Anda di halaman 1dari 12

SKENARIO SEVEN JUMP

STEP 1
STEP 2
1. Bu Teja Anggrayani : Dalam skenario yang saya baca disebutkan bahwa seorang remaja
didampingi orang tua mengatakan anaknya tidak mengalami menstruasi selama 2 bulan,
setelah dilakukan pemeriksaan ternyata hasil pp tes remaja tersebut positif. Apakah KIE yg
tepat diberikan kepada ortu dan remaja tersebut ?
2. Kadek Kristina : Dari kasus disebutkan bahwa remaja yang datang ke bidan dengan keluhan
nyeri pada payudara dan hasil dari pemeriksaan mamografi didapatkan hasil bahwa remaja
mengalami CA mamae. Jadi bagaimana KIE yang tepat diberikan kepada remaja tersebut?
Bagaimanakah cara mengetahui atau deteksi dini dari penyakit CA Mammae?
3. Bu Isalena : Bagaimanakah tingkat kecemasan pada remaja setelah mengetahui bahwa
remaja tersebut mengalami Ca Mammae?
4. Bu Sri Yulistia : Apakah factor risiko yang dapat menyebabkan terjadinya CA Mammae?
Adakah faktor genetik yg mempengaruhi terjadinya ca mamae, melihat kasus tersebut terjadi
pada remaja?
5. Bu Istiawati : Apa yang menyebabkan ca mamae yg sudah sembuh setelah pengobatan,
tetapi ada kemungkinan bisa muncul kembali. Faktor apa yg menyebabkanya ya?
6. Bu Kadek Kristina : Apa saja resiko hamil di usia muda?
7. Wara : Dalam skenario di atas telah kita ketahui bahwa remaja tersebut telah melakukan
seks pranikah dalam berpacaran yang menyebabkan dirinya hamil, jadi apa factor penyebab
munculnya perilaku seks pranikah dalam berpacaran?
8. Bu Dwi Apramita : Dalam skenario di atas apakah dampak kehidupan social dari seks
pranikah?
9. Bu Marwini : Pada skenario diatas juga dijelaskan pihak orang tua ingin menggugurkan
kehamilanya, apa saja dampaknya jika aborsi kehamilan di usia remaja dilakukan?
10. Gita Dwi : Pada skenario di atas, dengan kasus ibu hamil di usia remaja, kita sebagai bidan
dukungan seperti apa yang harus diberikan sehingga kehamilan dapat berjalan dengan baik ?
11. Ayu Sri : Pada kasus di atas, apakah ca mamae dapat dipengaruhi oleh gaya hidup
seseorang?
12. Bu Widhi : Apakah ada cara lain untuk pengobatan selain kemoterapi dan radioterapi?
13. Bu Prina : Bagaimana gaya hidup yang benar supaya tidak tejadi ca payudara ?
14. Bu Putu Ratna : Bagaimana pemeriksaan penunjang pada kasus ca payudara?
STEP 3 (Jawaban singkat tanpa perlu menjelaskan)
1. Nisa : Menurut saya KIE yang di berikan adalah berupa motivasi
2. Marwini : Menurut saya KIE tentang rujukan dan penanganan awal CA Mammae dan
penerapan SADARI waktu yang paling tepat untuk memeriksanya adalah hari ke 7 hingga ke
10 sejak hari pertama haid
3. Wara : Menurut saya ada tingkat kecemasan cukup tinggi dan akan berpengaruh ke diri
remaja tersebut
4. Wara : Faktor risiko yang dapat menyebabkan terjadinya CA Mammae antara lain Merokok
dan terpapar asap rokok, pola makan yang buruk (tinggi lemak dan rendah serat,
mengandung zat pengawet/pewarna), Haid pertama pada umur kurang dari 12 tahun,
Melahirkan anak pertama setelah umur 35 tahun, tidak pernah menyusui anak, diantara
anggota keluarga ada yang menderita kanker payudara. Jadi tentu hal ini dapat terjadi karena
adanya faktor genetic
5. Wara : Faktor pola hidup dan pola makan
6. Anastasia : Menurut saya dapat menyebabkan keguguran bisa terjadi karena tidak disengaja,
bayi lahir premature, BBLR, psikologis Ibu terganggu
7. Ayu Sri : Menurut saya, penyebab munculnya perilaku seks pranikah dalam berpacaran
adalah karena rasa ingin tahu yang tinggi, lingkungan pergaulan, lingkungan keluarga, dan
pendidikan seks yang minim.
