Anda di halaman 1dari 34

STRESS

 Respon tubuh yang sifatnya non – spesifik terhadap setiap


tuntutan beban atasnya (Hans Selye, 1976)
 Gangguan pada tubuh dan pikiran yang disebabkan oleh
adanya perubahan dlm kehidupan atau tuntutan dlm
kehidupan

STRESSOR :
 Stimulus yang mengawali atau mencetuskan perubahan
(Potter & Perry, 1997)
 Stresor INTERNAL
 Berasal dari dalam diri seseorang
 Misal: demam, kehamilan, menopause, rasa bersalah,
kecewa, dsb

 Stresor EKSTERNAL
 Berasal dari luar diri seseorang
 Misal: PHK, tekanan dari orang lain, perceraian,
perpisahan, dsb
1. Stresor yg bersumber dari PRIBADI:
 Kepribadian atau persepsi individu terhadap tinggi-
rendahnya stres. Contoh persepsi seseorang terhadap
perceraian adalah sesuatu yang sangat menyakitkan,
shg ia merasakan sangat stres
 Tipe kepribadian. Individu dengan tipe kepribadian
A, emosinya tinggi (sangat kompetitif, agresif,
ambisius, perfeksionis, mudah tersinggung dan
mudah tegang) lebih mudah terkena stres
 Sumber stres dapat berupa perubahan: pindah kerja,
menikah atau pengalaman traumatik
2. Stresor PEKERJAAN :
 Profesi atau jenis pekerjaan memiliki stresor tinggi,
seperti: petugas pemadam kebakaran, pilot, polisi,
sopir, dsb.

3. Stresor LINGKUNGAN :
 Lingkungan fisik yg dapat menimbulkan stres, seperti
rumah dekat rel kereta api, ruangan gaduh, sesak,
berantakan, cahaya yang menyilaukan, polusi udara,
limbah, dsb
4. Stresor dlm perspektif AGAMA
 Firman ALLAH SWT dlm surat Al Baqarah ayat 155:
 Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu dengan
sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan
buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang2
yang sabar.

 Surat Al Maidah ayat 19-23:


 Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi
kikir, apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah dan
apabila ia mendapat kebaikan ia amat kikir, kecuali orang-
orang yang mengerjakan sholat, yang mereka itu tetap
mengerjakan sholat.” (Q.S. 70 : 19-23)
5. Stresor Psikososial
 Stresor psikososial adalah setiap keadaan atau
peristiwa yang menyebabkan perubahan dalam
kehidupan seseorang (anak, remaja, atau dewasa);
 Orang tua itu terpaksa mengadakan adaptasi atau
menanggulangi stresor yang timbul.
 Tidak semua mampu mengadakan adaptasi dan
mampu menanggulangi, sehingga timbullah keluhan-
keluhan kejiwaan, seperti depresi.
Jenis stresor psikososial dapat digolongkan sebagai
berikut :
a.Perkawinan
b.Problem orang tua
c.Hubungan interpersonal
d.Pekerjaan
e.Lingkungan hidup
f.Keuangan
g.Hukum perkembangan
h.Penyakit fisik atau cidera
j. Faktor keluarga
Faktor stress yang dialami oleh anak / remaja yang
disebabkan karena kondisi keluarga yang tidak baik (sikap
orangtua), misalnya :
 Hubungan kedua orang tua yang dingin, penuh
ketegangan, atau acuh tak acuh
 Kedua orangtua jarang di rumah dan tidak ada waktu untuk
bersama dengan anak
 Komunikasi antara orang tua dan anak yang tidak baik
 Kedua orang tua berpisah atau bercerai
 Salah satu orang tua menderita gg jiwa / kepribadian
 Orang tua dalam pendidikan anak kurang sabar, pemarah,
keras dan otoriter, dll
k. Lain – lain
• Stresor kehidupan lainnya juga dapat timbulkan
depresi & kecemasan seperti bencana alam,
kebakaran, perkosaan, hamil di luar nikah, dsb.
• Sebagian besar pekerjaan dengan waktu sangat sempit
ditambah lagi dengan tuntunan harus serba cepat dan
tepat membuat orang hidup dalam keadaan tegang
(stress).
Dampak stresor dipengaruhi oleh berbagai faktor
(Kozier & Erb, 1983) yaitu :
1.Sifat stresor
2.Jumlah stresor pada saat yang bersamaan
3.Lama pemanjanan terhadap stresor
4.Pengalaman masa lalu
5.Tingkat perkembangan
SUSUNAN SARAF PUSAT
STRESSOR PSIKOSOSIAL (Otak, sistem Limbik, sistem transmisi
saraf / neurotransmitter)

