Anda di halaman 1dari 12

KEPERAWATAN KOMPLEMENTER DASAR

(APLIKASI TERAPI KOMPLEMENTER PADA BALITA)

OLEH

NI WAYAN DESY SUCITA DEWI (16.321.2523)

NI WAYAN LAONA NORESYA (16.321.2526)

NI WAYAN PIKA ARI RAHAYU (16.321.2527)

PUTU IIN ANGGRENI (16.321.2529)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIRA MEDIKA BALI

DENPASAR

2018
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Terapi komplementer akhir-akhir ini menjadi isu di banyak negara. Masyarakat
menggunakan terapi ini dengan alasan keyakinan, keuangan, reaksi obat kimia dan tingkat
kesembuhan. Perawat mempunyai peluang terlibat dalam terapi ini, tetapi memerlukan
dukungan hasil-hasil penelitian (evidence-based practice). Pada dasarnya terapi
komplementer telah didukung berbagai teori, seperti teori Nightingale, Roger, Leininger, dan
teori lainnya. Terapi komplementer dapat digunakan di berbagai level pencegahan. Perawat
dapat berperan sesuai kebutuhan klien.
Periode penting dalam tumbuh kembang anak adalah masa balita karena pada masa ini
pertumbuhan dasar akan mempengaruhi dan menentukan pertumbuhan dan perkembangan
selanjutnya. Agar anak dapat mencapai pertumbuhan yang optimal, maka diperlukan suatu
bentuk perawatan yang lebih intensif diantaranya berupa sentuhan dan stimulasi yang terus-
menerus. Salah satunya adalah dengan pemberian massage. Massage merupakan upaya
pemenuhan kebutuhan anak baik secara fisik, kasih sayang serta stimulasi mental.
Tanpa disadari ketika memandikan bayi, mengeringkan tubuhnya dengan menggosok
punggungnya, atau bermain-main dengan cara memijat kakinya, sebenarnya banyak
rangsangan yang dilakukan padanya.
Memberikan rangsangan pada bayi memang banyak caranya. Salah satu diantaranya
melalui pijatan (stroking). Pijat merupakan bentuk ideal untuk merealisasikannya, sebab saat
memijat bayi, ibu ”melatih” dirinya untuk lebih engenal bayinya. Dengan memijat bagian
demi bagian tubuh bayi secara lembut, ibu belajar mengenali tubuh dan bahasa tubuh bayinya
secara individual. Dari sini akan diketahui pijatan mana yang menyenangkan bagi bayi dan
mana yang tidak disukainya. Lama-lama kita akan menjadi lebih terampil dan percaya diri
dalam mengurus bayi. Dikalangan masyarakat Indonesia, ilmu pijat bayi tradisional sudah
lama dikenal, dam sampai saat ini di daerah-daerah masih sering dilakukan oleh dukun pijat
bayi. Ilmu pijat bayi umumnya mudah dipelajari dengan beberapa kali latihan, orang tua akan
mahir melakukannya. Selain itu pijat bati juga mudah karena hanya menggunakan minyak
(baby oil).
1.2 Rumusan Masalah
1) Apa Pengertian Diare ?
2) Bagainama aplikasi Terapi Massage untuk Balita ?
3) Berapa kali message dilakukan untuk mengurangi diare pada balita ?
4) Bagaimana mekanisme massage untuk mengurangi diare pada balita?

1.3 Tujuan
1) Untuk mengetahui pengertian dari diare.
2) Untuk mengetahui aplikasi terapi massage untuk balita.
3) Untuk mengetahui Berapa kali message dilakukan untuk mengurangi diare pada balita
4) Untuk mengetahui mekanisme massage untuk mengurangi diare pada balita.

1.4 Manfaat
Agar mahasiswa mengetahui aplikasi terapi komplementer pada balita
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Diare

WHO mendefinisikan bahwa diare adalah suatu kondisi dimana seseorang buang air
besar dengan konsistensi lembek atau cair, bahkan dapat berupa air saja dan frekuensinya
lebih sering dari biasanya, tiga kali atau lebih dalam satu hari.

Perlu diketahui jika menderita diare kurang dari 14 hari, penderita mengalami diare
akut, dan jika lebih dari 14 hari, sudah dipastikan penderita mengalami diare kronis/persisten.
Selain itu ada 3 derajat dehidrasi diare yang tak kalah pentingnya untuk diketahui;

1. Diare Tanpa Dehidrasi, ciri-cirinya jika pada Balita, ia tetap aktif, memiliki keinginan
untuk minum seperti biasa, mata tidak cekung, dan turgor kembali segera. Namun, Balita
akan kehilangan cairan <5% dari berat badan.
2. Diare Dehidrasi Ringan/Sedang, biasanya Balita mengalami gelisah atau rewel, mata
cekung, rasa haus meningkat, turgor kembali lambat, dan kehilangan cairan 5-10% dari
berat badan.
3. Diare Dehidrasi Berat, ditandai dengan lesu/lunglai, mata cekung, malas minum, turgor
kembali sangat lambat > 2 detik, dan kehilangan cairan >10% dari berat badan.

