DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 2
Wiwin Purwini Rizka Sri Yulianti
Suminah Yeni Sri Mulyani
Lia Rodiah Anih Yunita
Devi Fitriani E. Evy Silvia
Putri Inayatunnisa Umisisia Pigai
JAKARTA
2020/2021
KATA PENGANTAR
Puja dan puji syukur marilah kita panjatkan kepada Tuhan yang maha esa, atas berkat
dan rahmatnyalah saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan lancar. Shalawat serta salam
semoga tetap tercurah limpahkan kepada Nabi Muhammad saw semoga kita semua mendapat
menyelesaikan makalah ini. Pada kesempatan kali ini saya menyelesaikan tugas mata kuliah
kebidanan keluarga yang berjudul “Kie Persiapan Kehamilan dan Skrining Pranikah”
Akhir kata saya meminta maaf jika ada kesalahan dalam penulisan kata dan kalimat
serta saya meminta kritik dan saran yang mendukung demi kebaikan penyusunan makalah
Pandeglang,
Penyusun
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
kesejahteraan fisik, emosional, mental dan sosial yang utuh berhubungan dengan
reproduksi, bukan hanya bebas dari penyakit atau kecacatan namun dalam segala
aspek yang berhubungan dengan sistem reproduksi, fungsi serta prosesnya. Ruang
and Development (ICPD) tahun 1994 di Kairo terdiri dari kesehatan ibu dan anak,
kesehatan reproduksi usia lanjut, deteksi dini kanker saluran reproduksi serta
dengan persentase pernikahan usia muda tertinggi kedua di ASEAN setelah Kamboja.
Masalah lainnya adalah HIV/AIDS, Estimasi dan proyeksi jumlah orang dengan
HIV/AIDS pada umur ≥15 tahun di Indonesia pada tahun 2016 adalah sebanyak
785.821 orang dengan jumlah infeksi baru sebanyak 90.915 orang dan kematian
Pernikahan adalah suatu hal yang didambakan oleh setiap orang serta
merupakan suatu kebutuhan dasar manusia. Perkawinan merupakan suatu ikatan lahir
dan batin pada pria dan wanita dengan ikatan suami isteri yang bertujuan untuk 2
membangun kehidupan rumah tangga yang utuh dan bahagia berdasarkan ketuhanan
yang maha esa (UU RI, 1974). Badan Peradilan Agama (Badilag) Mahkamah Agung
mencatat di Jawa Timur pada September 2016 angka perceraian di Jatim sudah
mencapai 51.000 perkara. Sedangkan di Kota Malang pada tahun 2017 tercatat 6.752
perkara cerai yang masuk dari total 8.354 kasus yang ditangani dan sepanjang 2018
sejak Januari hingga Oktober, sudah ada 5.998 perkara. Terjadinya angka perceraian
kehidupan berumah tangga (Wan, 2017). Menurut Amalia dan Siswantara (2018)
Surabaya, dari total 32 total responden 62.5% memiliki pengetahuan yang kurang
tentang kesehatan reproduksi. Dalam penelitian lain juga menggambarkan dari total
100 calon pengantin (catin) terdapat 12% – 88% yang belum mengetahui tentang
kesehatan reproduksi dan seksual dalam hal ini pendidikan kesehatan reproduksi dan
janin, imunisasi tetanus, alat kontrasepsi, dan sebagainya (Nugraheni, 2018). Jumlah
tersebut masih cukup besar dan perlu perhatian khusus dari pemerintah.
bahagia, tentram, aman serta nyaman. Maka dari itu, setiap calon pengantin
hendaknya mempunyai bekal yang cukup untuk menyiapkan kebutuhan yang nantinya
akan dihadapi dalam membina rumah tangga, baik moril maupun materil (Amalia,
namun sangat penting untuk diketahui sejak dini oleh pasangan yang berencana
melakukan pernikahan atau pada calon pengantin. Hal ini dilakukan agar calon
kesehatan reproduksi dan seksual pada calon pengantin yang dilaksanakan diseluruh
Tujuan dari program ini adalah agar catin dapat mempersiapkan diri menjalani
melahirkan generasi penerus yang berkualitas. Program ini dilaksanakan oleh petugas
puskesmas dan jaringannya serta petugas dari lembaga keaagamaan setempat pada
seluruh catin yang akan menikah. Pemberian KIE akan dilakukan dengan
menggunakan alat bantu/media KIE yaitu berupa lembar balik yang berisi informasi
saluran reproduksi, infeksi menular seksual serta HIV dan AIDS, termasuk
pencegahan penularan HIV-AIDS dari ibu ke anak (PPIA), informasi tentang deteksi
dini kanker leher rahim dan kanker payudara, gangguan dalam kehidupan seksual
Catin yang kini telah menjadi pasangan suami isteri (pasutri) yang telah
ini belum dilakukan evaluasi tentang persepsi mereka terhadap program tersebut
sedangkan sebuah program perlu dievaluasi agar dapat mengetahui keefektifan dari
program tersebut, oleh karenanya peneliti ingin mengetahui “Persepsi Pasangan
Suami Isteri terhadap Program KIE Calon Pengantin tentang Kesehatan Reproduksi
B. Rumusan Masalah
Pengantin ?
