PROPOSAL PENELITIAN
Di susun Oleh :
Lusinda Pebrian
NIM: 4002200127
PROPOSAL PENELITIAN
Di susun Oleh :
Lusinda Pebrian
NIM: 4002200127
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan proposal penelitian ini dengan tepat waktu.
Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan
proposal penelitian ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan
kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti – nantikan
syafa’atnya diakhirat nanti.
Kami mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpah nikmat sehat-Nya,
baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga kami mampu untuk
menyelesaikan pembuatan proposal penelitian ini sebagai tugas dari mata kuliah
Metodologi Keperawatan dengan judul: “Hubungan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat
(Phbs) Rumah Tangga Terhadap Kejadian Tifoid Pada Anak”
Kami tentu menyadari bahwa proposal penelitian ini masih jauh dari kata
sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk
itu, kami mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk proposal penelitian ini
supaya nantinya dapat menjadi proposal penelitian yang lebih baik lagi. Kemudian
apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini kami mohon maaf yang sebesar –
besarnya.
Penulis
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar..................................................................................................i
Daftar Isi ......................................................................................................ii
Daftar Tabel .....................................................................................................iv
Daftar Bagan.....................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................1
A. Latar Belakang .....................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................4
C. Tujuan Penelitian..................................................................................4
1. Tujuan Umum..................................................................................4
2. Tujuan Khusus .................................................................................4
D. Manfaat Penelitian ...............................................................................4
1. Manfaat Bagi Instansi Kesehatan…………………………………4
2. Manfaat Bagi Masyarakat…………………………………………4
3. Manfaat Bagi Program Studi Keperawatan ………………………5
4. Manfaat Bagi Peneliti …………………………………………….5
B. Konsep Typoid………………………………………………………..8
1. Pengertian Thypoid……………………………………………….8
2. Etiologi……………………………………………………………8
3. Epidemiologi……………………………………………………. 9
4. Patogenesis……………………………………………………….10
5. Manifestasi Klinis……………………………………………….11
6. Pengembangan Diagnostik……………………………………12
7. Pemeriksaan Penunjang……………………………………….13
a. Uji Widal…………………………………………………..13
b. Pemeriksaan Uji Typhidot…………………………………13
ii
c. Pemeriksaan igM Dipstik…………………………………14
8. Penatalaksanaan……………………………………………….14
a. Farmakologi……………………………………………….14
b. Non Farmakologi………………………………………….15
9. Pencegahan Thypoid Pada Anak………………………………15
C. KONSEP PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT………………16
1. Pengertian Perilaku Hidup Bersih dan Sehat………………….16
2. Pengertian PHBS Rumah Tangga…………………………….16
3. Tujuan PHBS Rumah Tangga………………………………...17
4. Sasaran PHBS Rumah Tangga………………………………..17
5. Manfaat PHBS Bagi Rumah Tangga…………………………18
6. Indikator PHBS Bagi Rumah Tangga…………………………18
a. Tujuh Indikator PHBS di Rumah Tangga…………………19
b. Tiga Indikator Gaya Hidup Sehat………………………….19
BAB III METODE PENELITIAN ..................................................................27
A. Kerangka Konseptual ...........................................................................28
B. Penjelasan Kerangka Konsep…………………………………………28
C. Hipotesis Penelitian…………………………………………………...28
D. Variabel Penelitian……………………………………………………28
E. Definisi Operasional…………………………………………………..29
F. Rancangan Penelitian…………………………………………………30
G. Instrumen Penelitian…………………………………………………..32
H. Metode Penelitian……………………………………………………..33
I. Teknik Pengolahan Data………………………………………………34
J. Analisa Data…………………………………………………………...36
