Anda di halaman 1dari 13

KISI-KISI KEPERAWATAN KOMUNITAS

(50 Soal)

Pengantar keperawatan Komunitas (6 soal)


1. Perbedaan keperawatan komunitas dari disiplin keperawatan lain:
 Klien atau unit keperawatan adalah populasi
Walaupun perawat komunitas memberikan asuhan pada individu, keluarga dan
kelompok tetapi tanggung jawab dominan tetap pada populasi keseluruhan.
 Tugas utama adalah meraih yang terbaik bagi sejumlah orang atau populasi
keseluruhan.
Perawat kesehatan komunitas mengidentifikasi kemungkinan menemukan individu
yang kebutuhannya tidak sesuai dengan prioritas kesehatan yang menguntungkan
bagi populasi keseluruhan.
 Proses yang digunakan oleh perawat komunitas termasuk bekerja dengan klien
sebagai mitra yang sejajar
Tindakan perawat kesehatan komunitas harus menggambarkan kesadaran dari
kebutuhan yang komprehensif dari kesehatan dalam kemitraan dengan komunitas dan
populasi meliputi perspektif, prioritas dan nilai dari populasii dalam
menginterpretasikan data, kebijakan dan memutuskan program serta memilih strategi
yang sesuai untuk dilakukan.
 Pencegahan primer adalah prioritas dalam memilih tindakan yang sesuai
Pencegahan primer meliputi promosi strategi kesehatan dan proteksi kesehatan
 Memilih strategi untuk menciptakan lingkungan sehat, kondisi sosial dan
ekonomi pada populasi yang berkembang merupakan fokus utama.
Intervensi keperawatan kesehatan komunitas meliputi pendidikan, pengembangan
masyarakat, perencanaan sosial, kebijakan pengembangan serta enforcement. Dan
intervensi tersebut akan berkembang ketika kita bekerja dengan komunitas dan
berakibat pada hukum, peraturan, kebijakan dan prioritas dana. Advokasi pada
komunitas untuk menciptakan kondisi sehat merupakan bagian penting dari praktik
keperawatan kesehatan komunitas.
 Ada tanggung jawab untuk mencapai keseluruhan populasi yang memerlukan
intervensi spesifik atau pelayanan
Beberapa faktor resiko tidak terdistribusi secara acak, subpopulasi spesifik
kemungkinan lebih dapat dipantau perkembangan penyakitnya atau kecacatannya
atau kemungkinan sulit untuk mengakses atau menggunakan pelayanan, oleh sebab
itu memerlukan jangkauan yang khusus. Keperawatan kesehatan komunitas berfokus
pada keseluruhan populasi dan tidak hanya pada mereka yang datang ke pelayanan.
 Penggunaan sumber-sumber kesehatan yang optimal untuk mendapatkan
perbaikan yang terbaik dari populasi merupakan kunci pokok dari kegiatan
praktik.
Perawat kesehatan komunitas harus terlibat dalam koordinasi dan organisasi tindakan
dalam merespon isu-isu yang berhubungan dengan kesehatan. Perawat komunitas
menggunakan dan memberikan informasi pada pembuat kebijakan berdasarkan bukti
ilmiah yang berhubungan dengan outcome aksi spesifik, program atau kebijakan,
seperti keuntungan biaya atau efektifitas biaya dari strategi yang potensial. pada
pembuat kebijakan berdasarkan bukti ilmiah yang berhubungan dengan outcome aksi
spesifik, program atau kebijakan, seperti keuntungan biaya atau efektifitas biaya dari
strategi yang potensial. Perawat kesehatan komunitas harus selalu berkembang untuk
mencari bukti ilmiah ketika diperlukan.
 Kolaborasi dengan berbagai jenis profesi
Organisasi dan perkumpulan merupakan cara paling efektif untuk mempromosikan
dan melindungi kesehatan orang-orang Menciptakan kondisi dimana komunitas selalu
sehat kemungkinan sangat kompleks, proses sumber daya yang intensif. Perawat
kesehatan komunitas bekerja sama dengan disiplin ilmu lain dari berbagai bidang dan
profesi dalam upaya meningkatkan kesehatan populasi.

