LAPORAN PRAKTIK PROFESI READING JURNAL TENTANG

IMPLEMENTASI ASUHAN PRAKONSEPSI

PADA WANITA DENGAN DIABETES

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah

Praktik Holistik Asuhan Kebidanan Prakonsepsi

Oleh:
Binda Emillya Tari Agusthea
NIM. P17324121503

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLTEKKES BANDUNG JURUSAN KEBIDANAN
PROGRAM STUDI PROFESI BIDAN
TA. 2022
 PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTIK READING JURNAL
ASUHAN KEBIDANAN PRAKONSEPSI
Oleh: Binda Emillya Tari Agusthea
NIM. P17324121503

Menyetujui,

Pembimbing Klinik (Nani Susilawati, Amd.Keb)

NIP.197112211993022001

Pembimbing Akademik (Bd. Santi Sofiyanti, S.Keb., M.Kes., AIFO)

NIP.198301042003122002

Mengetahui,

Ketua Program Studi Pendidikan Profesi Bidan

(Bd. Diyan Indrayani, SST.,M.Keb)

NIP.198106092002122002

ii
 KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT, Saya panjatkan puja dan puji syukur
atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya
kepada kami, sehingga saya dapat menyelesaikan laporan praktik profesi reading
jurnal asuhan kebidanan prakonsepsi tentang “Implementasi Asuhan Prakonsepsi
Pada Wanita Dengan Diabetes” Laporan reading jurnal ini telah saya susun
dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat
memperlancar pembuatan laporan reading jurnal ini.
Untuk itu saya sampaikan terima kasih kepada ibu Ferina, SST.,S.Keb.,M.Keb
selaku dosen pengampu mata kuliah dan semua pihak yang telah berkontribusi
dalam pembuatan laporan pendahuluan ini. Terlepas dari semua itu, saya
menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan
kalimat maupun tata bahasanya.Oleh karena itu saya menerima segala saran dan
kritik dari pembaca agar saya dapat memperbaiki laporan pendahuluan ini.
Akhir kata saya berharap semoga laporan reading jurnal tentang
“Implementasi Asuhan Prakonsepsi Pada Wanita Dengan Diabetes” dapat
memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

Bandung, 10 Februari 2022

Penulis

iii
 DAFTAR ISI

COVER ...............................................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... ii
KATA PENGANTAR ........................................................................................iii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Tujuan ........................................................................................................... 3
C. Metodologi (PICO/PICOT)...........................................................................4
BAB II HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Telaah Jurnal .......................................................................................6
B. Pembahasan .................................................................................................. 9
C. Teori ............................................................................................................. 11
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................................. 12
B. Saran ............................................................................................................ 12
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

iv
 DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1
Jurnal Implementasi Asuhan Prakonsepsi Pada Wanita Dengan Diabetes

v
 BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Studi terbaru menunjukkan bahwa insiden diabetes mellitus gestasional
(GDM) dan diabetes pregestasional pada kehamilan telah meningkat dua kali
lipat selama 14 tahun terakhir, dan beban masyarakat secara keseluruhan dari
diabetes dalam kehamilan meningkat (Feig DS, 2014). Wanita dengan diabetes
dalam kehamilan memiliki tingkat komplikasi yang tinggi untuk diri mereka
sendiri dan bayi mereka. Komplikasi ini menimbulkan biaya yang signifikan
bagi individu dan masyarakat yang dapat dikurangi dengan memperhatikan
konseling dan intervensi prakonsepsi. Masa prakonsepsi adalah waktu yang
penting dan sensitif untuk meningkatkan hasil kelahiran. Praktik berbasis bukti
dapat diterapkan pada periode prakonsepsi untuk mengurangi hasil kehamilan
yang merugikan bagi wanita dengan diabetes.
American Diabetes Association (ADA) menjelaskan tiga kelas intoleransi
glukosa pada kehamilan: diabetes tipe 1, diabetes tipe 2, dan GDM (Asosiasi
Diabetes Amerika, 2016). Insiden diabetes di kalangan wanita usia reproduksi
(18-44 tahun) meningkat dari 2,2 menjadi 3,8 per 1.000 wanita antara tahun
1997 dan 2013 (Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, 2015).
Peningkatan kejadian diabetes pada wanita ini diterjemahkan ke dalam
peningkatan angka diabetes pada kehamilan. Sebagai ilustrasi, pada tahun
2006, kejadian diabetes selama kehamilan, termasuk diabetes yang didiagnosis
baik sebelum dan selama kehamilan, dilaporkan lebih dari 4% (Martin JA,
2009). Angka ini meningkat menjadi 6% pada tahun 2013 (Martin JA, 2016).
Sekitar 80-90% dari kehamilan ini terkait dengan GDM, dan sisanya dipersulit
oleh diabetes pregestasional (American Collage of Obstetricians and
Gynecologists).
Wanita hamil dengan diabetes mungkin mengalami perkembangan
penyakit mereka, dan manajemen diabetes yang hati-hati diperlukan sebelum
dan selama kehamilan. Efek diabetes pada kehamilan termasuk hasil ibu dan

1
bayi yang merugikan seperti keguguran, lahir mati, kelainan pertumbuhan,
peningkatan risiko hipertensi ibu dan preeklamsia selama kehamilan, cacat
lahir, dan persalinan prematur. Morbiditas lainnya termasuk trauma lahir, serta
hipoglikemia neonatal dan penyakit kuning (Correa A, 2015) (Lassi ZS, 2014).
Pentingnya PCC untuk semua wanita usia reproduksi telah dipromosikan
sejak tahun 1980-an (Atrash H, 2008) (Moos MK, 1989), dan pedoman
berbasis bukti diterbitkan pada tahun 2006 (Pusat Pengendalian dan
Pencegahan Penyakit, 2006), untuk menginformasikan dokter tentang konten
PCC yang sesuai. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit
(CDC) , PCC adalah “seperangkat intervensi yang bertujuan untuk
mengidentifikasi dan memodifikasi risiko biomedis, perilaku, dan sosial
terhadap kesehatan wanita atau hasil kehamilan melalui pencegahan dan
manajemen.” Perawatan interkonsepsi mencakup PCC komprehensif ditambah
intervensi tambahan untuk wanita yang pernah mengalami kehamilan
sebelumnya yang berakhir dengan hasil yang merugikan (Pusat Pengendalian
dan Pencegahan Penyakit, 2006).
PCC dan perawatan interkonsepsi berfokus pada promosi kesehatan
untuk wanita usia reproduksi dengan mengidentifikasi dan memodifikasi risiko
untuk hasil kehamilan yang merugikan sebelum pembuahan. PCC mencakup
kegiatan kesehatan seperti keluarga berencana dan penilaian risiko yang terkait
dengan kondisi sosial, nutrisi, infeksi, imunisasi, obat-obatan, dan riwayat
reproduksi dan keluarga. Intervensi ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan
memodifikasi risiko biokimia, perilaku, dan sosial terhadap kesehatan wanita
yang mungkin mempengaruhi hasil kehamilan di masa depan (Pusat
Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, 2006).
Direkomendasikan agar PCC diadopsi oleh setiap penyedia layanan
kesehatan di setiap pertemuan dengan wanita usia reproduksi. CDC (Pusat
Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, 2006) telah menerbitkan rekomendasi
untuk penyediaan PCC untuk membantu meningkatkan hasil kehamilan.
Rekomendasi ini didasarkan pada tinjauan penelitian yang diterbitkan dan
pendapat ahli. Tujuan mereka termasuk meningkatkan pengetahuan, sikap, dan
perilaku yang berkaitan dengan kesehatan prakonsepsi; memastikan bahwa

2
 semua wanita menerima PCC; mengurangi risiko yang terkait dengan hasil
kehamilan yang merugikan sebelumnya; dan mengurangi kesenjangan.
PCC dikaitkan dengan persiapan kehamilan yang lebih baik dan
pengurangan risiko hasil kehamilan yang merugikan pada diabetes tipe 1 dan
tipe 2. Wanita dengan kondisi medis kronis seringkali memiliki pengetahuan
yang terbatas tentang risiko kehamilan terkait dengan kondisinya dan
pengetahuan yang minim tentang optimalisasi kesehatan prakonsepsi.
Kurangnya kesadaran ini telah dicatat bahkan setelah wanita mengalami hasil
kehamilan yang merugikan dan termasuk defisit pengetahuan dan kurangnya
niat untuk terlibat dalam kegiatan promosi kesehatan sebelum pembuahan
(Chuang CH, 2010). Temuan ini mendukung kebutuhan dokter untuk
menyediakan PCC untuk wanita dengan diabetes. Penelitian telah
menunjukkan bahwa PCC untuk wanita dengan diabetes yang sudah ada
sebelumnya menghasilkan tingkat yang lebih rendah dari hasil kehamilan yang
merugikan, termasuk malformasi kongenital utama dan kematian perinatal, dan
hemat biaya (Kitzmiller, 2010).
B. Tujuan
Tujuan dalam jurnal ini adalah untuk merancang, mengimplementasikan,
dan mengevaluasi model PCC kolaboratif interprofessional yang kongruen
dengan bukti saat ini. Tujuan dari proyek ini adalah untuk meningkatkan
penyediaan PCC kolaboratif di antara penyakit dalam dan penyedia OB / GYN,
yang mencakup perawat dan dokter praktik tingkat lanjut. Untuk meningkatkan
pengiriman PCC, strategi tersebut mengatasi hambatan penting yang
menghambat penyediaan PCC di setiap pertemuan perawatan kesehatan dengan
wanita.

3
 C. Metodologi (PICO / PICOT)
Jurnal Judul Populasi Intervensi Comparasion Outcome Time
Penn Care Implementasi Manajer, staf, Pemberian Tidak ada Tujuan dalam 2 minggu.
OBGYN, Asuhan dokter, dan kurikulum perbandingan jurnal ini Pretest
Philadelphia, Prakonsepsi praktisi perawat pendidikan atau intervensi adalah untuk para
PA Pada Wanita di OB/GYN dan kepada para yang ingin merancang, sampel
Korespondensi Dengan kelompok penyedia dibandingkan mengimplem menjawab
: Irma Yehuda, Diabetes penyakit dalam (manajer, pada karya entasikan, 15
yehudai@ staf, dokter, ilmiah ini, dan pertanyaan
pahosp.com dan praktisi karena pada mengevaluasi yang
DOI: perawat di karya ilmiah model PCC dirancang
10.2337/diasp OB/GYN ini intervensi kolaboratif oleh
ect.29.2.105 dan yang diberikan interprofessio pemimpin
VOLUME 29 , kelompok hanya berupa nal yang proyek,
NOMOR 2 , penyakit pemberian kongruen selanjutny
SPRING 2016 dalam) kurikulum dengan bukti a leader
pendidikan. saat ini. meminta
Tujuan dari kepada
proyek ini setiap
adalah untuk klinisi
meningkatka untuk
n penyediaan melihat
PCC kurikulum
kolaboratif di dan
antara mengambil
penyakit post test
dalam dan dalam 2
penyedia OB minggu
/ GYN, yang kedepan
mencakup dan
perawat dan kemudian
dokter kembali.
praktik
tingkat lanjut.
Untuk
meningkatka
n pengiriman
PCC, strategi
tersebut
mengatasi
hambatan

4
 penting yang
menghambat
penyediaan
PCC di setiap
pertemuan
perawatan
kesehatan
dengan
wanita.

