Anda di halaman 1dari 53

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA Ny.

J USIA 44 TAHUN
DENGAN MASALAH HIPERTENSI DI DUSUN BANGUN REJO RT04 RW02
DESA SUKA MULYA KECAMATAN SUNGAI MELAYU RAYAK
KABUPATEN KETAPANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas profesi Ners Stase


Keperawatan Keluarga

Kordinator :Lina Safarina, S.Kp., M.Kep


Pembimbing : Meivi Salsaneviera, M.Kep.,Ners.,Sp.Kom

Disusun oleh :
Susilo Teguh Firmanto
214119108

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
JENDERAL ACHMAD YANI CIMAHI
2020
PENGKAJIAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA Ny. J

I. Data Umum

Pengkajian terhadap data umum keluarga meliputi :

1. Nama kepala keluarga (KK) : Tn. Muh Tarom

2. Alamat dan telepon :

Jl. Rahadi usman no 28 Desa Suka Mulya Rt04 Rw02 Dusun Bangun Rejo, Desa

Suka Mulya , 081256852695

3. Pekerjaan kepala keluarga :

Kepala keluarga bekerja sebagai petani sawit.

4. Pendidikan kepala keluarga :

Pendidikan kepala keluarga adalah selesai SD

5. Komposisi keluarga dan genogram

No Nama Jenis Hubungan dengan Usia Pendidikan

Kelamin KK
1 Muh Tarom Laki-laki Kepala Keluarga 49 SD

Tahun
2 Juriyah Perempuan Istri 44 SD

Tahun
3 Eri Darmawan Laki-Laki Anak 18 SMA

Tahun
4 Kurnia Perempuan Anak 15 SMP

Kharima Wati Tahun

Genogram :
Keterangan :
Laki-laki :
Perempuan :
Meninggal :
X
Orang yang tinggal serumah : -------
Klien :

Ny. J memiliki penyakit herediter / keturunan yaitu hipertensi dari sang


ibu. Ibu klien memiliki hipertensi karena gaya hidup yang kurang baik,
mengalami sejak usia 40 tahunan dan tidak tahu bila sebelumnya punya
keturanan atau tidak. Ny. J mengatakan tensi tinggi sejak melahirkan anak
kedua, klien tidak pernah tensi tinggi saat remaja. Saat ini, tensi klien masih
suka tinggi dan klien mengkonsumsi obat hipertensi dari dokter satu pil sehari.

6. Tipe keluarga :
Tipe keluarga nya adalah keluaga tradisional (nuclear family/keluarga
inti) yang terdiri dari suami istri tinggal satu rumah dengan hubungan
pernikahan dan memiliki 2 anak.

7. Suku bangsa :

Suku bangsa dalam keluarga adalah semuanya ber suku bangsa Jawa,

Ny.J dan Tn.T mengatakan tidak ada hal yang bertentangan dengan kesehatan

yang berhubungan dengan suku bangsanya.

8. Agama :

Semua anggota keluarga beragama islam. Ny.J dan Tn.T beragama islam

dan mengatakan tidak ada hal yang bertentangan dengan kesehatannya yang

berhubungan dengan agamanya. Dan Ny J melakukan kegiatan ibadah

sebagaimana mestinya, selama masa pandemi covid 19 keluarga melakukan

kegiatan ibadah lebih banyak di rumah.

9. Status sosial ekonomi keluarga :

Keluarga sejahtera II (KS II) dengan penilaian indicator yang sesuai

BKKBN seperti; angota keluarga makan dua/ tiga kali sehari, anggota keluarga

memiliki pakaian yang berbeda untuk dirumah, bekerja/sekolah dan berpergian,

rumah yang ditempati keluarga mempunyai atap, lantai dan dinding yang baik,

bila anggota keluarga sakit dibawa kesarana kesehatan, bila pasangan usia subur

ingin ber KB pergi ke sarana pelayanan kontrasepsi, semua anak dalam keluarga

bersekolah, anggota keluarga melaksanakan ibadah sesuai dengan agama dan

kepercayaan, paling kurang sekali seminggu seluruh anggota keluarga makan

daging/ikan/telur, seluruh anggota keluarga memperoleh paling kurang satu stel

pakaian bari dalam setahun, luas lantai rumah paling kurang 8m2 untuk setiap
penghuni rumah, pasangan usia subur dengan 2 anak menggunakan alat

kontrasepsi.

10. Aktifitas rekreasi keluarga :

Keluarga Ny. J jarang berpergian keluar rumah untuk berekreasi, untuk


aktifitas rekreasi Ny. J melakukkan dengan kegiatan bercengkrama dengan
tetangga, dan menonton Televisi bersama anak-anaknya.

II. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga

11. Tahap perkembangan keluarga saat ini

Perkembangan keluarga saat ini adalah keluarga dengan anak usia

sekolah, (karena keluarga memiliki anak pertama yang sekarang usiannya 18

tahun)

12. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi :

Ny.J mengatakan pendidikan anak-anaknya belum pada tuntas, ingin

meningkatkan dan mengembangkan prestasi anak-anaknya dan memenuhi

kebutuhan kesehatan fisik anggota keluarganya.

13. Riwayat keluarga inti :

Ny.J mengatakan pertama kenal dan bertemu sang suami di pabrik

tempat kerjanya dulu, Ny.J tertarik pada Tn,T karena keseriusannya untuk

menikahi dirinya dan tidak menunda-nunda untuk berpacaran. Alasan menikah

atas pilihan masing-masing pasangan bukan atas paksaan atau perjodohan

orangtua. Keduanya menikah atas dasar cinta. Ny.J positive hamil setelah 4

bulan menikah dan memutuskan untuk berhenti berkerja atas anjuran suaminya.

Anak pertama lahir normal Laki-Laki dan dalam kondisi sehat. Keluarga
berencana untuk memiliki 2 anak saja dan tidak mau lebih. Setelah 2 tahun,

keluarga merencana untuk memiliki anak lagi dan lahirlah anak ke-2 dengan

jenis kelamin Perempuan normal dan sehat. Perbedaan antara anak pertama dan

kedua memiliki jarak 3 tahun. Keluarga tidak ada niatan untuk memiliki anak

lagi setelah anak ke-2 lahir, Ny.J mulai di KB.

14. Riwayat keluarga sebelumnya :

Keluarga memiliki riwayat penyakit keturunan dari sang Ibu, dan

kesehatan keluarga saat ini ada yang memiliki penyakit hipertensi, dengan status

imunisasi lengkap, kesadaran keluarga akan pelayanan kesehatan kurang, dan

jarang melakukan control hanya sakit baru ke Puskesmas.

III.Pengkajian lingkungan

15. Karakteristik rumah :

Luas rumah kira –kira 7 x 9 (63m2) dengan bangunan tipe permanen dan

memiliki pencahayaan, ventilasi baik ( ada 7 jendela kecil dan 2 pintu untuk

keluar masuk) sirkulasi udara baik, atap / genteng rumah terbuat dari asbes,

lantai beralas ubin, lahan kosong ada di kanan dan kiri rumah dan di gunakan

untuk menanam pohon mangga dan sayuran, rumah memiliki 3 kamar tidur, 1

ruang tamu, ruang keluarga, ruang makan/ dapur, kamar mandi, jarak sepiteng

dengan sumber air bersih kurang lebih 15 meter. Sumber air bersih yang

digunakan berasal dari sumur. Air minum menggunakan air gallon bukan air

keran.
Denah Rumah

Teras Jendela

Ruang Tamu Kamar 1

Jendela

jende
la

Jendela R. Keluarga

Kamar 2

Jendela

Kamar 3 Dapur

kamar

mandi

Jendela
16. Karakteristik tetangga dan komunitas RW :

Selama pandemic Covid-19 sudah lama tidak ada perkumpulan atau

pengajian. RW setempat menghentikan sementara kegiatan seperti tahlilan

maupun arisan. Interaksi antara tetangga atau masyarakat sudah dianjurkan

untuk selalu jaga jarak. Namun, terkadang masih ada masyarakat setempat

tidak menggunakan masker bila mau ke warung

17. Mobilitas geografis keluarga :

Rumah keluarga Ny.J berada di depan jalan utama , yang bisa di lewati

oleh mobil dan motor serta samping kanan dan kirinya adalah rumah

tetangganya. Ny.J mengatakan rumah yang ditempatkan adalah rumah

permanent dan tidak pernah pindah-pindah sejak mengikuti transmigrasi.

18. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat :

Selama pandemic covid19 perkumpulan yang ada di Rt04 Rw02 sudah

dihentikan sementara atas anjuran pemeintah setempat. Masyarakat Rt 04/Rw

02 cenderung mengikuti anjuran pemerintah untuk tidak berkegiatan yang

mengundang masa banyak.

IV. Struktur keluarga

19. Sistim pendukung keluarga :

Jumlah anggota keluarga yang sehat ada 3 (terdiri dari ayah/suami dan 2

anak) dan yang sakit 1 yaitu (istri/ibu). Ny.J mengatakan bahwa ia menderita

hipertensi sejak melahirkan anak kedua dan Ny J sering mengkonsumsi obat

dari dokter puskesmas jika merasa pusing dan kepala terasa berat. Ny.J merasa

suami dan keluarganya memperhatikannya, bila pusing anak-anaknya


memahami ibunya butuh istirahat dan suami merawatnya dan bawa ia ke

Puskesmas. Fasilitas yang digunakan oleh keluarga Ny.J yaitu Puskesmas.

Saat pandemic ini Ny.J sudah tidak pernah pergi control ke Puskesmas karena

takut terpapar dengan Covid-19 dan bila merasa pusing ia cukup istirahat dan

minum obat dari resep dokter yang terakhir sakit.

20. Pola komunikasi keluarga :

Pola komunikasi keluarga Ny.J adalah dengan diskusi ataupun sistem

dua arah dalam menyelesaikan masalah bersama, kepala keluarga yaitu

ayah/suami yang menjadi suara dominan/komando untuk menyelesaikan

masalah. Bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi antar anggota keluarga

adalah bahasa Jawa dan bahasa Indonesia (campur), ketika berkomunikasi

dengan saudara-saudaranya Ny J berkomunikasi Via Telfon di karenakan

saudaranya jauh.

21. Struktur kekuatan keluarga :

Ny.J dan suami saling menjaga kesehatan serta menjaga kesehatan anak-

anaknya dengan selalu menjaga kebersihan rumah, makan makanan yang

bersih dan sehat. Dalam keluarga Ny.J tidak ada anggota keluarganya yang

merokok (keluarga bebas rokok).

22. Struktur peran :

Peranan keluarga sudah sesuai dimana suami berperan sebagai kepala

keluarga yaitu berkerja mencari nafkah, bertanggung jawab penuh untuk

menjaga kesehatan dan mendukung penuh kebutuhan istri dan anak-anaknya,

istri sebagai ibu rumah tangga yang selalu mempersiapkan kebutuhan suami
dan anak-anaknya memberikan perhatian khusus pada suami dan anak-

anaknya untuk menunjang kesehatan. Dan anaknya berperan sebagai anak

yang harus bersekolah dan nurut dengan orangtua seperti membantu ibunya

melakukan pekerjaan rumah saat libur. Ny.J mengatakan saat pandemic

keluarga berusaha jaga jarak dan sudah jarang berinteraksi dengan orang

banyak (seperti ikut pengajian dan arisan) untuk menjaga kesehatan dirinya

dan keluarganya.

23. Nilai atau norma keluarga :

Nilai dan Norma yang ada di keluarga tidak bertentangan dengan nilai

dan norma yang ada di masyarakat. Keluarga menerapkan nilai-nilai agama

pada setiap angota keluarga seperti sholat, berpuasa pada bulan Ramadhan.

Bila akan pulang terlambat harus memberitahu dulu kepada orang tua.

V. Fungsi keluarga

24. Fungsi afektif :

Anggota keluarga mengatakan senang dengan dirinya dan bahagia

memiliki keluarga karena saling mendukung dari segi apapun dan dalam

menyelesaikan pekerjaan rumah keluarga Ny.J. Rasa kasih sayang timbul

dalam keluarganya karena perilaku orangtua yang menunjukkan kepedulian

dan perhatian kepada anak-anaknya, suami istri yang saling mendukung antar

keduanya dan keduanya merasa mempunyai rasa tanggung jawab atas anak-

anaknya.

25. Fungsi sosialisasi :


Hubungan sosial keluarga Ny.J dengan masyarakat sekitar baik,

dengan keluarga besar Ny.J baik, dengan komunikasi via telfon di

karenakan jauh. Begitu juga dengan keluarga besar suami Ny.J juga baik.

26. Fungsi perawatan kesehatan :

a. Kemampuan keluarga mengenali masalah kesehatan


Saat di tanya tentang penyakit Hipertensi Ny J mengatakan kalau
darahnya tinggi, penyebab darah tinggi karena keturunan dari ibu, saat di
tanya tanda dan gejala dari hipertensi Ny J menjawab kalau terjadi tekanan
darah tinggi suka pusing dan kepala terasa berat. Ny. J mengatakan tensi
tinggi sejak melahirkan anak kedua, klien tidak pernah tensi tinggi saat
remaja. Saat dikaji tekanan darah klien 150/90mmHg, klien mengatakan
tidak mengeluh pusing atau nyeri. Klien mengatakan tensi suka naik turun,
saat sedang naik >140/90 klien suka mengeluh pusing dan kepala terasa
berat. Tensi klien masih suka tinggi namun klien suka tidak mematuhi
mengkonsumsi obat hipertensi dari dokter yang di haruskannya minum satu
pil sehari.
b. Kemampuan keluarga mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan
yang tepat

Ny.J mengatakan sudah mengetahui mengenai dampak penyakit


atau konsekuensi apabila tidak dilakukan tindakan untuk merawat penyakit
tersebut yaitu penyakitnya akan menjadi parah jika tidak diobati dan
makan tidak dijaga misal makanan tidak dikontrol maka hipertensi akan
kambuh. Namun, keluarga dalam menyikapinya masih acuh tak acuh.
Biasanya bila ada anggota keluarga yang sakit, keluarga menangani
dengan sendiri jika sakit biasa.

c. Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit


Bila penyakit Ny.J kambuh, suaminya yang menjaga dan merawat
klien serta menyuruh Ny J untuk istirahat, kemudian Tn T mengurus anak-
anaknya bila pulang kerja, yaitu dengan merawat klien seperti menyiapkan
dengan membeli makanan seperti sayur-sayuran, membawanya ke dokter
bila ingin saja. Anak-anak Ny.J hanya mengetahui bahwa ibunya sakit
pusing biasa. Kepala keluarga serta Ny.J tidak dapat menyebutkan nama
obat, hanya dapat memberikan ciri-ciri warna bungkus obat.. Ny.J
mengatakan dokter pernah menyarankannya selain mengkonsumsi obat,
minum juga Air blenderan Timun untuk membantu mengatasi
hipertensinya. Namun, klien kadang bikin kadang tidak (bikin bila ada
keluhan saja saja).. Bila anak sakit Ny.J dan suami membawanya ke
puskesmas. contoh anak demam dicoba sehari diberikan kompres hangat
pada keningnya lalu bila masih demam di hari ke-2 baru dibawa ke
puskesmas.
d. Kemampuan keluarga memelihara lingkungan rumah yang sehat
Keluarga biasa saling membantu dalam membersihkan
rumahnya, Ny. J tiap hari membersihkan lantai rumah dan halaman depan
rumahnya dibantu oleh anak-anaknya, pintu rumah selalu di buka setiap
pagi sampai siang hari untuk udara segar masuk, kamar mandi selalu
dibersihkan setiap minggu, ketika akan tidur Ny. J biasanya menonton TV
terlebih dahulu, kemuidan mematikan lampu kamar dan mematikan TV
agar suasana tidur lebih nyaman.
e. Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas/ pelayanan kesehatan di
masyarakat
Keluarga mengetahui keberadaan fasilitas kesehatan baik perawat
desa, bidan desa, puskesmas dan rumah sakit. Ketika ada anggota keluarga
yang sakit biasanya keluarga memilih berobat ke Puskesmas dengan alasan
lebih dekat dari rumah keluarga memiliki jaminan kesehatan yaitu BPJS
kesehatan. Keluarga paham akan keuntungan yang didapat dari fasilitas
kesehatan. Tapi keluarga jarang memeriksakan kesehatannya ke
puskesmas untuk kontrol bila sempat dan saat ada keluhan, karena bila
keadaan sehat dirinya mengakui tidak perlu kontrol.