K. Etika Penelitian………………………………………………………..38
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................52
iii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.2 definisi operasional penelitian hubungan perilaku hidup bersih dan sehat
dengan riwayat thypoid pada anak usia 7-14 tahun…………………………35
Tabel 1.3 presentase kategori hasil penelitian………………………………36
iv
DAFTAR BAGAN
Bagan 1.1 Kerangka konsep penelitian perilaku hidup bersih dan sehat dengan
riwayat thypoid pada anak usia 7-12 tahun………………..28
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di masyarakat. Penyakit thypoid ini
ataupun anak-anak, penyakit ini mudah tertular kepada anak-anak yang belum
dalam menjaga kebersiham diri dan kebiasaan jajan diluar rumah pada anak
Berdasarkan data WHO pada tahun 2016 secara global setiap tahunnya
1
prevalensi laki-laki 19.706 orang, perempuan 21.375 orang dan penderita
tersebar di seluruh wilayah dengan jumlah yang tidak berbeda jauh antar
meningkat setiap tahun dengan rata-rata 800 per 100.000 penduduk (Depkes
kejadian Demam tifoid dan Paratifoid di Rumah Sakit adalah 80.850 kasus
pada penderita rawat inap dan 1.013 diantaranya meninggal dunia. Sedangkan
pada tahun 2010 penderita demam tifoid dan para tifoid sejumlah 41.081
kasus pada penderita rawat inap dan jumlah pasien meninggal dunia sebanyak
pada tahun 2009, insidens rate demam typhoid pada masyarakat di daerah
semi urban adalah 357,6 per 100.000 penduduk per tahun. Insiden demam
lingkungan; di daerah Jawa Barat, terdapat 157 kasus per 100.000 peduduk
(Simajuntak,C.H, 2009).
erat keterkaitanya dengan dengan lingkungan yang kumuh dan tempat umum.
2
mencuci tangan sebelum makan dan sering membeli makanan di luar rumah
(Malau,2015). Secara garis besar patogenesis penyakit thypoid terdiri dari tiga
proses yaitu proses invasi bakteri salmonella thypi ke dinding sel epil usus,
kekebalan tubuh maka akan mudah masuknya bakteri salmonella thypi pada
bersih dan sehat seperti mejaga pola makan yang higienis serta lingkungan
umur 7-12 tahun diharapkan menjaga kebersihan diri sendiri seperti mencuci
3
A. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu “apakah ada Hubungan Perilaku
Hidup Bersih Dan Sehat (Phbs) Rumah Tangga Terhadap Kejadian Tifoid
Pada Anak”
B. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Barat.
C. Manfaat Penelitian
2. Bagi Masyarakat
4
Tangga, sehingga dapat mengubah perilaku masyarakat sebagai salah satu
Data dan hasil yang diperoleh dapat dijadikan tambahan bahan referensi
Studi Ilmu Keperawatan tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Rumah
4. Bagi Peneliti
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. KONSEP ANAK
Anak usia sekolah adalah anak yang berada di usia 6-12 tahun,
dimana pengalaman ini inti dari bagi anak di sekolah, periode anak
berhubungan dengan orang tua, teman sebaya, dan lainnya. Pada masa ini
2009) yaitu:
sekolah.
6
c) Belajar menguasai motorik halus dan kasar, belajar mengkoordinasi
d) Anak memiliki otot kasar misalnya berlari, bermain bola, dan olahraga
lainnya.
emosi.
tanggapan positif dari anak lain dalam lingkugan sekolah yang lebih
7
yang ada di sekitarnya atau dengan anak-anak atau orang-orang yang
berada di sekitarnya.
orang lain dan hasil akan dapat memenuhi kebutuhan orang lain.
B. Konsep Thypoid
1. Pengertian Thypoid
3. Etiologi
8
familia Enterobacteriaceae. Bkateri salmonella sifatnay bergerak,
Bakteri ini tahan terhadap berbagai bakan kimia, tahan hingga beberapa
hari/minggu pada suhu kamar, tahan terhadap bahan farmasi dan Tinja.
Bakteri salmonella akan mati pada suhu 54.4°C dalam waktu 1 jam, atau
pada panas, dan antigen H (Flagelum) adalah protein yang labikl terhadap
4. Epidemiologi
tifoid lebih sering terjadi pada anak-anak dan dewasa muda yang
Vaccine Institute memperkirakan bahwa ada 11,9 juta kasus demam tifoid
menengah pada tahun 2010. Di Amerika Serikat, sekitar 200 hingga 300
sekitar 80% dari kasus ini berasal dari wisatawan yang kembali dari
daerah endemis. Pada era pra-antibiotik, angka kematian adalah 15% atau
9
lebih besar. Namun, angka kematian telah turun menjadi kurang dari 1%
2019).