C. Tujuan
Calon Pengantin
BAB II
PEMBAHASAN MATERI
melalui perencanaan kehamilan yang aman, sehat dan diinginkan merupakan salah
satu faktor penting dalam upaya menurunkan angka kematian maternal. Menjaga
jarak kehamilan tidak hanya menyelamatkan ibu dan bayi dari sisi kesehatan, namun
kehamilan merupakan hal yang penting untuk dilakukan setiap pasangan suami istri.
Baik itu secara psikolog/mental, fisik dan finansial adalah hal yang tidak boleh
yang sehat dan menghasilkan keturunan yang berkualitas yang diinginkan oleh
Menurut Mirza (2008) ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan dalam merencanakan
Konseling ini merupakan berisi saran dan anjuran, seperti dengan cara melakukan
tujuan dari konseling prahamil ini akan mempersiapkan calon ibu beserta calon
ayah dan untuk menyiapkan kehamilan yang sehat sehingga bisa menghindari hal-
hal yang tidak diinginkan. Dengan begitu, bisa segera dideteksi bila ada penyakit
2. Kesiapan fisik
Pengaruh fisik juga sangat mempengaruhi proses kehamilan. Tanpa ada fisik yang
bagus, kehamilan kemungkinan tidak akan terwujud dan bahkan kalau kehamilan
itu terwujud, kemungkinan fisik yang tidak prima akan memengaruhi janin. Oleh
karena itu ada beberapa hal yang harus dilakukan, antara lain:
keprimaan fisik. Akan lebih baik lagi, bila persiapan fisik ini dilakukan
Berat badan sangat besar pengaruhnya pada kesuburan. Karena berat badan
terganggu. Akibatnya siklus ovulasi terganggu. Berat badan yang jauh dari
sesuai kebutuhan.
Hindari zat pengawet atau atau tambahan pada makanan, karena
dan senam.
kecil. Sering stress juga bukan kebiasaan yang baik. Apalagi, kalau sibuk
Bebas dari penyakit Bila mengidap penyakit tertentu, seperti cacar, herpes,
besar.
inilah beberapa dana yang wajib disiapkan sebagai calon orang tua,
yaitu:
a) Saat hamil Yaitu biaya memeriksakan kehamilan,
4. Persiapan Pengetahuan
1) Masa subur Masa subur adalah masa dimana tersedia sel telur yang
dan siklus menstruasi. Adanya hasrat antara suami dan istri adalah
yang baik jika pertemuan antara suami dan istri diatur waktunya.
C. Pengertian Pernikahan
bahwa pernikahan adalah suatu ikatan lahir batin antara seorang pria dan wanita
sebagai suami dan istri dengan tujuan membentuk keluarga yang bahagia dan kekal
pernikahan sebagai sebuah hubungan antara dua orang yang berbeda jenis kelamin
dan dikenal dengan suami istri. Dalam hubungan tersebut terdapat peran serta
tanggung jawab dari suami dan istri yang di dalamnya terdapat unsur keintiman,
pertemanan, persahabatan, kasih sayang, pemenuhan seksual, dan menjadi orang tua.
D. Fungsi Pernikahan
fungsi-fungsi yang harus dijalankan dan bila fungsi-fungsi tersebut tidak berjalan atau
tidak terpenuhi maka tidak ada perasaan puas dan bahagia pada pasangan. Menurut
Duvall dan Miller (1986:21), setidaknya terdapat enam fungsi penting dalam
memberikan cinta dan kasih sayang antara suami dan isteri, orang tua dan
3. Memberikan kepuasan dan tujuan. Berbagai tekanan yang terdapat pada dunia
terikat oleh pernikahan memberikan status sosial pada anggotanya. Anak yang
baru lahir secara otomatis mendapatkan status sosial sebagai seorang anak
pernikahan juga mendapatkan pendidikan moral mengenai hal yang benar atau
salah.