5
 BAB II

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Telaah Jurnal

No Jurnal Validity Important Aplicable

Penn Care Implementasi Desain: Sebuah Nilai p: Evaluasi Tren populasi
OBGYN, Asuhan desain pre-test/post- ukuran hasil menunjukkan
Philadelphia, PA Prakonsepsi Pada test digunakan untuk mengungkapkan peningkatan
Korespondensi: Wanita Dengan menilai perubahan peningkatan prevalensi
Irma Yehuda, Diabetes pengetahuan dokter pengetahuan staf dan diabetes pada
yehudai@ tentang PCC setelah penyedia setelah kehamilan.
pahosp.com partisipasi dalam partisipasi dalam Wanita dengan
DOI: kurikulum kurikulum pendidikan. diabetes dalam
10.2337/diaspec pendidikan. Penilaian pra dan kehamilan dan
t.29.2.105 Sampel: Manajer, pasca tes bayinya berisiko
VOLUME 29 , staf, dokter, dan mengungkapkan mengalami
NOMOR 2 , praktisi perawat di ketujuh dokter spektrum
SPRING 2016 OB/GYN dan tersebut meningkatkan komplikasi yang
kelompok penyakit pengetahuan mereka luas. Risiko
dalam setelah menerima kehamilan yang
Inklusi: Tidak pendidikan. Dua merugikan hasil
disebutkan secara pertanyaan yang untuk wanita
pasti kriteria inklusi menunjukkan dengan diabetes
dalam jurnal ini. peningkatan dapat
Eksklusi: Tidak pengetahuan paling diminimalkan
disebutkan pula banyak menanyakan dengan PCC
eksklusi dalam tentang persentase komprehensif,
jurnal ini kehamilan yang tidak yang dapat
Randomisasi: direncanakan meningkatkan
Pemimpin proyek (jawaban benar 48%) lingkungan janin
melakukan tinjauan dan dosis asam folat dan meningkatkan
literature, penilaian yang benar (jawaban perilaku
kritis dan sintesis benar 400 g setiap kesehatan ibu.
bukti mengenai hari). gambaran Hambatan PCC,
PCC. peningkatan yang meliputi
Manajer, staf, dokter pengetahuan dokter kesenjangan
dan praktisi perawat setelah Proyek pengetahuan bagi

6
di OB/GYN dan Implementasi penyedia dan
kelompok penyakit Perawatan wanita dengan
dalam dihitung Prakonsepsi. Ada diabetes, serta
sebagai pemangku peningkatan tingkat kurangnya waktu,
kepentingan dalam PCC setelah proyek harus diatasi
desain proyek. untuk penyakit dalam dengan pemberian
Sebuah tim dan praktik OB/GYN, program
kepemimpinan seperti yang pendidikan dan
dibentuk pada awal digambarkan pada proses perawatan
tahap perencanaan Gambar 3 di jurnal. yang lebih baik.
dan terdiri dari Penggunaan EMR Dokter,
pemimpin proyek, meningkatkan administrator
direktur medis, konsistensi di antara perawatan
manajer praktik, penyedia sehingga kesehatan, dan
spesialis teknologi pesan tentang PCC pembuat
informasi, dan adalah bagian dari kebijakan harus
direktur kualitas. rangkaian perawatan. bekerja sama
Preferensi Analisis hasil untuk
diperhitungkan, menunjukkan bahwa mengembangkan
terutama kebutuhan proyek program PCC
akan kemudahan memungkinkan yang sukses untuk
penggunaan dan penyedia di klinik wanita dengan
efisiensi waktu. diabetes. Studi
telah melaporkan
peningkatan
pengetahuan,
penurunan
persepsi
hambatan,
pendaftaran
antenatal lebih
awal, dan
peningkatan
kontrol glikemik
setelah pemberian
PCC untuk wanita
dengan diabetes
pregestasional.
Semua penyedia
yang merawat
wanita dengan
diabetes harus

7
 mengetahui
pedoman PCC
yang diterbitkan.
RLP harus
digunakan
sebagai alat untuk
menilai niat
reproduksi pasien.
Evaluasi
perawatan
kesehatan yang
lengkap harus
dilakukan dengan
pendekatan
multidisiplin
untuk
meningkatkan
kesehatan
sebelum
kehamilan terjadi.
Wanita yang
memilih untuk
menunda
kehamilan
memerlukan
kontrasepsi yang
efektif atau
rujukan ke
penyedia
OB/GYN.
Suplementasi
folat harus
direkomendasikan
sebelum
pembuahan. A1C
harus
dinormalisasi, dan
komplikasi
diabetes apa pun
harus diobati.
Obat-obatan harus
ditinjau dan

8
 diubah
sebagaimana
mestinya jika
dikontraindikasik
an selama
kehamilan.
Setelah kehamilan
pada wanita
dengan diabetes,
kunjungan 6
minggu
pascapersalinan
harus dianggap
sebagai
kesempatan
pertama untuk
memberikan PCC
untuk kehamilan
berikutnya.
Biaya untuk
proyek ini
minimal dan
termasuk
menyalin
selebaran dan
tanda, serta waktu
yang dihabiskan
untuk membuat
alat RLP dan
mendidik staf

B. Pembahasan
Dalam jurnal ini membahas tentang proyek implementasi asuhan prakonsepsi
pada wanita dengan diabetes yaitu berupa PCC. Sebelum sistem PCC ini
diterapkan dilakukan uji coba terlebih dahulu mengenai pengetahuan para
penyedia layanan tentang PCC dengan menggunakan metode pretest-posttest.
Langkah yang pertama yaitu pemimpin proyek melakukan tinjauan literatur,
penilaian kritis, dan sintesis bukti mengenai PCC. Kemudian manajer, staf,
dokter, dan praktisi perawat di OB/GYN dan kelompok penyakit dalam
dihitung sebagai pemangku kepentingan dalam desain proyek. Sebuah tim

9
kepemimpinan dibentuk pada awal tahap perencanaan dan terdiri dari
pemimpin proyek, direktur medis, manajer praktik, spesialis teknologi
informasi, dan direktur kualitas. Selanjutnya Untuk memaksimalkan
pengetahuan penyedia yang merawat wanita, program pendidikan berbasis
bukti disediakan. Modul program ini tentang Setiap Wanita, Setiap Saat:
Mengintegrasikan Promosi Kesehatan ke Perawatan Primer, ditulis oleh ahli
konten dan tersedia online dari Prakonsepsi Nasional Prakarsa Kesehatan dan
Perawatan Kesehatan melalui Kurikulum Prakonsepsi Nasional dan Panduan
Sumber Daya untuk Dokter. Manajer dan staf pendukung menerima pelatihan
dalam bentuk presentasi PowerPoint untuk memaksimalkan keberhasilan alur
kerja dan memperkuat konsep ketika pasien meminta informasi. Selain
kurikulum pendidikan untuk staf dan penyedia, dokter menerima instruksi
mengenai penggunaan RLP dan penyediaan konseling yang tepat, intervensi,
dan rujukan berdasarkan niat kehamilan pasien. Instruksi dasar untuk dokter
adalah untuk memberikan PCC untuk wanita yang berusia 18-44 tahun.
Selanjutnya sebuah desain pre-test/post-test digunakan untuk menilai
perubahan pengetahuan dokter tentang PCC setelah partisipasi dalam
kurikulum pendidikan. Sebelum memberikan kurikulum pendidikan, pra-tes
diberikan untuk menilai pengetahuan dasar penyedia. Setelah menerima
pendidikan, penyedia melakukan post-test untuk menilai peningkatan
pengetahuan mereka. Pra dan pasca-tes mencakup 15 pertanyaan yang
dirancang oleh pemimpin proyek setelah meninjau bukti tentang penyediaan
PCC. Dalam pretest, tiga pertanyaan tambahan meminta dokter untuk
mengidentifikasi peran mereka (dokter atau perawat praktik lanjutan), apakah
mereka memberikan konseling prakonsepsi untuk wanita usia reproduksi (ya
atau tidak), dan, bagi mereka yang menjawab ya, meminta mereka untuk
memperkirakan apa persentase dari waktu yang mereka pro vide konseling
PC dan juga untuk menyatakan apakah mereka pernah mendengar tentang
RLP (ya atau tidak). Setelah pemberian pretest, leader meminta setiap klinisi
untuk melihat kurikulum dan mengambil post-test dalam 2 minggu ke depan
dan kemudian kembali. Tes sebelum dan sesudah diberi skor untuk mengukur
perubahan pengetahuan yang dihasilkan dari melihat kurikulum PCC online.

10
 Setelah dilakukan penelitian didapatkan hasil Evaluasi ukuran hasil
mengungkapkan peningkatan pengetahuan staf dan penyedia setelah
partisipasi dalam kurikulum pendidikan. Penilaian pra dan pasca tes
mengungkapkan ketujuh dokter tersebut meningkatkan pengetahuan mereka
setelah menerima pendidikan.
C. Teori
PCC dikaitkan dengan persiapan kehamilan yang lebih baik dan
pengurangan risiko hasil kehamilan yang merugikan pada diabetes tipe 1 dan
tipe 2. Wanita dengan kondisi medis kronis seringkali memiliki pengetahuan
yang terbatas tentang risiko kehamilan terkait dengan kondisinya dan
pengetahuan yang minim tentang optimalisasi kesehatan prakonsepsi.
Kurangnya kesadaran ini telah dicatat bahkan setelah wanita mengalami hasil
kehamilan yang merugikan dan termasuk defisit pengetahuan dan kurangnya
niat untuk terlibat dalam kegiatan promosi kesehatan sebelum pembuahan
(Chuang CH, 2010). Temuan ini mendukung kebutuhan dokter untuk
menyediakan PCC untuk wanita dengan diabetes.
Penelitian telah menunjukkan bahwa PCC untuk wanita dengan diabetes
yang sudah ada sebelumnya menghasilkan tingkat yang lebih rendah dari
hasil kehamilan yang merugikan, termasuk malformasi kongenital utama dan
kematian perinatal, dan hemat biaya (Kitzmiller JL, 2008). Sebuah program
PCC regional untuk wanita dengan diabetes pregestasional mencatat manfaat
di luar peningkatan kontrol glikemik dan menemukan bahwa perawatan ini
merupakan prediktor yang lebih kuat dari hasil kehamilan daripada obesitas
ibu, etnis, atau kerugian sosial (Murphy HR, 2010). PCC dikaitkan dengan
penurunan A1C yang signifikan selama trimester pertama kehamilan dan
menurunkan insiden kelahiran prematur, cacat lahir, dan kematian perinatal
untuk wanita dengan diabetes (Wahabi HA, 2010)

11
 BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Wanita dengan diabetes dalam kehamilan dan bayinya berisiko mengalami
spektrum komplikasi yang luas. Risiko kehamilan yang merugikan hasil
untuk wanita dengan diabetes dapat diminimalkan dengan PCC
komprehensif, yang dapat meningkatkan lingkungan janin dan
meningkatkan perilaku kesehatan ibu.
Semua penyedia yang merawat wanita dengan diabetes harus mengetahui
pedoman PCC yang diterbitkan, pengetahuan para penyedia layanan
meningkat setelah diberikan kurikulum pendidikan mengenai PCC. Hasil
perawatan kesehatan, termasuk untuk kehamilan bagi wanita dengan
diabetes, dapat memperoleh manfaat dari sistem yang mengintegrasikan
PCC di seluruh tingkat perawatan dan bidang keahlian. Penyedia di semua
jenis pertemuan perawatan kesehatan harus menghadiri PCC, termasuk
kunjungan untuk kesehatan wanita, skrining, manajemen penyakit kronis,
dan perawatan penyakit akut. PCC telah digambarkan sebagai rangkaian
perawatan yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan wanita selama
masa reproduksi (Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, 2006).
B. Saran
Saran diberikan agar sistem PCC dapat diterapkan diberbagai fasilitas
pelayanan kesehatan agar dapat menunjang persiapan kehamilan bagi para
wanita prakonsepsi dengan diabetes agar dapat mempersiapkan kehamilan
sehat guna menghasilkan keturunan yang sehat.

