Anda di halaman 1dari 40

ASUHAN KEBIDANAN

IBU BERSALIN FISIOLOGIS


PADA NY.N USIA 27 TAHUN G2P1A0 UK 38 MINGGU
DI UPTD PUSKESMAS MEDANG

Dosen Pembimbing : Aulia Fatmayanti, S.ST.M.Kes

Disusun Oleh :
Akmalia Dian K A
P1337424620042

PRODI KEBIDANAN BLORA PROGRAM DIPLOMA TIGA


POLTEKKES KEMENKES SEMARANG
TAHUN 2023

1
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Ilmiah Asuhan Kebidanan Persalinan Fisiologis pada Ny.N Usia 27 Tahun
G2P1AO Hamil Usia 38 Minggu,di UPTD Puskesmas Medang telah diperiksa dan disahkan
pada :
Hari :
Tanggal :

Blora, 2022

Pembimbing Klinik Praktikan

Sri Wahyuni, S.Tr.Keb.Bdn Akmalia Dian Karima A


NIP.197505092006042019 NIM.P1337424620042

Mengetahui,
Pembimbing Akademik

Aulia Fatmayanti, S.ST.M.Kes


NIK. 199001110139

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat, taufik
serta hidayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan laporan ilmiah ini dengan
judul “Asuhan Kebidanan Kebidanan Persalinan Fisiologis pada Ny.N Usia 27
Tahun G2P1AO Hamil Usia 38 Minggu di UPTD Puskesmas Medang” tanpa
halangan suatu apapun. Terselesaikannya laporan ilmiah ini tidak terlepas dari
bimbingan dan dukungan berbagai pihak. Dalam kesempatan ini saya
mengucapkan terimakasih kepada:
1. Ibu Dr. Krisdiana Wijayanti, M.Mid selaku Ketua Program Studi
Kebidanan Blora Program Diploma III Politeknik Kesehatan
Kementerian Kesehatan Semarang.

2. Ibu Aulia Fatmayanti, S.ST.M.Kes selaku Pembimbing Institusi yang


telah menyediakan waktu, tenaga, dan pikiran untuk membimbing kami
dalam penyusunan laporan ilmiah ini.

3. Ibu Sri Wahyuni, S.Tr.Keb.Bdn selaku Pembimbing Klinik di UPTD


Puskesmas Medang yang telah memberikan pengarahan serta masukan
dalam menyelesaikan laporan ini.

Saya menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih belum sempurna,
baik dari segi penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena itu, saya
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun, guna menjadi acuan
dan bekal pengalaman bagi saya untuk menjadi lebih baik dimasa yang akan
datang. Semoga laporan ilmiah yang saya buat ini dapat bermanfaat sebagai ilmu
pengetahuan bagi para pembaca khususnya dalam bidang kesehatan.

Blora, April 2023


Penulis

Akmalia Dian Karima A

ii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN......................................................................................i
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. LATAR BELAKANG..................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH..............................................................................1
C. TUJUAN.......................................................................................................1
D. MANFAAT...................................................................................................2
BAB II TINJAUAN TEORI....................................................................................4
A. PERSALINAN.............................................................................................4
1. Pengertian Persalinan..............................................................................4
2. Tanda-tanda Persalinan...........................................................................4
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persalinan........................................4
4. Tahapan Persalinan..................................................................................5
B. ASUHAN PERSALINAN NORMAL.........................................................8
1. Pengertian Asuhan Persalinan Normal....................................................8
2. Tujuan Asuhan Persalinan.......................................................................8
3. Asuhan Persalinan Normal (APN) 60 Langkah......................................8
BAB III TINJAUAN KASUS................................................................................15
BAB IV PEMBAHASAN......................................................................................33
BAB V PENUTUP.................................................................................................35
A. KESIMPULAN...........................................................................................35
B. SARAN.......................................................................................................36
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................38

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Kesehatan wanita sebagai bagian integral dari perkembangan suatu
bangsa, sangat dipengaruhi oleh perkembangan bangsa secara menyeluruh.
Peningkatan status kesehatan wanita merupakan komponen penting bagi
pembangunan bangsa, baik secara langsung mengkontribusi pada perbaikan
ekonomi dan sosial maupun secara tidak langsung melalui kesehatan dan
kesejahteraan keluarga yang merupakan kunci utama peningkatan sumber
daya manusia. Dalam upaya peningkatan sumber daya manusia sebagai
bagian dari upaya membangun manusia Indonesia seutuhnya, pemusatan
perhatian terhadap pelayanan kesehatan ibu dan anak menjadi makin penting.
Upaya tersebut harus dilakukan sejak hamil sampai ibu melahirkan
(Suwarni, 2010).
Komplikasi persalinan pada ibu dan bayi baru lahir sebagai faktor
penyebab tingginya angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi
(AKB), dalam pertolongan persalinan dengan Asuhan Persalinan Normal.
Asuhan Persalinan Normal merupakan asuhan persalinan yang bersih dan
aman mulai dari kala I sampai dengan kala IV. Kematian maternal dan
kematian perinatal merupakan cermin kemampuan dalam memberikan
pelayanan kesehatan di tengah masyarakat (Suparti, 2021)
Berdasarkan latar belakang tersebut penulis merasa tertarik untuk
melakukan Asuhan Kebidanan Persalinan Fisiologis pada Ny.N Usia 27
Tahun G2P1AO Hamil Usia 38 Minggu di UPTD Puskesmas Ngawen

B. RUMUSAN MASALAH
Bagaimana asuhan kebidanan persalinan fisiologis pada Ny.N Usia 27 tahun
G2P1AO hamil usia 38 minggu di UPTD Puskesmas Ngawen?

C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Dapat melaksanakan Manajemen Asuhan Kebidanan Persalinan
1
Fisiologis pada Asuhan Kebidanan Persalinan Fisiologis pada Ny.N Usia
27 Tahun G2P1AO Hamil Usia 38 Minggu di UPTD Puskesmas Medang
dengan menggunakan pendekatan manajemen kebidanan sesuai dengan
kewenangan bidan.
2. Tujuan Khusus
a. Dapat melaksanakan pengkajian dan analisis data pada Ny.N Usia 27
Tahun G2P1AO Hamil Usia 38 Minggu dengan Persalinan Fisiologis di
Puskesmas Medang
b. Dapat merumuskan diagnosa / masalah aktual pada Ny.N Usia 27
Tahun G2P1AO Hamil Usia 38 Minggu dengan Persalinan Fisiologis di
Puskesmas Medang
c. Dapat merencanakan tindakan dalam asuhan kebidanan pada Ny.N
Usia 27 Tahun G2P1AO Hamil Usia 38 Minggu dengan Persalinan
Fisiologis di Puskesmas Medang
d. Dapat melaksanakan tindakan asuhan kebidanan pada Ny.N Usia 27
Tahun G2P1AO Hamil Usia 38 Minggu dengan Persalinan Fisiologis di
Puskesmas Medang
e. Dapat mengevaluasi asuhan kebidanan pada Ny.N Usia 27 Tahun
G2P1AO Hamil Usia 38 Minggu dengan Persalinan Fisiologis di
Puskesmas Medang
f. Dapat mendokumentasikan semua temuan dan tindakan dalam asuhan
kebidanan yang telah dilaksanakan pada Ny.N Usia 27 Tahun G2P1AO
Hamil Usia 38 Minggu dengan Persalinan Fisiologis di Puskesmas
Medang

D. MANFAAT
1. Bagi Mahasiswa
Mahasiswa dapat melakukan asuhan kebidanan Ny.N Usia 27 Tahun
G2P1AO Hamil Usia 38 Minggu dengan Persalinan Fisiologis di
Puskesmas Medang
2. Bagi Institusi
Laporan ilmiah ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan bacaan
institusi pendidikan bidang akademik dalam rangka meningkatkan mutu

2
pendidikan dimasa yang akan datang.
3. Bagi Klien
Membantu meringankan keluhan yang dirasakan klien dan dapat
meningkatkan kenyamanan pada klien selama diberikan asuhan.
4. Bagi Tempat Praktik
Laporan ilmiah ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan bacaan
tempat praktik dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan kebidanan.
5. Bagi Petugas Kesehatan
Membantu dalam memberikan asuhan kebidanan pada klien secara tepat.

