OLEH :
LUH PUTU EKA TRESNADEWI
NIM. P07124321118
Oleh:
Mengetahui, Mengetahui,
Pembimbing Instansi Pembimbing Lapangan
Ni Luh Putu Sri Erawati, S.SiT., MPH Yan Mona Fridayanthi, A.Md.Keb
NIP. 197508252000122002 NIP. -
Mengetahui,
Ketua Program Studi Profesi Bidan
Politeknik Kesehatan Kemenkes Denpasar
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
Dalam penyusunan laporan ini tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu dalam kelancaran pembuatan laporan
Kemenkes Denpasar.
komplikasi
4. Ibu Ni Luh Putu Sri Erawati, S.Si.T., MPH selaku dosen pembimbing
Praktik Klinik Kebidanan Asuhan Kolaborasi pada Kasus Patologi dan komplikasi
iii
6. Semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu yang telah
untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para
pembaca demi perbaikan dan kesempurnaan laporan ini. Semoga laporan ini
Penulis
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................i
LEMBAR PERSETUJUAN....................................................................................ii
KATA PENGANTAR............................................................................................iii
DAFTAR ISI............................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................6
A. Latar Belakang..................................................................................................6
B. Tujuan...............................................................................................................8
C. Waktu dan Tempat Pengambilan Kasus...........................................................9
D. Manfaat Penulisan Laporan..............................................................................9
BAB II KAJIAN TEORI........................................................................................10
A. Kehamilan.......................................................................................................10
B. Anemia Dalam Kehamilan.............................................................................12
C. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Anemia Pada Ibu Hamil.......................19
D. Pencegahan Anemia.......................................................................................21
E. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Dengan Anemia....................................29
BAB III TINJAUAN KASUS................................................................................32
A. Data Subjektif.................................................................................................32
B. Data Objektif..................................................................................................35
C. Analisa............................................................................................................36
D. Penatalaksanaan..............................................................................................37
BAB IV PEMBAHASAN......................................................................................38
BAB V PENUTUP.................................................................................................41
A. Kesimpulan.....................................................................................................41
B. Saran...............................................................................................................41
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................42
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dan anak dalam rangka tercapainya keluarga yang berkualitas, bahagia dan
membina hubungan, baik sesama rekan sejawat ataupun dengan orang yang diberi
berkualitas dan sebagai tenaga kesehatan yang professional, bekerja sebagai mitra
paradigma sehat. Seorang bidan dituntut untuk menjadi individu yang handal dan
pelayanan dan berkomunikasi, bidan juga harus sabar dan telaten agar klien
3
merasa aman dan nyaman di saat mendapatkan asuhan kehamilan, persalinan,
nifas, keluarga berencana dan sebagainya oleh bidan (Meilani dkk, 2015).
yang ada di sekitarnya. Faktor yang berhubungan dengan kinerja yaitu variabel
dan demografis. Faktor psikologis yang berhubungan dengan kinerja bidan adalah
persepsi terhadap imbalan, motivasi kerja, sikap, kepribadian, dan belajar. Faktor
organisasi yang berhubungan dengan dengan kinerja bidan adalah sumber daya,
organisasi.
pasien. Dalam hal ini, wahana praktik seperti klinik, puskesmas dan rumah sakit
4
pengalaman dan meningkatkan kompetensinya sehingga dapat memberikan
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Pada akhir Kepaniteraan Klinik diharapkan lulusan profesi bidan mampu
dalam memberikan asuhan kebidanan patologis dan komplikasi pada sasaran masa
kehamilan sampai bayi baru lahir serta perencanaan asuhan sesuai dengan standar
asuhan kebidanan secara mandiri, profesional, dan berkualitas dengan selalu
memperhatikan aspek budaya lokal.
2. Tujuan Khusus
a. Melakukan pengkajian data secara lengkap, jelas, akurat dan fokus pada
kondisi patologis dan komplikasi;
b. Menetapkan diagnosa kebidanan serta masalah Kebidanan dengan
menerapkan cara berpikir kritis pada kondisi patologis dan komplikasi;
c. Menyusun diagnosa potensial dan antisipasi tindakan segera pada kondisi
patologis dan komplikasi.
d. Menyusun perencanaan asuhan kebidanan pada kondisi patologis dan
komplikasi;
e. Melaksanakan asuhan kebidanan pada kondisi patologis dan komplikasi;
f. Melakukan evaluasi secara komprehensif pada asuhan kebidanan pada
kondisi patologis dan komplikasi;
g. Melakukan pendokumentasian asuhan kebidanan holistik pada pada kondisi
patologis dan komplikasi;
h. Melakukan refleksi kasus dan praktik klinik secara mendalam pada kasus
patologi dan komplikasi.
