KESEHATAN REPRODUKSI
AUB
Disusun Oleh :
Rabiyatul Adawiyah
(P07220118025)
0
SATUAN ACARA PENYULUHAN
ABNORMAL UTERINE BLEEDING
I. TUJUAN
A. Tujuan instruksional umum ( TIU )
Setelah diberikan penyuluhan mengenai Penanganan Abnormal
Uterine Bleeding Selama 30 menit diharapkan sasaran dapat
mengetahui, memahami, serta dapat mengimplementasikan cara
penanganan Abnormal Uterine Bleeding
B. Tujuan instruksional khusus ( TIK )
Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit diharapkan
sasaran dapat :
1. Klien memahami tentang pengertian Abnormal Uterine Bleeding
2. Klien memahami tentang penyebab Abnormal Uterine Bleeding
3. Klien menyebutkan tanda dan gejala Abnormal Uterine Bleeding
4. Klien dapat mengetahui komplikasi dari Abnormal Uterine
Bleeding
5. Klien dapat menjelaskan cara penatalaksanaan Abnormal Uterine
Bleeding
1
5. Penatalaksanaan Abnormal Uterine Bleeding
III. KEGIATAN
No WAKTU KEGIATAN PENYULUH KEGIATAN PESERTA
1. 5 menit Pembukaan :
Membuka kegiatan dengan Menjawab salam
mengucapkan salam.
Memperkenalkan diri
Menjelaskan tujuan dari Mendengarkan
penyuluhan Memperhatikan
Menyebutkan materi yang
akan diberikan Memperhatikan
2. 15 Menit Pelaksanaan :
- Menjelaskan tentang Memperhatikan
Abnormal Uterine Bleeding
- Menyebutkan Memperhatikan
pengertian Abnormal Uterine
Bleeding Memperhatikan
- Menyebutkan penyebab
Abnormal Uterine Bleeding Memperhatikan
- Menyebutkan tanda dan gejala
Abnormal Uterine Bleeding
- Menyebutkan tanda dan gejala
Memperhatikan
Abnormal Uterine Bleeding
- Menjelaskan penatalaksanaan
Abnormal Uterine Bleeding
Memperhatikan
3. 8 menit Evaluasi :
Menanyakan kepada peserta Menjawab pertanyaan
tentang materi yang telah
2
diberikan, dan reinforcement
kepada klien yang dapat
menjawab pertanyaan.
4. 2 menit Terminasi :
Mengucapkan terima kasih. - Mendengarkan
Mengucapkan salam penutup
- Menjawab salam
Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi struktur
a. Klien hadir dan ikut dalam kegiatan penyuluhan
b. Penyelenggaraan penyuluhan dilakukan di rumah Ruang 10
c. Pengorganisasian penyuluhan dilakukan pada hari sebelumnya.
2. Evaluasi proses
a. Klien antusias terhadap materi penyuluhan
b. Klien tidak meninggalkan tempat sebelum kegiatan selesai
c. Klien terlibat aktif dalam kegiatan penyuluhan.
3. Evaluasi hasil
Klien dapat menjelaskan kembali dengan bahasa sederhana tentang apa
pengertian, tanda dan gejala, penyebab, komplikasi dan penatalaksanaan
Abnormal Uterine Bleeding.
Lampiran I
A. Pengertian/ Batasan Secara Umum
Abnormal Uterine Bleeding atau Perdarahan Uterus Abnormal
meruapakan perdarahan yang terjadi diluar siklus menstruasi yang
dianggap normal.
AUB ada dua macam, yaitu
1. AUB organik
2. AUB nonorganik.
3
Perdarahan Uterus Abnormal dapat disebabkan oleh faktor hormonal,
berbagai komplikasi kehamilan, penyakit sistemik, kelainan endometrium
(polip), masalah-masalah serviks atau uterus (leiomioma) atau kanker.
Namun pola perdarahan abnormal seringkali sangat membantu dalam
menegakkan diagnosa secara individual. (Ralph. C Benson, 2009)
4
hilangnya darah yang sangat banyak
dan menyebabkan gangguan
hemostasisis (hipotensi , takikardia atau
renjatan).
Perdarahan uterus yang bersifat
ovulatoir atau anovulatoir yang tidak
berkaitan dengan kehamilan,
Perdarahan uterus disfungsi
pengobatan, penyebab iatrogenik,
patologi traktus genitalis yang nyata dan
atau gangguan kondisi sistemik.
