Anda di halaman 1dari 11

Inversio uteri

Pengertian
Inversio uteri adalah keadaan dimana fundus uteri terbalik
sebagian atau seluruhnya masuk ke dalam kavum uteri.
Inversio uteri adalah uterus terputar terbalik,sehingga fundus
uteri terdapat dalam vagina dengan selaput lendirnya sebelah
luar.
Faktor yang memungkinkan inversio uterus terjadi adalah adanya atonia
uteri, serviks yang masih terbuka lebar, dan adanya kekuatan yang menarik
fundus ke bawah (misalnya karena plasenta akreta, inkreta dan perkreta, yang
tali pusatnya ditarik keras dari bawah) atau ada tekanan pada fundus uteri
dari atas (maneuver Crede) atau tekanan intra abdominal yang keras dan tiba
tiba (misalnya batuk keras atau bersin) (Prawirohardjo,2008)
Menurut buku Obstetri Patologi ada tiga factor yang menyebabkan terjadinya
inversio uteri yaitu :
1. Tonus otot rahim yang lemah
2. Tekanan atau tarikan pada fundus (tekanan intraabdominal,
tekanan dengan tangan, dan tarikan pada tali pusat)
3. Kanalis servikalis yang longgar
Penyebab
Penyebab inversio uteri :
1.Spontan : grande multipara, atoni uteri,
kelemahan alat kandungan, tekanan intra
abdominal yang tinggi (mengejan dan batuk).
2.Tindakan : cara Crade yang berlebihan,
tarikan tali pusat, manual plasenta yang
dipaksakan, perlekatan plasenta pada dinding
rahim.
Gejala
Gejala-gejala inversio uteri pada permulaan tidak selalu
jelas yang dijumpai pada kala III persalinan atau post
partum. Akan tetapi, apabila kelainan itu sejak awalnya
timbul dengan cepat, seringkali rasa nyeri yang hebat dan
dapat menimbulkan syok. Rasa nyeri yang hebat tersebut
disebabkan karena fundus uteri menarik adneksa serta
ligamentum infundibulopelvikum dan ligamentum
rotundum kanan dan kiri ke dalam terowongan inversio
sehingga terjadi tarikan yang kuat pada peritoneum
parietal( 1 ). Perdarahan yang banyak juga dapat terjadi,
akibat dari plasenta yang masih melekat pada uterus, hal
ini dapat juga berakibat syok.
Komplikasi
1.Inversio Uteri memberikan rasa nyeri yang dapat
menimbulkan keadaan syok neurogenik. Rasa nyeri terjadi karena
tarikan serat saraf yang terdapat pada ligamentum rotundum dan
ligamentum infundilopelvikum bersama dengan pembuluh darahnya.
2.Keratinisasi mukosa vagina dan portio uteri
3.Dekubitis
4.Hipertropi serviks uteri dan elongasioa
5.Gangguan miksi dan stress inkontenensia
6.Infeksi saluran kencing
7.Infertilitas
8.Gangguan partus
9.Hemoroid
10.Inkarserasi usus
Klasifikasi
a.Inversio uteri ringan : fundus uteri terbalik menonjol ke dalam
kavum uteri namun belum keluar dari ruang rongga rahim.
b.Inversio uteri sedang : terbalik dan sudah masuk ke dalam
vagina.
c.Inversio uteri berat : uterus dan vagina semuanya terbalik dan
sebagian sudah keluar vagina.

Ada pula beberapa pendapat membagi inversio uteri menjadi :


a.Inversio inkomplit
Yaitu jika hanya fundus uteri menekuk ke dalam dan tidak keluar
ostium uteri atau serviks uteri.
b.Inversio komplit
Seluruh uterus terbalik keluar, menonjol keluar serviks uteri.
Derajat inversio uteri
TINGKAT 1
Fundus terbalik memperpanjang tetapi, tidak melalui crevix
tersebut.
2nd DEGREE
Fundus terbalik memperpanjang melalui crevix tetapi tetap di
dalam vagina.
TINGKAT 3
Fundus terbalik keluar dari vagina.

Anda mungkin juga menyukai