27. Fungsi reproduksi :


Ny.J dan suami memiliki dua orang anak (anak pertama berjenis

kelamin Laki-Laki usia 18 tahun dan anak yang kedua berjenis kelamin

Perempuan berusia 15 tahun), jarak antar kedua anaknya yaitu 3 tahun.

Ny.J dan suami sudah tidak ada niatan untuk mempunya anak lagi, Ny.J

menggunakan alat kontrasepsi Pil KB.

28. Fungsi ekonomi :

Dalam pemenuhan kebutuhan sehari hari keluarga Ny.J

mendapatkan dari hasil kerja suaminya yaitu sebagai petani perkebunan

sawit di suatu perusahaan perkebunan sawit di kecamatan sungai melayu

rayak. Di saat wabah covid 19 ini suami Ny.J masih berkerja setaiap senin

hingga sabtu. Keluarga memanfaatkan sumber – sumber yang ada di

masyarakat seperti Posyandu Lansia untuk melakukan penge-checkan

tekanan darah secara gratis.

VI. Stress dan koping keluarga

29. Stressor jangka pendek dan panjang .

Stessor jangka pendek yang dialami keluarga Ny.J adalah biaya

untuk memenuhi kebutuhan menjelang lebaran idul fitri 1440 H.

Sedangkan stressor jangka panjang adalah Ny J mengatakan dalam

menghidupi anak-anaknya yang masih sekolah merupakan masalah yang

selalu terpikirkan oleh NyJ.

30. Kemampuan keluarga berespon terhadap stressor :


Dalam menghadapi masalah jangka pendek keluarga Ny.J tetap

bersabar dan tetap menjalani kehidupan dengan seadanya untuk tetap dapat

memenuhi kebutuhan pangan saat lebaran nanti.

Untuk menghadapi masalah jangka panjang keluarga Ny.J berusaha

untuk menstabilkan keuangan untuk biaya pendidikan anak-anaknya, dan

mengatur keuangan untuk hal yang penting saja, tetapi Ny.J dan suami (kepala

keluarga) yakin bahwa Allah telah mengatur rezekinya.

31. Strategi koping yang digunakan :

Strategi koping yang digunakan keluarga Ny. J yaitu dengan selalu sabar,

dan berusaha serta berdo’a kepada Allah SWT agar diberi kekuatan dalam

menghadapi masalahnya.

32. Strategi adaptasi disfungsional :

Tidak ada strategi adaptasi disfungsional pada keluarga Ny,J.

VII. Pemeriksaan fisik

Pemeriksaan Ny. J

Keluhan Utama Klien mengatakan sedang tidak merasakan keluhan

Keadaan Umum Kesadaran Compos mentis

Tanda Tanda Vital TD : 150/90 mmHg


N : 80 x / Menit
R : 20 x/Menit
S : 36.4 0C
BB/TB BB : 70 Kg
TB : 155 Cm

Sistem Pernafasan Respirasi 20 x/ menit Bentuk hidung simetris, tidak tampak


PCH, pergerakan dada simetris, tidak ada nyeri tekan pada
hidung, perkusi paru resonan, pengembangan dada
simetris, vokal premitus kiri dan kanan seimbang,
auskultasi vesikuler semua lapang paru.

Sistem Kardiovaskuler Konjungtiva merah muda, CRT < 2 detik, akral hangat,
bunyi jantung S1-S2 reguler.

Sistem Pencernaan Sklera putih bersih, mukosa bibir lembab, jumlah gigi
sudah tidak lengkap, bentuk abdomen cembung, bunyi usus
9 x/menit, perkusi timpani dan dulness pada hati, tidak ada
nyeri tekan dan pembesaran hati.

Sistem Perkemihan Tidak ada nyeri tekan pada daerah perut bagian bawah,
tidak ada keluhan pada saat berkemih

Sistem Integumen Warna kulit sawo matang, kulit tidak kering, elastisitas
turgor kulit menurun.

Sistem Muskuloskeletal Ekstremitas atas simetris, tidak ada deformitas, jumlah jari
10, kekuatan otot 5/5
Ekstremitas bawah tidak terdapat deformitas, klien mampu
berjalan dengan normal
Kekuatan otot 5/5

Sistem Endokrin Tidak ada pembengkakan atau pembesaran pada kelenjar


getah bening, ataupun kelenjar tiroid.

Sistem Panca indra Pengelihatan : Penglihatan baik, tidak terdapat penurunan


ketajaman pengelihatan, Tidak menggunakan alat bantu
penglihatan tambahan.

Penciuman : mampu membedakan bau antara minyak kayu


putih, dan bau kopi.

Pengecapan : fungsi pengecapan baik.


Pendengaran : fungsi pendengaran baik, tidak
menggunakan alat bantu tambahan.

VIII. Harapan keluarga

Dengan adanya petugas kesehatan yang datang kerumahnya menurutnya

mengharapkan supaya petugas kesehatan bisa memberikan pengetahuan yang

dapat membantu dirinya untuk mengontrol kesehatannya.

IX . Analisa Data

No Data Interpretasi data Masalah


1 DS: Ketidakmampuan Ketidakefektifan
keluarga mengenal pemeliharaan
- Ny. J memiliki penyakit masalah kesehatan kesehatan
herediter / keturunan yaitu
hipertensi dari Ibunya.

- Ny. J mengatakan tensi


tinggi sejak Melahirkan
anak kedua, klien tidak
pernah tensi tinggi saat
remaja. Saat ini, tensi
klien masih suka tinggi
namun klien suka tidak
mematuhi mengkonsumsi
obat hipertensi dari dokter
yang di haruskannya
minum satu pil sehari.

- Saat dikaji tekanan darah


klien 150/90mmHg, klien
mengatakan tidak
mengeluh pusing atau
nyeri. Klien mengatakan
tensi suka naik turun, saat
sedang naik >140/90 klien
suka mengeluh pusing dan
kepala terasa berat.

- Kepala keluarga serta Ny.J


tidak dapat menyebutkan
nama obat, hanya dapat
memberikan ciri-ciri
warna bungkus obat
tersebut

- Klien mengatakan bila


pusing / tensi naik klien
berusaha untuk menjauh
dari keramaian dan
istirahat di kamar dengan
lampu dimatikan.
- Keluarga jarang
memeriksakan
kesehatannya ke
puskesmas untuk kontrol
bila sempat dan saat ada
keluhan, karena bila
keadaan sehat dirinya
mengakui tidak perlu
kontrol.

- Ny.J mengatakan dokter


pernah menyarankannya
selain minum obat juga
bisa membuat minuman
blenderan air timun untuk
membantu mengatasi
hipertensinya. Namun,
klien kadang bikin kadang
tidak (bikin bila ada
keluhan saja saja).

DO :

TD : 150/90 mmhg,

HR : 80 x/menit.
RR : 20 x / menit,

S : 36,4oC

- Ny.J tampak jarang


mengontrol kesehatannya.
- Keluarga tampak
menyikapi kesehatan
keluarganya masih acuh
tak acuh.
- Tampak anak-anak Ny.J
hanya mengetahui bahwa
ibunya sakit pusing biasa
- Ny.J dan keluarga belum
mengenal jelas mengenai
hipertensinya.
Diagnosa Keperawatan
1. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan (00099)