Kasus ini didapatkan di PMB Yan Mona Fridayanthi, A.Md.Keb pada tanggal
24 Februari 2022
5
D. Manfaat Penulisan Laporan
1. Bagi Mahasiswa
Patologi dan komplikasi, sehingga dapat digunakan sebagai berkal bagi penulis
6
BAB II
KAJIAN TEORI
A. KEHAMILAN
1. Definisi
sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan
dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari saat fertilisasi
27), dan trimester ketiga 13 minggu (minggu ke 28 hingga 40) (Saifuddin, 2009).
a. Perubahan Fisiologis
2) perubahan kelenjar;
3) perubahan payudara;
4) perubahan perut;
7
5) perubahan alat kelamin luar;
Sedangkan untuk perubahan yang tidak dapat dilihat adalah sebagai berikut.
a) Ginjal bekerja lebih berat karena harus menyaring ampas dua orang, yaitu ibu
dan janin.
b) Ureter tertekan oleh uterus apabila uterus keluar dari rongga panggul. Ureter
menimbulkan penyakit.
c) Pada bulan ke dua kehamilan, ibu berkemih karena ureter lebih antefleksi dan
membesar.
8
2. Perubahan Psikologi
meliputi ambivalen, takut, fantasi, dan khawatir. Pada trimester II, perubahan
pertumbuhan janin meningkat. Kadang tampak egosentris dan berpusat pada diri
sendiri. Pada trimester III, perubahan yang terjadi meliputi memiliki perasaan
aneh, lebih introvert, dan merefleksikan pengalaman masa lalu. (Saminem, 2009).
sel darah merah dan menurunnya hemoglobin kurang dari 11 gr/dl. Pada
trimester I dan III kadar hemoglobin kurang dari 11 gr/dl, pada trimester II kadar
hemoglobin kurang dari 10,5 gr/dl. Pada ibu hamil anemia yang sering terjadi
kekurangan zat besi, sehingga lebih dikenal dengan istilah Anemia Gizi Besi.
Anemia defisiensi besi merupakan salah satu gangguan yang paling sering
terjadi selama kehamilan. Ibu hamil umumnya mengalami deplesi besi sehingga
hanya memberi sedikit besi kepada janin yang dibutuhkan untuk metabolisme
besi yang normal. Selanjutnya mereka akan menjadi anemia pada saat kadar
hemoglobin ibu turun sampai di bawah 11 gr/dl selama trimester III (Waryana,
2010).
9
Anemia pada kehamilan adalah anemia karena kekurangan zat besi, dan
(Manuaba, 2010). .
oleh konsumsi Fe dari makanan yang kurang atau terjadi perdarahan menahun
2. Patofisiologi Anemia
terjadi pada bulan ke sembilan dan meningkat sekitar 1000 ml, menurun sedikit
menjelang aterm serta kembali normal 3 bulan setelah partus. Stimulasi yang
merah ini dapat disebabkan oleh hubungan antara hormon maternal dan
sehingga hemoglobin dari hematokrit lebih rendah secara nyata dari pada keadaan
tidak hamil. Hemoglobin dari hematokrit mulai menurun pada bulan ke 3-5
kehamilan, dan mencapai nilai terendah pada bulan ke 5-8. Cadangan besi wanita
hamil mengandung 2 gram, sekitar 60-70% berada dalam sel darah merah yang
bersirkulasi, dan 10- 30% adalah besi cadangan yang terutama terletak di dalam
hati, empedu, dan sumsum tulang. Kehamilan membutuhkan tambahan zat besi
10
sekitar 800-1000 mg untuk mencukupi kebutuhan yang terdiri dari :
Jadi, jumlah Fe yang dibutuhkan selama hamil adalah 900 mgr. saat
persalinan yang disertai perdarahan sekitar 300 cc dan lahirnya plasenta, ibu akan
3. Etiologi Anemia
perbandingannya.
