Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH KELOMPOK 2

MATA KULIAH: ASUHAN KEBIDANAN PADA PRANIKAH DAN


PRAKONSEPSI

“KIE PERSIAPAN KEHAMILAN”

Dosen Pengampu :
Dian Hanifah,SST.,M.Keb
Disusun Oleh :
Alince Weya 202102152010021
Adriana Yerkohok 202203152010051
Faiza Afrilia 202203152010053
Yuslina Lawa Jati 202203152010058

PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KENDEDES

Jl. R. Panji Suroso, No. 6, Arjosari, Malang, Jawa Timur

2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-
Nya, kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "(kie persiapan
kehamilan)” dengan tepat waktu.
Makalah disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Asuhan Kebidanan
pada Pranikah dan Prakonsepsi. Selain itu, makalah ini bertujuan menambah
wawasan tentang Persiapan Kehamilan baik fisik dan lainnya bagi para pembaca
dan juga bagi kami.
Penyusunan makalah ini tidak lepas dari bimbingan dan bantuan dari
berbagai pihak, oleh karena itu kami menyampaikan banyak terima kasih
utamanya kepada Ibu Dian Hanifah,SST.,M.Keb selaku dosen pengampu mata
kuliah Asuhan Kebidanan pada Pranikah dan Prakonsepsi. Ucapan terima kasih
juga disampaikan kepada teman-teman dan semua pihak yang telah membantu
diselesaikannya makalah ini.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan balasan atas jasa-jasa mereka
yang telah membantu dan membimbing dalam menyelesaikan penulisan makalah
ini. Jika dalam makalah ini terdapat kekurangan, maka kritik dan saran yang
konstruktif sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata,
kami berharap makalah ini memberikan manfaat dan tambahan ilmu bagi para
pembaca.

Malang, 7 Maret 2024

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pernikahan ialah sesuatu yang diinginkan oleh semua orang dan
merupakan kebutuhan dasar manusia. Perkawinan adalah ikatan lahir batin antara
seorang laki-laki dengan seorang perempuan melalui perjanjian suami-istri yang
mempunyai tujuan guna mencapai kehidupan pernikahan yang bahagia serta utuh
di Indonesia (Undang Undang Republik Indonesia, 1974).

Di Indonesia banyak masalah terkait kesehatan reproduksi dan masih


sangat perlu diberikan perhatian khusus,hal ini dapat dilihat berdasarkan Angka
Kematian Ibu (AKI). AKI merupakan indikator yang dapat mendeskripsikan
kesejahteraan negara. Di Provinsi Jawa Tengah capaian AKI tahun 2020 sebesar
98,6/100.000 KH. Masalah lainnya yaitu Human Immunodeficiency
Virus/Acquired Immunodeficiency Syndrome atau yang disingkat dengan
HIV/AIDS, Berdasarkan data Kementerian. Kesehatan pada tahun 2020 jumlah
kasus HIV/AIDS meningkat menjadi 543.100 (Kemenkes, 2020).

KIE Pranikah pada catin ini merupakan hal penting yang harus diberikan
sebagai upaya meningkatkan ilmu catin diantaranya yaitu wawasan mengenai
persiapan sebelum menikah. Diharapkan dengan wawasan serta ilmu yang
didapatkan tersebut, catin bisa membina kehidupan pernikahan sehat serta aman.
Catin harus diberikan wawasan cukup mengenai kesehatan Pranikah serta
berbagai macam hak Pranikah agar catin siap ketika menjalani peran sebagai
orang tua dan suami istri. Kie ini berisi sejumlah materi tentang kesehatan
reproduksi, seksual pranikah, kesiapan kehamilan awal setelah menikah, serta
beberapa hal mengenai psikologis pranikah (Ezelin, 2016).

Kesiapan dalam pernikahan salah satunya adalah secara fisik siap untuk
menghadapi proses kehamilan. Program keluarga berencana merupakan salah satu
cara untuk menunda kehamilan yang salah satu fungsinya untuk mempersiapkan
reproduksi sehat. Bagi pasangan yang menikah dibawah usia reproduksi
dianjurkan untuk menunda kehamilan sampai kesipan fisik dan mentalnya siap
menerima kehamilannya.Pernikahan dan kehamilan yang terjadi kurang dari usia
20 tahun beresiko, resiko yang bisa terjadi adalah anemia pada kehamilan,bayi
lahir premature atau pun berat badan lahir rendah, persalinan dengan resiko
perdarahan (Kemenkes, 2014).

