Disusun Untuk Memenuhi Tugas Praktik Asuhan Kebidanan Holistik Pada Masa
Prakonsepsi dan Kehamilan Sehat
Oleh:
Laporan Komprehensif
Oleh:
Agnestya Nurul Fergita
NIM. P05140420001
Menyetujui,
Mengetahui
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan rahmat-Nya, sehingga dapat menyelesaikan Laporan Komprehensif
ini. Penulisan laporan ini dilakukan dalam rangka memenuhi tugas Praktik
Asuhan Kebidanan Holistik Pada Masa Prakonsepsi dan Kehamilan Sehat.
Laporan ini terwujud atas bimbingan, pengarahan dan bantuan dari berbagai pihak
yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu dan pada kesempatan ini penulis
menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
Penyusun
iii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .................................................................................... i
LAMPIRAN………………………………………………………………. .... 35
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pasangan Usia Subur (PUS) adalah pasangan suami istri dengan usia istri
berumur antara 15 sampai dengan 49 tahun atau usia istri berumur kurang
dari 15 tahun dan sudah haid atau usia istri berumur lebih dari 50 tahun tetapi
masih haid (BKKBN, 2013). Pada pasangan suami istri usia subur yang baru
yang paling ditunggu. Hal itu juga merupakan saat yang menegangkan ketika
(Sunarsih, 2011). Kesehatan yang baik adalah salah satu faktor yang paling
untuk terlibat dalam gaya hidup yang sehat sebelum mereka hamil (Williams
kesehatan yang prima sebelum kehamilan menjadi hal yang penting (Curtis,
1
Masalah umum dalam perawatan prakonsepsi yaitu keluarga
risiko cacat tabung saraf bagi wanita yang ingin hamil, dan pengendalian
(Farahi dan Zolotor, 2013). Selama ini, banyak orang yang kurang
terjadinya proses konsepsi, sehingga para calon bapak dan ibu hanya
2
diri mereka tidak berada di kelompok sasaran untuk perawatan
spesialis yang lebih kompeten sedini mungkin. Dari peran bidan yang
B. Rumusan Masalah
3
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Kehamilan.
D. Manfaat Penulisan
1. Manfaat Teoritis
kehamilan sehat dan dapat digunakan pada mata kuliah asuhan kebidanan
2. Manfaat Praktis
4
BAB II
1. Pengertian
ibu dan bayi dari sisi kesehatan, namun juga memperbaiki kualitas
setiap pasangan suami istri. Baik itu secara psikologi/mental, fisik dan
5
prahamil ini akan mempersiapkan calon ibu beserta calon ayah dan
hal-hal yang tidak diinginkan. Dengan begitu, bisa segera dideteksi bila
b. Kesiapan Fisik
prima akan memengaruhi janin. Oleh karena itu ada beberapa hal yang
4) Olahraga Teratur
c. Kesiapan Finansial
6
berlangsung sampai persalinan (Kurniasih, 2010). Ada beberapa hal
1) Sumber Keuangan
a) Saat Hamil
(bila ada).
b) Saat Bersalin
persalinan.
d. Persiapan Pengetahuan
7
1) Masa Subur
Masa subur adalah masa dimana tersedia sel telur yang siap untuk
menstruasi. Adanya hasrat antara suami dan istri adalah sesuatu yang
wajar, penyaluran hasrat tersebut akan memulai hasil yang baik jika
dan manajemen.
8
c. Memulai intervensi untuk mendapatkan luaran yang optimal bagi ibu
rujukan spesialis.
4. Penilaian Risiko
a. Usia
kehamilan sampai usia 30-an atau 40-an, atau sebaliknya tidak harus
b. Riwayat Pekerjaan
c. Riwayat Umum
2) Siklus menstruasi,
d. Riwayat Ginekologis
9
e. Imunisasi Yang Pernah Didapatkan
1) Hepatitis B
2) Tetanus Toksoid
3) Rubella
1) Diabetes melitus
2) Talasemia
4) Epilepsi
5) Sistik fibrosis
i. Binatang peliharaan
10
telah ditentukan sesuai standar dalam praktek kebidanan dalam keputusan
berikut :
a. Data Subjektif
klien melalui anamnesa yaitu tentang apa yang dikatakan klien, seperti
antara lain :
1) Nama
lainnya.