11
Secara fisiologis, pengenceran darah ini adalah untuk membantu
Penyebab lain dari anemia yaitu kehilangan darah berat akibat menstruasi,
atau parasit infeksi seperti cacing tambang, ascaris, serta schistosomiasis yang
dapat menurunkan konsentrasi hemoglobin darah (Hb). Infeksi akut dan kronis,
termasuk malaria, kanker, TBC, dan HIV juga dapat menurunkan konsentrasi Hb.
Kekurangan mikronutrien lain, termasuk vitamin A dan B12, folat, riboflavin, dan
b. pusing, lemah;
c. nyeri kepala;
e. kulit pucat;
anamnesa. Pada anamnesa akan didapatkan keluhan cepat lelah, sering pusing,
mata berkunang-kunang, dan keluhan mual muntah lebih hebat pada hamil muda.
(Manuaba, 2010).
12
pemeriksaan Hb. Hasil pemeriksaan Hb dapat digolongkan sebagai berikut
(Manuaba, 2010).
Hb 11 g% tidak anemia
Hb 9 – 10 g% anemia ringan
Hb 7 – 8 g% anemia sedang
Pemeriksaan darah dilakukan minimal dua kali selama kehamilan, yaitu pada
trimester I dan trimester III. Dengan pertimbangan bahwa sebagian besar ibu
6. Macam-Macam Anemia
mineral Fe. Kekurangan ini dapat disebabkan karena kurang masuknya unsur besi
dengan makanan, karena gangguan absorbsi atau terlampau banyaknya keluar dari
1) penurunan asupan atau penyerapan zat besi, termasuk defisiensi nutrisi dan
13
hemoragi antepartum atau postpartum.
(Fraser, 2009).
b. Anemia Megaloblastik
Anemia Megaloblastik adalah gangguan darah di mana ukuran sel lebih besar
dari sel darah merah normal. Anemia ini biasanya disebabkan oleh defisiensi
asam folat dan jarang sekali karena defisiensi vitamin B12. Anemia ini sering
ditemukan pada wanita yang jarang mengonsumsi sayuran hijau segar atau
c. Anemia hemolitik
belakang kurang mampu membuat sel-sel darah yang baru (Prawirohardjo, 2010).
Pada sepertiga kasus anemia dipisu oleh obat atau zat kimia lain, infeksi, radiasi,
7. Dampak Anemia
Anemia dapat terjasi pada setiap ibu hamil, karena itulah kejadian ini harus
terhadap kehamilan, persalinan, dam saat masa nifas. Adapun pengaruh anemia
(Astarina, 2014).
1) Abortus.
2) Persalinan prematur.
14
3) Hambatan tumbuh kembang janin dalam Rahim.
5) Perdarahan antepartum.
1) Gangguan his.
2) Kala I memanjang.
4) Retensio plasenta.
5) Atonia uteri.
2) Infeksi puerperium.
5) Infeksi mamae.
6) Subinvolusi.
2) IUFD.
3) BBLR.
15
4) Kelahiran dengan anemia.
5) Cacat bawaan.
HAMIL
1. Faktor Dasar
a. Sosial ekonomi
Pada ibu hamil dengan tingkat sosial ekonomi yang baik, otomatis akan
mendapatkan kesejahteraan fisik dan psikologis yang baik pula. Status gizipun
b. Pengetahuan
terjadinya anemia.
c. Pendidikan
keluarga.
16
2. Faktor Tidak Langsung
partumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim. Kasus anemia defisiensi gizi
umumnya selalu disertai dengan mal nutrisi infestasi parasit, semua ini berpangkal
b. Umur Ibu
Semakin muda dan semakin tua umur seorang ibu yang sedang hamil, akan
berpengaruh terhadap kebutuhan gizi yang diperlukan. Umur muda (<20 tahun)
perlu tambahan gizi yang banyak karena selain digunakan untuk pertumbuhan dan
perkembangan dirinya sendiri juga harus berbagi dengan janin yang sedang
dikandung. Sedangkan untuk umur yang tua di atas 30 tahun perlu energi yang
besar juga karena fungsi organ yang makin melemah dan diharuskan untuk
Nurhidayati, 2013).
3. Faktor Langsung
Tablet besi adalah tablet tambah darah untuk menanggulangi anemia gizi besi
b. Jarak kehamilan
Ibu dikatakan terlalu sering melahirkan bila jaraknya kurang dari 2 tahun.
c. Paritas
17
Paritas adalah kelahiran setelah gestasi 20 minggu, tanpa memperhatikan
apakah bayi hidup atau mati. Paritas ibu merupakan frekuensi ibu pernah
d. Status gizi
Maulana (2010) kekurangan gizi tentu saja akan menyebabkan akibat yang
buruk bagi ibu dan janin. Ibu dapat menderita anemia, sehingga suplai darah yang
mengantarkan oksigen dan makanan pada janin akan terhambat, sehingga janin
e. Penyakit Infeksi
penghancuran sel darah merah dan terganggunya eritrosit. Cacingan jarang sekali
anemia.
