Anda di halaman 1dari 5

Konsep Inversio Uteri

A. Pengertian
Inversio uteri merupakan keadaan ketika fundus uteri masuk ke dalam kavum uteri, yang
dapat terjadi secara mendadak atau perlahan. Selain itu, pertolongan persalinan yang makin
banyak dilakukan tenaga terlatih menyebabkan kejadian inversio uteri  makin berkurang.
( Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan KB . Edisi 2 : 407 )
Inversio uteri adalah keadaan dimana fundus uteri terbalik sebagian atau seluruhnya
masuk ke dalam kavum uteri. ( Sinopsis Obstetri Edisi 2 : 304 ).
Inversio uteri adalah uterus terputar terbalik,sehingga fundus uteri terdapat dalam vagina
dengan selaput lendirnya sebelah luar.
( Obstetri Patologi : 238 ).

B. Etiologi
Inversio uteri biasanya dijumpai pada atau sesudah kala III persalinan. Tekanan pada fundus
uteri yang di lakukan ketika uterus tidak berkontraksi baik, tarikan pada tali pusat, kontraksiyang
tidak normal, dapatmerupakan permulaan masuknya fundus uteri ke dalam kavum uteri, dan
kontraksi uterus berturut-turut mendorong funus yang terbalik ke bawah. Korpus uteri terbalik
dapat melewati serviks uteri yang terbuka sampai ke vagina.
Jika penderita dapat mengatasi peristiwa ini dengan uterus tidak direposisi, penyakitnya
menjadi menahun. Inversion uteri dapat pula terjadi di luar persalinan. Mioma uteri submukosum
yang sedang dilahirkan secara perlahan-lahan menarik tempat insersinya pada dinding uterus ke
bawah kavum uteri, dan menyebabkan inversio uteri menahun (Prawirohardjo, 2009)
Faktor yang memungkinkan inversio uterus terjadi adalah adanya atonia uteri, serviks yang
masih terbuka lebar, dan adanya kekuatan yang menarik fundus ke bawah (misalnya karena
plasenta akreta, inkreta dan perkreta, yang tali pusatnya ditarik keras dari bawah) atau ada
tekanan pada fundus uteri dari atas (maneuver Crede) atau tekanan intra abdominal yang keras
dan tiba tiba (misalnya batuk keras atau bersin) (Prawirohardjo,2008)
Menurut buku Obstetri Patologi ada tiga factor yang menyebabkan terjadinya inversio
uteri yaitu :
1. Tonus otot rahim yang lemah
2. Tekanan atau tarikan pada fundus (tekanan intraabdominal, tekanan dengan tangan,
dan tarikan pada tali pusat)
3. Kanalis servikalis yang longgar

C. Patofisiologi

Penyebab inversio uteri :

1. Spontan : grande multipara, atoni uteri, kelemahan alat kandungan, tekanan intra
abdominal yang tinggi (mengejan dan batuk).
2. Tindakan : cara Crade yang berlebihan, tarikan tali pusat, manual plasenta yang
dipaksakan, perlekatan plasenta pada dinding rahim.