3
BAB II

TINJAUAN TEORI
A. PERSALINAN
1. Pengertian Persalinan
Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan
plasenta) yang telah cukup bulan dan dapat hidup di luar kandungan
melalui jalan lahir atau melalui jalan lain, dengan bantuan atau tanpa
bantuan (kekuatan sendiri) (Untari, 2020).
Persalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin
yang terjadi pada kehamilan cukup bulan yaitu pada usia 37- 42
minggu, serta lahir dengan presentasi belakang kepala, tanpa
komplikasi baik pada ibu maupun pada janin (Hasibuan, 2018).
2. Tanda-tanda Persalinan
Tanda persalinan yang sudah dekat ditandai dengan adanya lightening
atau settling atau dropping dan terjadi his palsu. Persalinan itu sendiri
ditandai dengan his persalinan, yang mempunyai ciri seperti :
1) Pinggang terasa sakit yang menjalar ke depan
2) His bersifat teratur
3) Mempunyai pengaruh terhadap perubahan serviks
4) Semakin beraktivitas semakin bertambah kekuatan kontraksinya
selain his, persalinan ditandai juga dengan pengeluaran lendir
karena terjadinya pembukaan dan pengeluran darah dikarenakan
kapiler pembuluh darah pecah.persalinan juga dapat disebabkan
oleh pengeluaran cairan ketuban yang pecah dengan sendirinya.
(Merry Anggreny Hasibuan,2018).

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persalinan


Keberhasilan proses persalinan dipengaruhi oleh beberapa faktor
yaitu:
1) Power (kekuatan)
Power adalah kekeuatan atau tenaga yang mendorong janin keluar,
kekeuatan tersebut meliputi:

4
a. His (Kontraksi Uterus)
His adalah adalah kekuatan kontraksi uterus karena otot-otot
polos rahim bekerja dengan baik dan sempurna.

b. Tenaga mengedan
Setelah pembukaan lengkap dan setelah ketuban pecah atau
dipecahkan, serta sebagian presentasi sudah berada di dasar
panggul, sifat kontraksi berubah, yakni bersifat mendorong
keluar dibantu dengan keinginan ibu untuk mengedan atau usaha
volunter. (Khomsiyati, 2017).
2) Passage (Jalan Lahir)
Passage atau jalan lahir dibagi menjadi dua:
a. Bagian keras: tulang panggul
b. Bagian lunak: otot-otot dan ligamen-ligamen.
3) Passenger (Janin dan Plasenta)
Passenger atau janin bergerak sepanjang jalan lahir merupakan
akibat interaksi beberapa faktor, yakni kepal janin, presentasi,
letak, sikap, dan posisi janin. Karena plasenta juga harus melewati
jalan lahir, maka dia dianggap sebagaivbagia dari passenger yang
menyertai janin. Namun plasenta jarang menghambat proses
persalinan normal.
4) Psikologis
Keadaan fisiologi ibu memepengaruhi proses persalinan. Ibu
bersalin yang didampingi oleh suami dan orang yang dicintainya
cenderung mengalami proses persalin yang lebih lancar dibanding
dengan ibu bersalin tanpa pendamping
5) Pysician (Penolong)
Kompetensi yang dimiliki penolong sangat bermanfaat untuk
memperlancar proses persalinan dan mencegah kematian maternal
dan neonatal. Dengan pengetahuan dan kompetensi yang baik
diharapkan kesalahan atau mal praktik dalam memberikan asuhan
tidak terjadi. (Khomsiyati, 2017).
4. Tahapan Persalinan
5
Tahapan Persalinan yaitu sebagai berikut:
1) Kala I
Kala I atau kala pembukaan berlangsung dari pembukaan nol (0
cm) sampai pembukaan lengkap (10 cm). Kala I untuk
primigravida berlangsung 12 jam, sedangkan multigravida sekitar 8
jam. Pembukaan primigravida 1 cm/jam dan
pembukaan multigravida 2 cm/jam.
Kala pembukaan dibagi menjadi dua fase :
a. Fase laten
a) Pembukaan serviks berlangsung lambat
b) Pembukaan 0 sampai pembukaan 3 cm
c) Berlangsung dalam 7-8 jam
b. Fase Aktif
Berlangsung selam 6 jam dan dibagi menjadi tiga subfase,
a) Periode akselerasi : berlangsung 2 jam, pembukaan menjadi 4
cm.
b) Periode dilatasi maksimal : selama 2 jam, pembukaan
berlangsung cepat menjadi 9 cm
c) Periode deselerasi : berlangsung lambat, dalam waktu 2 jam
pembukaan menjadi 10 cm atau lengkap.
2) Kala II
Kala II atau disebut juga kala pengusiran, dimulai dengan
pembukaan lengkap dari serviks (10 cm) dan berakhir dengan
kelahiran bayi.
Kala II ditandai dengan :
a. His terkoordinasi, kuat, cepat dan lebih lama, kira-kira 2-3 menit
sekali
b. Kepala janin telah turun masuk ruang panggul sehingga
terjadilah tekanan pada otot-otot dasar panggul yang secara
reflektoris menimbulkan rasa mengejan
c. Tekanan pada rektum dan anus terbuka, serta vulva membuka
dan perineum meregang.
3) Kala III
6
Kala III atau kala pelepasan uri adalah periode yang dimulai ketika
bayi lahir dan berakhir pada saat plasenta seluruhnya sudah
dilahirkan. Lama kala III pada primigravida dan multigravida
hampir sama berlangsung ± 10 menit.
4) Kala IV
Dimulai dari lahir plasenta sampai dua jam pertama postpartum
untuk mengamati keadaan ibu terutama terhadap perdarahan
postpartum. Kala IV pada primigravida dan multigravida sama-
sama berlangsung selama dua jam.

Observasi yang dilakukan pada kala IV meliputi :


a. Evaluasi uterus
b. Pemeriksaan dan evaluasi serviks, vagina, dan perineum
c. Pemeriksaan dan evaluasi plasenta, selaput dan tali pusat
d. Penjahitan kembali episiotomi dan laserasi (jika ada)
e. Pemantauan dan evaluasi lanjut tanda vital, kontraksi uterus,
lokea, perdarahan, kandung kemih.(Hasibuan, 2018)..

B. ASUHAN PERSALINAN NORMAL


1. Pengertian Asuhan Persalinan
Asuhan persalinan adalah asuhan yang diberikan selama
persalinan,dalam upaya mencapai pertolongan persalinan yang bersih
dan amandengan memperhatikan aspek sayang ibu dan sayang bayi.
Asuhan Persalinan Normal (APN) merupakan asuhan yang diberikan
secara bersih dan aman selama persalinan berlangsung (Hasibuan,
2018).
2. Tujuan Asuhan Persalinan
Salah satu hal penting dalam proses persalinan adalah asuhan
intrapartum, yang bertujuan untuk meningkatkan jalan lahir yang
aman bagi ibu dan bayi, meminimalkan resiko pada ibu dan bayi, dan
meningkatkan hasil kesehatan yang baik dan pengalaman yang positif.
Menurut (Indah, 2018). Tujuan dari asuhan persalinan normal
adalah sebagai berikut :
1) Meningkatkan perilaku koping ibu
7
2) Memberikan lingkungan yang aman bagi ibu dan janin
3) Mendukung ibu dan keluarganya melewati pengalaman persalinan
dan melahirkan
4) Memenuhi keinginan dan pilihan ibu selama persalinan ketika
memungkinkan
5) Memberikan tindakan rasa nyaman dan meredakan nyeri jika perlu
6) Memberikan ketenangan dan informasi, yang disertai dengan
perhatian terhadap kebutuhan budaya ibu dan keluarga
7) Untuk mengupayakan kelangsungan hidup dan mencapai derajat
kesehatan yang tinggi bagi ibu dan bayinya
3. Asuhan Persalinan Normal (APN) 60 Langkah
Asuhan Persalinan Normal (APN) merupakan asuhan yang
diberikan secara bersih dan aman selama persalinan berlangsung.
Menurut (Hasibuan, 2018). APN terdiri dari 60 langkah yaitu :
1) Mengamati tanda gejala persalinan kala dua.
a. Ibu mempunyai keinginan untuk meneran
b. Ibu merasa tekanan yang semakin meningkat pada rektum dan/
atau vaginanya.
c. Perineum menonjol, Vulva dan sfingter ani membuka
2) Memastikan perlengkapan, bahan, dan obat-obatan esensial siap
digunakan. Mematahkan ampul oksitosin 10 unit dan
menempatkan tabung suntik steri sekali pakai di dalam partus set.
3) Mengenakan baju penutup atau celemek plastik yang bersih.
4) Melepaskan semua perhiasan yang dipakai di bawah siku, mencuci
kedua tangan dengan sabun dan air bersih yang mengalir dan
mengeringkan tangan dengan handuk satu kali pakai/ pribadi yang
bersih.
5) Memakai satu sarung dengan DTT atau untuk semua pemeriksaan
dalam.
6) Mengisap oksitosin 10 unit ke dalam tabung suntik (dengan
memakai sarung tangan disinfeksi tingkat tinggi atau steril) dan
meletakkan kembali di partus set/ wadah disinfeksi tingkat tinggi
atau steril tanpa mengotaminasi tabung suntik).
8
7) Membersihkan vulva dan perineum, menyekanya dengan hati- hati
dari depan ke belakang dengan menggunakan kapas atau kasa yang
sudah dibasahi air desifenksi tingkat tinggi. Jika mulut vagina,
perineum, atau anus terkontaminasi oleh kotoran ibu,
membersihkannya dengan seksama dengan cara menyeka dari
depan ke belakang. Membuang kapas atau kasa yang
terkontaminasi dalam wadah yang benar
8) Dengan menggunakan teknik aseptik, melakukan pemeriksaan
dalam untuk memastikan pembukaan serviks sudah lengkap. Bila
selaput ketuban belum pecah, sedangkan pembukaan lengkap,
lakukan amniotomi.
9) Mendekontaminasi sarung tangan dengan cara mencelupkan tangan
yang masih memakai sarung tangan kotor ke dalam larutan klorin
0,5% dan kemudian melepaskannya dalam keadaan terbalik serta
merendamnya di dalam larutan klorin 0,5% dan kemudian
melepaskannya dalam keadaan terbalik serta merendamnya di
dalam larutan klorin 0,5 % selama 10 menit.
10) Memastikan Denut jantung janin (DJJ) setelah kontraksi berakhir
untuk memastikan bahwa DJJ dalam batas normal(120-180kali/
menit)
11) Memberitahu Ibu pembukaan sudah lengkap dan keadaan janin
baik. Membantu Ibu berada dalam posisi yang nyaman sesuai
dengan keinginannya.