12
 DAFTAR PUSTAKA

American College of Obstetricians and Gynecologists. Diabetes melitus

pregestasional (Buletin Praktik No. 60). Tersedia dari http://www.acog.org/-
/ media/ Practice-Bulletins/Committee-on-PracticeBulletins----
Obstetrics/pb060. pdf? dmc=1&ts=20150829T1732580571. Diakses pada
29 Agustus 2015
Asosiasi Diabetes Amerika. 2014;11 Penatalaksanaan diabetes pada kehamilan.
Bagian 12. dalamStandar Perawatan Medis pada Diabetes—2016.
Perawatan Diabetes 2016; 39 (Suppl. 1): S94–S98
Atrash H, Jack BW, Johnson K. Perawatan prakonsepsi: pembaruan 2008. Opini
Obstet Ginekol 2008;20:581–589
Correa A, Bardenheier B, Elixhauser A, Geiss LS, Gregg E. Tren prevalensi
diabetes di antara rawat inap pengiriman, Amerika Serikat. Kesehatan Ibu
Bersalin J 2015;19:635– 642
Chuang CH, Velott DL, Weisman CS. Menggali pengetahuan dan sikap terkait
kehamilan dan kesehatan prakonsepsi pada wanita dengan kondisi medis
kronis. Kesehatan Ibu Bersalin J 2010;14:713–719
Feig DS, Hwee J, Shah BR, Booth GL, Bierman AS, Lipscombe LL. Tren
kejadian diabetes pada kehamilan dan hasil perinatal yang serius: sebuah
studi besar berbasis populasi di Ontario, Kanada, 1996-2010. Perawatan
Diabetes 2014:37:1590–1596
Kitzmiller JL, Wallerstein R, Correa A, Kwan S. Perawatan prakonsepsi untuk
wanita dengan diabetes dan pencegahan malformasi kongenital utama.
Cacat Lahir Res A Clin Mol 3. Teratol 2010;88:791–803
Lassi ZS, Imam AM, Dekan SV, Bhutta ZA. Perawatan prakonsepsi: skrining dan
pengelolaan penyakit kronis dan meningkatkan kesehatan psikologis.
Reprod Health 2. 2014;11(Suppl. 3):1–20
Moos MK. Promosi kesehatan prakonsepsi: kesempatan pendidikan kesehatan
untuk semua wanita. Kesehatan Wanita 1989;15:55–68 25.

13
Murphy HR, Roland JM, Skinner TC, dkk. Efektivitas program perawatan
prakehamilan regional pada wanita dengan diabetes tipe 1 dan tipe 2:
manfaat di luar kendali glikemik. Perawatan Diabetes 2010;33:2514–2520
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit. Rekomendasi untuk meningkatkan
kesehatan dan perawatan kesehatan prakonsepsi—Amerika Serikat: laporan
Kelompok Kerja Perawatan Prakonsepsi CDC/ ATSDR dan Panel Pilih
Perawatan Prakonsepsi. MMWR Morb Mortal Wkly Rep 2006;55:1–23
Martin JA, Hamilton BE, Sutton PD, dkk. Kelahiran: data akhir tahun 2006. Nat
Vital Stat Rep 2009;57:13–14
Martin JA, Hamilton BE, Osterman MJK, Curtin SC, Mathews TJ. Kelahiran:
Data akhir untuk 2013. Natl Vital Stat Rep 2015;64:46
Wahabi HA, Alzeidan RA, Bawazeer GA, Alansari LA, Esmail SA. Perawatan
prakonsepsi untuk wanita diabetes untuk meningkatkan hasil ibu dan janin:
tinjauan sistematis dan meta-analisis. BMC Kehamilan Melahirkan 2010;
10: 1–14

14
DAFTAR LAMPIRAN

15
Diterjemahkan dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia - www.onlinedoctranslator.com

Implementasi Asuhan Prakonsepsi Pada

Wanita Dengan Diabetes
Irma Yehuda

FROMRESEARCHTOPRACTIC E
- SECARA SINGKATWanita dengan diabetes yang berada pada usia reproduksi harus
menerima penilaian risiko prakonsepsi dan konseling untuk memaksimalkan hasil
kehamilan. Artikel ini merangkum konsep perawatan prakonsepsi untuk wanita dengan
diabetes dan memberikan deskripsi implementasi perawatan prakonsepsi kolaboratif
untuk perawatan primer dan penyedia spesialis obstetri dan ginekologi.

Penn Care OBGYN, Philadelphia, PA
Korespondensi: Irma Yehuda, yehudai@
pahosp.com
DOI: 10.2337/diaspect.29.2.105
©2016 oleh Asosiasi Diabetes Amerika. Pembaca dapat
menggunakan artikel ini selama karya tersebut dikutip
dengan benar, penggunaannya bersifat mendidik dan bukan
untuk mencari keuntungan, dan karya tersebut tidak diubah.
Lihat http:// creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/3.0
untuk detailnya.
R
Studi terbaru menunjukkan
bahwa insiden diabetes
mellitus gestasional (GDM)
dan diabetes pregestasional pada
kehamilan telah meningkat dua
kali lipat selama 14 tahun terakhir,
dan beban masyarakat secara
keseluruhan dari diabetes dalam
kehamilan meningkat (1). Wanita
dengan diabetes dalam kehamilan
memiliki tingkat komplikasi yang
tinggi untuk diri mereka sendiri
dan bayi mereka. Komplikasi ini
menimbulkan biaya yang signifikan
bagi individu dan masyarakat yang
dapat dikurangi dengan
memperhatikan konseling dan
intervensi prakonsepsi. Masa
prakonsepsi adalah waktu yang
penting dan sensitif untuk
meningkatkan hasil kelahiran.
Praktik berbasis bukti dapat
diterapkan pada periode
prakonsepsi untuk mengurangi
hasil kehamilan yang merugikan
bagi wanita dengan diabetes.
Diabetes dalam Kehamilan
Jenis Diabetes dalam Kehamilan
American Diabetes Association (ADA)
menjelaskan tiga kelas intoleransi
glukosa pada kehamilan: diabetes
tipe 1, diabetes tipe 2, dan GDM
(2). Diabetes pregestasional ada sebelum
awal kehamilan dan termasuk diabetes
tipe 1 dan tipe 2. GDM didiagnosis selama
kehamilan, tetapi mungkin termasuk
beberapa diabetes pregestasional yang
tidak terdiagnosis. Penelitian telah
menunjukkan bahwa wanita yang
didiagnosis dengan GDM memiliki 7
hingga 9,6 kali peningkatan risiko terkena
diabetes tipe 2 di kemudian hari (3,4).
Peningkatan Insiden
Diabetes pada Wanita
Usia Subur
Insiden diabetes di kalangan wanita
usia reproduksi (18-44 tahun)
meningkat dari 2,2 menjadi 3,8 per
1.000 wanita antara tahun 1997 dan
2013 (5). Peningkatan kejadian
diabetes pada wanita ini diterjemahkan
ke dalam peningkatan angka diabetes
pada kehamilan. Sebagai ilustrasi, pada
tahun 2006, kejadian diabetes selama
kehamilan, termasuk diabetes yang
didiagnosis baik sebelum dan selama
kehamilan, dilaporkan lebih dari 4% (6).
Angka ini meningkat menjadi 6% pada
tahun 2013 (7). Sekitar 80-90% dari
kehamilan ini terkait dengan GDM, dan
sisanya dipersulit oleh diabetes
pregestasional (8,9).
Prevalensi diabetes pada kehamilan
meningkat dengan usia ibu (10), yang
sebagian dapat menjelaskan