8. Bu Marwini : Menurut saya salah satu dampak psikologis yang dialami yaitu kecemasan
9. Ayu Sri : Menurut saya, jika mengugurkan kandungan di usia muda dilakukan maka akan
berdampak pada kesehatan reproduksi remaja tersebut kini, dan dimasa mendatang, juga
dapat mempengaruhi kondisi psikologisnya.
10. Astari : Menurut saya penting untuk memberikan Dukungan Psikososial dari segi psikologi
dan social, agar ibu hamil tidak mengalami depresi dan penolakan terhadap kehamilanya
sehingga mengantisipasi tindakan yg mengancam kehamilan.
11. Bu Sudarwini : Menurut saya wanita yang menjalani gaya hidup seperti mengkonsumsi
minuman beralkohol, kelebihan bb atau obesitas, kurangnya aktivitas fisik dan pengunaaan
kb hormonal dalam jangka waktu yang panjang dapat mempengaruhi ca mamae
12. Isalena : Menurut saya bisa didakukan dengan operasi pengangkatan Payudara
(Mastektomy) atau dengan therapy Lintasan Metabolisme
13. Istiawati : Dengan cara rutine berolahraga, hindari paparan radiasi,menjaga bb tetap ideal,
hentikan kebiasaan merokok, membatasi terapi hormone
14. Desi Kristina : Pemeriksaan mamografi, USG payudara, MRI payudara dan Biopsi
STEP 4 (Jawaban lebih detail dan dapat berupa dari pengalaman pribadi)
1. Memberikan KIE kepada orang tua pada skenario diatas mengenai menggugurkan kandungan
pada remaja, memberikan semangat dan motivasi kepada orang tua dan remaja tersebut agar
mau menerima kehamilannya saat ini.
2. Memberikan KIE tentang rujukan dan penanganan awal CA Mammae dan penerapan
SADARI waktu yang paling tepat untuk memeriksanya adalah hari ke 7 hingga ke 10 sejak
hari pertama haid. Adapun langkah-langkah SADARI yaitu:
a. Berdiri tegak. Cermati bila ada perubahan bentuk dan permukaan kulit payudara,
pembengkakan dan atau perubahan pada putting susu. Bila bentuk payudara kanan dan
kiri tidak simetris itu merupakan hal yang biasa
b. Angkat kedua lengan ke atas, tekut siku dan posisikan tangan dibelakang kepala. Dorong
siku ke depan dan cemati payudara dan dorong siku ke belakang dan cermati bentuk
maupun ukuran payudara
c. Posisikan kedua tangan pada pinggang, condongkan bahu ke depan sehingga payudara
menggantung dan dorong kedua siku ke depan lalu kencangkan (kontraksikan) otot dada
anda.
d. Angkat lengan kiri ke atas dan tekuk siku sehingga tangan kiri memegang bagian atas
punggung. Dengan menggunakan ujung jari tangan kanan, raba dan tekan area payudara
kiri hingga ke area ketiak. Lakukan gerakan atas-bawah, gerakan lurus dari arah tepi
payudara ke putting dan sebaliknya. Ulangi gerakan yang sama pada payudara kanan
anda.
e. Cubit kedua putting. Cermati bila da cairan keluar dari putting. Berkonsultasilah ke
dokter seandainya hal itu terjadi
f. Pada posisi tiduran, letakkan bantal di bawah pundak kanan. Angkat lengan ke atas.