12) Meminta bantuan keluarga untuk menyiapkan posisi Ibu untuk


meneran. (Pada saat ada his, bantu ibu dalam posisi setengah
duduk dan pastikan ia merasa nyaman).
13) Melakukan pimpinan meneran saat ibu mempunyai dorongan yang
kuat untuk meneran.
14) Jika kepala bayi telah membuka vulva dengan diameter 5-6 cm,
letakkan handuk bersih di atas ibu untuk mengeringkan bayi.
15) Meletakkan kain yang bersih yang dilipat 1/3 bagian, di bawah
bokong ibu.
16) Membuka partus set
9
17) Memakai sarung tangan DTT atau sterip pada kedua tangan
18) Saat kepala bayi membuka vulva dengan diameter 5 – 6 cm,
lindungi perineum dengan satu tangan yang dilapisi kain tadi,
letakkan tangan yang lain di kepala bayi dan lakukan tekanan yang
lembut dan tidak menghambat pada kepala bayi, membiarkan
kepala keluar perlahan – lahan. Menganjurkan ibu untuk meneran
perlahan – lahan atau bernapas cepat saat kepala lahir.
19) Dengan lembut menyeka muka, mulut, dan hidung bayi dengan
kain atau kassa yang bersih. (Langkah ini tidak harus dilakukan).
20) Memeriksa lilitan tali pusat dan mengambil tindakan yang sesuai
jika hal itu terjadi, dan kemudian meneruskan segera proses
kelahiran bayi :
a. Jika tali pusat melilit leher janin dengan longgar, lepaskan lewat
bagian atas kepala bayi.
b. Jika tali pusat melilit leher bayi dengan erat, mengklemnya di
dua tempat dan memotongnya.
21) Menunggu hingga kepala bayi melakukan putaran paksi luar secara
spontan.
22) Setelah kepala melakukan putaran paksi luar, tempatkan kedua
tangan di masing – masing sisi muka bayi. Menganjurkan ibu
untuk meneran saat kontraksi berikutnya. Dengan lembut
menariknya ke arah bawah dan ke arah luar hingga bahu anterior
muncul di bawah arkus pubis kemudian dengan lembut menarik ke
arah atas dan ke arah luar untuk melahirkan bahu posterior.
23) Setelah kedua bahu dilahirkan, menelusurkan tangan mulai kepala
bayi yang berada di bagian bawah ke arah perineum, membiarkan
bahu dan lengan posterior lahir ke tangan tersebut. Mengendalikan
kelahiran siku dan tangan bayi saat melewati perineum, gunakan lengan
bagian bawah untuk menyangga tubuh bayi saat dilahirkan.
Menggunakan tangan anterior (bagian atas) untuk mengendalikan siku
dan tangan anterior bayi saat keduanya lahir.
24) Setelah tubuh dan lengan lahir, menelusurkan tangan yang ada
diatas (anterior) dari punggung ke arah kaki bayi untuk

10
menyangganya saat pungggung kaki lahir. Memegang kedua mata
kaki bayi dengan hati – hati membantu kelahiran kaki.
25) Menilai bayi dengan cepat (dalam 30 detik), kemudian meletakkan
bayi di atas perut ibu dengan posisi kepala bayi sedikit lebih
rendah dari tubuhnya (bila tali pusat terlalu penek, meletakkan bayi
di tempat yang memungkinkan). Bila bayi mengalami asfiksia,
lakukan resusitasi.
26) Segera membungkus kepala dan badan bayi dengan handuk dan
biarkan kontak kulit ibu – bayi. Lakukan penyuntikan
oksitosin/i.m.
27) Menjepit tali pusat menggunakan klem kira – kira 3 cm dari pusat
bayi. Melakukan urutan pada tali pusat mulai dari klem ke arah ibu
dan memasang klem kedua 2 cm dari klem pertama (ke arah ibu).
28) Memegang tali pusat dengan satu tangan, melindungi bayi dari
gunting dan memotong tali pusat di antara dua klem tersebut.
29) Mengeringkan bayi, mengganti handuk yang basah dan
menyelimuti bayi dengan kain atau selimut yangg bersih dan
kering, menutupi bagian kepala, membiarkan tali pusat terbuka.
Jika bayi mengalami kesulitan bernapas, ambil tindakan yang
sesuai.
30) Memberikan bayi kepada bayinya dan menganjurkan ibu untuk
memeluk bayinya dan memulai pemberian ASI jika ibu
memghendakinya.
31) Meletakkan kain yang bersih dan kering. Melakukan palpasi
abdomen untuk menghilangkan kemungkinan adanya bayi kedua.
32) Memberi tahu kepada ibu bahwa ia akan disuntik.
33) Dalam waktu 2 menit setelah kelahiran bayi, berikan suntikan
oksitosin 10 unit I.M. di gluteus atau 1/3 atas paha kanan ibu
bagian luar, setelah mengaspirasinya terlebih dahulu.
34) Memindahkan klem pada tali pusat.
35) Meletakkan satu tangan di atas kain yang ada di perut ibu, tepat di
atas tulang pubis, dan menggunakan tangan ini untuk melakukan
palpasi kontraksi dan menstabilkan uterus. Memegang tali pusat

