Diajukan sebagai salah satu tugas Praktek Profesi pada stase Remaja,
Pranikah dan Prakonsepsi
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat-
Nya penulis dapat menyelesaikan laporan ini dengan baik. Laporan Kasus Asuhan
Kebidanan pada Remaja, Pranikah dan Prakonsepsi pada Ny. W 26 tahun dengan
Perencanaan Kehamilan di PMB Mariya Pusfita ini disusun untuk memenuhi
salah satu syarat hasil pelaksanaan praktik klinik program studi Pendidikan
Profesi Bidan Fakultas Kebidanan Institut Kesehatan Rajawali.
Dalam penyusunan laporan ini penulis mendapat bantuan dari berbagai
pihak, untuk itu tak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Tonika Tohri, S.Kp., M.Kes. Selaku Rektor Institut Kesehatan Rajawali;
2. Erni Hernawati, S.S.T., M.M., M.Keb. Selaku Dekan Fakultas Kebidanan
Institut Kesehatan Rajawali;
3. Fathia Rizki, S.S.T., M.Tr. Keb selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Profesi Bidan Fakultas Kebidanan Institu Kesehatan Rajawali;
4. Elisa Situmorang, S.S.T., M.Tr.,Keb. Selaku pembimbing Akademi yang
telah berkenan memberikan bimbingan dan membantu dalam penyusunan
laporan.
5. Hj. Aneu Cherawaty, S.S.T., Bd., MH.Kes. selaku pembimbing praktik
klinik di PMB Mariya yang telah membimbing dan membantu dalam
penyusunan laporan selama pelaksanaan praktik klinik.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk
itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar dapat menulis
dengan lebih baik. Semoga laporan ini dapat memberikn manfaat. Aamiin.
Mengetahui,
N a m a N a m a
NIK……….. NIK/NIP………..
BAB I
PENDAHULUAN
TINJAUAN PUSTAKA
d. Asuhan prakonsepsi
Identifikasi reduksi risiko pada masa reproduksi bagi Wanita dan
pasangannya sebelum konsepsi. Komponen asuhan yaitu sebagai berikut :
1) Lakukan medical chek up sebelum terjadi konsepsi, sehingga tenaga
kesehatan dapat menilai keadaan kesehataan perempuan dan
mengidentifikasi faktor resikonya,
2) Pemeriksaan laboratorium rutin. Pemeriksaan laboratorium rutin artinya
bahwa pemeriksaan ini dilakukan pada setiap wanita yang akan hamil
antara lain; pemeriksaan darah lengkap, golongan darah, titer virus
Rubella, Hepatitis B, pap smear, clamidia, HIV, GO.
3) Pemberian imunisasi sebelum konsepsi
4) Usahakan BB ideal karena underweight dan overweight merupakan
penyebab banyak masalah dalam kehamilan
5) Identifikasi Riwayat kesehatan keluarga (kesulitan kehamilan, persalinan,
nifas maupun kecacatan)
6) Anjurkan untuk melakukan gaya hidup sehat sebelum terjadi konsepsi
(olahraga, hindari minum alkohol, merokok atau menggunakan obat
terlarang)
7) Identifikasi masalah kesehatan (DM,epilepsy, hipertensi)
8) Diet makanan bergizi seimbang
9) Bersihkan lingkungan dari bahan kimia (Misse,2015)
e. Penilaian Resiko
Tujuan utama penilaian risiko adalah untuk mendapatkan Riwayat
kesehatan reproduksi secara menyeluruh, meliputi :
1) Usia
2) Riwayat pekerjaan
3) Riwayat umum, meliputi lama menikah, rencana hamil, siklus haid,
kontrasepsi yang digunakan, obat-obatan yang dikonsumsi
4) Riwayat ginekologi
5) Riwayat obtetri buruk, meliputi abortus, KPD, KET, perdarahan
6) Imunisasi yang pernah didapat
7) Penyakit keturunan
8) Penyakit kronis yang pernah / sedang di derita
9) Diet yang sedang dilakukan
10) Binatang peliharaan
Kategori IMT
Kurang <18,5
Normal 18,5 – 22,9
Kelebihan berat Badan >23,0
Beresiko menjadi obesitas 23,0 – 24,9
Obesitas I 25,0 – 29,9
Obesitas II >30,0
A. SUBJEKTIF
1. Identitas
Nama : Ny. W Nama Suami : Tn.R
Umur : 26 th Umur : 35 th
Agama : Islam Agama : Islam
Suku : Sunda Suku : Jawa
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Buruh Harian
Alamat : Sarijadi blok 24 Alamat : Sarijadi blok 24
Rt 02 Rw. 04 Rt 02 Rw. 04
2. Keluhan utama
Ibu ingin melepas alat kontasepsi yang digunakannya dan berencana untuk
hamil lagi.