D. PENCEGAHAN ANEMIA
1. Pemberian Fe
18
suplementasi sampai tiga bulan postpartum (Prawirohaedjo dalam Astarina,
2014).
saat ini mulai melihat calon pengantin perempuan sebagai target. Mereka
diberikan tablet tiap minggu selama 16 minggu ditambah 1 tablet tiap hari selama
haid. Dosis mingguan ini ternyata cukup efekstif dalam meningkatkan kadar
Selain itu, pendidikan dan peningkatan asupan besi melalui makanan juga
mengandung kalori, setiap 1000 kkal makanan dari beras mengandung 6 mg Fe.
Meningkatkan makanan yang dapat memacu penyerapan zat besi dan mengurangi
makanan yang dapat menghambat penyerapan zat besi (Arisman, 2007). Selain
itu, juga dengan memberikan penyuluahn tentang tanda dan gejala anemia serta
cara minum yang benar karena hal ini akan sangat mempengaruhi efektifitas
penyerapan Fe. Cara minum tablet Fe yang benar yaitu dengan air putih atau air
Pada masa kehamilan seorang wanita memerlukan tambahan zat besi untuk
meningkatkan jumlah sel darah merah dan mebentuk sel darah merah janin dan
19
plasenta. Makin sering seorang wanita mengalami kehamilan dan melahirkan akan
makin banyak kehilangan zat besi dan menjadi makin anemis (Manuaba, 2010
Tabel 1
Kebutuhan Zat Besi pada Setiap Kehamilan
Nutrisi pada ibu hamil sangat menentukan status kesehatan dan janinnya.
Beberapa faktor yang mempengaruhi status gizi menurut Arisman (2004) dalam
memadai. Daya beli keluarga yang rendah dalam emmenuhi kebutuhan gizi sudah
ditambah lagi pada keadaan sakit terjadi peningkatan metabolisme tubuh sehingga
belum optimal.
20
d. Usia kehamilan pertama
kopi.
Kecukupan akan zat gizi pada ibu hamil dapat dipantau melalui keadaan
kesehatannya dan berat badan janin saat lahir. Adanya penambahan berat badan
yang sesuai standar ibu hamil merupakan salah satu indicator kecukupan gizi.
Pada trimester pertma sebaiknya kenaikan berat badan 1-2 kg, trimester ke dua
Total berat kumulatif pada wanita hamil dengan tinggi 150 cm sekitar 8,8 kg
sebelum hamil misalnya kebutuhan protein meningkat 68%, asam folat 100%,
21
Tabel 2
Kebutuhan zat gizi pada ibu hamil
Kebutuhan
Zat Gizi Tdk Hamil Kegunaan Sumber Makanan
Hamil
perkembangan plasenta
- Meningkatkan air susu dan
jaringan payudara, sirkulasi
Hb, dan protein
Plasma
Kalori 2.250 2.550 - Meningkatkan Karbohidrat, lemak,
g g metabolisme protein, umbi-umbian
- Menambah energi (tenaga)
- Menghemat protein
Kalsium 500 g 900 g - Pembentukan rangka dan Susu, keju, biji utuh,
tulang gigi janin sayuran hijau
- Melindungi dari penyakit
- Meningkatkan
metabolisme
kalsium ibu
22
Kebutuhan
Tdk Hamil Kegunaan Sumber
Zat Gizi
Hamil Makanan
- Melindungi dari
penyakit
- Meningkatkan
metabolisme
kalsium ibu
Zat besi 26 g 56 g Kenaikan sirkulasi darah Hati, daging,
dan Hb telur, beras, sayura
hijau (bayam,
kangkung, daun papaya,
dan daun singkong)
Magnesium 250 g 280 g - Metabolisme energy dan Kacang, tahu, kakao,
protein hasil laut, beras
- Activator enzim
- Pertumbuhan
jaringan
- Metabolisme sel
dan penguat otot
Yodium 150 ug 175 ug Kenaikan metabolisme Garam