Cermati payudara kanan dan lakukan tiga pola gerakan seperti sebelumnya. Dengan
menggunakan ujung jari-jari, tekan-tekan seluruh bagian payudara hingga ke sekitar
ketiak
3. Tentu ada kecemasan pada remaja itu sendiri karena dari kasus yang saya baca bahwa pasien
menggambarkan kecemasan sebagai reaksi terhadap penyakit karena dirasakan sebagai suatu
ancaman, rasa tidak nyaman akibat nyeri serta mengalami tekanan perasaan seperti frustrasi
pertentangan batin/ konflik.
4. Menurut Sindroma Li Fraumeni/LFS) kanker payudara merupakan penyakit kanker familial.
Gen p53 merupakan gen penekan tumor (suppressor gene) mutasi pada gen p53
menyebabkan fungsi sebagai gen penekan tumor mengalami gangguan sehingga sel akan
berproliferasi secara terus menerus tanpa adanya batas kendali. Seseorang akan memiliki
risiko terkena kanker payudara lebih besar bila pada anggota keluarganya ada yang menderita
kanker payudara atau kanker ovarium. Kanker payudara dihubungkan dengan adanya riwayat
kanker pada keluarga. Keluarga yang memiliki gen BRCA1 yang diturunkan memiliki risiko
terkena kanker payudara lebih besar (Eismann et al., 2019).
5. Menurut dr. Made Putra Sedana, Sp.PD-KHOM mengatakan bahwa pasien yang sudah
melewati survival rate tidak ada jaminan bahwa kanker tidak akan muncul lagi. Di dalam
tubuh manusia terdapat triliunan sel dan semunya bisa berubah menjadi kanker walaupun
setelah menjalani kemoterapi atau radio terapi.
Setelah operasi pengangkatan tumor misalnya, dokter akan melakukan biopsi untuk melihat
apakah ada sel kanker yang tertinggal. Jika memang ada, dokter akan melakukan kemoterapi
atau radioterapi untuk memastikan tidak ada sel kanker yang tertinggal. Tetapi terkadang ada
sel kanker yang sudah rusak dan tidak terdeteksi. Dengan pola makan dan pola hidup yang
tidak baik, sel kanker yang sudah rusak tadi bisa menyebar dan membunuh sel sehat.
Selain faktor tersebut di atas, ada lagi faktor genital yang bisa mengakibatkan sel kanker
tidak bisa hilang 100%. Biasanya ini terjadi pada pasien kemoterapi yang sudah mengalami
kanker stadium lanjut. Kontrol adalah syarat utama, lakukan apa yang dianjurkan oleh
dokter. Kemudian jaga selalu pola hidup dan pola makan, karena ini bisa menjadi faktor
utama kanker bisa kembali.
6. Resiko yang terjadi jika hamil di usia muda, yaitu :
a. Keguguran bisa terjadi karena tidak disengaja, baik itu akibat stres, organ reproduksinya
yang belum siap untuk hamil, dan faktor lainnya dapat menyebabkan keguguran.
b. Kurangnya nutrisi pada ibu dan bayi remaja sering kali tidak begitu memperhatikan apa
yang mereka makan, dan hal ini akan membahayakan bila ia sedang hamil. Remaja juga
umumnya masih kurang pengetahuan dan kesadaran mengenai gizi. Kurangnya asupan
gizi pada ibu hamil dapat menyebabkan kandungannya kekurangan nutrisi, termasuk
berpotensi lahir dengan berat badan rendah. Kehamilan di usia muda dan kurangnya
nutrisi juga bisa menyebabkan ibu hamil mudah mengalami anemia dan terkena infeksi.
c. Kelahiran premature dan berat badan bayi rendah
Kehamilan remaja juga memiliki risiko bayinya lahir prematur atau di bawah 37 minggu.