2. Pelayanan pada kelompok kelompok resiko tinggi mencakup siapa saja:


- Pelayanan perawatan pada kelompok wanita, anak-anak, lansia mendapat
perlakuan kekerasan
- Pelayanan keperawatan di pusat pelayanan kesehatan jiwa
- Pelayanan keperawatan di pusat peyalanan penyalahgunaan obat
- Pelayanan keperawatan di tempat penampungan kelompok lansia, gelandangan
pemulung/pengemis, kelompok penderita HIV (ODHA) dan WTS

3. Sasaran masyarakat dalam keperawatan komunitas difokuskan pada:


Masyarakat yang rentan atau mempunyai resiko tinggi terhadap timbulnya masalah
kesehatan

4. level pencegahan tindakan keperawatan yang dilakukan oleh perawat :


Pencegahan primer :
Pencegahan sekunder :
Pencegahan tersier :

5. Apakah upaya kesehatan yang dilakukan perawat (Preventif, promotif, dll): 2 soal
Preventif : pencegahan
Promotif : pemberian penkes
Kuratif : pengobatan
Rehabilitative :

Peran Perawat Komunitas (8 soal)


6. Peran perawat komunitas (Advokat, Pendidik, Fasilitator, Kolaborator, Case Manager...): 8
soal
 Peran sebagai pembela (Advocate)
Pembelaan dapat diberikan kepada individu, kelompok atau tingkat komunitas. Pada
tingkat keluarga, perawat dapat menjalankan fungsinya melalui pelayanan social yang
ada pada masyarakat. Seorang pembela klien adalah pembela dari hak-hak klien.
Pembelaan termasuk didalamnya peningkatan apa yang terbaik untuk klien,
memastikan kebutuhan klien terpenuhi dan melindungi hak-hak klien.
 Peran Sebagai Pendidik (Educator)
Menuntut perawat untuk memberikan pendidikan kesehatan kepada individu,
keluarga, kelompok, dan masyarakat baik di rumah, puskesmas dan di masyarakat
secara terorganisir dalam rangka menanamkan perilaku sehat, sehingga terjadi
perubahan perilaku seperti yang optimal. Perawat bertindak sebagai pendidik
kesehatan harus mampu mengkaji kebutuhan klien yaitu kepada individu, keluarga,
kelompok masyarakat, pemulihan kesehatan dari suatu penyakit, menyusun
program penyuluhan atau pendidikan kesehatan baik sehat maupun sakit.
Misalnya penyuluhan tentang nutrisi, senam lansia, manajemen stress, terapi
relaksasi, gaya hidup bahkan penyuluhan mengenai proses terjadinya suatu penyakit

Strategi intervendi Keperawatan Komunitas (4 soal)


7. Strategi intervensi keperawatan Komunitas (pendikan kesehatan, proses kelompok,
peberdayaan dan kemitraan): 4 soal

Etika Keperawatan dalam Komunitas (5 Soal)


8. Prinsip etika keperawatan (Veracity, Autonomy, Beneficence, Cofidentiality,
Nonmaleficence, justice): 5 Soal
- VERACITY : Merupakan prinsip moral dimana kita mempunyai suatu kewajiban untuk
mengatakan yang sebenarnya atau tidak membohongi orang lain / pasien. Kewajiban
untuk mengatakan yang sebenarnya didasarkan atau penghargaan terhadap otonomi
seseorang dan mereka berhak untuk diberi tahu tentang hal yang sebenarnya
- AUTONOMY : Autonomi berarti kemampuan untuk menentukan sendiri atau mengatur
diri sendiri, berarti menghargai manusia sehingga harapannya perawat memperlakukan
mereka sebagai seseorang yang mempunyai harga diri dan martabat serta mampu
menentukan sesuatu bagi dirinya.
- BENEFICENCE : Merupakan prinsip untuk melakukan yang baik dan tidak merugikan
pasien atau tidak menimbulkan bahaya bagi pasien
- CONFIDENTIALITY : Aturan dalam prinsip kerahasiaan adalah menjaga privasi
(informasi) klien. Segala sesuatu yang terdapat dalam dokumen catatan kesehatan klien
hanya boleh dibaca dalam rangka pengobatan klien. Tidak ada seorangpun dapat
memperoleh informasi tersebut kecuali jika diijinkan oleh klien dengan bukti persetujuan.
Diskusi tentang klien diluar area pelayanan, menyampaikan pada teman atau keluarga
tentang klien dengan tenaga kesehatan lain harus dihindari
- NONMALEFICIENCE (tidak merugikan) : Prinsip ini berarti tidak menimbulkan
bahaya/cedera fisik dan psikologis pada klien
- JUSTICE : Merupakan prinsip untuk bertindak adil bagi semua individu, setiap individu
mendapat perlakuan dan tindakan yang sama. Tindakan yang sama tidak selalu identik
tetapi dalam hal ini persamaan berarti mempunyai kontribusi yang relatif sama untuk
kebaikan hidup seseorang
Konsep UKS (3 Soal)
9. Apa saja program UKS:
 Melaksanakan penkes di sekolah dan madrasah
 Menyelenggarakan pelayanan kesehatan di sekolah dan madrasah
 Menciptakan lingkungan kehidupan sekolah dan madrasah yang sehat