5. Patogenesis
penyebab demam tifoid dapat melalui feses dan muntahan dari penderita
2016).
1000 hingga 1.000.000 kuman (Kaur, J., & Jain, S. K., 2012). Kuman
tubuh melalui mukosa usus pada ileum terminalis dan berkembang biak
10
Respon humoral mukosa (IgA) usus yang kurang baik dapat
dalam makrofag dan kemudian dibawa ke Plak Peyer ileum distal dan
(Kaur, J., & Jain, S. K., 2012). Biasanya tidak didapatkan gejala dan
6. Manifestasi Klinis
Gejala demam tifoid sangat bervariasi, dari gejala ringan yang tidak
Masa inkubasi demam tifoid berlangsung antara 10-14 hari. Pada awal
malam hari (Widodo, 2014). Pada saat demam tinggi, dapat disertai
11
Gejala sistemik lain yang menyertai adalah nyeri kepala, malaise,
7. Pengembangan Diagnostik
sudah 1 minggu atau lebih. Panas makin hari makin tinggi ,terutama pada
sakit perut disertai diare,muntah dan pada anak > 5 tahun biasanya
makan,dan badan lemas. Pada keadaan lanjut anak bisa mengeluh berak
pemeriksaan fisik yaitu anak nampak sakit sedang atau berat, kesadaran
bercak merah di dinding dada dan perut, hati teraba membesar. Pada
jumlah leukosit berkurang tetapi biasanya < 2,500/; bila ada abses jumlah
12
menurun. Diagnosis demam tifoid dipastikan bila S. Typhi positif.
8. Pemeriksaan Penunjang
Salmonella typhi. Pada uji widal terjadi reaksi aglutinasi antara antigen
digunakan dalam uji widal ini adalah kuman S.typhi yang sudah
13
sembuh masih dijumpai aglutinin O setelah 4-6 bulan. Sedangkan
tidak dapat digunakan untuk membedakan kasus infeksi akut dan kasus
8. Penatalaksanaan
a. Farmakologi
14
a) Choramphenicol, dosis 50 mg/kgBB/hari terbagi dalam 3-4 kali
b. Non Farmakologi
a) Bed rest.
15
c. Cucilah tangan dengan sabun dan air berish sebelum makan
e. Gunakan air yang sudah direbus untuk minum atau gosok gigi.
16
aktif untuk mewujudkan lingkungan sehat, tidak merokok, istirahat yang
anggota rumah tangga agar tahu, mau dan mampu melaksanakan perilaku
hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan di
Warta, 2009).
17
a. Pasangan usia subur
d. Usia lanjut
e. Pengasuh anak
sebagai berikut :
18
d. Memberantas jentik nyamuk
3) Penimbangan balita
19
(Maryunani, 2013)
penilaian.
terjamin.
b. ASI ekslusif
ASI ekslusif adalah bayi usia 0-6 bulan hanya diberi ASI saja
20
(Maryunani,2013) Menurut Maryunani (2013), keunggulan ASI yang
5) Tidak akan pernah basi, mempunyai suhu yang tepat dan dapat
6) Membantumemperbaikirefleksmenghisap,menelan,dan pernapasan
bayi.
21
Menurut Maryunani (2013), tanda-tanda balita kurang gizi yaitu:
kurus.
2) Mudah sakit.
22
(ISPA), flu burung atau Severe Acute Respiratory Syndrome
(SARS).
1) Jamban cemplung
dengan resapan.
23
nyamuk. Pemberantasan jentik bermaksud untuk membebaskan rumah
mandi/WC, vas bunga, tatakan kulkas, dll dan diluar rumah seperti
talang air, alas pot kembang, ketiak daun, lubang pohon pagar bambu,
(Maryunani, 2013).
bak mandi, tatakan kulkas, tatakan pot kembang dan tempat air
minum burung.
