STRESSOR :
Stimulus yang mengawali atau mencetuskan perubahan
(Potter & Perry, 1997)
Stresor INTERNAL
Berasal dari dalam diri seseorang
Misal: demam, kehamilan, menopause, rasa bersalah,
kecewa, dsb
Stresor EKSTERNAL
Berasal dari luar diri seseorang
Misal: PHK, tekanan dari orang lain, perceraian,
perpisahan, dsb
1. Stresor yg bersumber dari PRIBADI:
Kepribadian atau persepsi individu terhadap tinggi-
rendahnya stres. Contoh persepsi seseorang terhadap
perceraian adalah sesuatu yang sangat menyakitkan,
shg ia merasakan sangat stres
Tipe kepribadian. Individu dengan tipe kepribadian
A, emosinya tinggi (sangat kompetitif, agresif,
ambisius, perfeksionis, mudah tersinggung dan
mudah tegang) lebih mudah terkena stres
Sumber stres dapat berupa perubahan: pindah kerja,
menikah atau pengalaman traumatik
2. Stresor PEKERJAAN :
Profesi atau jenis pekerjaan memiliki stresor tinggi,
seperti: petugas pemadam kebakaran, pilot, polisi,
sopir, dsb.
3. Stresor LINGKUNGAN :
Lingkungan fisik yg dapat menimbulkan stres, seperti
rumah dekat rel kereta api, ruangan gaduh, sesak,
berantakan, cahaya yang menyilaukan, polusi udara,
limbah, dsb
4. Stresor dlm perspektif AGAMA
Firman ALLAH SWT dlm surat Al Baqarah ayat 155:
Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu dengan
sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan
buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang2
yang sabar.
KELENJAR ENDOKRIN
(Sistem hormonal, kekebalan /imunitas)
MASALAH
STRES
HASIL AKHIR
ADAPTA
SI
KOPING:
Cara yang dilakukan individu dalam
menyelesaikan masalah, menyesuaikan diri
terhadap perubahan, respon terhadap kondisi
yang mengancam (Keliat, 1997)
Upaya individu dapat berupa : Cara berfikir,
perilaku atau perubahan lingkungan
Koping yang efektif akan menghasilkan adaptasi
Koping dapat dikaji melalui:
1. Reaksi FISIOLOGIS:
tanda & gejala fisiologis yang merupakan
manifestasi tubuh terhadap stres, seperti:
Pupil melebar
Keringat
Denyut nadi meningkat
Kulit (akral) dingin
Tekanan darah meningkat
Frekuensi dan kedalaman nafas menigkat
Pengeluaran urine meningkat
1. Reaksi Fisiologis :
Mulut kering
Perisltik menurun (konstipasi)
Kewaspadaan mental menigkat terhadap ancaman yang
serius
Otot menjadi tegang
Gula darah meningkat
Letargi / pasif
Penurunan fisiologis dan tonus otot
2. Reaksi PSIKOSOSIAL
a. Reaksi yang berorientasi pada EGO
(Mekanisme pertahanan ego):
Denial
Proyeksi
Regresi
Displacement
Isolasi
Supresi
b. Reaksi yang berkaitan dengan respon
VERBAL
Menangis
Tertawa
Teriak
Memukul dan menyepak
Menggenggam
Mencerca / memaki
c. Reaksi yang berorientasi pada
PENYELESAIAN MASALAH
Berbicara dengan orang lain
Mencari tahu lebih banyak tentang situasi yang
dihadapi
Melakukan latihan penanganan stres
Belajar dari pengalaman yang lalu
Selain koping klien secara individu, koping juga
dapat dilakukan dengan cara:
Mencari dukungan sosial
Mencari dukungan spiritual
Menggerakkan keluarga untuk mendapat dan
menerima bantuan
Penilaian pasif
Konsultasi ahli
Adaptasi merupakan hasil akhir dari upaya
koping
Adaptasi dapat dicapai melalui berbagai aspek:
1. Adaptasi FISIOLOGIS
Respon terhadap kebutuhan dan usaha yang berhasil.
Misalnya: meningkatnya kekuatan otot dengan
latihan yang lama.
2. Adaptasi PSIKOSOSIAL
Termasuk sikap dan perilaku. Misal: strategi koping,
pola hidup, keyakinan.
Berikut ini adalah karakteristik yang adaptif:
1. Semua respon adaptif berusaha mempertahankan
keseimbangan
2. Adaptasi adalah totalitas respon dari tubuh manusia,
artinya respon bio-psiko-sosio-spiritual
3. Adaptasi memerlukan waktu
4. Kemampuan adaptasi berbeda pada setiap orang
5. Respon adaptasi melelahkan dan mungkin tidak
adekuat, karena itu efisiensi dan bantuan diperlukan
Model Adaptasi Stres pada asuhan keperawatan jiwa
menurut Stuart & Laraia, 2006:
Faktor PREDISPOSISI