ANALISIS KASUS
Contoh Kasus
Ny. S 32 tahun datang poli KB RSUD Dr. Soetomo tanggal 16 mei 2011 jam
09.45 dengan keluhan tidak mengalami haid sejak 2 bulan yll, berat badannya
bertambah, mual, keluhan ini sudah dirasakan sejak menggunakan kb suntik Depo
Provera. BB sebelum menggunakan kontrasepsi suntik 48 kg, BB setelah
menggunakan kontrasepsi suntik ditimbang sebelum ke poli KB 51 kg Klien haid
pertama berusia 14 tahun dengan lama haid 7 hari. Klien menggunakan kontrasepsi
suntik jenis depo provera sejak 40 hari post partum tanggal 23 juli 2010 dan tidak
pernah mengganti kontrasepsi yang digunakan. Klien mengatakan tidak pernah
menderita penyakit yang serius/kronis apapun hanya batuk dan pilek biasa saja.
Klien mengatakan dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit menurun dan
menular seperti DM, jantung, asma TBC, HIV/AIDS, hipertensi, hepatitis B, dll..
klien menginginkan berat badannya kembali sehingga perlu penatalaksanaan lebih
lanjut.
I. PENGKAJIAN
1. Identitas
Nama pasien : Ny. S
Umur : 32 th
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan :-
Alamat Rumah : Desa Mulyosari
Keluhan Utama
Klien mengeluh tidak haid selama menggunakan kontrasepsi KB suntik,
berat badannya bertambah.
2. Riwayat Menstruasi
Menarche : 14 tahun
Lama haid : 7 hari
10
Banyaknya : 2x ganti pembalut/hari
Siklus : 28 hari
Teratur/tidak : teratur
Dismernorhoe : kadang-kadang
Flour Albus : ada
Jumlah : sedikit
Warna/Bau : jernih bening/tidak berbau
3. Riwayat Kehamilan, Persalinan, Nifas yang lalu
Tmpt Penyulit Anak
Keh perkw UK Jns pers Penolong
per Keh Per Nfs JK BB PB
I 1 BPS 9 bln Spontan Bidan - - - L 3200 47
4. Riwayat KB
Kontrasepsi yang pernah digunakan : Dari pertama sampai hari ini
menggunakan kontrasepsi KB
suntik
Kontrasepsi yang akan digunakan : Belum direncanakan
5. Riwayat Penyakit yang Diderita
Klien mengatakan tidak sedang menderita penyakit apapun.
6. Riwayat Penyakit yang Lalu
Klien mengatakan tidak pernah menderita penyakit yang serius/kronis
apapun hanya batuk dan pilek biasa saja.
7. Riwayat Penyakit Keluarga
Klien mengatakan dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit
menurun dan menular seperti DM, jantung, asma TBC, HIV/AIDS,
hipertensi, hepatitis B, dll.
II. Pemeriksaan fisik
1. Keadaan Umum
2. Kesadaran komposmentis, keadaan emosional stabil, BB sebelum menggunakan kontrasepsi
suntik 48 kg, BB setelah menggunakan kontrasepsi suntik 51 kg.