Intervensi Keperawatan
Tujuan Evaluasi
No Diagnosa INTERVENSI
Umum Khusus Kriteria Standar
1. Domain 1: Setelah dilakukan 1. Respon Verbal Hipertensi atau Keluarga Ny. J mampu
Promosi asuhan tindakan keperawatan, penyakit darah tinggi mengenal masalah kesehatan
Kesehatan keperawatan 3x keluarga Ny. J mampu (Keluarga dapat
merupakan suatu Ny. J
pertemuan mengenal masalah menjelaskan secara Domain 3: Perilaku
Kelas 2 : diharapkan kesehatan Ny. J dengan lisan tentang keadaan peredaran
Classes S: Pendidikan Pasien
Manajemen keluarga Ny. J kriteria hasil : penyakit darah meningkat Intervention: pengajaran
Kesehatan mampu Domain IV: Pengetahuan hipertensi) secara kronis. Hal ini penyakit hipertensi (5602)
memelihara kesehatan dan perilaku terjadi karena jantung 1. Menilai pemahaman
Ketidakefektifan kesehatannnya Kelas S: Pengetahuan bekerja lebih cepat klien dan
pemeliharaan dan tentang kesehatan memompa darah keluarga tentang hipertensi
kesehatan meningkatkan Luaran: Pengetahuan 1. Review pengetahuan
derajat untuk memenuhi
(00099) tentang proses penyakit klien tentang kondisi
kesehatanya (1803) (hipertensi) kebutuhan oksigen
hipertensi yang terjadi
meningkat dari 1 (tidak dan nutrisi di dalam 2. Jelaskan patofisiologi
mengetahui) → 4 tubuh (Koes Irianto, terjadinya hipertensi
(pengetahuan baik) 2014). 3. Jelaskan penyebab
Hasil : hipertensi
1. Mengetahui Penyebab dan factor 4. Jelaskan tanda dan gejala
definisi hipertensi hipertensi hipertensi
1. Mengetahui (WHO,2014); 5. Berikan gambaran
penyebab dan faktor keturunan, obesitas, tentang komplikasi kronis
yang berkontribusi yang dapat terjadi akibat
Tujuan Evaluasi
No Diagnosa INTERVENSI
Umum Khusus Kriteria Standar
menyebabkan stress, usia, kebiasaan hipertensi
hipertensi hidup. 6. Gali kesiapan klien untuk
2. Mengetahui tanda mengelola hipertensi
dan gejala Tanda dan gejala 7. Diskusikan perubahan
peningkatan tekanan tekanan darah tinggi gaya hidup yang bisa
darah dilakukan untuk mencegah
(Rokhaeni, 2001);
3. Mengetahui komplikasi hipertensi
komplikasi akibat sakit kepala, pusing, 8. Gali sumber dukungan
tekanan darah yang lemas, kelelahan, yang tersedia bagi klien dan
tidak terkontrol sesak nafas, gelisah, keluarga yang mengalami
4. Mengetahui cara mual, muntah, masalah hipertensi
pengelolaan penyakit epistaksis, kesadaran
untuk mengurangi
menurun.
perkembangan
menjadi lebih buruk
Komplikasi
5. Mengetahui cara
(Nugraha,2016);
mengelola hipertensi
6. Mengetahui retino hipertensif,
kelompok dukungan penyakit jantung dan
yang pembuluh darah,
tersedia hipertensi
serebrovaskular,
ensefalopati.

Diet Hipertensi
(Buchman, 2010);
makanan yang harus
dibatasi yaitu lemak,
Tujuan Evaluasi
No Diagnosa INTERVENSI
Umum Khusus Kriteria Standar
cholesterol dan
sumber kalori tinggi.
Makan makana
rendah garam.

2 2. Setela Respon Verbal Keluarga dapat Keluarga Ny. J mampu


h dilakukan tindakan menjelaskan dengan mengambil keputusan terhadap
keperawatan, Keluarga (Keluarga dapat benar bagaimana masalah kesehatan
Ny. J mampu mengambil menjelaskan secara akibat hipertensi dan yang dialami Ny. J
keputusan yang tepat
lisan dan dapat dapat mengambil Domain 5: Keluarga
terhadap masalah
kesehatan Ny. J dengan
mengambil keputusan yang tepat. Classes X: Perawatan sepanjang
kriteria hasil: tindakan yang tepat hidup
Domain VI: Kesehatan dalam merawat Intervention: Dukungan
keluarga anggota keluarga keluarga (7140)
Kelas X: kesejahteraan yang sakit) 1. Bantu keluarga
keluarga mengidentifikasi keuntungan
Luaran: Dukungan dan kerugian apabila tidak
keluarga (2609) selama melakukan perawatan
perawatan meningkat dari terhadap hipertensi
1 (Tidak pernah 1. Pertahankan komunikasi
menunjukkan)  4 dengan keluarga dari awal
(Sering menunjukkan) 2. Fasilitasi keluarga terkait
1. Anggota keluarga tujuan perawatan
mengungkapkan 3. Berikan informasi yang
keinginan untuk dibutukan dan ditanyakan
mendukung anggota oleh keluarga terkait
keluarga sakit hipertensi
1. Anggota keluarga 4. Manfaatkan dukungan
Tujuan Evaluasi
No Diagnosa INTERVENSI
Umum Khusus Kriteria Standar
mengekspresikan keluarga atau kelompok lain
perasaan dan emosi dalam pengambilan
sebagai kepedulian keputusan
kepada anggota yang
sakit
Domain VI: Kesehatan
keluarga
Kelas X : kesejahteraan
keluarga
Luaran : Partisipasi
keluarga dalam perawatan
professional (2605)
meningkat dari 1 (Tidak
pernah menunjukkan)  4
(Sering menunjukkan)
1. Berpartisipasi
dalam keputusan
bersama klien
1. Berpartisipasi
dalam tujuan bersama
terkait perawatan

