Anda di halaman 1dari 43

Nila Rostarina

1.

2.

3.

4.
PENGGOLONGAN GANGGUAN HAID DAN SIKLUSNYA
1. Kelainan dalam banyaknya darah dan lamanya
perdarahan pada haid

Perdarahan haid lebih banyak


dari normal atau lebih lama dari Perdarahan haid yang
normal (lebih dari 8 hari), kadang lebih pendek dan atau
disertai dengan bekuan darah kurang dari biasa
sewaktu menstruasi
Karena kesuburan endometrium kurang akibat
dari kurang gizi
Penyakit menahun maupun gangguan hormonal
Sering disebabkan karena gangguan endokrin.
Kekurangan estrogen maupun progesterone
Stenosis hymen, stenosis serviks uteri, sinekia
uteri (sindrom asherman).
Sebab-sebabnya dapat terletak pada konstitusi
penderita, pada uterus (misalnya sesudah
miomektomi), pada gangguan endoktrin, dan
lain-lain
PENGGOLONGAN GANGGUAN HAID DAN SIKLUSNYA
2. Kelainan Siklus

Dikutip dari Sarwono, 2009.


PENGGOLONGAN GANGGUAN HAID DAN SIKLUSNYA
3. Perdarahan di Luar Haid

Dikutip dari Sarwono, 2009.


PENGGOLONGAN GANGGUAN HAID DAN SIKLUSNYA
4. Gangguan Lain yang ada Hubungan dengan Haid
Terdapatnya dan bertumbuhnya jaringan
endometrium diluar uterus.
Jaringan ini dapat terinplantasi di Ovarium,
cul-de-sac, ligamen uterus, septum
rectovaginal, kolon sigmoid, peritonium panggul,
serviks, atau area inguinal
Lesi endometrium didalam vagina, dan jaringan
parut bekas operasi, vulva, perineum, kandung
kemih
Tempat yang terjauh dari panggul yaitu dirongga
thoraks, kantung empedu, dan jantung
Kista cokelat adalah area kistik dari endometriosis
pada ovarium.
Jaringan endometrium mengandung kelenjar dan
stroma serta berespon terhadap siklik stimulasi
hormonal seperti cara yang sama di endometrium di
uterus tapi ≠ fase
Selama proliferasi dan sekretoris dari siklus,
jaringan endometrium bertumbuh
Selama atau segera setelah menstruasi, jaringan
mengalami pendarahan, menyebabkan respons
inflamasi dan fibrosis, serta melekat pada organ-
organ disekitarnya.
• Stage 1
Lesi besrsifat superficial, ada perlengketan di
permukaan saja
• Stage 2
Adanya pelengketan sampai di daerah cul-de-sac
• Stage 3
Sama seperti stage 2, namun disertai
endometrioma yang kecil pada ovarium dan ada
perlengketan juga yang lebih banyak.
• Stage 4
Sama seperti stage 3, namun disertai
endometrioma yang besar dan perlengketan yang
sangat luas.
• Patogenesis endometriosis belum diketahui
dengan jelas

• Teori paling banyak diterima ialah migrasi


trans tuba atau menstruasi retrograd dimana
jaringan endometrium diregurgitasi dari
uterus selama menstruasi ke tuba falopii dan
kedalam rongga peritoneum, dan organ-organ
lain
Tujuan utama pengobatan endometriosis adalah
untuk mencegah/mengurangi nyeri, mencegah
progressifitas penyakit, dan pemulihan kesuburan :
1. Pengobatan Medis
Pengobatan medis terdiri dari obat-obat hormonal
dan analgetik. Pemberian obat hormonal biasanya
pada  endometriosis ringan.
Jenis sediaan hormonal yang tersedia adalah:
Pil KB (pil kombinasi) selama 6-12 bulan.
Tablet MPA 50-100mg/hari selama 6-12 bulan.
Danazol 200mg-800mg/hari selama 6-9 bulan.
GnRh analog (Lupron Depot) 3,75mg/bulan selama 6
bulan.
 Pada endometriosis ringan dengan
keluhan nyeri dan belum ingin anak, maka
bisa diberikan obat analgetik seperti anti
inflamasi non steroid atau anti
prostaglandin.
2. Pengobatan Bedah
 Laparoskopi·         
 Laparotomi untuk mengangkat kista
endometriosis.
 Pengobatan bedah dengan mempertahankan
fungsi reproduksi  disebut bedah konservatif.
 Jika bedah konservatif ataupun pengobatan
hormonal gagal  sedangkan fungsi reproduksi
tak diinginkan lagi maka dilakukan bedah
definitif seperti histerektomi total dan
salpingoooforektomi bilateral.
ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian

1. Riwayat Kesehatan Dahulu

Pernah terpapar agen toksin berupa


pestisida, atau pernah ke daaerah
pengolahan produksi kertas, serta
terkena limbah pembakaran sampah
medis dan sampah perkotaan.
2. RIWAYAT KESEHATAN SEKARANG

Dysmenore primer ataupun sekunder


Nyeri saat latihan fisik
Nyeri ovulasi
Nyeri pelvis terasa berat dan nyeri menyebar
ke dalam paha, dan nyeri pada bagian abdomen
bawah selama siklus menstruasi.
Nyeri akibat latihan fisik atau selama dan
setelah hubungan seksual
Nyeri pada saat pemeriksaan dalam oleh dokter
Menorrhagia
Feces berdarah
Nyeri sebelum, sesudah dan saat defekasi
Konstipasi
3. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA
Memiliki ibu atau saudara perempuan
(terutama saudara kembar) yang
menderita endometriosis