E. Persiapan Pranikah
Persiapan pranikah adalah hal-hal yang harus dipersiapkan oleh calon pengantin
antara 20- 25 tahun bagi wanita dan usia antara 25-30 tahun bagi pria adalah
masa yang paling baik untuk berumah tangga. Lazimnya usia pria lebih
2. Kondisi fisik Kondisi fisik bagi mereka yang hendak berkeluarga amat
Kesehatan fisik meliputi kesehatan dalam arti orang itu tidak menghidap
lebih tinggi dari wanita, meskipun tidak menutup kemungkinan terjadi hal
lagi kecerdasan spiritual (dalam hal iini tingkat pemahaman terhadap agama)
Maksud dari karakter ini ialah memiliki nilai keagamaan yang baik,
shalih, jauh dari perkaraperkara yang diharamkan, akhlak yang terpuji, dan
perilaku yang lurus. Semua itu demi terjaminnya kesuksesan interaksi yang
baik dan keawetan berumah tangga di atas jalan yang benar, agar laki-laki
berakhlak mulia. Abu Hurairah r.a meriwayatkan sebuah hadis yang erat
kaitannya dengan ciri ideal dalam memilih calon pasangan hidup yaitu; Dari
Abu Huraira r.a dari Nabi SAW bersabda: “Perempuan dikawini lumrahnya
dalam memilih pasangan hidup ialah; bahwa beragama (agamis) itu akan
berasal dari keturunan yang baik, karena nasab itu memiliki pengaruh kuat
tetap memegang nilai-nilai moral, etika dan kaidah agama yang berlaku.
yaitu hidup hanya berorientasi pada materi. Akan tetapi bagi seorang suami,
adanya kesiapan calon suami untuk menafkahi. Dan bagi pihak wanita,
hal-hal yang harus dipersiapkan oleh catin sebelum menikah adalah sebagai
berikut:
Persiapan Fisik:
darah)
- Thalasemia
- Hepatitis B dan C
herpes simpleks)
nonsintetik.
vagina.
Komunikasi merupakan proses penyampaian pesan baik dalam bentuk verbal, non
saling memiliki (Everett M. Rogers). Informasi adalah data yang sudah diproses dan
diorganisir untuk memberi arti bagi penggunanya (Romney dan Steinbart: 2009).
Edukasi atau pendidikan secara umum adalah segala upaya yang direncanakan untuk
mempengaruhi orang lain baik individu, kelompok, atau masyarakat sehingga mereka
melakukan apa yang diharapkan oleh pelaku pendidikan. Pendidikan kesehatan adalah
suatu penerapan konsep pendidikan di dalam bidang kesehatan. Dilihat dari segi
pendidikan, oleh sebab itu konsep pendidikan kesehatan adalah konsep pendidikan
Menurut WHO (1992), sehat adalah suatu keadaan yang lengkap meliputi
kesejahteraan fisik, mental, dan sosial bukan semata-mata bebas dari penyakit atau
kelemahan. Hal ini diharapkan agar adanya keseimbangan yang serasi dalam interaksi
antara individu dengan masyarakat dan makhluk hidup lain serta lingkungannya
puskesmas.
berikut :
PHBS
lebih sehat.
lebih sehat
langsung.
1) Persiapan pranikah
3) Keluarga berencana
5) Infeksi saluran reproduksi, infeksi menular seksual serta hiv dan aids,
diperlukan)
berperan dalam:
Kriteria petugas kesehatan dapat bidan, dokter, dokter gigi, perawat, sarjana
adalah:
5) Buku/media kesehatan ibu dan anak seperti Buku KIA, poster gizi dll.
4. Tahapan Pelaksanaan
pengantin:
kegiatan tersebut.
misalnya di Puskesmas/Poskesdes/KUA/gereja/
berikut:
mengurus pernikahannya.
imunisasi TT.
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
DAFTAR PUSTAKA
http://eprints.umm.ac.id/51742/3/BAB%20II.pdf
http://repository.unika.ac.id/15143/2/13.93.0036%20Mega%20Kartika%20Anugerah
%20Nurani%20BAB%20I.pdf