Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEBIDANAN HOLISTIK PADA REMAJA


Disusun guna Memenuhi Persyaratan Ketuntasan
Praktik Kebidanan Asuhan Kebidanan Holistik Pada Remaja

Program Studi Pendidikan Profesi Bidan

Disusun Oleh :
ENDANG MARTINI
NIM : PO6224222551

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKKES KEMENKES PALANGKA RAYA
PRODI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN JURUSAN KEBIDANAN
2022
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
inayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Pendahuluan ini yang berjudul
“Asuhan Kebidanan Holistik pada Remaja”.
Saya telah berusaha semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuan untuk Menyusun
laporan ini sehingga dapat terselesaikan dengan baik. Sumber dari laporan ini adalah literatur-
literatur dari berbagai sumber baik media cetak maupun di dunia maya.
Laporan ini terselesaikan berkat adanya bantuan dari banyak pihak, sehingga pada
kesempatan ini saya tak lupa menyampaikan banyak terima kasih, kepada:
1. Ibu Erina Eka Hatini, SST., MPH selaku Ketua Program Studi Sarjana Terapan
Kebidanan dan pendidikan Profesi Bidan dan selaku Koordinator Stase I Asuhan
Kebidanan Holistik pada Remaja dan Pranikah yang telah memberikan kesempatan
untuk Menyusun laporan ini.
2. Ibu Riny Natalina, SST., M.Keb selaku Pembimbing Institusi yang telah memberikan
bimbingan sehingga laporan ini dapat terselesaikan.
3. Bidan Lisdha Yantie, SST.,M.Keb Bidan selaku pembimbing lahan praktik Stase 1
Asuhan Kebidanan Holistik Pada Remaja Dan Pranikah yang telah memberikan
bimbingan dan membantu penulis selama di lahan praktik.
4. Teman-teman seperjuangan yang telah mendukung penulis sehingga bisa
menyelesaikan laporan ini tepat waktu.
Kami menyadari, bahwa laporan yang kami buat ini masih jauh dari kata sempurna baik
segi penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dari semua pembaca guna menjadi acuan agar penulis bisa
menjadi lebih baik lagi di masa mendatang.
Semoga laporan ini bisa menambah wawasan para pembaca dan bisa bermanfaat untuk
perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan.
[Palangka Raya,23 Agustus 2022]

Penulis
LEMBAR PERSETUJUAN

Disusun guna Memenuhi Persyaratan Ketuntasan


Praktik Kebidanan Holistik pada remaja
Program Studi Pendidikan profesi Bidan
Poltekkes Kemenkes palangka Raya

Disusun oleh :
Nama : Endang Martini
NIM : PO6224222546

Palangka raya, Agustus 2022

Koordinator Mata Kuliah Pembimbing Institusi


Stase I Asuhan Kebidanan Holistik Pada Remaja

Erina Eka Hatini, SST., M.Keb Riny Natalina, SST.,M. Keb


NIP. 19800608 200112 2 001 NIP. 19791225 200212 2 001

Mengetahui
Ketua Prodi sarjana Terapan Kebidanan
Dan Pendidikan Profesi Bidan

Erina Eka Hatini, SST., M.Keb


NIP. 19800608 200112 2 001
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Masa remaja disebut juga masa peralihan atau transisi dari masa kanak-kanak menuju
masa dewasa yang ditandai dengan adanya perubahan fisik, perilaku, emosional dan
psikis.perubahan fisik yang cepat berupa pertambahan berat dan tinggi badan yang dramatis,
perubahan bentuk tubuh dan adanya perkembangan karakteristik seksual yang juga
disebabkan oleh stimulasi hormon.

Hal ini dapat memicu terjadinya masalah kesehatan remaja yang disebabkan oleh
timbulnya dorongan atau motivasi seksual sehingga remaja sangat rentan terhadap terjadinya
penyakit dan masalah kesehatan reproduksi, seperti seks pranikah dengan akibatnya seperti
kehamilan yang tidak diinginkan, aborsi, Penyakit Menular Seksual, HIV/AIDS serta
NAPZA. Masa remaja merupakan periode yang menghubungkan antara masa kanak-kanak
dengan masa dewasa. Mereka cenderung mencoba hal baru, menyukai tantangan serta berani
mengambil keputusan yang berisiko untuk mengembangkan diri, namun beberapa hal baru
tersebut justru dapat menimbulkan bahaya seperti melakukan seks bebas, kekerasan, serta
penyalahgunaan zat.