10. Sasaran primer dari UKS:


Peserta didik

11. Tahapan dalam pelaksanaan pemberdayaan komunitas yang merupakan prasyarat sukses
atau tidaknya sebuah program pemberdayaan berlangsung disebut ?
Engagement

Konsep Puskesmas (5 soal)


12. Berikut ini yang merupakan peran dari Puskesmas adalah ?

13. Karakteritis Jenis puskesmas (perkotaan, kecamatan, pedesaan,...)

14. Tujuan penyelenggaraan Puskesmas ?

15. Fungsi Puskesmas ?

16. Bentuk kegiatan pokok puskesmas ?

Ergonomi (2 Soal)
17. Tujuan penerapan ergonomi ?

18. Pedoman ergonomi ?

Konsep UKS (3 Soal)


19. Sasaran Sekunder UKS
Guru, pamong belajar/tutor ortu, pengelola Pendidikan dan pengelola kesehatan serta
TP UKS di setiap jenjang

20. Strata UKS (2 soal)


 Strata minimal :
- Ada air bersih
- Ada tempat cuci tangan
- Ada WC/jamban yg berfungsi
- Ada tempat sampah
- Ada sal pembuangan air kotor yg berfungsi
- Ada halaman/pekarangan/lapangan
- Memiliki UKS
- Melakukan 3M Plus, 1 kali seminggu
 Strata Standar :
- Memenuhi strata minimal
- Ada kantin/warung sekolah
- Memiliki pagar
- Ada penghijaunan/perindangan
- Ada air bersih
- Memiliki ruang UKS tersendiri, dengan peralatan sederhana
- Memiliki tempat ibadah
- Lingkungan sekolah bebas jentik
- Jarak papan tulis dengan bangku terdepan 2,5 m
- Melaksanakan pembinaan sekolah kawasan bebas asap rokok, narkoba dan miras
 Strata optimal :
- Memenuhi strata standar
- Ada tempat cuci tangan dibeberapa tempat dengan air mengalir/kran
- Ada tempat cuci peralatan masak/makanan dikantin/warung sekolah
- Ada petugas kantin yang bersih dan sehat
- Ada tempat sampah ditiap kelas dan tempat penampungan sampah akhir
- Ada WC/jamban siswa dan guru
- Ada halaman yang cukup luas
- Ada pagar yang aman
- Memiliki ruang UKS dan peralatan lengkap
- Terciptanya sekolah kawasan bebas rokok, narkoba dan miras
 Strata Paripurna :
- Memenuhi strata optimal
- Ada tempat cuci tangan setiap kelas dengan air mengalir/kran dilengkapi sabun
- Ada kantin dg menu gizi seimbang dg petugas kantin yg terlatih
- Ada air bersih yg memenuhi syarat kesehatan
- Sampah langsung dibuang diluar sekolah/umum
- Rasio WC : siswa 1: 20
- Saluran pembungan air tertutup
- Ada pagar yang man dan indah
- Ada taman/kebun sekolah yg dimanfaatkan
- Ruang kelas memenuhi syarat kesehatan (ventilasi dan pencahayaan cukup)
- Rasio kepadatan siswa 1:1,5/1,75 m2
- Memiliki ruang dan peralatan UKS yang ideal.