Pemberian informasi mengenai kehamilan tersebut bisa dilakukan pada


kelas catin mengenai kesehatan reproduksi salah satunya tentang penggunaan alat
kotrasepsi sebagai penunda kehamilan untuk mengurangi angka kesakitan dan
angka kematian ibu dan bayi. Tujuan dari penelitian ini untuk mendapatkan
gambaran pengetahuan pasa pasangan calon pengantin Pria dan Wanita sebelum
dan sesudah pemberian komunikasi, informasi dan edukasi (KIE), serta untuk
mengetahui efektifitas pemberian dari pemberian KIE tersebut

1.2 Rumusan Masalah


Menurut latar belakang diatas, maka rumusan masalah dari penulisan
makalah ini sebagai berikut:
1. Apa saja Persiapan Gizi
2. Bagaimana Status Imunisasi
3. Bagaimana Cara Menjaga Kebersihan
1.3 Tujuan
Menurut rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penulisan makalah ini
sebagai berikut:
A. Pembaca memahami bagaimana persiapan gizi .
B. Pembaca memahami tentang status imunisasi.
C. Pembaca mengetahui cara menjaga kebersihan.
1.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. A. Konsep Dasar KIE


Konseling merupakan proses pemberian informasi obyektif dan lengkap,
dilakukan secara sistematik dengan paduan keterampilan komunikasi
interpersonal, teknik bimbingan dan penguasaan pengetahuan klinik bertujuan
untuk membantu seseorang mengenali kondisinya saat ini, masalah yang
sedang dihadapi dan menentukan jalan keluar/upaya untuk mengatasi masalah
tersebut. KIE bertujuan untuk mendorong terjadinya proses perubahan perilaku
ke arah yang positif, peningkatan pengetahuan dan sikap agar memiliki
perilaku yang sehat dan bertanggung jawab. KIE penting dilakukan untuk
persiapan menjadi orang tua karena menjadi orang tua bukanlah hal yang
mudah, tetapi tidak juga sesulit yang dibayangkan dan salah satu kunci sukses
menjadi orang tua yang baik adalah mempersiapkan diri dari kedua belah
pihak.
B. Pengertian Kesehatan Prakonsepsi
Kesehatan prakonsepsi adalah kondisi kesehatan orang tua sebelum terjadi
pembuahan. Kesehatan prakonsepsi harus tetap dioptimalkan sekalipun
perempuan tidak merencanakan kehamilan mengingat banyak perempuan yang
tidak menyadari bahwa dirinya hamil padahal dirinya tidak merencanakan
kehamilan. Kesehatan prakonsepsi harus mendapat perhatian dari usia 18
sampai 44 tahun
C. Standar Pemeriksaan Prakonsepsi Di Indonesia
Pelaksanaan skrining prakonsepsi di Indonesia di atur dalam Peraturan
Menteri Kesehatan No 97 Tahun 2014 Tentang pelayanan kesehatan masa
sebelum hamil, masa hamil, persalinan, dan masa sesudah melahirkan,
penyelenggaraan pelayanan kontrasepsi, serta pelayanan kesehatan seksual.
Pelayanan kesehatan masa sebelum hamil dilakukan untuk mempersiapkan
perempuan dalam menjalani kehamilan dan persalinan yang sehat dan selamat
serta memperoleh bayi yang sehat. Sasaran pelayanan kesehatan masa sebelum
hamil berdasarkan Permenkes No.97 Tahun 2014 adalah remaja, calon
pengantin dan pasangan usia subur. Kegiatan pelayanan kesehatan masa
sebelum hamil berdasarkan Permenkes No.97 Tahun 2014 meliputi :
1. Pemberian imunisasi
Pemberian imunisasi dilakukan dalam upaya pencegahan dan perlindungan
terhadap penyakit Tetanus. Pemberian imunisasi Tetanus Toxoid (TT)
dilakukan untuk mencapai status T5 hasil pemberian imunisasi dasar dan
lanjutan. Status T5 ditujukan agar wanita usia subur memiliki kekebalan penuh.
2. Suplementasi gizi
Pemberian suplementasi gizi bertujuan untuk pencegahan anemia gizi.
Pemberian suplementasi gizi untuk pencegahan anemia gizi dilaksanakan
dalam bentuk pemberian edukasi gizi seimbang dan tablet tambah darah.
3. Konsultasi kesehatan
Konsultasi kesehatan berupa pemberian komunikasi, informasi, dan edukasi.
4. Pelayanan kesehatan lainnya.
Pelayanan kesehatan yang harus diperhatikan dalam skrining prakonsepsi
adalah pemeriksaan psikologis. Kondisi psikologis sangat mempengaruhi
kehamilan sehingga perlu mendapatkan perhatian khusus
D. Konseling Perencanaan Kehamilan Sehat
Konseling Perencanaan kehamilan sehat harus diberikan kepada pasangan
yang hendak menikah atau merencanakan kehamilan dengan tujuan untuk
mempersiapkan kehamilan sehat sehingga dapat meminimalkan resiko
komplikasi saat kehamilan maupun persalinan. Adapun konseling perencanaan
kehamilan sehat menurut Kemenkes (2018) pada lembar balik kesehatan
reproduksi dan seksual bagi calon pengantin yang diberikan dalam
perencanaan kehamilan sehat meliputi sebagai berikut :
1. Persiapan Fisik
Persiapan fisik meliputi persiapan tanda-tanda vital, pemeriksaan status gizi
(TB, BB, IMT, LILA, Tanda-tanda anemia), pemeriksaan golongan darah
rutin, pemeriksaan urin rutin, dan pemeriksaan lain atas indikasi seperti gula
darah, malaria, TORCH, Hepatitis B, HIV/AIDS, tiroid, dan lain-lain).
2. Persiapan Gizi
KIE persiapan gizi penting untuk dilakukan untuk memastikan calon ibu sudah
melakukan perbaikan status gizi sebelum hamil. Pada persiapan gizi terlebih
dahulu di ukur status gizi ibu, kemudian bidan menghitung IMT sebagai dasar
memberikan konseling gizi seimbang. Dalam persiapan gizi, calon pengantin
diedukasi untuk mengkonsumsi asam folat untuk menghindari terjadinya
defisiensi asam folat yang dapat menyebabkan gangguan pada masa
organogenesis.
Adapun cara pengukuran status gizi dapat dilihat pada gambar berikut:
Setelah dilakukan pengukuran timbang berat badan, tinggi badan dan lingkar
lengan atas, bidan melakukan penghitungan IMT sebagai dasar dalam
memberikan konseling.
Berdasarkan gambar di atas, dalam merencanakan kehamilan sehat, calon
pengantin/calon ibu harus memahami mengenai gizi seimbang dan menerapkan
4 pilar gizi seimbang dalam kehidupan sehari-hari dan ditambah
mengkonsumsi asam folat untuk membantu memenuhi kebutuhan asam folat
dalam tubuh. Untuk calon pengantin yang mengalami anemia defisiensi besi,
suplementasi Fe sangat dibutuhkan dan perlu dilakukan evaluasi kenaikan
kadar Hb sebelum terjadi kehamilan
3. Skrining Status Imunisasi TT
Imunisasi TT menjadi salah satu program yang wajib dilakukan oleh calon
pengantin sebagai syarat mendaftar menikah. Hal ini merupakan upaya untuk
mencegah terjadinya tetanus neonatorum.
Bidan dituntut untuk memiliki keahlian dalam menggali informasi
mengenai status imunisasi TT pada calon pengantin.
BAB III
PENUTUP