11
dan klem dengan tangan yang lain.
36) Menunggu uterus berkontraksi dan kemudian melakukan
penegangan ke arah bawah pada tali pusat dengan lembut. Lakukan
tekanan yang berlawanan arah pada bagian bawah uterus dengan
cara menekan uterus ke arah atas dan belakang (dorso kranial)
dengan hati – hati untuk membantu mencegah terjadinya inversio
uteri. Jika plasenta tidak lahir setelah 30 – 40 detik, hentikan
penegangan tali pusat dan menunggu hingga kontraksi berikut
mulai. Jika uterus tidak berkontraksi, meminta ibu atau seorang
anggota keluarga untuk melakukan rangsangan puting susu.
37) Setelah plasenta terlepas, meminta ibu untuk meneran sambil
menarik tali pusat ke arah bawah dan kemudian ke arah atas,
mengikuti kurva jalan lahir sambil meneruskan tekanan berlawanan
arah pada uterus
a. Jika tali pusat bertambah panjang, pindahkan klem hingga
berjarak sekitar 5 – 10 cm dari vulva.
b. Jika plasenta tidak lepas setelah melakukan penegangan tali
pusat selama 15 menit :
a) Mengulangi pemberian oksitosin 10 unit I.M.
b) Menilai kandung kemih dan dilakukan kateterisasi kandung
kemih dengan menggunakan teknik aseptik jika perlu.
c) Meminta keluarga untuk menyiapkan rujukan.
d) Mengulangi penegangan tali pusat selama 15 menit
berikutnya.
e) Merujuk ibu jika plasenta tidak lahir dalam waktu 30
menit sejak kelahiran bayi.
38) Jika plasenta terlihat di introitus vagina, melanjutkan kelahiran
plasenta dengan menggunakan kedua tangan. Memegang plasenta
dengan dua tangan dan dengan hati – hati memutar plasenta hingga
selaput ketuban terpilin. Dengan lembut perlahan melahirkan
selaput ketuban tersebut.
39) Jika selaput ketuban robek, memakai sarung tangan desinfeksi
tingkat tinggi atau steril dan memeriksa vagina dan serviks ibu
12
dengan seksama. Menggunakan jari – jari tangan atau klem atau

forseps desinfeksi tingkat tinggi atau steril untuk melepaskan


bagian selaput yang tertinggal.
40) Segera setelah plasenta dan selaput ketuban lahir, lakukan massase
uterus, meletakkan telapak tangan di fundus dan melakukan
massase dengan gerakan melingkar dengan lembut hingga uterus
berkontraksi (fundus menjadi keras)
41) Memeriksa kedua sisi plasenta baik yang menempel ke ibu maupun
janin dan selaput ketuban untuk memastikan bahwa plasenta dan
selaput ketuban lengkap dna utuh. Meletakkan plasenta didalam
kantung plastik atau tempat khusus. Jika uterus tidak berkontraksi
setelah melakukan massase selama 15 detik mengambil tindakan
yang sesuai.
42) Mengevaluasi adanya laserasi pada vagina dan perineum dan
segera menjahit laserasi yang mengalami perdarahan aktif.
43) Menilai ulang uterus dan memastikannya berkontraksi dengan
baik.
44) Mencelupkan kedua tangan yang memakai sarung tangan ke dalam
larutan klorin 0,5 %; membilas kedua tangan yang masih bersarung
tangan tersebut dengan air desinfeksi tingkat tinggi dan
mengeringkannya dengan kain yang bersih dan kering.
45) Menempatkan klem tali pusat desinfeksi tingkat tinggi atau steril
atau mengikatkan tali desinfeksi tingkat tinggi dengan simpul mati
sekeliling tali pusat sekitar 1 cm dari pusat.
46) Mengikat satu lagi simpul mati di bagian pusat yang berseberangan
dengan simpul mati yang pertama.
47) Melepaskan klem bedah dan meletakkannya ke dalam larutan
klorin 0,5%.
48) Menyelimuti kembali bayi dan menutupi bagian kepalanya.
Memastikan handuk atau kainnya bersih atau kering.
49) Menganjurkan ibu untuk memulai pemberian ASI.
50) Melanjutkan pemantauan kontraksi uterus dan perdaraha
pervaginam :
13
a. Dua sampe tiga kali dalam 15 menit pertama pascapersalinan.
Setiap 15 menit pada 1 jam pertama pasca persalinan.
b. Setiap 20- 30 menit pada jam kedua pascapersalinan.
a) Jika uterus tidak berkontraksi dengan baik, laksanakan
perawatan yang sesuai untuk menatalaksana atonia uteri.

b) Jika ditemukan laserasi yang memerlukan penjahitan,


lakukan penjahitan dengan anestesia lokal dan menggunakan
teknik yang sesuai.
51) Mengajarkan pada ibu/keluarga bagaimana melakukan massase
uterus dan memeriksa kontraksi uterus.
52) Mengevaluasi kehilangan darah.
53) Memeriksa tekanan darah, nadi, dan keadaan kandung kemih setiap
15 menit selama satu jam pertama pascapersalinan dan setiap 30
menit selama jam kedua pasca persalinan.
a. Memeriksa temperatur tubuh ibu sekali setiap jam selama dua
jam pertama pascapersalinan.
b. Melakukan tindakan yang sesuai untuk temuan yang tidak
normal.
54) Menempatkan semua peralatan di dalam larutan klorin 0,5 % untuk
dekontaminasi (10 menit). Mencuci dan membilas peralatan setelah
dekontaminasi.
55) Membuang bahan – bahan yang terkontaminasi ke dalam tempat
sampah yang sesuai.
56) Membersihkan ibu dengan menggunakan air desinfeksi tingkat
tinggi, membersihkan cairan ketuban, lendir, dan darah serta
membantu ibu memakai pakaian yang bersih dan kering.
57) Memastikan bahwa ibu nyaman. Membantu ibu memberikan ASI.
Menganjurkan keluarga untuk memberikan ibu minuman dan
makanan yang diinginkan.
58) Mendekontaminasi daerah yang digunakan untuk melahirkan
dengan larutan klorin 0,5% dan membilas dengan air bersih.
59) Mencelupkan sarung tangan kotor ke dalam larutan klorin 0,5 %,
membalikkan bagian dalam ke luar dan merendamnya dalam
14
larutan klorin 0,5 % selama 10 menit.Mencuci kedua tangan
dengan sabun dan air mengalir
60) Melengkapi partograf (halaman depan dan belakang).
BAB III TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN IBU BERSALIN FISIOLOGIS


PADA NY.N USIA 27 TAHUN G2P1A0 USIA KEHAMILAN 38 MINGGU
DI UPTD PUSKESMAS MEDANG

I. PENGKAJIAN
Tanggal : 22 Agustus 2022
Jam : 19.00 WIB
Tempat : R. Persalinan

II. IDENTITAS PASIEN


Identitas pasien Penanggung Jawab
No. Register : 16015002 Hubungan dengan pasien : Suami
Nama : Ny.N Nama : Tn.R
Umur : 27 Tahun Umur : 28 Tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Tambaksari 1/2 Alamat : tambaksari
1/2

III. DATA SUBYEKTIF


1. Alasan Datang : Ibu mengatakan perutnya kenceng-kenceng sejak 22
Agustus 2022 16.00 WIB dan keluar lendir sejak 22
Agustus 2022 18.00 WIB.
2. Keluhan Utama : Ibu mengatakan, serta keluar lendir pukul 18.00
3. Tanda-tanda Persalinan

Kontraksi :
Teratur

15
Frekuensi : 3x10’/30’’
Lokasi ketidaknyaman : Perut bagian bawah menjalar ke punggung
PPV : Lendir darah
4. Riwayat Kesehatan
Sekarang : Ibu mengatakan tidak sedang menderita penyakit menurun
seperti hipertensi, asma, DM (Diabetus melitus), tidak
sedang menderita penyakit sistemik seperti jantung, ginjal,
paru-paru, tidak sedang menderita penyakit menular seperti
hepatitis, TBC (Tuberculosis), HIV / AIDS (Human
Immunodeficiency Virus / Acquired Immuno Deficiency
Syndrom).
Dahulu : Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menurun
seperti hipertensi, asma, DM (Diabetus melitus), tidak
pernah menderita penyakit sistemik seperti jantung, ginjal,
paru-paru, tidak pernah menderita penyakit menular seperti
hepatitis, TBC (Tuberculosis), HIV / AIDS (Human
Immunodeficiency Virus / Acquired Immuno Deficiency
Syndrom).
Keluarga : Ibu mengatakan keluarga tidak ada yang menderita
penyakit menurun seperti hipertensi, asma, DM (Diabetus
melitus), tidak ada yang menderita penyakit sistemik
seperti jantung, ginjal, paru-paru, tidak ada yang menderita
penyakit menular seperti hepatitis, TBC (Tuberculosis),
HIV / AIDS (Human Immunodeficiency Virus / Acquired
Immuno Deficiency Syndrom).
5. Riwayat Obstetri
a. Riwayat Menstruasi
Menarche : 13 Tahun
Siklus : 30 Hari
Lama : 7 Hari
Nyeri Haid : Tidak ada
Warna darah : Merah segar hingga kecolkatan
Banyaknya : Pada hari ke 1-3, ganti pembalut 3-4x/ hari

16
Pada hari ke 4-7, ganti pembalut 2-3x/ hari

b. Riwayat Kehamilan, Persalinan, Nifas Yang Lalu

Tahu n UK Abort Jenis Penolo Kompli Kead aan Keadaan Anak Ket.
us Persalinan ng kasi Nifas
Penyulit JK BB PB