Konsep PHBS (3 Soal)


21. Manfaat PHBS adalah
 Terciptanya sekolah yang bersih dan sehat sehingga peserta didik, guru, dan masyarakat
lingkungan sekolah terlindungi dari berbagai gangguan dan ancaman penyakit
 Meningkatnya semangat proses belajar-mengajar yang berdampak pada prestasi belajar
peserta didik
 Citra sekolah sebagai institusi pendidikan semakin meningkat sehingga mampu menarik
minat orang tua (masyarakat)
 Meningkatnya citra pemerintah daerah di bidang Pendidikan
 Menjadi percontohan sekolah sehat bagi daerah lain

22. Indikator PHBS (Tempat kerja, RT, Sekolah, RS,....): 2 soal

Model Teori dalam Kep Komunitas (3 Soal)


23. Pengelola kesehatan Jika anda menerapkan pendekatan model Neuman maka tindakan yang
akan saudara lakukan

24. Asuhan keperawatan dalam komunitas merupakan asuhan keperawatan yang ditunjukkan
untuk mencegah mengurangi reaksi tubuh akibat stressor dengan pencegahan primer,
sekunder dan tersier. Asuhan keperawatan ini terdapat pada teori keperawatan menurut ?

25. Suatu area/wilayah keilmuwan budaya pada proses belajar dan praktek keperawatan yang
focus memandang perbedaan dan kesamaan diantara budaya dengan menghargai asuhan,
sehat dan sakit didasarkan pada nilai budaya manusia, kepercayaan dan tindakan, dan ilmu
ini digunakan untuk memberikan asuhan keperawatan khususnya budaya atau keutuhan
budaya kepada manusia.

Konsep Epidemiologi (8 Soal)


26. Penggolongan Epidemiologi (deskriptif, analitik, esperimen,...)
27. Menghitung ukuran insidensi : 2 soal
28. Menghitung ukuran prevalensi
29. Menhitung IMR
30. Menghitung Angka fertilitas
31. Menghitung CSMR
32. Menghitung odd ratio
KISI-KISI KEPERAWATAN KELUARGA
(50 Soal)
Konsep Kep Keluarga
1. Defenisi keluarga ?
 Menurut Salvicion G Balion dan Aracelis Maglaya (1989)
Keluarga adalah dua orang atau lebih dari dua individu yang tergabung karena hubungan
darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan dan mereka hidup dalam satu rumah
tangga, berinteraksi satu sama lain dan didalam perannya masing-masing menciptakan
serta mempertahankan kebudayaan.

2. Tipe keluarga ?: 3 soal


 Tradisional
- Keluarga inti : suami, istri dan anak
- Keluarga “Dyad” : suami istri tanpa anak
- Single parent : satu ortu (ayah / ibu) ; dengan anak
- Single adult : orang dewasa hidup sendiri
- Keluarga besar (extended family) : 1,2,3 generasi
- Keluarga usila : suami istri usila ; anak sudah pisah
- Commune family : beberapa keluarga hidup bersama dalam satu rumah, sumber
sama pengalaman sama
- Multigenerational Family : Terdiri dari beberapa generasi yang tinggal dalam satu
rumah
- Kin-network family : Bererapa keluarga inti tinggal dan menggunakan fasilitas
bersama
- Blended Family : Keluarga yg dibentuk oleh duda atau janda yg menikah kembali
 Tipe keluarga non tradisional
- The unmarried teenaga mother, Keluarga yang terdiri dari orang tua (terutama
ibu) dengan anak dari hubungan tanpa nikah
- The stepparent family,
- Coummune family
- The nonmarital heterosexual cohabiting family, Keluarga yang hidup
bersamaberganti-ganti pasangan tanpa melalui pernikahan.
- Gay and lesbian family
- Cohabiting couple, Orang dewasa yang hidup bersama diluar ikatan pernikahan
karena beberapa alasan tertentu
- Foster family, Keluarga menerima anak yang tidak ada hubungan
keluarga/saudara di dalam waktu sementara, pada saat orang tua anak tersebut
perlu mendapatkan bantuan untuk menyatukan kembali keluarga yang aslinya.
- Homeless family, Keluarga yang terbentuk dan tidak mempunyai perlindungan
yang permanen karena krisis personal yang dihubungkan dengan keadaan
ekonomi dan atau problem kesehatan mental.
- Gang, Sebuah bentuk keluarga yang destruktif dari orang-orang muda yang
mencari ikatan emosional dan keluarga yang mempunyai perhatian tetapi
berkembang dalam kekerasan dan kriminal dalam kehidupannya.

