Anda di halaman 1dari 2

TUGAS PRANIKAH DAN PRAKONSEPSI

Nama : Ni Wayan Istiawati

Absen : 37/2115201061

Prodi : S1 Kebidanan Program B


Soal

1. Bagaimana seharusnya menjadi nakes dalam bersikap jika menemukan ibu hamil + HIV
sedangkang suaminya negatif?
2. Apakah kadar viral load ibu bisa mempengaruhi seberapa besar resiko bayi terpapar virus
HIV?
3. Sebagai seorang bidan asuhan yg bagiamana yg bisa kita berikan bagi ibu hamil dengan
+HIV?

Jawaban
1. Dalam kasus ibu hamil reaktif dan suami non reaktif.tentunya mereka sebelumnya sudah
melakukan pemeriksaan VCT dan kedua belah pihak sudah di tes dan diberikan penjelasan.
Kita sebagai bidan tetap tidak boleh membeda bedakan pasien dan memberikan konseling
kepada suami saat berhubungan untuk menggunakan pengaman dan melakukan tes ulang
nanti sesuai jadwal yang ditentukan karena selama perjalananwaktu mendatang kita belum
tahu apakah bapaknya akan tetap reaktif atau tidak. Jelaskan kepada pasangan terutama istri
agar jangan merasa kecil hati terhadap penyakit yang diderita demi kesehatan psikologis ibu
dan keselamatan bayi. Berhubung saya tugas di daerah kepulauan sulawesi ketika
masyarakat tahu mereka mengidap penyakit menular makan si penderita pasti akan merasa
minder dan terkucilkan. Itulah pentingnya juga dukungan psikolois dan kie kepada keluarga.

2. Kadar viral load bisa mempengaruhi seberap besar penularan ke bayi makanya ibu hamil
disarankn rajin minum obat dan persalinan melalui sesar. Ibu dengan viral load HIV yang
tinggi lebih mungkin menularkan infeksi pada bayinya. Kebanyakan ahli menganggap
bahwa risiko penularan pada bayi sangat amat rendah bila viral load ibu di bawah 1000
waktu melahirkan. Walaupun janin dalam kandungan dapat terinfeksi, sebagian besar
penularan terjadi dalam proses melahirkan. Bayi lebih mungkin tertular jika persalinan
berlanjut lama. Selama persalinan, bayi dalam keadaan berisiko tertular oleh darah ibunya.

3. Ibu hamil dengan HIV positip kita KIE untuk kontrol ke RS Untuk mendapat terapi ARV
dan melahirkan di RS. Dan asuhan yang diberikan sesuai dengan SOP penanganan ibu
hamil dengn HIV reaktif di tampat masing-masing Obat ARV sangat disarankan untuk
dikonsumsi dengan rutin oleh para penderita HIV/AIDS, termasuk oleh ibu yang
sedang hamil. Baik ibu hamil yang sudah mengonsumsi ARV sejak sebelum hamil, atau
yang baru terdeteksi positif HIV pada saat hamil semuanya wajib mengonsumsi ARV.
Ditempat tugas saya hal yan paling susah diterapkan adalah kedisiplinan ibu hamil dengan
HIV untuk rutin memeriksakan diri. Karena mereka mengannggap bahwa penyakitnya
adalah aib. Dan sebagai bidan kita juga harus melakukan pendekatan secara individual.agar
pasien merasa bahwa dirinya dirangkul dan diperhatikan
SUKSEME IBU

Anda mungkin juga menyukai