VOLUME 2 9 , NOMOR 2 , SPRING 2 0 1 6 105

FROMRESEARCHTOPRACTIC E /PENGELOLAAN DIABETES
meningkatnya angka diabetes pada kehamilan.
Usia rata-rata wanita saat melahirkan pertama
telah meningkat, dan 26,0 tahun pada tahun
2013, naik dari 25,8 tahun pada tahun 2012 (7).
Faktor lain yang mungkin berkontribusi
terhadap tren ini termasuk peningkatan
skrining dan peningkatan populasi dengan
faktor risiko diabetes tipe 2, termasuk mereka
yang mengalami obesitas dan tidak aktif secara
fisik (8,10-12).
Efek Diabetes pada
Kehamilan
Kehamilan normal itu sendiri dianggap
sebagai keadaan diabetogenik di mana
kadar glukosa postprandial meningkat dan
sensitivitas insulin menurun karena efek
hormon plasenta, faktor pertumbuhan, dan
sitokin (13,14). Wanita hamil dengan
diabetes mungkin mengalami
perkembangan penyakit mereka, dan
manajemen diabetes yang hati-hati
diperlukan sebelum dan selama kehamilan.
Penyakit terkait diabetes mungkin
memiliki efek buruk pada hasil
kehamilan (8). Efek diabetes pada
kehamilan termasuk hasil ibu dan bayi
yang merugikan seperti keguguran,
lahir mati, kelainan pertumbuhan,
peningkatan risiko hipertensi ibu dan
preeklamsia selama kehamilan, cacat
lahir, dan persalinan prematur.
Morbiditas lainnya termasuk trauma
lahir, serta hipoglikemia neonatal dan
penyakit kuning (10,15).
Pada diabetes pregestasional, ada
peningkatan risiko embriopati, yang
berkorelasi dengan peningkatan A1C
pada minggu-minggu awal kehamilan
(2). Ada hubungan yang kuat antara
tingkat A1C> 7,0% pada saat
pembuahan dan peningkatan risiko
malformasi kongenital utama (16).
Tingkat anomali struktural telah
dilaporkan setinggi 6-12% bayi dari
wanita dengan diabetes, peningkatan
malformasi dua sampai empat kali lipat
dibandingkan dengan wanita tanpa
diabetes (8,16,17). Anomali janin
terlihat pada beberapa sistem organ,
termasuk kardiovaskular, genitourinari,
muskuloskeletal, dan sistem lainnya.
Regresi kaudal, yang meliputi
hipoplasia atau agenesis femorae dan
bagian bawah
106
vertebra, adalah kondisi lain yang lebih
sering terlihat pada ibu dengan
diabetes pregestasional (17).
Selain peningkatan komplikasi janin
dan neonatus, ada juga efek samping
diabetes pada ibu hamil. Perubahan
metabolik dan vaskular ibu selama
kehamilan mempengaruhi kontrol
glikemik dan meningkatkan risiko
perkembangan komplikasi diabetes,
yang dapat berkontribusi pada hasil
kehamilan yang buruk. Komplikasi ibu
untuk wanita dengan diabetes yang
sudah ada sebelumnya termasuk
memburuknya retinopati dan nefropati
yang sudah ada sebelumnya, serta
peningkatan risiko hipertensi dan
preeklamsia (8). Sebagian morbiditas
dan mortalitas ibu berasal dari
komplikasi yang berhubungan dengan
diabetes ibu.
Wanita dengan GDM memiliki
resistensi insulin yang mendasari dan
peningkatan risiko makrosomia janin dan
komplikasi kelahiran (2). Penyakit ini
menandakan peningkatan risiko diabetes
tipe 2 ibu, serta obesitas masa kanak-
kanak dan sindrom metabolik untuk anak
(18). Hingga 30% wanita dengan GDM
mengembangkan diabetes tipe 2 pada
5-10 tahun pascapersalinan (19). Faktor-
faktor seperti BMI mempengaruhi risiko
pengembangan diabetes postpartum
setelah diabetes gestasional (20).
Perawatan postpartum untuk wanita
dengan GDM harus mencakup skrining
untuk diabetes tipe 2 pada 6-12 minggu
menggunakan tes toleransi glukosa oral 75-
g (OGTT) (2). Glukosa plasma 2 jam≥.200
mg/dL menunjukkan diabetes tipe 2. Jika
negatif untuk diabetes, OGTT harus diulang
setiap 1-3 tahun. Wanita-wanita ini harus
menyadari bahwa mempertahankan BMI
normal dan pola makan dan olahraga yang
sehat dapat menunda perkembangan
menjadi diabetes tipe 2 dan meminimalkan
risiko hasil yang merugikan pada kehamilan
berikutnya (2).
Beban Biaya Akibat Kelahiran yang
Merugikan Terkait Dengan Diabetes
dalam Kehamilan
Hasil kelahiran yang merugikan membawa
biaya sosial langsung dan seumur hidup.
Biaya tersebut meliputi pelayanan medis,
pendidikan khusus, layanan pengembangan,
dan kehilangan produktivitas. Bukti
menunjukkan bahwa intervensi prakonsepsi
dapat mengimbangi biaya yang terkait dengan
diabetes pragestasional. Peterson dkk. (21)
menganalisis data dari tinjauan sistematis (22)
yang melaporkan frekuensi berbagai hasil
kelahiran yang merugikan untuk wanita
dengan diabetes pregestasional yang tidak
menerima PCC. Dari wanita ini, 41,4%
melahirkan prematur (sebelum usia kehamilan
37 minggu), 7,3% memiliki anak dengan cacat
lahir, dan 4,4% memiliki anak yang meninggal
pada periode janin atau neonatus. Peterson
dkk. menghitung beban biaya yang dapat
dicegah untuk kelahiran prematur, cacat lahir,
dan kematian perinatal dengan menerapkan
tingkat rata-rata pengurangan risiko relatif
yang terkait dengan PCC; mereka
memperkirakan penghematan biaya sosial
seumur hidup hingga $5,5 miliar (21).
Dampak Kesehatan Prakonsepsi
dan Interkonsepsi pada
Kehamilan Masa Depan
Definisi Kesehatan Prakonsepsi
dan Interkonsepsi
Pentingnya PCC untuk semua wanita usia
reproduksi telah dipromosikan sejak tahun
1980-an (23,24), dan pedoman berbasis
bukti diterbitkan pada tahun 2006 (25) untuk
menginformasikan dokter tentang konten
PCC yang sesuai. Menurut Pusat
Pengendalian dan Pencegahan Penyakit
(CDC) (25), PCC adalah “seperangkat
intervensi yang bertujuan untuk
mengidentifikasi dan memodifikasi risiko
biomedis, perilaku, dan sosial terhadap
kesehatan wanita atau hasil kehamilan
melalui pencegahan dan manajemen.”
Perawatan interkonsepsi mencakup PCC
komprehensif ditambah intervensi
tambahan untuk wanita yang pernah
mengalami kehamilan sebelumnya yang
berakhir dengan hasil yang merugikan (25).
PCC dan perawatan interkonsepsi berfokus
pada promosi kesehatan untuk wanita usia
reproduksi dengan mengidentifikasi dan
memodifikasi risiko untuk hasil kehamilan yang
merugikan sebelum pembuahan. PCC
mencakup kegiatan kesehatan seperti keluarga
berencana dan penilaian risiko yang terkait
dengan kondisi sosial,
Spektrum. JURNAL DIABETES. ORG
 yehuda

TABEL 1. Rekomendasi Kesehatan Prakonsepsi (25)

1. Tanggung jawab individu sepanjang rentang Setiap pria dan wanita harus didorong untuk memiliki rencana kehidupan
kehidupan reproduksi.
2. kesadaran konsumen Meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya perilaku kesehatan
prakonsepsi dan layanan perawatan prakonsepsi dengan menggunakan
informasi dan alat yang sesuai di berbagai usia.
3. Kunjungan pencegahan Memberikan penilaian risiko dan konseling pendidikan dan promosi kesehatan
kepada semua wanita usia subur untuk mengurangi risiko reproduksi dan
meningkatkan hasil kehamilan.
4. Intervensi untuk risiko yang teridentifikasi Meningkatkan proporsi wanita yang menerima intervensi sebagai
tindak lanjut skrining risiko prakonsepsi.
5. Perawatan interkonsepsi Gunakan periode interkonsepsi untuk memberikan intervensi intensif
tambahan kepada wanita yang sebelumnya memiliki hasil kehamilan yang
merugikan.

FROMRESEARCHTOPRACTIC E
6. Pemeriksaan sebelum hamil Tawarkan, sebagai komponen perawatan bersalin, satu kunjungan prakehamilan
untuk pasangan dan individu yang merencanakan kehamilan.

7. Cakupan kesehatan untuk wanita berpenghasilan rendah Meningkatkan cakupan asuransi kesehatan publik dan swasta untuk wanita
berpenghasilan rendah untuk meningkatkan akses ke perawatan kesehatan dan
prakonsepsi dan interkonsepsi wanita preventif.

8. Program dan strategi kesehatan masyarakat Mengintegrasikan komponen kesehatan prakonsepsi ke dalam kesehatan
masyarakat yang ada dan program terkait.

9. Riset Meningkatkan basis bukti dan mempromosikan penggunaan bukti untuk

meningkatkan kesehatan prakonsepsi.

10. Peningkatan pemantauan Memaksimalkan surveilans kesehatan masyarakat dan mekanisme penelitian
terkait untuk memantau kesehatan prakonsepsi.

nutrisi, infeksi, imunisasi, obat-obatan,
dan riwayat reproduksi dan keluarga.
Intervensi ini bertujuan untuk
mengidentifikasi dan memodifikasi risiko
biokimia, perilaku, dan sosial terhadap
kesehatan wanita yang mungkin
mempengaruhi hasil kehamilan di masa
depan (25). Telah terbukti bahwa
peningkatan kesehatan prakonsepsi
meningkatkan hasil kesehatan reproduksi
dan menurunkan biaya sosial (26).
Perencanaan Kehidupan Reproduksi
Direkomendasikan agar PCC diadopsi oleh
setiap penyedia layanan kesehatan di setiap
pertemuan dengan wanita usia reproduksi.
CDC (25) telah menerbitkan rekomendasi
untuk penyediaan PCC untuk membantu
meningkatkan hasil kehamilan (Tabel 1).
Rekomendasi ini didasarkan pada tinjauan
penelitian yang diterbitkan dan pendapat
ahli. Tujuan mereka termasuk meningkatkan
pengetahuan, sikap, dan perilaku yang
berkaitan dengan kesehatan prakonsepsi;
memastikan bahwa semua wanita
menerima PCC; mengurangi risiko yang
terkait dengan hasil kehamilan yang
merugikan sebelumnya; dan mengurangi
kesenjangan. PCC dijelaskan
sebagai rangkaian perawatan yang dirancang
untuk memenuhi kebutuhan wanita sepanjang
masa reproduksi mereka dan mencakup
skrining risiko berbasis bukti, promosi
kesehatan, dan intervensi yang memungkinkan
wanita memasuki kehamilan dengan kesehatan
yang optimal (25).
Rekomendasi CDC pertama untuk
penyediaan PCC menganjurkan penggunaan
rencana kehidupan reproduktif (RLP). RLP
adalah alat untuk membantu pasien
mewujudkan rencana reproduksi mereka dan
memaksimalkan kesehatan mereka sebelum
kehamilan (25). CDC mendefinisikan RLP
sebagai seperangkat tujuan pribadi yang
terkait dengan niat melahirkan anak. RLP
digunakan untuk menilai tujuan kehamilan
wanita dan memandu penilaian risiko untuk
memberikan intervensi yang tepat. Tujuan dari
perencanaan kehidupan reproduksi adalah
untuk mengurangi jumlah kehamilan yang
tidak diinginkan dan memaksimalkan
kesehatan sebelum konsepsi untuk
meningkatkan hasil kehamilan. Inisiasi RLP
dapat membantu pasien dan penyedia layanan
mengeksplorasi keluarga berencana, risiko
genetik, dan tujuan psikososial. Organisasi dan
lembaga profesional telah merekomendasikan
penggunaan
alat ini untuk memfasilitasi pengiriman
PCC (25,27-30).
Setelah penilaian tujuan kehamilan
wanita dan evaluasi risiko, penyedia
kemudian dapat memberikan
intervensi yang tepat. Untuk wanita
dengan diabetes, intervensi ini dapat
mencakup kegiatan promosi kesehatan
atau rujukan ke spesialis. Semua
wanita usia reproduksi (15-44 tahun)
dengan diabetes tipe 1 atau tipe 2
harus menerima penilaian risiko dan
konseling sebelum kehamilan terjadi.
Konseling harus mencakup informasi
tentang efek diabetes pada janin dan
ibu pada kehamilan, serta dampak
kehamilan pada kontrol glikemik dan
potensi perkembangan diabetes.
Wanita harus didorong untuk
merencanakan kehamilan dengan hati-
hati dan mengoptimalkan kontrol
glikemik mereka sebelum konsepsi
untuk meminimalkan kemungkinan
malformasi kongenital. Pendekatan
kolaboratif paling efektif, dengan
dukungan dari profesional
multidisiplin, termasuk ahli gizi,