KELENJAR ENDOKRIN
(Sistem hormonal, kekebalan /imunitas)

CEMAS STRES DEPRESI

Proses terjadinya stres secara fisiologis (Dadang H, 2002)


1. Respon Fisiologis
 Pada umumnya tubuh akan bereaksi pada stresor,
berupa respon darurat atau respon internal lainnya.
 Jika ancaman dapat diselesaikan, maka respon
darurat akan segera menghilang dan keadaan
fisiologis tubuh menjadi normal
 Ada 2 jenis respon tubuh (fisiologis) terhadap stres,
respon tersebut berupa upaya tubuh untuk
menyesuaikan diri terhadap stres, yaitu:
 LAS : Local Adaptation Syndrome
 GAS : General Adaptation Syndrome
LAS (Local Adaptation Syndrome), yaitu:
 Reaksi tubuh yang bersifat lokal / penyesuaian lokal,
misalnya respon nyeri, respon inflamasi, pembekuan
darah, penyembuhan luka
 Karakteristik LAS, yaitu:
 Respon yang terjadi adalah setempat, tidak melibatkan
seluruh sistem tubuh
 Respon adalah adaptif, berarti bahwa stresor diperlukan
untuk menstimulinya
 Responnya berjangka pendek
 Respon adalah restoratif, berarti bahwa LAS membantu
dalam memulihkan homeostasis bagian tubuh.
GAS (General Adaptation Syndrome), yaitu:
 Adaptasi tubuh yang terjadi secara umum
 Respon ini melibatkan beberapa sistem tubuh
terutama sistem saraf otonom dan sistem
endokrin
 GAS terdiri dari:
 Tahap reaksi alarm (reaksi waspada)
 Tahap pertahanan (stage of resistance) / adaptasi
 Tahap kehabisan tenaga / kelelahan (stage of
exhaustion)
a. Tahap REAKSI ALARM :
 Respon saraf simpatis meningkat tiba2, sesaat dan
melindungi
 Peningkatan aktivitas saraf simpatis yang
menyebabkan pengeluaran epinefrin dan nor
epinefrin, menyebabkan peningkatan tekanan darah,
denyut jantung dan nafas
 Fight or Flight : respon dimana individu harus
bersiap-siap untuk melakukan tindakan melawan
atau melarikan diri. Terjadi peningkatan curah
jantung, ambilan oksigen, frekuensi pernafasan,
denyut jantung dan pupil dilatasi
 Kelenjar limfe / kelenjar getah bening mengecil
 Kelenjar adrenal membesar (hipertropi)
 Kadar hormonal meningkat
 Terjadi kenaikan / penurunan BB
b. Tahap PERTAHANAN (Stage of Resistance)
 Tubuh kembali menjadi stabil dan berusaha
menyeimbangkan proses fisiologis yang telah
dipengaruhi selama stres sehingga tampak BB
kembali normal, kelenjar adrenal dan limfe kembali
normal dan terjadi peningkatan aktivitas saraf
parasimpatis
 Individu berupaya untuk beradaptasi dengan stres
dan mencoba berbagai mekanisme koping dan
mengatur strategi untuk mengatasi masalah.
 Jika stresor terus menetap dan individu tidak dapat
beradaptasi, maka individu masuk tahap ketiga dari
GAS
c. Tahap KEHABISAN TENAGA (Stage of
Exhaustion)
 Apabila stres tidak dapat diatasi, maka tubuh
atau salah satu bagiannya akan menyerah dan
akan terjadi:
 Pembesaran / penciutan kelenjar Adrenal
 Pembesaran atau disfungsi kelenjar Limfe
 Peningkatan / penyusutan kadar hormonal secara
menetap, berkepanjangan dan akhirnya sakit bahkan
meninggal
DIRI SENDIRI, ORANG LAIN
STRESOR DAN LINGKUNGAN