3. Strtruktrur pembentuk dalam keluarga

4. Tahap perkembangan keluarga


Keluarga terdiri atas seorang bapak tinggal dengan dua orang anak, masing masing satu tahun.
Ibu Isti’anah istri dari bapak Iqbal tersebut meninggal satu tahun yang lalu karena menderita
TB paru.

5. Tugas perkembangan keluarga


1) Seorang anak perempuan usia 6,5 tahun memiliki banyak teman dan sering mengajak
teman sekitar rumah bermain ke rumahnya. Kedua orang tuany
2) a sibuk bekerja, orangtua bertemu anaknya pada hari minggu saja. Ketika orang tua
pulang kerja anak sudah tidur
3) Hasil pengkajian sebuah keluarga inti yang terdiri terdiri dari ayah usia 48 tahun, ibu 43
tahun, anak laki-laki berusia 15 tahun, dan anak perempuan usia usia 10 tahun. Orang tua
sibuk bekerja, sering lembur dan pulang malam, jarang kumpul dengan anggota keluarga.
Mereka memberikan kebebasan kepada anak-anaknya, menganggap anak sudah besar dan
mandiri
4) Keluarga Bapak Muhammad dan Ibu Cahyo memiliki anak pertama berusia 6 tahun, dan
anak kedua berusia 4 tahun. Dimana anak pertama mulai masuk dalam lingkungan
sekolah. Keluarga Bpk. Muhammad dan Ibu Cahyo mulai memberi kesempatan pada
anak untuk mengikuti berbagai kegiatan, baik aktivitas disekolah maupun diluar sekolah.
6. Peran
Seorang ibu pada sebuah keluarga harus menggantikan tugas tugas suaminya karena sudah 2
tahun suaminya menderita stroke. Ia harus bekerja mencari nafkah menggantikan tugas
suaminya untuk memenuhi seluruh kebutuhan keluarganya. Saat kunjungan rumah oleh
perawat keluarga Ibu mengeluh tentang kesehatannya dan merasakan berat menjalani tugas
tersebut

7. Fungsi keluarga (afektif, ekonomi, perawatan kesehatan....)


 Fungsi efektif
Hal yang perlu dikaji adalah gambaran diri anggota keluarga, perasaan memiliki dan
dimiliki dalam keluarga, dukungan keluarga, terhadap anggota keluarga lainnya,
bagaimana kehangatan tercipta pada anggota keluarga dan bagaimana keluarga
mengembangkan sikap saling menghargai.
 Fungsi sosialisasi
Hal yang perlu dikaji adalah bagaimana interaksi atau hubungan dalam keluarga,
sejauhmana anggota keluarga belajar disiplin, norma, budaya dan perilaku.
 Fungsi perawatan kesehatan
Menjelaskan sejauh mana keluarga menyediakan makanan, pakaian, perlindungan
serta merawat anggota keluarga yg sakit, Sejauh mana pengetahuan keluarga mengenai
sehat-sakit.Kesanggupan melaksanakan 5 tugas kesehatan keluarga, kesehatan yang
terdapat di lingkungan setempat.