VOLUME 2 9 , NOMOR 2 , SPRING 2 0 1 6 107

FROMRESEARCHTOPRACTIC E /PENGELOLAAN DIABETES
PCC dan Diabetes
PCC dikaitkan dengan persiapan kehamilan
yang lebih baik dan pengurangan risiko hasil
kehamilan yang merugikan pada diabetes
tipe 1 dan tipe 2. Wanita dengan kondisi
medis kronis seringkali memiliki
pengetahuan yang terbatas tentang risiko
kehamilan terkait dengan kondisinya dan
pengetahuan yang minim tentang
optimalisasi kesehatan prakonsepsi.
Kurangnya kesadaran ini telah dicatat
bahkan setelah wanita mengalami hasil
kehamilan yang merugikan dan termasuk
defisit pengetahuan dan kurangnya niat
untuk terlibat dalam kegiatan promosi
kesehatan sebelum pembuahan (31).
Temuan ini mendukung kebutuhan dokter
untuk menyediakan PCC untuk wanita
dengan diabetes.
Penelitian telah menunjukkan bahwa
PCC untuk wanita dengan diabetes yang
sudah ada sebelumnya menghasilkan
tingkat yang lebih rendah dari hasil
kehamilan yang merugikan, termasuk
malformasi kongenital utama dan kematian
perinatal, dan hemat biaya (16). Sebuah
program PCC regional untuk wanita dengan
diabetes pregestasional mencatat manfaat
di luar peningkatan kontrol glikemik dan
menemukan bahwa perawatan ini
merupakan prediktor yang lebih kuat dari
hasil kehamilan daripada obesitas ibu, etnis,
atau kerugian sosial (32). PCC dikaitkan
dengan penurunan A1C yang signifikan
selama trimester pertama kehamilan dan
menurunkan insiden kelahiran prematur,
cacat lahir, dan kematian perinatal untuk
wanita dengan diabetes (22).
Salah satu contoh program yang
menyediakan PCC untuk wanita penderita
diabetes adalah kelompok ATLANTIC
Diabetes in Pregnancy (DIP). Kelompok ini
memberikan perawatan di wilayah yang luas
di Irlandia dan telah mempelajari proses
dan efek PCC pada wanita dengan diabetes.
Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan
pada tahun 2012 (33), kelompok DIP
ATLANTIC menyelidiki efek dari perubahan
dalam praktik klinis yang meningkatkan
pemberian PCC untuk wanita dengan
diabetes. Perubahan dalam praktik
termasuk lebih banyak kolaborasi antara
dokter yang memberikan perawatan
antepartum dan spesialis diabetes. Klinik
PCC khusus dimulai, memanfaatkan
108
pengumpulan data elektronik, pedoman
perawatan klinis, dan materi pendidikan
profesional dan pasien. Sebagai hasil dari
perubahan ini, lebih banyak wanita yang
menerima PCC dan mencapai kontrol
glikemik yang lebih baik, menghasilkan
hasil kehamilan yang lebih baik (33).
Penilaian Risiko dan
Perawatan Diabetes Prakonsepsi
Menurut ADA, wanita dengan
diabetes pregestasional yang
merencanakan kehamilan harus
memiliki A1C <6,5% (2). Namun,
pedoman yang diterbitkan dari
organisasi profesional, termasuk
American College of Obstetricians
and Gynecologists (ACOG) (8), ADA
(2), dan Endocrine Society (34), tidak
sepenuhnya konsisten. Pedoman ini
dirangkum dalam Tabel 2.
Jika memungkinkan, tim multidisiplin
harus dilibatkan untuk membantu wanita
dengan diabetes dalam mempersiapkan
kehamilan. Penyedia harus membantu
memaksimalkan kesehatan wanita
sebelum hamil untuk memberikan
lingkungan yang sehat bagi janin.
Sebelum pembuahan, wanita dengan
diabetes harus dievaluasi dan dirawat
untuk kondisi terkait, termasuk nefropati,
neuropati, retinopati, penyakit
kardiovaskular, hipertensi, dislipidemia,
depresi, dan penyakit tiroid. Obat-obatan
mungkin perlu diubah jika
dikontraindikasikan pada kehamilan.
Setelah kehamilan, perawatan
interkonsepsi untuk wanita dengan
diabetes harus dimulai pada kunjungan
postpartum pertama. Konseling dan
dukungan harus diberikan mengenai
jarak kehamilan yang direkomendasikan,
gaya hidup sehat, dan manajemen
glukosa. Diabetes berikutnya setelah
riwayat GDM ditemukan secara signifikan
lebih rendah pada wanita yang mengikuti
pola makan sehat (35). Juga, kenaikan
berat badan pascapersalinan atau
sebelum hamil ditemukan terkait dengan
peningkatan risiko hasil kehamilan yang
merugikan dan perkembangan lebih awal
menjadi diabetes tipe 2 (36).
Wanita dengan diabetes pregestasional
yang sedang merencanakan kehamilan
harus waspada terhadap peningkatan risiko
untuk anomali struktural janin dan pilihan
pengujian antenatal selama trimester
pertama dan kedua kehamilan. Pilihan non-
invasif ada untuk menyaring janin untuk
kelainan genetik dan struktural. Selama
bertahun-tahun, layar sekuensial telah
digunakan untuk menyaring cacat genetik
umum, serta malformasi struktural. Metode
yang lebih baru terdiri dari pengujian DNA
janin bebas sel (cffDNA) dalam kombinasi
dengan alfa-fetoprotein serum ibu dan
secara luas digunakan untuk wanita dengan
risiko tinggi aneuploidi janin. Tes cffDNA
didasarkan pada penemuan bahwa fragmen
DNA janin dapat ditemukan dalam darah ibu
untuk mendeteksi aneuploidi (37). Ada
pergeseran dari layar sekuensial dan banyak
penanda ke cffDNA. Dalam waktu dekat,
cffDNA akan dapat diterima untuk pasien
berisiko rendah. Waktu terbaik untuk
menasihati tentang pilihan-pilihan ini adalah
sebelum kehamilan terjadi, untuk
memungkinkan wanita dan pasangannya
mendidik diri mereka sendiri tentang
pilihan-pilihan itu. Pilihan pengujian
ditawarkan di awal kehamilan, membatasi
waktu yang tersedia untuk konseling ini
setelah pembuahan terjadi. Penyedia dapat
merujuk pasien ke dokter obstetri dan
ginekologi (OB/GYN) atau konselor genetik
untuk konseling khusus ini.
Hambatan dan Dukungan untuk PCC
Hambatan
Hambatan untuk PCC termasuk sumber
daya yang terbatas, kendala waktu,
kurangnya pengetahuan dokter dan pasien,
dan kesulitan dalam menargetkan pasien
yang merencanakan konsepsi (23,38-40).
Juga, fragmentasi perawatan untuk wanita
mengganggu kesinambungan perawatan di
seluruh rentang hidup dan merupakan hasil
dari layanan reproduksi dan non-reproduksi
yang terpisah dalam sistem pemberian
perawatan kesehatan AS (41). Prevalensi
tinggi kehamilan yang tidak diinginkan
merupakan penghalang lain untuk PCC.
Sekitar 50% kehamilan tidak direncanakan,
mewakili peluang yang terlewatkan untuk
memaksimalkan status kesehatan wanita
sebelum pembuahan (42). Ini adalah
masalah kesehatan masyarakat yang utama
karena wanita dengan
Spektrum. JURNAL DIABETES. ORG
 yehuda

TABEL 2. Rekomendasi PCC untuk Wanita Dengan Diabetes (2,29,34,52)

Masyarakat Endokrin ADA ACOG
Untuk wanita dengan diabetes pregestasional

konseling komputer Untuk semua wanita dengan diabetes- Untuk wanita usia subur Konseling PC telah
tes yang sedang mempertimbangkan yang sedang dilaporkan bermanfaat
kehamilan mempertimbangkan kehamilan; dan hemat biaya dan
pilihan kontrasepsi ditinjau secara harus didorong
berkala untuk wanita usia subur
PC A1C Sedekat mungkin dengan normal <6,5% Tidak ada rekomendasi
mungkin (tidak ada angka pasti)

Dosis dan waktu asam 5 mg 3 bulan sebelum Setidaknya 400 g, tidak ada waktu Setidaknya 400 g, tidak ada waktu
folat PC menghentikan kontrasepsi; kurangi tersebut tersebut
menjadi 0,4-1,0 mg pada 12
kehamilan minggu

FROMRESEARCHTOPRACTIC E
penilaian mata PC Ya Ya Ya
penilaian ginjal PC Rasio albumin-kreatinin Albumin-ke-kreatinin urin Kreatinin serum dan rasio
urin, kreatinin serum pengujian rasio albumin terhadap kreatinin urin
sembilan, dan GFR atau
Pengumpulan urin 24 jam
untuk ekskresi protein
penilaian
Jika GFR berkurang, Ya Tidak ada rekomendasi Tidak ada rekomendasi
konsultasikan nefrologi

tekanan darah PC <130/80 mmHg Harus dikendalikan

sebelum hamil
Obat-obatan Penghentian ACE Tinjauan obat untuk obat yang Hentikan ACE inhibitor atau
inhibitor atau ARB sebelumnya berpotensi teratogenik (yaitu, ARB sebelum konsepsi
atau sekitar waktu ACE inhibitor, statin)
pembuahan
Layar untuk CAD Jika ada risiko vaskular EKG
berdasarkan durasi
diabetes dan usia
Konseling tentang Sewajarnya Mungkin menjadi kontra-
risiko CAD indikasi kehamilan
Statin PC Merekomendasikan melawan Kaji penggunaan prakonseptual; Tidak ada rekomendasi
kontraindikasi selama
kehamilan
Tes fungsi tiroid Untuk wanita dengan tipe 1 Hormon perangsang kelenjar gondok Untuk wanita dengan tipe 1
diabetes (tidak menentukan jenis diabetes
diabetes)
Pengurangan berat PC Jika kelebihan berat badan atau obesitas Manajemen berat badan Tidak ada rekomendasi
tersebut
Pemutaran lainnya Tidak ada rekomendasi Rubella, RPR, hepatitis B, HIV, Tidak ada rekomendasi
pap smear, kultur serviks,
golongan darah

Untuk wanita yang pernah mengalami GDM

Tes pascapersalinan 2 jam, 75-g OGTT 6–12 Skrining pada 12 minggu pascapersalinan Skrining pada 6–12 minggu pasca-
minggu pascapersalinan menggunakan kriteria tidak hamil partum menggunakan FPG atau
75-g, 2 jam OGTT
FBG, plasma acak Periksa secara berkala dan Layar ulang setiap 1-3 tahun Layar ulang setiap 3 tahun
glukosa, atau A1C sebelum kehamilan berikutnya

Lainnya Konseling gaya hidup untuk Riwayat GDM harus didiskusikan

mencegah diabetes tipe 2 di semua layanan kesehatan
setelah GDM pertemuan
ARB, penghambat reseptor angiotensin II; CAD, penyakit arteri koroner; EKG, elektrokardiogram; FBG, glukosa darah
puasa; FPG, glukosa plasma puasa; GFR, laju filtrasi glomerulus; RPR, plasma cepat kembali.