3. Riwayat Menstruasi
1) Menarchea : 13 tahun
2) Siklus : 28 hari dan teratur
3) Banyaknya : 2-3 kali ganti pembalut perhari
4) Dismenorea : hari pertama haid saja
5) HPHT : 26 november 2021
6) Flour Albus : setelah haid, warna bening dan lengket
4. Alergi : tidak ada alergi yang dialami ibu
5. Riwayat kesehatan ibu
Ibu mengatakan tidak pernah/sedang menderita penyakit kardiovaskuler,
asma, TBC, hipertensi, hepatitis, epilepsy, PMS dan DM.
6. Riwayat Kesehatan Keluarga
a. Ibu : Tidak ada Riwayat penyakit keturunan.
b. Suami : tidak ada Riwayat penyakit keturunan.
7. Pola kebiasaan yang mempengaruhi kesehatan
a. Ibu : ibu tidak merokok dan tidak mengkonsumsi obat-obatan
b. Suami : suami merokok, tidak mengkonsumsi alkohol dan tidak
mengkonsumsi obat-obatan
8. Pola Fungsional Kesehatan
1) Nutrisi : makan 3x/hari
2) Eliminasi : BAB 2 hari sekali
BAK 5-6 kali sehari
3) Istirahat : 7-8 jam/hari
4) Aktivitas : Normal
5) Hygiene : 3 kali ganti celana dalam/hari
9. Riwayat Pernikahan
Ibu mengatakan ini merupakan pernikahan yang pertama dan sah secara
agama dan negara.
10. Riwayat psikososial Budaya
Dalam keluarga dan lingkungan tidak ada larangan tertentu. Keluarga
mendukung tentang rencana kehamilan ini.
B. Objektif
1. Pemeriksaan Umum
Ibu Suami
Keadaan umum : Baik Keadaan umum : Baik
Kesadaran : compos mentis Kesadaran : compos mentis
Antropometri : BB : 55 kg Antropometri : BB : 70 kg
TB : 148 cm TB : 168 cm
LILA : 27 cm
IMT : 55/(1,48)2 IMT : 70/(1,68)2
25,1 24,9
(obesitas I) (beresiko obesitas)
2. Pemeriksaan Fisik
1) Bentuk tubuh : simetris, tidak ada kelainan
2) Kepala : simetris, rabut bersih, tidak ada kelainan
3) Mata : simetris, tidak ada kelainan
4) Leher : tidak ada peningkatan kelenjar tyroid
5) Dada : payudara tidak ada kelainan
6) Abdomen : tidak ada kelainan dan nyeri tekan
7) Ekstremitas : tangan dan kaki tidak ada kelaian
3. Pemeriksaan penunjang
1) Golongan darah :A
2) Rhesus :+
3) Hb : 11 gr/dl
4) HIV : tidak dilakukan
5) IMS : tidak dilakukan
6) HbSAg : tidak dilakukan
C. Analisa Data
Ny. W usia 26 tahun P1A0 dengan overweight pada perencanaan kehamilan
D. Penatalaksanaan
1. Menginformasikan hasil pemeriksaan kepada ibu dan suami, ibu dan
suami mengetahui keadaannya saat ini.
2. Melakukan informed consent pada ibu mengenai tindakan yang akan
dilakukan yaitu melakukan pencabutan KB IUD. Ibu mengerti dan
menyetujui dilakukan pencabutan KB IUD.
3. Menyiapkan alat, bahan, pasien dan lingkungan. Semua sudah siap
4. Melakukan pencabutan KB IUD dengan memasukan speculum ke dalam
vagina dan menarik benang mengunakan tampon tang dengan hati-hati.
