Anda di halaman 1dari 20

KONSELING KB TUBEKTOMI

Disusun Oleh:
Umayroh Nurul Fitriana
(110119002)

STIKES AL-IRSYAD AL-ISLAMYYAH


CILACAP
PENGERTIAN KB TUBEKTOMI

Tubektomi adalah setiap tindakan pada kedua saluran telur yang mengakibatkan orang
atau pasangan yang bersangkutan tidak akan mendapat keturunan lagi. Kontrasepsi ini
untuk jangka panjang dan sering disebut tubektomi atau sterilisasi (Handayani, 2010).
KEKURANGAN KEUNTUNGAN
Metode ini merupakan metode kontrasepsi Sangat efektif (0,5 kehamilan per 100
permanen yang tidak dapat dipulihkan kembali, perempuan selama tahun pertama
kecuali dengan operasi rekanalisasi. penggunaan).

Anda mungkin akan menyesal di kemudian hari


karena memilih metode ini. Ini bisa terjadi jika Tidak mempengaruhi proses menyusui
anda belum memiliki keyakinan yang benar- (breastfeeding)
benar mantap memilih metode ini.
Akan mengalami rasa sakit dan ketidaknyamanan Tidak bergantung pada faktor senggama.
jangka pendek setelah dilakukan pembedahan
Risiko komplikasi dapat meningkat Jika dilakukan Baik bagi klien apabila kehamilan akan menjadi
anestesi umum. risiko kesehatan yang serius.
Dibutuhkan dokter spesialis ginekologi atau Tidak ada perubahan dalam fungsi seksual
dokter spesialis bedah jika yang dilakukan adalah (tidak ada efek pada produksi hormon
proses laparoskopif. ovarium).
Tidak dapat melindungi anda dari infeksi menular  Pembedahan sederhana, dapat dilakukan
seksual, termasuk HIV/AIDS. dengan anestesi local.
Prosedur tubektomi
Minilaporotom
i

Metode ini merupakan


penyederhanaan laparotomi
terdahulu, hanya diperlukan
sayatan kecil sekitar 6 cm baik
pada daerah perut bawah
(suprapubik) maupun
subumbilikal (pada lingkar
pusat bawah).
Konseling Prabedah 1. Membuka Dinding Abdomen

a) Kenalkan diri anda dan sapa klien dengan hangat.


b) Tanyakan klien tentang jumlah anak dan riwayat
obstetrinya.
c) Telaah cataan medik untuk kemungkinan
kontraindikasi.
d) Jelaskan tentang teknik operasi yang akan
dilakukan.
e) Jelaskan bahwa operasi akan berjalan singkat.
Membuka Dinding Abdomen

Langkah 3: Lakukan insisi melintang


Langkah 1: Lakukan tindakan asepsis pada kult dan jaringan subkutan
pada lapangan operasi yakni sekitar sepanjang 2-3 cm tepat di bawah pusat
pusat dengan betadin kemudian
tutup dengan kain steril berlubang di
tengah.

Langkah 4: Insisi lapis demi lapis sampai


hampir menembut peritoneum kemudian
Langkah 2: Suntikkan secara infiltrasi -4 peritoneum dijepit dengan 2 klem,
cc anestesii lokal (lignokain 1%) pada transiluminasi untuk identifikasi dengan
tempat insisi, lapis demi lapis sampai gunting selebar jari sehingga bisa di masukki
fasia, tunggu 2 menit dan nilai efek jari telunjuk dan sebuah tampon tang.
anestessi.
2. Mencapai Tuba

Langkah 1: Masukkan retraktor ke


dalam rongga abdomen, tarik
retraktor ke arah tuba, yang akan di
capai.
Langkah 3: Bila tuba tertutup
omentum atau usus, sisihkan
dengan menggukan kasa bulat
yang di jepit klem arteri dan posisi
klien trendelenbred.
Langkag 2: Jepit dengan pingset
atau klem dan tarik perlahan-lahan
keluar melalui lubang insisi sampai
terlihat fimbriae.
3. Oklusi Tuba

Langkah 1: Jepit tuba 1/3 Langkah 2: Tusukkan jarum


poksimal dengan klem bulat dengan benang catgut Langkah 3: Ikat kedua pangkal
babcock angkat sampai tuba no 0 jarak 2 cm dari puncak lengkungan tuba secara bersamaan
melengkung, tentukan lengkungan dan ikat salah menggunakan benang yang sama.
daerah mesosalping tanpa satu pangkal lengkungan.
pembuluh darah.

Langkah 5: Periksa pendarahan


Langkah 6: Potong benang 1 cm dari
Langkah 4: Potong tuba tepat pada tunggul tuba dan pariksa
tuba dab masukkan kembali tuba ke
diatas ikatan benang. lumen tuba untuk meyakinkan
dalam rongga perut.
tuba telah terpotong.

