2.1.1 PENGERTIAN Sters adalah gangguan pada tubuh dan pikiran yang disebakan oleh perubahan dan tuntutan kehidupan (Vincent Cornelli, 2017). Menurut Charles D.Speilberger, menyebutkan stres adalah tuntutan -tuntutan eksternal yang mengenai seseorang misalnya objek dalam lingkungan atau sesuatu stimulus yang secara objektif adalah berbahaya. Menurut WHO stres adalah reaksi /respon tubuh terhadap stressor psikososial (tekanan mental/beban kehidupan) Adaptasi adalah cara bagaimana organisme (manusia) mengatasi tekanan lingkungan sekitarnya untuk bertahan hidup.Organisme yang mampu beradaptasi terhadap lingkungannya mampu untuk memperoleh air,udara dan nutrisi(makanan)
2.1.2 RESPON STRES
Stres pada dosis yang kecil dapat berdampak positif bagi individu.hal ini dapat memotivsi dan memberikan semangat untuk menghadapi tantangan. Sedangkan stres pada level yang tinggi dapat menyebabkan depresi, penyakit kardiovaskuler,penurunan respon imun ,dan kanker. (Jenita DT Donsu, 2017) Menurut Priyono (2014) damapak stres dibedakan dalam tiga kategori yaitu : Dampak fisiologik Gangguan pada organ tubuh hiperaktif dalam salah satu sistem tertentu, seperti : Muscle myopathy : otot tertentu mengencang /melemah Tekanan darah naik: kerusakan jantung dan arteri Sistem pencernaan : maaq, diare Gangguan pada sistem reproduksi Amenorrhea : tekanan menstruasi Kegagaln ovulasi pada wanita,impoten pada pria Kehilangan gairah seks Gangguan lainnya seperti : pening, migrain,tegang otot, bosan Dampak psikologik Keletihan, emosi, jenuh kejadian ini merupakan tanda pertama dan mempunyai peran sentral bagi terjadinya burn-out Kewalahan, keletihan emosi Pencapaian pribadi menurun sehingga berakibat menurunnya rasa kompeten dan rasa sukses Dampak perilaku Manakal stres menjadi distres, prestasi belajar menurun dan sering terjadi tingkah laku yang tidak diterima oleh masyarakat Level stres yang cukup tinggi berdampak negatif pada kemampuan meningat informasi, mengambil keputusan, dan mengambil langkah yang tepat Stres yang berat seingkali banyak membolos dan tidak mengikuti kegiatan pembelajaran. 2.1.3 SUMBER STRESS EKSTERNAL Adalah sumber stress yang berasal dari luar diri seseorang. Bergai macam persoalan dan cobaan yang menimpa kehidupan manusia yang bersifat buruk atau dipandang tidak baik juga menyebabkan factor munculnya stress pada diri sesorang yaitu: Tertimpa musibah atau bencana alam Bahaya kelaparan dan kekeringan Kekurangan harta benda Kekurangan hasil panen Kekurangan dalam diri (cacat tubuh) Problem orang tua Tidak memiliki pekerjaan Beban di tempat kerja Akan menjalani wawancara pekerjaan Hubungan yang tidak baik dengan atasan Menjadi korban pelecehan Akan menikah atau bercerai Diusir dari rumah Menjalani proses peradilan
2.1.4 JENIS STRES
Menurut Jenita DT Donsu (2017) secara umum sress dibagi dua yaitu : Stres akut Stres yang dikenal juga dengan flight or flight respon. Stres akut adalahrespon tubuh terhadap ancaman tertentu, tantangan atau ketakutan.respon stress akut yang segera dan intensif di beberapa keadaan dapat menimbulkan gemetaran. Stress kronis Stres kronis adalah stress yang lebih sulit dipisahkan atau diatasi dan efeknyalebih panjang dan lebih. Menurut Quick dan Quick mengkategorikan jenis stress menjadai dua yaitu : Eustress yaitu hasil dari respon terhadap stress yang bersifat sehat, positif dan kostruktif (bersifat membangun). Hal tersebut termasuk kesejahteraan individu dan juga organisasi yang diasosiasikan dengan pertumbuhan, fleksibilitas, kemampuan adaptasi dan tingkat performance yang tinggi. Distress yaitu hasil dari respon terhadap stress yang bersifat tidak sehat, negative, dan destruktif (bersifat merusak). Hal tersebut termasuk konsekuensi individu dan juga organissai seperti penyakit kardiovaskuler dan tingkat ketidak kehadiran yang tinggi yang diasosiasikan dengan keadaan sakit, penurunan dan kematian.