24
2) Menutup rapat-rapat tempat penampungan air seperti lubang bak
hujan.
dll).
singkong, daun katuk, daun pepaya, genjer dan daun kelor. Di dalam
2013).
25
Orang yang diharapkan makan sayur dan buah adalah setiap
2013).
hari.
jika belum terbiasa dapat dimulai dengan beberapa menit setiap hari
j. Tidak Merokok
Rokok ibarat pabrik bahan kimia. Dalam satu batang rokok yang
26
diantaranya yang paling berbahaya adalah nikotin, tar dan carbon
rutin dengan sekecil apapun walaupun itu cuma 1 batang dalam sehari.
Atau orang yang menghisap rokok walau tidak rutin sekalipun atau
hanya sekedar coba- coba dan cara menghisap rokok cuma sekedar
Perokok pasif adalah orang yang bukan perokok tapi menghirup asap
rokok orang lain atau orang yang berada dalam satu ruangan tertutup
2013).
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
27
A. Keranga Konseptual
B.
Faktor yang mempengaruhi PHBS Perilaku hidup bersih dan
sehat meliputi: Baik
1. Faktor penguat
a. Dukungan orang tua 1. Mencuci tangan dengan
b. Dukungan teman sekolah air bersih dan sabun
c. Dukungan guru 2. Menggunakan air bersih
d. Saran dan prasaran di sekolah 3. Makan buah dan sayur Cukup
2. Faktor pendukung setiap hari
a. Fasilitas 4. Jajan di sembarang
b. Layanan kesehatan tempat
c. Pendapatan keluarga
3. Faktor predisposisi
Buruk
a. Pengetahuan
b. Sikap
c. Keyakinan
d. kepercayaan
Perilaku hidup bersih dan sehat meliputi: mencuci tangan dengan air
bersih dan sabun, menggunakan air bersih, makan buah dan sayur setiap hari
28
dan jajan di sembarang tempat. Perilaku hidup bersih dan sehat mempunyai
kriteria Baik, Cukup dan Buruk. Perilaku hidup bersih dan sehat dapat
mempengaruhi thypoid. Riwayat dengan thypoid dalam hal ini memiliki Skala
thypoid pernah dan tidak pernah. Faktor yang mempengaruhi hidup bersih dan
sehat ada tiga yaitu: pertama faktor penguat meliputi dukungan keluarga,
C. Hipotesis Penelitian
dalam hidayat, 2014). dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
H 1 : Ada hubungan perilaku hidup bersih dan sehat dengan riwayat thypoid
D. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,
obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh
29
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,
2012).
atau variabel independent dan variabel terikat atau dependen. 1 Variabel bebas
2011 ) .
Anak
D. Definisi Operasional
30
yang disajikan ukuran dalam penelitian. Sedangkan cara pengukuran
Tabel 1.1 definisi operasional penelitian hubungan perilaku hidup bersih dan
sehat dengan riwayat thypoid pada anak usia 7-14 tahun
E. Rancangan Penelitian
31
mempengaruhi akurasi suatu hasil. Rancangan juga dapat digunakan peneliti
2017).
dapat di lihat dari nilai koefisien korelasi. Dengan pendekatan cross sectional.
kali pada satu saat. Pada jenis ini variabel independen dan dependen dinilai
secara simultan pada suatu saat, jadi tidak ada tindak lanjut (Nursalam, 2017).
1. Jenis Penelitian
a. Waktu Penelitian
b. Tempat Penelitian
32
Lokasi penelitian ini di Kampung Jati Desa Jati Kecamatan
a. Populasi
b. Sampel
Kabupaten Cianjur.