Hal ini juga berhubungan dengan kurangnya nutrisi yang dikonsumsi selama kehamilan
oleh ibu yang masih remaja. Bukan hanya lahir prematur, bayi juga dikhawatirkan lahir
dengan berat badan rendah.
d. Pendidikan dan psikologis yang terganggu
Bukan hanya risiko fisik dan kesehatan, kehamilan remaja juga dapat menyebabkan
pendidikan sang ibu terganggu. Contoh misalnya ia terpaksa berhenti sekolah karena
kehamilannya. Mereka yang hamil saat masih remaja sering kali mengalami stres dan
ketakutan akan mendapatkan gunjingan atau dicemooh oleh teman dan orang di
sekitarnya, sehingga dapat berpengaruh buruk pada kondisi psikologisnya.
e. Kurangnya perawatan kehamilan, Remaja perempuan yang sedang hamil, terutama jika
tidak memiliki dukungan dari orang tua, dapat berada pada risiko tidak mendapatkan
perawatan kehamilan yang memadai. Kehamilannya menjadi genting, terutama pada
bulan-bulan pertama kehamilan.
7. Ada 2 faktor yang mempengaruhi perilaku seksual pranikah yaitu:
a. Faktor Internal: adanya dorongan biologis yang tidak terkontrol, kurangnya ketaatan
dalam menjalankan ibadah agama, adanya keinginan untuk mengaktulisasikan rasa cinta
melalui hubungan seksual, kepopuleran individu, kematangan seksual yang lebih awal
dialami, mekanisme pertahanan diri individu untuk menutupi kekurangan fisik yang
dimiliki, penyaluran dari masalah yang sedang dihadapi, hasrat untuk melayani pasangan,
prinsip sex just for fun, pasangan sudah dianggap sebagai sosok yang ideal.
b. Faktor Eksternal: pengaruh teman di lingkungan individu, kurangnya atau tidak adanya
control social dari lingkungan sekitar, ketidakberadaan dan kurangnya peran orang tua,
kurangnya pemahaman orang tua dalam menghadapi dan menyikapi perubahan
psikologis pada anak remaja, tersedianya fasilitas yang mendukung perilaku seksual
pranikah, maraknya media pornografi yang beredar dan mudah diakses, komitmen
bersama pasangan, kurangnya media yang memberikan informasi tentang norma-norma
dalam perilaku, adanya larangan dari keluarga untuk menikah diri, adanya aturan dari
beberapa instansi untuk tidak boleh menikah pada pegawai yang belum diangkat, pernah
disakiti oleh pasangan sebelumnya, pengalaman yang menyenangkan dalam melakukan
hubungan seksual dengan orang lain.
8. Dampak dari kehidupan social dari perilaku seks pranikah adalah mempererat hubungan,
muncul keyakinan akan keseriusan pasangan, sangat tergantung pada pasanga, dimintai
pertanggung jawabanatas suatu kehamilan, diauji teman, menghindar dari dunia social.
9. Menggugurkan kandungan (terutama pada remaja) dengan sengaja, dapat berdampak bagi
kesehatan reproduksi wanita antara lain dapat menyebabkan perdarahan jika terdapat lubang
atau luka berat, dan masih ada sebagian jaringan janin atau ari-ari yang tertinggal di dalam
Rahim (tidak bersih) setelah menggugurkan kandungan, kemudian infeksi yang merupakan
salah satu komplikasi yang sering terjadi akibat menggugurkan kandungan secara illegal,
kerusakan pada rahim dan vagina bila tidak dilakukan dengan benar, kerusakan ini dapat
berupa lubang atau luka berat, dan kerapuhan pada dinding rahim, leher rahim serta vagina,
yang dapat mengakibatkan kegagalan konsepsi berulang ataupun kesukaran fertilisasi
(mandul) di kemudian hari. Selain itu juga berdampak pada psikologis remaja itu sendiri
dimana saat di usia tersebut terjadi fluktuasi hormon yang berdampak pada aktualisasi diri
antara lain, perasaan bersalah dan berdosa, trauma, rasa menyesal yang mendalam ataupun
penolakkan hebat dalam diri ataupun lingkungan sekitar, dan rasa tidak punya harga diri dari
tindakan menggugurkan kandungan.
10. Langkah yang dilakukan, yaitu :
- Dari petugas, pada tahap awal kehamilan memberikan konseling psikis dengan
melakukan motivasi melalui wawancara untuk mendapatkan permasalahan yang
membebani secara psikis dr remaja.