8. Perawat melakukan pengkajian dan ditemukan penyebab remaja tersebut menggunakan


narkoba karena tinggal di lingkungan yang dikenal sebagai tempat transaksi narkoba dan
terpengaruh oleh teman-teman dilingkungannya, dari kasus diatas faktor predis posisi yang
menyebabkan terjadinya penyalahgunaan napza adalah : Faktor social kultural
9. Keluarga bapak A berumur 35 tahun dan Ibu E berumur 30 tahun serta dua orang anak
perempuan. Bapak A menceritakan bahwa seminggu yang lalu di ukur tekanan darah 150/90
mmHg. Tingkat pencegahan apa yang dapat di lakukan
Konsep Keluarga Sejahtera
1. Kategori keluarga sejahtera (prasejahtera,sejahtera I,II,III, dan III PLus): 3 soal
 Keluarga pra sejahtera (KPS)
- Keluarga yang tidak memenuhi salah satu dari 6 (enam) indikator Keluarga
Sejahtera I (KS I) atau indikator ”kebutuhan dasar keluarga” (basic needs).
- Keluarga yang belum dapat memenuhi kebutuhan dasarnya (basic need) secara
minimal, seperti kebutu` 1han akan spiritual, pangan, sandang, papan,
kesehatan dan KB.
 Keluarga Sejahtera I
- Keluarga mampu memenuhi 6 (enam) indikator tahapan KS I, tetapi tidak
memenuhi salah satu dari 8 (delapan) indikator Keluarga Sejahtera II atau indikator
”kebutuhan psikologis” (psychological needs) keluarga.
- Keluarga yang telah dapat memenuhi kebutuhnan dasarnya secara minimal tetapi
belum dapat memenuhi kebutuhan sosial psikologinya seperti kebutuhan akan
pendidikan, KB, interaksi lingkungan tempat tinggal dan trasportasi.
Ciri-ciri :
- Umumnya anggota keluarga makan dua kali sehari atau lebih. Pengertian makan
adalah makan menurut pengertian dan kebiasaan masyarakat setempat, seperti
makan nasi bagi mereka yang biasa makan nasi sebagai makanan pokoknya (staple
food), atau seperti makan sagu bagi mereka yang biasa makan sagu dan sebagainya.
- Anggota keluarga memiliki pakaian yang berbeda untuk di rumah, bekerja/sekolah
dan bepergian.Pengertian pakaian yang berbeda adalah pemilikan pakaian yang
tidak hanya satu pasang, sehingga tidak terpaksa harus memakai pakaian yang sama
dalam kegiatan hidup yang berbeda beda. Misalnya pakaian untuk di rumah (untuk
tidur atau beristirahat di rumah) lain dengan pakaian untuk ke sekolah atau untuk
bekerja (ke sawah, ke kantor, berjualan dan sebagainya) dan lain pula dengan
pakaian untuk bepergian (seperti menghadiri undangan perkawinan, piknik, ke
rumah ibadah dan sebagainya).
- Rumah yang ditempati keluarga mempunyai atap, lantai dan dinding yang
baik.Pengertian Rumah yang ditempati keluarga ini adalah keadaan rumah tinggal
keluarga mempunyai atap, lantai dan dinding dalam kondisi yang layak ditempati,
baik dari segi perlindungan maupun dari segi kesehatan.
- Bila ada anggota keluarga sakit dibawa ke sarana kesehatan. Pengertian sarana
kesehatan adalah sarana kesehatan modern, seperti Rumah Sakit, Puskesmas,