F. Instrumen Penelitian
33
Instrumen penelitian merupakan alat yang digunakan untuk
1. Pengumpulan Data
a. Sumber Data
Sumber data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Data
primer adalah data yang diperoleh sendiri oleh peniliti dari hasil
pengukuran kuesioner tentang perilaku hidup bersih, sedangkan data
sekunder adalah data yang dibuat dari hasil pendokumentasian di suatu
tempat.
b. Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner
atau daftar pertanyaan yang berisi tentang Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat (PHBS) serta kuesioner tentang kejadian Thyfoid.
c. Alat Pengumpulan Data
Alat pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner yang
merupakan alat ukur dengan beberapa pertanyaan (Hidayar, 2010).
2. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian dalam penelitian ini antara lain:
a. Menentukan masalah dan mengajukan judul kepada pembimbing.
b. Menyusun proposal penelitian.
c. Mengurus surat perizinan penelitian dari kampus STIKes Dharma Husada
Bandung ke Dinas kesehatan Cianjur dan ke Kepala Desa Jati.
d. Menjelaskan kepada responden tentang penelitiann yangnakan dilakukan
dan memberikan inform consent.
34
e. Pembagian kuesioner kepada responden penelitian untu di isi semua
daftar pertanyaan yang ada di dalamnya.
f. Pemgambilan kuesioner yang sudah di isi secara lengkap oleh responden.
g. Pengumpulan data dan melakukan analisa data.
h. enyusunan laporan hasil akhir
H. Tekhnik Pengolahan Data
Sistem pengolahan data yang digunakan dalam penelitian ini antara lain:
1. Editing (pemeriksaaan data)
Data yang telah dikumpulkan dioeriksa segera mungkin berkenaan dengan
data selanjutnya.
2. Coding
1) Jenis kelamin
a. Laki-laki : 1
b. Perempuan :2
2) Umur
a. 6-9 tahun : 1
b. 10-12 tahun : 2
35
Pemberian scor dilakukan setelah ditetapkan kode jawaban dan hasi
a. Selalu = 4
b. Sering = 3
c. Jarang = 2
d. Tidak pernah = 1
a. Baik = 41-60
b. Sedang = 21-40
c. Buruk = 1-20
a. Ya : 2
b. Tidak : 1
Kriteria:
36
Tabulating adalah data yang disajikan peneliti dalam bentuk tabel-tabel
antara lain data dari karakteristik umum responden. Data tentang karakteristik
P=
∑F x 100%
N
Keterangan:
P = presentase
F = Frekuensi variabel
I. Analisa Data
Analisa data dibagi menjadi dua metode yaitu analisa Univariant dan Analisa
Bivariant:
1. Analisa Univariant
Analisa Univariant adalah analisis yang dilakukan tiap variabel dari hasil
dan presentase dari setiap variabel tanpa membuat kesimpulan yang berlaku
(Arikunto,2007) .
P = NF x 100%
Keterangan :
P = Presentase kategori
37
F = Frekuensi kategori
N = Jumlah Responden
No Presentase Keterangan
1 0% Tidak seorangpun
4 50% Setengahnya
7 100% Seluruhnya
2. Analisa Bivariant
thypoid pada anak usia 6-14 tahun di Kampung Jati Desa Jati Kecamatan
SPPSS 21. Dimana jika p < 0,05 maka H 1diterima dan ada hubungan
38
perilaku hidup bersih dan sehat denga kejadi thypoid, sedangkan jika p>
0,05 maka H 1ditolak atau tidak ada hubungan perilaku hidup berih dan
J. Etika penelitian
dari institusi atau pihak lain dengan mengajukan permohonana izin kepada
asisten peneliti yang telah diberikan penjelasan tujuan dan metode penelitian
dilakukan.
39
dilakukan oleh peneliti sebelumn lembar pengumpulan data di berikan
kepada responden.
3. Confidentality (kerahasiaan)
40
DAFTAR PUSTAKA
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat. (2016). Profil Kesehatan Provinsi Jawa Barat
Tahun 2016. Bandung: Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat
Adiwiryono, RM. (2010). Pesan Kesehatan :Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat
(PHBS) Anak Usia Dini Dalam Kurikulum Dalam Pendidikan Anak Usia
Dini.Jurnal Ilmu Kesehatan Uneversitas Muhammadiyah Prof.Hamka
41
42