3 2. Setelah dilakukan Respon Verbal Keluarga dapat Keluarga Ny. J mampu


tindakan keperawatan, melakukan perawatan memberikan perawatan bagi Ny.
Keluarga Ny. J mampu (Keluarga dapat anggota keluarga J
memberikan perawatan menjelaskan secara yang menderita Domain 1: Fisiologis; Dasar
pada Ny. J yang lisan cara penyakit hipertensi Kelas A: Manajemen aktivitas
mempunyai masalah pencegahan dan secara tepat. dan latihan
kesehatan dengan kriteria perawatan penyakit
hasil: Intervensi: Peningkatan Latihan
Tujuan Evaluasi
No Diagnosa INTERVENSI
Umum Khusus Kriteria Standar
Domain IV: Pengetahuan hipertensi) (0200)
tentang kesehatan dan 1. Hargai keyakinan klien
perilaku mengenai latihan fisik
Kelas Q: Perilaku sehat 1. Gali pengalaman
Luaran: perilaku patuh: individu sebelumnya
aktivitas yang disarankan mengenai latihan fisik
(1632) meningkat dari 1 2. Pertimbangkan motivasi
(Tidak pernah klien untuk melakukan
menunjukkan)  4 latihan fisik
(Sering menunjukkan) 3. Gali hambatan untuk
1. Mengidentifikasi melakukan
manfaat yang latihan fisik
diharapkan 4. Damping klien saat
dari aktivitas fisik menentukan tujuan jangka
1. Mengidentifikasi pendek, jangka Panjang dan
hambatan melakukan menjadwalkan latihan fisik
aktivitas fisik 5. Libatkan keluarga dalam
2. Menggunakan merencanakan latihan
strategi untuk 6. Informasikan kepada
mengalokasikan waktu klien dan keluarga tentang
untuk aktivitas fisik manfaat latihan fisik
7. Instruksikan kepada
klien tentang latihan fisik
yang sesuai dengan
kesehatannya
8. Instruksikan kepada
klien untuk melakukan
pemanasan, dan pernafasan
dan menghindari cidera
Tujuan Evaluasi
No Diagnosa INTERVENSI
Umum Khusus Kriteria Standar
selama latihan fisik
9. Monitor respon klien
terhadap program latihan
4 3. Setelah dilakukan Respon Verbal Keluarga dapat Keluarga Ny. J mampu
keperawatan, keluarga memodifikasi memodifikasi lingkungan untuk
Ny. J mampu (Keluarga dapat lingkungan yang meminimalisir masalah
memodifikasi lingkungan menjelaskan secara dapat mempengaruhi kesehatan yang
untuk menjamin lisan tentang penyakit hipertensi. dialami Ny. J
kesehatan Ny. J dengan pengaruh
Domain 4: Kemananan
kriteria hasil: lingkungan Kelas V: Manajemen risiko
Domain V: Kondisi terhadap proses Intervensi: Manajemen
kesehatan yang dirasakan penyakit
lingkungan (6480)
Kelas U: kesehatan dan hipertensi) 1. Sediakan tempat tidur
kualitas hidup
dan lingkungan yang bersih
Luaran: Status
dan nyaman
kenyamanan: lingkungan
1. Kendalikan atau cegah
(2009) meningkat dari 2
kebisingan yang tidak
(banyak terganggu)
diinginkan atau
menjadi 4 (sedikit
berlebihan
terganggu)
2. Berikan music pilihan
1. Lingkungan yang
3. Sediakan headphone
kondusif untuk tidur
untuk mendengarkan musi
1. Privasi dan melakukan imajinasi
2. Kontrol terhadap terbimbing
suara ribut 4. Sediakan pengharum
ruangan jika diperlukan
Tujuan Evaluasi
No Diagnosa INTERVENSI
Umum Khusus Kriteria Standar
5 5. Setelah dilakukan Respon Verbal Keluarga dapat Keluarga Ny. J mampu
tindakan keperawatan, menggunakan memanfaatkan pelayanan
Keluarga Ny. J mampu (Keluarga dapat fasilitas pelayanan kesehatan untuk meminimalisir
memanfaatkan fasilitas menjelaskan secara secara tepat. masalah kesehatan
pelayanan kesehatan lisan ke mana yang dialami Ny. J
dengan kriteria hasil: mereka harus Domain 6: Sistem
Domain IV: meminta Kesehatan
Pengetahuan tentang pertolongan untuk Kelas Y: Mediasi system
kesehatan dan perilaku perawatan dan kesehatan
Kelas S: Pengetahuan pengobatan Intervensi: Panduan pelayanan
tentang kesehatan penyakit kesehatan (7400)
Luaran: Pengetahuan: hipertensi) 1. Bantu keluarga untuk
sumber-sumber kesehatan
memilih pelayanan
(1806) yaitu tingkat
kesehatan yang sesuai
pemahaman yang
1. Informasikan kepada
disampaikan tentang
keluarga tentang perbedaan
sumber-sumber asuhan
pelayanan kesehatan beserta
kesehatan yang relevan
fasilitasnya
meningkat dari 2
(pengetahuan terbatas)
menjadi 4
(pengetahuan baik) dengan
indikator:
1. Sumber perawatan
kesehatan terkemuka
1. Sumber-sumber
perawatan darurat
Implementasi Keperawatan Keluarga
No Tanggal Diagnosa Tindakan Evaluasi Paraf
1. Ketidakefektifan Keluarga mampu S: Susilo
pemeliharaan mengenal - Ny. J dan Teguh
kesehatan hipertensi, dengan keluarga Firmanto
melakukan mengatakan
berhubungan
pengajaran lebih
dengan penyakit hipertensi mengetahui
ketidakmampuan (5602) mengenai
keluarga penyakit
mengenal Media: Leaflet hipertensi.
masalah Waktu: 30 menit O:
kesehatan Tempat: Rumah Ny. - Keluarga Ny. J
J dapat
(00099)
menjelaskan
Proses : kembali
Pengajaran penyakit pengertian
hipertensi dilakukan Hipertensi
dengan metode - Keluarga Ny. J
ceramah dan tanya dapat
jawab dengan media menjelaskan
leaflet kepada kembali 2 dari
keluarg Ny. J, penyebab
Kegiatan ini di hadiri hipertensi
oleh semua anggota - Keluarga Ny. J
keluarga Ny. J, dapat
Keluarga tampak menyebutkan
memperhatikan kembali tanda
proses kegiatan dan gejala
penkes dengan baik. hipertensi.
- TTV
R/. Ny. J dan TD : 160/100
keluarga MmHg
memperhatikan N : 84 x/mnt
dengan baik selama RR : 20 x/mnt
proses penkes, Ny. J T : 36,5oC
dapat menjelaskan A: Ny. J dan
kembali pengertian keluarga
hipertensi, dapat mampu
menyebutkan mengenal
kembali 2 penyebab hipertensi
hipertensi, dapat P: Intervensi
menyebutkan tugas keluarga
kembali tanda dan pertama
gejala dari hipertensi. selesai.
Lanjutkan
intervensi
kedua yaitu
mampu
No Tanggal Diagnosa Tindakan Evaluasi Paraf
mengambil
keputusan
untuk
melakukan
pencegahan
terjadinya
Hipertensi.

2. Ketidakefektifan Keluarga mampu S: Susilo


pemeliharaan mengambil - Keluarga Ny. J Teguh
kesehatan keputusan yang mengatakan Firmanto
tepat terhadap mengetahui
berhubungan masalah hipertensi keuntungan dan
dengan dengan melakukan kerugian
ketidakmampuan dukungan keluarga apabila tidak
keluarga (7140) melakukan
mengenal Metode: Penkes perawatan
masalah Media : - hipertensi
kesehatan - Keluarga Ny. J
Waktu: 10 menit mengetahui
(00099)
Tempat: Rumah Ny. tindakan yang
J harus diambil
Proses : ketika
merasakan
Memberikan masalah
informasi mengenai kesehatan
hipertensi yang hipertensi
dibutuhkan oleh O:
keluarga, mengenai - Keluarga Ny. J
keuntungan dan tampak
kerugian apabila memperhatikan
tidak melakukan dengan baik
perawatan hipertensi, penjelasan
dan memberikan yang diberikan
dorongan/dukungan - Keluarga
kepada keluarga tampak
dalam pengambilan mengerti
keputusan untuk mengenai
menyelesaikan pengambilan
masalah kesehatan keputusan
hipertensi dalam
R/. Keluarga Ny. J menangani
mendengarkan masalah
informasi yang kesehatan
diberikan, hipertensi
memperhatikan A: Keluarga Ny. J
penjelasan secara mampu
mengetahui
No Tanggal Diagnosa Tindakan Evaluasi Paraf
baik, serta cara
menyutujui pengambilan
tindakan yang keputusan
harus diambil mengatasi
ketika merasakan masalah
masalah kesehatan kesehatan
hipertensi hipertensi
P: Intervensi
tugas keluarga
kedua selesai.
Lanjutkan
intervensi
ketiga yaitu
mampu
memberikan
perawatan
kesehatan
dengan
masalah
hipertensi.

3. Ketidakefektifan Keluarga mampu S: Susilo


pemeliharaan memberikan - Keluarga Ny. J Teguh
kesehatan perawatan pada mengatakan Firmanto
Ny. J yang akan
berhubungan
mempunyai melakukan
dengan masalah kesehatan Hipnosis 5 jari
ketidakmampuan hipertensi dengan dengan jadwal
keluarga melakukan seminggu 2
mengenal Peningkatan kali.
masalah Latihan (0200). O:
kesehatan Metode: Penkes - Keluarga Ny. J
Media : - tampak
(00099)
memperhatikan
Waktu: 30 menit dengan baik
Tempat: Rumah Ny. penjelasan
J yang diberikan
Proses : - Keluarga
tampak
Mengidentifikasi
bersemangat
kegiatan
untuk
latihan/olahraga yang
melakukan
biasa dilakukan Ny.
Hipnosis 5 jari
J, memberikan
A: Keluarga Ny. J
dukungan kepada
mampu
Ny. J untuk
mengetahui
melakukan kegiatan
cara
Hipnosis 5 Jari, dan
memberikan
No Tanggal Diagnosa Tindakan Evaluasi Paraf
memperagakan perawatan
Hipnosis 5 Jari kesehatan
minimal seminggu dengan
2kali, memberikan masalah
informasikan kepada hipertensi
klien dan keluarga P: Intervensi
tentang manfaat tugas keluarga
Hipnosis 5 Jari, ketiga selesai.
menginstruksikan Lanjutkan
kepada klien untuk intervensi
melakukan keempat yaitu
pernafasan mampu
memodifikasi
R/. Keluarga Ny. J lingkungan
mengikuti untuk
proses menjamin
penjelasan kesehatan.
materi dengan
baik, keluarga
Ny. J mampu
melakukan
Hipnosis 5 jari
seminggu 2
kali.
4. Ketidakefektifan Keluarga Ny. J S: Susilo
pemeliharaan mampu - Keluarga Ny. J Teguh
kesehatan memodifikasi mengatakan Firmanto
lingkungan untuk akan mengikuti
berhubungan
menjamin anjuran untuk
dengan kesehatan dengan memutar musik
ketidakmampuan melakukan atau murottal
keluarga Manajemen qur’an ketika
mengenal lingkungan (6480) akan istirahat
masalah Metode: Penkes tidur agar lebih
kesehatan Media : - nyenyak.
O:
(00099) Waktu: 10 menit - Keluarga Ny. J
Tempat: Rumah Ny. tampak
J memperhatikan
Proses : dengan baik
penjelasan
Mengidentifikasi
yang diberikan
pola tidur dan
- Keluarga
kebiasaan tidur Ny.
tampak akan
J, memberikan
mengikuti
informasi mengenai
anjuran
pentingnya istirahat
perawat untuk
tidur yang cukup,
memutar musik
membantu
atau murottal
No Tanggal Diagnosa Tindakan Evaluasi Paraf
mendorong keluarga qur’an ketika
untuk menciptakan akan istirahat
suasana yang tenang tidur
ketika akan tidur A: Keluarga Ny. J
agar Ny. J bisa tidur mampu
dengan baik, mengetahui
menganjurkan cara
kepada keluarga memodifikasi
untuk memutar lingkungan
musik atau murottal untuk
qur’an sebelum tidur menjamin
agar memberikan kesehatan
kenyaman untuk dengan
tidur lebih nyenyak. hipertensi
R/. Keluarga Ny. J P: Intervensi
biasa menonton tugas keluarga
TV ketika akan keempat
tidur, dan akan selesai.
mengikuti Lanjutkan
anjuran untuk intervensi
memutar musik kelima yaitu
atau murottal mampu
qur’an ketika memanfaatkan
akan istirahat fasilatas
tidur. kesehatan.

