dan
tinjauan kasus pada Ny"S” P20002 7 Jam Post Partum Fisiologis di BPS Pujiati
Kradenan, Palang pada tanggal 08 Juli 2019.
vi
3. Pemeriksaan fisik
3. Sumber data
1. Primer : Tanya jawab dengan pasien
2. Sekunder : diperoleh dari status pasien
1.5 Pelaksanaan
Pelaksanaan praktek manajemen Asuhan Kebidanan pada Ny"S” P20002 7 Jam
Post Partum Fisiologis di BPS Pujiati Kradenan, Palang pada tanggal 08 Juli
2019.
vii
BAB II
TINJAUAN TEORI
Nifas adalah masa dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika
alat kandung kembali seperti semula sebelum hamil, yang berlangsung selama 6
minggu atau ± 40 hari (Prawirohardjo, 2002).
viii
2.1.3 Tahapan Masa Nifas
Pada masa nifas, alat genetalia external dan internal akan berangsur– angsur pulih
seperti keadaan sebelum hamil.
a. Corpus uterus
Setelah plasenta lahir, uterus berangsur – angsur menjadi kecil sampai akhirnya
kembali seperti sebelum hamil.
ix
2 minggu Tak teraba diatas sympisis 350 gr
6 minggu Bertambah kecil 50 gr
8 minggu Sebesar normal 30 gr
b. Endometrium
Hari II : Permukaan mulai rata akibat lepasnya sel – sel dibagian yang mengalami
degenerasi.
Uterus pada bekas inplantasi plasenta merupakan luka yang kasar dan
menonjol ke dalam cavum uteri. Segera setelah plasenta lahir, penonjolan tersebut
dengan diameter ± 7,5 cm, sesudah 2 minggu diameternya menjadi 3,5 cm dan 6
minggu telah mencapai 24 mm.
Pada saat hamil arteri dan vena yang mengantar darah dari dan ke uterus
khususnya ditempat implantasi plasenta menjadi besar setelah post partum otot –
otot berkontraksi, pembuluh – pembuluh darah pada uterus akan terjepit, proses
ini akan menghentikan darah setelah plasenta lahir.
e. Perubahan servix
Segera setelah post partum, servix agak menganga seperti corong, karena
corpus uteri yang mengadakan kontraksi. Sedangkan servix tidak berkontraksi,
x
sehingga perbatasan antara corpus dan servix uteri berbentuk seperti cincin.
Warna servix merah kehitam – hitaman karena pembuluh darah.
Vagina dan pintu keluar panggul membentuk lorong berdinding lunak dan luas
yang ukurannya secara perlahan mengecil. Pada minggu ke – 3 post partum,
hymen muncul beberapa jaringan kecil dan menjadi corunculac mirtiformis.
a. Masa Taking In
xi
2. Klien mulai tertarik pada bayi.
c. Masa taking Go
1. Suhu badan dapat mengalami peningkatan setelah persalinan, tetapi tidak lebih
dari 380C. Bila terjadi peningkatan melebihi 380C selama 2 hari berturut-turut,
maka kemungkinan terjadi infeksi. kontraksi uterus yang diikuti HIS pengiring
menimbulkan rasa nyeri-nyeri ikutan (after pain) terutama pada multipara,
masa puerperium diikuti pengeluaran cairan sisa lapisan endomentrium serta
sisa dari implantasi plasenta yang disebut lochea.
3. Payudara
xii
Pada payudara terjadi perubahan atropik yang terjadi pada organ pelvix,
payudara mencapai maturitas yang penuh selama masa nifas kecuali jika laktasi
supresi payudara akan lebih menjadi besar, kencang dan lebih nyeri tekan sebagai
reaksi terhadap perubahan status hormonal serta dimulainya laktasi.