2) Umur
11
3) Agama
4) Suku bangsa
merugikan.
5) Pendidikan
mendapatkan informasi.
6) Pekerjaan
7) Alamat
8) Keluhan Utama
9) Riwayat Kesehatan
12
10) Pola Kebutuhan sehari-hari
a) Makanan
b) Minuman
c) Eliminasi
11) PersonalHygien
b. Data Objektif
dan fisik klien, hasil laboratorium, dan test diagnostik lain yang
13
yang dilihat dan diraskan oleh bidan setelah melakukan pemeriksaan
1) Pemeriksaan Umum
a) Keadaan Umum
b) Kesadaran
Composmentis
c) TekananDarah
Diastolik: 60 – 90 mmHg
d) Suhu
36oC – 37oC
e) Denyut Nadi
60 – 80x/menit
f) Respirasi
18 – 24x/menit
g) Berat Badan
45 – 65 kg
2) Pemeriksaan Fisik
a) Kepala
b) Rambut
14
c) Muka
d) Mata
e) Hidung
f) Telinga
Simetris, bersih.
g) Mulut
h) Leher
kelenjar limfe.
i) Abdomen
j) Genetalia
mengganggu.
k) Anus
l) Ektermitas
15
3) Pemeriksaan Penunjang
c. Assesment
d. Planning
segi fisik yaitu dengan memperhatikan pola aktivias dan istirahat, pola
sebagai orangtua.
C. Kajian Kasus
16
IDENTITAS PASIEN:
Identitas Istri Identitas Suami
Nama : Nn. N Nama : Tn. A
Umur : 26 Tahun Umur : 28 Tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : S1 Pendidikan : S1
Pekerjaan : Pegawai Swasta Pekerjaan : Pegawai Swasta
Suku Bangsa : Serawai Suku Bangsa : Serawai
Alamat : Gg.Merpati 21 Alamat : Gg.Merpati 21
Subjektif
Nn. N mengatakan:
program hamil.
pertama.
17
8. Ingin memiliki anak dan menjalani kehamilan yang sehat.
dan alergi.
10. Dari pihak keluarga perempuan dan suami tidak memiliki keturunan
kembar.
mendapatkan keturunan.
13. Makan 2-3x/hari porsi gizi seimbang yaitu terdapat nasi, lauk dan
sayuran.
17. Kegiatan sehari-hari bekerja sejak pukul 08.00 – 16.00 dengan 5 hari
kerja.
Objektif
1. Pemeriksaan Umum:
b. Kesadaran : Composmentis
18
d. Nadi : 82 x/mnt
e. Suhu : 36 oC
f. RR : 20 x/mnt
g. BB : 58 kg
h. TB : 152 cm
i. LILA : 29,5 cm
2. Pemeriksaan Fisik
gigi
pembesaran hepar.
19
k. Ekstremitas
3. Pemeriksaan penunjang:
Pasien belum melakukan pemeriksaan penunjang berupa USG maupun
pemeriksaan darah lengkap.
Asessment
Ny. “N” Usia 26 Tahun Dengan Perencanaan Kehamilan.
Penatalaksanaan
1. Memberitahu hasil pemeriksaan keadaan umum baik, kesadaran
composmentis, tanda-tanda vital dan pemeriksaan fisik dalam batas
normal, Ev: Pasien mengetahui hasil pemeriksaan.
2. Memberikan support mental kepada pasien mengenai dirinya dan
dengan baik.
baik-baik saja dilihat dari hasil pengkajian dan pemeriksaan fisik dan
20
5. Menganjurkan pasien untuk melakukan pemeriksaan penunjang berupa
diberikan.
misalnya brokoli, udang, kacang hijau, tauge, alpukat, dll, Ev: Pasien
bersedia melakukannya.
21
11. Memberitahu pasien bahwa ia dan suami tidak pernah menderita
penyakit menahun, menular, PMS dan alergi adalah hal yang baik
melakukannya.
15. Memberitahu pasien bahwa dari pihak keluarga keduanya tidak ada
merupakan hal yang baik dalam program kehamilan karena tidak ada
faktor resiko yang dibawa, Ev: Pasien merasa senang dan lega
16. Memberitahu pasien bahwa dari pihak keluarga perempuan dan suami
22
17. Memberitahu pasien bahwa dalam keluarga dari keduanya tidak
Ev: Pasien merasa senang dan lega setelah mendengar penjelasan yang
diberikan.
