Anda di halaman 1dari 3

Form : FORM. Pudir I.

04
Tgl. Terbit :15 Sep 20151
Revisi :

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN


Nama Pasien : Tn.A
Pertemuan ke 1
Core Problem : Halusinasi
Ruangan : Gelatik
NRM 201708006

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien : Susah tidur, gelisah, mondar-mandir, berbicara sendiri, putus obat
2. Diagnosa Keperawatan : Gangguan persepsi sensori : Halusinasi
3. Tujuan Keperawatan : Membina hubungan saling percaya, pasien dapat mengenali
halusinasi yang dialami dan pasien dapat mengontrol halusinasi dengan cara
menghardik
4. Tindakan Keperawatan
1.1 Bina Hubungan Saling Percaya
1.2 Bantu pasien mengenali halusinasi yang dialami ( isi halusinasi, waktu terjadi
halusinasi, frekuensi terjadi halusinasi, situasi dan respon pasien terhadap
halusinasi
1.3 Bantu pasien mengontrol halusinasi dengan cara menghardik.
B. Strategi Komunikasi dalam Pelaksanaan Tindakan Keperawatan :
1. Orientasi
a. Salam Terapeutik
“Selamat pagi pak! Perkenalkan nama saya Ellyta Aldaria, saya lebih senang
dipanggil Ellyta. Saya mahasiswa dari Poltekkes yang akan merawat bapak hari ini.
Nama Bapak siapa? Senangnya dipanggil apa?
b. Evaluasi Validasi
“Bagaimana perasaan Bapak A pada hari ini? Apa keluhan Bapak saat ini?”
c. Kontrak :
“Baiklah, bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang suara yang selama ini
Bapak A dengar, tetapi tidak tampak wujudnya? Dimana kita duduk, Pak? Di ruang
makan? Berapa lama? Bagaimana kalau 20 menit?”
2. Kerja (Langkah-langkah Tindakan Keperawatan)
“Apakah Bapak A mendengar suara tanpa ada wujudnya? Apa yang dikatakan suara
itu?”
“Apakah terus-menerus terdengar atau sewaktu-waktu? Kapan Bapak A paling sering
mendengar suara itu? Berapa kali sehari Bapak A alami? Pada keadaan apa suara itu
terdengar? Apakah pada waktu tersendiri?”
“Apa yang Bapak A rasakan pada saat mendengar suara itu? Apa yang Bapak A
lakukan saat mendengar suara itu? Apakah dengan cara itu suara itu hilang?
Bagaimana kalau kita belajar cara-cara untuk mencegah suara-suara itu muncul?”
”Bapak A, ada empat cara untuk mencegah suara-suara itu muncul. Pertama, dengan
menghardik suara tersebut. Kedua, dengan cara bercakap-cakap dengan orang lain.
Ketiga, melakukan kegiatan yang sudah terjadwal, dan yang keempat minum obat
dengan teratur.”
“Bagaimana kalau kita belajar satu cara dulu, yaitu dengan menghardik. Caranya
adalah saat suara-suara itu muncul, langsung Bapak A bilang, pergi saya tidak mau
dengar... Saya tidak mau dengar! Kamu suara palsu! Begitu diulang-ulang sampai
suara itu tidak terdengar lagi. Coba Bapak A peragakan! Nah begitu... Bagus! Coba
lagi! Ya, bagus, Bapak A sudah bisa.”
3. Terminasi
a. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
(1) Evaluasi subjektif : Bagaimana perasaan Bapak A setelah memeragakan latihan
tadi?
(2) Evaluasi Objektif : “Coba Bapak A sebutkan kembali suara-suara yang Bapak A
dengar itu namanya apa? Suaranya mengatakan apa? Berapa kali muncul dalam
sehari? Dalam keadaan apa suara itu terdengar? Apa yang Bapak A rasakan dan
apa yang Bapak lakukan?”
“Coba sebutkan lagi 4 cara untuk mencegahnya? Ya, bagus Pak!”
“Nah, sekarang coba Bapak N praktikkan lagi cara menghardik. Iya bagus sekali
Pak!

b. Rencana Tindak Lanjut Klien ( apa yang perlu dilatih sesuai dengan hasil tindakan
yang telah dilakukan)
“Bagaimana kalau kita buat jadwal latihannya? Mau jam berapa Pak latihannya?
Mau berapa kali? (Memasukkan kegiatan latihan menghardik halusinasi dalam
jadwal kegiatan harian pasien)”
c. Kontrak Yang Akan Datang
“Bagaimana kalau besok kita bertemu lagi untuk belajar dan latihan mengendalikan
suarasuara dengan cara yang kedua? Pada jam berapa Pak A? Bagaimana kalau jam
11 pagi? Dimana tempatnya? Baiklah, sampai jumpa”

Pembimbing, Mahasiswa,

___________ ___________

Anda mungkin juga menyukai