Hari kedua post partum sejumlah colostrums cairan yang disekresi oleh
payudara selama lima hari pertama setelah kelahiran bayi dapat diperas dari
puting susu. Colostrums banyak mengandung protein, yang sebagian besar
globulin dan lebih banyak mineral tapi gula dan lemak sedikit.
4. Traktus Urinarius
Buang air sering sulit selama 24 jam pertama, karena mengalami kompresi
antara kepala dan tulang pubis selama persalinan.
Urine dalam jumlah besar akan dihasilkan dalam waktu 12 – 36 jam sesudah
melahirkan. Setelah plasenta dilahirkan, kadar hormone esktrogen yang bersifat
menahan air akan mengalani penurunan yang mencolok, keadaan ini
menyebabkan diuresis.
5. System Kardiovarkuler
a. Rawat gabung
xiii
Perawatan ibu dan bayi dalam satu ruangan bersama-sama, sehingga ibu lebih
banyak memperhatikan bayinya, memberikan ASI sehingga kelancaran
pengeluaran ASI terjamin.
5. Luka jahitan; apakah baik atau terbuka, apakah ada tanda-tanda infeksi
(kotor, dolor/fungsi laesa dan pus ).
7. Diet; makan harus bermutu, bergizi dan cukup kalori. Sebaiknya makan
makanan yang mengandung protein, banyak cairan, sayuran dan buah-
buahan.
xiv
9. Defekasi; buang air besar dapat dilakukan 3-4 hari pasca persalinan. Bila
sulit bab dan terjadi obstipasi apabila bab keras dapat diberikan laksans per
oral atau perektal. Jika belum biasa dilakukan klisma.
12. Nasehat untuk ibu post partum; sebaiknya bayi disusui. Psikoterapi post
natal sangat baik bila diberikan. Kerjakan gimnastik sehabis bersalin.
Sebaiknya ikut KB.
b. Imunisasi; bawalah bayi ke RS, PKM, posyandu atau dokter praktek untuk
memperoleh imunisasi
Menurut undang–undang bayi, wanita, pekerja berhak mengambil cuti hamil dan
bersalin selama 3 bulan yaitu 1 bulan sebelum bersalin dan 2 bulan sesudah
bersalin(Manuaba, 1998).
Paling sedikit ada 4 kali kunjungan masa nifas yang dilakukan untuk menilai
status ibu dan bayi baru lahir. Untuk mencegah, mendeteksi serta menangani
masalah – masalah yang terjadi.
Tujuannya :
xv
a. Mencegah perdarahan masa nifas karena atonia uteri.
c. Memberikan konseling pada ibu atau salah satu anggota keluarga bagaimana
mencegah perdarahan masa nifas karena atonia uteri.
Tujuannya :
e. Memberikan konseling kepada ibu mengenai asuhan pada bayi, tali pusat,
menjaga bayi tetap hangat dan merawat bayi sehari– hari.
Tujuannya :
xvi
a. Menanyakan ibu tentang penyakit – penyakit yang dialami.
1. Perdarahan pervaginam
5. Ibu yang dietnya buruk, kurang istirahat, dan anemia mudah mengalami
infeksi
9. Kram di perut
xvii
2.2.1 Pengumpulan Data
Data lengkap untuk mengevaluasi pasien, data dasar ini mencakup riwayat
penyakit, pemeriksaan fisik dan panggul atas indikasi, mempelajari data Yaitu
pengumpulan Taboratorium dan informasi yang ada sangkut pautnya dari semua
sumber yang berkaitan dengan kondisi pasien. Langkah ini mencakup :
A. Data Subyektif
Diperoleh dari anamnesa dan Tanya jawab secara langsung dengan pasien. Data
ini meliputi:
1. Identitas/biodata
Nama
Agar dapat mengenal pasien serta untuk membedakan dengan pasien lain.
Umur
Untuk mengetahui apakah usia pasien termasuk resiko tinggi atau tidak, dan
menyesuaikan terapi yang diberikan.