Vitamin A 500 700 - Pertumbuhan sel dan Mentega, krim, sayuran,
RE RE jaringan buah- buahan
- Pertumbuhan gigi
dan tulang
Vitamin D 200 IU 400 IU - Mineralisasi tulang dan Minyak hati,
gigi ikan, kuning telur, susu
- Pertumbuhan dan
pembentukan
- tulang bayi
Vitamin E 12 IU 14 IU - Pembentukan sel darah Biji-bijian terutama
merah yang sehat gandum, telur, kacang-
- Antioksidan penguat daya kacangan, minyak
tahan tubuh
sayur, sayuran
hijau,
dan susu
Kebutuhan
Sumber
Zat Gizi Tdk Hamil Kegunaan
Makanan
Hamil
Vitamin C 60 g 70 g - Pembentukan Sayuran, brokoli, buah-
23
jaringan buahan (jeruk, tomat,
- Pengikat dengan papaya)
pembuluh darah
- Antioksidan penguat daya
tahan
Tubuh
Asam folat 160 ug 310 ug - Perkembangan saraf dan Sayuran berwarna hijau
sel darah gelap seperti bayam,
- Kebutuhan asam folat kembang kol, dan
selama hamil adalah 800 brokoli Pada buah-
mcg/ hari terutama pada buahan asam
12minggu folat banyak terdapat
pertamakehamilan. pada jeruk, pisang,
Kekurangan asam folat wortel, dan tomat
dapat mengganggu
pembentukan otak sampai
cacat bawaan pada
- susunan saraf pusat
maupun otak janin
Vitamin B6 2,0 mg 2,5 mg - Memperlancar Gandum, jantung,hati,
metabolisme protein daging, telur, susu,
- Merangsang partumbuhan keju, ikan (chod,
janin sarden), serealia dan
- Mempercepat susu kedelai yangtelah
pembentukan sel darah difortifikasi
merah
Menjaga sistem saraf, otot dan
B12 1,0 ug 1,3 ug jantung agar berfungsi secara
Normal
Kebutuhan Sumber
24
Tdk Hamil
Hamil Makanan
Zat Gizi Kegunaan
Riboplavin 1,0 mg 1,7 mg Memperlancar metabolisme Daging, hati,
beras, dan kacang-
energi dan protein
kacangan
Niasin 10 mg 11 mg Memperlancar metabolisme Daging, hati,
beras, dan kacang-
energi dan protein
kacangan
1. Timbang berat badan (T1). Ukur berat badan dalam kilo gram tiap kali
kunjungan. Kenaikan berat badan normal pada waktu hamil 0,5 kg per minggu
Dalam keadaan normal kenaikan berat badan ibu hamil dari sebelum hamil,
terhitung mulai trimester I sampai trimester III yang berkisar diantara 6,5-16,5 kg
rata-rata 12,5 kg. Kenaikan berat badan ini terjadi terutama dalam kehamilan 20
2. Ukur tekanan darah (T2). Tekanan darah yang normal 110/80 – 140/90
mmHg, bila melebihi dari 140/90 mmHg perlu diwaspadai adanya preeklampsi.
trimester II dan TT yang kedua diberikan dengan jarak 4 minggu setelah TT yang
25
pertama.
6. Pemeriksaan Hb (T6)
dua kali selama kehamilan yaitu pada trimester I dan trimester III dengan
WHO yaitu ringan : Hb 8 g/dl-9.9 g/dl, sedang : Hb 6 g/dl-7.9 g/dl, berat : Hb <6
g/dl.
13. Pemberian terapi kapsul yodium untuk daerah endemis gondok (T13).
14. Pemberian terapi anti malaria untuk daerah endemis malaria (T14).
ini hanya dapat diberikan oleh tenaga kesehatan profesional dan tidak
26
tersebut merupakan program pemerintah untuk mencegah terjadinya anemia pada
ibu hamil sedangkan untuk T6 berfungsi untuk mengetahui kadar Hb dalam darah
seorang ibu hamil sehingga dapat diketahui tingkat anemia yang dialami oleh
27
BAB III
TINJAUAN KASUS
A. DATA SUBJEKTIF
1. Identitas
IBU SUAMI
No. Hp : 081246XXXXX
laboratorium.