2.1.5 PROSES TERJADINYA STRES
Saat seseorang menghadapi kondisi yang memicu stress, tubuh akan bereaksi secara alami yaitu dengan melepas hormone yang dinamakan kortisol dan adrenalin. Reaksi ini sebenarnya baik untuk membantu seseorang menghadapi situasi yang berbahaya atau mengancam sehingga bias keluar dari situasi tersebut.
2.1.6 TAHAPAN STRES
Menurut Priyoto (2014) ada tiga tahapan stress , yaitu: Stress ringan Stress ringan adalah stressor yang dihadapi setiap orang secara teratur,seperti banyak tidur,kemacetan, lalulintas,kritikan dari atasan.situasi stress ringan berlangsung beberapa menit atau jam saja.ciri stress ringan yaitu semangat meningkat, penglihatan tajam, energi meningkat namun cadangan energinya menurun. Stress sedang Stress sedang berlansung lebih lama daripada stress ringan. Penyebab stress sedang yaitu situasi yang tidak terselesaikan denagan rekan, anak yang sakit, atau ketidakhadiran yang lama dari anggota keluarga. Cirinya yaitu sakit perut,mules, otot-otot terasa tegang, gangguan tidur dan badan tersa ringan. Stress berat Stress berat adalah situasi yang lama dirasakan oleh seseorang dan dapat berlangsung beberapa minggu sampai beberapa bulan, seperti : perselisihanperkawinan secara terus-menerus, kesulitan finansial yang berlangsung lama karena tidak ada perbaikan,berpindah tempat tinggal dan mempunyaipenyakit kronis. Cirinya yaitu sulit beraktivitas, gangguan hubungan social, sulit tidur, penurunan konsentrasi, takut tidak jelas,dan keletihan meningkat. Menurut Weiten ada empat jenis tingkat stress, yaitu : Perubahan Kondisi yang dijumpai ternyata merupakan kondisi yang tidak semestinya serta membutuhkan adanya penyesuaian. Tekanan Kondisi dimana terdapat suatu harapan atau tuntutan yang sangat besar terhadap individu untuk melakukan perilaku tertentu Konflik Kondisi ini muncul ketika dua atau lebih perilaku saling berbenturan, dimana masing-masing perilaku tersebut butuh untuk diekspresikan atau malah saling memberatkan. Frustasi Kondisi diman individu merasa jalan yang akan dia tempuh untuk meraih tujuan dihambat.
2.1.7 MODEL STRESS
Model stress ini dapat dipergunakanuntuk membantu pasien mengatasi respon yang tidak sehat dan tidak produktif terhadap stressor. a. Model berdasarkan respon Model sters ini menjelaskan respon atau pola respon tertentuyang dapat mengidentifikasikan stressor. b. Model berdasarkan adaptasi Ada 4 faktor yang menentukan apakah suatu situasi menimbulkan sters atau tidak,yaitu : Kemampuan untuk mengatasi stress,bergantung pada pengalaman seseorang dalam menghadapi stress serupa , system pendukung, dan persepsi secara keseluruhan terhadap stress Praktik dan norma dari kelompok atau rekan-rekan pasien yang mengalami stress Pengaruh lingkungan social dalam membantu seseorang menghadapi stressor. Sumber daya dapat digunakan untuk menghadapi stessor
c. Model berdasarkan simulasi
Model ini berfokus pada karakteristik yang bersifat mengganggu atau merusak dalam lingkungan. d. Model berdasarkan transaksi Model ini memandang orang dan lingkungannya dalam hubungan yang dinamis , resiprokal, dan interaktif