Suku/Bangsa
Untuk mengetahui cara bahasa dan adat istiadatn ya/ kebiasaan pasien.
Agama
Hal ini penting karena berkenaan dengan pemberian motivasi dan pendidikan
kesehatan yang dapat diterima pasien sesuai dengan tingkat pengetahuannya
Pekerjaan
Untuk mengetahui taraf hidup dan sosial ekonomi pasien juga untuk mengetahui
apakah pekerjaan tersebut mengganggu penyakitnya, sehingga dapat memberikan
pelayanan yang sesua.
Alamat
Untuk mengetahui tempat tinggal pasien, menjaga kemungkinan bila ada pasien
yang bernama sama. Juga untuk keperluan bila mengadakan kunjungan rumah
xviii
2. Keluhan Utama
Berisi tentang keluhan yang dirasakan pada ibu nifas misalnya nyeri pada
perutnya, pusing berlebihan dll
3. Riwayat Menstruasi
Untuk memberikan kesan tentang faal alat kandungan, haid terakhir, teratur
tidaknya dan siklusnya, apakah ada nyeri saat haid atau tidak dan untuk
menentukan usia kehamilan serta tafsiran persalinan.
4. Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas yang Lalu
Untuk mengetahui apakah pasien sudah pernah hamil, apakah saat persalinan yang
dahulu ada penyulit serta nifasnya dan penyulit apa yang bisa mempengaruhi
kehamilan, persalinan dan nifas saat ini.
5. Riwayat nifas sekarang
Untuk mengetahui kondisi klien sekarang, dan apakah klien memiliki keluhan
atau tidak
6. Riwayat kesehatan klien
Apakah pasien pernah mengidap penyakit menahun, menurun, ataupun menular
dari data riwayat kesehatan ini dapat dipergunakan sebagai penanda akan adanya
penyulit masa nifas.
7. Riwayat kesehatan Keluarga
Adakah klien mempunyai riwayat penyakit menurun, menular maupun
menahun,dan apakah punya keturunan kembar/Gemeli.untuk mengidentifikasi
wanita yang beresiko menderita penyakit genetik yang dapat mempengaruhi akhir
kehamilan atau resiko memliki bayi yang menderita penyakit genetik
8. Riwayat Psikososial
Bagaimna respon klien terhadap nifas ini serta respon suami dan keluarga
9. Pola Kehidupan
Bagaimanan pola istirahat sehan hari pasien, bagaimana nutrisi sebelum/selama
nifas, adakah pantangan terhadap makanan tertentu, dan diet khusus Bagaimana
juga frekuensi buang air besar, buang air kecil serta konsistensinya dan bagaimana
kebersihannya sehari-hari dalam kehidupannya, dan lain-lain.
B. Data Obyektif
Diperoleh langsung melalui pemeriksaan meliputi
xix
1. Pemeriksaan Umum
Meliputi kesadaran, keadaan umum, tinggi badan, respirasi, nadi, suhu,dan
tekanan darah.
2. Pemeriksaan fisik ( head to too)
Inspeksi
Kepala dan rambut :Untuk mengetahui status gizi dan personal hygiene pada
ibu.
Muka :Untuk mengetahui apakah pucat/tidak, oedema/tidak,
sclera putih/tidak, konjungtiva merah muda/tidak, ada cloasma gravidarum/ tidak
Mulut :Untuk mengatahui apakah ibu kekurangan vitamin C atau
tidak
Gigi :Untuk mengatahui apakah ada gangguan penyarapan
kalisium atau tidak
Leher :Untuk mengatahui apakah ada pembesaran kelenjar tyroid
yang diakibatkan oleh kekurangan yodium. Vena jugularis apakah ada gangguan
pada jantung Kelenjar limfe untuk mengatahui apakah ibu mengidap kangker
kelanjar getah bening
Payudara : Untuk mengatahui fungsi laktasi pada ibu. Puting susu
mrenonjol atau tidak
Abdomen :Untuk mengatahui apakah penurunan TFU sesuai atau
tidak
Vulva : Untuk mengetahui apakah ada varises dan odema/ tidak,
yang dapat mengganggu proses persalinan. Mengobservasi jumlah perdarahan,
luka jahitan
Anus : Untuk mengatahui apakah ada hemoroid/tidak jika ada
hemoroid ada kontraindikasi untuk mengajan.