2016 40 - Sponta n Bidan - Baik P 3,3 49 Hidu


Kg p
mg cm

c. Riwayat Perkawinan
Usia nikah pertama : 20 Tahun
Status pernikahan : Sah secara hukum dan agama
Lama pernikahan : 7 Tahun
Pernikahan Yang ke 1
Hubungan dengan suami : Baik
d. Riwayat KB
Ibu mengatakan KB sebelumnya menggunakan alat kontrasepsi pil KB
e. Riwayat Kehamilan Sekarang
G2P1A0 usia kehamilan 38 minggu
ANC : 6x di PMB, 2x di Puskesmas
HPHT : 30 November 2021
HPL : 07 September 2022
Pemberian Fe : 90 Tablet
Gerak janin : Aktif, 10 kali dalam 12 jam
TT : TT5
Tanda bahaya : Tidak ada
Kekhawatiran khusus : Tidak ada
Minum jamu/obat : Ibu mengatakan tidak mengkonsumsi jamu /
obat kecuali obat dari bidan
6. Pola Pemenuhan Kebutuhan Sehari-Hari:
a. Pola Nutrisi : Ibu mengatakan makan pukul 18.00 WIB,
dengan 1 porsi nasi, lauk, sayur, minum
17
pukul 18.00 WIB 1 gelas air putih
b. Pola Eliminasi : Ibu mengatakan BAB terakhir jam 17.00
WIB, konsistensi lunak, warna kuning
kecoklatan, BAK jam 17.00 WIB, warna
kuning jernih
c. Pola Aktivitas : Ibu mengatakan terakhir masih
beraktivitas seperti sholat dan melakukan
aktifitas IRT pukul 15.00 WIB
d. Pola Istirahat dan Tidur : Ibu mengatakan tidur terakhir jam 13.00
WIB
e. Pola Hygiene : Terakhir : Ibu mengatakan mandi, gosok
gigi, ganti pakaian dan celana dalam
terakhir jam 15.30 WIB
f. Psiko, Sosio, Spiritual
Ibu mengatakan ibu dan keluarga cemas dengan keadaannya, suami
dan keluarga senang dengan kehamilan ibu. Ibu taat menjalankan
ibadah shalat 5 waktu.
7. Tingkat Pengetahuan Pasien
Ibu mengatakan sudah mengetahui tentang persiapan persalinan, tanda-
tanda persalinan, dan persalinan
IV. DATA OBJEKTIF
1. Keadaan Umum :Baik
Kesadaran : Composmentis
2. Tanda-tanda Vital
TD : 110/70 mmHg
N : 88 x/menit
S : 36,5 0C
RR : 22 x/menit
3. Status Present
Kepala : Mesocephal, rambut bersih, tidak berketombe, tidak ada
nyeri tekan.
Mata : Simetris, konjungtiva merah muda, sklera putih, reflek
pupil baik.

18
Hidung : Simetris, tidak ada polip, tidak ada kelainan.
Mulut : Tidak ada stomatitis, tidak ada karies gigi, lidah bersih.
Telinga : Simetris, tidak ada serumen, fungsi pendengaran baik.
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar limpe, tyroid, dan vena
jugularis.
Ketiak : Tidak ada benjolan, bersih, tidak ada nyeri tekan.
Dada : Tidak ada retraksi dinding dada, tidak ada suara ronchi
dan wheezing.
Abdomen : Simetris, tidak ada bekas luka atau operasi caesar, tidak
ada nyeri tekan.
Lipat paha : Bersih, tidak ada varises.
Vulva : Tidak ada kelainan, tidak ada lesi, ada ppv lendir darah
Ekstremitas : Simetris, jari-jari lengkap, turgor kulit baik, capillary
Atas refill baik.
Ekstremitas : Simetris, jari-jari lengkap, turgor kulit baik, capillary
Bawah refill baik.
Punggung : Tidak ada kelainan tulang belakang.
Anus : Bersih, tidak ada hemoroid, tidak oedema.
4. Status Obstetrik

Muka : Tidak oedema, tidak ada cloasma gravidarum.


Mammae : Simetris, mengalami pembesaran volum
emamae
hiperpigmentasi areola, puting menonjol.
Abdomen : Simetris, tidak ada bekas luka/SC
Vulva : Ada ppv lendir darah, tidak ada pembesaran
kelenjar bartolini

5. Pemeriksaan Leopold
Leopold I : Bagian fundus teraba 1 bagian besar bulat lunak tidak
melenting, yaitu bokong bayi. TFU pertengahan pusat
dan prosesus xiphoideus
Leopold II : Bagian kanan teraba tahanan keras memanjang seperti
19
papan (punggung) bagian kiri teraba bagian kecil-kecil
janin (ekstermitas)
Leopold III : Teraba 1 bagian besar bulat keras melenting yaitu
kepala bayi
Leopold IV : Sudah masuk PAP (Divergen)
TFU : 30 cm
TBJ : (30-11) x 155 = 2.945 gram
6. DJJ : 146 x/menit
7. Reflek patella : +/+
8. Pemeriksaan dalam
Tanggal : 22 Agustus 2022
Jam : 20.00 WIB
9. Vulva / vagina : Lunak, tidak edema, tidak varises, ppv lendir darah
Serviks
a. Keadaan : Portio lunak
b. Pembukaan : 5 cm
c. Efficemen : 60 %
Kulit ketuban : Utuh (positif)
Presentasi : Belakang kepala
POD (Point of direction) : UUK kiri depan
Hodge : HII
Bagian terbawah lain janin : Tidak ada
Molase :0
10. Pemeriksaan Penunjang
Tidak dilakukan pemeriksaan penunjang
V. ANALISA
Ny.N usia 27 tahun G2P1A0 hamil 38 minggu, janin tunggal, hidup,
intrauterine, preskep, puka, divergen, inpartu kala I fase aktif dilatasi
maksimal
VI. PENATALAKSANAAN
Tanggal : 22 Agustus 2022
Jam : 20.00 WIB
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan yaitu pembukaan 5 cm, ibu dan janin

20
dalam kondisi sehat, ibu belum boleh meneran
TD : 110/70 mmHg
N : 88 x/menit
S : 36,5 0C
RR : 22 x/menit
Hasil : ibu mengerti hasil pemeriksaan
2. Memberikan support kepada ibu yang akan melahirkan dan juga
memberitahu keluarga ibu untuk memberi support kepada ibu
Hasil : keluarga mengerti dan mendukung ibu
3. Mengajarkan ibu untuk menarik nafas melalui hidung dan mengeluarkan
melalui mulut jika ada kontraksi
Hasil : ibu bersedia melakukan anjuran yang diberikan
4. Menganjurkan ibu untuk makan dan minum ketika tidak ada kontraksi
Hasil : ibu bersedia makan ½ piring nasi sayur lauk serta 1 gelas air
putih
5. Mengajarkan ibu untuk tidur berbaring miring ke kiri
Hasil : ibu bersedia tidur berbaring miring ke kiri
6. Memberikan deep back massage pada ibu untuk mengurangi rasa nyeri dan
memepercepat pembukaan
Hasil : ibu merasa lebih nyaman dan rileks
7. Mengajari ibu cara meneran yang benar yaitu ketika ada kontraksi dagu
ditempelkan ke arah dada, kaki ditarik ke arah dada, kencangkan otot perut
dan mulai mengejan
Hasil : ibu paham dan bersedia mengikuti anjuran bidan
8. Menyiapakan partus set, alat, bahan dan obat untuk menolong persalinan
dan merawat bayi
Hasil : partus set, alat, bahan dan obat sudah siap
9. Melakukan pengawasan 10
JAM KU TD N R S DJJ KONTRA URIN KETERANGAN
KSI E
20.00 BAIK 110 10 24 36,6 145 3X10’30’’ 10CC Pembukaan 5 ketuban
/70 0 (+)
20.30 BAIK 91 24 141 3X10’30’’

21.00 BAIK 84 22 135 3X10’30’’

21
21.30 BAIK 88 21 140 3X10’30’’

22.00 BAIK 92 25 142 3X10’30’’

22.30 BAIK 85 24 145 3X10’30’’

23.00 BAIK 110 84 23 36,5 150 3X10’30’’ 20CC Pembukaan 8


/80 Ketuban (+)
23.30 BAIK 87 22 151 4X10’30’’

00.00 BAIK 91 24 150 4X10’45’’

00.30 BAIK 120 84 20 36,5 152 5X10’45’’ 20CC Pembukaan 10


/80 Ketuban (-)