Puskesmas Pembantu, Balai Pengobatan, Apotek, Posyandu, Poliklinik, Bidan
Desa dan sebagainya, yang memberikan obat obatan yang diproduksi secara
modern dan telah mendapat izin peredaran dari instansi yang berwenang
(Departemen Kesehatan/Badan POM).
- Bila pasangan usia subur ingin ber KB pergi ke sarana pelayanan kontrasepsi.
Pengertian Sarana Pelayanan Kontrasepsi adalah sarana atau tempat pelayanan KB,
seperti Rumah Sakit, Puskesmas, Puskesmas Pembantu, Balai Pengobatan, Apotek,
Posyandu, Poliklinik, Dokter Swasta, Bidan Desa dan sebagainya, yang
memberikan pelayanan KB dengan alat kontrasepsi modern, seperti IUD, MOW,
MOP, Kondom, Implan, Suntikan dan Pil, kepada pasangan usia subur yang
membutuhkan.(Hanya untuk keluarga yang berstatus Pasangan Usia Subur).
- Semua anak umur 7-15 tahun dalam keluarga bersekolah. Pengertian Semua anak
umur 7-15 tahun adalah semua anak 7-15 tahun dari keluarga (jika keluarga
mempunyai anak 7-15 tahun), yang harus mengikuti wajib belajar 9 tahun.
Bersekolah diartikan anak usia 7-15 tahun di keluarga itu terdaftar dan aktif
bersekolah setingkat SD/sederajat SD atau setingkat SLTP/sederajat SLTP.
 Keluarga Sejahtera II
- Yaitu keluarga disamping telah dapat memenuhi kebutuhan dasasrnya, juga telah
dapat memenuhi kebutuhan pengembangannya seperti kebutuhan untuk menabung
dan memperoleh informasi.
Ciri-ciri :
- Anggota keluarga melaksanakan ibadah secara teratur.
- Paling kurang sekali seminggu, keluarga menyadiakan daging, ikan atau telur.
- Seluruh anggota keluarga memperoleh paling kurang 1 stel pakaian baru pertahun
- Luas lantai rumah paling kurang 8 meter persegi untuk tiap pengguna rumah
- Seluruh anggota keluarga dalam 3 bulan terakhir dalam kedaan sehat
- Paling kurang satu anggota 15 tahun keatas, penghasilan tetap.
- Seluruh anggota kelurga yang berumur 10-60 tahun bisa baca tulis huruf latin.
- Seluruh anak berusia 5-15 tahun bersekolah
- Bila anak hidup 2 atau lebih, keluarga pasangan yang usia subur memakai
kontrasepsi (kecuali sedang hamil)
 Keluarga Sejahtera III
- Yaitu keluarga yang telah dapat memenuhi seluruh kebutuhan dasar, kebutuhan
sosial psikologis dan perkembangan keluarganya, tetapi belum dapat memberikan
sumbangan yang teratur bagi masyarakat seperti sumbangan materi dan berperan
aktif dalam kegiatan kemasyarakatan atau yayasan sosial, keagamaan, kesenian,
olahraga, pendidikan dsb.
Ciri-ciri :
- Upaya keluarga untuk menambah/meningkatkan pengetahuan agama.
- Keluarga mempunyai tabungan
- Makan bersama paling kurang sehari sekali
- Ikut serta dalam kegiatan masyarakat
- Rekreasi bersama/penyegaran paling kurang dalam 6 bulan
- Memperoleh berita dari surat kabar, radio, televisi dan majalah.
- Anggota keluarga mampu menggunakan sarana transportasi