Ekstremitas : Apakah ada varises/tidak, oedema/tidak yang dapat
mengakibatkan gangguan peredaran darah.
4. Pemeriksaan khusus
Palpasi
TFU MC Donald Menentukan TFU yaitu menentukan tinggi fundus uteri
selama masa nifas
xx
Perkusi Patella : Untuk mengatahui ibu kekurangan vitamin B1 atau tidak.
5. Pemeriksaan penunjang
Di dapat dari hasil laboratorium yang dilakukan.
No Perencanaan Rasional
1 Jalin komunikasi terapeuti dengan klien Agar klien lebih kooperatif dan
percaya kepada petugas
2 Cuci tangan sebelum dan sesudah Untuk mecegah adanya infeksi
tindakan
3 Observasi TTV, perdarahan, kandung Untuk mengetahui keadaan umum
kemih, kontraksi, dan jelaskan hasil ibu, perdarahan dan kontraksi
pemeriksaan kepada klien uterus dan agar ibu mengetahui
kondisinya
3. Berikah HE tentang: Agar nutrisi ibu dan
xxi
a. Nutrisi kebutuhannya terpenuhi agar ibu
b. Eliminasi mengetahui apa saja tanda bahaya
c. Mobilisasi masa nifas
d. Personal hygine
e. Tanda bahaya masa nifas
4 Follow up 1 minggu lagi atau jika ada Untuk memantau kondisi ibu
keluhan untuk menghidari bahaya masa
nifas
2.2.7 Evaluasi
Merupakan langkah akhir untuk mengevaluasi dari pelayanan yang telah
diberikan kepada klien apakah benar benar sudah terpenuhi sesuai dengan
kebutuhan pasien, apakah pelayanan yang telah kita berikan berjalan dengan baik
sesuai harapan.
S :Data yang didapat dari permyataan pasien
O: Data yang diperoleh dari hasil observasi dan pemeriksaan
A : Penilaian/ Diagnosa yang terjadi atas S dan O
P: Perencanaan yang ditentukan sesuai dengan masalah yang didiagnosis
xxii
BAB III
TINJAUAN KASUS
3.1 PENGKAJIAN
Tanggal: 17 juli 2019 Jam: 10:00 wib
A. Data Subjektif
1. Identitas
Nama klien : Ny “S” Nama Suami : Tn “J”
Usia : 30 th Usia : 39 th
Suku/Bangsa : Jawa/Indo Suku/Bangsa : Jawa/Indo
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : S1
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Pekerjaan : Wiraswasta
No. Register : - Alamat : Kradenan
2. Alasan Kunjungan Saat Ini/Keluhan Utama
Ibu mengatakan telah melahirkan anak ke-2 perempuan dengan Panjang 50 cm
dan berat badan 2700 gram dan ibu tidak merasakan keluhan apa-apa
3. Riwayat Menstruasi
Siklus Menstruasi : ± 28 hari Menarche : 13 th
Lama : 8 hari HPHT : 17 - 10 - 2018
