Anda di halaman 1dari 24

Mengenali STRES &

Deteksi Dini STRES


Ns. Atik Puji Rahayu, M.Kp, Sp.Kep.J
Stress adalah keletihan dan kecemasan
pada tubuh yang disebabkan oleh kehidupan
(Videbeck, 2011)
 Kaplan dalam Matlin “stress is negative emotional experience
that occurs when demand on a person are greather
then his or her respons capabilities”

pengalaman emosional negatif yang timbul akibat ketidakmampuan


tubuh untuk berespon terhadap stressor dimana tuntutan pada
individu lebih tinggi daripada kemampuan berespon
Apakah stress kerja
Stres kerja adalah tuntutan pekerjaan dan pengendalian pekerjaan,
dengan tuntutan pekerjaan yang berat dan kebebasan mengambil
keputusan yang rendah menyebabkan ketegangan kerja/ stress kerja
yang lebih tinggi (Karasek, 1979).
Tuntutan melibatkan beban kerja, tekanan waktu, dan konflik peran.
Kontrol adalah keleluasaan mengambil keputusan, kebijaksanaan
keterampilan, dan otoritas pengambilan keputusan.
Pekerjaan dengan permintaan tinggi dan kendali tinggi mengarah
pada pembelajaran aktif, motivasi dan pengembangan keterampilan.
Latar Belakang

Perubahan sosial yang cepat


Perubahan nilai –nilai moral etika & gaya hidup

1001 Permasalahan = stresor


Ketidakmampuan penyelesaian

Penurunan imunitas
Gangguan kesehatan fisik & mental = stress
Sumber stres
• Stresor Internal: Stresor yang berasal dari
diri seseorang (demam, kondisi seperti
kehamilan, menopause atau suatu keadaan
emosi seperti rasa bersalah,harapan yang
tidak realistik, berpikir kaku, terlalu
banyak yang dipikirkan atau tidak
berfikir sama sekali).

• Stresor Eksternal : Stresor yang berasal


dari luar diri seseorang (perubahan
bermakna dalam suhu lingkungan,
perubahan peran dalam keluarga atau
sosial, atau tekanan dari pasangan ).
FISIOLOGIS PSIKOLOGIS
Indikator Stres
1. Indikator Fisiologis : objektif dan lebih mudah diidentifikasi.

Contoh: Peningkatan TD, tangan dan kaki dingin, postur tubuh yg tdk
tegap, sakit kepala, gangguan lambung, nada suara tinggi, mual,
muntah, diare, perubahan nafsu makan, penurunan BB, dll.
2. Indikator emosional : bersifat subjektif
Contoh: ansietas, depresi, kepenatan, kehilangan harga diri, ledakan
emosi dan menangis, kecenderungan membuat kesalahan, mudah
lupa dan pikiran buntu, tidak mampu berkonsentrasi, dll.
3. Indikator perilaku : bersifat subjektif
dapat berupa perilaku konstruktif
atau destruktif
Tingkatan Stres
• Persepsi dan respon setiap
individu terhadap stres
berbeda.
• Dipengaruhi oleh:
 Keyakinan dan norma
 Pengalaman
 Pola hidup
 Faktor lingkungan
 Pengalaman masa lalu
 Mekanisme koping
TINGKATAN STRES

STRESS SANGAT BERAT

STRES BERAT

STRES SEDANG

STRES RINGAN

STRESS NORMAL
Terdapat 5 tingkatan stres (Psychology
Foundation of Australia, 2010)
1. Stres normal
Stres yg dihadapi secara teratur dan
merupakan bagian alamiah dari
kehidupan. Mis: kelelahan setelah
mengerjakan tugas, takut tidak lulus ujian,
jantung berdetak lebih keras setelah
aktivitas, dll
2. Stres Ringan
adalah stresor yang dihadapi secara teratur
yg dpt berlangsung selama beberapa menit
atau jam, misalnya dimarahi, kemacetan,
banyak tidur, dll.
3. Stres sedang
Stres ini terjadi lebih lama
antara beberapa jam sampai
beberapa hari. Misalnya
masalah perselisihan yang
tidak dapat diselesaikan dgn
teman atau pasangan.
Dapat menimbulkan gejala
spt: mudah marah, bereaksi
berlebihan, sulit utk
beristirahat, merasa lelah krn
cemas, tidak sabar, mudah
tersinggung, gelisah.
4. Stres berat
Adalah situasi kronis yg dpt terjadi dlm
beberapa minggu sampai beberapa
tahun, misalnya kesulitan finansial yg
berkepanjangan, dan penyakit fisik
jangka panjang.
Dapat menimbulkan gejala spt: merasa
tidak kuat lagi utk melakukan suatu
kegiatan, merasa tidak ada hal yg dpt
diharapkan di masa depan, sedih dan
tertekan, putus asa, kehilangan minat
akan segala hal, merasa tidak berharga
sbg seorang manusia, merasa hidup
tidak bermanfaat
5. Stres sangat berat
Adalah situasi kronis yg dpt
terjadi dalam beberapa bulan
dan dalam waktu yg tidak
dpt ditentukan.
Gejala yg dpt muncul yaitu
tidak memiliki motivasi utk
hidup dan cenderung pasrah.
Individu dalam tingkatan
stres ini biasanya
teridentifikasi mengalami
depresi berat
TAHAPAN STRES
Respon Fight and Fligth Syndrome
Stress menstimulasi pesan fisiologis tubuh dari
hipotalamus ke kelenjar (ex: Adrenal untuk
mengirim adrenalin dan noradrenalin sebagai
pembangkit energi) dan organ lain (ex : hati
untuk mengubah glikogen menjadi glukosa)

Sist. pencernaan mengurangi kerjanya dan


mengalirkan darah ke paru-paru (lebih banyak
udara) dan jantung (berdenyut lebih cepat)
sehingga mengalirkan darah yang kaya oksigen

Tubuh berespon negatif terhadap stres yang lama,


cadangan tubuh berkurang & komponen emosional
berubah sehingga timbul respon fisiologis yang
kontinyu
Coping merupakan hal disengaja, direncanakan
dan usaha psikologi untuk melakukan manajemen stres
Mekanisme Koping :
Fokus pada masalah seperti:negosiasi, mencari
saran-saran.
Fokus pada kognitif
seperti: membandingkan secara positif, seleksi
terhadap ketidakmampuan.
Fokus pada emosi
seperti: defense mechanism: denial, supresi, proyeksi,
sublimasi, displacement, intelektualisasi, isolasi.
MEKANISME KOPING
Constructive Vs Destructive

CONTINUUM OF COPING RESPONSES

RESPON RESPON
ADAPTIF MALADAPTIF
 Menurut Lazarus (1999), adaptasi dapat
dibentuk dari kemampuan seseorang untuk
bertahan dan berkembang (Boyd,2008)
 Adaptasi adalah tanggapan atau reaksi yang
berhasil baik respon spesifik atau nospesifik
dari suatu sistem kehidupan terhadap stressor
atau ancaman yang timbul.

Anda mungkin juga menyukai