4. RIWAYAT OBSTETRI DAN MENSTRUASI


Mengalami hipermenorea, menoragia,
siklus menstruasi pendek, darah
menstruasi yang bewarna gelap yang
keluar sebelum menstruasi atau di akhir
menstruasi.
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Gangguan rasa nyaman: nyeri b.d


gangguan menstruasi, proses penjalaran
penyakit
2. Resiko gangguan harga diri b.d
infertilitas
3. Ansietas berhubungan dengan ancaman
atau perubahan pada status kesehatan 
B. INTERVENSI KEPERAWATAN

1. Gangguan rasa nyaman: nyeri b.d


gangguan menstruasi, proses penjalaran
penyakit.
Tujuan: setelah dilakukan tindakan
keperawatan nyeri klien akan berkurang.
Kriteria evaluasi: klien mengatakan
nyeri berkurang, klien tidak memegang
punggung, kepala atau daerah lainnya
yang sakit, keringat berkurang.
B. INTERVENSI KEPERAWATAN

1. Gangguan rasa nyaman: nyeri b.d


gangguan menstruasi, proses penjalaran
penyakit.
Tujuan: setelah dilakukan tindakan
keperawatan nyeri klien akan berkurang.
Kriteria evaluasi: klien mengatakan
nyeri berkurang, klien tidak memegang
punggung, kepala atau daerah lainnya
yang sakit, keringat berkurang.
Intervensi:
a. Pantau/catat karakteristik nyeri (respon verbal,
non verbal, dan respon hemodinamik) klien.
Rasional: untuk mendapatkan indicator nyeri.
b. Kaji lokasi nyeri dengan memantau lokasi yang
ditunjuk oleh klien.
Rasional: untuk mendapatkan sumber nyeri.
c. Kaji intensitas nyeri dengan menggunakan skala 0-
10.
Rasional: nyeri merupakan pengalaman subyektif
klien dan metode skala merupakan metodeh yang
mudah serta terpercaya untuk menentukan
intensitas nyeri.
d. Tunjukan sikap penerimaan respon nyeri klien
dan akui nyeri yang klien rasakan.
Rasional: ketidakpercayaan orang lain
membuat klien tidak toleransi terhadap nyeri
sehingga klien merasakan nyeri semakin
meningkat.
e. Jelaskan penyebab nyeri klien.
Rasional: dengan mengetahui penyebab nyeri
klien dapat bertoleransi terhadap nyeri.
f. Bantu untuk melakukan tindakan relaksasi,
distraksi, massage.
Rasional: memodifikasi reaksi fisik dan psikis
terhadap nyeri.  
g. Berikan pujian untuk kesabaran klien.
Rasional: meningkatkan motivasi klien dalam
mengatasi nyeri.

h. Kolaborasi pemberian analgetik ( ibuprofen,


naproksen, ponstan) dan Midol.
Rasional: analgetik tersebut bekerja
menghambat sintesa prostaglandin dan midol
sebagai relaksan uterus.
2. Resiko gangguan harga diri berhubungan
dengan infertile pada endometriosis
Tujuan: setelah dilakukan tindakan
keperawatan pasien akan melakukan
perilaku yang dapat meningkatkan
kepercayaan diri
Kriteria hasil:
Pasien akan mengetahui kekuatan
pribadi
Berpartisipasi dalam pembuatan
keputusan tentang perencanaan
perawatan.
a. Berikan motivasi kepada pasien
Rasional: meningkatkan harga diri klien dan
merasa di perhatikan.
b. Dorong klien untuk mengekspresikan perasaan,
pikiran, dan pandangan tentang dirinya.
Rasional: meningkatkan kewaspadaan diri klien
dan membantu perawat dalam membuat
penyelesaian.
c. Bina hubungan saling percaya
Rasional: hubungan saling percaya
memungkinkan klien terbuka pada perawat dan
sebagai dasar untuk intervensi selanjutnya.
d. Diskusikan kemampuan dan aspek positif yang
di miliki
Rasional: mengidentifikasi hal-hal positif
yang masih di miliki klien
e. Informasikan dan diskusikan dengan jujur dan
terbuka tentang pilihan penanganan gangguan
infertile pada endometriosis seperti ke klinik
kewanitaan, dokter ahli kebidanan.
Rasional: Jujur dan terbuka dapat
mengontrol perasaan klien dan informasi yang
diberikan dapat membuat klien mencari
penanganan terhadap masalah yang
dihadapinya.
3. Ansietas berhubungan dengan ancaman
atau perubahan pada status kesehatan

Tujuan: setelah dilakukan tindakan


keperawatan ansietas berkurang

Kriteria hasil:
Pasien tampak rilek
Tidak menunjukkan perilaku yang
menggambarkan ansietas
a. Kaji dan dokumentasikan tingkat kecemasan pasien
setiap ....
Rasional: dengan mengetahui tingkat kecemasan pasien
perawat dapat melakukan tindakan keperawatan yang
sesuai dengan kebutuhan pasien saat ini.
b. Selidiki dengan pasien tentang teknik yang telah
dimiliki, dan belum dimilki
Rasional: menentukan kemampuan pengambilan
keputusan pada pasien
c. Sediakan informasi faktual menyangkut diagnosis,
perawatan dan prognosis
Rasional: mengurangi takut
d. Instruksikan pasien tentang penggunaan teknik
relasasi
Rasional: teknik relaksasi dapat menurunkan ansietas

Anda mungkin juga menyukai