a. Kesimpulan
b. Saran .
DAFTAR PUSTAKA

file:///C:/Users/ACER/Downloads/10624-33580-1-PB.pdf

https://www.academia.edu/37253410/Besar_Sampel_dan_Teknik_Sampling

http://repository.upi.edu/29121/6/TA_JKR_1405121_Chapter3.pdf

http://repository.poltekkes-denpasar.ac.id/7917/5/Bab%20IV%20Metode
%20Penelitian.pdf

https://www.google.com/search?
q=kriteria+inklusi+dan+eksklusi+adalah&sca_esv=582608004&ei=ErpUZf_VBc
yU4-
EP0NCzsA4&ved=0ahUKEwj_ptqhgcaCAxVMyjgGHVDoDOYQ4dUDCBA&u
act=5&oq=kriteria+inklusi+dan+eksklusi+adalah&gs_lp=Egxnd3Mtd2l6LXNlcn
AiJGtyaXRlcmlhIGlua2x1c2kgZGFuIGVrc2tsdXNpIGFkYWxhaDIFEAAYgAQ
yBhAAGBYYHjIGEAAYFhgeSMQ5UO4IWKc1cAN4AZABAJgBogGgAdoIqg
EDOC4zuAEDyAEA-
AEBwgIKEAAYRxjWBBiwA8ICChAAGIoFGLADGEPCAgcQABiKBRhD4g
MEGAAgQYgGAZAGCg&sclient=gws-wiz-serp

https://lib.ui.ac.id/file?file=digital/125686-MAT.030-08-Modifikasi%20dari-
Pendahuluan.pdf

Anda mungkin juga menyukai