Langkah 7: Lakukan tindakkan yang


sama pada tuba sisi yang lain.
4. Menutup Dinding Abdomen

Langkah 2: Jahit fasia


Langkah 1: Periksa ronggan
dengan jahitan simpul atau
abdomen ( kemungkinan
angka 8 memakai benang
pendarahan ).
kromik catgut no 1.

Langkah 4: Jahit subkutis


Langkah 3: Jahit kulit dengan
dengan jahitan sipul
jahitan simpul memakai
memakai plain catgut no 0
benang sutera no 0
5. Tindakan Pasca
Bedah

Langkah 1: Bersihkan luka insisi


dan diding perut sekitarnya Langkah 3: Periksa tekanan darah, nadi
dengan betadin, tutup kembali dan pernafasan dan tanyakan pada
luka dengan kain steril dan plaster. klien tentang keluah subjektif.

Langkah 2: Pindahkan klien


dari ruang operasi ke ruang Langkah 4: Intruksikan perawat unruk
pulih untuk mengamati mengamati tanda-tanda vital klien.
jam.
6. Dekontaminasi

Langkah 1: Bersihkan sarung


tangan dalam larutan klorin Langkah 2: Lepaskan gaun Langkah 3: Cuci lengan
0,5% biarkan terendam operasi, topi serta masker dan dengan dengan
dalam larutan tersebut taruh pada tempat yang
tersedia air mengalir
selama 10 menit.

Langkah 4: Periksa seluruh Langkah 6: Periksa tabung


peralatan operasi yang telah dan jarum suntik yang
Langkah 5: Periksa kasa dan
dipakai dan direndam dalam telah di pakai di rendam
lain-lain sudah
larutan klorin 0,5% selama dalam larutan klorin 0,5%
terkontaminasi dari darah
10 menit. dan ditempatkan terpisah
pasien.
dari peralatan.
Laparoskopi

Prosedur ini memerlukan tenaga


spesialis kebidanan dan penyakit
kandungan yang telah dilatih khusus
agar pelaksanaannya aman dan
efektif. Teknik ini dapat dilakukan
pada 6-8 minggu pascapersalinan
atau setelah abortus (tanpa
komplikasi).
\ 1. Pneumoperitoneum

Langkah2: Dengan hati-hati


ambil bagian pinggir umbilikal Langkah 3: Dengan
Langkah 1: Instruksikan teknisi menggunakan u+ung pisau
inferior dengan menggunakan
untuk menempatkan klien dalam bedah (skapel) buatsayatan
ibu jari dan telunjuk tangan
posisi kepala ke bawah kecil, sekitar 1,5 cm, pada
anda yang tidak dominan dan
(trendelenberg) dengan sudut 60°. kulit di sepanjang pinggiran
angkat dinding abdomen
menjauhi usus. margin umbilikal inferior.

Langkah 4: Ambil batang jarum varres dan Langkah 5: Hubungkan


insersikan melalui sayatan tersebut pada selang insuflator pada stop
sudut 45° menuju pelvis. Dua bagian cock Jarum verres. Minta
merupakan bagian lepas yang berbedakan teknisi untuk
terasa pada saat fasia terpenetrasi dan menyambungkan ujung yang
tonium dengan gas CO2 dialirkan. lain ke unit insuflator.
Langkah 6: Periksa apakah abdomen
telah dimasuki dengan benar dengan
menggunakan alat ukur tekanan pada Langkah 7: Gunakan tombol
unit insuflator untuk memeriksa aliran tinggi dari unit
tekanan negatif intra abdomen (cara insuflator untuk Langkah 8: Mulailah
lain, tempatkan setetes anastesi pada memasukkan gas CO2 pada insuflati abdomen.
bukaan luer-lok jarum verres dan kecepatan 1 liter per menit.
perhatikan perembesannya ketika
dindingabdomen diangkat secara
manual).

Langkah 9: Ketuk-ketuk Langkah 10: Lepas jarum


abdomen bagian bawah dan verres setelah memasukkan Langkah 11: Minta
dengarkan apakah terdapat 1,5-2,0 liter CO2 atau perawat untuk
suara seperti drum yang setalah abdomen bagian mengisi cincin
mengindikasi terbentuknya bawah mencapai ukuran fallopii.
pneumoperitoneum dengan seperti hamil 20 minggu.
sempurna.
2. Akses Abdomen

Langkah 1: Periksa katup


Langkah 2: Langkah 3: Rakit unit
terompet dan seal karet
Perluas sayatan trokar dengan
dari lengan trokar untuk awal hingga memasukkan trokar ke
memastikan bahwa alat mencapai lebar dalam lengan trocar
tersebut hampa udara. sekitar 2 cm.