3. Riwayat Menstruasi
Ibu menstruasi pertama pada usia 14 tahun dengan siklus haid teratur, volume
darah 2x ganti pembalut / hari, sifat darah encer, lama haid berkisar antara 3-5
28
hari. Ibu mengalami keluhan nyeri perut dan pinggang kadang kadang. HPHT
4. Riwayat Pernikahan
a. Status imunisasi TT : Ibu berstatus TT5, yang terakhir dapat tahun 2010,
b. Riwayat pemeriksaan :
Februri 2022) untuk memastikan kehamilan pada kehamilan trimester III, dengan
hasil pemeriksaan Intra uteri, Presentasi kepala, plasenta di korpus anterior, air
ketuban cukup, fetal heart beat (+), TP 19 Maret 2022. Obat yang ibu dapatkan
dari SpOG adalah prenamia dan inlacta. Ibu disarankan untuk melakukan
8. Kebutuhan Biologis
b. Makan : Ibu makan 3x sehari dengan menu bervariasi yang terdiri dari nasi
putih, ayam atau ikan serta sayur. Tidak terdapat makanan pantangan
c. Minum : Ibu minum 6-8 gelas air putih sehari, ibu tidak mengkonsumsi
29
d. Pola eliminasi : Buang Air Kecil 4-5x sehari dengan warna bening kekuningan
dan Buang Air Besar 1-2x sehari, warna kekuning, konsistensi lembek.
e. Gerakan janin : ibu merasakan Gerakan janin ±10-12 kali dalam 12 jam.
g. Aktifitas seksual masih biasa dilakukan setiap kurang lebih 2 minggu sekali.
selesai BAB dan BAK, mencuci tangan sebelum dan sesudah makan, selesai
9. Kebutuhan Psikologis
antar keluarga dan lingkungan baik, pengambilan keputusan diambil oleh suami
bersama ibu.
Ibu tidak memiliki perilaku beresiko terhadap kesehatan janin dan ibu, seperti
30
13. Riwayat Penyakit
Ibu tidak pernah mengalami penyakit yang berbahaya bagi kehamilan seperti
penyakit kardiovaskuler, hipertensi, asma, epilepsi, DM, hepatitis dan PMS. Ibu
juga tidak memiliki keturunan yang menderita penyakit tersebut. Ibu tidak pernah
B. DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum baik, kesadaran compos mentis, BB 77,9 kg, TB 150 cm, TD
120/79 mmHg, Respirasi 20 x permenit, Nadi : 79x per menit, Suhu Aksila
Penilaian nyeri : ibu merasa nyeri punggung yang sifatnya akut dengan intensitas
Range 0-10
2. Pemeriksaan Fisik
Wajah ibu tidak pucat, konjungtiva berwarna merah muda, sklera putih,
telinga bersih dan tidak terdapat pengeluaran cairan, mulut dan gigi tidak
diperiksa dan tidak ada keluhan, pada leher tidak ada pembesaran kelenjar limfe,
31
kelenjar tiroid, tidak ada pelebaran vena jugularis, pada payudara simetris, tidak
colostrum, kebersihan baik, tidak teraba benjolan, di perut tidak ada bekas
operasi.
Leopold I : TFU 3 jari bawah pusat, teraba bagian bulat dan tidak melenting.
Leopold II : teraba bagian datar dan memanjang disebelah kanan perut ibu, bagian
Leopold III : teraba lentingan bulat, keras dan masih dapat digoyangkan
Tfu dalam cm : 31 cm ( PBB: 2.945 grm ) DJJ 130 x permenit, kuat dan teratur.
Pada vulva tidak ada varises dan oedema, pengeluaran keputihan tidak ada dan
C. ANALISA
Ringan
Masalah :
32
D. PENATALAKSANAAN
1. Menginformasikan kepada ibu dan suami tentang hasil pemeriksaan, ibu dan
ragam, sesuai kecukupan zat gizinya, ibu mengerti dan berjanji melakukannya,
3. Memberi KIE kepada ibu tentang tanda persalinan, persiapkan alat alat yang
akan dibawa saat persalinan, dan tanda bahaya pada kehamilan Trimester III, serta
bagian Gizi karena ibu anemia, dan pemeriksaan tripel eliminasi. ibu mengerti dan
bersedia melakukannya.