10. Melakukan estimasi ppv kala


Hasil : Ppv kala I ± 50 cc lendir darah
11. Mendokumentasikan asuhan kala I dalam lembar
partograf Hasil : bidan telah mendokumentasikan dalam
lembar partograf

CATATAN PERKEMBANGAN ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU


BERSALIN

Tempat CATATAN PERKEMBANGAN


Tanggal/ Jam (SOAP)

22
Puskesm as Inpartu Kala II
Ngawen S Ibu mengatakan kencengnya semakin sering dan kuat seperti
(Poned) ingin meneran serta ibu mengatakan seperti cairan keluar
23 Agustus
1. Keadaan umum : Baik
2022
2. Kesadaran : Composmentis
00.30
O 3. TTV : TD : 110/70 mmHg
WIB
N : 88 kali/menit
RR : 20 kali/menit
S : 36,5°C
4. His : 5 kali dalam 10 menit selama 45 detik
5. DJJ : 152 kali/menit
6. Pemeriksaan dalam
Vulva/vagina : lunak, tidak edema, tidak varises, ppv lendir
darah
Serviks
a. Keadaan : portio tidak teraba
b. Pembukaan : 10 cm
c. Efficemen : 100 %
d. Kulit ketuban : (+)
e. Presentasi : belakang kepala

f. POD (Point of direction) : UUK kanan depan

g. Ketinggian bagian terbawahh janin : HIV

h. Bagian terbawah lain janin : tidak ada


i. Molase : sutura berhimpit

23
A Ny.N G2P1A0 usia 27 tahun hamil 38 minggu, janin tunggal
hidup intrauterin, letak membujur, preskep, puka, divergen,
inpartu kala II
Tanggal : 05 Oktober 2021
Jam : 18.00 WIB
1. Melihat tanda-tanda kala II
P
Hasil : ada dorongan meneran, perineum tampak
menonjol, vulva dan anus membuka
2. Memastikan kelengkapan alat pertolongan persalinan
termasuk mematahkan ampul dan memasukkan alat
suntik sekali pakai 2 ½ ml ke dalam wadah partus set
Hasil : alat telah lengkap
3. Memakai APD
Hasil : APD telah dipakai (celemek, masker, sandal
tertutup)
4. Memastikan lengan tidak memakai perhiasan, mencuci
tangan dengan sabun dan air mengalir
Hasil : telah dilakukan
5. Menggunakan sarung tangan DTT pada tangan kanan
yang akan digunakan untuk pemeriksaan dalam
Hasil : sarung tangan telah dipakai
6. Mengambil alat suntik dengan tangan yang bersarung
tangan, isi dengan oksitosin dan letakkan kembali
kedalam wadah partus set
Hasil : oksitosin telah siap dan diletakkan kembali ke
dalam partus set
7. Membersihkan vulva dan perineum dengan kapas basah
dengan gerakan dari vulva ke perineum
Hasil : vulva hygine telah dilakukan
8. Melakukan pemeriksaan dalam, pastikan pembukaan
sudah lengkap dan selaput ketuban sudah pecah

24
Hasil : pembukaan sudah lengkap, ketuban sudah pecah

9. Mencelupkan tangan kanan yang bersarung tangan ke


dalam larutan klorin 0,5% dan membuka sarung tangan
dalam keadaan terbalik dan merendamnya dalam larutan
klorin 0,5%
Hasil : telah dilakukan
10. Memeriksa denyut jantung janin setelah kontraksi uterus
selesai, pastikan DJJ dalam batas normal
Hasil : pemeriksaan DJJ telah dilakukan, DJJ 152 x/menit
11. Memberitahu ibu pembukaan sudah lengkap dan keadaan
janin baik, meminta ibu untuk meneran saat ada his
apabila ibu sudah merasa ingin meneran
Hasil : ibu mengerti
12. Meminta bantuan keluarga untuk menyiapkan posisi ibu
untuk meneran (pada saat ada his, bantu ibu dalam dorsal
recumbent dan pastikan ia merasa nyaman)
Hasil : keluarga bersedia, ibu nyaman dengan posisi
dorsal recumbent
13. Membimbing ibu untuk meneran, yaitu saat ada kontraksi
pimpin ibu untuk meneran
Hasil : Ibu bersedia
14. Menganjurkan ibu untuk berjalan, jongkok dan
mengambil posisi nyaman, jika ibu belum merasa ada
dorongan untuk meneran dalam 60 menit
Hasil : ibu mengambil posisi dorsal recumbent dan ada
dorongan meneran
15. Meletakkan handuk bersih di atas perut ibu saat kepala
bayi telah membuka vulva dengan diameter 5-6 cm
Hasil : handuk bersih sudah diletakkan
16. Meletakkan kain bersih yang di lipat 1/3 bagian bawah
bokong ibu untuk melakukan stenen
Hasil : kain bersih sudah diletakkan

25
17. Membuka partus set
Hasil : partus set telah dibuka
18. Memakai sarung tangan DTT pada kedua tangan
Hasil : sarung tangan telah dipakai
19. Saat kepala janin terlihat pada vulva dengan diameter 5-6
cm, lindungi perinium dengan satu tangan yang dilapisi
dengan kain bersih dan kering. Tangan yang lain
menahan kepala bayi untuk posisi defleksi dan membantu
lahirnya kepala bayi. Anjurkan ibu meneran perlahan
atau bernapas cepat dan dangkal
Hasil : telah dilakukan, kepala bayi lahir
20. Memeriksa adanya lilitan tali pusat pada leher
janin Hasil : tidak ada lilitan tali pusat
21. Menunggu hingga kepala janin selesai melakukan putar
paksi luar secara spontan
Hasil : kepala bayi telah putar paksi luar
22. Setelah kepala melakukan putar paksi luar, pegang secara
biparental. Menganjurkan kepada ibu untuk meneran saat
kontraksi, dengan lembut gerakan kepala ke arah bawah
dan distal hingga bahu depan muncul di bawah arkus
pubis dan kemudian gerakan ke arah atas dan distal untuk
melakukan bahu belakang
Hasil : telah dilakukan, bahu telah lahir
23. Setelah bahu lahir, geser tangan bawah kearah perineum
ibu untuk menyanggah kepala, lengan dan siku sebelah
bawah. Gunakan tangan atas untuk menelusuri dan
memegang tangan dan siku sebelah atas
Hasil : telah dilakukan
24. Setelah badan dan lengan lahir, tangan kiri menyusuri
punggung ke arah bokong dandan tungkai bawah janin
untuk memegang tungkai bawah (selipkan jari telunjuk
tangan kiri diantara lutut janin)
Hasil : telah dilakukan
26
25. Melakukan penilaian selintas :
Hasil : Bayi lahir spontan pada jam 01.00 WIB tanggal
23 Agustus 2022, jenis kelamin laki-laki. Bayi menangis
kuat, bernafas normal, gerak aktif. BB : 2800 gram, PB :
48 cm, LK : 33 cm, LD : 34 cm, Lila : 12 cm
26. Mengeringkan tubuh bayi mulai dari muka, kepala dan
bagian tubuh lainnya kecuali bagian tangan tanpa
membersihkan verniks. Ganti handuk basah dengan
handuk/kain yang kering dan membiarkan bayi di atas
perut ibu
Hasil : Bayi telah dikeringkan dan berada diatas perut
ibu, ibu merasa senang dengan kelahiran anaknya

Puskesmas Inpartu Kala III


S
Ngawen Ibu mengatakan perutnya masih mulas dan merasa senang
(Poned) 23 bayinya sudah lahir
Agustus Keadaan umum : baik
O
2022 01.30 Kesadaran : composmentis
WIB TD : 110/60 mmHg
N : 84x/menit,
S : 36,5 0C
RR : 20 x/menit
Bayi telah lahir spontan, plasenta belum lahir, kontraksi
keras, PPV 50 cc
Ny.N usia 27 tahun P2A0 inpartu kala III
A
Tanggal : 05 Oktober 2021
P
Jam : 01.00 WIB
1. Memeriksa kembali uterus untuk memastikan tidak ada
lagi bayi dalam uterus
Hasil : janin tunggal
2. Memberitahu ibu bahwa akan disuntik oksitosin agar
uterus berkontraksi dengan baik
Hasil : ibu bersedia disuntik oksitosin
27
3. Dalam waktu 1 menit setelah bayi lahir, menyuntikkan
oksitosin 10 IU secara IM di paha atas bagian distal lateral
Hasil : oksitosin 10 IU telah disuntikkan pada ibu

