Konsep penyakit
1. Pengertian
2. Etiologi
Menurut Wijaya & Putri (2014) etiologi asma dapat dibagi atas :
Asma yang disebabkan oleh alergen yang diketahui masanya sudah terdapat
semenjak anak-anak seperti alergi terhadap protein, serbuk sari, bulu halus,
Asma yang tidak ditemukan faktor pencetus yang jelas, tetapi adanya faktor-
faktor non spesifik seperti: flu, latihan fisik, kecemasanatau emosi sering
memicu serangan asma. Asma ini sering muncul sesudah usia 40tahun
c. Asma campuran
bakat alergi ini penderita sangat mudah terkena asma apabila dia terpapar
masuk melalui mulut yaitu makanan dan obat-obatan tertentu seperti penisilin,
logam, jam tangan, dan aksesoris lainnya yang masuk melalui kontak dengan
kulit.
disebabkan oleh virus. Virus Influenza merupakan salah satu faktor pencetus
menyumbang 2-15% klien asma. Misalnya orang yang bekerja di pabrik kayu,
asma bila sedang bekerja dengan berat/aktivitas berat. Lari cepat paling
asma, selain itu juga dapat memperberat serangan asma yang sudah ada.
Disamping gejala asma harus segera diobati penderita asma yang mengalami
Suprapto, 2013).
3. Tanda gejala
Menurut (Padila, 2015) adapun manifestasi klinis yang dapat ditemui pada
a. Stadium Dini.
2) Ronchi basah halus pada serangan kedua atau ketiga, sifatnya hilang
timbul
2) Wheezing
b. Stadium lanjut/kronik
1) Batuk, ronchi
7) Sianosis
paru
Gejala awal :
1. Batuk
2. Dispnea
3. Mengi (whezzing)
5. Tachicardi
Gejala lain :
1. Takipnea
2. Gelisah
3. Diaphorosis
5. Fatigue (kelelahan)
9. Sianosis sekunder
4. Komplikasi
c. Hipoksemia
d. Pneumothoraks
e. Emfisema
f. Deformitas Thoraks
g. Gagal Jantung
5. Patofisiologi
Patofisiologi dari asma yaitu adanya faktor pencetus seperti debu, asap
lock (gembok dan kunci). Ikatan antigen dan antibody akan merangsang
jumlah oksigen luar yang masuk saat inspirasi sehingga menurunkan ogsigen
yang dari darah. kondisi ini akan berakibat pada penurunan oksigen jaringan
mukosa. Penderita jadi sering batuk dengan produksi mucus yang cukup
6. Pathway
1) Pengobatan farmakologi
terbutalin/bricasama.(2)Santin/teofilin (Aminofilin)
b)KromalinBukan bronkhodilator tetapi obat pencegah seranga asma pada
penderita anak. Kromalin biasanya diberikan bersama obat anti asma dan
dosis dua kali 1mg/hari. Keuntungannya adalah obat diberikan secara oral.
a)Memberikan penyuluhan
luas(Padila, 2013)
pada sputum, umumnya bersifat mukoid dengan viskositas yang tinggi dan
pemeriksaan fisik, dan tes laboratorium (Sujono riyadi & Sukarmin, 2009).
mendeteksi:
KulitDilakukan untuk mencari faktor alergen yang dapat bereaksi positif pada
c) c)Tanda hipoksemia yaitu sinus takikardi, SVES, VES, atau terjadi depresi