Secara umum, penyebaran diare biasa terjadi melalui infeksi (kuman-kuman penyakit)
seperti bakteri, virus, dan parasite. Biasanya menyebar melalui makanan/minuman yang
tercemar atau kontak langsung dengan tinja penderita. Penyebaran bisa juga terjadi karena
menurunnya daya tahan tubuh yang disebabkan kurangnya asupan ASI kepada bayi
sampai 2 tahun atau lebih. Di dalam ASI terdapat antibodi yang dapat melindungi bayi dari
kuman penyakit. Kurang gizi/malnutrisi terutama anak yang gizi buruk akan mudah terkena
diare.

Yang paling penting soal penyebaran diare adalah tergantung pada perilaku dan faktor
lingkungan. Penyakit diare adalah penyakit yang berbasis lingkungan yang faktor utamanya
dari kontaminasi air atau tinja yang berakumulasi dengan perilaku manusia yang tidak
sehat.

2.2 Aplikasi Terapi Massage untuk Balita


Terapi massage merupakan teknik pengobatan sederhana dengan sntuhan yang
memberikan kenyamanan bagi tubuh. Sebagai terapi sentuh, massage pada bayi secara rutin

memberikan rasa rileks sekaligus sebagai cara yang luar biasa untuk berkomunikasi dan
mempercepat ikatan emosi antara ibu (atau anggota keluarga lainnya) dengan bayi tersebut.
Biasanya bayi baru lahir hanya menikmati pijatan selama 2-5 menit dan setelah berusia lebh
dari 2 tahun bulan bayi dapat menikmati terapi massage dengan waktu yang lebih lama.
A. Manfaat terapi Massage untuk bayi
1. Manfaat bagi ibu yang memberikan massage pada bayi
a. Mempercepat hubungan batin antara ibu dengan anak.
b. Mengurangi rasa stres dan menimbulkan rasa santai.
c. Merupakan sarana untuk berkomunikasi dengan bayi.
d. Memperbanyak produksi ASI untuk ibu yang menyusui.

2. Manfaat bagi bayi:

a. Membuat bayi merasakan lebih rileks.


b. Membantu pencernaan dengan menyembuhkan kolik dan kembung.
c. Membantu membentuk perkembangan mental bayi.
d. Meningkatkan kukuatan otot.
e. Mengurangi stress pada bayi, menurunkan kadar hormone stress (eatechoolamine)
dan meningkatkan kadar serotonin.
f. Meningkatkan kenaikan berat badan bayi.
g. Mengurangi rasa sakit.
h. Membuat tidur lelap.
i. Mengubah gelombang otak secara pasif.
j. Memperbaiki sirkulasi darah dan pernapasan.
B. Standar prosedur terapi massage untuk bayi
1. Kontraindikasi pemberian terapi massage pada bayi:
a. Bayi baru mendapat imunisasi sehingga kita harus menunggu 72 jam setelahnya
untuk pemberian terapi massage.
b. Bayi menderita infeksi kulit atau infeksi lainnya.
c. Bayi dalam keadaan sakit atau demam.
d. Keadaan ruangan sangat dingin.
e. Bayi sedang tidur.
f. Bayi dalam keadaan lapar atau baru selesai makan.
g. Bayi tampak merasa tidak nyaman, gelisah, atau menangis saat pemberian terapi
massage.
2. Persiapan yang dilakukan sebelum pemberian massage pada bayi:
a. Memastikan tangan kita dalam keadaan bersih dang hangat. Kuku dalam keadaan
terpotong pendek dan tidak menggunakan cincin atau perhiasan di tangan yang
dapat melukai kulit bayi.
b. Memastikan suhu ruangan hangat dan bayi merasa nyaman.
c. Memperdengarkan musik lembut dapat menambahkan suasana santai.
d. Pada saat melakukan terapi massage, kita harus memastikan bahwa diri kita
berada dalam keadaan santi dan tidak terburu-buru dan bayi tidak dalam keadaan
lapar, lelah, atau sehabis minum susu.
e. Sebelum memberikan terapi massage, kita harus mencoba terlebih dahulu minyak
yang akan digunakan ke kulit bayi dengan mengoleskan sedikit ke kulit dan
tunggu selama 30 menit untuk melihat reaksi alergi.
f. Tidak perlu menggunakan minyak untuk bagian wajah atau kepala.
g. Meletakkan bayi pada permukaan handuk atau kain lembut yang rata dalam posisi
terlentang.
h. Menyediakan minyak dalam wadah kecil. Ambil secukupnya dengan tangan
kemudian usapkan pada kedua tangan kita.
i. Duduk dengan posisi yang nyaman seperti duduk di lantai, di Kasur atau letakkan
bayi di pangkuan kita. Pertama letkakkan bayi dalam posisi terlentang karena kita
akan mulai terapi massage pada bagian depan kemudian dilanjutkan ke bagian
punggung.
j. Sebaiknya bayi dalam keadaan tidak berpakaian saat pemberian terapi massage
sehingga memberikan sentuhan secara langsung ke kulitnya. Untuk beberapa bayi
yang tidak menyukai keadaan tidak berpakaian maka bayi tetap berpakaian dan
diberi terapi massage tanpa minyak.
k. Memulai terapi massage dengan membelai wajah dan kepalanya atau dapat
dimulai pada kaki terlebih dahulu karena kaki tidak terlalu sensitive dibandingkan
bagian tubuh lain.
l. Selalu tersenyum dan ajak bayi berbicara selama proses pemberian terapi
massage.
m. Selalu lakukan gerakan massage dengan tekanan yang lembut.
3. Prosedur terapi massage pada bayi
a. Massage pada bagian wajah bayi
1. Takan jari-jari kita pada kening, pelipis dan bagian kening bayi.
2. Gunakan kedua ibu jari untuk massage daerah di atas alis.
3. Dengan tekanan lembut, tarik garis dengan ibu jari dari hidung bayi ke arah
daerah pipi.
4. Gunakan kedua ibu jari untuk massage di sekitar mulut bayi, tarik hingga bayi
tersenyum.
5. Massage rahang bawah dengan lembut dari tengah ke samping, seolah-oleh
membuat bayi tersenyum.
6. Massage secara lembut dibelakang telinga kearah dagu.