MASALAH
STRES

KOPING INDIVIDU & KELUARGA

HASIL AKHIR
ADAPTA
SI
 KOPING:
Cara yang dilakukan individu dalam
menyelesaikan masalah, menyesuaikan diri
terhadap perubahan, respon terhadap kondisi
yang mengancam (Keliat, 1997)
 Upaya individu dapat berupa : Cara berfikir,
perilaku atau perubahan lingkungan
 Koping yang efektif akan menghasilkan adaptasi
Koping dapat dikaji melalui:
1. Reaksi FISIOLOGIS:
tanda & gejala fisiologis yang merupakan
manifestasi tubuh terhadap stres, seperti:
Pupil melebar
Keringat
Denyut nadi meningkat
Kulit (akral) dingin
Tekanan darah meningkat
Frekuensi dan kedalaman nafas menigkat
Pengeluaran urine meningkat
1. Reaksi Fisiologis :
Mulut kering
Perisltik menurun (konstipasi)
Kewaspadaan mental menigkat terhadap ancaman yang
serius
Otot menjadi tegang
Gula darah meningkat
Letargi / pasif
Penurunan fisiologis dan tonus otot
2. Reaksi PSIKOSOSIAL
a. Reaksi yang berorientasi pada EGO
(Mekanisme pertahanan ego):
 Denial
 Proyeksi
 Regresi
 Displacement
 Isolasi
 Supresi
b. Reaksi yang berkaitan dengan respon
VERBAL
 Menangis
 Tertawa
 Teriak
 Memukul dan menyepak
 Menggenggam
 Mencerca / memaki
c. Reaksi yang berorientasi pada
PENYELESAIAN MASALAH
 Berbicara dengan orang lain
 Mencari tahu lebih banyak tentang situasi yang
dihadapi
 Melakukan latihan penanganan stres
 Belajar dari pengalaman yang lalu
 Selain koping klien secara individu, koping juga
dapat dilakukan dengan cara:
 Mencari dukungan sosial
 Mencari dukungan spiritual
 Menggerakkan keluarga untuk mendapat dan
menerima bantuan
 Penilaian pasif
 Konsultasi ahli
 Adaptasi merupakan hasil akhir dari upaya
koping
 Adaptasi dapat dicapai melalui berbagai aspek:
1. Adaptasi FISIOLOGIS
Respon terhadap kebutuhan dan usaha yang berhasil.
Misalnya: meningkatnya kekuatan otot dengan
latihan yang lama.

2. Adaptasi PSIKOSOSIAL
Termasuk sikap dan perilaku. Misal: strategi koping,
pola hidup, keyakinan.
Berikut ini adalah karakteristik yang adaptif:
1. Semua respon adaptif berusaha mempertahankan
keseimbangan
2. Adaptasi adalah totalitas respon dari tubuh manusia,
artinya respon bio-psiko-sosio-spiritual
3. Adaptasi memerlukan waktu
4. Kemampuan adaptasi berbeda pada setiap orang
5. Respon adaptasi melelahkan dan mungkin tidak
adekuat, karena itu efisiensi dan bantuan diperlukan
Model Adaptasi Stres pada asuhan keperawatan jiwa
menurut Stuart & Laraia, 2006:
Faktor PREDISPOSISI

Faktor-faktor resiko yang mempengaruhi jenis


dan jumlah sumber yang dapat digunakan individu
untuk mengatasi stres
Faktor (Stresor) PRESIPITASI
Stimulus yang dipersepsikan oleh individu
sebagai tantangan, ancaman, atau tuntutan dan yang
membutuhkan energi ekstra untuk koping
 Penilaian terhadap stresor
Evaluasi tentang makna stresor bagi kesejahteraan individu
yang dimana stresor memiliki arti, intensitas dan
kepentingan
 Sumber koping
Evaluasi terhadap penilaian koping dan strategi individu.
 Mekanisme koping
Tiap upaya yang ditujukan untuk penatalaksanaan stres
termasuk upaya penyelesaian masalah langsung dan
mekanisme pertahanan ego yang digunakan untuk
melindungi diri
 Rentang respon koping
Rentang respon manusia dalam beradaptasi terhadap
stresor, berfluktuasi sepanjang respon adaptif –
maladaptif.
 Aktivitas tahap pengobatan
Rentang fungsi keperawatan yang berhubungan
dengan tujuan pengobatan, pengkajian keperawatan,
intervensi keperawatan dan hasil yang diharapkan

Anda mungkin juga menyukai