4. Setelah 2 menit setelah bayi lahir, jepit tali pusat dengan


klem kira-kira 3 cm dari pusat bayi. Mendorong isi tali
pusat ke arah distal (ibu) dan jepit kembali tali pusatpada 2
cm distal dari klem pertama.
Hasil : tali pusat telah dijepit
5. Dengan satu tangan, pegang tali pusat yang telah dijepit
(lindungi perut bayi) dan lakukan pengguntingan tali pusat
di antara dua klem tersebut. Ikat tali pusat dengan
benang DTT atau steril pada satu sisi kemudian
melingkarkan kembali benang tersebut dan mengikatnya
dengan simpul kunci pada sisi lainnya, Lepaskan klem
dan masukkan dalam wadah yang telah disediakan
Hasil : tali pusat telah dipotong

6. Serahkan bayi yang telah terbungkus kain pada ibu untuk


dilakukan IMD kontak kulit dengan ibu dan menyelimuti
ibu dan bayi dengan kain
Hasil : bayi sedang di IMD, ibu dan bayi sudah
terselimuti kain
7. Memindahkan klem tali pusat dengan jarak 5-10 cm
didepan vulva
Hasil : klem telah dipindah didepan vulva
8. Meletakan tangan kiri diatas perut ibu ditepi atas sympisis
untuk mendeteksi pelepasan plasenta dan tangan kanan
melakukan PTT
Hasil : tangan kiri sudah berada diatas perut dan tangan
kanan melakukan PTT
9. Setelah uterus berkontraksi, tegangkan tali pusat ke arah
bawah sambil tangan yang lain mendorong uterus ke arah
belakang – atas (dorso-kranial) secara hati-hati (untuk
28
Puskesmas Inpartu Kala IV
Ngawen S Ibu mengatakan perutnya masih sedikit mulas dan merasa lega
(Poned) bayinya sudah lahir, serta ibu merasa nyeri pada jalan lahir
23 Agustus O Keadaan umum : baik
2022 Kesadaran
mencegah :inversio
composmentis
uteri). Jika plasenta tidak lahir setelah
01.25 TD : 110/80
30-40 mmHg
detik, hentikan penegangan tali pusat dan tunggu
WIB N : 82x/menit
hingga timbul kontraksi berikutnya dan ulangi prosedur
S : 36,5 0
C
di atas.
RR : 22Hasil
x/menit
: telah dilakukan PTT dan gerakan dorso kranial
Kontraksi uterus : baik
10. Melakukan penegangan dan dorongan dorsokranial
Perdarahan : 80 cc terlepas, minta ibu meneran sambil
hingga plasenta
TFU penolong menarik
: terabatali
2 jari di bawah
pusat denganpusat
arah sejajar lantai dan
Kandung kemih ke
kemudian : kosong
arah atas, mengikuti poros jalan lahir (tetap
A Ny.N lakukan
P2A0, usia 27 tahun
tekanan inpartu IV
dorsokranial)
P TanggalHasil
: 23: Agustus 2022
telah dilakukan
Jam : 01.25
11. Setelah WIB tampak pada vulva, teruskan melahirkan
plasenta
1. Evaluasi kemungkinan laserasi
plasenta dengan hati-hati. Pegang plasenta dengan kedua
pada vagina dan perineum. Lakukan penjahitan bila
tangan dan lakukan putaran searah untuk membantu
laserasi menyebabkan perdarahan. Bila ada robekan yang
pengeluaran plasenta dan mencegah robeknya selaput
menimbulkan
ketuban perdarahan aktif, segera lakukan
Hasil : plasenta lahir lengkap jam 20.55 WIB
penjahitan dengan menyuntikkan anastesi lidocain
12.terlebih
Segera dahulu.
setelah plasenta lahir, melakukan masase pada
fundus
Hasil uteri
: tidak adadengan
laserasi menggosok fundus uteri secara
2. sirkuler menggunakan
Memastikan bagian palmar
dan pemantauan 4 jaribaik
kontraksi tangan kiri
serta
hingga kontraksi
kandung uterus baik (fundus teraba keras)
kemih kosong.
Hasil
Hasil : masaseuterus
: kontraksi telahbaik,
dilakukan selama
kandung kemih15 detik / 15x
kosong
3. putaran ibu/keluarga cara melakukan masase uterus
Mengajarkan
13.dan
Periksa bagian
menilai maternal dan bagian fetal plasenta dengan
kontraksi
tangan
Hasil kanan
: ibu untuk memastikan
dan keluarga bahwa masase
dapat melakukan seluruh uterus
kotiledon

4. dan selaput
Evaluasi dan ketuban
estimasisudah
jumlahlahir lengkap,darah
kehilangan dan masukkan ke
dalam
Hasil kantong
: PPV 80 ccplastik yang tersedia
5. Hasil : nadi
Memeriksa plasenta
ibu danlahir lengkap,
pastikan insersi
keadaan umummarginalis,
ibu baik
kotiledon
Hasil lengkap,
: keadaan umum ibutebalbaik,
± 2nadi
cm,normal
berat ± 500 gram,

6. panjang
Pantau 50 cm,
keadaan bayiplasenta telah bahwa
dan pastikan dimasukkan ke dalam
bayi bernafas
wadahbaik
dengan plasenta
(40-60 kali / menit). Jika bayi sulit bernapas,
14.merintih,
Menilai PPV
atau retraksi, diresusitasi dan segera merujuk ke
Hasil : PPV 50 cc
rumah sakit. Jika bayi napas terlalu cepat, segera dirujuk.
Jika kaki teraba dingin, pastikan ruangan hangat.
29
Kembalikan bayi kulit-ke-kulit dengan ibunya dan
selimuti ibu dan bayi dengan satu selimut.
Hasil : keadaan bayi baik, pernafasan 45x/menit
30
BAB IV
PEMBAHASAN

Pada BAB ini penulis akan membahas teori dengan kasus yang telah diteliti
bahwa dalam teori dan kasus tidak terdapat kesenjangan. Pembahasan ini
dimaksudkan agar dapat diambil kesimpulan sehingga dapat digunakan sebagai
tindak lanjut dalam penerapan asuhan kebidanan persalinan fisiologis yang efektif
dan efisien.
Pada pengkajian data subjektif yang telah dilakukan diperoleh data ibu
mengatakan sudah merasakan tanda tanda persalinan dan kenceng-kenceng
dirasakan sejak jam 16.00 WIB serta mengeluarkan lendir darah pukul 18.00
WIB. Ibu mengatakan tanda- tanda persalinan yang dirasakan yaitu kontraksi
teratur, sering, frekuensi 3x dalam 10 menit lamanya 30 detik, lokasi
ketidaknyamanan terdapat pada perut bagian bawah dan punggung, PPV yang
dikeluarkan adalah lendir darah.
Berdasarkan data subyektif dan data obyektif dapat ditegakkan diagnose
yaitu Ny.N usia 27 tahun G2P1A0 usia kehamilan 3 minggu inpartu kala I fase aktif
dilatasi maksimal. Pada hasil pemeriksaan keadaan umum : baik, kesadaran :
composmentis, TD : 110/70 mmHg, N : 88 x/menit, S : 36,5 0C, RR : 22 x/menit,
TFU : 36 cm, TBJ : (36-12) x 155 = 3720 gram , DJJ : 146 x/menit. Dan hasil
pemeriksaan dalam yaitu vulva / vagina : lunak, tidak edema, tidak varises, ppv
lendir darah, keadaan serviks : portio lunak, pembukaan : 5 cm, efficemen : 60 %,
kulit ketuban : utuh (positif), presentasi belakang kepala, POD (Point of direction)
: UUK kiri depan, hodge : HII, bagian terbawah lain janin : tidak ada, molase : 0.
Hal ini sesuai dengan penelitian Merry Anggreny Hasibuan (2018). Tanda
persalinan yang sudah dekat ditandai dengan adanya lightening atau settling atau
dropping dan terjadi his palsu. Persalinan itu sendiri ditandai dengan his
persalinan, yang mempunyai ciri seperti : pinggang terasa sakit yang menjalar ke
depan, his bersifat teratur, mempunyai pengaruh terhadap perubahan serviks,
semakin beraktivitas semakin bertambah kekuatan kontraksinya selain his,
persalinan ditandai juga dengan pengeluaran lendir karena terjadinya pembukaan
dan pengeluran darah dikarenakan kapiler pembuluh darah pecah.persalinan juga
dapat disebabkan oleh pengeluaran cairan ketuban yang pecah dengan sendirinya.