- Melakukan pendekatan secara psikis untuk membangkitkan motivasi agar ibu hamil bisa
menerima kehamilan
- Memberikan penguatan bahwa kehamilan dapat berjalan dengan baik apabila ibu sehat
secara mental dan tenang menerima kehamilanya.
- Membuka saluran komunikasi dan memberikan kesempatan pada ibu hamil kapanpun
bila ada keluhan
- Petugas memberikan dorongan dan semangat untuk
 Rutin periksa kehamilan. Pemeriksaan kehamilan secara rutin dapat memantau
kesehatan ibu dan bayi dalam kandungan, sehingga kondisi penyakit tertentu saat
hamil dapat dicegah.
 Lakukan tes penyakit menular seksual. Hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah
ibu remaja mempunyai penyakit menular seksual, jika iya, maka dapat diobati sejak
dini.
 Makan makanan dengan gizi seimbang. Selama kehamilan, ibu remaja membutuhkan
asam folat, kalsium, zat besi, protein, dan zat gizi penting lainnya untuk memenuhi
kebutuhannya dan bayinya. Ibu remaja sangat membutuhkan tambahan kalsium dan
fosfor karena pertumbuhan tulangnya masih berlangsung. Konsumsi suplemen
prenatal mungkin diperlukan untuk memenuhi kebutuhannya yang tinggi.
 Olahraga teratur. Melakukan olahraga secara teratur dapat membantu mengurangi
atau bahkan mencegah keluhan yang dirasakan saat hamil, meningkatkan energi, dan
meningkatkan kesehatan secara keseluruhan. Dengan aktif bergerak, juga dapat
membantu Anda mempersiapkan kelahiran.
 Jaga kenaikan berat badan yang sesuai. Kenaikan berat badan yang sesuai dapat
meningkatkan kesehatan bayi Anda dan hal ini juga dapat membantu Anda untuk
menurunkan berat badan setelah melahirkan. Jumlah kenaikan berat badan yang
dibutuhkan tiap ibu hamil berbeda-beda, sebaiknya konsultasikan dengan dokter
Anda untuk mengetahuinya.
 Hindari rokok, alkohol, dan obat-obatan lainnya. Ini dapat membahayakan kesehatan
Anda dan bayi. Sebaiknya Anda konsultasikan ke dokter Anda terlebih dahulu
sebelum mengonsumsi obat-obatan.
 Cari dukungan dari orang terdekat. Dukungan emosional sangat Anda butuhkan pada
saat ini. Dukungan ini dapat membantu meningkatkan kesehatan Anda.
 Ambil kelas khusus ibu hamil jika perlu. Kelas ini dapat membantu Anda mengetahui
tentang kehamilan, kelahiran, menyusui, dan menjadi orangtua.
- Melibatkan keluarga dalam segala kegiatan Kesehatan ibu hamil dengan melakukan
pemeriksaan saat kehamilan, mengkomunikasikan kepada keluarga agar sll mendukung
ibu hamil dalam menjalankan perawatan kehamilan.
11. Faktor risiko pemicu kanker payudara berasal dari perilaku atau pola hidup yang tak sehat.
Beberapa di antaranya terkait kebiasaan pola makan dan berolahraga. Selain itu, pilihan
gayahidup seperti keputusan tidak memiliki anak dan penggunaan obat juga menjadi
penyebab.
Berikut merupakan gaya hidup dan kebiasaan sehari-hari yang memicu risiko kanker
payudara.
a. Kelebihan berat badan Obesitas atau kelebihan berat badan dapat meningkatkan risiko
kanker payudara. Pasalnya, perempuan dengan obesitas memiliki tingkat insulin yang
tinggi dan dikaitkan dengan kanker payudara.Risiko kanker payudara cenderung
meningkat setelah seorang wanita memasuki masa menopause. Pada masa itu, tubuh
wanita memproduksi estrogen dari jaringan lemak dalam kadar berlebih. Hal itu bisa jadi
pemicu meningkatnya risiko kanker payudara.