19. Memberitahu pasien pola makan 2-3x/hari porsi gizi seimbang yaitu
terdapat nasi, lauk dan sayuran adalah hal yang baik dan tetap
adalah hal yang baik, Ev: Pasien merasa senang dan merespon dengan
baik
21. Memberitahu pasien bahwa pola BAK dan BAB nya dalam keadaan
23
23. Menganjurkan pasien untuk menjaga pola istirahatnya dengan istirahat
melakukannya.
dikarenakan bekerja.
SOAP.
24
BAB III
PEMBAHASAN
A. Pengkajian
diberikan kepada Ny.N dan dikaji dengan teori. Pada kasus ini pengkajian
dimulai pada tanggal 29 September 2020 diperoleh data subjektif yaitu Ny.N
Data dari tim riset Seks, Reproduksi, dan Gender dari Kinsey Institute
hubungan seks sekitar 112 kali setiap tahunnya atau sekitar dua kali
25
seks 86 kali per tahun. Frekuensinya cenderung menurun seiring
pasangan bisa dipengaruhi oleh banyak faktor berbeda. Mulai dari usia,
alami, dan tentu saja kualitas hubungan mereka secara keseluruhan. Dengan
sperma sering dikeluarkan. Lebih jauh ini berarti terjadi hambatan dalam
membuahi sel telur. Jika hubungan seksual dilakukan setiap hari, maka
tanpa membebani satu pihak adalah kewajiban yang mesti dilakukan. Selain
memperhatikan masa subur istri dan lakukan hubungan seksual saat 3 hari
menit setiap harinya, baik suami maupun istri wajib menerapkan pola makan
yang sehat dan menghindari gaya hidup yang buruk, menjaga mood saat
berhubungan intim.
26
disarankan pada pasien dengan program hamil untuk banyak mengkonsumsi
karena sperma harus melintas jarak tertentu untuk membuahi sel telur.
motilitas dan bentuk yang lebih baik. Kemudian, salah satu penyebab paling
umum terjadinya infertilitas pada pria adalah jumlah sperma yang rendah.
Idealnya, jumlah tersebut dianggap kurang jika satu mililiter semen terdiri
Pada wanita lapisan uterus yang tipis dapat menjadi faktor penyebab
kerusakan sel yang menjadi salah satu penyebab dinding rahim menipis.
27
Antikoagulan yang terdapat dalam vitamin E dapat mengencerkan darah beku
di area panggul dan rahim perempuan agar peredaran darah rahim berjalan
asupan vitamin E juga dapat mencegah penurunan ovulasi yang menjadi salah
kesehatan dan pembuat kebijakan (Johnson, 2008). Salah satu metode yang
risiko biomedis, perilaku, dan sosial yang berkaitan dengan kesehatan wanita
langkah pertama untuk memastikan kesehatan calon ibu serta calon anak
Yang termasuk dalam Perawatan masa prakonsepsi yaitu pada masa sebelum
konsepsi dan masa antara konsepsi yang dapat dimulai dalam jangka waktu
28
Tenaga kesehatan profesional memiliki peran penting dalam
berkisar usia 15- 45 tahun (Romauli dan Vindari, 2009). Beberapa penelitian
masalah dalam pernikahan di masa yang akan datang, potensi perceraian, dan
2009).
Setelah diberikan asuhan dalam hal ini penulis tidak menemukan kesenjangan
29
B. Analisis
Ny. “N” Umur 26 Tahun dengan Perencanaan Kehamilan, sesuai dengan data
1. Belum pernah hamil sejak 7 bulan menikah dan ingin mengikuti program
hamil.
2. Menikah pada 16 Februari 2020 dan ini merupakan pernikahan pertama.
namun tidak ada yang menderita penyakit menahun, menular, PMS dan
alergi.
kembar.
keturunan.
C. Penatalaksaan
30
usia pernikahan 7 bulan belum bisa dikatakan infertile, Ev: Pasien
merespon dengan baik dan mengerti penjelasan yang disampaikan.
5. Memberikan konseling mengenai persiapan perencanaan kehamilan
meliputi kesiapan fisik, psikis dan ekonomi. Ev: Pasien mengetahui dan
memahami penjelasan yang diberikan.
