Anda di halaman 1dari 13

CAIRAN DAN ELEKTROLIT

Program Studi Profesi Ners


Stikes Jenderal Achmad Yani
Cimah 2019
Apa itu cairan dan
elektrolit?
Cairan tubuh adalah larutan yang terdiri dari air ( pelarut) dan
zat tertentu (zat terlarut). Elektrolit adalah zat kimia yang
menghasilkan partikel-partikel bermuatan listrik yang disebut
ion jika berada dalam larutan. Cairan dan elektrolit masuk ke
dalam tubuh melalui makanan, minuman, dan cairan intravena
(IV) dan didistribusi ke seluruh bagian tubuh.
Jenis-jenis cairan
Cairan elektrolit adalah cairan saline atau cairan yang memiliki sifat
bertegangan tetap dengan bermacam-macam elektrolit. Cairan saline terdiri
atas cairan isotonic, hipotonik dan hipertonik. Konsentrasi isotonic disebut
juga normal saline yang banyak dipergunakan. Contoh cairan elektrolit:
a. Cairan Ringer’s, terdiri atas: Na+, K+, Cl, Ca2+
b. Cairan Ringer’s Laktat, terdiri atas: Na+, K+, Mg2+, Cl, Ca2+, HCO3
c. Cairan Buffer’s, terdiri atas: Na+, K+, Mg2+, Cl, HCO3
Apa Sih Penyebab Kekurangan Cairan
Dan Elektrolit?

Diare

suhu
lingkungan Perdarahan
yang panas

Penyakit
luka
Tertentu
bakar
(DM)
Kekurangan cairan dan elektrolit :

a. Intake yang kurang


- Kekurangan cairan peroral
- Menjalankan diet tertentu
b. Output yang berlebihan
- Diare
- Perdarahan
- Luka bakar
- Penyakit tertentu (DM)
- Suhu lingkungan yang panas
Kelebihan cairan dan elektrolit :
a. Intake yang berlebihan
- Kelebihan cairan peroral

- Cairan parenteral (infus berlebihan)


Tanda dan gejala kekurangan
cairan dan elektrolit

1. Syok hipovolemik

2. hipervolemik
d. Hipovolemik
Suatu kondisi akibat kekurangan Cairan Ekstra Seluler (CES) dan dapat terjadi
karena kehilangan cairan dan elektrolit melalui kulit, ginjal, gastrointestinal
perdarahan sehingga menimbulkan syok hipovolemik.
Gejala : Pusing, Lemah, Letih, Mual, Anoreksia, Lidah kering, Muntah, Rasa haus,
Oliguria, Konstipasi
e. Hipervolemik
Penambahanan atau kelebihan volume cairan dapat terjadi pada saat :
1) Stimulasi kronis ginjal untuk menahan natrium dan air
2) Fungsi ginjal abnormal, dengan penurunan ekskresi dan air
3) Kelebihan pemberian cairan
4) Perpindahan cairan intestinal ke plasma
Gejala : Sesak nafas, Nadi kuat, Acites, Edema, Adanya ronchi, Kulit lembab,
Distensi vena leher, Peningkatan tekanan darah
Indikasi pemberian cairan dan
elektrolit
f. Rumatan cairan, elektrolit dan nutrisi bila pemberian cairan atau nutrisi per oral tidak
diperbolehkan atau tidak dapat dilakukan, misalnya pada pra dan pasca operasi. Prosedur operasi
menyebabkan perubahan keseimbangan cairan setelah operasi karena respons stres tubuh terhadap
trauma pembedahan.
g. Perdarahan dalam jumlah banyak karena kehilangan cairan tubuh dan komponen darah.
h. Trauma abdomen berat karena kehilangan cairan tubuh dan komponen darah.
i. Fraktur (patah tulang), khususnya di pelvis (panggul) dan femur (paha) karena kehilangan cairan
tubuh dan komponen darah.
j. “Serangan panas” (heat stroke) karena kehilangan cairan tubuh pada dehidrasi.
k. Diare dan demam yang dapat mengakibatkan dehidrasi.
l. Luka bakar (combustio) luas karena kehilangan banyak cairan tubuh.
m. Semua trauma kepala, dada, dan tulang punggung karena kehilangan cairan tubuh dan komponen
darah.
n. Gagal ginjal dapat mengubah keseimbangan cairan dan elektrolit.
o. Hipovolemia misalnya syok.
p. Sebelum transfusi darah, atau pasien yang membutuhkan pengobatan tertentu.

Anda mungkin juga menyukai