b. Jarang olahraga Beragam penelitian membuktikan bahwa berolahraga secara teratur dapat
meningkatkan risiko kanker payudara, utamanya pada wanita yang telah melewati masa
menopause.Aktivitas fisik ini memberikan pengaruh besar pada berat badan, hormon, dan
keseimbangan energi dalam tubuh. Akibatnya, orang yang jarang berolahraga punya
risiko tinggi terkena kanker payudara lantaran adanya ketidakstabilan berat badan dan
hormon dalam tubuh.Orang dewasa disarankan untuk melakukan aktivitas fisik selama
150 menit dalam sepekan.
c. Merokok dan konsumsi alkohol Merokok terbukti meningkatkan risiko berkembangnya
beragam kanker, termasuk salah satunya kanker payudara. Hal yang sama juga berlaku
bagi kebiasaan konsumsi alkohol berlebih.Semakin banyak konsumsi rokok dan alkohol,
maka semakin tinggi risiko kanker payudara.
d. Tidak memiliki anak Keputusan seorang wanita untuk tidak memiliki anak atau menunda
kehamilan pada usia 30 tahun ke atas berpotensi meningkatkan risiko kanker payudara.
Sebaliknya, hamil beberapa kali atau mengandung saat usia muda justru bisa mengurangi
risiko kanker payudara.
e. Kontrol kelahiran Penggunaan kontrol kelahiran hormonal disebut mampu meningkatkan
risiko kanker payudara.Sebut saja kontrasepsi oral, implan, hingga IUD yang dapat
meningkatkan hormon pemicu kanker payudara.Selain itu, penggunaan terapi hormon
pasca-menopause juga memengaruhi risiko kanker payudara.
12. Cara lain untuk pengobatan selain kemoterapi dan radioterapiyaitu
a. Masektomi : operasi pengangkatan payudara . Ada 3 jenis masektomi :
1) Modified Radical Mastectomy yaitu operasi pengangkatan seluruh
payudara,jaringan payudara di tulang dada,tulang selangkang dan tulang iga,serta
benjolan di sekitar ketiak.
2) Total (simple) Mastectomy yaitu pengangkatan diseluruh payudara saja,tetapi
bukan kelenjar ketiak.
3) Radical Mastectomy yaitu operasi pengangkatan sebagian dari
payudara.Biasanya disebut lumpectomy,yaitu pengangkatan hanya pada bagian
yang mengandung sel kanker,bukan seluruh payudara.
b. Lintasan Metabolisme : asam bifosfonat merupakan senyawa penghambat aktivitas
osteoklas dan resorpsi tulang yang sering digunakan untuk melawan osteoporosis
yang diinduksi oleh overian suppression,hiperkalsemia,kelainan metabolisme
tulang,menunjukkan efektifititas untuk menurunkan metastasis sel kanker payudara
menuju tulang.Walaupun penggunaan dalam jangka panjang dapat menimbulkan efek
samping seperti osteonecrosis dan turunnya fungsi ginjal.

13. Gaya hidup yang benar supaya tidak tejadi ca mammae meliputi :
a. Hindari mencuci rambut setiap hari dan gunakan sampo ringan untuk menghindari
kerontokan
b. Biarkan rambut mongering secara alamiah dan jangan menyikat rambut
c. Makan makanan yang bergizi sehingga dapat meningkatkan kekebalan tubuh
d. Istirahat yang cukup dan olahraga secara yang teratur
e. Melakukan SADARI
14. Pemeriksaan penunjang Ca mamae :
a. Scan ( mis : MRI,CT,gallium) dan ultrasound.
Dilakukan untuk diagnostic,identifikasi metastatic,evaluasi.
b. Biopsi : untuk mendiagnosis adanya BRCA1 DAN BRCA2
c. Penanda tumor
d. Mammografi
e. Sinar X dada
STEP 5 (Pengetahuan yang sekiranya wajib di tambahkan)
1. Sex Education
2. Kesehatan reproduksi pada remaja
3. Penatalaksanaan SADARI
4. Pemeriksaan Payudara

Anda mungkin juga menyukai