6. Memberitahu pasien untuk melakukan program hamil dengan melakukan
aktivitas seksual ketika masa subur dan memperhatikan pola hubungan
seksual. Ev: Pasien mengetahui dan bersedia melakukannya.
7. Memberitahu pasien untuk menjalani kehamilan yang sehat perlu
dipersiapkan sedari dini dengan menjaga pola hidup sehat misalnya
memperhatikan aktivitas fisik dan menjaga pola makan. Ev: Pasien
mengetahui dan bersedia melakukannya.
8. Memberitahu pasien bahwa dalam keluarga dari keduanya tidak memiliki
riwayat sulit mendapatkan keturunan adalah hal yang baik karena tidak
menjadi penghambat dalam perencanaan program hamil. Ev: Pasien
merasa senang dan lega setelah mendengar penjelasan yang diberikan.
9. Menjelaskan pada pasien bahwa tidak memiliki hewan peliharaan adalah
hal yang baik untuk menjalankan program hamil dan memberitahu pasien
saat hamil pasien akan diberikan imunisasi TT guna mencegah terinfeksi
virus TORCH, Ev: Pasien mengerti penjelasan yang disampaikan dan
bersedia melakukannya.
10. Melakukan pendokumentasian, Ev: Dokumentasi SOAP.
31
BAB IV
A. Kesimpulan
Merasa takut dan khawatir dengan keadaannya karena belum pernah hamil
suami dan istri tinggal serumah dan tidak ditemukan tanda infertilitas.
dengan baik.
32
pemeriksaan fisik dan usia pernikahan 7 bulan belum bisa dikatakan
yang disampaikan.
B. Saran
33
DAFTAR PUSTAKA
Maryunani, anik. Buku Praktis Kehamilan dan Persalinan Patologis (resiko tinggi
kehamilan dalam kebidanan. Jakarta : Trans Info Media; 2015.
Saiffudin, Abdul Bari. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo; 2007.
34
LAMPIRAN
IDENTITAS PASIEN:
Identitas Istri Identitas Suami
Nama : Nn. N Nama : Tn. A
Umur : 26 Tahun Umur : 28 Tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : S1 Pendidikan : S1
Pekerjaan : Pegawai Swasta Pekerjaan : Pegawai Swasta
Suku Bangsa : Serawai Suku Bangsa : Serawai
Alamat : Gg.Merpati 21 Alamat : Gg.Merpati 21
Subjektif
Nn. N mengatakan:
program hamil.
pertama.
35
4. Suami bekerja sebagai karyawan swasta, suami dan istri tinggal
dan alergi.
10. Dari pihak keluarga perempuan dan suami tidak memiliki keturunan
kembar.
mendapatkan keturunan.
13. Makan 2-3x/hari porsi gizi seimbang yaitu terdapat nasi, lauk dan
sayuran.
17. Kegiatan sehari-hari bekerja sejak pukul 08.00 – 16.00 dengan 5 hari
kerja.
36
Objektif
1. Pemeriksaan Umum:
b. Kesadaran : Composmentis
d. Nadi : 82 x/mnt
e. Suhu : 36 oC
f. RR : 20 x/mnt
g. BB : 58 kg
h. TB : 152 cm
j. LILA : 29,5 cm
2. Pemeriksaan Fisik
Gigi
37
limfe, dan vena jugularis.
pembesaran hepar.
k. Ekstremitas
3. Pemeriksaan penunjang
Asessment
Ny. “N” Usia 26 Tahun Dengan Perencanaan Kehamilan.
Penatalaksanaan
1. Memberitahu hasil pemeriksaan keadaan umum baik, kesadaran
composmentis, tanda-tanda vital dan pemeriksaan fisik dalam batas
normal, Ev: Pasien mengetahui hasil pemeriksaan.
2. Memberikan support mental kepada pasien mengenai dirinya dan suami
nya yang belum diperkenankan hamil, Ev: Pasien merespon dengan baik.
3. Memberitahu pasien bahwa usia pernikahannya termasuk baru dan masih
bisa mengupayakan untuk mengikuti perencanaan kehamilan sehat, Ev:
Pasien merasa senang dan merespon baik.
38
4. Memberikan support mental dan meyakinkan pasien bahwa keadannya
baik-baik saja dilihat dari hasil pengkajian dan pemeriksaan fisik dan usia
pernikahan 7 bulan belum bisa dikatakan infertile, Ev: Pasien merespon
dengan baik dan mengerti penjelasan yang disampaikan.