 Keluarga sejahtera III plus


- Keluarga telah dapat memenuhi seluruh kebutuhan dasar, sosial-psikologis dan
pengembangannya serta memiliki kepedulian sosial yang tinggi.
- Secara teratur atau pada waktu tertentu dengan sukarela memberikan sumbangan
bagi kegiatan sosial masyarakat dalam bentuk materiil.
- Kepala Keluarga atau anggota keluarga aktif sebagai pengurus perkumpulan
/yayasan /institusi masyarakat
Ciri-ciri :
- Secara teratur atau pada waktu tertentu dengan sukarela memberikan sumbangan
bagi kegiatan sosial/masyarakat dalam bentuk material.
- Kepala keluarga atau anggota keluarga aktif sebagai pengurus perkumpulan atau
yayasan atau instansi masyarakat. (BKKBN,1994:21-23).

2. Bapak Mahfud tinggal dengan istrinya ibu Rizi dan dua anak perempuannya yang berusia 19
tahun dan 16 tahun. Keluarga tersebut merupakan keluarga yang bahagia dan sejahtera
3. Bapak Nawir tinggal dengan istrinya ibu Egy dan dua anak perempuannya yang berusia 19
tahun dan 16 tahun. Keluarga tersebut merupakan keluarga yang bahagia dan sejahtera
4. Keluarga bapak Dwi mempunyai kehidupan yang cukup. Paling tidak mereka makan bersama
minimal sekali dalam sehari. An. Risda berumur 17 tahun yang merupakan anak pertama dari
keluarga Bapak Dwi aktif dalam organisasi Karang Taruna di Desanya. Keluarga Bapak. Dwi
mengadakan rekreasi di luar rumah 6 bulan sekali
Pengkajian dalam keperawatan keluarga
1. Perawat Sahidah melakukan kunjungan rumah dan ditemuai anak usia 1 tahun. Ibu
mengatakan anaknya sering batuk semenjak pindah ke rumah baru 3 bulan lalu, ibu
mengatakan anak sudah dibawa ke puskesmas dan mendapatkan obat tetapi batuknya berulang
setelah obatnya habis. Apakah komponen pengkajian yang dilakukan
2. Kunjungan pertama sebuah keluarga, terdiri dari ayah (35 thn), istri (32 thn), dan anak
perempuan usia 8 tahun. Saat ini anak masih tidur dengan orang tua, karena belum berani tidur
sendiri. Anak jarang bermain keluar rumah. Anak harus diantar ke sekolah yang jaraknya
sangat dekat dengan rumah, dan anak akan menangis jika tidak ditemani
3. Bapak Jihan seorang kepala rumah tangga dikeluarganya. Bapak Jihan memiliki seorang istri
dan seorang anak yang masih dalam proses menyusui. sebagai pengambil keputusan, Bapak
Jihan selalu memutuskan masalah dalam keluarganya dengan cara diam dan tanpa komunikasi
dengan anggota keluarganya. Bapak Jihan terlalu cuek dengan istrinya yang mengurus
rutinitas rumah tangganya hanya seorang diri. Sehingga masalah yang adadalam keluarga
tidak dibicarakan secara terbuka
4. Bapak Pahrul usia 67 tahun dan Ibu Ihya usia 64 tahun adalah merupakan pasangan suami istri
yang sudah memasuki usia lansia. Perawat Yusni yg kebetulan mendapat tugas untuk
melakukan pemeriksaan di daerah pasangan tersebut mendatangi keluarga bapak Pahrul dan
memeriksa lingkungan tempat tinggal mereka karena belakangan ini bapak Pahrul sering
mengeluh batuk karena alergi.
5. Bapak Nina merupakan seorang kepala keluarga. Bapak Nina tinggal disuatu rumah kecil
yang banyak terdapat kecoa dan anak lalat . Tn X juga sering mengalami diare. Dari data
kunjungan terbukti dengan jarak WC dengan pembuangan <10 m, makanan tidak ditutupi dan
kemudian keadaan rumah kotor Tindakan/penyuluhan yang diberikan untuk keluarga
Bapak Nina, yakni : Penyuluhan kebersihan lingkungan rumah
6. Perawat Juminah melakukan kunjungan rumah pertama pada keluarga dengan suami yang
sedang menjalani rawat jalan setelah terkana serangan stroke 2 bulan yang lalu. Ibu
mnegatakan khawatir dengan masa depan keluarganya karena takut suaminya kaan berhenti
dari pekerjaannya. Hasil pemeriksaan fisik suami : hemiplegia estremitas kanan, afasia, TD
140/90mmHg
7. Kepala keluarga berusia 50 tahun bekerja sebagai buruh cuci tinggal bersama cucu nya.
Mengatakan sudah satu tahun sering batuk berdahak dan membuang dahak disembarang
tempat, kalau batuk tidak pernah menutup mulut dan dahaknya berwarna kuning. Sudah
dianjurkan berobat ke Puskesmas selalu menolak karena menurutnya itu hanya batuk biasa
Diagnosa Keperawatan Keluarga
1. Tujuan pencatatan diagnosa keperawatan keluarga
2. Diagnosa keperawatan yang menjelaskan masalah nyata saat ini sesuai dengan data klinik yang
ditemukan.Syarat: menegakkan diagnosa keperawatan aktual harus ada unsur PES
3. Penghitungan skoring priritas masalah
Konsep Etika Dalam Keperawatan Keluarga (3 Soal)
Peran perawat Keluarga
Fungsi Perawatan Kesehatan (6 Soal)
1. Seorang perawat melakukan kunjungan rumah. Berdasarkan hasil wawancara dan observasi
bahwa keluarga menggunakan sungai untuk keperluan mandi, cuci dan kakus. Keluarga juga
terbiasa makan tidak mencuci tangan. Selain itu, anak pertama mengalami gatal-gatal, anak
kedua dan ketiga mengalami diare
2. Perawat Karmila melakukan pengkajian keluarga Bapak Suci yang mempunyai 3 anak di
temukan seluruh anaknya imunisasinya tidak lengkap. Ibunya mengatakan takut anaknya
demam dan menyatakan jaman dahulu tidak ada imunisasi anak tetap sehat. Keluarga
menganggap justru imunisasi berbahaya
Seorang perawat melakukan home visit ke keluarga. Seorang laki-laki usia 70 tahun yang
mempunyai riwayat diabetes melitus. Hasil temuan klien sudah mampu mengatur pola makanan
yang dikonsumsi dengan mengurangi konsumsi gula, teratur kontrol gula darah di puskesmas
terdekat serta keluarga tersebut aktif dalam membantu penyembuhan penyakit DM dengan
membantu menyusun jadwal, jenis, jumlah makanan yang dikonsumsi, dan olahraga bersama.
Apakah tingkat kemandirian keluarga berdasarkan kasus Tersebut

Anda mungkin juga menyukai