Ibu sudah mengetahui KB IUD sudah lepas
5. Memberikan konseling prakonsepsi kepada ibu dan suami :
a. Menganjurkan kepada ibu dan suami untuk mulai melakukan diet
sehat guna menurunkan BB yang berlebih.
b. Menjelasakan resiko kelebihan berat badan dengan proses kehamilan,
klien mengerti dengan apa yang dijelaskan.
c. Menganjurkan ibu dan suami melakukan hubungan suami istri pada
saat masa subur, yaitu hari ke 10-17 sesudah pertama haid terakhir
atau 12-16 hari sebelum masa datang bulan berikutnya, ibu dan suami
dapat memahaminya.
d. Menganjurkan ibu dan suami untuk menghindari kebiasaan buruk
seperti merokok, minum minuman keras, konsumsi obat-obatan
terlarang dan seks bebas.
e. Menganjurkan ibu untuk berolahraga ringan, istirahat yang cukup,
minum air putih, ibu mengerti.
f. Menganjurkan kepada suami untuk berolah raga 2x dalam seminggu,
suami mengerti.
6. Melakukan kolaborasi dengan dokter ahli gizi guna melakukan diet sehat
untuk Ny. W dan pasangan. Klien dan pasangan bersedia melakukan diet
sehat.
7. Melakukan pendokumentasian hasil tercatat pada rekam medis.
Mahasiswa,
Mariya Pusfita
NP : 8121093
Mengetahui,
Pada data objektif didapatkan hasil pemeriksaan Ny. W dan Tn. R dalam
batas normal, namun hasil penghitungan indeks masa tubuh (IMT) Ny. W dalam
batas tidak normal yaitu 25,1 berarti Ny. W mempunyai kecenderungan kelebihan
berat badan menjadi obesitas tingkat I, sedangkan pada Tn R didapatkan hasil
IMT 24,9 artinya BB Tn.R hampir mendekati obesitas. Obesitas maternal dapat
menyebabkan beberapa komplikasi baik pada ibu hamil maupun pada janin, pada
masa kehamilan awal ibu dapat menyebabkan terjadi nya aborsi spontan, kelainan
kongenital (defek neural tube, spina bifida, penyakit jantung bawaan,
omphalocele). Sedangkan pada masa kehamilan akhir dapat menyebabkan
terjadinya hipertensi dalam kehamilan, preeklampsia, diabetes melitus gestasional,
kelahiran prematur, dan lahir mati (Lynch AM, Eckel RH,2012)
Royal Australian and New Zealand College of Obstetricians and
Gynaecologist (RANZCOG) menyatakan penatalaksanaan obesitas sebaiknya
dibantu oleh ahli gizi dan spesialisasi kedokteran keluarga. Ada beberapa teknik
yang direkomendasikan yaitu teknik motivational interviewing yang disesuaikan
dengan kondisi pasien dan juga patient-centered yang bertujuan untuk mengontrol
gaya hidup, diet dan olahraga. Wanita obesitas dapat melakukan operasi bariatrik
diketahui dapat memberikan dampak yang positif pada ibu dan bayi, namun
disarankan untuk melakukan konsultasi pada ahli gizi terlebih dahulu, setelah
melakukan operasi bariatrik pasien sebaiknya diberikan suplementasi, suplemen
yang dapat diberikan seperti vitamin B12, zat besi, folat, vitamin D, dan kalsium
(Pellonperä O.2018).
BAB V
KESIMPULAN
A. KESIMPULAN
Dari hasil pemeriksaan terhadap Ny. W dan Tn. R didapatkan hasil
adanya kelebihan berat badan dari keduanya yang dikhawatirkan dapat
menghambat kehamilan dan persalinan. Langkah pertama dalam membuat
perubahan gaya hidup adalah memahami perubahan apa yang dibutuhkan dan
mengapa. penatalaksanaan obesitas sebaiknya dibantu oleh ahli gizi dan
spesialisasi kedokteran keluarga. Ada beberapa teknik yang direkomendasikan
yaitu teknik motivational interviewing yang disesuaikan dengan kondisi pasien
dan juga patient-centered yang bertujuan untuk mengontrol gaya hidup, diet dan
olahraga.
B. SARAN
1) Diharapkan pasangan Ny. W dan Tn. R agar mulai memperbaiki gaya
hidup menjadi lebih baik terutama menurunkan berat badan menjadi ideal
dengan cara diet yang sehat dan berkonsultasi kepada ahli gizi.
2) Untuk tenaga kesehatan untuk lebih meningkatkan konseling kepada
pasangan usia subur dalam merencanakan kehamilan dan persalinan yang
sehat.
DAFTAR PUSTAKA