b. Massage pada bagian dada bayi


1. Letakan kedua tangan kita di tengah dada bayi. Secara perlahan, gerakkan
keatas kemudian kesisi luar tubuh dan kembali ke ulu hati tanpa mengangkat
tangan seperti membentuk gambar hati.
2. Dari tengah dada bayi, massage menyilang dengan telapak tangan ke arah
bahu seperti membentuk kupu-kupu.
c. Massage pada bagian perut
1. Jangan berikan massage diatas tulang rusuk atau diatas hulu hati bayi.
2. Lakukan gerakan massage diatas perut bayi seperti gerakan mengayuh sepeda,
dari atas kebawah lewat perut.
3. Buat gerakan melingkar dengan kedua tangan secara bergantian searah dengan
jarum jam, dimulai dari sebelah kanan kita, seperti membentuk bulan sabit
dan matahari.
4. Rasakan gelembungan angin dan dengan jemari kita dorong searah dengan
jarum jam.
5. Massage dengan gerakan “I Love You”
- Gerakan “I”, massage kearah bawah perut dengan menggunakan jari-jari
tangan kanan kita berada disebelah kiri perut bayi. Membentuk huruf “I”.
- Gerakan “Love”, membentuk huruf “L” terbalik dengan massage dari
sebelah kanan ke kiri perut bayi, kemudian dari atas ke bawah perut.
- Gerakan “You”, membentuk huruf “U” terbalik. Massage dari kanan ke
atas kemudian ke kiri, lalu ke bawah dan berakhir di perut kiri bawah bayi.

d. Massage pada bagian tangan dan kaki bayi


1. Pegang lengan bayi dengan kedua telapak tangan, dengan gerakan seperti
meremas, massage tangan bayi dari bahu ke pergelangan tangannya.
2. Lakukan gerakan kebalikan dengan meremas tangan dari arah pergelangan
kea rah pangkal lengan.
3. Tarik lembut jari-jari bayi dengan gerakan memutar.
4. Dengan kedua ibu jari, secara bergantian, massage seluruh permukaan telapak
tangan dan punggung tangan.
5. Gunakan kedua telapak tangan untuk membuat gerakan menggulung.
6. Untuk kaki, gunakan cara yang sama seperti massage pada derah tangan.

e. Massage pada bagian punggung bayi.


1. Tengkurupkan bayi. Berikan massage dengan gerakan maju-mundur
menggunakan kedua telapak tangan di sepanjang punggung bayi.
2. Luncurkan salah satu telapak tangan kita dari leher sampai kepantat bayi
dengan sedikit tekanan.
3. Dengan menggunakan jari-jari kita, buat gerakan-gerakan melingkar terutama
pada otot disebelah tulang punggung
4. Massage secara memanjang dengan telapak tangan kita, dari leher ke kaki
bayiuntuk mengakhiri terapi massage.

E. Evaluasi Terapi Massage Untuk Bayi


Setelah dilakukan 2 kali terapi massage dalam jangka waktu satu hari, Ibu bayi
mengatakan bahwa bayi lebih rileks, nyaman dan bayi dapat tidur dengan nyenyak.
Sehingga hal tersebut dapat membantu pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur pada
bayi.