Warna : Merah Segar TP : 24 - 07 - 2019
Bau : Anyir Dysminore : (-)
Flour allbus : (-)
4. Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas yang lalu
xxiii
Ibu mengatakan ini adalah nifas ke-2 dan ibu telah melahirkan bayi
perempuan dengan Panjang 50 cm dan berat badan 2700 g, ibu mengatakan
tidak merasakan keluhan apa-apa
6. Riwayat Kesehatan
xxiv
8.Pola Kehidupan Sehari-hari
B. DATA OBYEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
Kesadaran : Composmetris
KU : Baik
TB/BB : 160 cm / 65 kg
TTV : - Tekanan Darah : 110/70 mmhg
- Nadi : 80x/menit
- Suhu : 360C
- Respirasi : 20x/menit
2. Pemeriksaan Fisik
a. Inspeksi dan Palpasi
1. Kepala dan Rambut : kulit kepala bersih, tidak berketombe dan tidak ada
benjolan
2. Wajah : tidak ada cloasma gravidarum, tidak pucat dan
tidak ada odema
3. Mata : sklera putih, konjungtiva merah muda
4. Mulut : tidak pucat, tidak ada stomatitis dan tidak ada
caries gigi
5. Leher : tidak ada pembesarann kelenjar tyroid , limfe dan
vena jugularis
xxv
6. Payudara
a. Bentuk : simetris, tidak ada benjolan abnormal
b. Aerola : Hiperpigmentasi
c. Putting Susu : Menonjol
d. Keluaran : Asi
7. Abdomen
a. Luka Bekas Jahitan SC :-
b. TFU : Pertengahan pusat dan syimpisis
c. Konsistensi Uterus : Keras
d. Kontraksi Uterus : Baik
e. Kandung Kencing : Kosong
f. Diastatis Rektus Abdominalis : Tidak
8. Lochea
a. Jenis : Sanguinolenta
b. Bau : Anyir
c. Warna : kuning
9. Perineum
a. Bekas Jahitan : (+)
b. Kebersihan : (+)
c. Odema : (-)
10. Anus : tidak ada hemoroid
11. Ektremitas atas/bawah : tidak ada varices dan odema, tidak ada
homan
b. Data penunjang
1. Pemeriksaan laboratorium : (-)
2. Data kehamilan dan persalinan sekarang
a. Usia Kehamilan : 39 minggu
b. Penyulit : tidak ada
c. Pemeriksaan Kehamilan : 6 kali
d. Proses persalinan : spontan
Kala 1 : 17 Juli 2019 wib jam 08.00 WIB
Kala 2 : 17 Juli 2019 wib jam 08.30 WIB
xxvi
Kala 3 : 17 Juli 2019 wib jam 08.40 WIB
Kala 4 : 17 Juli 2019 wib jam 10.40 WIB
e. Keadaan Bayi
A-S : 8-9
Jenis Kelamin : Laki-laki
BB/PB : 2700 g/50 cm
xxvii
1. Tujuan jangka panjang : Agar tidak terjadi komplikasi selama masa nifas
2.Tujuan jangka pendek : Setelah dilakukan Asuhan Kebidanan 30 menit
diharapkan ibu mengerti dan bisa mengulangi apa yang sudah dijelaskan
Bidan.