31
Penatalaksanaan yang diberikan dalam penanganan kasus abortus imminens
yaitu memberitahu ibu hasil pemeriksaan yaitu pembukaan 5 cm, ibu dan janin
dalam kondisi sehat, ibu belum boleh meneran, memberikan support kepada ibu
yang akan melahirkan dan juga memberitahu keluarga ibu untuk memberi support

kepada ibu, mengajarkan ibu untuk menarik nafas melalui hidung dan
mengeluarkan melalui mulut jika ada kontraksi, menganjurkan ibu untuk makan
dan minum ketika tidak ada kontraksi, mengajarkan ibu untuk tidur berbaring
miring ke kiri, memberikan deep back massage pada ibu untuk mengurangi rasa
nyeri dan memepercepat pembukaan, mengajari ibu cara meneran yang benar
yaitu ketika ada kontraksi dagu ditempelkan ke arah dada, kaki ditarik ke arah
dada, kencangkan otot perut dan mulai mengejan, menyiapakan partus set, alat,
bahan dan obat untuk menolong persalinan dan merawat bayi, melakukan
pengawasan 10, melakukan estimasi ppv kala I, dan mendokumentasikan asuhan
kala I dalam lembar partograf. Setelah pembukaan sudah lengkap maka
penatalaksanaan yang dilakukan adalah menolong bayi sesuai dengan standar
asuhan kebidanan. Pada kala III adalah kala pengeluaran plasenta dimana
penatalaksanaan yang dilakukan pada kasus ini sesuai dengan standar APN 60
langkah. Setelah plasenta lahir maka dilakukan penawasan kala IV. Asuhan
Persalinan Normal 60 langkah yang dilakukan pada kasus ini sudah sesuai dengan
teori dari Hasibuan. (2018). Secara keseluruhan tidak ada perbedaan sehingga
tidak terjadi kesenjangan antara teori yang ada dengan praktik di lahan.

32
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang didapatkan dari pengkajian data Ny.N
Usia 27 Tahun G2P1AO Hamil Usia 38 Minggu yang membahas mulai dari
pengkajian data subyektif, obyektif, analisa, penatalaksanaan, evaluasi,
dokumentasi maka dapat disimpulkan bahwa :
1. Data Subyektif
Dari pengkajian yang dilakukan pada Ny.N usia 27 tahun G2P1AO hamil
usia 38 minggu, di UPTD Puskesmas Blora. Ibu mengatakan sudah
merasakan tanda tanda persalinan dan kenceng-kenceng dirasakan sejak
jam 16.00 WIB serta mengeluarkan lendir darah pukul 18.00 WIB. Ibu
mengatakan tanda- tanda persalinan yang dirasakan yaitu kontraksi
teratur, sering, frekuensi 3x dalam 10 menit lamanya 30 detik, lokasi
ketidaknyamanan terdapat pada perut bagian bawah dan punggung,
PPV yang dikeluarkan adalah lendir darah.
2. Data Obyektif
Data ini didapatkan keadaan umum : baik, kesadaran : composmentis,
TD : 110/70 mmHg, N : 88 x/menit, S : 36,5 0C, RR : 22 x/menit, TFU :
36 cm, TBJ : (36-12) x 155 = 3720 gram , DJJ : 146 x/menit. Dan hasil
pemeriksaan dalam yaitu vulva / vagina : lunak, tidak edema, tidak
varises, ppv lendir darah, keadaan serviks : portio lunak, pembukaan :
5 cm, efficemen : 60 %, kulit ketuban : utuh (positif), presentasi
belakang kepala, POD (Point of direction) : UUK kiri depan, hodge :
HII, bagian terbawah lain janin : tidak ada, molase : 0.
3. Analisa
Analisa yang diperoleh dari data subyektif dan obyektif kasus ini adalah
Ny.N usia 27 tahun G2P1AO hamil usia 38 minggu inpartu kala I fase
aktif dilatasi maksimal.
4. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan yang dilakukan pada Ny.N usia 27 tahun G2P1AO
hamil usia 38 minggu inpartu kala I fase aktif dilatasi maksimal adalah
memberitahu ibu hasil pemeriksaan yaitu pembukaan 5 cm, ibu dan
33
janin dalam kondisi sehat, ibu belum boleh meneran, memberikan
support kepada ibu yang akan melahirkan dan juga memberitahu
keluarga ibu untuk memberi support kepada ibu, mengajarkan ibu untuk

menarik nafas melalui hidung dan mengeluarkan melalui mulut jika ada
kontraksi, menganjurkan ibu untuk makan dan minum ketika tidak ada
kontraksi, mengajarkan ibu untuk tidur berbaring miring ke kiri,
memberikan deep back massage pada ibu untuk mengurangi rasa nyeri
dan memepercepat pembukaan, mengajari ibu cara meneran yang benar
yaitu ketika ada kontraksi dagu ditempelkan ke arah dada, kaki ditarik
ke arah dada, kencangkan otot perut dan mulai mengejan, menyiapakan
partus set, alat, bahan dan obat untuk menolong persalinan dan merawat
bayi. Melakukan pengawasan 10, melakukan estimasi ppv kala I, dan
mendokumentasikan asuhan kala I dalam lembar partograf. Setelah
pembukaan sudah lengkap maka penatalaksanaan yang dilakukan
adalah menolong bayi sesuai dengan standar asuhan kebidanan. Pada
kala III adalah kala pengeluaran plasenta dimana penatalaksanaan yang
dilakukan pada kasus ini sesuai dengan standar APN 60 langkah.
Setelah plasenta lahir maka dilakukan penawasan kala IV.
5. Antara teori dan praktik
Secara keseluruhan tidak ada perbedaan sehingga tidak terjadi
kesenjangan antara teori yang ada dengan praktik di lahan.

B. Saran
1. Bagi Mahasiswa
Diharapkan mahasiswa dapat memberikan asuhan kebidanan dengan
tetap berpedoman dengan teori dan prosedur yang benar.
2. Bagi Institusi
Diharapkan institusi lebih membimbing mahasiswanya agar lebih
terampil dalam memberikan asuhan kebidanan.
3. Bagi Klien
Diharapkan pasien dapat memperoleh asuhan yang sesuai dengan
kebutuhan.
4. Bagi Tempat Praktik
34
Diharapkan lahan praktik lebih mengarahkan mahasiswanya dan lebih
membimbing mahasiswanya.
5. Bagi Petugas Kesehatan
Diharapkan tenaga kesehatan dapat melaksanakan asuhan dengan
benar.

35
DAFTAR PUSTAKA

Hasibuan, M. A. (2018). Asuhan Kebidanan pada Ny. S Masa Hamil sampai


dengan Pelayanan Keluarga Berencana di Klinik Bersalin Dina Jalan Bromo
Ujung Kecamatan Medan Denai. In Universitas Muhamhmadiyah Gersik
(Vol. 1).

Indah. (2018). Manajemen Asuhan Kebidanan Intranatal pada Ny. N dengan Usia
Kehamilan Preterm di RSUD Syekh Yusuf Gowa Tanggal 01 Juli 2018.
Universitas Islam Neegeri Alauddin.

Khomsiyati, W. F. (2017). Asuhan Kebidanan Ibu Bersalin Patologi pada Ny.S


G2P1A0 Umur 36 Tahun Dengan Induksi Atas Indikasi Serotnus di RSU
Assalam Gemolong Sragen. In Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma
Husada Surakarta.

Suparti, S. dan A. N. F. (2021). Determinan Kepatuhan Bidan dalam


Melaksanakan Standar Asuhan Persalinan Normal. Jurnal Kebidanan
Indonesia, 12(2), 99–110.
https://stikesmus.ac.id/jurnal/index.php/JKebIn/index

Suwarni. (2010). Hubungan Karakteristik Ibu Hamil Trimester I Dengan Morning


Sickness Di Poliklinik Kebidanan Dan Penyakit Kandungan Badan
Pelayanan Kesehatan Rsu Dr Zainoel Abidin Banda Aceh Tahun 2007.
Jurnal Keperawatan, 1(1), 50–59. https://doi.org/10.22219/jk.v1i1.392

Untari, S. dan S. (2020). Hubungan Paritas dan Carta Meneran yang Benar dengan
Kelancara Persalinan Kala II. TSJKeb Jurnal, 5(1), 40–46.
http://www.ejurnalmalahayati.ac.id/index.php/kebidanan/article/viewFile/59
3/527

36

Anda mungkin juga menyukai