5. Menganjurkan pasien untuk melakukan pemeriksaan penunjang berupa
pasien dan suami sedang dalam keadaan bahagia sehingga dan diinginkan
10. Menganjurkan pasien untuk persiapan kehamilan secara fisik pasien lebih
brokoli, udang, kacang hijau, tauge, alpukat, dll, Ev: Pasien bersedia
melakukannya.
39
11. Memberitahu pasien bahwa ia dan suami tidak pernah menderita penyakit
menahun, menular, PMS dan alergi adalah hal yang baik dalam persiapan
program kehamilan yang sehat. Ev: Pasien merasa senang dan lega.
12. Memberi tahu pasien mengenai siklus menstruasinya normal. Ev: Pasien
merasa senang dan lega.
13. Memberitahu pasien untuk melakukan program hamil dengan melakukan
aktivitas seksual ketika masa subur dan memperhatikan pola hubungan
seksual. Ev: Pasien mengetahui dan bersedia melakukannya.
14. Memberitahu pasien untuk menjalani kehamilan yang sehat perlu
dipersiapkan sedari dini dengan menjaga pola hidup sehat misalnya
memperhatikan aktivitas fisik dan menjaga pola makan. Ev: Pasien
mengetahui dan bersedia melakukannya.
15. Memberitahu pasien bahwa dari pihak keluarga keduanya tidak ada yang
menderita penyakit menahun, menular, PMS dan alergi merupakan hal
yang baik dalam program kehamilan karena tidak ada faktor resiko yang
dibawa, Ev: Pasien merasa senang dan lega mengenai penjelasan yang
diberikan.
16. Memberitahu pasien bahwa dari pihak keluarga perempuan dan suami
tidak memiliki keturnan kembar meminimalisir resiko pada saat kehamilan
dan persalinan, Ev: Pasien mengetahui dan mengerti penjelasan yang
diberikan.
17. Memberitahu pasien bahwa dalam keluarga dari keduanya tidak memiliki
riwayat sulit mendapatkan keturunan adalah hal yang baik karena tidak
menjadi penghambat dalam perencanaan program hamil. Ev: Pasien
merasa senang dan lega setelah mendengar penjelasan yang diberikan.
18. Menjelaskan pada pasien bahwa tidak memiliki hewan peliharaan adalah
hal yang baik untuk menjalankan program hamil dan memberitahu pasien
saat hamil pasien akan diberikan imunisasi TT guna mencegah terinfeksi
virus TORCH, Ev: Pasien mengerti penjelasan yang disampaikan dan
bersedia melakukannya.
40
19. Memberitahu pasien pola makan 2-3x/hari porsi gizi seimbang yaitu
terdapat nasi, lauk dan sayuran adalah hal yang baik dan tetap
dipertahankan serta ditambahkan buah-buahan sebagai kebutuhan serat
dan vitamin. Ev: Pasien merasa senang dengan penjelasan yang diberikan
dan bersedia melakukannya.
20. Memberitahu pasien bahwa kebiasaannya minum ±6-8 gelas sehari adalah
hal yang baik, Ev: Pasien merasa senang dan merespon dengan baik
21. Memberitahu pasien bahwa pola BAK dan BAB nya dalam keadaan
normal, Ev: Pasien merasa senang dan merespon baik.
22. Menganjurkan pasien untuk membiasakan diri berolahraga minimal 1x /
minggu adalah hal yang baik, Ev: Pasien bersedia melakukan saran yang
disampaikan.
23. Menganjurkan pasien untuk menjaga pola istirahatnya dengan istirahat
cukup dan memenuhi kebutuhan rekreasi, Ev: Pasien bersedia
melakukannya.
24. Memberitahu pasien untuk terus berusaha mengupayakan kehamilannya
dan apabila dalam waktu 1,5 tahun kehamilan belum terjadi, disarankan
untuk memeriksakan diri ke dokter spesialis obstetric dan ginekolgi, Ev:
Pasien bersedia melakukannya.
25. Menganjurkan pasien untuk menyampaikan edukasi yang diberikan
kepada suami karena dalam memberikan intervensi suami tidak terlibat
dikarenakan bekerja.
26. Melakukan dokumentasi tindakan, Ev: Dokumentasi dalam bentuk SOAP.
41