5. Ketidakefektifan Keluarga Ny. J S: Susilo


pemeliharaan mampu - Keluarga Ny. J Teguh
kesehatan memanfaatkan mengatakan Firmanto
fasilitas pelayanan biasa
berhubungan
kesehatan dengan memanfaatkan
dengan memberikan fasilitas
ketidakmampuan panduan kesehatan yaitu
keluarga pelayanan ke puskesmas
mengenal kesehatan (7400) yang dekat dari
masalah Metode: Penkes rumah
kesehatan Media : - O:
- Keluarga Ny. J
(00099) Waktu: 10 menit tampak
Tempat: Rumah Ny. terdorong
J untuk
Proses : memanfaatkan
Mengidentifikasi fasilatas
pemanfaatan kesehatan dan
fasilitas kesehatan memerikasakan
yang biasa diri ketika
digunakan keluarga mengalami
Ny. J ketika masalah
No Tanggal Diagnosa Tindakan Evaluasi Paraf
mengalami masalah kesehatan.
kesehatan, A: Keluarga Ny. J
Mendorong mampu
keluarga untuk memanfaatkan
memanfaatkan dan fasilitas
memeriksa diri ke pelayanan
fasilitas kesehatan kesehatan
ketikan masalah P: Intervensi
kesehatan terutama tugas keluarga
hipertensi. kelima selesai,
R/. Keluarga Ny. J Intervensi
biasa dihentikan.
memeriksan
kesehatan ke
Puskesmas
terdekat dari
rumah.
Lampiran SAP I
Satuan Acara Penyuluhan (SAP)

Pokok Bahasan : Keluarga mengenal hipertensi, dengan melakukan pengajaran


penyakit hipertensi
Sub Pokok Bahasan : Pengertian Hipertensi, Klasifikasi Hipertensi, Tanda dan
gejala Hipertensi, Penyebab Hipertensi, Akibat Hipertensi,
Cara mencegah Hipertensi, Konsumsi garam Penderita
Hipertensi, dan Tanaman Herbal pada penderita penyakit
Hipertensi
Sasaran : Keluarga dengan hipertensi ( Ny. J)
Jam : 10.00 WIB
Waktu : 1 x 30 menit
Tanggal : 01 Juni 2020
Tempat : Rumah pasien
Nama Penyuluh : Susilo Teguh Fiemanto

A. Tujuan Intruksional Umum :


Setelah dilakukan penyuluhan, diharapkan pasien dan keluarga mampu memahami tentang
hipertensi serta dapat mengaplikasikan materi penyuluhan dalam kehidupan sehari-hari.

B. Tujuan Intruksional Khusus :


Setelah diberikan penyuluhan selama 1x30 menit tentang hipertensi, pasien dan keluarga
Ny. J diharapkan mampu:
a. Menjelaskan kembali tentang pengertian hipertensi
b. Menyebutkan klasifikasi tentang hipertensi
c. Menyebutkan tanda dan gejala hipertensi
d. Menyebutkan faktor faktor penyebab hipertensi
e. Menyebutkan akibat dari hipertensi
f. Menjelaskan kembali tentang pencegahan hipertensi
g. Menjelaskan kembali tentang konsumsi garam bagi penderita hipertensi
h. Menyebutkan kembali tentang tanaman herbal penurun hipertensi
C. Materi :
Terlampir

D. Metode :
Ceramah dan tanya jawab

Media
Tahap Kegiatan Penyuluhan Sasaran Waktu
dan Alat

- Mengucapkan salam - Menjawab salam

- Menjelaskan topik dan - Mendengarkan dan 10


Pembukaan tujuan penyuluhan menyimak -
menit
- Menanyakan kesiapan - Menjawab dan
warga dan kontrak bertanya jika ada
waktu yang kurang jelas
- Menyampaikan materi Leaflet 20
penyuluhan menit
- Menjelaskan - Mendengarkan dan
pengertian hipertensi menyimak
- Menjelaskan klasifikasi
hipertensi
- Menjelaskan tanda dan - Mendengarkan dan
gejala hipertensi menyimak
- Menjelaskan faktor- - Mendengarkan dan
faktor penyebab menyimak
terjadinya hipertensi
Pelaksanaan
- Menjelaskan akibat
dari hipertensi
- Menjelaskan tentang - Mendengarkan,
pencegahan hipertensi menyimak dan
- Menjelaskan konsumsi bertanya
garam bagi penderita
hipertensi
- Menjelaskan tanaman
herbal penurun
hipertensi
- Memberikan - Bertanya
kesempatan kepada
keluarga untuk
bertanya

- Menyampaikan - Mendengarkan dan


kesimpulan materi menyimak
- Melakukan evaluasi - Menjawab
materi yang telah pertanyaan yang
disampaikan dengan diajukan 10
Penutup cara tanya jawab -
menit
- Memberikan - Bertanya jika masih
kesempatan untuk ada yang kurang
bertanya jelas
- Memberi salam - Menjawab salam
penutup

E. Evaluasi Kegiatan
a. Evaluasi struktur
1. Pasien dan keluarga hadir dalam kegiatan penyuluhan
2. Tempat dan alat tersedia sesuai dengan acara, penyuluhan diselenggarakan di
rumah pasien

b. Evaluasi Proses
1. Pelaksanaan sesuai dengan waktu yang direncanakan
2. Pasien dan keluarga antusias terhadap materi penyuluhan
3. Pasien dan keluarga terlibat langsung dalam kegiatan penyuluhan (diskusi)

c. Evaluasi Hasil
1. Pasien dan keluarga mampu menjelaskan pengertian hipertensi
2. Pasein dan keluarga mampu menyebutkan klasifikasi hipertensi
3. Pasien dan keluarga mampu menyebutkan tanda dan gejala hipertensi
4. Pasien dan keluarga mampu menyebutkan faktor-faktor penyebab terjadinya
hipertensi
5. Pasien dan keluarga mampu menyebutkan akibat dari hipertensi
6. Pasien dan keluarga mampu menyebutkan pencegahan hipertensi
7. Pasien dan keluarga mampu menyebutkan konsumsi garam bagi penderita
hipertensi
8. Pasien dan keluarga mampu menjelaskan tentang tanamana herbal penurun
hipertensi
Referensi

Arif Mansjoer, dkk. 2000. Kapita Selekta Kedokteran Edisi 4 Jilid 2. Jakarta: Media
Aesculapius Fakultas Kedokteran UI.

Brunner dan Suddarth. 2001 . Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8 .Vol. 2. Jakarta : EGC.

Marilynn E. Doenges, dkk. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan Edisi 3. Jakarta: EGC.
Lampiran I

MATERI PENYULUHAN

A. Pengertian Hipertensi
Menurut Bruner dan Suddarth (2001) hipertensi dapat didefinisikan sebagai tekanan darah persisten dimana tekanan
sistoliknya di atas 140 mmHg dan tekanan diastoliknya di atas 90 mmHg.
Hipertensi Adalah gangguan pada system pembuluh darah yang ditandai dengan meningkatnya tekanan darah ≥ 140/90
mmHg.