Patologi
Inversio Uteri dapat terjadi pada kasus pertolongan persalinan kala III aktif . khususnya
bila dilakukan tarikan talipusat terkendali pada saat masih belum ada kontraksi uterus dan
keadaan ini termasuk klasifikasi tindakan iatrogenik.
Akibat traksi tali pusat dengan plasenta yang berimplantasi dibagian fundus uteri dan
dilakukan dengan tenaga berlebihan dan diluar kontraksi uterus akan menyebabkan inversio
uteri.
Faktor yang berhubungan dengan inversio uteri :
1. Riwayat inversio uteri pada persalinan sebelumnya
2. Implantasi plasenta di bagian fundus uteri
3. Atonia uteri
4. Penatalaksanaan kala III aktif yang salah
Inversio uteri biasanya terjadi jika seorang pembantu tenaga medis yang kurang
berpengalaman terlalu banyak menekan puncak rahim atau terlalu keras menarik tali pusar dari
ari-ari yang belum terlepas.
Syok, infeksi dan kematian Keadaan ini bisa menyebabakan terjadinya syok, infeksi dan
kematian.
D. Gejala
Gejala-gejala inversio uteri pada permulaan tidak selalu jelas yang dijumpai pada kala III
persalinan atau post partum. Akan tetapi, apabila kelainan itu sejak awalnya timbul dengan cepat,
seringkali rasa nyeri yang hebat dan dapat menimbulkan syok. Rasa nyeri yang hebat tersebut
disebabkan karena fundus uteri menarik adneksa serta ligamentum infundibulopelvikum dan
ligamentum rotundum kanan dan kiri ke dalam terowongan inversio sehingga terjadi tarikan
yang kuat pada peritoneum parietal ( 1 ). Perdarahan yang banyak juga dapat terjadi, akibat dari
plasenta yang masih melekat pada uterus, hal ini dapat juga berakibat syok.
Pemeriksaan luar pada palpasi abdomen, fundus uteri sama sekali tidak teraba atau teraba
lekukan pada fundus seperti kawah. Kadang-kadang tampak seperti sebuah tumor yang merah di
luar vulva, hal ini ialah fundus uteri yang terbalik.
Pada pemeriksaan dalam, bila masih inkomplit, maka pada daerah simfisis uterus teraba
fundus uteri cekung ke dalam; bila sudah komplit, di atas simfisis teraba kosong dan dalam
vagina teraba tumor lunak; atau kavum uteri sudah tidak ada (terbalik).
E. Gambaran Klinis
Sangat individual dan berbeda-beda, kadang-kadang prolapsus uterinya cukup berat tapi
keluhannya (-) dan sebaliknya. Inversio uteri dapat mendadak seperti nyeri, Muntah, kolaps
( jarang), keluhan- keluhannya :
1. Terasa ada yang mengganjal/menonjol digenitalia ekstema ( vagina atau perasaan berat
pada perut bagian bawah )
2. Riwayat nyeri dipinggang dan panggul yang berkurang atau hilang dengan berbaring.
Timbulnya gejala-gejala dari :
1. Sitokel : Pipis sedikit-sedikit dan sering, tak puas dan stress inkontinensia (tak dapat
menahan BAK) karena dinding belakang uretra tertarik, sehingga fungsi sfincter
terganggu.
2. Rektokel : terjadi gangguan defikasi seperti obstipasi, karena faeces berkumpul di rongga
rektokel. Koitus terganggu, juga berjalan dan bekerja. Leukorea, karena
bendungan/kongesti daerah serviks. Luka lecet pada portio karena geseran celana dalam.
Enterokel, menyebabkan rasa berat dan penuh pada daerah panggul.
3. Servisitis dapat menyebabkan infertility.
4. Menoragia karena bendungan
F. Komplikasi
1. Inversio Uteri memberikan rasa nyeri yang dapat menimbulkan keadaan syok
neurogenik. Rasa nyeri terjadi karena tarikan serat saraf yang terdapat pada ligamentum
rotundum dan ligamentum infundilopelvikum bersama dengan pembuluh darahnya.
2. Keratinisasi mukosa vagina dan portio uteri
3. Dekubitis
4. Hipertropi serviks uteri dan elongasioa
5. Gangguan miksi dan stress inkontenensia
6. Infeksi saluran kencing
7. Infertilitas
8. Gangguan partus
9. Hemoroid
10. Inkarserasi usus

G. Klasifikasi Inversio Uteri


1. Inversio uteri ringan : fundus uteri terbalik menonjol ke dalam kavum uteri namun belum
keluar dari ruang rongga rahim.
2. Inversio uteri sedang : terbalik dan sudah masuk ke dalam vagina.
3. Inversio uteri berat : uterus dan vagina semuanya terbalik dan sebagian sudah keluar
vagina.
Ada pula beberapa pendapat membagi inversio uteri menjadi : 

1. Inversio inkomplit Yaitu jika hanya fundus uteri menekuk ke dalam dan tidak keluar
ostium uteri atau serviks uteri.
2. Inversio komplit Seluruh uterus terbalik keluar, menonjol keluar serviks uteri.

Wiknjosastro, H.1997. Ilmu Kebidanan. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo :


 Jakarta.
Mansjoer Arif et.al.1999. Kapita Selekta, Edisi 3, Jilid I . Medik Aesculapius : Jakarta.
Taber , B . 1994.  Kapita Selekta Kedaruratan Obstetri dan Ginekologi. EGC : Jakarta.
Mochtar , R.  Sinopsis Obstetri, Jilid I, Eds. 2 . EGC : Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai