Anda di halaman 1dari 7

Bu Laely

Issue etik

1. Etik : bagian dari filosofi yang berhubungan erat dengan nilai manusia dalam
menghargai suatu tindakan.
2. Issue : masalah pokok yang berkembang dimasyarakat.
3. Issue : masalah pokok yang berkembang dimasyarakat tentang filosofi yang berhubungan
dengan nilai manusia dalam menghargai suatu tindakan
4. Masalah etik dalam pelayanan kebidanan
- Persetujuan dalam proses melahirkan
- Kegagalan dalam proses persalinan
- Bidan dan pendidikan sex
5. Masalah etik yang berhubungan dengan teknologi
- Perawatan intensif pada bayi
- Skrening bayi
- Transplantasi
6. Masalah etik yang berhubungan dengan profesi
- Otonomi bidan dan kode etik professional
- Etik dalam penelitian kebidanan
- Penelitian masalah kebidanan yang sensitive

BELAJAR ISSUE

Aspek Legal

1. Aspek legal : studi kelayakan yang mempermasalahkan keabsahan suatu tindakan


ditinjau dari segi hukum yang berlaku diindonesia
2. Tujuan aspek legal dalam pelayanan kebidanan :dijadikan sebagai suatu persyaratan untuk
melaksanakan pratek bidan perorangan.
3. RI nomer: 369.. pelayanan kebidanan : bagian integral dari system pelayanan kesehatan
yang diberikan oleh bidan teregister.
4. Aspek legal dalam pelayanan kebidanan adalah penggunaan norma hukum yang telah
disahkan oleh badan yang ditugasi.
5. Aspek hukum pelayanan kebidanan adalah norma hukum yang telah disahkan oleh badan
yang ditugasi.
6. Praktek kebidanan : inti dari berbagai kegiatan bidan dalam penyelenggaraan upaya
kesehatan.
- Pendidikan dan pelatihan berkelanjutan
- Pengembangan ilmu dan teknologi dalam kebidanan

Melaksanakan Clinical Judgement

1. Clinical Judgment
- Penilian clinis : penerapan informasi berdasarkan pengamatan actual pada klien
- Bagian dari berpikir kritis
2. 4 strategi membantu klien dalam pengambilan keputusan:
- Membantu klien meninjau kemungkinan kemungkinan pilihan.
- Membantu klien dalam mempertimbangkan keputusan klien
- Membantu klien mengevaluasi pilihan
- Membantu klien menyusun rencana kerja
3. Teori pengambilan keputusan
- Penilaian situasi (menghadapi pertanyaan apa yang terjadi)
- Analisis persoalan pola pikir sebab-akibat
- Analisis keputusan
- Analisis persoalan potensial
4. Inti pengambilan keputusan
- Memilih alternative terbaik
- Dilakukan setelah evaluasi mengenai efektifitas dalam mencapai tujuan
- Keputusan mutlak diambil klien
5. Langkah-langkah dalam mengambil keputusan yang baik
- Identifikasi kondisi yang dihadapi klien
- Menyusun daftar kehendak atau pilihan keputusan
- Membuat daftar konsekuensinya baik positif maupun negative
6. Hal-hal yang perlu ditekankan dalam pengambilan keputusan
- Hati-hati dan bersikap bijaksana
- Membantu klien dalam mengambil keputusam
- Keputusan hak dan tanggung jawab klien
- Konseling bukan proses informasi diberikan konselor memperoleh data
7. Factor-factor yang mempengaruhi pengambilan keputusan
- Fisik (tidak memberatkan dan tidak memforsir tenaga)
- Emosional (perasaan dan subyektifitas berpengaruh)
- Rasional (didasarkan pada pengetahuan)
- Praktikal (kemampuan individu)
- Interpersonal (hub personal mempengaruhi tindakan)
- Structural (lingkup social, ekonomi, politik bisa mendukung)
8. Tipe pengambilan keputusan
- Pengambilan keputusan untuk tidak berbuat apa-apa
- Pengambilan keputusan intuitif (bersifat segera)
- Pengambilan keputusan terpaksa (tergesa-gesa)
- Pengambilan keputusan yang ditangguhkan
- Pengambilan keputusan secara hati-hati
9. Informasi yang efektif diberikan apabila :
- dapat membantu klien dalam mengambil keputusan
- disesuaikan dengan situasi dan kondisi klien serta mudah dimengerti
- Diberikan dengan memperhatikan hal-hal berikut :
a. singkat dan tepat
b. menggunakan bahasa sederhana serta mudah dimengerti pasien
c. Gunakan alat bantu visual sewaktu menjelaskan
d. Memberi kesempatan klien untuk bertanya dan meminta klien untuk mengulang
hal-hal penting
10. Tiga langkah dasar untuk membantu klien
- Memberi penjelasan, misal cara pemakaian obat
- Memberi contoh
- Memberi kesempatan pada klien untuk mempraktekkan
11. Kesulitan saat konseling
- Berusaha terlalu banyak dan terlalu dini
- Lebih banyak mengajar daripada membina hubungan
- Penerimaan yang berlebihan
12. Upaya untuk mengatasi kesulitan
- Tiap individu memahami dirinya
- Untuk memperlancar komunikasi siapkan bahan, alat, materi
- Menguasai ilmu komunikasi
13. Kearifan
- Aspek afektif dan kesadaran
- Aspek kognitif (penalaran dialetik

Critical thinking DAN CRITICAL REASSONING DALAM pelayanan KEBIDANAN


1. Berpikir kritis sebuah proses yang terarah dan jelas yang digunakan dalam kegiatan mental
2. Ciri ciri berpikir kritis
- Pandai mendeteksi permasalahan
- Mampu membedakan fakta dengan fiksi atau pendapat
- Dapat membedakan argumentasi logis dan tidak logis
3. Bentuk-bentuk berfikir kritis
- Berpikir ilmiah adalah pola penalaran berdasarkan sarana tertentu secara teratur
dan cermat
- Berpikir realistik adalah Berpikir dalam rangka menyesuaikan diri dengan dunia
- Berfikir alamiah adalah pola penalaran yang berdasarkan kebiasaan sehari-hari
dari pengaruh alam sekelilingnya
4. Contoh kemampuan berfikir kritis
- Membanding dan membedakan
- Membuat kategori
- Meneliti bagian-bagian kecil dan keseluruhan
- Menerangkan sebab

Metode yang digunakan dalam clinical reasoning antara lain hipotetico-deductive,


algoritma, pattern recognition serta gejala dan tanda patognomonis.

Evidance based

1. Pengertian evidence Base (Inggris) :


Evidence : Bukti, fakta,
Base : Dasar
Evidence base : praktik berdasarkan bukti
2. proses sistematis untuk mencari, menilai dan menggunakan hasil penelitian sebagai dasar
untuk pengambilan keputusan klinis.
3. Manfaat EB
- Keamanan bagi nakes karena intervensi yang dilakukan berdasarkan bukti ilmiah
- Meningkatkan kompetensi (kognitif)
- Memenuhi tuntutan dan kewajiban sebagi professional dalam memberikan asuhan
yang bermutu

Hukum Kesehatan

1. Van der mijn: sebagai hukum yang berhubungan langsung dengan pemeliharaan
kesehatan
2. Leenen: sebagai keseluruhan aktivitas yuridis dan peraturan hukum di bidang kesehatan
serta studi ilmiahnya.
3. Pelayanan medik: upaya pelayanan kesehatan yang melembaga, berdasarkan fungsi social
4. Sarana medik: meliputi rumah sakit (umum/khusus), klinik spesialis, rumah/klinik
bersalin, poliklinik
5. Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial
6. Tenaga kesehatan adalah Setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan
7. Sarana kesehatan adalah Tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya
kesehatan
8. Kesehatan matra adalah Upaya kesehatan yang dilakukan untuk meningkatkan
kemampuan fisik dan mental
9. Perbedaan hukum kesehatan (Health Law) dan hukum kedokteran (medical law): “Hanya
terletak pada ruang lingkupnya saja”
10. Ruang lingkup hukum kesehatan meliputi semua aspek yang berkaitan dengan kesehatan
(yaitu kesehatan badaniah, rohaniah dan sosial secara keseluruhan)
Ruang lingkup hukum kedokteran hanya pada masalah-masalah yang berkaitan dengan
profesi kedokteran.
11. Fungsi hukum kesehatan
- menjaga ketertiban di dalam masyarakat
- menyelesaikan sengketa yang timbul di dalam masyarakat
- merekayasa masyarakat (social engineering).
12. Pasal 1 butir (1) Undang-undang Nomor 23 tahun 1992 tentang kesehatan menyatakan
yang disebut sehat adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang
memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis
13. Asas hukum kesehatan
- Perikemanusiaan
- Manfaat
- Usaha bersama dan kekeluargaan
- Adil dan merata
- Peri kehidupan dalam masyarakat
- kepercayaan pada kemampuan dan kekuatan sendiri
14. Pasal 4 dan 5 UUK adalah:
- Setiap orang mempunyai hak yang sama dalam memperoleh derajat kesehatan
yang optimal.
- Setiap orang berkewajiban ikut serta dalam pemeliharaan dan peningkatan derajat
kesehatan perseorangan, keluarga dan lingkungannya.

1. upaya peningkatan kesehatan (promotif)


2. upaya pencegahan penyakit ( preventif)
3. upaya penyembuhan penyakit (kuratif)
4. upaya pemulihan kesehatan (rehabilitatif)

Issue Moral

1. Isue Moral adalah merupakan topik penting yang berhubungan dengan benar dan
salah dalam kehidupan sehari-hari
2. Dilema muncul karena terbentur pada konflik moral, pertentangan batin, atau
pertentangan antara nilai-nilai yang diyakini bidan dengan kenyataan yang ada.
3. Konflik Moral menurut Johnson adalah bahwa konflik atau dilema pada dasarnya sama
kenyataannya konflik berada diantara prinsip moral dan tugas yang mana sering
menyebabkan dilemma
4. Ada dua tipe konflik:
Konflik berhubungan dengan prinsip
Konflik berhubungan dengan otonomi
5. Teori-teori etika
- Teori Utilitarisme, mengutamakan adanya konsekuensi kepercayaan adanya
kegunaan yaitu:
a. Utilitarisme berdasarkan tindakan
b. Utilitarisme beradsarkan aturan
- Teoti Deontology, sesuatu dikatakan baik dalam arti sesungguhnya adalah
kehendak yang baik ,kesehatan, kekayaan, kepandaian.
- Teori Hedonisme, menurut kodratnya setiap manusia mencari kesenangan dan
menghindari ketidaksenangan.
- Teori Eudemonisme, bahwa dalam setiap kegiatannya manusia mengejar suatu
tujuan, ingin mencapai sesuatu yang baik bagi kita.
6. 4 hal konflik etik
- Informed consent
- Negosiasi
- Persuasif
- Komite etik

Anda mungkin juga menyukai