Kriteria :
TTV dalam Keadaan Normal
Tidak terjadi perdarahan
Konsistensi Uterus Baik
No Intervensi Rasional
1 Jalin komunikasi terapeuti dengan klien Agar klien lebih kooperatif dan
percaya kepada petugas
2 Cuci tangan sebelum dan sesudah Untuk mecegah adanya infeksi
tindakan
3 Observasi TTV, perdarahan, kandung Untuk mengetahui keadaan umum
kemih, kontraksi, dan jelaskan hasil ibu, perdarahan dan kontraksi
pemeriksaan kepada klien uterus dan agar ibu mengetahui
kondisinya
4. Berikah HE tentang: Agar nutrisi ibu dan
1. Nutrisi kebutuhannya terpenuhi agar ibu
2. Eliminasi mengetahui apa saja tanda bahaya
3. Mobilisasi masa nifas
4. Istirahat
5. Personal hygine
6. Tanda bahaya masa nifas
7. Perawatan payudara
8. Cara menyusui dengan benar
9. Penyebab Asi tidak lancar
10. Involusi uteri
5. Follow up 1 minggu lagi atau jika ada Untuk memantau kondisi ibu
keluhan untuk menghidari bahaya masa
nifas
xxviii
3.6 PELAKSANAAN
Tanggal/jam Implementasi
17 juli 2019 1. Menjalin komunikasi terapeutik dengan klien
10 : 25 wib 2. Mencuci tangan sebelum dan sesudah tindakan agar terhindar
dari infeksi
3. Menjelaskan hasil pemeriksaan pada ibu bahwa saat ini ibu
baik-baik saja, TTV dalam batas normal
- Tekanan Darah: 110/70 mmhg
- Nadi : 80x/menit
- Suhu : 36 0C
- Respirasi : 20x/menit
- TFU : pertengahan pusat dan syimpisis
- Konsistensi Uterus : Keras
- Kontraksi Uterus : Baik
- Kandung Kencing : Kosong
4. Memberikan HE Tentang :
a. Nutrisi
Memberitahu ibu bahwa selama masa nifas untuk tidak
pilih-pilih makanan (tarak) karena saat nifas ibu membutuhkan
nutisi yang cukup untuk mempercepat terjadinya involusi uteri
Menganjurkan ibu untuk makan makanan yang bergizi
seimbang yaitu makanan yang mengandung protein,
karbohidrat, vitamin dan mineral serta minum air putih yang
banyak
b. Istirahat
Memberitahu ibu untuk istirahat yang cukup ,untuk
mengembalikan tenaga akibat kelelahan selama proses
melahirkan, usahakan ibu tenang dan rileks
Apabila bayi tidur usahakan ibu untuk tidur karena kurang
xxix
tidur akan mempengaruhi
Jumlah asi yang dikeluarkan
Memperlambat proses involusi
Menyebankan ibu depresi dan ketidaknyamanan merawat
bayi
c. Eliminasi
Menjelaskan kepada ibu harus segera BAB ,mengimbangi
makan makananan yang mengandung banyak serat
d. Mobilisasi
Menjelaskan kepada ibu bahwa ibu tidak boleh malas
bergerak, harus banyak bergerak agar ibu cepat pulih
e. Personal hygine
Menjelaskan kepada ibu cara membersihkan kemaluan yaitu
guyur dengan air bersih setiap BAB dan BAK, cebok dari
depan ke belakang, harus sering mengganti pembalut dan
celana dalam
f. Tanda bahaya masa nifas
Meminta ibu untuk segera periksa atau dating ke fasilitas
kesehatan apabila mengalami salah satu dari beberapa tanda
bahaya masa nifas :
Perdarahan pervaginam
Nyeri kepala hingga ulu hati
Bengkak pada wajah dan tangan
Pandangan kabur
Demam
g. perawatan payudara
1. Pasang handuk, kopres puting susu dengan kapas yang
sudah dibasahi babyoil, tuangkan babyoil dikedua telapak
tangan, bersihkan kedua puting susu. Lakukan pengurutan.
2. Pertama, tempatkan kedua telapak tangan diantara kedua
payudara, pengurutan dari atas kesamping kemusian
kebawah sambil mengangkat payudara dan lepaskan
xxx
keduanya. Laukan 20-30 kali.
3. Kedua, sokong payudara dengan tangan kiri lakukan
gerakan kecil dengan dua atau tiga jadi tangan kanan, dari
pangkal payudara sampai puting susu, lakukan 20-30 kali.
4. Ketiga, satu telapak tangan meapung satu payudara , tangan
kirinya dengan sisi jari kelingking mengurut payudara
kearah puting keseluruh payudara. Lakukan 20-30 kali.
5. Keempat, satu telapak tangan menopang payudara dan
tangan lainnya menggenggam dan mengurut dari pamgkal
payudara kearah puting. Lakukan 20-30 kali.
6. Kelima. Menguyur payudara dengan air dingin dan air
hangat secara bergantian.