3. Tanda-tanda vital
TD : 120/80 mmHg
Suhu Tubuh : 36,5oC
Denyut Nadi : 80x/menit
11
RR : 20x/menit
4. General
Kepala : tidak rontok, tidak ada benjolan, tidak ada ketombe
Muka : simetris, tidak terdapat jerawat
Mata : konjungtiva merah muda tidak anemis ka/ki, sklera
putih tidak ikterus ka/ki, tidak ada oedem pada palpebra
ka/ki
Mulut dan gigi: lidah bersih, merah, tidak stomatitis, gigi bersih, putih,
tidak caries, tidak ada gigi tanggal, tidak epulish, tidak
ginggitivis
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan tidak ada
pembesaran vena jugolaris ka/ki
Axila : tidak ada pembesaran kelenjar limfe ka/ki
Dada : pembesaran normal ka/ki, papila mammae menonjol,
bersih ka/ki, tidak ada pengeluaran ka/ki, tidak ada nyeri
tekan, tidak ada benjolan/tumor
Abdomen : tidak ada luka bekas operasi, tidak ada pembesaran
5. Pemeriksaan Penunjang Lain
Tidak dilakukan
12
Analisa data
13
DS : Perangsangan pusat Gangguan citra diri
Ibu mengatakan setiap 3 pengendalian nafsu makan
bulan sekali berat dan hipotalamus
badannya bertambah 1 kg ↓
DO : Nafsu makan
Ibu terlihat gemuk ↓
BB sebelum menggunakan: Asupan Makan
48 Kg ↓
BB saat menggunakan: 51 Berat badan
kg ↓
Gangguan citra diri
Diagnosa keperawatan
1. Ketidakefektifan koping individu berhubungan dengan kurangnya pengetahuan
mengenai kontrasepsi hormonal (suntik) dan efek sampingnya
2. Kecemasan berhubungan dengan amenorrhea
3. Gangguan citra diri berhubungan dengan penambahan berat badan
II. INTERVENSI
1. Ketidakefektifan koping individu berhubungan dengan kurangnya pengetahuan
mengenai kontrasepsi hormonal (suntik)
Tujuan :
Individu memiliki pengetahuan yang adekuat mengenai kontrasepsi hormonal
Kriteria hasil :
Klien dapat mengungkapkan perasaan yang berhubungan dengan keadaan
emosionalnya
Klien dapat mengidentifikasi pola koping personal dan konsekuensi perilaku
yang diakibatkannya
Klien dapat mengidentifikasi kekuatan personal dan menerima dukungan
melalui hubungan keperawatan
14
kontrasepsi horomal (suntik)
Intervensi Rasional
1. Berikan penguatan positif 1. Kata-kata penguat dapat mendukung
terhadap kemajuan. terjadinya perilaku koping positif.
2. Memberikan penjelasan kepada 2. Ibu mengerti tentang efek samping
klien bahwa gejala-gejala yang dari penggunaan kontrasepsi
timbul adalah akibat pengaruh hormonal.
hormonal
3. Bantu pasien belajar 3. Perilaku yang berhasil dapat
mekanisme koping baru, dikuatkan pada penerimaan masalah
misalnya teknik mengatasi stress saat ini, meningkatkan rasa
stres control diri pasien.
4. Berikan dukungan dan 4. Klien dapat mengungkapkan
anjurkan klien mengungkapkan informasi dengan efektif.
perasaan
Intervensi Rasional
1. Jelaskan pada ibu mengenai 1. Meningkatkan pengetahuan dan
15
pertambahan BB dalam informasi mengenai bertambahnya
penggunaan kontrasepsi BB dalam penggunaan kontrasepsi
hormonal (KB suntik). (KB suntik).
2. Anjurkan ibu untuk mengatur 2. Pengaturan pola makan membantu
pola makan. mencegah kelebihan BB.
3. Waspadai mitos pasien/orang 3. Keyakinan tentang seperti apa
terdekat yang dapat dimiliki tubuh ideal atau motivasi tidak
tentang berat badan dan sadar dapat menyabotase upaya
penurunan berat badan penurunan berat badan
4. Gambarkan berat badan tiap 4. Memberikan bukti visual
minggu perubahan berat badan (orientasi
5. Anjurkan pasien untuk nyata)
menggunakan khayalan untuk 5. Latihan mental sangat berguna
menyatakan diri sesuai berat untuk membantu rencana pasien
yang diinginkan
16
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Keluarga Berencana secara umum ialah suatu usaha yang mengatur
banyaknya jumlah kelahiran sedemikian rupa sehingga bagi ibu maupun
bayinya dan bagi ayah serta keluarganya atau masyarakat yang bersangkutan
tidak akan menimbulkan kerugian sebagai akibat langsung dari kelahiran
tersebut Pengertian sempitnya keluarga berencana dalam kehidupan sehari-
hari berkisar pada pencegahan terjadinya pembuahan atau mencegah
pertemuan antara sel mani pada laki-laki dan sel telur dari wanita sekitar
persetubuhan.
Tujuan dilaksanakan program KB yaitu untuk membentuk keluarga
kecil sesuai dengan kekuatan sosial ekonomi suatu keluarga dengan cara
pengaturan kelahiran anak agar diperoleh suatu keluarga bahagia dan sejahtera
yang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya
DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI, 2000. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Dalam Konteks
Keluarga. Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan, Jakarta
Herti, 2007. Cara Tepat Memilih Alat Kontrasepsi Keluarga Berencana Yang Tepat
Bagi Wanita. http://www.depkes.co.id/