Batasan Pola Anbormalitas Perdarahan
Etiologi :
1. Komplikasi kehamilan
1. Perdarahan implantasi
2. Abortus
3. Kehamilan ektopik
4. Kehamilan mola, penyakit trofoblastik
5. Komplikasi plasenta
6. Vasa previa
7. Hasil konsepsi yang tertahan
8. Subinvolusi uterus setelah kehamilan
5
3. Hiperplasia dan Neoplasia
1. Vagina: karsinoma, penyakit trofoblastik metastatic, sarcoma
botryoides.
2. Serviks: polip, papiloma, karsinoma.
3. Endometrium: hyperplasia, polip, karsinoma, sarcoma, penyakit
trofoblastik.
4. Miometrium: leiomoima, leiomiosarkoma, miosis stroma endolimfatik
(hemangioperisitoma).
5. Ovarium : tumor-tumor sel teka granulose yang menghasilkan
estrogen; tumor-tumor lain atau kista dapat merangsang hormone
stromaovarium.
6. Tuba falopii: karsinoma.
4. Trauma
1. Perdarahan post operatif
2. Laserasi Obstetrik
3. Benda asing dalam vagina
4. Alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR)
5. Endometriosis
6. Adenomiosis
7. Aneurisma sirsiod- fistula arteriovenosa
8. Kelainan hematologik atau sistemik
1. Trombositopenia
2. Penyakit Von Willebrand
3. Terapi antikoagulan
4. Koagulasi intravascular diseminata
5. Hipertensi
6. Hipotiroidi (lebih banyak terjadi pada hipotiroidi daripada hipertiroidi)
7. Leukemia
8. Penyakit hepar
6
B. Gejala AUB
Gejala Saat Ini Kesan
Perdarahan Pervaginam Komplikasi kehamilan, hiperplasia endometrium, polip, kanker, polip
1. Kuantitas fibroid (PUD)
1. Penyemburan Abortus imminens, kehamilan ektopik, kontrasepsi oral
1. Spotting (diluar menstruasi)
1. Durasi Siklus ovulasi yang terkomplikasi oleh Leiomyomata, Adenomiosis,
1. Menorrhagia (Hipermenorrhoe) Hypotiroidi >> Hypertiroidi, Diskarsia.
1. Spotting (antar menstruasi, postmenstruasi, postPolip endometrium
menopause)
1. Warna Komplikasi kehamilan, Laserasi akut
1. Merah segar Darah tercampur oleh sekresi serviks atau vagina
2. Noda cokelat
1. Interval Ovulatoar
1. Siklik Ovulasi tidak teratur, anovulasi, kondisi patologis pelviks yang spesifik.
2. Non siklik Kompliksi kehamilan (persisten dengan volume yang kurang normal :
1. setelah amenorrhoe kehamilan ektopik, abortus imminens, implantasi).
1. perdarahan antar menstruasi (misalnya setelah koitusAdenomiosis , Leiomyomata, Polip, Hyperplasia, dan Karsinoma
atau pembilasan) Uterus.
Eversi, Ektropion, Erosi, Polip, Keganasan serviks
1
Gejala Penyerta Infeksi pelvis
1. Demam dan nyeri Kelainan gestasional
2. Kram uterus dan kehamilan Kelainan koagulasi
3. Petekiae dan Epitaksis
Riwayat penyakit dahulu Kemungkinan besar tidak hamil, kehamilan ektopik.
1. Kontrasepsi oral Infeksi pelvis, kehamilan ektopik.
1. AKDR
2
C. Tanda AUB
1. Pemeriksaaan Fisik
Pemeriksaan umum :
8. Biopsy vulva, vagina atau serviks, lesi harus dibiopsi kecuali jika lesi khas
untuk penyakit trofoblastik metastatic dan dapat berdarah hebat bila dibiopsi.
Cairan serviks dikirim untuk pewarnaan gram terutama jika dicurigai adanya
infeksi.
9. Tes kehamilan terhadap hCG. Tes positif kuat mengesankan adanya jaringan
trofoblastik baik intra maupun ekstrauterin.
10. Diterminasi serangkaian hematocrit.
11. Tes koagulasi dapat dilakukan bila dicurigai adanya kelainan koagulasi.
D. Penatalaksanaan PUA