B. Klasifikasi Hipertensi
Tekanan darah normal : 130/80 mm Hg
Tekanan darah tinggi ringan: 140-159/90-99 mm Hg
Tekanan darah tinggi sedang: 160-179/100-109 mm Hg
Tekanan darah tinggi berat: 180-209/110-119 mm Hg
Tekanan darah tinggi sangat berat : ≥210/≥120 mm Hg

C. Faktor-Faktor yang Menyebabkan Hipertensi


1. 1.keturunan
2. Gaya hidup tidak sehat
3. Konsumsi garam berlebih
4. Merokok
5. Minum Minuman alkohol
6. Kurang olahraga
7. Kegemukan
8. Umur
9. Stress/ banyak pikiran

D. Tanda dan Gejala Hipertensi


1. Sakit kepala
2. Mudah marah
3. Telinga berdengung
4. Mata terasa berat atau pandangan kabur
5. Mudah lelah
6. Susah tidur
7. Terasa sakit di tengkuk
8. Tekanan darah lebih dari normal

E. Akibat dari Hipertensi


1. Penebalan dan pengerasan dinding pembuluh darah
2. Penyakit jantung
3. Stroke
4. Penglihatan menurun
5. Gangguan gerak dan keseimbangan
6. Kerusakan ginjal
7. Kematian

F. Pencegahan Hipertensi

1. Berat badan ideal


2. Makan makanan yang bergizi
3. Olahraga teratur
4. Mengubah kebiasaan hidup (kurangi merokok, minum kopi)
5. Kurangi makan berlemak tinggi dan tinggi bergaram
6. Kontrol teratur ke puskesmas/ Fasilitas kesehatan
7. Hindari stress
8. Dekatkan diri pada Allah
G. DIIT
Diit merupakan pengendalian asupan kalori total untuk mencapai atau mempertahankan BB yang sesuai dan
mengendalikan kadar glukosa.Tujuan diituntuk membantu menurunkan tekanan darah, mempertahankan tekanan darah menuju
normal,penurunan faktor resiko BB yang berlebih, menurunkan kadar lemak kolesterol.Diit untuk penderita Hipertensi:
1. Makanan yang dianjurkan untuk penderita Darah tinggi
a. Sumber kalori
Beras,tales,kentang,macaroni,mie,bihun,tepung-tepungan, gula.
b. Sumber protein hewani
Daging,ayam,ikan,semua terbatas kurang lebih 50 gram perhari, telur ayam,telur bebek paling banyak satu butir sehari,
susu tanpa lemak
c. Sumber protein nabati
Kacang-kacangan kering seperti tahu,tempe,oncom.
d. Sumber lemak
Santan kelapa encer dalam jumlah terbatas.
e. Sayuran
Sayuran yang tidak menimbulkan gas seperti bayam,kangkung,buncis, kacang panjang, taoge, labu siam, oyong,
wortel.
f. Buah-buahan
Semua buah kecuali nangka, durian, hanya boleh dalam jumlah terbatas.
g. Bumbu
Pala, kayu manis,asam,gula, bawang merah, bawang putih, garam tidak lebih 15 gramperhari.
h. Minuman
Teh encer, coklat encer, juice buah.
2. Makanan yang dibatasi
a. Makanan yang berkadar lemak jenuh tinggi misalnya otak, paru, minyak kelapa, gajih
b. Makanan yang diolah dengan menggunakan natrium misalnya biscuit, craker
c. Makanan dalam kaleng : sarden, abon, asinan, ikan asin, telor asin.
d. Makanan yang mengandung alkohol misalnya durian dan tape.
e. Daging-daging warna merah segar seperti hati ayam, sosis, daging sapi, daging kambing.
f. Garam dapur
g. Makan tinggi lemak dan kolesterol
h. Buah/sayur yang diawetkan dengan garam : ikan asin, asinan, dll

H. Komplikasi
Hipertensi yang terjadi dalam kurun waktu yang lama akan berbahaya sehingga menimbulkan komplikasi. Komplikasi
tersebut dapat menyerang berbagai target organ tubuh yaitu otak, mata, jantung, pembuluh darah arteri, serta ginjal. Sebagai
dampak terjadinya komplikasi hipertensi, kualitas hidup penderita menjadi rendah dan kemungkinan terburuknya adalah
terjadinya kematian pada penderita akibat komplikasi hipertensi yang dimilikinya.
Hipertensi dapat menimbulkan kerusakan organ tubuh, baik secara langsung maupun tidak langsung. Beberapa
penelitian menemukan bahwa penyebab kerusakan organ-organ tersebut dapat melalui akibat langsung dari kenaikan tekanan
darah pada 19 organ, atau karena efek tidak langsung, antara lain adanya autoantibodi terhadap reseptor angiotensin II, stress
oksidatif, down regulation, dan lain-lain. Penelitian lain juga membuktikan bahwa diet tinggi garam dan sensitivitas terhadap
garam berperan besar dalam timbulnya kerusakan organ target, misalnya kerusakan pembuluh darah akibat meningkatnya
ekspresi transforming growth factor-β (TGF-β). Umumnya, hipertensi dapat menimbulkan kerusakan organ tubuh, baik secara
langsung maupun tidak langsung. Kerusakan organ-organ yang umum ditemui pada pasien hipertensi adalah:
1. Jantung
a. hipertrofi ventrikel kiri
b. angina atau infark miokardium
c. gagal jantung
2. Otak - stroke atau transient ishemic attack
3. Penyakit ginjal kronis
4. Penyakit arteri perifer
5. Retinopati

I. KONSUMSI GARAM PERHARI ADALAH:

Hipertensi ringan : ½ sendok teh per hari

Hipertensi sedang : ¼ sendok teh per hari

Hipertensi berat : tanpa garam.


J. Tanaman Herbal Penurun Hipertensi

1. Dua buah timun dimakan pagi dan sore atau diparut, diperas, diambil airnya diminum pagi dan sore.
2. Dua buah belimbing dimakan pagi dan sore atau diparut, diperas dan diambil airnya diminum pagi dan sore
3. Sepuluh lembar daun salam direbus dalam 2 gelas air sampai rebusannya tinggal 1 gelas, diminum pagi dan sore hari
4. Sepuluh lembar daun alpukat direbus dalam 2 gelas air sampai airnya tinggal satu gelas
5. Satu genggam daun seledri ditumbuk dengan sedikit air diperas lalu diminum pagi dan sore.
Lampiran II.

SATUAN ACARA PENYULUHAN

(SAP)

Pokok Pembahasan : Teknik Relaksasi

Sub pokok pembahasan : Hipnosis Lima Jari

Sasaran : Klien dan keluarga

Hari/tanggal : Selasa, 2 Juni 2020

Tempat : Rumah Ny. J

Pukul : 10:00 WIB

A. Tujuan
1. Tujuan Umum (TIU)
Setelah diberikan pendidikan kesehatan tentang hipnotis 5 jari selama 30 menit kepada klien dan keluarga mampu
memahami materi yang diberikan tentang hipnotis 5 jari.
2. Tujuan Khusus (TIK)
Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit diharapkan keluarga pasien mampu :
a. Menjelaskan pengertian Hipnosis Lima Jari
b. Menyebutkan Tujuan Hipnosis Lima Jari
c. Menyebutkan Indikasi Hipnosis Lima Jari
d. Menjelaskan Langkah-langkah Hipnosis Lima Jari
e. Melakukan demonstrasi hypnosis lima jari
B. Materi (terlampir)
Materi penyuluhan yang akan disampaikan meliputi :
a. Pengertian Hipnosis Lima Jari
b. Tujuan Hipnosis Lima Jari
c. Indikasi Hipnosis Lima Jari
d. Langkah-Langkah Hipnosis Lima Jari
C. Media
1. Materi SAP
2. Leaflet
D. Metode Penyuluhan

1. Diskusi, yaitu komunikasi dua arah dengan pemaparan materi yang disampaikan oleh susilo teguh firmanto kepada klien dan
keluarga dan adanya timbal balik dari sasaran untuk bertanya dan menjawab.
2. Tanya jawab, yaitu metode pemberian pertanyaan dari klien/keluarga kepada perawat sebagai respon terhadap materi yang
telah disampaikan dan sebaliknya sebagai bahan evaluasi kegiatan.
3. Demonstrasi, yaitu metode pengaplikasian teori yang telah diberikan pada klien untuk meningkatkan respon terhadap materi
yang diberikan.
E. Pengorganisasi
1. Moderator : Susilo Teguh Firmanto, S.Kep
2. Penyuluh : Susilo Teguh Firmanto, S.Kep
3. Fasilitator : Susilo Teguh Firmanto, S.Kep
4. Observer : Susilo Teguh Firmanto, S.Kep