VOLUME 2 9 , NOMOR 2 , SPRING 2 0 1 6 109

FROMRESEARCHTOPRACTIC E /PENGELOLAAN DIABETES
kehamilan yang tidak diinginkan biasanya
tidak mempraktikkan perilaku promosi
kesehatan yang baik, yang dapat
menyebabkan hasil yang lebih buruk bagi
diri mereka sendiri dan bayi mereka. Wanita
dengan penyakit kronis, termasuk diabetes
pregestasional, lebih mungkin mengalami
kehamilan yang tidak diinginkan daripada
wanita tanpa penyakit kronis (43). Studi
telah menemukan bahwa wanita dengan
diabetes memiliki tingkat penggunaan
kontrasepsi yang rendah (26).
Perhatian yang buruk terhadap
pemeriksaan yang direkomendasikan
adalah penghalang lain yang dapat
mempengaruhi kehamilan di masa depan.
Meskipun rekomendasi untuk skrining
diabetes tipe 2 setelah kehamilan, tingkat
skrining postpartum untuk wanita dengan
GDM hanya ~50% (44), mewakili kesempatan
yang hilang untuk meningkatkan kesehatan
sebelum kehamilan lain terjadi.
mendukung
Penggunaan rekam medis elektronik
(EMR) dapat meningkatkan konsistensi di
antara penyedia layanan sehingga pesan
tentang PCC merupakan bagian dari
rangkaian perawatan. Pendidikan
penyedia dan penggunaan alat skrining
standar dapat meningkatkan pengiriman
PCC (45). Alat tambahan yang terbukti
efektif dalam mendukung PCC termasuk
brosur pasien, selebaran, dan poster
ruang tunggu (40).
Implementasi PCC: Proyek
Percontohan
Masalah yang teridentifikasi dari hasil
kehamilan yang buruk dan kesempatan
untuk memberikan PCC sesuai dengan
pedoman berbasis bukti untuk
meningkatkan hasil tersebut mengarah
pada pengembangan proyek
percontohan di satu pusat medis
akademik. Proyek ini difokuskan pada
penyediaan PCC kolaboratif untuk semua
wanita usia subur. Meskipun fokusnya
tidak pada wanita dengan faktor risiko
prakonsepsi tertentu, strategi ini dapat
berfungsi sebagai model untuk
melahirkan PCC khusus untuk wanita
dengan diabetes. Proyek, yang disebut
Implementasi Perawatan Prakonsepsi
(46), diluncurkan di fasilitas rawat jalan
satelit yang berafiliasi dengan kota besar
110
Pusat layanan kesehatan. Pengaturan ini
mencakup penyedia perawatan primer dan
khusus, dengan model perawatan terintegrasi.
Dokumentasi dokter berada dalam sistem EMR
umum dengan staf pendukung bersama untuk
mendukung perawatan pasien.
Tujuan
Tujuan dari proyek percontohan ini adalah
untuk merancang, mengimplementasikan,
dan mengevaluasi model PCC kolaboratif
interprofessional yang kongruen dengan
bukti saat ini. Tujuan dari proyek ini adalah
untuk meningkatkan penyediaan PCC
kolaboratif di antara penyakit dalam dan
penyedia OB/GYN, yang mencakup perawat
dan dokter praktik tingkat lanjut. Untuk
meningkatkan pengiriman PCC, strategi
tersebut mengatasi hambatan penting yang
menghambat penyediaan PCC di setiap
pertemuan perawatan kesehatan dengan
wanita.
Metode
Organisasi Bukti dan Tim
Pemimpin proyek melakukan tinjauan
literatur, penilaian kritis, dan sintesis
bukti mengenai PCC. Literatur sangat
mendukung penyediaan PCC untuk
memaksimalkan hasil kehamilan untuk
semua wanita usia subur. Hambatan
khusus untuk PCC dipertimbangkan,
serta budaya, alur kerja, dan sumber
daya yang tersedia di pengaturan
perawatan kesehatan selama
pengembangan proyek.
Manajer, staf, dokter, dan praktisi
perawat di OB/GYN dan kelompok
penyakit dalam dihitung sebagai
pemangku kepentingan dalam desain
proyek. Sebuah tim kepemimpinan
dibentuk pada awal tahap perencanaan
dan terdiri dari pemimpin proyek,
direktur medis, manajer praktik, spesialis
teknologi informasi, dan direktur kualitas.
Preferensi diperhitungkan, terutama
kebutuhan akan kemudahan
penggunaan dan efisiensi waktu.
Perhatian khusus diberikan pada faktor-
faktor yang dapat meminimalkan
gangguan dalam perawatan pasien.
Hambatan, termasuk kendala waktu dan
kurangnya sumber daya, diatasi dengan
merancang alat yang efisien di EMR
sistem. Penggabungan RLP ke dalam EMR
menyederhanakan penggunaannya dan
meminimalkan tuntutan waktu bagi
penyedia. Alur kerja dirancang untuk
memastikan penggunaan RLP yang
lancar selama jam sibuk pasien. Peran
staf dan penyedia ditentukan untuk
memastikan kelancaran implementasi.
Penyedia, Staf, dan
Pendidikan Pasien
Untuk memaksimalkan pengetahuan
penyedia yang merawat wanita,
program pendidikan berbasis bukti
disediakan. Modul program ini, Setiap
Wanita, Setiap Saat: Mengintegrasikan
Promosi Kesehatan ke Perawatan
Primer, ditulis oleh ahli konten dan
tersedia online dari Prakonsepsi
Nasional Prakarsa Kesehatan dan
Perawatan Kesehatan melalui
Kurikulum Prakonsepsi Nasional dan
Panduan Sumber Daya untuk Dokter
(47). Manajer dan staf pendukung
menerima pelatihan dalam bentuk
presentasi PowerPoint untuk
memaksimalkan keberhasilan alur
kerja dan memperkuat konsep ketika
pasien meminta informasi.
Selain kurikulum pendidikan
untuk staf dan penyedia, dokter
menerima instruksi mengenai
penggunaan RLP dan penyediaan
konseling yang tepat, intervensi, dan
rujukan berdasarkan niat kehamilan
pasien. Instruksi dasar untuk dokter
adalah untuk memberikan PCC untuk
wanita yang berusia 18-44 tahun dan
termasuk yang berikut:
• Diskusikan waktu atau hindari kehamilan
sesuai keinginan
• Kaji risiko yang dapat
memengaruhi hasil kehamilan
• Lakukan pemeriksaan (misalnya,
untuk penyakit menular seksual
dan genetika) dan berikan
imunisasi (misalnya, untuk rubella
dan varisela) sebelum kehamilan
• Mengobati atau merujuk perawatan untuk
penyakit kronis
• Memberikan handout untuk pasien
Gambar 1 menyajikan diagram skema dari
RLP yang digunakan untuk proyek ini.
Poster dibuat berdasarkan
informasi dari CDC dan
Spektrum. JURNAL DIABETES. ORG

- GAMBAR 1. Memperkenalkan RLP.
digantung di ruang tunggu dan ruang
pemeriksaan untuk menginformasikan
pasien tentang PCC. Materi pendidikan
pasien dibuat sebagai selebaran dan
tersedia sebagai formulir yang dapat dicetak
di EMR agar mudah diakses oleh dokter
selama pertemuan perawatan kesehatan.
Pra dan Pasca Tes
Sebuah desain pre-test/post-test
digunakan untuk menilai perubahan
pengetahuan dokter tentang PCC setelah
partisipasi dalam kurikulum pendidikan.
Sebelum memberikan kurikulum
pendidikan, pra-tes diberikan untuk
menilai pengetahuan dasar penyedia.
Setelah menerima pendidikan, penyedia
melakukan post-test untuk menilai
peningkatan pengetahuan mereka.
Pra dan pasca-tes mencakup 15 pertanyaan
yang dirancang oleh pemimpin proyek setelah
meninjau bukti tentang penyediaan PCC. Dalam
pretest, tiga pertanyaan tambahan meminta
dokter untuk mengidentifikasi peran mereka
(dokter atau perawat praktik lanjutan), apakah
mereka memberikan konseling prakonsepsi
untuk wanita usia reproduksi (ya atau tidak),
dan, bagi mereka yang menjawab ya, meminta
mereka untuk memperkirakan apa persentase
dari waktu yang mereka pro-
VOLUME 2 9 , NOMOR 2 , SPRING 2 0 1 6
vide konseling PC dan juga untuk menyatakan
apakah mereka pernah mendengar tentang RLP
(ya atau tidak).
Setelah pemberian pretest, leader
meminta setiap klinisi untuk melihat
kurikulum dan mengambil post-test
dalam 2 minggu ke depan dan kemudian
kembali. Tes sebelum dan sesudah diberi
skor untuk mengukur perubahan
pengetahuan yang dihasilkan dari
melihat kurikulum PCC online.
Alat ESDM
Penyedia di situs klinis menggunakan EMR
umum. Peringatan praktik terbaik (BPA),
yang merupakan fungsi EMR, digunakan
sebagai pengingat bagi dokter untuk
membuka RLP. BPA dirancang untuk
memicu hanya untuk wanita berusia 18-44
tahun yang belum menjalani histerektomi
atau ligasi tuba yang datang untuk
perawatan rutin dengan penyedia
perawatan primer atau OB/GYN mereka.
Remaja umumnya tidak terlihat di fasilitas
ini; oleh karena itu, proyek ini tidak
menyertakan pasien berusia <18 tahun.
Alat EMR dirancang untuk memperkuat inisiasi
RLP dan penilaian risiko kehamilan dengan
mengingatkan dokter pada awal pertemuan
perawatan kesehatan untuk bertanya kepada
wanita apakah mereka mungkin
yehuda
merencanakan kehamilan dalam 2 tahun
ke depan. Alat ini mendukung konsep
perencanaan kehidupan reproduksi
untuk setiap wanita usia reproduksi di
setiap pertemuan perawatan kesehatan,
sesuai dengan Rekomendasi 1 dari
pedoman prakonsepsi CDC (25). Praktik
menanamkan pedoman berbasis bukti ke
dalam alat EMR adalah tujuan entitas
sistem perawatan kesehatan dan
memberdayakan tim proyek untuk
mengembangkan alat ini.
Hasil
Ukuran hasil utama untuk proyek ini
FROMRESEARCHTOPRACTIC E
adalah peningkatan pengetahuan di
antara tujuh penyedia setelah
menerima kurikulum pendidikan.
Ukuran hasil sekunder berfokus pada
staf (100% akan memiliki pengetahuan
tentang PCC), penyedia (100% akan
menggunakan RLP), dan pasien
(jumlah wanita yang memenuhi syarat
yang menerima PCC akan meningkat).
Selama implementasi, penilaian jumlah
wanita berusia 18-44 tahun yang
menerima PCC dilakukan melalui EMR
secara berkala.
Evaluasi ukuran hasil
mengungkapkan peningkatan
pengetahuan staf dan penyedia setelah
partisipasi dalam kurikulum pendidikan.
Penilaian pra dan pasca tes
mengungkapkan ketujuh dokter tersebut
meningkatkan pengetahuan mereka
setelah menerima pendidikan. Dua
pertanyaan yang menunjukkan
peningkatan pengetahuan paling banyak
menanyakan tentang persentase
kehamilan yang tidak direncanakan
(jawaban benar 48%) dan dosis asam folat
yang benar (jawaban benar 400 g setiap
hari). Gambar 2 menggambarkan
peningkatan pengetahuan dokter setelah
Proyek Implementasi Perawatan
Prakonsepsi. Ada peningkatan tingkat
PCC setelah proyek untuk penyakit dalam
dan praktik OB/GYN, seperti yang
digambarkan pada Gambar 3.
Penggunaan EMR meningkatkan
konsistensi di antara penyedia sehingga
pesan tentang PCC adalah bagian dari
rangkaian perawatan. Analisis hasil
menunjukkan bahwa proyek
memungkinkan penyedia di klinik
111
FROMRESEARCHTOPRACTIC E /PENGELOLAAN DIABETES