Langkah 5: Tahan trokar Langkah 6: Miringkan


Langkah 4: Ambil yangtelahdi rakit pada pegangan trokar menuju
dinding abdomen tangan yang dominan, kepla dengan sudut 60-70°
anterior yang pastikan bahwa thenar dengan mengarahkan ujung
langsung berda di eminence berada di trokar ke sebuah titik
bawah umbilicus dan ujung atas trokar. khayalan di tempat kantung
angkat. douglas berada.
Langkah 7: Tarik trokar
sedikit dan majukan Langkah 9: Hubungkan
Langkah 8: Hubungkan selang kabel cahaya fiber optic ke
lengan trokar 1-2 cm ke insuflator ke stop cock trokar laprokator dan minta teknisi
dalam rongga abdomen. dan buka. Masukkan udara untuk menyalakan sumber
Lepas tanpa melepas sesuai dengan kebutuhan. cahaya.
lengan trokar.

Langkah 10: Tahan mekanisme Langkah 12: Masukkan ujung


Langkah 11: Tahan bagian
katup terompet trokardi antara laprokator ke dalam lengan trokar.
hand grip laprokator dengan
jari tengan dan thenar eminence Buka katup terompet dan
menggunakan ibu jari
dari tangan yang tidak dominan masukkan laprokator perlahan-
tengah dan jari manis dari
dengan posisi telapan tangan lahan secara dilihat langsung,
tangan yang dominan,
menghadap ke bawah. lakukan manuver unit laprokator
biarkan telunjuk bebas.
trokar menuju rongga pelvis.

Langkah 13: Periksa dan


identifikasi struktur rongga pelvis.
3. Oklusi Tuba

Langkah 3: Sempatkan ujung


Langkah 1: Pastikan lokasi posterior di bawah aspek
dan lakukan konfirmasi Langkah 2: Buka ujung forsep secara inferior tuba sekitar 6 cm
saluran tuba fallopi penuh dengan menekan trigger dari kornu. Perlahan-lahan
dengan melacak saluran operating side (pemici/pelatuk) tarik ujung forsep dengan
tuba dari kornu sampai menjauhi hand grip. menarik operating side
ujung fimbria (pemici/pelatuk) menuju
hand grip.

Langkah 4: Dengan Langkah 5: Periksa apakah


menggunakan telunjuk penyumbatan tuba telah memadai
periksa bahwa adaptor cincin atau tidak, yaitu terdapat sebuah loop
(ring) berada dalam posisi #1 berukuran 2 cm di atas cincin
tanpa melepas pandangan falopi/falope ring, dan periksa adakah
dari teropong laprokator. terdapat perdarahan aktif atau tidak.
Langkah 6: Tentukan Langkah 7: Tempatkan Langkah 8: Periksa
lokasi dan konfirmasi dua adaptor cincin rongga pelvis untuk
keadaan saluran tuba (ring adaptor) di posisi melihat adanya
berikutnya. #2. Ulangi langkah 2-5 perdarahan dan cedera
Manipulasi kanula untuk menyumbat organ lain.
rubin bila diperlukan. saluran tuba.

Langkah 9: Lepas laprokator Langkah 10: Tutup sayatan


dari rongga perut dan matikan dengan jahitan tunggal,
sumber cahaya eksternal. sederhana dengan
Biarkan kantup terompet menggunakan catgur kromik.
(trumpet valve) tokar ujung Beri antiseptic dan balut luka
terbuka untuk mengempiskan tersebut
abdomen.
KEEFEKTIFA INDIKASI
N

Setelah tubektomi, sel-sel telur Prosedur ini hanya


tidak akan bisa memasuki rahim direkomendasikan pada wanita
sehingga tidak dapat dibuahi. dewasa yang benar-benar yakin
Prosedur ini juga akan bahwa mereka tidak ingin hamil.
menghalangi sperma ke tuba
Proses ini juga dapat
falopi.
menurunkan risiko munculnya
Sebagai salah satu metode KB kanker ovarium, terutama pada
yang bersifat permanen, wanita berusia di atas 40 tahun,
tubektomi terbukti sangat atau yang memiliki riwayat
efektif, namun tidak kanker ovarium di dalam
memengaruhi siklus menstruasi. keluarga.
EFEK
SAMPING Apabila efek samping tidak kunjung
berkurang atau ada indikasi-indikasi
yang mengkhawatirkan, pasien
Beberapa di antaranya sebaiknya segera menemui dokter.
meliputi rasa nyeri pada Terutama apabila mengalami:
luka operasi, merasa  Pingsan secara berulang.
lelah, pusing, sakit atau
kram perut, nyeri bahu,  Demam.
serta perut kembung.  Sakit perut yang parah atau
Dokter akan perdarahan pada luka operasi
memberikan obat yang tidak kunjung berkurang
pereda sakit untuk pada 12 jam setelah operasi.
mengatasinya.
 Keluarnya cairan secara terus-
menerus dari luka operasi.

Anda mungkin juga menyukai