6. Melakukan dokumentasi pada buku KIA dan register hamil, dan RM,
33
BAB IV
PEMBAHASAN
yang telah dilakukan pada ibu hamil di PMB Yan Mona Fridayanthi, A.Md.Keb
pada tanggal 24 Februari 2022, data yang telah dikumpulkan sesuai dengan
Ibu “MY” umur 24 tahun saat ini sudah memasuki kehamilan trimester III
kehamilan yang tidak direncanakan. Menurut Putri (2019), kehamilan yang tidak
direncanakan, ada kemungkinan ibu yang hamil tidak melakukan vaksinasi serta
akses untuk mendapat layanan kesehatan pun terbatas. Hal ini berdampak pada
bayi yang lahir, mereka cenderung memiliki gangguan kesehatan seperti berat
badan bayi lahir rendah (BBLR), faktor utama dalam kematian bayi, serta
bayi. Hal ini merupakan suatu penyimpangan terjadinya kehamilan pranikah dan
terhadap bayi.
persalinan, adapun tindakan yang dilakukan bidan yaitu lebih banyak memberikan
KIE untuk membaca buku KIA, dan memberi informasi yang harus ibu ketahui
34
tentang kondisi kehamilannya sekarang serta tanda bahaya pada kehamilan,
kali pada kehamilan Trimester III. Menurut Kemenkes RI (2020), ibu hamil
kelahiran, yaitu dua kali pada kehamilan trimester I, satu kali pada kehamilan
trimester II, dan tiga kali pada kehamilan trimester III. Hal tersebut akan
berpengaruh pada kesehatan ibu dan janin karena dengan begitu ibu akan banyak
suplemen yang harus didapatkan oleh ibu selama kehamilan yang dapat
Suplemen yang didapatkan ibu pada kehamilan ini yaitu Inlacta dan Prenamia
yang baru diminum 1 minggu saat ibu melakukan pemeriksaan ke dokter SPOG,
hal tersebut belum sesuai standar minimal bagi ibu hamil dimana seharusnya ibu
bayi dan pemberian tablet zat besi minimal pada ibu hamil mendapat 90 tablet
Neonatal.
Hasil pemeriksaan penunjang HB ibu 10.8 gr%, hal ini masuk dalam katagori
(Kemenkes RI,2020). Hal ini terjadi disebabkan karena kurangnya zat gizi
35
makanan yang diperoleh ibu, dan kurangnya suplemen zat besi pada masa
kehamilan Trimester I, II, dan III. Hal ini apabila tidak ditangani secara maksimal
akan mempengaruhi ibu saat proses persalinan dan nifas seperti terjadi
KPD( Ketuban Pecah Dini), perdarahan, dan infeksi serta pada neonatal akan
36
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ringan. Yang sudah diberikan diawali pengumpulan data subjektif dan data
B. Saran
hamil secara holistik dan mampu menganalisa keadaan pada ibu hamil serta
pada ibu hamil kunjungan pada kasus patologi dan Komplikasi awal dan
37
DAFTAR PUSTAKA
Astarina, Dita. 2014. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Anemia pada Ibu
Hamil di Puskesmas Kelurahan Rawabadak Utara Tahun 2014. Jakarta:
Poltekkes Jakarta III.
Benoist, B.D., McLean, E., Egli, I., and Cogswell, M., 2008. Worldwide
Prevalence of Anaemia 1993–2005 : WHO global database on anaemia.
Switzerland: WHO Press, World Health Organization. Tersedia :
http://whqlibdoc.who.int/publications/2008/9789241596657_eng.pdf.
Diakses pada Maret 2022
Dhamayani, Sri. 2014. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Ibu Hamil Trimester III
yang Mengalami Anemia dalam Memilih Penolong Persalinan Di Wilayah
Kerja Puskesmas Hamparan Perak Tahun 2013. Tersedia :
http://repository.usu.ac.id/. Diakses pada Februari 2022.
Fraser, M. Cooper, A. 2009. Buku Ajar Bidan Myles (ed 14). Jakarta : EGC.
Gibney, Michael J., dkk. 2008. Gizi Kesehatan Masyarakat. Jakarta : EGC.
Ibrahim dan Proverawati. 2011. Nutrisi Janin & Ibu Hamil. Yogyakarta :
Nuha
Medika.
Kemenkes RI. Jadilah Kartini Indonesia yang Tidak Mati Muda (Pencanangan
Kampanye Peduli Kesehatan Ibu 2014). Tersedia :
http://www.depkes.go.id/. .
Manuaba, Ida Bagus Gede. 2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan &
Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan. Jakarta : EGC.
38
Pranoto, Ibnu, dkk. 2013. Patologi Kebidanan. Yogyakarta : Fitramaya.
39