hasil untuk wanita dengan diabetes dapat

diminimalkan dengan PCC komprehensif,
yang dapat meningkatkan lingkungan janin
dan meningkatkan perilaku kesehatan ibu.
Hambatan PCC, yang meliputi kesenjangan
pengetahuan bagi penyedia dan wanita
dengan diabetes, serta kurangnya waktu,
harus diatasi dengan pemberian program
pendidikan dan proses perawatan yang
lebih baik. Dokter, administrator perawatan
kesehatan, dan pembuat kebijakan harus
bekerja sama untuk mengembangkan
program PCC yang sukses untuk wanita
dengan diabetes. Studi telah melaporkan
peningkatan pengetahuan, penurunan
persepsi hambatan, pendaftaran antenatal
lebih awal, dan peningkatan kontrol
glikemik setelah pemberian PCC untuk
- GAMBAR 2. Pengetahuan klinisi tentang PCC. Pra-dan pasca-tes mencakup 15 pertanyaan yang wanita dengan diabetes pregestasional (48).
berhubungan dengan pengetahuan PCC. Ketujuh dokter dalam proyek tersebut menunjukkan
peningkatan pengetahuan setelah melihat kurikulum pendidikan. Semua penyedia yang merawat
wanita dengan diabetes harus
mengetahui pedoman PCC yang
diterbitkan. RLP harus digunakan
sebagai alat untuk menilai niat
reproduksi pasien. Evaluasi
perawatan kesehatan yang lengkap
harus dilakukan dengan pendekatan
multidisiplin untuk meningkatkan
kesehatan sebelum kehamilan
terjadi. Wanita yang memilih untuk
menunda kehamilan memerlukan
kontrasepsi yang efektif atau rujukan
ke penyedia OB/GYN. Suplementasi
folat harus direkomendasikan
sebelum pembuahan. A1C harus
dinormalisasi, dan komplikasi
diabetes apa pun harus diobati.
Obat-obatan harus ditinjau dan
diubah sebagaimana mestinya jika
dikontraindikasikan selama
- GAMBAR 3. Tarif penyediaan PCC. Dalam setahun penuh sebelumnya, klinik kehamilan. Setelah kehamilan pada
OB/GYN menyediakan 30 pertemuan untuk PCC, dan klinik penyakit dalam wanita dengan diabetes, kunjungan
menyediakan 9 pertemuan untuk PCC. Selama 3 bulan setelah pelaksanaan 6 minggu pascapersalinan harus
program percontohan, OB/GYN memberikan 97 pertemuan, dan penyakit dalam dianggap sebagai kesempatan
menyediakan 13 pertemuan termasuk PCC. Peningkatan pemberian PCC diamati pertama untuk memberikan PCC
untuk OB/GYN dan penyakit dalam dalam 3 bulan setelah penerapan PCC. untuk kehamilan berikutnya.

pengaturan untuk secara efektif Ringkasan

menerjemahkan konsep PCC ke dalam
intervensi nyata. Biaya untuk proyek ini
minimal dan termasuk menyalin
selebaran dan tanda, serta waktu yang
dihabiskan untuk membuat alat RLP
dan mendidik staf.
Tren populasi menunjukkan peningkatan
prevalensi diabetes pada kehamilan (11).
Wanita dengan diabetes dalam
kehamilan dan bayinya berisiko
mengalami spektrum komplikasi yang
luas. Risiko kehamilan yang merugikan
Fragmentasi perawatan untuk wanita
mengganggu kesinambungan perawatan di
seluruh rentang hidup dan merupakan hasil
dari layanan reproduksi dan non-reproduksi
yang terpisah dalam sistem pemberian
perawatan kesehatan AS (41).