2.3. Waktu pemijatan yang diberikan pada Diare


Pemijatan dilakukan 2 kali sehari selama 3 hari. Pemilihan waktu ini didasarkan pada
pandua pemijatan untuk balita sehat yang mengatakan waktu yang tepat untuk melakukan
pijatan adalah pagi hari dan malam hari sebelum tidur, maka pijatan dilakukan di pagi dan
sore. Pemijatan dilakukan selama 15 menit secara keseluruhan, dan tidak ada penekanan
untuk lebih lama di area tertentu. Hal ini sesuai dengan pedoman pijat balita yang
digunakan. Lama waktu pemijatan ini juga sama dengan pemijatan untuk bayi premature.
Gejala penyakit tersebut termasuk diare. Walaupun berada di dalam lingkungan yang sama
dengan kelompok control, kelompok terapi pijat memiliki rata- rata lebih banyak hari
tanpa gejala dari suatu penyakit. Balita yang mendapat pijatan selama 15 menit setiap hari
jarang mengalami diare dan dehidrasi. Karena setiap tahunnya sekitar 2 juta anak berusia
dibawah 5 tahun diseluruh dunia meninggal karena diare dan dehidrasinya.
2.4. Mekanisme massage untuk mengurangi diare pada balita
Mekanisme message pada balita dengan diare yaitu pemijatan untuk bayi cukup bulan atau
anak di bawah usia 3 tahun yang dikeluarkan oleh ikatan dokter Indonesia (IDAI). Dalam
panduan tersebut pemijatan dilakukan di seluruh tubuh, mulai dari wajah, dada, lengan
perut, kaki dan punggung. Pemijatan tersebut belum spesifik manfaatnya untuk mengatasi
masalah peningkatan frekuensi, buang air besar dan dehidrasi. Teori kesehatan Cina
mengembangkan teknik pemijatan bayi untuk mengatasi masalah diare, langkah-langkah
dan tekniknya adalah sebagai berikut:
a. Usap bagian lateral dari ibu jari dengan satu arah dari pangkal jari sampai ke ujung jari
mendekati kuku. Gerakan tersebut dilakukan 100- 300 kali.
b. Usap bagian lateral dari telunjuk dari pangkal ke ujung sampai kuku selama 100-300
kali
c. Usap bagian lateral dari jari-jari kelingking dari pangkal ke ujung sampai kuku selama
100-300 kali
d. Usap bagian tengah dari lengan bawah, dorong dengan satu arah dari pergelangan
tangan ke sikut, dilakukan sebanyak 100-300 kali
e. Pijat di daerah seputar pusar dengan gerakan melawan arah jaruh jam, sebanyak 100-
300 kali
f. Pijat di garis tengah sacrum, gerakan mendorong L5 sampai ke coccyx sebanyak 100-
300 kali.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Bayi adalah sosok tubuh kecil, mungil dan imut, oleh sebab itu kita selalu ingin
menyentuhnya, dan ingin mencintai dan menyayanginya. Untuk mewujudkan rasa
cinta dan sayang ini salah satunya dengan memberikan perhatian. Perwujudan
perhatian kita salah satunya dengan memberikan pijatan. Karena dengan pemijatan ini
dapat membantu bayi dalam pertumbuhan dan perkembangannya.
Pijatan pada bayi akan lebih memberikan kesempatan kepada ibu untuk mengenali
bayinya, mengerti bahasa tubuh bayinya secara individual, pijatan bayi inipun dapat
membantu bayi untuk mengenal dan beradaptasi dengan dunia luar yang serba baru
dan asing baginya, dan juga lebih meningkatkan hubungan batin antara ibu dan
bayinya.
Pijatan pada bayi memberikan banyak manfaat, seperti hal di atas, untuk itu para
orang tua harus banyak mengetahui cara pemijatan bayi dengan cara yang baik dan
benar agar tidak memberikan suatu kesalahan. Begitu pula dengan perawat, harus
mengetahui teknik pemijatan bayi yang berguna untuk penyuluhan bagi masyarakat
awam yang balum paham akan pemijatan bayi selain itu juga bermanfaat saat kita
mempunyai seorang anak.

3.2 Saran
Semoga para pembaca memahami dan dapat mengetahui aplikasi terapi
komplementer apa saja yang dapat diberikan kepada balita.

Daftar Pustaka
Achjar, Komang Ayu Henny.2010.Aplikasi Praktis Asuhan Keperawatan Keluarga.Jakarta:
Sagung Seto.

Suririnah.2009.Buku Pintar Merawat Bayi 0-12 bulan pedoman bagi ibu baru untuk menjalani
hari-hari bahagia dan menyenangkan bersama bayinya.Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama.

Anda mungkin juga menyukai