Dalam siklus kehidupan, masa remaja merupakan masa keemasan. Pada masa ini terjadi
banyak perubahan dan masalah, yang jika tidak cepat di tangani akan menjadi masalah yang
berkepanjangan dan berdampak serius. Salah satu masalah remaja yang memerlukan
perhatian adalah masalah kesehatan, dimana kesehatan merupakan elemen penting manusia
untuk dapat hidup produktif. Remaja yang sehat adalah remaja yang produktif sesuai dengan
tingkat perkembangannya.Remaja adalah harapan bangsa, sehingga berlebihan jika
dikatakan bahwa masa depan bangsa yang akan datang akan ditentukan pada keadaan remaja
saat ini masa remaja merupakan masa peralihan dari masa anak-anak ke masa dewasa. Masa
ini sering disebut dengan masa pubertas. Namun demikian, menurut beberapa ahli, selain
istilah pubertas digunakan juga istilah adolesens (dalam bahasa inggris adolescence).Remaja
mempunyai kebutuhan nutrisi yang spesial, karena pada saat tersebut terjadi perubahan yang
pesat dan terjadi perubahan kematangan fisiologis sehubungan dengan timbulnya pubertas.
Perubahan pada masa remaja akan memengaruhi kebutuhan , absropsi serta penggunaan zat
gizi  hal ini di sertai dengan pembesaran organ dan jaringan organ tubuh yang pesat.
Perubahan hormon yang menyertai pubertas juga menyebabkan banyak perubahan fisiologis
yang memengaruhi kebutuhan gizi pada remaja.Pengetahuan remaja mengenai kesehatan
reproduksi menjadi pedoman bagi remaja untuk bereperilaku sehat serta bertanggungjawab,
kurangnya pengetahuan serta pemahaman pada remaja akan mengakibatkan perilaku yang
berisiko. Remaja di seluruh dunia mengalami pubertas lebih cepat dan mereka melakukan
aktivitas seksual pada usia yang lebih muda sehingga mengakibatkan remaja tersebut harus
menikah dini. Kesehatan seksual dan reproduksi pada remaja berhubungan dengan
lingkungan sosial, budaya dan ekonomi.

Berdasarkan United Nation Children’s Fund atau UNICEF (2019) sebanyak 12 juta
anak perempuan di bawah 18 tahun menikah setiap tahunnya dan diperkirakan pada tahun
2030 sebanyak 150 juta anak perempuan akan menikah sebelum ulang tahun mereka yang
ke 18. Presentase wanita yang 2 berusia 20-24 tahun pada tahun 2018 yang menikah
sebelum berusia 15 tahun sebanyak 0.6% sedangkan yang menikah sebelum berusia 18
tahun sebanyak 11.2%. Pernikahan usia dini di Kalimantan Selatan saat ini menjadi
persoalan serius seiring makin tingginya kasus pernikahan di bawah umur.Hingga Tahun
2019, Kalimantan Selatan (Kalsel) masih belum mampu mengikuti perbaikan peningkatan
rata-rata usia menikah pertama.Dimana rata-rata usia menikah pertama nasional sudah alami
perbaikan yaitu usia 20 ke atas, sedangkan di Kalsel masih di rata-rata usia 19 tahun.
pernikahan dini terjadi karena beberapa faktor, antara lain faktor karena kecelakaan seperti
hamil duluan sebelum nikah atau karena faktor diatur oleh orang tua. Diketahui, usia ideal
menikah bagi laki-laki menurut BKKBN pada 25 tahun dan perempuan 21 tahun. Pada usia
tersebut, wanita sudah dalam usia yang tepat untuk hamil dan melahirkan. Karena, hamil
pada usia muda rentan bagi anak yang akan dilahirkan. Sementara itu terkait kasus
pernikahan dini di Kalsel terbanyak tersebar di Kabupaten Kabupaten Tapin, Banjarmasin
dan Banjarbaru. Oleh karena itu dalam Mengatasi hal ini, BKKB Provinsi Kalsel terus
lakukan upaya salah satunya dengan lebih intensifkan program Bina Keluarga
Remaja.Karena dalam program ini fokus memberikan pembinaan terhadap keluarga yang
miliki remaja dalam keluarganya. peran tokoh masyarakat dan agama juga dirasa efektif
terutama untuk mencegah terjadinya pernikahan di bawah umur. Masalah pernikahan di
bawah umur menjadi salah satu faktor penting dalam pengendalian penduduk, khususnya
terkait fertilitas atau kelahiran.

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah laporan pendahuluan ini adalah bagaimana Asuhan kebidanan
pada permasalahan kesehatan pada remaja.

C. Tujuan
1. Tujuan umum
Mampu menerapkan teori, konsep dan prinsip kebidanan dalam memberikan asuhan pada
remaja
2. Tujuan khusus : tentang Konsep Remaja dan teori Asuhan Kebidanan Holistik Pada
Remaja yaitu :
a. Mengtahui Pengertian remaja
b. Mengetahui Pubertas, Perubahan fisik dan psikis pada remaja putri
c. Mengetahui Kesehatan Reproduksi Remaja
d. Mengetahui Gizi seimbang pada remaja
e. Mengetahui Anemia pada remaja putri
f. Mengetahui tentang HIV/AIDS dan infeksi menular seksual pada remaja
g. Mengetahui akibat Narkotika, Psikotopika dan Zat Adiktif Lainnya (NAPZA) pada
remaja
D. Manfaat Laporan Pendahuluan

A. Manfaat
1. Mahasiswa
Mahasiswa profesi mampu melakukan Asuhan Kebidanan Holistik Pada Remaja dan
dapat menerapkan ilmu yang telah diperoleh serta mendapatkan pengalaman dalam
melaksanakan asuhan kebidanan secara langsung pada Remaja sehingga dapat digunakan
sebagai berkas penulis didalam melaksanakan tugas sebagai bidan dengan
manajemen kebidanan sesuai kasus yang ditemukan di lahan praktik.
2. Bagi Institusi Pendidikan
Sebagai tambahan sumber kepustakaan dan perbandingan pada Asuhan Kebidanan
Holistik Pada Remaja
3. Bagi Rumah Sakit
Memberikan informasi pada klien/pasien terutama tentang kasus Asuhan Kebidanan
Holistik Pada Remaja

Anda mungkin juga menyukai