7. Mengeringkan payudara dengan waslap
8. Evaluasi kemampuan ibu untuk melakukan perawatan
payudara.
9. Angkat handuk penutup, pakaikan bra dan baju ibu
h. cara menyusui dengan benar
1. Mencuci tangan
2. Mengatur posisi ibu dan bayi senyaman mungkin
3. Mengamati apakan puting susu ibu lecet/ tidak
4. Memimbing ibu membersihkan puting susu terlebih dahulu
dengan kapas yang sudah dibasahi air masak.
5. Menyusukan bayi pada ibu
6. Membimbing ibu untuk memasukan puting susu ke mulut
bayi sampai ke areola mamae
7. Mengamati puting susu berada diatas lidah bayi saat
dihisap.
8. Anjurkan ibu menyusui selama 15-20 menit
9. Membimbing ibu untuk melepas puting susu dengan jalan
menekan dagu bayi
10. Membimbing ibu untuk menyendawakan bayi
11. Mengajari ibu untuk membersihkan mulut bayi dengan
xxxi
kapas yang sudah dibasahi air masak.
12. Merapikan ibu dan bayi
13. Mencuci tangan.
i. penyebab ASI tidak lancar
1. Faktor ekonomi
2. Faktor istirahat
3. Faktor psikologis
4. Faktor nutrisi
5. Follow up 1 minggu lagi atau sewaktu-waktu ada keluhan
3.7 EVALUASI
Tanggal : 17 juli 2019 Jam : 10:35 wib
S : ibu mengatakan bahwa telah mengerti tentang penjelasan yang diberikan
oleh bidan dan akan melaksanakan apa yang sudah disampaikan
O :- Tekanan Darah : 110/70 mmhg
- Nadi : 80x/menit
- Suhu : 36 0C
- Respirasi : 20x/menit
- TFU : pertengahan pusat dan simpisis
- Konsistensi Uterus : Keras
- Kontraksi Uterus : Baik
- Kandung Kemih : Kosong
xxxii
f. Cara menyusui dengan benar
g. Perawatan payudara
h. Penyebab asi tidak lancar
Berikan Terapi
Terapi : ponstelax : 3 X 1 500mg
Gestiamin : 3 X 1 20mg
Omemox : 3 X 1 500mg
Follow Up 1 minggu lagi atau sewaktu-waktu jika Ibu merasa ada
keluhan
xxxiii
BAB III
PENUTUP
4.1 Simpulan
Masa nifas merupakan masa dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir
ketika alat kandung kembali seperti semula sebelum hamil, yang berlangsung
selama 6 – 8 minggu atau dalam agama islam disebut 40 hari, tahap- tahap masa
nifas meliputi : puerpurium dini, puerpurium intermedial, remot puerpurium.
Tujuan dari masa nifas yaitu untuk mengetahui kesejahtraan ibu dan bayi, baik
dari kesehatan, kebersihan , nutrisi, pemberian ASI, tanda bahaya masa nifas,
perdarahan, cara mencegah hipotermi pada bayi.
4.2 Saran
asuhan pada ibu nifas sangat di perlukan karena sangat membantu ibu dalam
menjalankan perannya sebagai seorang ibu ketika mengalami kesulitan dalam
mengasuh bayinya. Serta, dengan adanya konseling masa nifas ibu menjadi lebih
memahami betapa pentingnya menjaga kebersihan, pemenuhan nutrisi, waspada
akan terjadinya kelainan-kelainan yang dapat membahayakan ibu dan bayinya.
Selain itu juga dapat membantu mahasiswa dalam belajar tentang betapa
pentingnya asuhan kebidanan untuk ibu nifas khususnya mahasiswa kebidanan.
xxxiv
DAFTAR PUSTAKA
Mochtar, 1990. Obstetri Fisiologi (kin Obstetri Patologi, Jilid I, Edisi 2, EGC,
Jakarta.
xxxv