Pembagian Tugas
1. Moderator : Mengarahkan seluruh jalannya acara penyuluhan dari awal sampai akhir
2. Penyuluh : Menyajikan materi penyuluhan
3. Fasilitator : Memotifasi peserta untuk bertanya
4. Observer : Mengamati jalannya acara penyuluhan dari awal sampai akhir

F. Kegiatan Penyuluhan
No. Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Keluarga

1. 5 Menit Pembukaan

1. Menyampaikan salam pembuka 1. Menjawab salam


2. Perkenalan 2. Mendengarkan
3. Kontrak waktu, mekanisme 3. Menyetujui
kegiatan 4. Mendengarkan
4. Menjelaskan tujuan penyuluhan
2. 20 Menit Pelaksanaan

1. Menggali pengetahuan dan pengalaman 1. Mendengarkan


dari peserta penyuluhan
2. Penyampaian Materi
2. Mendengarkan
a. Tujuan hipnotis 5 jari
dan memperhatikan
b. Tindakan hipnotis 5 jari
c. Indikasi hipnotis 5 jari
d. Langkah-langkah hipnotis 5 jari
3. Berdiskusi,
3. Diskusi/tanya jawab
bertanya, dan
sharing

3. 5 Menit Terminasi
1. Evaluasi dengan bertanya kepada 1. Menjawab
peserta penyuluhan tentang hipnotis 5 pertanyaan
jari 2. Mendengarkan
2. Menyimpulkan materi penyuluhan 3. Menjawab salam
3. Menyampaikan salam penutup

G. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Penyelenggaraan dilaksanakan di Rumah Ny. J
b. SAP, materi, dan media disiapkan di hari penyuluhan
c. Tempat disiapkan sebelum penyuluhan dimulai
2. Evaluasi Proses
a. Peran serta aktif klien dan keluarga.
b. Klien mendengarkan materi penyuluhan dengan baik dan ada respon positif dari peserta.
c. Klien mengajukan pertanyaan dan mampu menjawab pertanyaan secara benar.
d. Klien mampu :
1) Mampu menjelaskan pengertian hipnosis lima jari
2) Mampu menyebutkan tujuan hipnosis lima jari
3) Mampu menyebutkan indikasi hipnosis lima jari
4) Mampu menyebutkan langkah-langkah hipnosis lima jari
3. Evaluasi Hasil
Peserta yang mengikuti penyuluhan memahami tentang Hipnosis 5 jari
Terkait dengan tujuan yang ingin dicapai:
a. Tes Lisan
1) Penyaji mengajukan beberapa pertanyaan secara langsung kepada peserta tentang materi penyuluhan yang akan
dijelaskan.
2) Bila peserta dapat menjawab 80% dari pertanyaan yang diajukan dengan benar, maka dikategorikan pengetahuan
baik.
b. Praktek
Peserta dapat menjawab mengenai hypnosis lima jari yang baik dan benar.

H. Lampiran
1. Materi Penyuluhan dan Leaflet.
2. Lampiran materi
Lampiran

HIPNOSIS 5 JARI

A. Pengertian

Hipnosis lima jari adalah intervensi keperawatan untuk mengurangi stress dengan cara membantu klien untuk
menghipnosis dirinya sendiri dengan membayangkan kejadian-kejadian menyenangkan dalam hidupnya. Hipnotis lima
jari merupakan salah satu bentuk self hipnosis yang dapat menimbulkan efek relaksasi yang tinggi, sehingga akan
mengurangi ketegangan dan stress dari pikiran seseorang. Hipnotis lima jari mempengaruhi system limbik seseorang
sehingga berpengaruh pada pengeluaran hormone-hormone yang dapat memacu timbulnya stress. Hipnotis lima jari akan
mengalami relaksasi sehingga berpengaruh terhadap system tubuh dan menciptakan rasa nyaman serta perasaan tenang
(Keliat dkk, 2011). Penggunaan hipnosis 5 jari adalah seni komunikasi verbal yang bertujuan membawa gelombang
pikiran klien menuju trance (gelombang alpha/theta). Dikenal juga dengan menghipnotis diri yang bertujuan untuk
pemograman diri, menghilangkan kecemasan dengan melibatkan saraf parasimpatis dan akan menurunkan peningkatan
kerja jantung, pernafasan, tekanan darah, kelenjar keringat dll (Barbara, 2010).

B. Tujuan
Tujuan Hipnosis Lima Jari adalah untuk membantu mengurangi Kecemasan. Hipnotis lima jari juga dapat
mempengaruhi pernafasan, denyut jantung, denyut nadi, tekanan darah, mengurangi ketengangan otot dan kordinasi
tubuh, memperkuat ingatan, meningkatkan produktivitas suhu tubuh dan mengatur hormon-hormon yang berkaitan
dengan stress.

C. Indikasi
1) Klien dengan kecemasan ringan-sedang
2) Klien dengan nyeri ringan-sedang

D. Langkah-langkah
Metode hipnotis lima jari dapat dilakukan ±10 menit dengan konsentrasi dan rileks pertama menyentuh ibu jari dengan
telunjuk dan mengenang saat mahasiswa merasa sehat, kedua menyentuh ibu jari dengan jari tengah dan mengenang saat
mahasiswa pertama kali mengalami kemesraan, ketiga menyentuh ibu jari dengan jari manis dan mengenang saat
mendapat pujian dan terakhir menyentuh ibu jari dengan kelingking dan mengenang tempat yang paling indah yang
pernah dikunjungi (Keliat dkk, 2011).

Sebenarnya hipnosis 5 jari sendiri adalah salah bentuk self hipnosis yang dapat menimbulkan efek relaksasi yang
tinggi (Jenita, 2008) sehingga akan mengurangi ketegangan dan stress, kecemasan dari pikiran seseorang. Pada dasarnya
hipnosis 5 jari ini mirip dengan hipnosis pada umumnya yaitu dengan menidurkan klien (tidur hipnotik) tetapi teknik lebih
efektif untuk relaksasi diri sendiri dan waktu yang dilakukan bisa kurang dari 10 menit (Jenita, 2008).

1) Fase Orientasi
a) Ucapkan Salam Terapeutik
b) Buka pembicaraan dengan topik umum
c) Evaluasi/validasi pertemuan sebelumnya
d) Jelaskan tujuan interaksi
e) Tetapkan kontrak topik, waktu dan tempat

2) Fase Kerja
a) Ciptakan lingkungan yang nyaman
b) Bantu klien untuk mendapatkan posisi istirahat yang nyaman duduk atau berbaring
c) Latih klien untuk menyentuh keempat jadi dengan ibu jari tangan
d) Minta klien untuk tarik nafas dalam sebanyak 2-3 kali
e) Minta klien untuk menutup mata agar rileks
f) Dengan diiringi musik (jika klien mau), pandu klien untuk menghipnosisi dirinya sendiri dengan arahan berikut ini
:
(1) Bayangkan saat kondisi badan sehat
(2) Bayangkan saat mencapai prestasi atau sebuah kesuksesan
(3) Bayangkan saat bersama dengan orang yang dicintai
(4) Bayangkan saat berada di tempat yang paling menyenangkan
g) Minta klien untuk membuka mata secara perlahan,
h) Minta klien untuk tarik nafas dalam 2-3 kali.
3) Fase Terminasi
a) Evaluasi perasaan klien
b) Evaluasi objektif
c) Terapkan rencana tindak lanjut klien
d) Kontrak topik, waktu dan tempat untuk pertemuan berikutnya
e) Salam penutup
DAFTAR PUSTAKA

Depkes RI. 2011. Petunjuk Teknis Terapi Kelompok Pasien Mental di RS Jiwa.

Direktorat Kesehatan Jiwa, Jakarta.

Hayes R.E dan Joyce L. Kee. 2009. Farmakologi, Pendekatan Proses

Keperawatan. EGC. Jakarta.

Keliat Budi Ana. 2014. Proses Keperawatyan Kesehatan Jiwa. Edisi 1. EGC. Jakarta.

Musradinur. 2016. Stres Dan Cara Mengatasinya Dalam Perspektif Psikologi, Jurnal edukasi vol 2 No 2 Juli 2016, Fakultas
Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Ar-Raniry.

Yosep, Iyus. 2009. Keperawatan Jiwa. Revika Aditama. Jakarta.

PPNI. 2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan

Keperawatan, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI.

PPNI. 2017. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikasi

Diagnostik, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI.

Anda mungkin juga menyukai