112 Spektrum. JURNAL DIABETES. ORG


Dukungan keputusan klinis di EMR
merampingkan layanan klinis dengan membuat
pendidikan pasien dan upaya promosi
kesehatan konsisten di semua kunjungan
perawatan kesehatan (49). Hasil perawatan
kesehatan, termasuk untuk kehamilan bagi
wanita dengan diabetes, dapat memperoleh
manfaat dari sistem yang mengintegrasikan
PCC di seluruh tingkat perawatan dan bidang
keahlian. Penyedia di semua jenis pertemuan
perawatan kesehatan harus menghadiri PCC,
termasuk kunjungan untuk kesehatan wanita,
skrining, manajemen penyakit kronis, dan
perawatan penyakit akut.
PCC telah digambarkan sebagai
rangkaian perawatan yang dirancang untuk
memenuhi kebutuhan wanita selama masa
reproduksi (25), dan kampanye nasional
mempromosikan PCC. Tujuan untuk PCC
telah ditetapkan olehOrang Sehat 2020(50).
Safe Motherhood adalah kampanye yang
dimajukan oleh CDC untuk mengurangi hasil
kelahiran yang merugikan yang disebabkan
oleh penyakit kronis seperti diabetes (51).
Merancang sistem untuk menyediakan PCC
untuk wanita dengan diabetes merupakan
faktor penting untuk sukses dalam
memaksimalkan hasil kehamilan untuk wanita,
anak-anak, dan keluarga. Pencegahan yang
berhasil dari hasil reproduksi yang merugikan
yang dapat dihindari akan meminimalkan biaya
bagi individu, komunitas, dan masyarakat
secara keseluruhan.
Periode prakonsepsi adalah waktu yang
penting untuk mencegah hasil kehamilan yang
merugikan bagi wanita dengan diabetes. Penilaian
dan konseling risiko prakonsepsi dapat membantu
mengingatkan wanita tentang kebutuhan penting
untuk meningkatkan status kesehatan mereka
sebelum pembuahan dan dapat menurunkan
tingkat kehamilan yang tidak diinginkan sebelum
manajemen penyakit dioptimalkan. Penyedia
layanan kesehatan dapat berkontribusi pada
peningkatan hasil kehamilan secara keseluruhan
untuk wanita dengan diabetes melalui
perencanaan kehidupan reproduksi. Standar
perawatan yang holistik dan berorientasi pada
kesehatan harus diterapkan pada setiap
pertemuan perawatan kesehatan dengan wanita
dengan diabetes yang berada pada usia
reproduksi. Menanyakan setiap wanita dengan
diabetes tentang niat reproduksinya
mempromosikan gagasan bahwa kehamilan
VOLUME 2 9 , NOMOR 2 , SPRING 2 0 1 6
harus direncanakan dan direncanakan.
Dengan mengingat konsep-konsep ini,
kita dapat memaksimalkan kesehatan
wanita usia reproduksi, mengurangi
kehamilan yang tidak diinginkan, dan
meningkatkan hasil kehamilan.
Dualitas Kepentingan
Tidak ada potensi konflik kepentingan yang relevan dengan
artikel ini yang dilaporkan.
Referensi
1. Feig DS, Hwee J, Shah BR, Booth GL, Bierman
AS, Lipscombe LL. Tren kejadian diabetes pada
kehamilan dan hasil perinatal yang serius:
sebuah studi besar berbasis populasi di
Ontario, Kanada, 1996-2010. Perawatan
Diabetes 2014:37:1590–1596
2. Asosiasi Diabetes Amerika.
Penatalaksanaan diabetes pada kehamilan.
Bagian 12. dalamStandar Perawatan Medis
pada Diabetes—2016. Perawatan Diabetes
2016; 39 (Suppl. 1): S94–S98
3. Bellamy L, Casas JP, Hingorani AD,
Williams D. Diabetes tipe 2 setelah diabetes
gestasional: tinjauan sistematis dan meta-
analisis. Lancet 2009;373:1773–1779
4. Lee AJ, Hiscock RJ, Wein P, Walker SP, Permezel
M. Gestational diabetes mellitus: prediktor klinis
dan risiko jangka panjang terkena diabetes tipe 2:
studi kohort retrospektif menggunakan analisis
kelangsungan hidup. Perawatan Diabetes
2007;30:878–883
5. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit.
Insiden kasar diabetes yang didiagnosis per
1.000 penduduk berusia 18–79 tahun, menurut
jenis kelamin dan usia, Amerika Serikat, 1997–
2013. Tersedia dari http://www.cdc. gov/
diabetes/statistics/incidence/fig5.htm. Diakses
pada 2 September 2015
6. Martin JA, Hamilton BE, Sutton PD, dkk.
Kelahiran: data akhir tahun 2006. Nat Vital Stat
Rep 2009;57:13–14
7. Martin JA, Hamilton BE, Osterman MJK,
Curtin SC, Mathews TJ. Kelahiran: Data akhir
untuk 2013. Natl Vital Stat Rep 2015;64:46
8. American College of Obstetricians and
Gynecologists. Diabetes melitus
pregestasional (Buletin Praktik No. 60).
Tersedia dari http://www.acog.org/-/ media/
Practice-Bulletins/Committee-on-Practice-
Bulletins----Obstetrics/pb060. pdf?
dmc=1&ts=20150829T1732580571. Diakses
pada 29 Agustus 2015
9. Lawrence JM, Contreras R, Chen W, Sacks
DA. Tren prevalensi diabetes yang sudah ada
sebelumnya dan diabetes mellitus gestasional
di antara populasi wanita hamil yang beragam
ras/etnis, 1999-2005. Perawatan Diabetes
2008;31:899–904
10. Correa A, Bardenheier B, Elixhauser A,
Geiss LS, Gregg E. Tren prevalensi diabetes di
antara rawat inap pengiriman, Amerika
Serikat. Kesehatan Ibu Bersalin J 2015;19:635–
642
yehuda
11. Dunlop AL, Jack BW, Bottalico JN, dkk.
Isi klinis perawatan prakonsepsi: wanita
dengan kondisi medis kronis. Am J Obstet
Gynecol 2008;199(6 Suppl. 2):S367–S372
12. Asosiasi Diabetes Amerika.
Diagnosis dan klasifikasi diabetes
melitus. Perawatan Diabetes
2012;35(Suppl. 1):S64–S71
13. Vargas R, Repke JT, Ural SH. Diabetes
melitus tipe 1 dan kehamilan. Rev Obstet
Gynecol 2010; 3:92–100
14. Kitzmiller JL, Blok JM, Brown FM, dkk.
Mengelola diabetes yang sudah ada sebelumnya
untuk kehamilan: ringkasan bukti dan
rekomendasi konsensus untuk perawatan.
Perawatan Diabetes 2008;31:1060–1079
FROMRESEARCHTOPRACTIC E
15. Lassi ZS, Imam AM, Dekan SV, Bhutta ZA.
Perawatan prakonsepsi: skrining dan
pengelolaan penyakit kronis dan meningkatkan
kesehatan psikologis. Reprod Health
2014;11(Suppl. 3):1–20
16. Kitzmiller JL, Wallerstein R, Correa A, Kwan
S. Perawatan prakonsepsi untuk wanita dengan
diabetes dan pencegahan malformasi
kongenital utama. Cacat Lahir Res A Clin Mol
Teratol 2010;88:791–803
17. Pabrik JL. Malformasi pada bayi dari ibu
diabetes. Cacat Lahir Res A Clin Mol Teratol
2010;88:769–778
18. Catalano PM, Farrell K, Thomas A, dkk. Faktor
risiko perinatal untuk obesitas masa kanak-kanak
dan disregulasi metabolik. Am J Clin Nutr
2009;90,1303–1313
19. Ekelund M, Shaat N, Almgren P, Groop
L, Berntorp K. Prediksi diabetes postpartum
pada wanita dengan diabetes mellitus
gestasional. Diabetologia 2010;53:452–457
20. Chodick G, Elchalal U, Sella T, dkk. Risiko
diabetes mellitus terbuka di antara wanita
dengan diabetes gestasional: tinjauan
sistematis. Diabet Med 2010;27:779–785
21. Peterson C, Grosse SD, Li R, dkk. Kesehatan
yang dapat dicegah dan beban biaya dari hasil
kelahiran yang merugikan terkait dengan diabetes
pregestasional di Amerika Serikat. Am J Obstet
Gynecol 2015;212:74e1–74e9
22. Wahabi HA, Alzeidan RA, Bawazeer GA,
Alansari LA, Esmail SA. Perawatan
prakonsepsi untuk wanita diabetes untuk
meningkatkan hasil ibu dan janin: tinjauan
sistematis dan meta-analisis. BMC Kehamilan
Melahirkan 2010; 10: 1–14
23. Atrash H, Jack BW, Johnson K.
Perawatan prakonsepsi: pembaruan 2008.
Opini Obstet Ginekol 2008;20:581–589
24. Moos MK. Promosi kesehatan prakonsepsi:
kesempatan pendidikan kesehatan untuk semua
wanita. Kesehatan Wanita 1989;15:55–68
25. Pusat Pengendalian dan Pencegahan
Penyakit. Rekomendasi untuk meningkatkan
kesehatan dan perawatan kesehatan
prakonsepsi—Amerika Serikat: laporan
Kelompok Kerja Perawatan Prakonsepsi CDC/
ATSDR dan Panel Pilih Perawatan
Prakonsepsi. MMWR Morb Mortal Wkly Rep
2006;55:1–23
113
FROMRESEARCHTOPRACTIC E /PENGELOLAAN DIABETES
26. Bogges KA, Berggren EK. Perawatan
prakonsepsi memiliki potensi pengembalian
investasi yang tinggi. Am J Obstet Gynecol
2015;212:1–3
27. American Academy of Pediatrics dan
American College of Obstetricians and
Gynecologists.Pedoman Perawatan Perinatal.
edisi ke-7. Washington, DC, American College
of Obstetrics and Gynecology, 2012
28. American College of Perawat-Bidan.
Kesehatan prakonsepsi dan perawatan
kesehatan: peran CNM/CM [Pernyataan
Posisi]. 2013. Tersedia dari http://www.bidan.
org/ACNM/files/ACNMLibraryData/
UPLOADFILENAME/000000000081/
Prakonsepsi%20Health%20and%20
Health%20Care%20Feb%202013.pdf. Diakses
pada 29 Agustus 2015
29. American College of Obstetricians and
Gynecologists. Pentingnya perawatan
prakonsepsi dalam rangkaian perawatan
kesehatan wanita (Panitia Opini No. 313).
Tersedia dari http://www. acog.org/-/media/
Committee-Opinions/ Committee-on-
Gynecologic-Practice/co313. pdf?
dmc=1&ts=20150829T1739406986. Diakses
pada 29 Agustus 2015
30. March of Dimes. Menuju peningkatan
hasil kehamilan III. Tersedia dari http://
www.marchofdimes.com/professionals/
medicalresources_tiop.html. Diakses pada 29
Agustus 2015
31. Chuang CH, Velott DL, Weisman CS.
Menggali pengetahuan dan sikap terkait
kehamilan dan kesehatan prakonsepsi pada
wanita dengan kondisi medis kronis.
Kesehatan Ibu Bersalin J 2010;14:713–719
32. Murphy HR, Roland JM, Skinner TC, dkk.
Efektivitas program perawatan prakehamilan
regional pada wanita dengan diabetes tipe 1
dan tipe 2: manfaat di luar kendali glikemik.
Perawatan Diabetes 2010;33:2514–2520
33. Owens LA, Avalos G, Kirwan B,
Carmody L, Dunne F. ATLANTIC DIP:
menutup loop. Perawatan Diabetes
2012;35:1669–1671
34. Blumer I, Hadar E, Hadden DR, dkk.
Diabetes dan kehamilan: endokrin
114
pedoman praktik klinis masyarakat. J Clin
Endocrinol Metab 2013;98:4227–4249
35. Tobias DK, Hu FB, Chavarro J, Rosner
B, Mozaffarian D, Zhang C. Pola diet sehat
dan risiko diabetes mellitus tipe 2 di antara
wanita dengan riwayat diabetes mellitus
gestasional. Arch Intern Med
2012;172:1566–1572
36. Villamor E, Cnattingius S. Perubahan berat
badan selama kehamilan dan risiko hasil
kehamilan yang merugikan: studi berbasis
populasi. Lancet 2006;368:1164–1170
37. Sparks AB, Struble CA, Wang ET, Lagu
K, Oliphant A. Deteksi prenatal noninvasif
dan analisis selektif DNA bebas sel yang
diperoleh dari darah ibu: evaluasi untuk
trisomi 21 dan trisomi 18. Am J Obstet
Gynecol 2012;206:319.e1–319e9
38. Dunlop AL, Jack B, Frey K. Rekomendasi
nasional untuk perawatan prakonsepsi:
peran penting dokter keluarga. J Am Board
Fam Med 2007;20:81–84
39. Heyes T, Long S, Mathers N. Perawatan
prakonsepsi: praktik dan keyakinan pekerja
perawatan primer. Praktek Fam 2004;21:22–
27
40. Mazza D, Chapman A, Michie S.
Hambatan penerapan pedoman perawatan
prakonsepsi seperti yang dirasakan oleh
dokter umum: studi kualitatif. BMC Health
Service Res 2013;13:1–8
41. Saleeby E, Brindis C. Perempuan,
kesehatan reproduksi dan reformasi
kesehatan. JAMA 2011;306:1256–1257
42. LB Lebih Baik, Zolna MR. Kehamilan yang tidak
diinginkan di Amerika Serikat, 2001-2008. Am J
Kesehatan Masyarakat 2014;104(Lampiran 1):S43–S48
43. Chor J, Rankin K, Harwood B, Handler
A. Penggunaan kontrasepsi kehamilan dan
nifas yang tidak diinginkan pada wanita
dengan dan tanpa penyakit medis kronis yang
mengalami persalinan hidup. Kontrasepsi
2011;84:57–63
44. Tovar A, Chasan-Taber L, Eggleston E, Oken E.
Skrining pascapersalinan untuk diabetes di
antara wanita dengan riwayat diabetes mellitus
gestasional. Penyakit Kronis Sebelumnya
2011;8:A124. Tersedia dari http://www. cdc.gov/
pcd/issues/2011/nov/11_0031.htm. Diakses
pada 2 September 2015
45. Bernstein PS, Sanghvi T, Merkatz IR.
Meningkatkan perawatan prakonsepsi. J
Reprod Med 2000;45:546–552
46. Yehuda I.Pelaksanaan Asuhan
Prakonsepsi[Capstone Doktoral tidak
diterbitkan]. Sekolah Keperawatan Universitas
Widener, Chester, Pa., 2014
47. Prakonsepsi Nasional Kesehatan dan Prakarsa
Perawatan Kesehatan. Kurikulum Prakonsepsi
Nasional dan Panduan Sumber Daya untuk Dokter:
Setiap wanita, setiap saat: mengintegrasikan promosi
kesehatan ke dalam perawatan primer. Tersedia dari
http:// beforeandbeyond.org/modules. Diakses pada
29 Agustus 2015
48. Shannon GD, Alberg C, Nacul L, Pashayan N.
(2013). Perawatan kesehatan prakonsepsi dan
kelainan bawaan: tinjauan sistematis efektivitas
program perawatan prakonsepsi dalam
pencegahan kelainan bawaan. Kesehatan Anak
Bersalin J 2013;18:1354–1379
49. Gilmer TP, O'Connor PJ, Sperl-Hillen JM,
dkk. Efektivitas biaya sistem pendukung
keputusan klinis berbasis rekam medis
elektronik. Res Dinas Kesehatan
2012;47:2137–2158
50. Departemen Kesehatan dan Layanan
Kemanusiaan AS, Kantor Pencegahan Penyakit
dan Promosi Kesehatan. Orang Sehat 2020.
Tersedia dari http://healthypeople. gov/2020/
topicsobjectives2020/pdfs/
MaternalChildHealth.pdf. Diakses pada 29
Agustus 2015
51. Pusat Pengendalian dan Pencegahan
Penyakit. Keibuan yang aman. Tersedia dari
http://www.cdc.gov/chronicdisease/ resources/
publications/aag/maternal.htm. Diakses pada 29
Agustus 2015
52. American College of Obstetricians and
Gynecologists. Diabetes melitus
gestasional (Buletin Praktik No. 137).
Obstet Ginjal 2013;122:406–416
Spektrum. JURNAL DIABETES. ORG